Anda di halaman 1dari 22

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAMBI
RESORT KOTA JAMBI

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


PENGAMANAN KOMPLEK PERKANTORAN PROVINSI JAMBI
( GEDUNG DPR DAN KANTOR GUBERNUR JAMBI )

Jambi,

Desember 2010

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH JAMBI
RESORT KOTA JAMBI

POKOK POKOK KEBIJAKAN


PENGAMANAN PERKANTORAN UTAMA PROPINSI JAMBI
( GEDUNG DPRD DAN KANTOR GUBERNUR JAMBI )
DARI ANCAMAN DEMO / UNJUK RASA ANARKHIS

BAB I
PENDAHULUAN
1.

2.

Umum
a.

Kondisi Kamtibmas yang mantap dan dinamis merupakan kebutuhan yang


hakiki seluruh masyarakat termasuk didalamnya perusahan yang merupakan
obyek vital. Kamtibmas mutlak diwujudkan dipelihara dan di pertahankan
dalam tata kehidupan guna mendukung perkembangan dan kelangsungan
kegiatan anggota DPRD TK I Jambi dan karyawannya.

b.

Untuk memwujudkannya perlu ketertiban secara aktif segenap anggota


DPD Propinsi Jambi dan karyawan, unsur keamanan DPRD dan masyarakat
secara simultan terpadu dan berlanjut yang terbina secara baik oleh Dit
Samapta Polda Jambi sehingga adanya kesamaan persepsi dari segenap
unsur keamanan khsusnya Polri yang terlibat sesuai bidang tugasnya.

c.

Standart Operational Prosedur ini disusun untuk dapat dipergunakan


dalam menyelenggarakan pengamanan Kantor Gubernur dan Kantor DPR
Propinsi Jambi dari ancaman unjuk rasa massa dan gangguan kamtibmas
lainnya dimana Komplek perkantoran tersebut dikatagorikan sebagai obyek
vital.

Dasar
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 8 Januari


2002 tentang Kepolisian Negara Repulik Indonesia.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang
Pengamanan Objek Vital Nasional.
Surat Keputusan Kapolri No. Pol : Skep / 738 / X / 2005 tanggal 13 Oktober
2005 tentang Pedoman Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional.
Surat Telegram Kapolri No. Pol. : STR/112/II/2009 tanggal 19 Pebruari 2009
tentang Aksi tindak lanjut kontrak kinerja tentang program Reformasi
Birokrasi Polri di seluruh jajaran.
Peraturan Kapolri nomor 23 tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang
Susunan Organisasi dan tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resort dan
Kepolisian Sektor.
Rencana Kontijensi Polda Jambi.

/ 3. Maksud....
2
3.

Maksud dan Tujuan


a. Maksud dibuatnya Produk ini adalah untuk memberikan gambaran situasi dan
kondisi tentang Pola Pengamanan Komplek Perkantoran Utama Propinsi
Jambi yang didalamnya terdapat Kantor Gubernur dan Kantor DPR Propinsi
Jambi dari ancaman gangguan kamtibmas, khususnya unjuk rasa massa.
b. Pokok Pokok Kebijakan Pengamanan Perkantoran Utama Propinsi Jambi
( Gedung DPRD Dan Kantor Gubernur Jambi ) Dari Ancaman Demo / Unjuk
Rasa Anarkhis bertujuan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pengamanan Kantor Gubernur dan Kantor DPR Propinsi Jambi secara
profesional dan proporsional yang disesuaikan dengan ancaman dan
gangguan kamtibmas yang terjadi.

4.

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pokok pokok Kebijakan Pengamanan Komplek Perkantoran
Provinsi Jambi ini meliputi kegiatan pengamanan fisik berikut cara bertindak
berdasarkan hasil analisa dan evaluasi bentuk-bentuk ancaman dan gangguan
yang terjadi, sehingga mampu mengantisipasi secara tepat dan terencana
berdasarkan rumusan kekuatan personil, peralatan taktis dan dukungan anggaran
yang tersedia, adapun tata urut naskah ini disusun sebagai berikut :
BAB
BAB

I
II

BAB
BAB
BAB
BAB

III
IV
V
VI

Pendahuluan
Pokok pokok Kebijakan Pengamanan Komplek Perkantoran Provinsi
Jambi (Gedung DPRD dan Kantor Gubernur Jambi).
Pelaksanaan
Administrasi dan Anggaran
Pengawasan dan Pengendalian Mutu Pengamanan
Penutup

/ BAB II..........

BAB II
POKOK-POKOK KEBIJAKAN DAN IDENTIFIKASI
SPESIFIKASI PENGAMANAN KOMPLEK PERKANTORAN UTAMA
PROPINSI JAMBI
5.

PRINSIP-PRINSIP PENGAMANAN OBJEK VITAL


a.
b.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Nesesitas (kepentingan kegiatan)


Preventif (mengutamakan pencegahan)
Perlindungan
Terpadu (bersama-sama / bergantian)
Koordinatif (saling member informasi)
Berkesinambungan (berlanjut)
Supermasi Hukum dan HAM ( hak-hak universal )
Loss Prevention (mencegah kerugian)
Responsif (tanggap segera, tidak hanya reaktif)

6.

POKOK - POKOK PENGAMANAN


a.

Obyek pengamanan :
Secara umum yang menjadi obyek pengamanan adalah Fisik Bangunan
Gedung Kantor Gubernur dan Gedung Kantor DPR Propinsi Jambi yang
terletak dalam satu kawasan luasan lahan yang dikelilingi pengamanan fisik
berupa pagar besi / beton. Secara kusus obyek pengamanan terbagi dalam
empat kelompok sebagai berikut :
1)

Personil.
a) Gubernur dan Anggota DPR Propinsi Jambi
b) Karyawan / Pegawai.
c) Mitra kerja Pemerintah Propinsi dan DPRD.
d) Tamu Pemerintah Propinsi dan Tamu anggota DPRD .

2)

Materil.
a) Materil yang bergerak sepeti sarana angkutan darat dan lain-lain.
b) Materil tidak bergerak, seperti bangunan, instalasi air / listrik, ganset
dan lain-lain.

3)

Kegiatan :
a) Operasional kegiatan perkantoran
b) Kegiatan seremonial
c) Penerimaan tamu / undangan
d) Penyelenggaraan pelayanan masyarakat

/ b. Unsus-unsur........

4
b.

Unsur-unsur Pengamanan :
1)
2)
3)

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai unsur pengamanan


yang bertanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan keamanan
dan ketertiban di lingkungan komplek perkantoran utama Propinsi Jambi.
Aparat Kepolisian Polda Jambi.
Aparat Keamanan lainnya sesuai permintaan.

Penanggung jawab keamanan di Kantor Gubernur dan Kantor DPR Propinsi


dilakukan oleh Pihak otoritas masing-masing kantor.
c.

Pola Pengamanan :
1)

Fungsional, yaitu pengamanan internal yang dilakukan oleh Unsur Satuan


Pengamanan Internal dalam hal ini adalah Satpol PP sesuai surat
perintah yang dikeluarkan oleh pihak otorita.

2)

Terpadu, yaitu pengamanan yang dilakukan secara bersama-sama antara


Unsur Satuan Pengamanan Internal dengan unsur Kepolisian dan atau
dapat dibantu oleh aparat Keamanan lainnya atas pertimbangan dari
kedua belah pihak pada situasi rawan.

Untuk mewujudkan Kondisi keamanan yang kondusif bagi seluruh kegiatan


obyek maka perlu peran aktif semua unsur yang terlibat secara simultan
terpadu dan berlanjut yang telah terbina secara baik sehingga dapat diperoleh
persamaan persepsi dari segenap unsur keamanan yang terlibat dalam
pengamanan sesuai bidang tugasnya.
d.

Penetapan Eskalasi :
Dalam mengantisipasi ancaman gangguan kamtibmas maka kemampuan
penanggulangan dilakukan berdasarkan eskalasi ancaman / gangguan yang
terjadi terhadap Komplek Perkantoran Utama Pemprop Jambi maka ditetapkan
suatu Pedoman berikut indikator sebagai landasan bertindak bagi unsur-unsur
pengamanan sebagai berikut :
1)

Situasi Aman
Pedoman situasi aman adalah suatu keadaan dimana situasi dan kondisi
Kamtibmas dilingkungan Komplek Perkantoran Utama Pemprop Jambi
dalam kondisi aman, tertib dan tenteram tanpa adanya gangguan
keamanan yang berarti, dengan indicator, sebagai berikut :
a) Operasional perkantoran berjalan normal dan semua fungsi berjalan
sesuai prosedur.
b) Gangguan Kamtibmas yang terjadi dalam skala kecil dan relatif tidak
mengganggu operasional / kegiatan perkantoran dan masih dapat
diatasi oleh Pam Internal.

/ c) Satuan.........

5
c) Satuan Polisi Pamong Praja sebagai garda di dilingkungan Komplek
Perkantoran Utama Pemprop Jambi mampu mengatasi dan
mengamankan situasi.
2)

Situasi Rawan
Pedoman Situasi Rawan adalah suatu keadaan dimana situasi dan
kondisi keamanan, ketertiban dan ketenteraman dilingkungan Komplek
Perkantoran Utama Pemprop Jambi mengalami gangguan / ancaman
Kamtibmas, dimana pihak Satuan Polisi Pamong Praja sudah tidak
mampu mengatasinya namun secara umum kegiatan operasional masih
dapat berjalan dengan lancar dengan indikator, sebagai berikut :
a) Adanya aksi demo yang melibatkan massa cukup besar sehingga
kekuatan pengamanan internal tidak sebanding dengan kemungkinan
resiko yang akan dihadapi.
b) Adanya kasus kasus kriminalitas, misalnya pencurian yang terjadi di
Komplek Perkantoran Utama Pemprop Jambi.
c) Munculnya aksi teror terhadap Unsur Pejabat Utama Pemprop dan
Anggota Dewan serta karyawan / pegawai.
d) Timbulnya aksi boikot atau mogok kerja sebagian pegawai namun
tidak menyebabkan terhentinya operasional / kegiatan anggota
Dewan.
e) Satuan Polisi Pamong Praja tidak dapat menjalankan peran Fungsi
Kepolisian Terbatas dan kurang mampu mengatasi situasi dan kondisi
gangguan keamanan yang terjadi.

3)

Situasi Sangat Rawan


Pedoman Situasi Sangat Rawan adalah suatu keadaan dimana situasi
dan kondisi keamanan dan ketentraman lingkungan Komplek Perkantoran
Utama Pemprop Jambi mengalami gangguan keamanan yang dapat
menghentikan jalannya operasional / kegiatan perkantoran dengan
Indikator sebagai berikut :
a) Terjadinya pengrusakan massal terhadap Fisik Komplek Perkantoran
Utama Pemprop Jambi sebagai akibat dari aksi demo / unjuk rasa
yang tidak terkendali yang disertai tindakan anarkis.
b) Munculnya aksi penjarahan, penyanderaan terhadap Pejabat Utama
Pemprop, Anggota DPR Propinsi dan Karyawan / PNS serta individu
lainnya di lingkungan Komplek Perkantoran Utama Pemprop Jambi.
c) Munculnya aksi teror bom, pembakaran, penculikan, pemblokiran
maupun munculnya gangguan keamanan yang terjadi dilingkungan
wilayah Komplek Perkantoran Utama Pemprop Jambi.
d) Segenap Unsur Satpol PP dan Karyawan/PNS telah tidak mampu
mengatasi situasi dan kondisi gangguan keamanan yang terjadi.

/ e. Identifikasi............

6
e.

Identifikasi Obyek
1)

Jarak tempuh Komplek Perkantoran Pemprop dan Kantor


DPRD Jambi dari Markas Kepolisian / Markas TNI sebagai berikut :
a)

Jarak Komplek Perkantoran Pemprop dan Kantor DPRD Jambi


dengan Polsek Telanai 0,5 Km, dengan waktu tempuh 5 menit
b)
Jarak Komplek Perkantoran Pemprop dan Kantor DPRD Jambi
dengan Poltabes Jambi 13 Km, dengan waktu tempuh 45 menit
c)
Jarak Komplek Perkantoran Pemprop dan Kantor DPRD Jambi
Polda Jambi / Direktorat Samapta 10Km dengan waktu tempuh
30menit
d)
Jarak Komplek Perkantoran Pemprop dan Kantor DPRD Jambi
dengan Mako Sat Brimobda Jambi 18 Km dengan waktu tempuh
40 menit
2)
3)
4)

f.

Lokasi atau wilayah operasional Komplek Perkantoran


Pemprop dan Kantor DPRD Jambi berada di Kelurahan Telanai Pura,
Kecamatan Telanai Kota Jambi
Denah / maket (Data terlampir).
Terdapat Sistem pengamanan Internal terhadap gedung,
pegawai dan aktifitas yang dilaksanakan oleh Satpol PP.

Identifikasi ancaman dan gangguan di lingkungan Komplek Perkantoran


Pemprop dan Kantor DPRD Jambi disesuaikan dengan pengolongan
penanganan bentuk-bentuk kejahatan yang berlaku di lingkungan Polri, sbb :
1)
2)
3)
4)

Kejahatan Konvensional
Kejahatan Transnasional
Kejahatan Berimplikasi Kontijensi
Kejahatan Terhadap Kekayaan negara

Secara umum bentuk ancaman dan gangguan yang mungkin akan terjadi di
lingkungan Komplek Perkantoran Pemprop dan Kantor DPRD Jambi antara
lain ; pencurian, aksi terror, pembakaran, demo anarkis, pengrusakan,
penjarahan, penculikan, pemerasan, penyanderaan, sabotase, ledakan bom
dan lain sebagainya.
g.

Bencana Alam
Ancaman bencana alam yang mungkin dapat terjadi di Komplek Perkantoran
Pemprop dan Kantor DPRD Jambi adalah sebagai berikut :
1)
Tanah Lonsor
2)
Gempa Bumi
3)
Kebakaran / Pembakaran
4)
Angin Topan / puting beliung

/ h. Masalah......
7
h.

Masalah Sosial
1)
2)
3)
4)

i.

Kecelakaan
1)
2)
3)
4)

j.

Unjuk Rasa Damai


Demo Anarkhis
Pemblokiran Jalan
Penutupan / pengepungan Komplek Perkantoran Pemprop dan Kantor
DPRD Jambi oleh Massa

Kecelakaan Lalu Lintas


Kecelakaan Kerja
Kebakaran akibat hubungan pendek pada system kelistrikan
Ledakan yang ditimbulkan oleh mesin genset dan Trafo PLN.

Sarana Peringatan Dini dan Sarana Alkom di Lingkungan Komplek


Perkantoran Pemprop dan Kantor DPRD Jambi adalah sebagai berikut :
1)

Sarana Peringatan Dini


a) Sirine
b) Alarm
c) Lonceng

2)

Sarana Alkom
a)
b)
c)
d)
e)

HT (Handy Talkie)
Telepon
HP (Hand Phone)
Faximile
Alamat Email

/ BAB III...........
BAB III
PELAKSANAAN
7.

DISAIN PENGAMANAN DEMO / UNRAS


a.

Sifat Pengamanan
1)

Pengamanan Terbuka
Kegiatan pengamanan terbuka dilaksanakan oleh Polisi berseragam,
sebagai berikut :
a)
Polsek dengan dibantu fungsi Lantas, melakukan CB sebagai
berikut :
Melaksanakan penjagaan di sekitar massa
Melakukan pengaturan lalu lintas
Mengalihkan jalur lalu lintas alternatif
Melakukan lain lain tindakan yang dianggap perlu / mendesak dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum
b)

c)

d)

Poltabes, dengan CB :
Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang menjadi sasaran
Demo / Unras
Melaksanakan kegiatan Dalmas Awal
Melakukan negosiasi
Melakukan dokumentasi pelaksanaan pengendalian massa
Melakukan lain lain tindakan yang dianggap perlu / mendesak yang
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum
Lokasi kegiatan berada di luar pagar komplek perkantoran
Samapta Polda, dengan CB :
Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang menjadi sasaran
Demo / Unras
Mengambil alih pengendalian massa di lapangan
Melaksanakan kegiatan Dalmas Lanjut
Melakukan Negosiasi
Mengamankan dan melakukan penyelamatan (escape) Pejabat
Pemerintah / VIP ke tempat aman di Mapolda Jambi
Melakukan dokumentasi pelaksanaan pengendalian massa
Melakukan lain lain tindakan yang dianggap perlu / mendesak yang
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum
Lokasi Stand by berada di dalam pagar komplek perkantoran,
tepatnya di belakang pintu pagar memasuki area perkantoran

Sat Brimobda dengan CB :


Melakukan koordinasi dengan Satuan Pengamanan dari Fungsi
Samapta Polda dan
satuan lain yang dilibatkan dalam
pengamanan Demo / Unras
Melakukan Negosiasi
Melakukan Penindakan terhadap pelaku Demo / Unras anarkhis.

/ * Mengamankan.........
9
/
Mengamankan dan melakukan penyelamatan (escape) Pejabat
Pemerintah / VIP ke tempat aman di Mapolda Jambi
Lokasi Stand by berada di dalam komplek perkantoran, tepatnya
tidak jauh di belakang Dalmas Polda
2)

b.

a)

Fungsi Intel berbaur dengan massa guna melakukan identifikasi dan


pengumpulan bahan keterangan yang berkaitan dengan :
Asal-usul massa
Psikologi massa
Korlap / pengendali, Provokator, Sponsor dan Aktor intelektual.
Dokumentasi tersenbunyi

b)

Fungsi Reskrim, melaksanakan kegiatan :


Menyiapkan ruang pemeriksaan terdekat
Menyiapkan Tim Pemeriksa
Menyiapkan Tim Identifikasi
Menyiapkan Tim penindak untuk menangkap pelaku anarkis /
provokator

Metode Pengamanan
1)
2)
3)
4)
5)
6)

c.

Pengamanan Tertutup
Pelaksanaan pengamanan tertutup dilakukan oleh Polisi tak berseragam
yang terdiri dari Fungsi Intel dan Reskrim dengan langkah-langkah
sebagai berikut :

Dilaksanakan oleh manusia


Menggunakan peralatan (security by devices) Elektrik
Memanfaatkan kondisi alam
Menggunakan satwa
Menggunakan tanda tanda khusus
Menggunakan sistem

Kegiatan Pengamanan
1)
2)
3)
4)

Pengaturan
Penjagaan
Patroli
Pengawalan dan Penyelamatan

/ 8. SISTEM..
10
8.

SISTEM / METODE PENGAMANAN


a.

Deteksi Dini.
Dilakukan untuk mencari informasi dan data-data yang diperlukan guna
menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam upaya mencegah
dan menanggulangi gangguan keamanan yang mungkin timbul sedini mungkin.

b.

Pre-emtif.
Melaksanakan kegiatan yang bersifat penangkalan serta pendataan aspekaspek kehidupan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat serta karyawan
agar mentaati tertib hukum dan mampu mengamankan diri dan lingkungannya
terhadap segala bentuk ganguan Kamtibmas.

c.

Preventif
Melakukan kegiatan yang bersifat pencegahan dalam rangka mengurangi,
mempersempit kesempatan dan berkembangnya gangguan Kamtibmas

d.

Represif
Kegiatan represif berupa penegakan hukum untuk meniadakan dan
menanggulangi gangguan keamanan yang telah terjadi sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.

e.

Sasaran / Sistem / Metode Ring


1) Ring I
: Satpol PP
2) Ring I / II : Anggota Polsek Telanai dan Dalmas Poltabes Jambi
3) Ring III : Dalmas dari Dit Samapta Polda Jambi dan Brimob Polda
Jambi

9.

PELAKSANA TINDAKAN KEPOLISIAN


a.

Situasi Aman
1)
2)
3)

Dalam Situasi Aman, pengamanan Pejabat Utama Pemprop dan Anggota


Dewan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Pengamanan Internal
Tindakan pengamanan lebih mengedepankan metode preemtif dan
preventif.
Apabila terjadi pelanggaran peraturan di lingkungan Pegawai Pemprop
dan DPRD maka Pihak Internal Security dapat melakukan penyelidikan
dan pemeriksaan non justisia sesuai peraturan yang ada terhadap
pegawai maupun mitra kerja, sesuai dengan tugas Unsur Satuan
Pengamanan Internal.

/ b. Situasi............
11
b. Situasi Rawan
1)
2)
3)
4)

c.

Dalam situasi rawan tanggung jawab keamanan dilakukan secara


bersama antara Sapol PP / dan unsur Kepolisian
Tindakan pengamanan, mengedepankan metode preventif dan
penegakkan hukum dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam melakukan pengamanan secara preventif, Satpol PP bersama
dengan unsur Kepolisian melaksanakannya sesuai prosedur yang
berlaku.
Dalam melakukan tindakan penegakan hukum diatur sebagai berikut :
a)

Apabila terjadi tindak pidana dilingkungan komplek perkantoran


utama yang dilakukan oleh pegawai / staf atau mitra kerja, maka
unsur pengamanan internal dapat melakukan tindakan awal dalam
bentuk penyelidikan, Mengamankan TKP, pelaku, saksi dan barang
bukti, selanjutnya dalam tempo selambat lambatnya 1 X 24 jam
harus segera diinformasikan / diserahkan kepada Satuan Kepolisian
terdekat di jajaran Poltabes Jambi, serta membantu melaksanakan
penyelidikan lebih lanjut.

b)

Apabila terjadi tindak pidana dan atau penyalahgunaan produk non


asset Dokumen berharga oleh pihak lain, penanganannya dilakukan
oleh unsur Kepolisian yang dibantu oleh unsur satuan pengamanan
internal security.

Situasi Sangat Rawan


Dalam situasi sangat rawan tanggung jawab keamanan dibawah koordinasi
Unsur Kepolisian yang dibantu oleh Unsur Satuan Pengamanan Internal
Security.
Apabila terjadi tindak pidana anarkis saat Unras berlangsung seperti tindakan
penghadangan, penyenderaan, pemblokiran area, penghentian secara paksa
kegiatan/operasional Pegawai/Karyawan dan tindakan kriminal lainnya yang
dilakukan oleh oknum warga masyarakat / massal maka tindakan Kepolisian
yang harus dilaksanakan sebagai berikut :
1)

Mobilisasi Pengerahan pasukan dengan rincian :


a) 1 SST Polsek Telanai
b) 1 SSKnPoltabes Jambi
c) 1 SSK Satuan Dalmas Dit Samapta
d) 2 SSK PHH Satuan Brimob Polda Jambi

/ 2) Tahapan............
12

8.

2)

Tahapan Penutupan/ Pemblokiran / Pengalihan Arus :


a) Pengalihan arus dari Simp BI di arahkan menuju Sp Depan Unja
bagi pengendara kendaraan yang akan menuju Ma Jambi, RSU R.
Mathaher, perkantotan seputar kantor Gubernur.
b) Simpang Buluran untuk mengalihkan arus yang akan menuju Jl. May
Jen MT. Harono, Jl. A Yani maupun tujuan komplek perkantoran
seputar kantor Gubernur diarahkan melalui jl Ade Erma Suryani
( Belakang kanto Gubernur ) menuju sp Pancasila.
c) Pengendara kendaraan / masyarakat yang akan menuju ke Pasar
Dari arah Simpang Karya dialihkan ke jl Baru, Sp Kes Bawah, Sp
Buluan dan ke Jl. Belakang Kantor Gubernur menuju ke Sp.
Pancasila.

3)

Tindakan penegakkan hukum

4)

Bila perlu, pelibatan aparat keamanan lainnya atas perkembangan


eskalasi yang semakin meningkat

MEKANISME PERBANTUAN OPERASIONAL KEPOLISIAN


BILA TERJADI GANGGUAN.
a.

Dalam Situasi Aman, pelaksanan pengamananan dan tanggung jawab


keamanan Komplek Perkantoran Utama Pemprop Jambi berada di Pihak
Otorita / Unsur Pengamanan Internal

b.

Dalam Situasi Rawan, Dalam Situasi Rawan, pelaksanan pengamananan


dilaksanakan oleh Unsur Pengamanan Internal bersama-sama Unsur
Kepolisian namun tanggung jawab keamanan Komplek Perkantoran Utama
Pemprop Jambi masih berada di Pihak Otorita / Unsur Pengamanan Internal

c.

Dalam Situasi Sangat Rawan, Dalam Situasi Sangat Rawan, pelaksanan


pengamananan menjadi tanggung Jawab
Kepolisian dimana Unsur
Pengamanan Internal membantu Pihak Kepolisian. Dalam keadaan mendesak
bila dibutuhkan dapat meminta perbantuan TNI yang dilakukan melalui
prosedur yang berlaku yaitu atas perintah Kapolda Jambi dan atau Kasatwil
dengan telebih dahulu meminta persetujuan Kapolda Jambi.

/ 9. CARA..........
13

9.

CARA BERTIDAK
a.

Fungsional / Petugas Satpol PP


1)

Deteksi dini
Pegawai Pemda, Satpol PP memiliki data berkaitan tugas pokok dan
fungsinya antara lain sebagai berikut :
a)
Pedataan asset Pemprop
b)
Pendataan karyawan.
c)
Pendataan masyarakat lingkungan Pemprop terutama terhadap
orang-orang yang potensial dapat menimbulkan gangguan.
d)
Pendataan lokasi rawan.
e)
Pendataan waktu / jam-jam rawan.
f)
Pendataan modus operandi gangguan Kamtibmas di komplek
perkantoran Pemprop.

2)

Preventif
Kegiatan pencegahan dilakukan dalam rangka mempersempit ruang
gerak dari pelaku kejahatan dapat dilaksanakan dengan :
a)
b)
c)

Pembuatan pagar pengamanan yang mengelilingi lokasi


gedung
Pemasangan lampu-lampu penerangan di sekeliling pagar
Komplek Perkantoran Utama Pemprop
Pembuatan pos-pos penjagaan :
(1)
(2)
(3)

d)

Pos tetap
Pos sementara
Pos tambahan

Melaksanakan Penjagaan sesuai jadwal jaga yang telah


ditentukan pelaksanaannya dengan ketentuan :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Mengawasi dan memperhatikan keadaan di sekeliling


Berdiri / tegak dengan sikap tegap dan penuh kewaspadaan
Cepat tanggap terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar
pos penjagaan
Mempelihara kerapian dan kebersihan Pos penjagaan
Tidak meninggalkan tempat penjagaan sehingga dibiarkan
kosong.

/e) Melaksanakan...........
14

e)

Melaksanakan Patroli dengan memperhatikan hal-hal sbb :


(1) Sistem Patroli Blok
(2) Route yang akan dilalui dalam Patroli
(3) Sarana yang digunakan dalam Patroli (jalan kaki, sepeda,
Motor, mobil)
(4) Waktu pelaksanaan Patroli
(5) Melaksakan Komunikasi dan koordinasi dengan petugas
pengamanan lainnya.

f)

Melaksanakan Pengamanan dan Pengawalan terhadap manusia,


uang , dokumen dan Barang berharga dengan ketentuan :
(1)
(2)
(3)
(4)

g)

Melaksanakan Pengaturan
(1)
(2)
(3)
(4)

3)

Petugas Pengawalan menunjukan penampilan, berwibawa dan


menyakinkan.
Selalu siap sedia dan waspada terhadap segala kemungkinan
yang akan terjadi.
Memperhatikan situasi dan kondisi tempat yang akan dilewati.
Melaksanakan dan koordinasi dengan petugas pengamanan
yang lainnya.

Keluar masuk kendaraan / orang.


Menentukan jalur Jalan
Pengecekan Orang / Barang yang keluar-masuk
Penataan Parkir

Represif
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Penyidikan
Mengamankan dan menjaga Status Quo TKP
Menolong korban
Mengamankan tersangka jika tertangkap tangan
Pengamanan barang bukti
Mengamankan saksi-saksi
Memberikan penerangan kepada masyarakat
Segera melaporkan kepada satuan Kepolsian terdekat.

/ b. Cara ...........
15
b.

Cara Bertindak Kepolisian


1)

Inventarisasi
Deteksi dini dalam rangka inventarisasi dan pengecekan bersama unsur
satuan pengamanan dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan
yang berisi tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan kegiatan
pengamanan pada obyek vital yang meliputi sbb :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

Sistem pengamanan (Petunjuk Pam, Perangkat Pam dan Personil


Pam).
Sistem peringatan Dini ( alarm ).
Sistem monitoring ( CCTV ).
Sarana Pemadam Api.
Peralatan Pengamanan.
Kelengkapan petugas Pengamanan.
Sarana dan Prasarana pendukung pengamanan.
Alat Komunikasi dan jaringan komunikasi.
Persenjataan.

Kegiatan tersebut dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) Bulan sekali dan
apabila diperlukan dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan situasi dan
kondisi yang berlaku pada saat itu.
2)

Preventif
Kegiatan pencegahan dilakukan dalam rangka mempersempit ruang gerak
dari pelaku kejahatan dapat dilaksanakan sebagai berikut :
a)
b)

Melaksanakan penjagaan dalam hal pemerintah membutuhkan


penjagaan petugas Kepolisian
Melaksanakan patroli bersama dengan unsur satuan pengamanan
atau patroli polisi dengan pedoman :
(1)
Berada di wilayah pemerintah dan titik-titik rawan gangguan
kamtibmas.
(2)
Adanya penetapan route patroli
(3)
Sarana yang digunakan dalam patroli ( sepeda, motor, mobil )
(4)
Waktu pelaksanaan patroli
(5)
Melaksakan komunikasi dan koordinasi dengan petugas
pengamanan lainnya.

/ c) Melaksanakan..
16
c)

Melaksanakan Pengawalan manusia, uang, dokumen dan Barang


berharga dengan ketentuan :
(1)
(2)
(3)
(4)

d)

Melaksanakan Pengaturan
(1)
(2)

3)

Menentukan jalur jalan


Pengecekan terhadap orang / barang

Represif
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)

5)

Petugas Pengawalan menunjukan penampilan, berwibawa


dan menyakinkan.
Selalu siap sedia dan waspada terhadap segala kemungkinan
yang akan terjadi.
Memperhatikan situasi dan kondisi tempat yang akan dilewati.
Melaksanakan dan koordinasi dengan petugas pengamanan
yang lainnya.

Penyidikan
Amankan dan pertahankan Status Quo TKP.
Menolong Korban.
Melaksanakan Pengolahan TKP.
Menangkap dan mengamankan Tersangka.
Mengamankan Saksi-Saksi dan Barang Bukti.
Mengambil sidik jari tersangka.
Mengambil keterangan saksi-saksi.
Membuat sket TKP.
Membuat BAP pemeriksa.
Melakukan Pemotretan.
Melakukan penyelidikan dan mengungkap latar belakang peristiwa
yang terjadi.
Melakukan pengamanan terhadap bahan keterangan dan kegiatan
yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi.

Pembinaan Kemampuan
Peningkatan kemampuan / profesionalisme Unsur Pengamanan Internal
Security secara berkala melalui :
a) Pelatihan Pengamanan dalam bentuk Drill
b) Pendidikan Kejuruan
Pembinaan dilaksanakan oleh Polda Jambi dan atau Poltabes Jambi
berdasarkan Proja yang sudah di susun atas dukungan pihak DPRD .

/ BAB IV

BAB IV
ADMINISTRASI DAN ANGGARAN
10.

ADMINISTRASI PELAPORAN
Untuk menjaga kesinambungan pengamanan yang sinerji antara Unsur
Pengamanan Internal dengan Unsur Kepolisian, maka perlunya dibuat sistem
administrasi pelaporan yang meliputi perencanaan, pengoperasian, pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian dibawah koordinasi Poltabes Jambi dengan
menggunakan sarana alat komunikasi radio, telepon, fax dan email. Pelaporan yang
dikirim bersifat rutin dan insidentil :
a.
b.
c.
d.
e.

14.

Laporan Mingguan
Laporan Bulanan
Laporan Tri wulan
Laporan Tahunan
Laporan Khusus yang sifatnya penting dan mendesak untuk segera
ditangani.

ADMINISTRASI LOGISTIK.
Administrasi yang berhubungan dengan kegiatan pengamanan khususnya
surat menyurat mengacu pada aturan dan ketentuan yang berlaku dimasing-masing
instansi.
Administrasi penyelidikan dan Penyidikan terhadap kasus-kasus pelanggaran
hukum / tindak pidana disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan.
Administrasi yang berkaitan dengan proses penanganan tindak kriminal
menggunakan format yang berlaku di lingkungan Kepolisian.

15.

ANGGARAN
a.
b.

Dukungan logistik dan anggaran dalam rangka pengamanan dilingkungan


Komplek Perkantoran Utama Pemprop menggunakan anggaran Pemprop.
Dalam hal pembiayaan penyelenggaraan pengamanan dilingkungan Komplek
Perkantoran Utama Pemprop bersumber dari anggaran Pemprop.

/ BAB V

BAB V
PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU PENGAMANAN

16.

KOORDINASI
Koordinasi penyelenggaraan pengamanan dilingkungan Komplek Perkantoran
Utama Pemprop Jambi dilakukan secara periodik dan berjenjang sesuai kebutuhan
dengan tataran kewenangan, sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.

Sekda Propinsi Jambi


Sekertaris Dewan ( Sekwan ) Propinsi Jambi
Kepala Kesbang Linmas Propinsi Jambi
Kepala Satpol PP Pemprop Jambi
Rapat koordinasi penyelenggaraan pengamanan dilakukan secara periodik 1
kali sebulan di tempat yang ditentukan

17.

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


a.

Pengawasan
1) Pengawasan dilakukan secara fungsional atau Tim Terpadu secara
berjenjang dari tingkat pusat hingga tingkat daerah / unit usaha.
2) Hasil pengawasan dilaporkan kepada atasan masing masing dan
Kapoltabes Jambi serta Polda Jambi sebagai dasar kebijakan lebih lanjut.

b.

Pengendalian
1) Sistem dan bentuk laporan berpedoman pada petunjuk administrasi yang
berlaku di instansi masing masing.
2) Sistem komunikasi menggunakan alat / sarana komunikasi yang tersedia
dimasing masing instansi.

/ BAB VI
BAB VI
PENUTUP
1.

Pokok pokok Kebijakan Penyelenggaraan Pengamanan Komplek Perkantoran


Utama Pemprop Jambi, selain dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas
pengamanan juga harus dipahami / dimengerti oleh setiap Personil Polri yang
terlibat langsung dalam penyelenggaraan pengamanan.

2.

Guna penerapan dan evaluasi Pokok pokok Kebijakan Pengamanan Komplek


Perkantoran Provinsi Jambi ini dibuat, harus dilaksanakan latihan uji coba
melalui tahapan sebagai berikut :
a. Latihan Posko
b. Drill Lapangan
c. Simulasi

3.

Hal-hal belum diatur dalam Pokok pokok Kebijakan Pengamanan Komplek


Perkantoran Provinsi Jambi ini akan ditetapkan kemudian setelah rapat
koordinasi dan Latihan uji coba yang dilaksanakan secara periodik sesuai
kebutuhan, ditingkat Poltabes dengan melibatkan Personel Samapta Polda dan
Personil Sat Brimob.

4.

Apabila terjadi perubahan situasi dan kondisi, maka akan dilakukan perbaikan /
Perubahan seperlunya.

5.

Pokok pokok Kebijakan Pengamanan Komplek Perkantoran Provinsi Jambi ini


mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Jambi, Desember 2010


KEPALA KEPOLISIAN RESORT KOTA JAMBI

Drs. SYAMSUDIN LUBIS, SH


KOMISARIS BESAR POLISI NRP. 63070909

KEPOLISIAN KOTA BESAR JAMBI


SEKTOR KOTA TELANAIPURA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


PENGAMANAN GEDUNG / KANTOR DPRD TK. I JAMBI

Jambi,

April 2010

Anda mungkin juga menyukai