CEMENTING
JILID 1
cementing line
a
CEMENTING
HEAD
pin 2
LUMPUR PENDORONG
pin 1
lumpur
permukaan
casing yg
mau disemen
bottom
plug
foot collar
dinding
lubang
SEMEN
shoe track
SEMEN
casing shoe
KATA PENGANTAR
i
Penyemenan
merupakan
faktor
yang
sangat
penting
dalam
operasi
Itulah
sebabnya
penulis
berusaha
membuat
buku-buku
ii
PENGUMUMAN
Bersama ini kami khabarkan bahwa telah terbit Buku-buku Teknik Pemboran
sebagai berikut:
1. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid I
2. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid II
3. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid III
4. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid IV
5. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid V
6. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid VI
7. Teknik Pencegahan Semburan Liar (Well Control) Latihan Soal-soal
dan Kuncinya
8. Peralatan Pencegahan Semburan Liar ( BOP ) Jilid I
9. Lumpur Pemboran Jilid I
10.Lumpur Pemboran Jilid II
11.Hirdolika Pemboran Jilid I
12.Hidrolika Pemboran Jilid II
13.Peralatan Pemboran Jilid I
14.Peralatan Pemboran Jilid II
15.Perhitungan Teknik Pemboran Jilid I
16.Perhitungan Teknik Pemboran Jilid II
17.Perhitungan Teknik Pemboran Jilid III
18.Fishing Jilid I
19.Fishing Jilid II
20.Casing Jilid I
21.Cementing Jilid I
22.Pemboran Lurus Jilid I
23.Pemboran Berarah Jilid I
24.Mud Loss Jilid I
25.Pipa Terjepit Jilid I
iii
26.Pemboran Lepas Pantai ( Offshore Drilling ) Jilid I
27.Latihan Soal Teknik Pemboran Jilid I
28.Latihan Soal Peralatan Pemboran Jilid I
Bagi anda yang berminat untuk mempunyai buku-buku tersebut diatas dapat
menghubungi:
IR. KASWIR BADU
--------------------Jl. Dumai No. 154 Nglajo Cepu
Telp. : 0296. 422130
HP
: 08155033761
Rek
Hormat penulis.
------------------
iv
DAFTAR
ISI
HAL
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
..
iv
DAFTAR GAMBAR
..
vi
I.
PENDAHULUAN
1
II.
FUNGSI PENYEMENAN .
3
III.
BUBUR
3.1.
PENYEMENAN
10
Bubuk
Semen
11
15
3.2.1. Strength .
15
3.2.2. Water Cement Ratio
15
3.2.3. Berat Jenis
17
3.2.4. Thickening Time
21
3.2.5. Filtration Properties .
21
3.2.6. Perforating Qualities
22
Additive
23
3.3.1. Extender
..
23
3.3.2. Retarder ..
30
3.3.3. Accelerator .
32
3.3.4. Filtration Loss Additive .
36
3.3.5. Lost Circulation Additive ..
37
3.3.6. Friction Reducer
38
3.3.7. Contamination Additive .
38
v
DAFTAR ISI ( LANJUTAN )
Halaman
3.3.8. Weight Material
39
3.4.
Semen
3.5.
Khusus
40
PENUTUP
.
44
DAFTAR
PUSTAKA
45
vi
DAFTAR GAMBAR
GB. 1 Semen Menahan Cairan Corosif
Hal.
4
10
1
I. PENDAHULUAN
Penyemenan pada sumur minyak dan gas maksudnya adalah pendorongan
bubur semen ( cemen slury ) ke dalam lubang sumur, kemudian dibiarkan di
sana sampai bubur semen tersebut mengeras.
Pendorongan bubur semen ke dalam sumur melalui casing, bubur semen
keluar dari casing shoe dan kemudian bubur semen terus naik annulus antara
casing dengan dinding lubang ataupun annulus antara casing dengan casing,
dan dibiarkan bubur semen mengeras di sana. Penyemenan casing seperti ini
disebut dengan Primaru Cementing.
2
Bubur semen atau cement slurry merupakan campuran dari tepung semen,
air dan additive. Untuk mendapatkan ikatan penyemenan yang baik, maka
ditambahkan bahanbahan tertentu ke dalam bubur semen. Bahan-bahan yang ditambahkan ini
disebut dengan additive.
Kadang-kadang
penyemenan
menggunakan
semen
khusus,
kalau
3
II. FUNGSI PENYEMENAN
Fungsi
penyemenan
ditinjau
dari
Primary
Cementing
dan
Secondary
Cementing.
Fungsi Primary Cementing adalah sebagai berikut:
-
Dengan mengisi ruang annulus dengan semen maka casing akan kokoh di
dalam lubang.
Casing yang berada didepan formasi mengandung cairan yang bersifat
korosif, seperti magnesium sulfat, barium chlorida, kalau tidak disemen akan
berkarat, dan lama kelamaan casing bocor. Ini akan merugikan dalam dunia
perminyakan. Dengan adanya semen diantara casing dengan dinding lubang,
maka cairan formasi yang korosif tidak kontak dengan casing, tapi kontak
dengan
semen.
Disini
perlu
juga
diperhatikan
bahwa
semen
yang
FORMASI YG
MENGANDUNG
CAIRAN COROSIF
FORMASI YG
MENGANDUNG
CASING
CASING
CAIRAN COROSIF
SEBELUM DISEMEN
SESUDAH DISEMEN
5
CASING
CASING
LUMPUR
FORMASI 2
FORMASI 2
FORMASI 1
FORMASI 1
SEMEN
SETELAH DISEMEN
BUBUR SEMEN
ANNULUS
ANNULUS
CASING
CASING
DINDING
LUBANG
DINDING
LUBANG
PUNCAK
SEMEN
PERFORASI
CASING
TUBING
SEMEN
CASING
TUBING
SEMEN
PACKER
PERFORASI
MINYAK
AIR
PACKER
PERFORASI
MINYAK
AIR
SEMEN
CASING
TUBING
SEMEN
CASING
TUBING
TUBING
SEMEN
SEMEN
PACKER
CASING
PACKER
PACKER
PERFORASI
PERFORASI
PERFORASI
MINYAK
MINYAK
MINYAK
AIR
AIR
AIR
SEMEN
DIAWAL PRODUKSI AIR TIDAK MINYAK DAN AIR TERPRODUKSI
PERFORASI YANG MELEWATKAN
IKUT TERPRODUKSI SECARA BERSAMA - SAMA KARENA
AIR DISEMEN, SEHINGGA SUDAH
BEBAS
WOC SUDAH NAIK
TERHALANG.
TUBING
SEMEN
DINDING
LUBANG
FORMASI TIDAK
FORMASI TIDAK
PRODUKSI
PRODUKSI
10
LUMPUR
RANGKAIAN PEMBORAN
WHIPSTOCK
SEMEN
Zat cair
Bubuk semen
Additive.
Zat cair yang digunakan pada umumnya adalah air, dan ada juga yang
menggunakan minyak pada semen khusus.
Tujuan dari zat cair disini adalah agar bubur semen yang terjadi dapat
dipompakan.
11
Bubuk semen merupakan padatan yang mempunyai sifat menyemen. Dan
additive merupakan bagian yang ditambahkan untuk mendapatkan sifat-sifat
semen yang diinginkan.
Sifat-sifat dari bubur semen yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi
formasi yang akan disemen, agar hasil penyemenan sesuai dengan yang
inginkan.
3.1. Bubuk semen.
Bubuk semen ditempatkan dalam karung atau sack. Berat dari 1 (satu) sack
semen adalah 94 lbs pada umumnya. Sedangkan berat jenis dari bubuk
semen adalah berkisar antara 3.1 sampat 3.2 gr/cc.
Bubuk semen yang dipakai dalam penyemenan sumur minyak atau gas
berbeda dengan semen yang digunakan untuk bangunan. Sumur minyak
mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu, sehingga bubur semen harus
mempunyai sifat-sifat tertentu, sehingga mana komponen-komponennya
harus disesuaikan pula.
American Petroleum Institute telah membuat standar dari bubuk semen yang
digunakan untuk menyemen sumur minyak dan gas bumi.
3.1.1. Komponen Bubuk Semen
komponen bubuk semen terdiri dari oksida-oksida calcium, silicate, besi dan
aluminium.
Komponen bubuk semen tersebut adalah sebagai berikut:
-
Di Calcium Silicate.
12
3.1.1.2. Di Calcium Silicate.
-
aluminate
yang
berprosentase
akan
besar
13
b. Kelas B
-
c. Kelas C
-
Tersedia semen yang tahan terhadap sulfate dan juga yang tidak
tahan terhadap sulfate.
d. Kelas D
-
Tersedia untuk semen yang tidak tahan terhadap sulfate. Dan yang
tahan terhadap sulfate dari tingkat moderate sampai tinggi.
e. Kelas E
-
Tersedia tipe yang tidak tahan terhadap sulfate, dan yang tahan
terhadap sulfate untuk tingkat tinggi.
f.
Kelas F.
-
14
g. Kelas G.
-
h. Kelas H.
-
Kelas semen dari A sampai F merupakan semen yang tidak ditambahi dengan
additive dalam penggunaannya, sedangkan untuk kelas G dan H ditambahi
dengan additve bila diperlukan.
3.2. Sifat-sifat Bubur Semen
Bubur semen yang dibuat harus disesuaikan sifat-sifatnya dengan keadaan,
formasi yang akan disemen.
Strength
Berat Jenis
Thickening Time
Filtration Properties
Permeabilitas
Perforating qualities.
Sulfate Resistance.
15
3.2.1 Strength
Bubur semen setelah ditempatkan pada tempat yang diinginkan harus
mempunyai
strength
tertentu.
Sebetulnya
strength
dari
semen
yang
diinginkan sama dengan strength dari formasi yang akan disemen, maka
umumnya diambil suatu patokan bahwa bila strength dari semen mencapai
500psi dengan waiting on cement 24 jam, maka strength semen sudah cukup
baik. Dan pemboran sudah dapat dilanjutkan.
Waiting On Cement (WOC) diukur diwaktu plug diturunkan sampai plug dapat
dibor kembali.
3.2.2. Water Cement Ratio
water Cement Ratio adalah perbandingan air yang dicampurkan dengan
bubuk semen di waktu membuat bubur semen.
Air yang dicampurkan tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh kurang,
karena akan memberikan ikatan semen yang tidak baik dengan formasi.
Batasannya diberikan dalam bentuk kadar maksimum air dan kadar
minimumnya. Kadar minimum air adalah jumlah air yang dicampurkan tanpa
menyebabkan consistency dari bubur semen lebih dari 30 poise.
Kalau air yang ditambahkan lebih kecil dari kadar minimumnya, gesekangesekan di annulus diwaktu memompakan bubur semen akan menjadi besar
dan menaikkan pressure di annulus. Bila formasi yang dilalui tidak tahan
maka formasi bisa rekah.
Kadar maksimum dari air yang dicampurkan dicari sebagai berikut: Bila
diambil dalam tabung bubur semen sebanyak 250 ml, didiamkan selama 2
jam terjadilah air bebas pada bagian atas dari tabung. Air bebas ini tidak
boleh lebih dari 2,5 ml. Kalau air dicampurkan melebih maksimumnya, tentu
pemisahan air bebas setelah 2 jam akan lebih dari 2,5 ml. Akibatnya akan
terbentuk kantong-kantong air di dalam semen. Diwaktu semen mengeras air
akan keluar sehingga timbul rongga-rongga di dalam semen. Hal ini tidak
diinginkan karena menyebabkan semen mempunyai permeabilitas.
16
Jadi air yang dicampurkan dalam membuat bubur semen harus berada antara
kadar minimum dan kadar maksimum.
Menurut Allen T.O dan Robert A.P jumlah air yang dicampurkan untuk kelaskelas semen tertentu, yang disesuaikan dengan berat jenis, temperatur dan
kedalaman tertentu pula. Untuk jelasnya lihat tabel-1
TABEL 1
WATER CEMENT RATIO
Kelas
WCR
Berat Jenis
Kedalaman
Temperatur
Semen
A
B
C
D
E
F
gl/sk
5.2
5.2
6.3
4.3
4.3
4.3
ppg
15.6
15.6
14.8
16.3
16.3
16.3
ft
0 - 6000
0 - 6000
0 - 6000
6000 12000
6000 - 14000
10000 -
Statis, F
80 170
80 170
80 170
170 260
170 290
230 320
G
H
5.0
4.3
15.8
16.3
16000
0 - 8000
0 - 8000
80 200
80 200
Pada tabel 2 tertera juga tentang kadar maksimum dan kadar minimum air
yang ditambahkan.
TABEL 2
Kadar Maksimum dan Kadar Minimum Air
Kelas
Kadar Maks.
Berat Jenis
Kadar Min.
Berat Jenis
Semen
A
B
C
air, gl/sk
5.5
7.9
4.4
ppg
15.39
13.92
16.36
air, gl/sk
3.9
6.32
3.15
ppg
16.89
14.80
17.84
17
-------------------
(3-1)
Bs
Dimana
Vbk + Vw + Va
BJ
Gbk
Gw
berat air
Ga
berat additive
Vbk
Vw
Va
bs
18
Contoh soal
Untuk membuat bubur semen diperlukan air 5,2 ga/sak. Bubuk semen yang
diperlukan adalah 500 sak. Berapa gallon air yang diperlukan.
Penyelesaian
Air yang diperlukan adalah
2600 gal.
Contoh
Bubur semen dibuat dari air (5.2 gal/sak, 8.4 ppg), dan tepung semen
(SG=3.1, 94 lg/sak). Berapakan berat jenis bubur semen yang terjadi?
Penyelesaian
Berat Jenis
43.68 lb/sak
94lb/sak
: 3,1 x 8.33 ppg
: 25.823 ppg
volume tepung semen
: 94 lb / sak
25.823 lb/sak
volume air
: 5.2 gal/sak
3.64 gal/sak
: 8.84 gal/sak
Berat jenis bubur semen yang terjadi:
Berat bubur semen yang terjadi
----------------------------------------
137.68 lb/sak
=
----------------- =
15.57 ppg
8.84 gal/sak
19
Secara tabulasi:
Komponen
Air
Tepung
3.64
94.00
Semen
Bubur
8.84
137.68
Semen
137.68
Berat jenis bubur semen =
-------- = 15.57
8.84
43.68 lb/sak
: 94 lb/sak
1.88 lb/sak
25.823 ppg
20
94 lb/sak
----------------- = 3.64 gal/sak
25.823 lb/sak
21.658 ppg
1.88 lb/sak
---------------- = 0.087 gal/sak
21.568 lb/sak
Volume air
5.2 gal/sak
139.56 lb/sak
=
8.927 gal/sak
Secara Tabulasi
Komponen
Air
5.2
Tepung
3.64
94.00
0.087
8.927
1.88
139.56
Semen
Bentonite
Bubur semen
139.56
------------------
= 15.63 ppg
8.927
21
3.2.4. Thickening Time
thickening Time adalah waktu yang diperlukan bagi bubur semen untuk
mencapai consistency 100 Uc. Consistency 100 Uc merupakan batasan bagi
bubur semen untuk dapat dipompakan lagi. Sehingga thickerning time sering
juga disebut dengan pumpability.
Sifat bubur semen ini sangat perlu, karena waktu pemompaan bubur semen
harus selalu lebih kecil dari thickening time. Kalau tidak bubur semen tidak
akan sampai ke tempat penempatannya, dan akan mengeras di dalam
casing. Hal ini merupakan kejadian yang sangat fata, dan tidak boleh terjadi.
Untuk sumur-sumur yang dalam atau dengan kata lain untuk kolom semen
yang sangat panjang, tentu waktu pemompaan bubur semen akan lama,
untuk keadaan seperti itu perlu untuk memperpanjang thickening time.
Sebaliknya
untuk
sumur
yang
dangkal
perlu
untuk
memperpendek
thickerning time. Kalu tidak pengerasan bubur semen akan sangat lama, dan
ini merupakan kehilangan waktu.
Untuk memperpanjang atau memperpendek thickening time adalah dengan
jalan menambahkan additive ke dalam bubur sumur.
3.2.5. Filtration Properties
karena bubur semen terdiri dari padatan dan cairan, cairan dari bubur semen
dapat masuk ke dalam formasi-formasi permeable yang dilewatinya. Cairan
atau umumnya air yang masuk ini disebut dengan filtrat. Filtrat ini tidka boleh
terlalu banyak. Sebab akan membuat bubur semen kekurangan air. Kondisi
seperti ini disebut dengan Flash Set.
Bila bubur semen mengalami flash set maka akibatnya sama seperti kalau air
yang
dicampurkan
membuat
bubur
semen
lebih
kecil
dari
kadar
Bentonite
Pozzolan
Diatomaceous Earth
Gilsonite
Bentonite
Bentonite
merupakan
bermineral
clay.
Sifat
utamanya
adalah
dapat
menghisap air dengan banyak, sehingga volume bubur semen yang terjadi
bisa naik sampai 10 kali. Akibatnya berat jenis bubur semen dapat turun
lebih besar.
24
Penambahan bentonite harus diiringi dengan penambahan air. Untuk 2x
bentonite kira-kira penambahan air adalah 1.3 gallon per sack.
Pengaruh lain akibat penambahan bentonite adalah:
-
Temperatur
% Bentonite
Compressive
Jam
12
12
12
12
F
100
100
100
100
0
4
8
12
Strength, psi
1035
375
155
75
25
Tabel 3
Pengaruh Penambahan Bentonite Terhadap Compressive Strength
During Time
Temperatur
Jam
24
24
24
24
F
120
120
120
120
% Bentonite
Compressive
0
4
8
12
Strength, psi
3595
1380
610
510
Pozzolan
Pozzolan merupakan extender yang tidak terlalu banyak menurunkan
compressive strength semen. Sedangkan penambajan pozzolan terhadap
bubur semen adalah sama dengan penambahan bentonite.
Umumnya campuran bubuk semen pozzolan adalah 50% berbanding 30%
dan biasanya bentonite 2%. Pengaruh campuran pozzolan bubuk semen dan
bentonite terhadap compressive strength adalah seperti tabel 4.
Untuk
prosentase
bentonite
yang
selain
2%,
pengaruhnya
terhadap
26
Tabel 4
Compressive Strength Semen Campuran Bubuk Semen Pozzolan
dan Bentonite 50% : 50% : 50%
Compressive strength, psi
Temperatur derajat F
During
time
60
80
100
120
140
160
180
Jam
6
12
18
24
72
CATATAN:
NS
25
60
100
375
NS
120
195
350
880
110
295
445
600
1210
235
490
660
815
1460
380
685
880
1125
2145
660
1250
1565
2300
3000
830
1520
2000
2880
3105
Bentonite
%
2
4
6
8
80
350
225
150
100
100
600
390
300
220
140
1125
600
550
425
Semen (bubur semen) yang dibuat dari campuran bubuk semen dan pozzolan
disebut dengan pozzolan cement.
27
Pada tabel dibawah ini diperlihatkan jumlah air yang diperlukan untuk
perbandingan pencampuran tertentu, dan berat jenis serta yield yang
dihasilkannya.
Tabel 6.
Pozzolan
Bubuk
Bentonite
Air
Berat
Yield
Semen
gal/sack
jenis
cuft /
slurry,
sack
ppg
15.60
14.15
13.60
13.30
13.10
1.17
1.26
1.43
1.53
1.64
0
50
50
50
50
100
50
50
50
50
0
2
4
6
8
5.20
5.75
6.95
7.66
8.37
Selain pozzolan cement ada juga semen yang dibuat dari pencampuran
pozzolan dengan tanpa bubuk semen. Di pasaran dikenal dengan nama
Pozmix-140 cement, umumnya keluaran Halliburton. Semen ini berat lime
10% sampai 15% dari pozzolan. Campuran ini memberikan thickening time 3
sampai 4 jam, untuk range temperatur 140 derajat 400 derajat F.
Kebaikannya adalah strength tidak turun untuk temperatur di atas 230
derajat F.
Diatomaceous Earth
Bahan ini berasal dari silika suatu sedimen. Diatomiceous Earth mempunyai
surface area yang besar, sehingga memerlukan banyak air dalam pembuatan
bubur semen.
Umumnya dicampurkan antara 10% sampai 40% dari berat bubuk semen. Di
pasaran sering disebut dengan:
-
28
Tabel 7
Dia. Earth
Air
Berat Jenis
Yield
0
10
20
30
40
gal / sack
5.2
10.2
13.5
18.2
25.6
ppg
15.60
13.20
12.40
11.70
11.00
Cuft / sack
1.18
1.92
2.42
3.12
4.19
Gilsonite
Gilsonite tidak memerlukan banyak air. Sehingga menurunkan compressive
strength semen akan lebih kecil dibandingkan dengan extender yang lain,
untuk pengukuran berat jenis yang sama.
Penambahan air adalah 2 gal per 59 lb gilsonite. Pada halaman berikut ini
diperlihatkan pengaruh penambahan gilsonite terhadap compressive strength
semen.
Tabel 8
Gilsonite
Bentonite
lb/sk. Bk
0
25
50
0
25
50
%
0
0
0
4
4
4
80 F
2315
1250
730
485
365
275
100 F
2740
1660
960
830
605
485
140 F
6825
2725
1675
1805
1210
890
29
Expended Perlite
Expended merupakan extender yang berasal dari vulkanik. Umumnya
ditambahkan juga bentonite 2% sampai dengan 6% untuk mencegah
pemisahan air.
Pada umumnya juga penambahan perlu penambahan air yang banyak,
dibawah tekanan expended perlite bertindak sebagai spons. Sehingga bubur
semen akan mempunyai berat jenis yang lebih besar dan volume yang lebih
kecil untuk kondisi bertekanan dibandingkan dengan kondisi di permukaan.
Dengan tabel berikut ini dapat dilihat hubungan penambahan expanded
perlite.
Tabel 9
Bentonite
WCR
Berat Jenis,
Yiled
Berat jenis
Yield
gal /sack
ppg
ft / sack
ppg
ft3 / sack
2.53
2.68
2.85
13.4
13.2
12.9
2.32
2.46
2.64
1.87
2.02
2.19
14.1
13.7
13.4
1.77
1.91
2.09
14.6
14.1
13.1
1.49
1.64
1.81
11.5
12.5
13.7
12.3
12.1
12.0
8.5
9.5
10.7
12.3
13.0
12.7
7.0
8.0
9.2
14.0
13.7
13.2
1.55
1.69
1.86
30
3.3.2. Retarder
Retarder
adalah
additive
berfungsi
untuk
memperlambat
atau
Modified Lignin.
CMHEC
Garam (NaCl)
normal
thickening
time
akan
berkurang
untuk
pertambahan
Pozzolan lime.
Modified lignin tidak perlu menambahkan air yang banyak. Bahan ini
dianjurkan untuk kedalaman 12000 ft ke atas atau untuk temperatur 260
derajat F lebih.
31
Pada tabel berikut ini diperlihatkan modified lignin sebagai retarder untuk
kedalaman 12000 ft sampai 18000 ft untuk penyemenan casing dan squeeze
cementing dalam keadaan statis maupun saat dinamis, untuk semen kelas D
atau F. dengan kenaikan kedalam sumur dan penambahan berbagai harga
modified lignin didapatkan thickening time bubur semen antara tiga sampai
empat jam.
CMHEC
CMHEC adalah singkatan dari Carboxy Methyl Hidroxy Ethyl Cellulose. Bahan
ini digunakan untuk temperatur yang ekstrim. CMHEC memerlukan banyak
air dalam pencampurannya.
Tabel 12
Kedalaman
Temperatur
ft
Retarder
Thickening
Jam
0.2
34
12000 -
Statis
260-290
dinamis
172-206
14000
14000 -
290-320
206-248
0.3 0.5
34
16000
16000 -
320-350
248-300
0.7 1.0
3-4
18000
Diatas 18000
350 ke
3000 ke
1.0 ke atas
34
atas
atas
12000 -
260-290
231-242
0.6 0.8
34
14000
14000
290-320
242-271
0.8 1.0
34
16000
Di atas
320 ke
271 ke atas
1.0 ke atas
34
16000
atas
Garam (NaCl)
Konsentrasi NaCl yang dicampurkan harus lebih besar dari 5%. Kalau 1.5
sampai 3% NaCl mempercepat thickening time. NaCl berguna untuk
memeperbaiki ikatan semen untuk menyemen formasi garam.
32
Untuk formasi shale digunakan juga air garam agar formasi shale tidak
menghisap air dari bubur semen. Sebab formasi shale menghisap air tawar.
Additive ini dapat pula menaikkan berat jenis bubur semen. Umumnya
digunakan 3.1 lb untuk setiap gallon air.
3.3.3. Accelerator
To accelerator maksudnya mempercepat. Accelerator artinya adalah additive
untuk
mempercepat
thickening
time.
Pada
umumnya
accelerator
Calcium Chlorida
Natrium Chlorida
Desified Cement
sedikit
kenaikan
penambahan 4%.
compressive
strengthnya
dibandingkan
dengan
Hal ini dapat terlihat pada tabel 14, untuk percobaan dengan memakai bubuk
semen kelas A, dengan penambahan Calcium Chlorida dua dan empat
persen.
33
Tabel 13
Pengaruh Calcium Chlorida terhadap Thickening Time Bubur Semen
Thickening Time, jam menit
% CaCI2
Kedalaman,
2000
4,00
3,15
2,38
0
2
4
4000
3,48
2,30
1,55
ft
6000
2,32
1,47
1,05
Tabel 14
Pengaruh Calcium Chlorida terhadap Compressive Strength Bubur Semen
Compressive Strength, psi
Curing Time
% CaCI2
Jam
6
12
18
0
0
0
Temperatur derajat F
60
NS
65
185
80
45
365
915
100
385
830
1525
120
905
1660
3060
34
Tabel 14
Pengaruh Calcium Chlorida terhadap Compressive Strength Bubur Semen
(lanjutan)
Compressive Strength, psi
Curing Time
% CaCI2
Jam
24
48
6
12
18
24
48
6
12
18
24
48
0
0
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
Temperatur derajat F
60
430
1040
115
505
750
1580
3050
155
610
900
1620
2850
80
1250
1398
300
1055
1325
2415
4385
360
1005
1395
2385
3715
100
1805
3490
1015
2400
3075
3910
6340
970
2090
2885
3490
4990
120
3815
5990
1800
3260
4210
5475
6525
1445
2715
3635
3665
4830
Desified Cement
Desified cemen maksudnya bubur semen yang dikurangi WCR nya. Dengan
mengurangi air yang dicampurkan dalam membuat bubur semen, maka
dihasilkan semen yang padat.
Dengan demikian akan didapatkan berat jenis bubur semen yang lebih besar
dan thickening bubur semen yang lebih kecil.
35
Tabel 15
Pengaruh Sodium Chlorida
Terhadap Thickening Time Bubuk Semen
Thickening Time, jam, menit
Prosentase
Kedalaman, ft
NaCl, %
0
2
4
1000
4.40
3.05
3.05
2000
4.12
2.27
2.35
4000
2.30
1.52
1.35
6000
2.25
1.13
1.20
Tabel 16
Pengaruh Sodium Chlorida terhadap
Compressive Strength Bubur Semen
Curing
Time
Compressive Strength,
% NaCl
psi
F
Jam
1600
12
24
12
24
12
24
60 ; 14,7
0
0
2
2
4
4
80
615
290
1230
280
1390
80 ; 14,7
560
1905
960
2260
1145
2330
95 ; 800
800
2080
1590
3200
1530
3150
110 ;
1120
2925
2600
3420
2575
3400
Air
Frictin
Berat jenis
Yield
gal / sack
5,20
4,75
4,24
3,78
3,38
3,02
reducer (5)
0,00
0,75
1,00
1,00
1,00
1,00
ppg
15,6
16,0
16,5
17,0
17,5
18,00
cuft / sack
1,18
1,12
1,05
0,99
0,93
0,89
Latex bila ditambahkan dalam bentuk bubur semen akan membentuk film.
Selain dari itu akan menjadikan semen mempunyai sifat perforating qualities
yang baik, penahan korosi dan kontaminasi.
CMHEC
Carboxyl Methyl Hidrocyl Cellulose (CMHEC), juga merupakan bahan yang
dapat membentuk film yang tipis pada permukaan formasi yang porous dan
permeable, bila ditambahkan dalam pembuatan bubur semen.
Karena
CMHEC
bertindak
sebagai
retarder,
maka
dianjurkan
untuk
Raw cotton
Bagasse
Wood fiber
Cellophase.
Asphalt
38
Sawdust
Mica
Dan lain-lain..
Mud Kil
Adtivated Charcoal.
Mud Kil.
Mud-Kil adalah suatu bahan yang dapat menetralkan quobracho, tannine
yang mana kimiawi-kimiawi ini bertindak sebagai retarder pada bubur semen.
39
Activated Charcoal
Activated Charcoal adalah bahan untukmenghindari kontaminasi dengan
lumpur. Bahan ini akan bertindak menghalangi pengaruh zat kimia perawat
lumpur terhadap bubur semen.
Umumnya activated charcoal yang ditmabahkan berkisar antara 3% sampai
5%. Kalau lebih dari 5% maka bahan ini bertindak sebagai accelerator
terhadap bubur semen. Bahan ini tidak digunakan untuk retarder cement,
karena akan memperpendek thickening time bubur semen.
3.3.8. Weight Materials.
Weight Material ditambahkan dalam membuat bubur semen bila akan
menyemen formasi bertekanan tinggi.
Untuk menaikkan berat jenis bubur semen ditambahkan dalam pembuatan
bubur semen antara lain:
-
Ilmenite
Barite
Pasir
Densified cement
Garam (NaCl)
Ilmenite
Ilmenite merupakan bahan yang terbaik sebagai weight material. Material ini
adalah inert solid dan tidak memberikan pengaruh terhadap thickening time.
Rumus kimia solid dari Ilmenite adalah FeTi03, mempunyai SG 4,7. Distribusi
ilmenite dalam bubur semen dapat merata atau uniform. Berat Jenis bubur
semen yang terjadi dapat mencapai 22 ppg.
Barite.
Barite merupakan bahan yang paling umum digunakan untuk menaikkan
berat jenis bubur semen, maupun lumpur pemboran. Bubur semen menjadi
18ppg. Kata lain untuk barite adalah barium sulfate.
40
Dalam penambahan barite, perlu diiringi dengan penambahan air untuk
membasahi partikelnya, karena barite mempunyai surface area yang besar.
Air ini dapat juga melarutkan retarder dari bubur semen. Sehingga thickening
time-nya jadi singkat. Penambahan air yang banyak dapat menurunkan
compressive strength dari semen.
Pasir
Pasir yang digunakan untuk menaikkan berat jenis bubur semen umumnya
adalah Pasir ottawa (Ottawa sand). Berat jenis yang terjadi dapat mencapi 18
ppg. Biasanya digunakan untuk menyemen lubang untuk pemasangan
whipstock SG dari ottawa sand adalah 2,6 sehingga untuk menaikkan berat
jenis bubur semen diperlukan pasir yang banyak.
Densified Cement
Bubur semen yang dikurangi air dalam pembuatannya akan memberikan
berat jenis bubur semen yang lebih tinggi. Dalam pembuatannya harus
diiringi dengan menambahkan friction reducer 0,75 sampai 1% berat bubuk
semen.
Sodium Chlorida (Natrium Chlorida)
Untuk
menaikkan
berat
jenis
bubur
semen
yang
kecil
saja,
dapat
Resin Cement.
41
Gypsum Cement.
Diesel Oil Cement adalah bubur semen yang dibuat dari campuran bubuk
semen dengan minyak diesel (kerosine) dan surfce active agent. Bubur
semen yang terjadi tidak bersifat menyemen dan tidak mengeras.
Bila bubur semen ketemu dengan air, maka minyak diesel akan terdorong
oleh air, sehingga sekarang bubur semen merupakan campuran antara bubuk
semen dengan air dan dapat bersifat mengeras. Jadi bubur semen ini
mempunyai thickening time yang tidak terbatas. Atau waktu pemompaan nya
tidak terbatas.
Semen ini baik untuk menutup formasi gas atau air, dimana semen jenis lain
gagal hasilnya.
Resin Cement.
Resin Cement merupakan pencampuran bubuk semen dengan resin atau
damar dan air. Keisitimewaan semen ini adalah bubur semen dapat
menembus mud cake, sehingga ikatan semen formasi sangat baik.
Berhubung harga damar atau resin mahal, maka semen ini jarang digunakan.
Hight Temperature Cement.
Dari istilahnya terlihat bahwa semen ini baik digunakan untuk menyemen
formasi yang mempunyai formasi yang mempunyai temperatur tinggi.
Dimana pada temperatur 400 derajat F masih memberikan strength yang
baik. Yang mana semen yang lain untuk temperature yang mencapai 350
derajat ke atas, strength semen akan turun.
Hight temperature cement merupakan pencampuran bubuk semen. Dengan
penambahan HR-12,s emen ini dapat digunakan sampai temperatur 400
derajat F.
42
Quick Setting Cement
Quick setting cement merupakan semen yang sangat cepat mengeras.
Semen ini dibuat dari pencampuran bubuk semen dengan Plaster of Paris
(CaS04 H2O), dengan perbandingan 1:1. Semen ini baik digunakan untuk
menutup formasi yang menimbulkan blowout dan lost circulation.
Keistimewaan lain adalah bahwa semen ini mempunyai kekerasan awal (early
strength) yang tinggi. Kekurangannya adalah bahwa semen ini hanya dapat
menyemen formasi yang dangkal.
Gypsum Cement
Gypsum cement merupakan semen yang dibuat dari pencampuran gypsum
(CaS04 2H2O) dengan bubuk semen.
Semen ini mempunyai sifat sebagai berikut:
-
Cepat mengeras
Oleh sebab itu semen ini baik untuk blowout dan circulation.
3.5. Pengaruh Temperatur dan Tekanan Terhadap Semen
kenaikan temperatur dan tekanan akan menaikkan compressive strength dari
semen. Akan tetapi untuk temperatur di atas 230derajat F, compressive
strength dari semen turun.
Penurunan strength dari semen disebut dengan strength retrogession dapat
pula terjadi karena penambahan air diwaktu pembuatan bubur semen terlalu
banyak.
Selain dari itu additive yang terlalu banyak dapat menyebabkan strength
restrogression pula. Contohnya bentonite yang ditambahkan terlalu banyak
akan menyebabkan strength semen turun.
43
Itulah sebabnya bentonite harus dibatasi dan bentonite jangan digunakan
untuk temperature yang lebih dari 230 derajat F. strength semen akan naik
dengan
bertambahnya waktu. Hal ini berlangsung sampai waktu setahun atau lebih.
Setelah itu dari semen akan konstan.
44
PENUTUP
Syukur
Alhmdulillah
penulis
telah
dapat
menyelesaikan
Kegunaan penyemenan
buku
Teknik
45
DAFTAR PUSTAKA
1. Anon
Additives,
Petroleum
Company,
San Antonii, 1981
DIAWAL IKUT
BEBAS
BERSAMA
WOC
SEMEN
CASING
PERFORAS
MINYAK
PACKER
TUBING
AIR
TERHALAN
PRODUKSI
TERPRODU
DAN
SAMA
ISUDAH
DISEMEN,
G.
YANG
AIR
AIR TIDAK
KSI
TERPRODU
KARENA
NAIK
MELEWATK
SEHINGGA
SECARA
KSI
AN
SUDAH
3. Bambang, T
Teknik
Pemboran
II,
Patra,
ITB,
Handbook,
New
Bandung,
1970
4. Brantly, J.E.
Rotary
Handing
York,
1961
5. Craft and Holden
Well
Design
Drilling
and
Production, New
Jersey, 1962
6. Dowell Schlumberger
7. Halliburton
Halliburton
Company, Duncan, 1983
8. K. Smith, Dwight
1976
9. Kaswir Badu
10.Nel J. Adam
Drilling
Engineering,
Penn
Well
Books,
PennWell Publishing Company, Tulsa,
Oklahoma, 1985