Anda di halaman 1dari 49

PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

02.15.01
PROSEDUR

REVISI B

TANGGAL
TERBIT

TETAP

HALAMAN 1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Pengertian

Penerimaan pasien rawat jalan adalah tata cara penerimaan pasien yang akan
berobat ke poliklinik agar dapat berjalan lancar dan tertib serta untuk menurunkan
waktu tunggu pasien

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam tata cara penerimaan pasien yang
akan berobat berobat ke poliklinik

Kebijakan

Penerimaan pasien Rawat jalan dilaksanakan dengan mengutamakan kelancaran

Prosedur

pelayanan pada pasien


Pasien baru
a)

Pasien menganbil no antri pasien.

b)

Bagi pasien BPJS terlebih dulu ke loket verifikasi BPJS untuk dibuatkan
SEP (Surat Elegibilitas Peserta) dan SJP (Surat Jaminan Pelayanan). Dan bagi
pasien Jamkesda menuju loket verifikasi Jamkesda.

c)

Pasien mendaftar ke tempat penerimaan Pasien rawat jalan (TPPRJ)


berdasarkan no antrian.

d)

Petugas Meminta identitas pasien dan melakukan registrasi pasien secara


komputerisasi dengan mencatat data sosial pasien.

e)

Petugas membuatkan rekam medis rawat jalan.

f)

Petugas penerimaan Pasien rawat jalan (TPPRJ) mempersilahkan pasien


menunggu ke poliklinik yang dituju dengan membawa rekam medis pasien.

Pasien Lama
g)

Pasien menganbil no antri pasien.

a)

Bagi pasien BPJS terlebih dulu ke loket verifikasi BPJS untuk dibuatkan
SEP (Surat Elegibilitas Peserta) dan SJP (Surat Jaminan Pelayanan). Dan bagi
pasien Jamkesda menuju loket verifikasi Jamkesda.

b)

Pasien menuju tempat penerimaan Pasien rawat jalan (TPPRJ) berdasarkan


no antrian, dan menyerahkan kartu berobat pasien.

c)

Petugas penerimaan Pasien rawat jalan (TPPRJ) memasukkan no rekam


medis pasien ke dalam komputer.

PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

02.15.01

PROSEDUR
TETAP

Prosedur

REVIS
IB

HALAMAN

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Petugas Pencari rekam medis pasien ditempat penyimpanan berdasarkan no.

d)

RM pada kartu berobat dan menyerahkan ke pasien beserta kartu berobatnya dan
Unit Terkait

mempersilahkan pasien menunggu di poliklinik.


- Rekam medis
-

Kartu berobat

Komputer

Poliklinik

Loket Verifikasi

PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

REVIS
I
B

02.15.02

PROSEDUR

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

TETAP

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Penerimaan pasien rawat inap adalah tata cara penerimaan pasien yang akan dirawat
agar dapat berjalan lancar dan tertib

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam tata cara penerimaan pasien yang
akan dirawat

Kebijakan

Penerimaan pasien rawat inap terlayani dengan baik cepat dan tepat

Prosedur

a)

Petugas penerimaan pasien rawat inap melayani pasien yang sudah


ada pengantar opname dari dokter poliklinik / gawat darurat / dokter praktek
swasta.

b)

Petugas penerimaan pasien rawat inap (TPPRI) memberikan


penjelasan kepada pasien / keluarganya tentang Peraturan selama pasien
dirawat / menandatanganinya.

c) Petugas TPPRI membuat no. RM apabila pasien belum mempunyai no. RM


d) Petugas membuat rekam medis rawat inap untuk pasien baru.
e)

Petugas TPPRI mengambil rekam medis yang terdahulu bila pasien


pernah berobat ke poliklinik/UGD atau pernah dirawat sebelumnya untuk
disatukan dengan rekam medis yang baru.

f)

Petugas memberikan gelang identifikasi pasien, warna pink untuk


pasien perempuan dan warna biru untuk pasien laki-laki serta menyerahkan
kartu jaga.

g)
Unit Terkait

Petugas TPPRI mempersilahkan pasien ke ruang perawatan dengan


membawa rekam medisnya (status).
- Rekam medis
-

Komputer

Surat pengantar Opname

Buku register

Daftar tarif

Peraturan-peraturan rumah Sakit selama pasien dirawat

Prosedur Pengisian RM rawat inap

Prosedur pengambilan kembali RM

Unit pelayanan/ perawatan

PENERIMAAN PASIEN GAWAT DARURAT


02.15.03
PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Prosedur penerimaan pasien gawat darurat adalah tata cara penerimaan pasien
gawat darurat yang akan berobat untuk ketertiban dan kelancaran pelayanan pasien
agar pelayanan dapat diberikan kepada pasien secara cepat, tertib dan penuh
tanggung jawab

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk kelancaran pelayanan kepada


pasien

Kebijakan

1. Pasien mendapatkan pelayanan paripurna secara cepat

Prosedur

2.
a)

Pelayanan didahulukan kemudian administrasi


Petugas penerimaan pasien gawat darurat menerima pasien selama 24 jam

b)

Petugas penerimaan pasien gawat darurat, terlebih dahulu menolong pasien


kemudian baru penyelesaian administrasinya

c)

Petugas TPP memberikan nomor RM untuk pasien baru dan meminta


identitas pasien. Dan untuk pasien ulangan yang membawa kartu berobat
langsung registrasi pasien secara komputerisasi.

d)

Petugas TPP membuatkan rekam medis gawat darurat.

e)

Petugas penerimaan pasien mencatat pada buku register penerimaan pasien


IGD setelah pasien mendapat pelayanan yang cukup di IGD, ada beberapa
kemungkinan yaitu :

Unit Terkait

Pasien boleh langsung pulang

Pasien harus dirawat

Pasien dirujuk/dikirim ke RS lain

Pasien Meninggal
Unit Rekam Medis

Prosedur Pengisian Rekam Medis Rawat darurat

SISTEM PENOMORAN
02.15.04

REVISI
B

HALAMAN 1/1

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Sistem Penomoran adalah pemberian satu unit No. RM baik kepada pasien rawat
jalan, pasien rawat inap maupun pasien gawat darurat, pada saat seorang pasien
berkunjung pertama kali datang berobat ke RS, Nomor tersebut dipakai
selamamnya untuk kunjungan seterusnya sehingga RM pasien tersebut tersimpan
didalam satu berkas hanya dibawa satu nomor

Tujuan

Sebaga acuan penerapan langka-langkah untuk memberikan satu nomor RM kepada


pasien yang akan dipakai selamanya bila berkunjungan ke RS untuk keprluan
berobat

Kebijakan

Pemberian nomor RM menggunakan Unit Numbering System (satu nomor satu

Prosedur

pasien untuk semua jenios pelayanan


a)
Petugas Rekam medis membuat satu nomor bagi pasien baru berdasarkan
nomor yang keluar secara otomatis dari komputer
b)

Nomor rekam medis tersebut secara On line disetiap TPP (Tempat


Penerimaan Pasien) Rawat jalan, Rawat Inap dan Gawat darurat.

c)

Petugas Rekam medis memberikan nomor yang menggunakan sistem 6 digit


dimulai dari 00 00 01 sampai 99 99 99

Unit Terkait

Poliklinik

Rekam Medis

Rawat Inap

Prosedur Pengisian RM (RI, RJ dan UGD)

SISTEM PENAMAAN

02.15.05
PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Sistem Penamaan adalah memerikan identitas kepada seorang pasien untuk


membedakan antara pasien yang satu denga pasien yang lainnya, sehingga
mempemudah pelayanan kepada pasien yang berkunjung ke RS untuk berobat

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan identitas kepada


seorang pasien

Kebijakan

1. Penulisan nama seorang pasien memakai ejaan baru yang telah disempurnakan

Prosedur

2. Cara penulisan nama pasien sesuai dengan aturan yang berlakukan


a) Petugas penerimaan pasien menulis nama pasien dengan huruf balok dan
mengikuti ejaan yang disempurnakan
b) Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan diakhiri nama lengkap ditambah Ny
atau Nn sesuai dengan statusnya
c) Pencantuman titel selalu diletakkan sesudah nama lengkap pasien

Unit Terkait

Poliklinik

Gawat darurat

Unit pelayanan

Prosedur penerimaan pasien (rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat darurat)

PENCATATAN DATA SOSIAL PASIEN

REVIS
I
B

02.15.06
PROSEDUR
TETAP

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

Pengertian

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Data sosial pasien adalah data identitas pasien

Tujuan

Memudahkan petugas dalam proses pembuatan laporan

Kebijakan

Rekam medis memiliki protap yang menggambarkan tujuan dan fungsi unit kerja
rekam medis, kepala dan staf organisasi dan tatalaksana dalam penyelenggaraan

Prosedur

rekam medis
a)
Petugas rekam medis menanyakan identitas pasien yang meliputi :
-

Nama pasien

Umur

Alamat

Jenis kelamin

Dll

b)

Petugas rekam medis dapat meminta KTP kartu identitas lain dari
pasien yang bersangkutan.

c)

Petugas rekam medis menuliskan identitas pasien pada status yang


telah disiapkan.

d)

Petugas rekam medis mencatat identitas pasien pada buku register


dan input secara komouerisasi.

Unit Terkait
Prosedur

e) Petugas rekam medis mencatat identitas pasien pada kartu kontrol


- Poliklinik
- Ruang perawatan
- Prosedur penerimaan pasien

Terkait

PENGISIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN


02.15.07

REVIS
I

HALAMAN 1/1

B
PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Pengisian rekam medis rawat jalan adalah suatu kegiatan pengisian pencatatan
identitas data sosial dan data medis pasien

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengisian rekam medis rawat jalan

Kebijakan

Rekam medis diisi dengan jelas, benar, lengkap dan tepat waktu tentang data sosial

Prosedur

dan data medis pasien


a)
Petugas TPPRJ mengisi data sosial pasien (No. RM, Umur, Jenis kelamin,
pekerjaan, alamat, dll)
b)

Dokter di poliklinik mengisi data klinis, anamnesis, pemeriksaan dan terapi

c)

Dokter pemberi pelayanan menandatangani dan menulis nama pada catatan


yang dibuat

Unit Terkait

Unit Rawat Jalan

Prosedur Penerimaan pasien Rawat Jalan

TPPRJ

PENGISIAN REKAM MEDIS DI INSTALASI GAWAT DARURAT

02.15.08
PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Pengisian rekam medis gawat darurat adalah suatu kegiatan untuk pengian identitas,
data sosial serta tindakan yang diberikan di IGD

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengisian identitas, data sosial dan
pemeriksaan serta tindakan yang diberikan IGD

Kebijakan

Rekam medis diisi dengan jelas, benar, lengkap dan tepat waktu tentang identitas,

Prosedur

data sosial dan data medis pasien


a) Petugas tempat penerimaan pasien gawat darurat, mengisi data sosial pasien
(No. RM, nama, tanggal lahir/umur, jenis kelamin, bangsa, agama, pekerjaan,
alamat, tgl, jam, jenis kunjungan, datang sendiri/rujukan, dll).
b) Dokter yang bertugas pada saat pasien masuk IGD mengisi anamnese,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, tindakan yang dilakukan
dan terapi
c) Dokter yang bertugas pada saat masuk IGD mengisi kolom penderita meninggal,
tgl dan keterangan/ penyebab kematian bilamana penderita meninggal

Unit Terkait

Radiologi

Laboratorium

Prosedur penerimaan pasien Gawat darurat

Prosedur Pelayanan pasien gawat darurat

PENGISIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP

02.15.09
PROSEDUR

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

TETAP

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Pengisian Rekam medis rawat inap adalah merupakan kegiatan untuk


pengisian/pencatatan identitas, data sosial dan data Medis pasien

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengisian/pencatatan identitas,


data sosial dan data Medis pasien

Kebijakan

Rekam medis diisi dengan jelas, benar, lengkap dan tepat waktu tentang identitas,

Prosedur

data sosial dan data Medis pasien


a)
Petugas TPPRI mengisi data sosial dan data Medis pasien
b)

Petugas TPPRI mengisi identitas penderita dalam format persetujuan


penderita yang ingin digunakan

c)

Dokter yang merawat mengisi ringkasan klinis pada saat masuk dan keluar
RS

d)

Dokter yang merawat mengisi dengan lengkap riwayat penyakit dan


pemeriksaan dalam 24 jam setelah pasien dirawat dan ditandatangani

e)

Dokter yang merawat mengisi lembaran follow up tentang perjalanan


penyakit, pemeriksaan waktu visite, konsultasi dan jawaban konsultasi,
instrukis-instruksi dengan tuliasan yang jelas dan menggunakn istilah yang
mudah dipahami oleh petugas kesehatan RS

f)

Dokter yang memberi setiap tindakan medis terhadap pasien harus melalui
informed consent

g)

Dokter yang melakukan pembedahan, anastesi segera mencatat pada


lembaran operasi, anastesi pada hari yang sama dan ditandatangani

h)

Perawat yang bertugas mengisi lembar catatan keperawatan dan diberi paraf
dan nama jelas

i)

Petugas

yang

bertugas

mengisi/melampirkan/menempelkan

hasil

pemeriksaan penunjang pada lembar hasil penunjang berurutan waktu


j)

Dokter yang merawat mengisi lembar resume pada saat keluar, yang
meliputi diagnosa akhir, tindakan/prosedur yang telah dilakukan, rencana
pemeriksaan lanjut dan instruksi lain

k)

Dokter yang menangani menjelang pasien meninggal mengisi lembar sebab


kematian.

10

PENGISIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP


02.15.09
PROSEDUR
TETAP

Prosedur

REVISI
B

HALAMAN 1/2

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Petugas ruangan perawatan harus melengkapi identitas pasien pada setiap

l)

lembar RM (No. RM, Umur, Jenis kelamin)


m)

Petugas Ruangan perawatan menulis tanda bahaya dan terlihat pada lembar
terdepan (Folder) yang telah disepakati oleh Tim Komite Rkam Medis

n)

Petugas Ruangan, dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya yang


menangani penderita harus membubuhi tanda tangan, nama jelas pada berkas
RM dan harus distor ke Unit rekam medis selambat-lambatnya 1 x 24 jam
setelah pasien keluar RS atau meninggal

Unit Terkait

Unit Rawat Inap

Prosedur penerimaan pasien rawat Inap

PEMBUATAN KIUP

11

REVISI
B

02.15.10

PROSEDUR
TETAP

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

KIUP : suatu kartu-kartu pengenal setiap pasien baru yang disimpan selamanya dan
digunakan untulk membantu mencari data pasien yang diperlukan.

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menunjang kelancaran pelayanan


kepada pasien apabila pasien lupa membawa kartu berobat.

Kebijakan

KIUP disimpan dalam komputer (komputerisasi).

Prosedur

a) Petugas Penerimaan Pasien (TPP) menginput identitas pasien baru pertama kali
berkunjung ke rumah sakit sebagai berikut :
-

Nama lengkap pasien

Umur

Nomor Rekam Medis

Status perkawinan

Alamat

Tempat, Tgl Lahir

Nama Ibu

Pekerjaan

Nama Ayah

Orang yang bisa dihubungi bila terjadi sesuatu

Jenis Kelamin

Tgl kunjungan poliklinik yang pertama

b) Petugas Penerimaan Pasien menggunakan KIUP bila diperlukan dengan mencari


Unit Terkait

pada komputer.
- TPP
-

Rekam Medis

PENERIMAAN REKAM MEDIS PASIEN PULANG

12

02.15.11
PROSEDUR

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

TETAP

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Penerimaan rekam medis pasien pulang adalah suatu kegiatan dimana petugas
rekam medis menerima berkas rekam medis pasien keluar hidup dan mati yang
disetor dari ruang perawatan

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui rekam medis pasien


pulang yang belum atau sudah diterima di bagian rekam medis

Kebijakan

Pasien yang pulang/meninggal, Berkasnya harus sudah disetor selambat-lambatnya

Prosedur

dalam waktu 1 x 24 jam ke bagian rekam medis


a)
Petugas penerimaan berkas rekam medis setiap hari menulis pasien pulang
yang diambil dari sensus harian berdasarkan tanggal pulangnya.
b)

Petugas penerimaan, menerima berkas rekam medis dari ruang perawatan

c)

Petugas penerimaan memeriksa berkas rekam medis pasien dan memisahkan


yang lengkap dengan yang tidak lengkap

d)

Petugas penerimaan mengembalikan rekam medis yang tidak lengkap ke


ruangan masing-masing untuk dilengkapi

e)

Petugas penerimaan mengecek dibuku penerimaan dan mencocokkan


dengan rekam medis pasien yang sudah lengkap

f)
Unit Terkait

Petugas penerimaan mnyerahkan berkas rekam medis pasien yang sudah


dikerjakan kemeja assembling
- Unit rekam medis
-

Unit perawatan

Prosedur Sensus harian

PENGEMBALIAN REKAM MEDIS YANG TIDAK LENGKAP


02.15.12

REVIS
I

HALAMAN 1/1

13

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Pengembalian rekam medis yang tidak lengkap dan benar adalah status pasien yang
pulang atau meninggal yang tidak lengkap dan benar tentang :
-

Identitas pasien

Diagnosa masuk Dan Diagnosa keluar

Tanda tangan dan nama jelas pemberi pelayanan/tindakan

Resume

Sebab kematian

Riwayat penyakit

Askep grafik

Laporan Operasi

Persetujuan tindakan

Identifikasi bayi

Dikembalikan Oleh petugas Rekam medis Ke ruang perawatan untuk dilengkapi


Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjamin konsisten dan


kelengkapan/isinya

Kebijakan

Kelengkapan isi rekam medis berpedoman pada SK Menkes No. 749a/1989 tentang

Prosedur

rekam medis pasien harus lengkap dan benar


a)
Petugas analisa rekam medis menerima status pasien pulang/meninggal dari
runag perawatan
b)

Petugas analisa rekam medis menganalisa status pasien pulang/meninggal

c)

Petugas rekam medis mengembalikan rekam medis (status) yang tidak


lengkap dan benar kepada petugas rawat inap selama 1 x 24 jam

d)

Petugas rawat inap harus menyetor kembali rekam medis pasien setelah
dilengkapi

e) Status lengkap dilanjutkan pada petugas assembling

PENGEMBALIAN REKAM MEDIS YANG TIDAK LENGKAP

14

02.15.12
PROSEDUR
TETAP

Unit Terkait

REVIS
I
B

HALAMAN 1/2

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Unit pelayanan/perawatan

Prosedur analisa rekam medis

Prosedur penyetoran status pasien pulang/meninggal

ANALISA BERKAS REKAM MEDIS

15

02.15.13
PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Analisa berkas rekam medis adalah suatu kegiatan memeriksa kelengkapan berkas
rekam medis penderita pasien keluar Rumah sakit (Hidup & meninggal) secara
kuantitatif yang dikirim dari ruang perawatan

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memeriksa kelengkapan secara


kuantitatif berkas rekam medis

Kebijakan
Prosedur

Kegiatan analisa kuantitatif berkas rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan
rekam medis
a)
Petugas analisa mencatat pasien pulang dari sensus harian ke buku
analisa/pengendali berdasarkan ruang perawatan (no RM, nama pasien, tanggal
pulang, tanggal pengembalian, dll).
b)

Petugas analisa menerima rekam medis dari ruang rawat

c)

Petugas analisa mencocokkan rekam medis yang diterima dengan catatan


yang ada dibuku analisa/pengembalian status rekam medis.

d)

Petugas analisa mencatat dalam buku analisa tanggal terima rekam medis

e)

Petugas analisa memeriksa kelengkapan rekam medis jika belum lengkap,


rekam medis dilengkapi oleh dokter yang bersangkutan

f)

Petugas analisa membuat rekap/monitoring rekam medis yang belum dikirim


dari ruang perawatan.

g)

Petugas analisa menyerahkan rekam medis rawat inap yang telah lengkap ke

Unit Terkait/

bagian assembling
- Prosedur penyetoran Rekam medis pasien pulang

Prosedur

Unit rawat Inap

Terkait

Prosedur Assembling

MONITORING REKAM MEDIS

16

02.15.14
PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Memantau pengembalian rekam medis rawat inap diruang rawat untuk segera
dikembalikan ke unit rekam medis

Tujuan

Untuk kelancaran pelayanan dan pengolahan data medis

Kebijakan

Informasi statistik rumah sakit harus dibuat oleh unit rekam media / MIK dan
dibagikan kepada unit lain yang terkait yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah

Prosedur

sakit.
a)
Petugas rekam medis memeriksa rekam medis yang belum kembali/disetor
dari ruang perawatan dibuku analisa rekam medis
b)

Petugas rekam medis mencatat rekam medis yang belum kembali meliputi :
No. RM, Nama pasien, nama Dokter, Tanggal pulang dan ruang perawatan

c)

Petugas rekam medis mengirim daftar berkas rekam medis yang belum
kembali tersebut masing-masing unit pelayanan/rawat inap.

Unit Terkait

Perawatan

Prosedur

Rekam medis
Prosedur pengembalian berkas rekam medis rawat inap

Terkait

ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS


02.15.15

REVIS
I

HALAMAN 1/1

17

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Assembling berkas rekam medis adalah suatu kegiatan menyususn dan merapikan
urutan susunan berkas-berkas rekam medis rawat inap dari ruang rawat sesuai
dengan urutan yang telah ditentukan

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menyusun/mengassebling dan


merapikan urutan formulir rekam medis

Kebijakan

Menyusun lembaran-lembaran rekam medis sesuai dengan lamanya perawatan


meliputi kelenmgkapan rekam medis, paramedis dan penunjang sesuai dengan

Prosedur

prosedur yang ditetapkan


a)
Petugas assembling menyusun rekam medis sesuai urutan yang berlaku.
b)

Petugas assembling mengambil lembaran rekam medis yang kosong

c)

Petugas assembling mengirim rekam medis yang sudah diassembling ke


bagian koding

Unit Terkait/
Prosedur

Prosedur analisa rekam medis

Prosedur penyetoran status pasien pulang

Terkait

PENGKODEAN REKAM MEDIS


02.15.16

REVIS
I

HALAMAN 1/1

18

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Pembuatan Kode (coding) adalah Suatu kegiatan pengkodean berkas rekam medis
untuk mempermudah pengelompokan penyakit, tindakan/operasi dan penyebab
kecelakaan, dengan menggunakan ICD 10 untuk pengkodean penyakit dan ICD 9
CM digunakan untuk mengkode indakan.

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat kode penyakit


berdasarkan klasifikasi penyakit yang berlaku dengan menggunakan ICD 10 dan
ICD 9 CM.

Kebijakan

Kegiatan pengkodean penyakit, tindakan operasi dan penyebab kecelakaan dengan

Prosedur

menggunakan ICD 10 dan ICD 9 CM.


a)
Petugas koding menerima rekam medis yang sudah diassembling
b)

Petugas koding membaca diagnosa penyakit, operasi, penyebab kecelakaan


dan penyebab kematian

c)

Petugas koding memberi kode penyakit, pembedahan/operasi, sebab


kecelakaan dan penyebeb kematian dengan menggunakan ICD 10 dan ICD 9
CM secara manual

d)

Petugas koding menulis kode-kode tersebut pada lembaran rekam medis,


ringkasan masuk dan keluar (MR 1).

e)
Unit Terkait

Petugas Koding menyerahkan rekam medis yang sudah dikoding ke bagian


indeks (input Morbiditas)
- Prosedur analisa RM
-

Prosedur indeksing

Unit pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap

INDEKS PENYAKIT

19

02.15.17
PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Indeks penyakit adalah suatu kartu katalog yang berisi kode penyakit dan diagnosa
pasien yang berobat ke RS guna pempelajari dan mngetahui jumlah kasus untuk
keperluan pelaporan dan penelitian data tentang penyakit.

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat kelompok kode penyakit


kedalam kartu indeks untuk setiap kode penyakit, untuk mengetahui jumlah kasus
penyakit tertentu dalam suatu periode tertentu.

Kebijakan

Kegiatan indeks penyakit dibuat sesuai dengan penyakit (Kode ICD 10) menurut

Prosedur

periode waktu yang berjalan dan diinput kedalam komputer


a)
Petugas Indeksing menerima Rekam medis rawat inap yang sudah dikoding
b)

Petugas indeksing input data pasien, diagnosa dan kode ICD secara
komputerisasi.

c)

Petugas indeksing merekap laporan setiap bulan dan tahun untuk keperluan
pengambilan data dan pelaporan.

Unit Terkait /

Prosedur Koding

Prosedur

Prosedur penyususnan laporan morbiditas

Terkait

SENSUS HARIAN RAWAT INAP

20

02.15.18
PROSEDUR

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

TETAP

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Sensus harian rawat inap adalah pendataan yang memberikan gambaran tentang
jumlah pasien yang dirawat setiap hari dan mutasi pasien mulai jam 00.00 tengah
malam sampai jam 24.00

Tujuan

Sebagai acuan penerapanan langkah-langkah untuk memperoleh informasi semua


pasien yang masuk dan keluar Rumah sakit selama 24 jam

Kebijakan

Sensus harian pasien rawat inap dilakukan setiap hari pada masing-masing ruang
rawat inap yang berisi tentang mutasi keluar masuk pasien selama 24 jam dan

Prosedur

mengumpulan sensus harian setiap pukul 08.00 pagi


a)
Petugas perawatan membuat sensus harian berdasarkan buku pelayanan
pasien rawat inap (diisi segera setelah pasien masuk ruang rawat, pindah interen
RS dan Keluar RS)
b)

Petugas perawatan yang bertugas malam melakukan pencacahan pada


keadaaan jam 00.00 dan ditutup pada jam 24.00 tengah malam

c)

Petugas perawatan membuat sensus harian sebanyah 2 rangkap (rekam


medis dan arsip rawat inap)

d)

Kepala ruangan mengecek kebeneran pengisian sensus harian sebelum


menandatanganinya.

e)

Petugas Perawatan yang jaga malam membawa sensus harian ke ruang


rekam medis pada pukul 08.00 pagi.

f)

Petugas sensus harian diruang rekam medis mengecek dan merekapitulasi


sensus harian yang datang dari perawatan.

g)

Petugas sensus harian menyerahkan rekapitulasi bulanan kepada petugas


pelaporan.

Unit Terkait

Unit perawatan

Unit rekam medis

PENGELOLAAN SENSUS HARIAN


02.15.19

REVIS
I

HALAMAN 1/1

21

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Sensus harian adalah merupakan pencacahan yang memberikan gambaran jumlah


pasien yang dirawat setiap hari dan mutasi pasien mulai jam 00.00 tengah malam
sampai dengan jam 24.00

Tujuan

Untuk memperoleh informasi semua pasien yang masuk dan keluar RS selama 24
jam

Kebijakan

Informasi statistik rumah sakit dibuat oleh unit kerja rekam medis dan dibagikan

Prosedur

kepada unit lain yang terkait yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
a) Perawat ruang perawatan membuat sensus harian berdasarkan buku register
pelayanan pasien rawat inap (diisi segera setelah pasien masuk ruang rawat,
pindah intern RS dan keluar RS)
b) Perawat ruang perawatan yang bertugas malam pencacahan pada keadaan jam
00.00 dan ditutup pada jam 24.00 tengah malam
c) Perawat membuat sensus harian sebanyak 2 rangkap (rekam medis dan arsip
rawat inap)
d) Kepala ruangan mengecek kebenaran pengisian sensus harian sebelum dikirim
ke rekam medis yang sudah ditandatangani
e) Perawat ruang rawat membawa sensus harian ke rekam medis dan mengisi pada
buku penyetoran sensus harian (sebagai bukti penyetoran)
f) Petugas rekam medis (petugas sensus harian menerima sensus harian dengan
mencocokkan pada buku penyetoran sensus harian
g) Petugas rekam medis mengolah sensus harian dengan mencocokkan :

Pasien masuk

Lama dirawat sensus harian sebelumnya

Pasien pindahan/ dipindahkan atau titipan atau dititip antar sensus harian

Ikhtisar
-

Pasien yang dirawat

Pasien yang masuk

Pasien yang keluar (H + M)

PENGELOLAAN SENSUS HARIAN

22

REVIS
I
B

02.15.19

PROSEDUR
TETAP

Prosedur

HALAMAN 1/2

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
h) Petugas rekam medis mengambil 1 (satu) rangkap sensus harian dan
menyimpan pada map masing-masing ruang perawatan 1 (satu) rangkap
i) Petugas ruang rawat mengambil arsip sensus harian yang sudah dicek sesudah
jam 11.00 ke rekam medis.
j) Petugas rekam medis memindahkan sensus harian ke formRp.I

Unit Terkait

Prosedur penyimpanan KIUP

Prosedur

Prosedur pengisian sensus harian


Perawatan

TP2RI

Terkait

PEMBUATAN LAPORAN KEGIATAN RAWAT INAP

23

02.15.20

PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Pembuatan laporan kegiatan rawat inap adalah laporan kegiatan rawat inap yang
berisi tentang kegiatan pelayanan rawat inap rumah sakit yang dituangkan dalam
pembuatan / pengumpulan /pengolahan sensus harian

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat laporan kegiatan rawat


inap untuk keperluan manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan dan
menyediakan data-data khusus untuk penelitian dan pelaporan

Kebijakan

Laporan kegiatan rawat inap dilaksanakan sesuai dengan sistem pelaporan rumah

Prosedur

sakit secara akurat dan tepat waktu


a)
Petugas sensus harian menerima sensus dari setiap ruang perawatan
selambat-lambatnya jam 08.00 pagi
b)

Petugas sensus harian menerima laporan pasien rawat inap dari


tempat penerimaan pasien rawat inap (TPPRI)

c)

Petugas sensus harian memncocokan data dalam sensus harian


dengan data pasien masuk.

d)

Petugas sensus harian membuat rekapitulasi harian berdasarkan data


yang ada pada sensus harian

e)

Petugas sensus harian menghitung jumlah pasien, jumlah hari rawat,


lama rawat, jumlah pasien masuk, pasien pindahan, pasien pindahan dan pasien
keluar hidup (pualng sembuh, pulang paksa, rujuk) dan meninggal < 48 jam dan
> 48 jam.

f)

Petugas sensus harian memindahkan data-data tersebut ke form


laporan kegiatan rawat inap.

g)

Petugas sensus membuat laporan pelayanan rawat inap setiap


bulannya.

h)

Petugas sensus harian membuat laporan indikator RS.

Unit Terkait/

Unit pelayanan/ perawatan

Prosedur

Prosedur pengumpulan sensus harian rawat inap

Terkait

24

PENGOLAHAN RP 1 REKAPITULASI BULANAN PASIEN RAWAT INAP

02.15.21
PROSEDUR
TETAP

Pengertian

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Rekapitulasi bulanan pasien rawat inap adalah untuk menghitung dan merekap
jumlah pasien rawat inap selama sebulan yang diterima dari masing-masing ruang

Tujuan

rawat inap
Untuk memperoleh informasi semua pasien yang dirawat di RS selama sebulan
secara keseluruhan atau masing-masing ruang rawat inap yang diperlukan bagi

Kebijakan

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan/penilaian


Rekapitulasi bulanan pasien rawat inap merupakan formulir standar yang diisi
sesuai dengan data terdapat pada rekapitulasi sensus harian menurut jenis

Prosedur

pelayanan rawat inap yang ada


a) Petugas sensus harian membuat rekapitulasi bulanan pasien rawat inap sesuai
dengan rekapitulasi sensus harian
b) Rekapitulasi bulanan pasien rawat inap diisi setiap hari untuk setiap lembar
formulir RP 1
c) Pengisian formulir Rp 1 harus sesuai setiap tanggal laporan
d) Formulir Rp 1 dibuat 1 (satu) lembar untuk masing-masing jenis pelayanan

Unit Terkait

rawat inap
Perawatan

Prosedur

Rekam medis
Prosedur pengelolaan sensus harian pasien rawat inap

Terkait

PEMBUATAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN


02.15.22

REVIS
I

HALAMAN 1/1

25

B
PROSEDUR
TETAP

Pengertian

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Tersedianya Rekam medis bagi pasien yang datang ke rumah sakit untuk keperluan
berobat atau memeriksakan kesehatan sesuai dengan buku petunjuk rekam medis

Tujuna

tahun 1997
Memperlancar dan sebagai bahan dokumentasi untuk kunjungan berikutnya

Kebijakan

Manajemen informasi kesehatan harus mencakup secara luas kegiatan pelayanan


kesehatan pasien yang meliputi mulai penerimaan pasien sampai dengan pasien

Prosedur

keluar rumah sakit


Petugas rekam medis menyiapkan Menyiapkan lembaran poliklinik

Unit Terkait

TP2RJ
Poliklinik

Prosedur

Prosedur penerimaan pasien Rawat jalan

Terkait

PEMBUATAN REKAM MEDIS RAWAT INAP


02.15.23

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

26

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

Pengertian

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Tersedianya rekam medis bagi pasien yang datang ke rumah sakit untuk dirawat

Tujuna

inap
Memperlancar dan sebagai bahan dokumentasi untuk kunjungan berikutnya

Kebijakan

Manajemen informasi kesehatan harus mencakup secara luas kegiatan pelayanan


kesehatan pasien yang meliputi mulai penerimaan pasien sampai dengan pasien

Prosedur

keluar rumah sakit


1.
Petugas Rekam medis menyiapkan lembaran :
a. Rinkasan masuk dan keluar serta penyebab kematian
b. Resume medis
c. Anamnese sesuai dengan spesialis / bagian penyakit
d. Perjalanan penyakit / instruksi dokter
e. Catatan perawat/bidan
f. Grafik
g. Catatan hasil pemeriksaan laboratorium
h. Kontrol istimewah
i. Surat persetujuan tindakan medis
j. Ringkasan pengkajian
k. Analisa Data
l. Rencanakeperawatan
m. Resume keperawatan
n. Catatan tindakan keperawatan dan evaluasi
o. Catatan obat
2.

Petugas Rekam medis menyusun lembaran rekam medis rawat inap


sesuai dengan spesialisnya masing-masing

3.
Unit Terkait
Prosedur

Petugas Rekam medis menyiapkan lembaran rekam medis rawat


inap ke dalam tempat yang telah disediakan.
- TP2RI
-

Perawatan
Prosedur penerimaan pasien Rawat Inap

Terkait

IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR


02.15.24

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

27

PROSEDUR

TANGGAL
TERBIT

TETAP

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Identifikasi bayi baru lahir adalah bayi baru lahir di RSU Lasinrang dengan
membuat stempel ibu jari tangan kanan ibu dan ibu jari tangan kiri bayi pada
formulir identifikasi bayi dan pemberian gelang nama kepada bayi

Tujuan

Sebagai acuan langkah-langkah untuk identifikasi bayi baru lahir dengan membuat
stempel ibu jari tangan kanan ibu dan ibu jari tangan kiri bayi pada formulir
identifikasi bayi dengan disaksikan oleh dokter/bidan dan perawat ruang bayi dan
pemberian gelang nama kepada bayi

Kebijakan

Setiap bayi yang baru lahir di RS harus diberikan identifikasi bayi dengan

Prosedur

menggunakn stempel ibu jari tangan kanan ibu dan ibu jari tangan kiri bayi
a)
Petugas persalinan membersihak (melap) bayi setelah bayi lahir
b)

Petugas membuat identifikasi bayi (stempel ibu jari tangan kanan ibu dan
ibu jari tangan kiri bayi) pada lembaran identifikasi bayi yang tersedia

c)

Petugas

(Dokter/Bidan) Mencatat identifikasi bayi pada lembaran

identifikasi bayi
d)

Petugas memberikan nomor pengenal ditangan dengan identitas :


-

Nama ibu bayi

Hamil Keberapa

Apgar Scor

Jenis kelamin

Tanggal lahir

Jam Lahir

e) Petugas

(bidan)

membawa

bayi

keruang

ibunya

setelah

selesai

ditolong/dibereskan, tetapi bila ada indikasi langsung dibawa ke ruang


perawatan anak
f)

Petugas (dokter/bidan) yang menolong persalinan dan perawat diruang bayi


membubuhi tanda tangan pada lembaran identifikasi bayi
Ibu bayi diharuskan menadatangani form identifikasi bayi oleh perawat sebagai
saksi, ibu dan bayi akan pulang / keluar RS

IDENTIFIKASI BAYI BARU LAHIR


02.15.24

REVIS
I
B

HALAMAN 1/2

28

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

Unit Terkait /

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Instalasi Rekam Medis

Prosedur

Prosedur pertolongan persalianan

Terkait

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT)


02.15.25

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

29

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Persetujuan tindakan medis adalah persetujuan tertulis yang diberikan oleh pasien
kecuali kondisi pasien darurat masih dibawah umur, tidak dapat diwakili dan atas
dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat persetujuan tertulis yang


diberikan oleh pasien

Kebijakan

Setiap tindakan medik yang akan dilakukan harus memuat persetujuan (informed

Prosedur

Consent) sebagai bukti tertulis dari tindakan yang akan dilakukan


a)
Petugas (Dokter) memberi penjelasan secara lisan tentang tindakan medis
yang akan dilakukan terhadap penderita serta segala resiko yang akan
ditimbulkan dari dokter yang akan melakukan tindakan dengan didampingi oleh
paramedis sebagai saksi
b)

Petugas

(Dokter)

mempersilahkan

pasien

untuk

mengisi

formulir

persetujuan tindakan medik, bila pasien dan keluarganya menyetujui persetujuan


tindakan medik tersebut
c)

Bila pasien atau keluarganya menolak, maka pasien atau keluarganya


mengisi formulir penolakan tindakan medik yang akan dilakukan

d)

Formulir persetujuan tindakan medis harus diisi lengkap dan ditandatangani


oleh:

Unit Terkait

Pasien atau keluarganya

Dokter yang melakukan tindakan

Saksi-saksi 2 orang (1 orang perawat dan 1 orang keluarga pasien)


Prosedur penolakan tindakan pasien

Unit perawatan

Kamar Operasi

PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT)


02.15.26

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

30

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Penolakan tindakan medis adalan suatu tindakan atau pasien/keluarganya menolak


(tidak setuju) untuk dilakukan tindakan medis, setelah mendengar informasi dan
penjelasaan tentang tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut

Tujuan

Sebagai

acuan

penerapan

langkah-langkah

untuk

membuat/menadatangani

pernyataan penolakan secara tertulis yang diberikan oleh pasien/keluarganya


Kebijakan

Setiap

tindakan

medik

yang

dilakukan

oleh

pasien

setelah

diberikan

informasi/penjelasan harus membuat penolakan tindakan medik sebagai bukti


Prosedur

tertulis dari pasien bahwa pasien atau keluarganya menolak untuk ditindaki
a)
Petugas (Dokter) memberi penjelasan secara lisan tentang tindakan medik
yang akan dilakukan terhadap penderita serta resiko yang akan timbul sesudah
tindakan. Penjelasan ini dari dokter yang akan melakukan tindakan dengan
didampingi oleh paramedis sebagai saksi
b)

Petugas

(Dokter)

mempersilahkan

pasien

atau

keluargnya

untuk

mengisi/mendatangani formulir penolakan tindakan medis, bila pasien atau


keluarganya menolak untuk ditindaki
c)

Formulir penolakan tindakan medisharus diisi lengkpa dan ditandatangani


oleh :

Unit Terkait

Pasien atau keluarganya

Dokter yang melakukan tindakan

Saksi-saksi 2 orang (1 orang perwat dan 1 orang kelurga pasien)


Prosedur persetujuan tindakan medik

Unit perawatan

Kamar operasi

PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS IN AKTIF


02.15.27

REVISI
B

HALAMAN 1/1

31

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Penyimpanan berkas rekam medis in aktif adalah berkas rekam medis yang telah
diretensi disimpan dalam rak penyimpanan dalam rak penyimpanan in aktif

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyimpanan dokumen medis in aktif

Kebijakan

Ada ruangan penyimpanan dokumen in aktif yang terjamin keamanannya dan

Prosedur

kerahasiaanya
a)
Petugas penyimpanan memilih berkas rekam medis yg tanggal
terakhir nya berobat minimal 5 tahun
b)

Petugas penyimpanan mencatat dibuku penyimpanan berkas rekam


medis

c)

Petugas penyimpanan menyusun berkas rekam medis berdasarkan


nomor langsung

d)

Petugas penyimpanan, menyusun berkas rekam medis dalam rak

Unit Terkait/

penyimpanan
- Rawat Inap

Prosedur

Rawat Jalan

Terkait

Prosedur pengambilan rekam medis rawat jalan

Prosedur pengambilan rekam medis rawat inap

PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS AKTIF


02.15.28

REVISI
B

HALAMAN 1/1

32

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Penyimpanan berkas rekam medis aktif adalah berkas rekam medis yang telah
diolah disimpan dalam rak penyimpanan dengan menggunakan sistem angka
langsung

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyimpanan dokumen medis aktif

Kebijakan

Ada ruangan penyimpanan dokumen aktif yang terjamin keamanannya dan

Prosedur

kerahasiaanya
e)
Petugas penyimpanan menerima rekam medis yang sudah diolah
untuk disimpan dirak penyimpanan
f)

Petugas penyimpanan mencatat dibuku penyimpanan berkas rekam


medis

g)

Petugas penyimpanan menyusun berkas rekam medis berdasarkan


nomor langsung

h)

Petugas penyimpanan, menyusun berkas rekam medis dalam rak

Unit Terkait/

penyimpanan
- Rawat Inap

Prosedur

Rawat Jalan

Terkait

Prosedur pengambilan rekam medis rawat jalan

Prosedur pengambilan rekam medis rawat inap

PENGAMBILAN KEMBALI/PEMINJAMAN BERKAS REKAM MEDIS


02.15.29

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

33

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Pengambilan

kembali/peminjaman

berkas

RM

adalah

pengambilan

kembali/peminjaman berkas rekam medis dari rak penyimpanan bila diperlukan


baik dari pihak interen RS maupun dari pihak luar RS
Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengambilan kembali/peminjaman


rekam medis dari rak penyimpanan

Kebijakan

1. Tidak

satupun

RM

boleh

keluar

dari

ruangan

RM

tampa

tanda

keluar/permintaan
2. Yang meminjam berkas Rekam medis berkewajiban untuk mengembalikan
dalam keadaan baik dan tepat waktu
3. Rekam medis tidak dibenarkan keluar dari ruangan RM/RS kecuali atas perintah
Prosedur

a)

pengadilan atau kebutuhan pelayanan pasien


Petugas pengambilan kembali/peminjaman berkas rekam medis
menerima surat pengantar/surat peminjaman /bon peminjaman

b)

Petugas pengambilan kembali/peminjaman berkas rekam medis


mencatat dalam buku peminjaman RM tentang nama pasien, no. RM, nama
orang yang meminjam, unit instansi, tanggal keluar pasien, tanggal peminjaman
dan tanggal peminjaman

c)

Petugas pengambilan kembali/peminjaman berkas rekam medis


mengisi petunjuk keluar (Tracer). Tracer tersebut diletakkan pada rak dimana
RM tersebut disimpan sebagai tanda keluar Rekam medis

d)

Petugas pengambilan kembali/peminjaman berkas rekam medis


menerima kembali berkas rekam medis dan mengisi buku penyimpanan pada

Unit Terkait

tanggal pengembalian, setelah RM disimpan tracer dicabut


- Semua Unit dalam Rumah Sakit
-

Instansi diluar Rumah Sakit

PEMUSNAHAN ARSIP REKAM MEDIS


02.15.30

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

34

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Pemusnahan arsip rekam medis adalah suatu proses kegiatan penghancuran secara
fisik arsip rrekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langlah-langkah untuk melakukan suatu proses kegiatan


pengahncuran arsip rekam medis sehingga dapat mengurangi arsip dirak
penyimpanan rekam medis yang semakin bertambah dan menyiapkan fasilitas yang
cukup untuk tempat penyimpanan rekam medis yang baru

Kebijakan

Rekam medis in aktif dimusnahkan sesuai dengan aturan permenkes yang dilakukan
penghancuran secara total dengan cara membakar habis/mencacah sehingga tidak

Prosedur

dapat lagi dikenal isi maupun bentuknya.


a)
Petugas rekam medis memisahkan arsip rekam medis yang
memenuhi syarat untuk dimusnahkan
b)

Petugas Rekam medis mengambil lembaran resume, lembaran


masuk/keluar dan meyimpan dalam order sesuai urutan tahun

c)

Petugas rekam medis (Penyimpanan) membuat daftar retensi rekam


medis, nama pasien, diagnose dan tahun kunjungan terakhir, kemudian daftar
tersebut ditandatangani oleh petugas penyimpanan

d)

Kepala rekam medis membuat surat pengajuan pemusnahan berkas


rekam medis dan mengajukan ke direktur

e)

Direktur membuat SK persetujuan pemusnahan dan membentuk tim


pemusnahan yang beranggotakan Devisi administrasi, Unit Rekam medis, Unit
pelayanan, komite medis dan Panitia rekam medis

f)

Tim pemusnahan rekam medis melaksanakan pemusnahan dapat


juga dilaksanakan oleh pihak ketiga dan disaksikan oleh Tim pemusnah rekam
Medis)

g)

Tim pemusnah rekam medis membuat berita acara pemusnahan


rekam medis

h)

Rumah Sakit mengirimkan berita acara ke Dirjen pelayanan medik


Depkes RI

PEMUSNAHAN ARSIP REKAM MEDIS


02.15.30

REVIS
I
B

HALAMAN 1/2

35

PROSEDUR
TETAP

Unit Terkait

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Tim Pemusnah

Komite Rekam Medis

Unit-unit pelayanan terkait

Devisi administrasi

Berita acara

PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS

36

02.15.31

PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Penyusutan berkas rekam medis adalah pengurangan arsip dari rak penyimpanan
dengan memindahkan arsip rekam medis dari rak aktif ke rak in aktif dengan cara
memilah pada rak penyimpanan sesuai dengan tanggal terakhir pasien tersebut
dilayanai atau lima tahun setelah pasien meninggal dunia

Tujuan

Sebagai acuan penerpan langkah-langkah untuk pengurangan arsip rekam medis


dari rak penyimpanan

Kebijakan

Retensi/penyusutan dilakukan berdasarkan sarana dan prasarana yang memadai

Prosedur

maupun nilai guna dari berkas rekam medis sudah tidak relevan
a)
Petugas Rekam medis melakukan survei terhadap file-file rekam
medis yang yang telah memiliki usia minimal lima tahun
b)

Petugas rekam medis memindahkan rekam medis in aktif tersebut ke


rak penyimpanan in aktif

c) Petugas rekam medis (penyimpanan) menyusun kembali rekam medis in aktif ke


dalam rak penyimpanandengan menggunakan sistem nomor langsung
Unit Terkait

Prosedur pemusnahan berkas Rekam medis

ORIENTASI PEGAWAI BARU

37

02.15.32

PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Orientasi pegawai baru adalah memberikan kesempatan kepada pegawai baru untuk
mengenal rekam medis di RS dengan materi sebgawai berikut : Struktur Organisasi,
Kebijakan dan prosedur kerja di Unit rekam medis serta batasan batasan yang
boleh dikerjakan dan dilarang untuk dikerjakan

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengenai lingkungan RS dan Unit


rekam medis

Kebijakan

a)

Pelaksanaan Orientasi pegawai dilakukan untuk mengenal lingkungan kerja


RS

b)

Pegawai baru mengetahui secara garis besar jajaran yang terkait struktur
oragnisasi Rekam medis dan RS

Prosedur

c)

Mengetahui tata tertib Rekam medis dan RS

d)

Mengetahui kebijakan dan prosedur kerja di unit rekam medis

e)
Mengetahui prosedur kerja pelayanan rekam medis
Ka. Unit rekam medis memberikan secara garis besar struktur organisasi, kebijakan
dan prosedur kerja

di unit rekam medis serta batasan-batasan yang boleh

dikerjakan dan yang dilarang untuk dikerjakn pada saat pertama kali datang di unit
rekam medis
Unit Terkait

Instalasi rekam medis

38

PROGRAM BIMBINGAN LAPANGAN MAHASISWA PEREKAM MEDIS


02.15.33
PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Program bimbingan lapangan mahasiswa perekam medis adalah program


bimbingan yang disusun unit rekam medis sebagai upaya membantu institusi
pendidikan dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa perekam medis

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membantu institusi penndidikan


dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan praktek klinik
rekam medis secara profesional

Kebijakan

Program bimbingan mahasiswa dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan


dalam melaksanakan praktek secara prosefesional, anatara lain :
-

Melakukan pengakajian langsung ke lapangan

Memberikan sumbang saran dalam melaksanakan penyelenggaraan rekam


medis

Prosedur

Mengevaluasi keadaan dan kondisi rekam medis

- Adanya umpan balik mengenai kemampuan mahasiswa ke institusi pendidikan


a) Ka unit rekam medis dan pembimbilapangan menerima mahasiswa yang akan
melaksankan praktek yang diantar oleh unit diklat sesuai jadwal waktu yang
telah ditentukan
b) Ka. Unit rekam medis memberikan penjelasan secara umum yang berkiatan
dengan rekam medis
c) Petugas pembimbing lapangan memberikan penjelasan dan bimbingan sesuai
dengan materi yang diminta oleh institusi pendidikan
d) Ka. Unit atau pembimbing lapangan setiap 2 atau 3 hari mengevaluasi
mahasiswa dengan materi-mater/kegiatan yang sudah dilaksanakan
Pada akhir praktek klinik rekam medis diadakan evaluasi dan respons tang
dilakukan oleh ka. Unit rekam medis atau pembimbing lapangan

Unit Terkait

Institusi pendidikan

Unit diklat

Unit rekam medis

PENYUSUNAN LAPORAN MORBIDITAS RAWAT JALAN

39

02.15.34

PROSEDUR
TETAP

REVISI
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Pengertian

Penyusunan Laporan morbiditas rawat jalan adalah laporan morbiditas rawat jalan,
berisi jenis penyakit, kode ICD, Kasus baru berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin serta jumlah kunjungan.

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat laporan morbiditas rawat


jalan untuk keperluan manajemen Rumah Sakit dalam pengembilan keputusan
Departemen kesehatan, Dinas Kesehatan dan penyediaan data-data khusus untuk
penelitian dan Pendidikan

Kebijakan

Laporan morbiditas rawat jalan dilaksanakan berdasarkan dengan sistem pelaporan

Prosedur

dara rumah sakit secara akurat dan tepat waktu


a)Petugas Rekam Medis menerima Berkas Rekam Medis pasien rawat jalan setiap
hari setelah berakhir jam kerja
b)Petugas Rekam Medis Memberi Kode ICD 10 untuk setiap diagnosa dalam berkas
rekam medis pasien rawat jalan.
c)Petugas Rekam Medis memasukkan dalam komputer setiap kode ICD berdasarkan
kelompok umur dan jenis kelamin, kunjungan baru dan kunjungan lama
d)Petugas pelaporan menghitung jumlah pasien untuk setiap kode ICD berdasarkan
kelompok umur dan jenis kelamin dan memasukkannya kedalam RL 4b
(morbiditas rawat jalan)
e)Petugas pelaporan membuat RL 4b keadaan morbiditas Pasien rawat jalan dan
surveilans terpadu Rumah sakit.
g)Petugas pelaporan membuat laporan 10 besar penyakit RL 5.4 setiap bulannya.
f) Petugas pelaporan mengirim laporan morbiditas rawat jalan RL 4b dan RL 5.4
secara online di SIRS Online ke Kemenkes (buk.depkes.go.id).
f)Petugas pelaporan menyediakan data-data lainnya berhubungan dengan morbiditas
rawat jalan

Unit Terkait

Prosedur Coding

Prosedur Analisa

Prosedur Indexing
PENYUSUNAN LAPORAN MORBIDITAS RAWAT INAP

40

02.15.35

PROSEDUR
TETAP

REVISI
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL
(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)
NIP. 19590722 198912 2 001

Pengertian

Penyusunan lapoaran morbiditas rawat inap adalah suatu kegiatan penyusunan


laporan penyakit rawat inap yang berisi jenis penyakit berdasarkan ICD 10
menuurt jenis kelamin dan golongan umur pada padien yang keluar hidup dan mati
berdasarkan klasifikasi penyakit yang berlaku

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menyediakan laporan morbiditas


rawat inap demi kepeluan manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan
Departemen kesehatan, Dinas kesehatan dan menyediakan data-data khusus untuk
penelitian dan pendidikan

Kebijakan

Kegiatan pelaporan morbiditas rawat inap dilaksnakan berdasarkan dengan sistem

Prosedur

pengolahan data rumah sakit secara akurat dan tepat waktu


a)Petugas Rekam Medis menerima Berkas Rekam Medis pasien rawat inap yang
sudah pulang.
b)Petugas Rekam Medis Memberi Kode ICD 10 untuk setiap diagnosa dalam berkas
rekam medis pasien rawat inap.
c)Petugas Rekam Medis input data dalam komputer berdasarkan kelompok umur
nama, no rekam medis, umur, jenis kelamin, diagnosa dan kode ICD 10, pasien
hidup dan mati, dll.
d)Petugas pelaporan memasukkkan data yang telah di rekap ke dalam templet yang
telah ada.
e)Petugas pelaoporan membuat laporan RL 4A setiap tahunnya.

Prosedur

f)Petugas pelaporan membuat 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap RL 5.3


setiap bulannya.
g)Petugas Rekam Medis mengirim laporan morbiditas rawat inap RL 4A dan RL
5.3 secara online di SIRS Online ke Kemenkes (buk.depkes.go.id).
h)Petugas pelaporan menyediakan data-data lainnya berhubungan dengan

Unit Terkait

morbiditas rawat inap.


- Prosedur pembuatan Koding
-

Unit rawat Inap

Prosedur Indexing
PENCATATAN DATA PELAYANAN

41

02.15.36
PROSEDUR
TETAP

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

Pengertian

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Pencatatan data pelayanan adalah pencatatan yang dilakukan masing-masing unit

Tujuan

pelayanan berdasarkan asuhan yang diberikan kepada pasien


Sebagai acuan langkah-langkah untuk pencatatan data-data di unit pelayanan

Kebijakan

Setiap tindakan yang diberikan kepada pasien harus dicatat secara lengkap dan

Prosedur

benar dalam kurun waktu 24 jam


a)
Pemberian pelayanan mencatat semua tindakan yang diberikan pada
pasien dalam lembaran-lembaran Rekam Medis sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing

Unit Terkait

b)

Pemberi pelayanan mengecek kembali lembaran yang belum diisi

c)

Sebelum pasien pulang pemberi pelyanan melengkapi lembaran-

lembaran rekam medis.


Poliklinik

Ruang perawatan

Prosedur

Penunjang Medis
- Prosedur pengisian rekam medis rawat jalan

Terkait

- Prosedur pengisian rekam medis rawat inap

PEMBUATAN ANALISIS HASIL LAPORAN


02.15.37

REVIS
I

HALAMAN 1/1

42

B
PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

Pengertian

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Analisa hasil laporan adalah mengidentifikasi ada tidaknya sesuatu yang tidak tepat

Tujuan

atau ada yang hilang dari hasil laporan.


Untuk menilai efisiensi dan efektifitas utilisasi fasilitas pelayanan yang dapat

Kebijakan

dipakai untuk perencanaan manajemen.


Informasi statistik rumah sakit dibuat oleh unit kerja rekam medis dan dibagikan

Prosedur

kepada unit lain yang terkait yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
a) Petugas Rekam medis menerima hasil laporan dari pembuat laporan
(Poliklinik, Penunjang Medis dan Perawatan ).
b) Petugas rekam medis meneliti hasil laporan yang saling berkaitan
c) Petugas rekam medis menjumlahkan hasil laporan yang sejenis
d) Petugas rekam medis menghitung berdasarkan indikator pelayanan yang
dibutuhkan
e) Petugas rekam medis menyajikan hasil analisis

Unit Terkait
Prosedur

f) Petugas Rekam medis membuat suatu grafik atau tabel (sttistik ) rumah sakit.
- Unit- unit pelayanan di Rumah Sakit
-

Sub Seksi perencanaan


Prosedur pembuatan laporan

Terkait

PENGELOLAAN DATA-DATA MENJADI INFORMASI


02.15.38

REVIS
I
B

HALAMAN 1/1

43

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

Pengertian

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Mengelola data-data menjadi informasi medis serta data rumah sakit menjadi

Tujuan

informasi rumah sakit


Menyiapkan informasi

Kebijakan

pengambilan rumah sakit


Informasi statistik rumah sakit harus dibuat oleh unit rekam medis/ MIK dan

untuk

keperluan

manajemen

rumah

sakit

dalam

dibagikan kepada unit lain yang terkait yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah
Prosedur

sakit
a) Petugas rekam medis menerima laporan dari setiap unit pelayanan selambatlambatnya tanggal 5 bulan berikutnya
b) Petugas rekam medis mengecek masing-masing laporan yang diterima dari
setiap unit pelayanan dalam ketepatan dan kebenaran pengisian
c) Petugas rekam medis membuat suatu informasi masing-masing unit pelayanan
dalam bentuk laporan intern dan laporan SIRS Online.
d) Petugas rekam medis menyerahkan laporan tersebut kepada pihak-pihak terkait

Unit Terkait

Prosedur

dalam rumah sakit dan luar rumah sakit.


- Perawatan
-

Rekam Medis

Poliklinik
Prosedur pengisian sensus harian pasien rawat inap

Terkait

PENGIRIMAN LAPORAN SIRS ONLINE


02.15.39

REVIS
I
A

HALAMAN 1/1

44

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

Pengertian

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Pengiriman laporan adalah suatu proses kegiatan penyampaian laporan kepada

Tujuan

instansi terkait
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengiriman laporan

Kebijakan

Pengiriman laporan dilaksanakan sesuai dengan jadwal pengiriman laporan

Prosedur

a) Petugas rekam medis menyiapkan template SIRS yang sudah di isi laporan.
b) Petugas rekam medis buka aplikasi SIRS Online pada Website BUK di
http://buk.depkes.go.id banner SIRS Online/ SIRS Rev. 6
c) Petugas rekam medis . Login menggunakan username dan password yang telah
diberikan oleh administrator web.
d) Petugas rekam medis pilih menu RL yang akan diimport, kemudian Klik
Tombol Import untuk melakukan Import data.
e) Petugas rekam medis pilih/ seleksi file yang akan diimport dengan meng-klik
tombol Telusuri.
f) Petugas rekam medis Klik tombol import untuk mengimport data excell ke

Unit Terkait

dalam aplikasi SIRS Online.


- Rekam medis

Prosedur

Prosedur penyusunan laporan morbiditas rawat inap

terkait

Prosedur penyusunan laporan morbiditas rawat jalan

Prosedur pembuatan analisis hasil laporan

MENGOLAH DATA CASEMIX


02.15.40

REVIS
I
A

HALAMAN 1/1

45

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT

DITETAPKAN
DIREKTUR RSUL

Pengertian

(Drg. Hj. SITI HASNAH SYAM, MARS)


NIP. 19590722 198912 2 001
Mengolah Data Casemix adalah suatu proses melakukan input data pasien berupa

Tujuan

data sosial dan data klinis yang digunakan untuk melakukan grouping tarif.
Untuk mengetahui besaran biaya yang digunakan pasien berdasarkan penyakit dan

Kebijakan

tindakan yang diberikan.


Pengolahan data Casemix di lakukan hanya terkhusus untuk pasien BPJS (PNS,

Prosedur

PBI, TNI, POLRI Dan Mandiri).


a.
Rekam medis pasien pulang yang sudah di verifikasi oleh bagian
verifikasi BPJS di berikan kode diagnosa dan kode tindakan dengan
menggunakan kode ICD 10 dan ICD 9 CM.
b.

Memasukkan data pasien ke dalam software casemix berupa data


sosial pasien, kode diagnosa dan kode tindakan medis pasien rawat jalan dan
pasien rawat inap.

c.

Melakukan proses grouping untuk menentukan tarif INA CBGs.

d.

Melakukan print data individul pasien.

e.

Melakukan dan menyerahkan berkas klaim dan

laporan hasil

grouping dalam bentuk TXT ke bagian BPJS.


f.

Menerima kembali klaim BPJS yang sudah dilakukan koreksi oleh


bagian BPJS.

g.

Melakukan perbaikan dari hasil koreksi.

h.

Input ulang hasil koreksi ke dalam sofware casemix, dan lakukan


dan serahkan kembali laporan dalam bentuk TXT ke bagian BPJS.

Unit Terkait

i.
-

Klaim di kirim ke kantor cabang BPJS.


Ruang perawatan

Unit Pelayanan

BPJS

PROSEDUR KERJA TETAP


UNIT REKAM MEDIS

46

REVISI

RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG


KAB. PINRANG
TAHUN 2014

DAFTAR ISI

halaman

SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan

SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap

SPO Penerimaan Pasien Gawat Darurat

47

SPO Sistem Penomoran

SPO Sistem Penamaan

SPO Pencatatan Data Sosial Pasien

SPO Pengisian Rekam Medis Rawat Jalan

SPO Pengisian Rekam Medis IGD

10

SPO Pengisian Rekam Medis Rawat Inap

11

SPO Pembuatan KIUP

13

SPO Penerimaan Rekam Medis Pasien Pulang

14

SPO Pengembalian Rekam Medis Yang Tidak Lengkap

15

SPO Analisa Berkas Rekam Medis

17

SPO Monitoring Rekam Medis

18

SPO Assembling

19

SPO Pengkodean Rekam Medis

20

SPO Indeksing

21

SPO Sensus Harian Rawat Inap

22

SPO Pengelolaan Sensus Harian

24

SPO Pembuatan Kegiatan Rawata Inap

26

SPO Pengolahan Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat Inap (RP 1)

28

SPO Pembuatan Rekam Medis Rawat Jalan

29

SPO Pembuatan Rekam Medis Rawat Inap

30

SPO Identifikasi Bayi Baru Lahir

32

SPO Persetujuan Tindakan Medis

34

SPO Penolakan Tindakan Medis

36

SPO Penyimpanan Rekam Medis In Aktif

37

SPO Penyimpanan Rekam Medis Aktif

38

SPO Pengambilan Kembali/Peminjaman Rekam Medis

39

SPO Pemusnahan Rekam Medis

41

SPO Penyusutan Rekam Medis

43

SPO Orientasi Pegawai Baru

44

SPO Program Bimbingan Lapangan Mahasiswa Perekam Medis

45

SPO Penyusunan Laporan Morbiditas Rawat Jalan

47

SPO Penyusunan Laporan Morbiditas Rawat Inap

49

SPO Pencatatan Data Pelayanan

51

SPO Pembuatan Analisa Hasil Laporan

52

SPO Pengolahan Data Menjadi Informasi

53

48

SPO Pengiriman Laporan SIRS Online

54

SPO Mengolah Data Casemix

55

49

Anda mungkin juga menyukai