Anda di halaman 1dari 140

ANALISIS KEEKONOMIAN PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI

KOTA DEPOK

TESIS

BINARGA GUCHANY
1106028683

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN GAS


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA
2014

ANALISIS KEEKONOMIAN PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI


KOTA DEPOK

TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magster Teknik

BINARGA GUCHANY
1106028683

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN GAS


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA
2014

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat Nya Tesis ini dapat diselesaikan.
Penulisan Tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Teknik Departemen Teknik Kimia pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya
menyadari bahwa dari masa perkuliahan hingga penyusunan Tesis ini, telah banyak pihak yang
membantu sehingga semua proses dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Asep Handaya Saputra, MEng selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Tesis
ini.
2. Seluruh staf pengajar Pasca Sarjana Magister Manajemen Gas Universitas Indonesia
3. Ibu Dr. Ing. Evita H Legowo selaku Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang telah
memberi izin penulis untuk menambah ilmu kembali di Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.
4. Keluarga besar Ditjen Migas terutama Direktorat Pembinaan Usaha Hilir Migas atas bantuan
data dan dukungan moral yang telah diberikan.
5. Kedua orang tua penulis, (Alm) H. Abdul Gafar dan Ibu Hajjah Marnis yang telah
membimbing dan mendidik penulis dari buaian hingga sekarang. Semoga Allah SWT
membalas jasa-jasa beliau yang tak terhitung.
6. Istri penulis tercinta , Hartini Rahayu and dan Empat permata hatiku, Farras, Felda Voila,
Sadra atas doa dan support nya.
7. Pihak pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan dan wawasan dalam penyusunan Tesis ini
sehingga segala kritik dan saran yang bermanfaat diharapkan dapat memperbaiki penelitian ini di
masa yang akan datang.
Akhir kata, Saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu. Semoga Tesis in membawa manfaat.
Jakarta,

Januari 2014

Binarga Guchany
v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK K EPENTIN GAN AKADEM IS

Sebaga i civ itas akad emi k Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Binarga Guchany

NPM

: 1106028683

Progr am Studi

: Manajem en Gas

Depart emen

: Teknik Kimia

Fak ultas

: Teknik

Jenis Karya

: T esis

D em i pe ngembanga n ilmu pengetahu an, meny etujui untuk mernberikan kepada Un iversitas
Indone sia Hak Bebas Ro yalt i No neks klusif ( No n-Exclu sive Roya lty Free R ight) atas karya
ilmiah saya berjudul

"A nalisis Keekonomian Pengembangan Jaringan Gas Bumi Kota Depok"

Beserta per angkat yang ada (jika d iperlu kan). Dengan Hak Bebas Ro yalti No n eksklusif ini
Universitas Ind on esia berhak menyimpan , menga lih med ia/ formatkan, mengelo la da,lam bent uk
pangka lan data (database) , meraw at dan mempubli kasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebaga i penulis/pe ncipta dan sebagai pemi lik hak c ipta.

Dem ikian pemyataan ini saya buat dengan se benamya

Dibuat di

: Jakarta

Pada tanggal

Yang

Janu ari 2014

me~
y ta.kan

.d

(Binarga Guchany)

VI

IIIIIl

ABSTRAK

Nama

: Binarga Guchany

Program Studi : Manajemen Gas


Judul

: Analisis Keekonomian Pengaembangan Jaringan Gas Bumi Kota Depok

Kurangnya infrastruktur distribusi gas bumi ke lokasi calon pelanggan merupakan kendala
pemanfaatan gas bumi. Kurang berkembangnya infrastruktur gas bumi tersebut dikarenakan
kendala keekonomian sehingga badan usaha belum tertarik mengembangkannya. Oleh karena itu
perlu keterlibatan Pemerintah untuk mempercepat penggunaan bahan bakar gas tersebut melalui
Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga (Jargas) yang salah satunya
di Kota Depok pada Tahun Anggaran 2010. Jargas ini selanjutnya pada tahun 2011 diserahkan
oleh Pemerintah kepada PT A sebagai operator yang ditunjuk Menteri ESDM untuk
mengelolanya. Untuk tetap eksis maka PT A diharuskan untuk mengembangkan jaringan yang
telah diserahkan
Gas sebesar 1 MMSCFD yang dipasok dari PT B baru dikonsumsi sebesar 0,07 MMSCFD untuk
4000 SR. Sisa 0,93 MMSCFD digunakan untuk pengembangan jargas di sektor rumah tangga
dan komersil. Studi ini menganalisis keekonomian terhadap pengembangan jaringan dengan 5
skenario pengembangan: 100% untuk rumah tangga, 75% untuk rumah tangga dan 25% untuk
komersil; 50% rumah tangga dan 50% komersil; 25% rumah tangga dan 75% komersil: dan
100% komersil.
Dari studi dihasilkan Investasi untuk masing-masing skenario sebagai berikut: Rp
75.288.221.200; Rp 59.472.837.830 ; Rp 51.157.934.290; Rp 33.300.236.800, Rp
25.548.567.780. NPV untuk masing-masing skenario: - Rp 56.005.906.943; - Rp
15.773.305.454; Rp 17.502.346.902; Rp 59.477.612.337; Rp 97.298.270.687. Internal Rate of
Return (IRR) untuk masing-masing skenario: - 5%, 4,4%; 13% ; 28% ;48%. Payback Period
untuk masing-masing skenario adalah: tidak bisa dihitung,13,8,4,2 tahun.
Dengan asumsi bahwa Minimum IRR 13% dan Payback Period maksimal 8 tahun maka skenario
3,4 dan 5 saja yang layak. Dengan berbagai pertimbangan maka skenario 4 yang layak untuk
direkomenadasikan ke PT A untuk pengembangan Jaringan Gas Bumi di Kota Depok.

Kata kunci : analisis keekonomian, jaringan gas bumi, kota depok

vii

ABSTRACT

Name

: Binarga Guchany

Study Program: Gas Management


Title

: Development Economic Analysis of Depoks Gas Pipeline Distribution


Network

Lack of gas infrastructure to consumer is barrier in utilizing natural gas. Undeveloped of gas
infrastructure is caused by economic threat in which companies are not interesting to develop.
That is why it is needed governments role to speed up utilization of natural gas fuel through
construction of gas pipeline network for household in which Depok is chosen as a city which is
built at 2010. The network then was given to Jabar Energi as company appointed as operator of
Depoks gas pipeline network to develop. To become exist, PT A is obliged to develop network
which was constructed.
1 MMSCFD of natural gas supplied by PT B is only consumed 0,07 MMSCFD for 4000 house
hold. 0.93 MMSCFD excess gas is used to household and commercial. This study is to analyze
economic feasibily for 5 scenarios i.e: 100% for household; 75% for household and 25%
commercial; 50% for household 50% commercial; 25% household and 75% commercial; and
100% commercial.
Study shows amount of Investment for each scenarios: Rp 75.288.221.200; Rp 59.472.837.830 ;
Rp 51.157.934.290; Rp 33.300.236.800, Rp 25.548.567.780. NPV for each scenarios: - Rp
56.005.906.943; - Rp 15.773.305.454; Rp 17.502.346.902; Rp 59.477.612.337; Rp
97.298.270.687. Internal Rate of Return (IRR) for each scenarios 5% ; 4,4%; 13% ; 28% ;48%.
Payback Period for each scenarios: cant be calculated,13,8,4,2 years.
By assumption Minimum IRR 13% study shows 4th and 5th will be feasible and Maximum
Payback Period 8 yeras, study show 3th, 4th and 5th will be feasible. By various consideration
4th is the most feasible to be recommended to PT A to develop the gas network within Depok.

Keywords : economic analysis, gas pipeline network, Depok city

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

iii

HALAMAN PENGESAHAN

iv

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

vii

DAFTAR ISI

ix

DAFTAR GAMBAR

xi

DAFTAR TABEL

xii

DAFTAR LAMPIRAN

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

1.2.

PERMASALAHAN

1.3.

MAKSUD DAN TUJUAN

1.4.

BATASAN PENELITIAN

1.5.

SISTIMATIKA PENULISAN

TINJAUAN PUSTAKA

GAS BUMI

BAB II
2.1.

2.1.1. Komposisi Kimia & Spesifikasi Gas Bumi

2.1.2. Transportasi Gas Bumi

2.1.3. Pemanfaatan Gas Bumi

2.1.4. Kandungan Energi

2.2.

HARGA GAS BUMI

2.3

REGULASI DI INDONESIA

10

ix

2.4.

ANALISIS TEKNIS

16

2.4.1. Hidrolika Gas

16

2.4.1.1. Persamaan Umum Untuk Gas

17

2.4.1.2 Perhitungan Penurunan Tekanan (Pressure Drop)

18

2.4.2.

Ukuran Pipa

19

2.4.3.

Persamaan Disain Pipa Poly Ethilene (PE)

22

2.4.4.

Mekanika Fluida Gas

22

2.4.4.1. Bilangan Reynold

22

2.4.4.2. Kehilangan Tekanan Akibat Friksi

23

2.5.

KOTA DEPOK

26

2.6.

ANALISIS KEEKONOMIAN

28

BAB III
3.1.

METODOLOGI

35

ANALISIS SUPLAI DAN DEMAND

35

3.1.1. Suplai

35

3.1.2. Demand

36

3.2.

37

SURVEI DAN PEMBUATAN JALUR PIPA

3.2.1. Analisis Data

38

3.2.2. Mengumpulkan Data Geografis

38

3.2.3. Menentukan Aspek Teknis

39

3.2.4. Menentukan Jalur Optimal

39

3.3.

40

DISAIN TEKNIS

3.3.1. Process Flow Diagram

40

3.3.2. Material Take Off (MTO)

41

3.3.3. Bill of Quantity (BQ)

41

3.4.

PERHITUNGAN INVESTASI

41

3.4.1. Pengumpulan Harga Satuan Material

41

3.4.2. Analisis Harga Satuan

42

3.4.3. Rencana Biaya

42

3.5. ANALISIS EKONOMI

42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1.

43

ANALISIS SUPLAI DAN DEMAND

43

4.1.1. Hasil Survai Potensi Demand

45

4.1.2. Perhitungan Demand Jaringan Gas Kota Depok

48

4.2.

48

PERENCANAAN AWAL PENGEMBANGAN JARINGAN GAS


GAS KOTA DEPOK

4.2.1. Sumber gas dan titik tapping

48

4.2.2. Pemilihan Diameter Pipa

49

4.2.3. Plot Plan, PFD dan PID

52

4.2.4. Analisis Pengaturan Tekanan

54

4.2.5. BQ dan RAB

55

4.3. ANALISIS KEEKONOMIAN

58

4.3.1. ANALISIS INVESTASI TERKAIT INVESTASI

66

4.3.2. ANALISIS IRR

68

4.3.3. ANALISIS PAYBACK PERIOD

69

4.3.4. ANALISIS BENEFIT COST RATIO

69

BAB V KESIMPULAN

71

DAFTAR PUSTAKA

73

xi

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 1.1. Diagram Pengiriman Gas dari PT B ke MRS Jargas


Depok (Beji)

3
5

Gambar 2.1. Komponen Harga Gas Bumi

10

Gambar 2.2 Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi

12

Nasional Indonesia (RIJTDGBN)


Gambar 2.3. Aliran gas dalam pipa

18

Gambar 3.1. Alur Metodologi

35

Gambar 3.2. Diagram Alir Metode Pengambailan Jalur Pipa

40

Gambar 4.1. Grafik Investasi vs NPV untuk tiap skenario

66

Gambar 4.2. Grafik IRR untuk tiap skenario

68

Gambar 4.3. Grafik PBP untuk tiap skenario

69

Gambar 4.4. Grafik BCR untuk tiap skenario

69

xii

DAFTAR TABEL
HALAMAN

Tabel 2.1. Spesifikasi Gas Bumi Komersial

Tabel 2.2. Perbandingan Nilai Kalor Bahan Bakar

Tabel 2.3. Besara Iuran

14

Tabel 2.4. Klasifikasi Lokasi Penggelaran Pipa Transmsi Minyak, Pipa

15

Transmisi Gas dan Pipa Induk


Tabel 2.5. Jarak Minimum Pipa Penyalur

15

Tabel 2.6. Tipe Disain Berdasarkan Kelas Lokasi

20

Tabel 2.7. Faktor Disain Konstruksi Pipa Baja

20

Tabel 2.8. Pengaruh Temperatur terhadap Pipa

21

Tabel 2.9. Kekuatan Pipa Minimum

21

Tabel 2.10. Kekasaran permukaan beberapa jenis material

23

Tabel 2.11. Panjang Ekivalen (Le/D) untuk berbagai jenis fitting

24

Tabel 2.12. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk kota Depok(tahun 2011) 27
Tabel 4.1. Data Kependudukan Kecamatan Beji Kota Depok

45

Tabel 4.2. Daftar Sektor Komersil di Sepanjang Jalan Margonda

45

Tabel 4.3. Analisis Diameter Pipa DTM skenario 1

51

Tabel 4.4. Analisis Diameter Pipa DTR skenario 1

51

Tabel 4.5. Hasil analisa Jenis Pipa untuk Laju Alir Gas 1 MMSCFD

52

Tabel 4.6. Skenario Pengembangan Jaringan Gas Depok

57

Tabel 4.7. Perkiraan Rincian Biaya Operation and Maintence sken- 1

59

Tabel 4.8. Perkiraan Rincian Biaya Operation and Maintence sken- 2

61

Tabel 4.9. Perkiraan Rincian Biaya Operation and Maintence sken- 3

62

Tabel 4.10. Perkiraan Rincian Biaya Operation and Maintence sken- 4

64

Tabel 4.11. Perkiraan Rincian Biaya Operation and Maintence sken- 5

65

Tabel 4.12. Perhitungan NPV, IRR, PBP dan BCR untuk tiap skenario investasi

66

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1: Daftar Pertanyaaan kuisioner survei potensi demand

L1

Lampiran 2: Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap

L2

Regulator Sektor
Lampiran 3: Plot Plan

L3

Lampiran 4: Process Flow Diagram (PFD)

L4

Lampiran 5: Process and Instrument Drawing (P&ID)

L5

Lampiran 6: Rencana Anggaran dan Biaya (RAB)

L6

xiv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Peningkatan jumlah penduduk di beberapa kota/kabupaten di Indonesia cukup pesat.

Hal tersebut mendorong peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai bidang.
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah peningkatan penggunaan gas bumi
sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan sektor komersial. Pemenuhan kebutuhan gas
bumi sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan sektor komersial harus ekonomis, aman
dan tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah sedang
menggalakkan penggunaan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk rumah
tangga dan sektor komersial.
Saat ini upaya peningkatan pemanfaatan bahan bakar gas bumi untuk rumah tangga
dan sektor komersial terhambat karena terbatasnya infrastruktur yang menghubungkan gas
bumi dari sumbernya ke konsumen. Kurang berkembangnya infrastruktur gas bumi tersebut
dikarenakan

kendala

keekonomian

sehingga

badan

usaha

belum

tertarik

mengembangkannya. Oleh karena itu perlu keterlibatan Pemerintah untuk mempercepat


penggunaan bahan bakar gas tersebut melalui Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Bumi
untuk Rumah Tangga (Jargas).
Sampai dengan tahun 2012 Pemerintah c.q. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
(Ditjen Migas) telah membangun Jargas di 16 kota/kabupaten seluruh Indonesia sejumlah
57.460 sambungan rumah (SR). Tahun 2009 Jargas telah dibangun di kota Palembang
sebanyak 3303 SR, kota Surabaya 2900 SR. Tahun 2010 telah dibangun jargas di kota
Depok sebanyak 4000 SR, kota Sidoarjo 4000 SR, kota Tarakan 3966 SR, kota Bekasi 1800
SR. Tahun 2011 Jargas dibangun untuk kota Sengkang 4172 SR, kota Bontang 3960 SR,
dibangun lagi di kota Sidoarjo (lanjutan) 2500 SR, dibangun lagi di kota Bekasi (lanjutan)
2828 SR dan dibangun di Rumah Susun Jabotabek 5234 SR. Tahun 2012 Jargas dibangun
di kota Jambi 4000 SR, kota Prabumulih 4650 SR, dibangun lagi di Sidoarjo (lanjutan) 2147
SR, dibangun di Kabupaten Bogor 4000 SR dan kota Cirebon 4000 SR.
Sebelum Jargas dibangun/dikonstruksi, disiapkan terlebih dahulu perangkat
pendukungnya berupa penyusunan regulasi dan kebijakan pendukung, Feasiblity Study (FS)
yang dilakukan oleh Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak
dan pengangkutan gas bumi melalui pipa (BPH Migas), Front End Engineering Design
1
Universitas Indonesia

(FEED) dan Detail Engineering Drawing and Construction (DEDC) serta kajian Upaya
Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) di masing-masing
kota/kabupaten.
Kriteria pemilihan kota/kabupaten yang akan dibangun Jargas yaitu adanya alokasi
gas bumi untuk Jargas, dekat dengan jaringan distribusi gas bertekanan rendah, lebar jalan
menuju rumah lebih dari 2 (dua) meter, tersedia anggaran dari Ditjen Migas serta ada
pertimbangan dari Pemerintah Daerah setempat.
Pemerintah c.q. Ditjen Migas membangun dan memberikan jaringan gas ini secara
cuma-cuma kepada masyarakat sampai ke kompor. Untuk kompor disediakan masingmasing rumah tangga. Program ini ditujukan lebih kepada masyarakat ekonomi menengah
ke bawah walau pada kenyataannya jaringan ini juga melewati rumah-rumah mewah karena
kendala teknis jaringan pipa.
Setelah Jargas dikonstruksi, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan
Sumber daya Mineral (ESDM) No. 19 tahun 2009 tentang Tatacara Penawaran
Pengoperasian Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang dibangun oleh
Pemerintah, dilakukan lelang operator oleh Ditjen Migas untuk menentukan operator yang
akan mengoperasikan dan mengembangkan Jargas yang telah dibangun.
Sektor komersial meliputi hotel, toko, gedung perkantoran, rumah sakit dan restoran.
Dalam 5 tahun terakhir permintaan sektor komersial tumbuh rata-rata 5,7% per tahun
dengan pangsa berkisar antara 4,0% - 4,6% (diluar biomassa). Permintaan energi sektor ini
diperkirakan akan terus tumbuh dengan berkembangnya sektor komersial di masa
mendatang. Trend permintaan energy sektor komersial akan tumbuh sekitar 5,1% per tahun.
Kota Depok adalah salah satu kota terpilih yang dibangun Jargas untuk Rumah
Tangga pada Tahun 2010 dan telah dioperasikan tahun 2011. Tahap pengembangan
diperkirakan pada tahun 2014 yang akan dilakukan oleh PT. A sebagai Badan Usaha yang
ditunjuk oleh Menteri ESDM atas usulan Ditjen Migas sebagai operator Jargas di kota
Depok. Dengan mendapat suplai gas dari PT. B sebesar 1 MMSCFD yang melakukan
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT. A selama 5 (lima) tahun. Pada tahun 2011 gas
telah mengalir ke Kelurahan Beji dan Beji Timur sebanyak 4000 Sambungan Rumah
(SR).Harga gas yang dibayar US$ 2.79/MMBTU dengan eskalasi 3% per tahun dimana
pada tahun 2013 menjadi $ 2.96/MMBTU.
Selain melakukan PJBG dengan PT. B, PT. A juga melakukan Kesepakatan
Pengaliran Gas melalui pipa milik PT. C yang dituangkan dalam Gas Transportation
2
Universitas Indonesia

Agreement (GTA). Gas bumi disediakan oleh PT. B di Citarik, Jawa Barat yang disalurkan
melalui pipa milik PT. C yang melewati wilayah kota Depok. Gas ini diambil melalui
Tapping Out - 07 (TO-07)yang terdapat di wilayah Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota
Depok untuk kemudian disalurkan ke Jargas Depok melalui MRS (Metering Regulation
Station).

Beji

Gambar 1.1. Diagram Pengiriman Gas dari PT. B ke MRS Jargas Depok (Beji)

Saat ini terdapat 13 Regulator Sektor (RS) yang tersebar di wilayah Beji dan Beji
Timur yang digunakan untuk melayani pengaliran gas ke 4000 Sambungan Rumah. Satu RS
didisain untuk menampung 400 SR sehingga jaringan gas bumi yang dibangun pemerintah
di kota Depok untuk saaat ini mampu menampung maksimal 400 x 13 RS = 5200 SR.
Anggaran sebesar

Rp 48.488.271.000 telah dikeluarkan Ditjen Migas untuk

membangun 4000 Sambungan Rumah (SR) yang rata-rata pemakaian per bulannya hanya
sebesar 15 m3/ SR atau total pemakaian sebulan sebesar 60.000 m3 atau setara dengan
60.000 x 35,29 ft3 = 2.117.400 ft3 atau 2.117.400 /30 = 70580 ft3/day = 0,07 MMSCFD.
Artinya masih terdapat 0,93 MMSCFD untuk dapat dikembangkan.
Berapa banyak sambungan rumah tangga dan/atau sambungan untuk komersial yang
perlu ditambah agar PT. A dapat menikmati untung dan berapa komposisinya, studi ini akan
mencoba menjawab skenario terbaik mana yang dapat direkomendasikan kepada PT. A
untuk pengembangan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kota Depok. Dari lima
skenario ini akan dilihat skenario mana yang paling layak untuk direkomendasikan ke PT.
A untuk mengembangkan aset yang telah diserahkan pengelolaannya.

1.2

PERMASALAHAN
Analisis keekonomian sangat diperlukan mengingat PT. A dituntut untuk

menghasilkan keuntungan (profit) dari pengembangan yang dilakukan agar perusahaan ini
bisa eksis dan tujuan akhir dari pembangunan jargas di kota Depok tercapai yaitu menuju
Depok sebagai kota gas (Gas City).
Suplai 0,93 MMSCFD akan dicoba dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan dan
pemanfaatan gas sebagai bahan bakar untuk Sektor Komersial (Hotel, Restoran, Rumah
Sakit Swasta, Perkantoran Swasta, Pertokoan/Ruko/Rukan/Pasar/Mall/Swalayan dan
Kegiatan Komersial sejenisnya). Penelitian ini akan mengkaji dan membandingkan sisi
keekonomian 5 skenario.

1.3

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari penulisan Tesis ini adalah melakukan analisis kekonomian terhadap

pengembangan pembangunan jargas di kota Depok, sedangkan tujuannya adalah sebagai


berikut:
1.

Menganalisis pasar pengembangan jaringan gas bumi kota Depok dengan


mempertimbangkan suplai dan demand LPG untuk rumah tangga dan sektor komersial
yang akan digantikan oleh jaringan gas kota.

2.

Menentukan lokasi dan jumlah sambungan rumah (SR) dan sambungan komersial (SK)
yang paling optimal dari pengembangan jaringan existing gas bumi untuk rumah
tangga kota Depok.

3.

Menentukan aspek teknis dari rancangan jalur pengembangan jargas depok

4.

Menghitung Investasi dari masing-masing skenario

5.

Menganalisis dan membandingkan keekonomian dari pemanfaatan gas bumi untuk


bahan bakar gas rumah tangga dan untuk sektor komersiaL.

1.4

BATASAN PENELITIAN

Batasan masalah dari Tesis ini sebagai berikut:

Jaringan gas bumi kota Depok adalah jaringan gas bumi yang dibangun tahun 2010 dan
diserahkan pengoperasiannya oleh Ditjen Migas kepada PT. A tahun 2011.
4

Universitas Indonesia

Jaringan yang dirancang sampai pipa Distribusi Tekanan Rendah (DTR) depan rumah
atau komersial.

Sumber gas memanfaatkan ekses 0,93 MMSCFD dari PT. B yang belum terserap.

Umur teknis jargas adalah 20 (dua puluh) tahun.

1.5

SISTIMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan Tesis ini dibagi dalam beberapa bab dan sub bab dengan perincian

lengkap seperti pada daftar isi. Secara ringkas dapat disebutkan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang mengapa perlu
dilakukan analisis keekonomian terhadap pengembangan jargas di kota Depok,
permasalahan, maksud dan tujuan, batasan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan bab landasan teori dan peraturan perundangan mengenai jargas untuk
rumah tangga dan sektor komersil yang meliputi teori gas bumi, harga gas bumi,
regulasi di Indonesia, perhitungan pipa, kompresi gas bumi, kota Depok, analisis
teknis dan ekonomi
BAB III METODOLOGI
Merupakan bab yang berisi pembahasan mengenai metode yang akan digunakan
dalam membantu perhitungan dalam analisis teknis dan ekonomis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Merupakan bab pembahasan analisis teknis dan ekonomis pengembangan jargas
Depok dengan melakukan pengembangan jaringan distribusi gas bumi untuk Rumah
Tangga dan untuk Sektor Komersial.
BAB V KESIMPULAN
Merupakan bab kesimpulan dan saran dari hasil penulisan secara keseluruhan.
Dalam lembaran akhir dicantumkan lampiran-lampiran lain yang menunjang babbab sebelumnya.

5
Universitas Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GAS BUMI
2.1.1 Komposisi Kimia & Spesifikasi Gas Bumi
Gas bumi atau Natural Gas merupakan gas yang mudah terbakar yang mengandung
senyawa-senyawa hidrokarbon dalam jumlah besar. Seperti minyak bumi dan batubara, gas
bumi juga merupakan bahan bakar fosil. Gas bumi biasanya mengandung sebanyak 85%
metana (CH4) dan sekitar 10% etana (C2 H6), serta mengandung sejumlah kecil propana
(C3H8), butana (C4H10), pentana (C5H12) dan alkana lainnya. Secara umum kandungan
hidrokarbon di dalam gas bumi bervariasi tergantung terutama pada lokasi reservoir gas
bumi. Gas bumi mengandung sejumlah kecil senyawa-senyawa pengotor, termasuk
didalamnya karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S) dan nitrogen.
Spesifikasi gas bumi yang umum digunakan untuk komersial seperti tercantum pada
tabel 2.1. adalah sebagai berikut:[1]

No

Tabel 2.1. Spesifikasi Gas Bumi Komersial


Parameter
Keterangan

Nilai Kalor

Kemurnian

9,050 BTU/ft3
Bebas dari debu, minyak bumi dan hidrokarbon yang
dapat dicairkan pada temperatur lebih dari 15oF pada
tekanan 800 psig

Kandungan Sulfur

1 grain H2S per 100 ft3 gas

Kandungan CO2

2%

Kandungan H2O

7 lb/MMSCF (14,4 psia, 60oF)

Temperatur

Temperatur maksimum pada titik pengiriman 120 oF

Gas bumi terbagi atas Gas Associated dan Non Associated, dimana gas associtaed
adalah gas yang terikut di dalam tambang minyak bumi sedangkan gas non associated
adalah gas yang dihasilkan oleh tambang gas bumi. Untuk gas associated didapatkan dari
pengolahan minyak bumi, dan untuk gas non associtaed didapatkan dari proses pemurnian
6
Universitas Indonesia

awal tanpa melalui proses pengolahan minyak dan gas bumi. Pada proses pengolahan gas
bumi, umumnya mengahasilkan produk Liquified Natural Gas (LNG) dan Liquified
Petroleum Gas (LPG).

2.1.2 Transportasi Gas Bumi


Pada dasarnya sistem transportasi gas bumi meliputi :

Transportasi melalui pipa salur.

Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker LNG
untuk pengangkutan jarak jauh.

Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan dengan
road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak dekat dan menengah
(antar pulau).
Di Indonesia, BPH Migas telah menyusun Master Plan "Sistem Jaringan Induk

Transmisi Gas Nasional Terpadu". Saat ini jaringan pipa gas di Indonesia dimiliki oleh PT.
PERTAMINA dan PT. PGN dan masih terlokalisir terpisah-pisah pada daerah-daerah
tertentu, misalnya di Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat,
Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
2.1.3 Pemanfaatan Gas Bumi
Secara garis besar pemanfaatan gas bumi dibagi atas 3 kelompok yaitu :

Gas bumi sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik
Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar
kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga,
hotel, restoran dan sebagainya.

Gas bumi sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia,
metanol,bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene, LLDPE = linear low
density polyethylene, HDPE = high density polyethylene, PE= poly ethylene, PVC=poly
vinyl chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet
makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

Gas bumi sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG).

7
Universitas Indonesia

2.1.4 Kandungan Energi


Gas bumi ini memiliki nilai panas yang bervariasi. Satuan yang biasa digunakan
untuk mengukur kualitas gas bumi adalah panas pembakaran kotor (gross heating value)
yang disingkat GHV atau biasa disebut HHV (Higher Heating Value). Satuan lain yang
juga biasa digunakan adalah LHV (Lower Heating Value) atau Net Heating Value (NHV)
yang merupakan panas pembakaran bersih dimana H2O (air) yang dihasilkan berada dalam
fase uap. Nilai panas gas bumi bervariasi sesuai dengan komposisinya. Dalam penelitian
ini nilai panas yang digunakan adalah 960 BTU/SCF.
Tabel 2.2. Perbandingan nilai kalor bahan bakar[2]
Jenis

Nilai Kalor

Efisiensi pembakaran

Gas bumi

1.054.236MJ/MMSCF

55%

Solar

38,1 MJ/liter

Minyak Diesel

38,8 MJ/liter

Minyak Bakar

40,2 MJ/liter

Minyak Tanah

34,8 MJ/liter

40%

LPG

49,8 MJ/liter

60%

2.2 HARGA GAS BUMI


Komponen harga gas bumi seperti yang terlihat pada Gambar 2.1, dimana harga gas
sampai ke konsumen terdiri dari harga gas bumi dan harga non gas bumi. Pada tahap
monopoli harga gas diregulasi, kemudian adanya pipeline to pipeline competition diregulasi
secara terbatas dan tergantung kepada tingkat kompetisinya. Sedangkan tahapan pasar
bebas sudah tidak diregulasi lagi. Secara umum harga gas bumi sampai konsumen
merupakan penjumlahan dari gas (wellhead) ditambah tarif transportasi dan distribusi gas,
dimana umumnya tarif diregulasi.

8
Universitas Indonesia

Gambar 2.1. Komponen Harga Gas Bumi[3]

2.3 REGULASI DI INDONESIA


Di dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi,
yang mengatur mengenai gas bumi melalui pipa adalah Pemerintah bersama Badan
Regulasi, maka pada tahun 2002 dibentuklah suatu Badan Regulasi yang disebut Badan
Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Pengangkutan
Gas Bumi Melalui Pipa (BPH Migas) yang mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan
pengangkutan gas bumi melalui pipa, selain tugas tersebut BPH Migas juga mengatur serta
menetapkan:

Ketersediaan dan distribusi BBM

Cadangan BBM Nasional

Pemanfaatan fasilitas Pengangkutan dan Penyimpanan BBM

Tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa

Harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil

Pengusahaan transmisi dan distribusi gas bumi

Badan Pengatur dalam hal ini BPH Migas melakukan pengaturan dan pengawasan
atas pelaksanaan dan penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan gas bumi

9
Universitas Indonesia

melalui pipa yang diselenggarakan Badan Usaha (BU) yang telah mendapat Izin Usaha dari
Menteri ESDM.
Dalam memenuhi ketentuan Pasal 27 ayat 1 UU Nomor 22 tahun 2001, Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan tentang Rencana Induk jaringan Transmisi
dan Distribusi Nasional yang dapat dipergunakan oleh Badan Pengatur bersama Pemerintah,
maupun pelaku usaha seperti Swasta, BUMN/BUMD dan Koperasi, sehingga penyaluran
gas bumi mempunyai cakupan nasional yang selaras antara jaringan transmisi dan distribusi.
Setiap Badan Usaha yang akan membangun jaringan pipa transmisi dan jaringan
pipa distribusi gas bumi harus mengacu pada Rencana Induk Jaringan Transmisi dan
Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN). Pada gambar 2.2. disajikan RITJGBN sesuai
dengan Kepmen ESDM No. 2950/K/21/MEM/2006.

RITJTDGBN tersebut dibuat untuk:

Memberikan acuan kepada Pemerintah dalam membina dan mengawasi pengembangan


serta pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi.

Memberikan acuan kepada BPH Migas dalam mengatur dan mengawasi kegiatan usaha
hilir gas bumi agar terselenggara secara sehat, wajar, transparan dan akuntabel.

Memberikan acuan kepada BPH Migas dalam menetapkan dan melelangkan ruas
transmisi dan wilayah jaringan distribusi serta memberikan hak khusus kepada Badan
Usaha.

Sebagai acuan bagi Badan Usaha untuk mengembangkan dan membangun jaringan
transmisi dan distribusi di wilayah Indonesia.

Memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam pelayanan penyaluran gas bumi


secara merata.

RIJTDGBN terdiri atas:

Peta Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional

Matriks Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional per Wilayah.

Peta Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional dilengkapi dengan Legenda
yang menggambarkan kategori jenis Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional
yang terdiri atas 5 (lima) jenis kategori yaitu meliputi:

10
Universitas Indonesia

Kategori 1 (Open Access) yaitu Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi
dengan mempertimbangkan sumber gas dalam kerangka Kegiatan Usaha Hilir yang
pengusulan, pendanaan dan pelaksanaannya oleh pemerintah untuk dapat dimanfaatkan
para pengguna jaringan pipa (shipper) yang pengaturan pemanfaatannya ditetapkan
Badan Pengatur.

Kategori 2 (Open Access) yaitu menggambarkan Jaringan Transmisi dan/ atau Distribusi
Gas Bumi dengan mempertimbangkan sumber gas dalam kerangka Kegiatan Usaha
Hilir yang pengusulannya oleh Pemerintah dengan pendanaan Badan Usaha melalui
mekanisme lelang dalam rangka pemberian Hak Khusus oleh Badan Pengatur untuk
dapat dimanfaatkan para pengguna jaringan pipa (shipper) secara komersial

Kategori 3 (Open Access) yaitu menggambarkan Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi


Gas Bumi dengan mempertimbangkan sumber gas dalam kerangka Kegiatan Usaha
Hilir yang pengusulan dan pendanaannya oleh Badan Usaha melalui mekanisme lelang
dalam rangka pemberian Hak Khusus oleh Badan Pengatur untuk dapat dimanfaatkan
para pengguna jaringan pipa (shipper) secara komersial;

Kategori 4 (Dedicated Hilir) yaitu menggambarkan Jaringan Transmisi dan/atau


Distribusi Gas Bumi dalam kerangka Kegiatan Usaha Hilir untuk dapat dimanfaatkan
bagi kepentingan sendiri (fully dedicated)

Kategori 5 (Dedicated Hulu) yaitu menggambarkan Jaringan Transmisi dan/atau


Distribusi Gas Bumi dalam kerangka Kegiatan Usaha Hulu untuk dapat dimanfaatkan
bagi kepentingan sendiri (shared dedicated) sebagai kelanjutan Kegiatan Usaha Hulu.

Gambar 2.2. Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional
Indonesia (Kepmen ESDM No. 2950/K/21/MEM/2006)
11
Universitas Indonesia

Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa


Untuk penetapan besarnya tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa diatur oleh
BPH Migas dengan dikeluarkannya Peraturan Nomor: 04/P/BPH Migas/II/2005, di dalam
peraturan itu dimuat aturan yang mengatur:
Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa mengajukan usulan tarif pengangkutan
Gas Bumi Melalui Pipa kepada Badan Pengatur secara tertulis dengan melampirkan:

Perhitungan dan usulan besaran tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa

Volume gas bumi yang akan dialirkan

Peta lokasi beserta koordinat

Besarnya tarif ditetapkan berdasarkan Sistem Perangko (postage stamp) dan sistem
jarak (distance)

Penggunaan sistem perangko adalah penetapan tarif yang sama dari sumber gas sampai
kepada pelanggan di setiap titik penyerahan pada wilayah tertentu

Penggunaan sistem jarak adalah penetapan tarif yang berbeda tergantung jarak dari
sumber gas bumi sampai kepada setiap titik penyerahan.

Usulan besaran tarif uang diajukan Badan Usaha

dalam perhitungan harus

menggunakan Metode Internal Rate of Return (IRR).

Parameter yang digunakan dalam metode IRR adalah investasi, pendapatan, biaya
operasi, pemeliharaan, depresiasi, pajak dan lain-lain.

Badan Pengatur juga menarik iuran untuk setiap Badan Usaha yang melakukan
kegiatan usaha Niaga Gas Bumi dan Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2006 tentang Besaran dan Penggunaan Iuran
Badan Usaha Dalam Kegiatan Usaha Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak
dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.

Untuk kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa:


Iuran BPH = Volume (MMSCF)/tahun x toll fee x 3%..(2.1)
Untuk kegiatan usaha niaga gas bumi yang memiliki fasilitas:
Iuran BPH = Volume (MMSCF)/tahun x harga gas x 0,3% ...(
12
Universitas Indonesia

Tabel 2.3. Besaran Iuran (PP Nomor 1 Tahun 2006)


Lapisan Volume Gas Bumi yang diangkut

Besaran persentase dari tarif pengangkutan

melalui pipa

gas bumi per standard kaki kubik

Sampai dengan 100 (seratus) miliar

3%

Standard Kaki kubik per tahun


Diatas 100 (seratus) Miliar Standard Kaki

2%

Kubik per tahun

Banyak faktor harus dipertimbangkan di dalam rancang bangun penyaluran pipa


distribusi, meliputi spesifikasi gas yang dialirkan, kondisi desain, lokasi pasokan dan pasar,
kode dan standar, akses jalur dan topografi, dampak lingkungan, dampak hidrologi, dampak
seismik dan volkanik serta keekonomian.
Di dalam pembangunan jaringan distribusi pipa gas bumi diperlukan beberapa tahapan yang
terdiri dari: feasibility study, routing, volume gas yang dialirkan, kontur geografi, ukuran
pipa dan aksesoris pipa.

Regulasi Penggelaran Pipa


Untuk menentukan klasifikasi lokasi penggelaran pipa dimana pipa itu akan
dibangun, maka kita perlu mengacu pada peraturan yang telah dikeluarkan oleh Menteri
Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.MPE/1997 (mengacu pada ASME B 31.8),
dimana didalam peraturan tersebut diatur untuk penggelaran, pengoperasian, perbaikan,
perawatan pipa transmisi dan pipa penyalur, diantaranya adalah:

Pipa transmisi gas dan pipa induk yang digelar di daratan wajib ditanam dengan
kedalaman minimum 1 ,5 (satu setengah) meter dari permukaan tanah.

Disain konstruksi dan klasifikasi lokasi penggelaran pipa penyalur wajib memenuhi
Standard Pertambangan Migas.

Klasifikasi lokasi penggelaran Pipa Transmisi ditetapkan seperti tercantum dalam tabel
2.4.
Dalam penggelaran pipa, Pemerintah membagi kelas-kelas berdasarkan jumlah

bangunan yang terdapat pada setiap jarak wilayah 1,6 km dan lebar 0,4 km dan berdasarkan
kondisi lokasi dari daerah penggelaran pipa tersebut.

13
Universitas Indonesia

Tabel 2.4. Klasifikasi Lokasi Penggelaran Pipa Transmisi Minyak, Pipa Transmisi Gas dan
Pipa Induk. Lampiran I Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No. 300 K/38/M.PE/1997

Kelas

Jumlah

Bangunan

Dalam

Wilayah

Kondisi Lokasi

Sepanjang 1,6 Km dengan lebar 0,4 Km

Hutan,

0 s.d. 10

>10 s.d. 46

>46

>46 dan bertingkat

gunung

laut,

tanah

tapang/pertanian
Tanah pertanian, perkampungan
Terdapat pasar, perkampungan, kota
kecil
Hunian

padat,

Kota

besar,

lokasi

jaringan kabel

Dalam membangun pipa harus mempunyai jarak minimum antara pipa penyalur
dengan bangunan atau hunian tetap disekitarnya Pengusaha wajib menyediakan tanah untuk
tempat digelarnya pipa penyalur dan ruang untuk Hak Lintas Pipa (Right of Way/ROW)
serta memenuhi ketentuan jarak minimum, seperti tercantum dalam Tabel 2.5. ROW adalah
hak

yang diperoleh Perusahaan untuk memanfaatkan tanah dalam

menggelar,

mengoperasikan dan memelihara pipa penyalur.

Tabel 2.5. Jarak Minimum Pipa Penyalur [Lampiran II Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/ 1997]
Konstruksi
Diameter Pipa
Inch

Jarak Minimum (Meter)


Tekanan 4 s.d. 16

Tekanan > 16 s.d. 50

Tekanan > 50 s.d. 100

Bar

Bar

Bar

26

10

3,5

12

3,5

14

4,5

16

4,5
14

Universitas Indonesia

Konstruksi
Diameter Pipa

Jarak Minimum (Meter)


Tekanan 4 s.d. 16

Tekanan > 16 s.d. 50

Tekanan > 50 s.d. 100

Bar

Bar

Bar

18-22

4,5

24

4,5

28-30

36

42

48

7,5

Inch

Untuk material pipa yang biasa digunakan pada pipa distribusi adalah carbon steel,
polyethylene, dan ada juga yang menggunakan polyvinylchloride.Tetapi penggunaan
material terbesar pada penggunaan pipa dengan material jenis logam (besi, bijih besi, atau
tembaga) dan polyethylene.
Untuk pipa distribusi yang menggunakan bahan dari logam dapat menimbulkan
masalah korosi yang akan menimbulkan biaya untuk monitoring terhadap korosi, dan biaya
yang dikeluarkan dapat mencapai 10% dari biaya operasi dan perawatan pipa. Untuk pipa
baja karbon, biasanya digunakan bahan pelapis anti karat yang dapat melindungi
permukaaan pipa dari korosi.

2.4 ANALISIS TEKNIS


2.4.1 Hidrolika Gas
Tujuan utama dari sistem perpipaan distribusi gas adalah mengantarkan gas dari
suatu sumber gas kepada konsumen.Perancangan sistem perpipaan distribusi gas adalah
mengantarkan gas dari suatu sumber gas kepada konsumen. Perancangan sistem perpipaan
distribusi gas tidak akan lepas dari dasar-dasar perhitungan mekanika fluida dari gas itu
sendiri.
Gas kota merupakan compressible gas atau suatu fluida gas yang dapat ditekan.
Suatu aliran compressible gas berarti terjadi variasi densitas pada fluida gas tersebut.
Variasi yang terjadi dapat disebabkan oleh perubahan tekanan dan suhu dari satu titik
terhadap titik yang lain. Berikut ini adalah beberapa persamaan dasar gas yang perlu
diketahui[4]:
15
Universitas Indonesia

2.4.1.1 . Persamaan Umum untuk Gas


Gas merupakan fluida yang dapat dimampatkan.Akibat adanya pemampatan ini,
maka densitas fluida gas dapat berubah.Hubungan yang menyatakan perubahan densitas
fluida gas ditunjukkan oleh persamaan 2.3.dimana z merupakan faktor kompressibilitas
fluida.

...(2.3)
dimana:
= densitas gas
P = tekanan gas
M = berat molekul gas
R = konstanta Boltzmann = 0,08205 L atm/mol K
T = temperatur gas
Z = faktor kompressiblitas

Faktor

kompressiblitas (Z)

merupakan parameter

tidak berdimensi

yang

menunjukkan deviasi gas yang sesungguhnya terhadap gas ideal. Pada tekanan dan
temperatur rendah, Z bernilai 1,00 sedangkan pada tekanan dan temperatur yang lebih
tinggi, nilai Z bervariasi antara 0,75 0,90. Untuk mencari besarnya nilai Z, ada beberapa
cara yang biasa dilakukan. Z dapat dicari dengan menggunakan compressibility chart yang
telah dibuat khusus untuk gas alam[5]. Metode lainnya yang dapat digunakan untuk
menentukan faktor kompressiblitas adalah menggunakan persamaan CNGA[6] berikut ini:

Z=

(2.4)

.
.

Dimana:
Pavg =tekanan gas (psig)
T f = temperature gas (oR)
G = specific gravity gas

16
Universitas Indonesia

Persamaan CNGA di atas akan valid digunakan ketika tekanan gas rata-rata Pavg
lebih besar dari 100 psig. Untuk tekanan kurang dari 100 psig, faktor kompressiblitas dapat
dianggap 1,00.

2.4.1.2 . Perhitungan Penurunan Tekanan (Pressure Drop)


Di dalam fluida yang mengalir baik gas maupun cair, total energi di dalam fluida
tetap konstan. Bermacam-macam komponen dalam energi fluida hanya berubah dari satu
bentuk energi ke bentuk energi lain. Kondisi ini dijelaskan oleh persamaan Bernoulli yang
menerapkan prinsip kekekalan energi.

A
A
hA

B
B
hB

Datum
Gambar 2.3. Aliran gas dalam pipa

Dengan prinsip kekekalan massa, massa yang mengalir di titik A dan B adalah tetap
jika tidak ada gas yang masuk atau keluar di antar titik A dan B.

Mass flow = AA A A = AB B B ...(2.5)


Jika diameter pipa tetap, maka persamaan di atas menjadi :
A A = B B ..(2.6)
Untuk aliran gas dalam pipa (gambar 2.3) energi per unit massa dari gas pada titik A
dapat dinyatakan dalam tiga komponen, yaitu energi tekanan (PA/A), energi kinetic (A2/2g)
dan energi potensial (ZA).
Perbedaan tekanan di antara titik A dan titik B sebagian kecil disebabkan karena
perbedaan elevasi dan sebagian besar karena adanya kehilangan tekanan akibat friksi
(friction loss) antara aliran gas dengan dinding pipa. Semakin besar kekasaran relatif
dinding pipa, maka friction loss juga akan semakin besar. Kecepatan gas, , yang
proporsional dengan laju volumetric, Q, juga berubah sepanjang pipa.Kecepatan gas

17
Universitas Indonesia

tergantung pada luas penampang aliran pipa (cross sectional area), tekanan dan temperature
gas.
Jika kehilangan energi akibat friksi (head loss) dari titik A ke titik B adalah hf, maka
persamaan kekekalan energi (Bernoulli) dari sistem tersebut adalah:

+ ZA =

+ ZB + hf .(2.7)

2.4.2 Ukuran Pipa


Ketebalan pipa dihitung dengan menggunakan persamaan standar ASME B 31.82010 [7], dimana standar ini memperhitungkan beberapa faktor, yaitu faktor disain pipa,
diameter dan tekanan pipa, serta jenis pipa yang digunakan.
Ketebalan minimum pipa diperoleh menggunakan persaman :

t=

.
.( . . . )

.....(2.8)
dimana:
t

= ketebalan pipa (inch)

P = tekanan masuk (psia)


D = nominal diameter luar pipa (inch)
S = minimum strength pipa (psi)
F = faktor disain pipa
E = efisiensi sambungan (joint factor)
T = faktor derating temperatur

Nilai ketebalan yang diperoleh harus dibulatkan kedalam ketebalan standard yang
ada. Dari persamaan matematis (2.8) salah satu faktor yang berpengaruh adalah faktor
disain pipa (F) yang berhubungan erat dengan kelas lokasi pada jalur yang akan dilalui pipa,
adapun nilai F dapat dilihat dengan melihat ketentuan yang ada pada Tabel 2.6. dan 2.7.
Berdasarkan data pada Tabel 2.6.nilai dari faktor disian F dapat dikelompokkan menjadi
empat kelas lokasi dengan nilai faktor disain yang lebih seragam seperti tertera pada Tabel
2.7.
Faktor lain yang mempengaruhi ketebalan pipa adalah nilai faktor sambungan (joint factor),
E, ketentuan yang berlaku untuk sambungan pipa distribusi berdasarkan standar API 5L
dapat dilihat dibawah ini:
18
Universitas Indonesia

1,00 untuk seamless, electrical resistance welded

1,00 untuk electrical flash welded

1,00 untuk Submerged Arc Welded

0,60 untuk furnace butt welded pipe

Tabel 2.6. Tipe Disain Pipa Berdasarkan Kelas Lokasi


Kelas

Tipe Disain

Faktor Disain

Kelas lokasi 1, parallel dengan jalan kelas lokasi, crossing

0,72

dengan jalan tanpa casing milik kelas lokasi 1, crossing


dengan jalan umum dengan casing
2

Kelas lokasi 2, parallel dengan crossing dengan jalan kelas

0,60

lokasi 2, area semi berkembang, fasilitas kurang


3

Kelas lokasi 3, parallel dan crossing jalan tanpa casing, area

0,50

dimana ada stasiun compressor


4

Kelas lokasi 4, area dengan banyak gedung, area komersial

0,40

Tabel 2.7. Faktor Disain Konstruksi Pipa Baja [10]


Kelas lokasi
Fasilitas Jalur Pipa

Div.1

Div. 2

0,80

0,72

0,60

0,50

0,40

a. Jalan perorangan /pribadi

0,80

0,72

0,60

0,50

0,40

b. Jalan umum sederhana (belum ada perkerasan)

0,60

0,60

0,60

0,50

0,40

c. Jalan umum dengan perkerasan dan rel kereta api

0,60

0,60

0,60

0,50

0,40

a. Jalan perorangan /pribadi

0,80

0,72

0,60

0,50

0,40

b. Jalan umum sederhana (belum ada perkerasan)

0,72

0,72

0,60

0,50

0,40

c. Jalan umum dengan perkerasan dan rel kereta api

0,72

0,72

0,60

0,50

0,40

0,80

0,72

0,60

0,50

0,40

Jalur pipa
Crossing dengan jalan dan rel kereta api tanpa casing

Crossing dengan jalan dan rel kereta api dengan casing

Paralel dengan jalan dan rel kereta api


a. Jalan perorangan /pribadi

19
Universitas Indonesia

Kelas lokasi
Fasilitas Jalur Pipa

Div.1

Div. 2

b. Jalan umum sederhana (belum ada perkerasan)

0,80

0,72

0,60

0,50

0,40

c. Jalan umum dengan perkerasan dan rel kereta api

0,60

0,60

0,60

0,50

0,40

Fabricated Assembly

0,60

0,60

0,60

0,50

0,40

Jalur pipa diatas jembatan

0,60

0,60

0,60

0,50

0,40

Perpipaan stasiun kompressor

0,50

0,50

0,50

0,50

0,40

Dekat dengan konsentrasi permukiman

0,50

0,50

0,50

0,50

0,40

Faktor derating temperatur (T) adalah besarnya pengaruh temperatur terhadap keadaan pipa.
Semakin besar temperatur dalam pipa, maka akan semakin mempengaruhi keadaan dari
pipa sendiri. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8. Pengaruh Temperatur terhadap Pipa [8]
Temperatur (oF)

Faktor Derating Temperatur

-20 250

1,0

300

0,967

350

0,933

400

0,900

450

0,867

Beberapa nilai kekuatan minimum spesifik (S) dari pipa baja adalah sebagai berikut:
Tabel 2.9. Kekuatan Pipa Minimum
Spesifikasi

Grade

Tipe

Kekuatan minimum, (psi)

API 5L

A25

BW, ERW, S

25.000

API 5L

ERW, FW, S

30.000

API 5L

ERW, FW, S

35.000

API 5 LX

X46

ERW, FW, S

46.000

API 5 LX

X52

ERW, FW, S

52.000

ASTM A53

ERW, S

30.000

ASTM A53

ERW, S

35.000

ASTM A 333

S, ERW

30.000

ASTM A333

S, ERW

75.000
20

Universitas Indonesia

2.4.3 Persamaan Disain Pipa Poly Ethilene (PE)


Design pressuredimana diameter dan ketebalan pipa diketahui adalah sebagai
berikut:

P = 2S

x 0,32 .....(2.9)

Dimana:
P = design pressure (psig)
S = kekuatan piap (psi)
t = ketebalan dinding pipa (inch)
D = diameter luar pipa (inch)

Persamaan disain pipa PE tidak memperhitungkan kelas lokasi.

2.4.4 Mekanika Fluida Gas


2.4.4.1 Bilangan Reynold
Jenis aliran gas dalam pipa dikelompokkan dalam aliran laminar, transisi dan
turbulen berdasarkan bilangan Reynold.Bilangan Reynold (Re) tergantung pada sifat-sifat
gas, diameter pipa dan kecepetan aliran gas dalam pipa. Persamaan dasar untuk mencari
bilangan Reynold adalah[10]:
Re =

.(2.10)
Dimana:
Re = bilangan Reynold
= densitas gas rata-rata, lb/ft3
= kecepatan gas rata-rata sepanjang pipa, ft/s
D = diameter pipa bagian dalam, ft
= viskositas gas, lb/ft.s

Aliran gas dalam perpipaan dianggap laminar apabila bilangan Reynold dari gas
tersebut dibawah 2100.Aliran gas dikatakan turbulen apabila bilangan Reynold gas tersebut
diatas 4000.Sedangkan aliran transisi memiliki bilangan Reynold antara 2100 4000.Pada
21
Universitas Indonesia

praktiknya, kebanyakan perpipaan gas dioperasikan pada laju alir yang menghasilkan
bilangan Reynold yang tinggi, sehingga alirannya turbulen.

2.4.4.2 Kehilangan Tekanan akibat Friksi


Hal yang menjadi perhatian utama dalam mekanika fluida gas di dalam sistem
perpipaan distribusi adalah permasalahan kehilangan tekanan akibat friksi (pressure
loss).Friksi merupakan gesekan antar fluida dengan pipa yang menyebabkan kehilangan
energy tekanan dari fluida.Besarnya friksi merupakan fungsi dari bilangan Reynold dan
kekasaran pipa.
Faktor friksi dapat dicari dengan menggunakan Moody Diagram atau menggunakan
persamaan Colebrook-White. Kedua metode ini menggunakan parameter yang sama yaitu
kekasaran pipa () dan bilangan Reynold (Re). Berikut ini tabel kekasaran permukaan pipa
() berdasarkan persamaan Colebrook-White untuk mencari factor friksi f pada aliran
turbulen[8]:
Tabel 2.10. Kekasaran permukaan beberapa jenis material
Bahan pipa

Kekasaran permukaan pipa, , inch

Drawn tubing (brass, lead, glass, etc)

0,00006

Commercial steel or wrought iron

0,0018

Galvanized iron

0,006

Cast Iron

0,010

Polyethinlene

0,000197

Sistem perpipaan tidak terdiri atas pipa, namun juga terdapat berbagai instrumen
lainnya seperti fitting. Efek dari fitting ini seperti adanya valve, elbow, dan lain-lain pada
jalur pipa perlu diperhatikan karena kehadiran komponen-komponen tersebut akan
menyebabkan kehilangan energi akibat adanya friksi (fitting losses) bertambah besar.
Besarnya friksi (F) sepanjang fitting ini dapat dicari dengan korelasi berikut[10]:

F sepanjang fitting =(konstanta) x ( Fsepanjang pipa yang sama dengan 1 diameter pipa) ...(2.11)

Untuk menghitung friksi total dari suatu perpipaan yang mengandung fitting, maka
perlu dicari panjang ekivalen dari fitting kemudian panjang pipa yang digunakan dalam

22
Universitas Indonesia

perhitungan friksi total adalah panjang pipa awal ditambah dengan panjang ekivalen total
(Le) dari fitting. Panjang ekivalen dari fitting (Le/D) dapat dilihat pada tabel 2.11[8]

Tabel 2.11. Panjang Ekivalen (Le/D) untuk Berbagai Jenis Fitting


Jenis fitting

Le/D

Gate valve

13

Globe valve

340

Angle valve

145

Check valve (swing type)

135

Standard elbow 90o

30

Standard elbow 45

Long radius elbow 90

16
o

20

Darcy-Weisbach menurunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara


kehilangan energiakibat friksi dengan faktor friksi, kecepatan fluida, panjang pipa dan
diameter pipa sebagai berikut[8]:

...(2.12)

F=-4f

Dimana:
dL = panjang pipa
D = diameter pipa bagian dalam
v = kecepatan gas di dalam pipa
g = konstanta gravitasi
F = kehilangan energi akibat friksi
f = factor friksi pipa

Hubungan antara penurunan tekanan fluida dengan faktor friksi, kecepatan fluida, panjang
pipa dan diameter pipa dinyatakan sebagai berikut [8]:

dP = - 4 f

(2.13)
Dimana:
dP = penurunan tekanan akibat friksi

23
Universitas Indonesia

dL = panjang pipa
D = diameter pipa bagian dalam
v = kecepatan gas di dalam pipa
= densitas gas rata-rata
f = faktor friksi pipa

Lebih jauh, dengan mempertimbangkan adanya fitting di dalam jalur pipa, maka persamaan
(2.13) dapat diturunkan menjadi [8] :
P = 3.242278 . (f.

.(2.14)

Dimana:
Q = lajua alir volumetric dari gas, ft3/s
= densitas gas rata-rata, lb/ft3
P = pressure loss, psi
D = diameter pipa bagian dalam, ft
f = factor friksi pipa
L = panjang pipa, ft
K =panjang ekivalen dari fitting

Dalam

sistem

perpipaan

gas

dikenal

istilah

kecepatan

erosi (erosional

velocity).Kecepatan erosi menunjukkan batas atas dari kecepatan gas di dalam pipa. Jika
kecepatan gas terus dinaikkan, maka akan terjadi getaran dan bunyi. Kecepatan yang lebih
tinggi akan menyebabkan erosi pada dinding pipa selama periode operasi yang lama.
Kecepatan erosi Vmax dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan berikut [8]:

Vmax= 100

..(2.15)
Dimana:
Z = factor kompressibilitas
R = konstanta gas = 10, 73 ft3. Psia/lbmol.0R
T = temperature gas rata-rata, 0R
G = specific gravity dari gas
P = tekanan gas rata-rata, psia
24

Universitas Indonesia

Pada praktiknya, kecepatan fluida dalam perpipaan gas biasanya dibuat agar berada
di bawah kecepatan maksimum Vmax.Kecepatan maksimum yang direkomendasikan adalah
sebesar 100 ft/s [8].

2.5 KOTA DEPOK


Kota Depok yang dulu disebut Kota Madya Tingkat II Depok dibentuk berdasarkan
Undang Undang No. 15 tahun 1999 yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan
diresmikan tanggal 27 April 1999. Kota dengan luas wilayah sekitar 200, 29 km2[9] ini
mempunyai potensi sebagai wilayah penyangga kawasan lalu lintas Jakarta-BogorTangerang-Bekasi. Potensi ini mendukung kota Depok untuk dijadikan sebagai tempat
bermukim, tempat berusaha, dan sebagai daerah pusat pemerintahan. Saat ini, kota Depok
memiliki 11 kecamatan yaitu Sawangan, Bojongsari, Pancoran Mas, Cipayung, Sukmajaya,
Cilodong, Cimanggis, Tapos, Beji, Limo, Cinere [10].
Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat Lintang Selatan 6 1900 -6
2800dan 1064300 -1065530 Bujur Timur. Bentang alam Depok dari Selatan ke
Utara merupakan dataran rendah perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara
50-140 meter diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya antara 2-15%.
Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten dan satu Propinsi, yaitu :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatandan
Wilayah DKI Jakarta.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi dan Kecamatan
Gunung Puteri Kabupaten Bogor.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojong Gede
Kabupaten Bogor.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur
Kabupatan Bogor.
Kepadatan penduduk kota Depok di tahun 2011 mencapai 9055 jiwa/km2 dengan
jumlah penduduk mencapai 1.813.612 jiwa yang terdiri dari 918.836 laki-laki dan 894.7777
perempuan. Dengan jumlah penduduk yang besar dan tingkat kepadatan yang tinggi maka

25
Universitas Indonesia

Depok memiliki potensi pengguna jaringan gas bumi dan pemanfaatangas bumi untuk
sektor komersial yang besar.
Tabel 2.12. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk kota Depok (tahun 2011)[10]
Kepadatan Penduduk

Jumlah Penduduk (jiwa)

Luas Wilayah (km2)

Sawangan

128.905

25,90

4.977

Bojongsari

104.040

19,79

5.257

Pancoran Mas

219.601

18,21

12.059

Cipayung

133.439

11,63

11.474

Sukmajaya

242.335

18,04

13.433

Cilodong

130.410

16,09

8.105

Cimanggis

252.424

21,22

11.896

Tapos

225.547

32,33

6.976

Beji

173.064

14,30

12.102

Limo

91.749

12,32

7.447

Cinere

112.099

10,47

10.707

1.813.612

200,29

9.055

Kecamatan

Kota Depok

(jiwa/km2)

Kota Depok bukan merupakan kota industri namun masih terdapat beberapa industri
berdasarkan Sensus Ekonomi 2006 sebanyak 129 perusahaan. Industri yang paling banyak
di kota Depok adalah industri makanan dan minuman ada 26 perusahaan, kemudian industri
pakaian jadi ada 20 perusahaan. Selain industri besar dan menengah, kota Depok juga
memiliki berbagai macam industri kecil (tenaga kerja 5-19 orang), diantaranya industri
makanan dan industri perkayuan. Industri makanan ini merupakan salah satu konsumen gas
yang potensial selain industri lainnya.

26
Universitas Indonesia

2.6 ANALISIS KEEKONOMIAN


Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu pembangunan sistem perpipaan
distribusi gas, selain mempertimbangkan kelayakan dari faktor teknis, juga perlu ditinjau
secara finansial. Pada perhitungan kelayakan keekonomian pembangunan pipa jaringan
distribusi gas bumi untuk rumah tangga ini digunakan dua jenis analisis yaitu analisis secara
mikro dan analisis secara makro.
Analisis mikro mencakup Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV)
dan Pay Back Period (PBP). Ketiga faktor tersebut dijadikan suatu dasar kelayakan dalam
berinvestasi dengan variasi pada harga margin. Sedangkan analisis makro dilakukan dengan
meninjau Benefit Cost Ratio (B/C Ratio).

Internal Rate of Return (IRR)

Laju pengembalian modal atau IRR adalah indikator yang menunjukkan kemampuan
pengembalian modal suatu proyek.
0=

[1 (1 +

atau
[

..(2.16)

dimana CI adalah Capital Investment


Kriteria ini menghitung tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari suatu
arus kas yang diharapkan dimasa yang akan datang, dengan pengeluaran investasi awal.
Persamaan lain untuk menghitung tingkat hasil pengembalian Internal Rate of
Return (IRR) adalah sebagai berikut:

+(

+ . +

- I0 = 0 ..(2.17)

Dimana :
CF1, CF2 dan seterusnya = adalah arus kas bersih pada tahun kesatu dan seterusnya sampai
tahun ke n
n = adalah umur proyek yang diharapkan

27
Universitas Indonesia

I0 = adalah biaya awal investasi dan IRR yang dicari untuk menjadikan present value dari
arus kas bersih sama dengan present value dari biaya awal proyek/investasi
Suatu proyek dapat dinyatakan berhasil bila memenuhi 2 (dua) syarat berikut:
1. Nilai NPV positif
2. IRR >Minimum Acceptable Rate of Return (MARR)

Nilai MARR pada dasarnya merupakan Weighted Average Cost of Capital (WACC),
dimana nilainya bergantung pada seberapa nilai yang diberikan terhadap modal sendiri dan
pinjaman.
WACC dapat dinyatakan dengan persamaan:
WACC =

x Re +

x Rd x (1-Tc) (2.18)

Dimana:
Re = nilai yang diberikan untuk model sendiri (%)
Rd = nilai yang diberikan untuk pinjaman (%)
E = nilai modal sendiri
D = nilai pinjaman
V = adalah jumlah E dan D
Tc = tingkat pajak

Net Present Value(NPV)


Net Present Value adalah nilai akumulasi penerimaan atau cash flow (setelah
dipotong pajak, pengembalian modal, pinjaman dan bungan pinjaman) yang dihitung untuk
jangka waktu tertentu. Indikator ini bermanfaat untuk menunjukkan apakah dalam jangka
waktu suatu proyek sudah untung atau belum. NPV yang bernilai positif menunjukkan
bahwa dalam jangka waktu tersebut rencana bisnis telah menunjukkan adanya keuntungan.
Nilai NPV dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPV = - CI +

)]

...(2.19)

Dimana:
NPV (Net Present Value)

: akumulasi cash flow

CI (Capital Investment)

: nilai investasi proyek

A (Annual Revenues)

: penerimaan bersih setiap periode

i (Interest Rate)

: tingkat diskonto

: periode waktu misalnya dalam tahun


28

Universitas Indonesia

Metode perhitungan secara matematis yang hampir sama dapat dilihat pada persamaan
dibawah ini:
NPV = [ (

+(

+ . +

] I0(2.20)

Dimana CF1, CF2, dan seterusnya = arus kas bersih dari present value yang diharapkan
I0 = biaya awal investasi
i = discount rate yang dipergunakan dalam analisis

Nilai NPV positif atau lebih besar daripada nol menandakan bahwa proyek layak untuk
dilaksanakan.

Pay Back Period (PBP)


Pay Back Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk pengembalian biaya
investasi yang dikeluarkan dengan menggunakan Net Cash Flow. Pay Back Period
menggambarkan seberapa cepat investasi yang dilakukan dapat kembali dalam satuan
waktu. Semakin singakt waktu Pay Back Period maka proyek tersebut dianggap layak untuk
dijalankan (feasible).

Benefit Cost Ratio (B/C)


Secara analisis makro dilakukan perhitungan dengan menggunakan kriteria Benefit
Cost Ratio (B/C Ratio). Kriteria ini menggambarkan perbandingan antara keuntungan yang
diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan (biaya investasi dan biaya operasi). Semakin besar
harga dari B/C ratio maka semakin layak invesatasi proyek untuk dijalankan.

Secara Matematis B/C ratio dapat dihitung dengan persamaan:


B/C ratio =

..(2.21)

Dimana:
PV atau Present Value = Nilai Sekarang
Persamaan 2.21 dianggap sebagai rasio efisiensi pada suatu proyek, manfaatnya berupa
uang pada discounted cash flow dibagi biaya terdiskon. Pilihan untuk melakukan investasi
diambil jika harga B/C> 1. Jika harga B/C = 1, maka investor tidak memperolah perbedaan
dalam hal memilih untuk berinvestasi dan jika B/C < 1 maka lebih baik tidak berinvestasi.

29
Universitas Indonesia

Komponen- komponen Biaya


Komponen biaya terdiri dari biaya investasi, biaya operasi, biaya pinjaman, biaya
pinjaman dan biaya depresiasi.

Biaya Investasi Pengembangan Jaringan


Biaya Investasi meliputi biaya persiapan proyek, pengadaan material, penggalian,
penyambungan elektrofusion dan buttfusion, penurunan pipa dan pengurugan, perlintasan
jalan raya dan sungai, pembangunan dan pemasangan MRS, pengujian, komisioning,
pemeliharaan, asuransi jasa konstruksi.
Besarnya biaya investasi satu segmen pipa yang harus dikeluarkan tiap tahunnya, termasuk
biaya pemasangannya [11], yaitu :

) (
(

)
)

..(2.22)

Dimana:
CIP

= biaya tahunan untuk investasi pipa (US$/tahun)

= tingkat suku bunga tahunan

Rp

= fraksi antara biaya pemasangan pipa dengan harga pipa

Cp

= harga pipa per satuan panjang dan diameter (US$/ft.inci) (diperoleh


dari konstanta hasil regresi harga pipa)

= panjang pipa

= diameter pipa

= konstanta ketidakliniearan antara harga pipa dengan besarnya diameter

= jangka waktu operasi

Biaya Operasi Jargas


Biaya operasi Jargas adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan sistem jaringan gas
bumi selama dipergunakan. Biaya ini meliputi biaya langsung yaitu: gaji karyawan, sewa
kantor operasi, telekomunikasi, listrik dan PDAM. Biaya tak langsung meliputi kalibrasi
meter, sewa peralatan kerja, asuransi, pemeliharaan MRS, biaya kendaraan operasi, biaya
pemeliharaan dan perbaikan.

30
Universitas Indonesia

Pendapatan
Pendapatan dari pengembangan jaringan gas bumi untuk rumah tanggadan sektor komersial
berasal dari iuran dari pengguna jaringan gas rumah tangga dan sektor komersial
berdasarkan pemakaiannya.

Bunga pinjaman
Bunga pinjaman merupakan tingkat pengembalian pinjaman yang harus dibayar. Besar
biaya bunga sangat ditentukan dari pokok pinjaman. Bunga pinjaman diasumsikan sebesar
8% (untuk US $) dan merupakan bunga pinjaman yang diberikan oleh Bank Komersial.

Biaya Depresiasi
Depresiasi adalah penurunan nilai aset seiring berjalannya waktu. Metode depresiasi terdiri
dari 2 (dua) yaituStraight Line Depreciation dan Double Declining Balance.
Straight Line Depreciation, pada metode ini, mengurangi nilai aset secara garis lurus,
artinya pengurangan nilai aset setiap periode besarnya tetap. Untuk mendapatkan nilai
bersih pendapatan setiap periode dapat dilakukan dengan mengurangkan nilai pendapatan
kotor dengan biaya depresiasi, biaya bunga dan pajak.
Double Declining Balance, pada metode ini, penurunan aset pada tahun awal lebih besar
dan akan berkurang dengan bertambahnya periode.

Depresiasi dengan metode Double Declining Balance dinyatakan dengan persaman sebagai
berikuta:

dk = B (1 )
r=

r ..(2.23)

..(2.24)

Dimana:
dk = besarnya depresiasi tahun ke k
B = besarnya investasi yang terdepresiasi
r = faktor depresiasi
n = umur proyek

31
Universitas Indonesia

Metode yang dipilih dalam perhitungan ini adalah metode Double Declining Balance,
dimana pemilihan ini mempertimbangkan strategi perhitungan nilai pajak, dengan
penurunan awal yang relatif besar pada tahun pertama, maka pengeluaran pajak menjadi
lebih rendah.

Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merupakan perubahan nilai uang sebagai fungsi waktu. Pada analisis ini,
tingkat diskonto yang digunakan sebesar 5% berdasarkan tingkat suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) dalam US$.

Pajak Pendapatan
Pajak pendapatan mengurangi pendapatan yang berasal dari margin, selain biaya bunga dan
biaya depresiasi. Tingkat pajak pendapatan diasumsikan besarnya 20%.

Tarif Tol Pipa (Toll Fee)


Tarif tol ditetapkan berdasarkan laju pengembalian investasi yang dipengaruhi oleh
berbagai batasan. Perhitungan toll fee sebenarnya melibatkan berbagai macam faktor
ekonomi seperti depresiasi. Besarnya toll fee secara sederhana untuk tiap segmen pipa
adalah :

..(2.25)

Dimana:
TFi

= tarif tol untuk segmen ke i (US$/mscf)

CIPi

= biaya tahunan untuk investasi pipa untuk segmen ke-i (US$/tahun)

OCpipe

= biaya operasi pipa (US$/tahun)

CICi

= biaya tahunan untuk investasi kompresor segemen ke-i(US$/tahun)

OCcompi = biaya operasi kompresor segmen ke-i (US$/tahun)


Q

= laju alir gas (MMSCFD)

= faktor klasifikasi lokasi

Penentuan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa(toll fee)di Indonesia tergantung
atas skema pipa, apakah masuk dalam kategori pipa dedicated hulu atau kategori pipa open
access.

Untuk skema pipa dedicated hulu, besarnya tarif ditentukan oleh kesepakatan
32

Universitas Indonesia

antara pihak produsen gas dengan pihak konsumen secara business to business. Sedangkan
untuk skema pipa open access, besarnya tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa
ditetapkan oleh Badan Pengatur.

33
Universitas Indonesia

BAB III
METODOLOGI
Metodologi yang akan dilakukan dalam analisis terdapat pada gambar 3.1:

Analisis Suplai dan Demand

Survei dan Pembuatan Jalur Pipa

Disain Teknis

Perhitungan Investasi

Analisis Keekonomian

Penentuan Alternatif Terbaik

Gambar 3.1. Alur Metodologi

Tahapan tersebut dapat dijelaskan lebih rinci dengan langkah-langkah lebih lanjut:
3.1

ANALISIS SUPLAI DAN DEMAND

3.1.1 Suplai
Excess rata-rata jargas Depok sebesar 0,93 MMSCFD akan digunakan sebagai basis
perhitungan untuk suplai pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga dan
34
Universitas Indonesia

sektor komersial dengan titik tapping sebagaimana yang telah disediakan pada
pembangunan jaringan gas bumi eksisting (lihat lampiran). Dari kelebihan sebesar 0,93
MMSCFD akan dibuat 5 (lima) skenario :
1.

100% dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga

2.

75% dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga
dan 25% untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk sektor komersial

3.

50% dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga
dan 50% untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk sektor komersial

4.

25% dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga
dan 75% untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk sektor komersial

5.

100% dimanfaatkan untuk untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk sektor
komersial

3.1.2 Demand
Melakukan analisis terhadap permintaan elpiji di sektor rumah tangga dan sektor
komersial sekitar Jargas Depok eksisting pada tahun sebelumnya kemudian dilakukan
switching kepada gas bumi. Proyeksi dapat diperoleh dari data historis GDP, dan beberapa
asumsi yang terkait dengan permintaan gas di waktu yang akan datang.
Proyeksi kebutuhan LPG di Kota Depok yang akan dilakukan dengan menggunakan
tiga skenario, yaitu berdasarkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), konsumsi
perkapita dan Kebijakan Pemerintah yang menegaskan bahwa pada tahun 2015 keberadaan
minyak tanah subsidi sudah tidak ada lagi di pasaran. Proyeksi dilakukan sampai dengan
tahun 2025 untuk skenario pertama dan kedua. Sedangkan untuk skenario ketiga hanya
sampai dengan tahun 2015 sesuai dengan kebijakan pemerintah. Berdasarkan hasil studi
yang dilakukan, volume kenaikan permintaan LPG terbesar terjadi pada Skenario ketiga,
yaitu mencapai 41,696,571 Kg/tahun, sehingga total permintaan LPG untuk Kota Depok
mencapai 121,243,098 Kg/tahun pada tahun 2015 .

35
Universitas Indonesia

Perhitungan konversi dari LPG ke gas bumi dilakukan berdasarkan nilai kalor dan
efisiensi pembakaran sebagaimana tercantum pada table 2.2.
Perhitungan kebutuhan gas untuk sektor perumahan dan sektor komersial
menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut:
1.

Sektor Rumah Tangga menggunakan bahan bakar sebanyak 15 m3/bulan.

2.

Sektor komersial menggunakan bahan bakar 20 kali dari sektor Rumah Tangga atau
sekitar 300 m3/bulan.

3.2

SURVEI DAN PEMBUATAN JALUR PIPA


Pengembangan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Depok dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu:


a.

Menyisip atau memasang instalasi pada pelanggan yang telah dilewati jalur pipa;

b.

Memasang instalasi jaringan pipa baru di sisi luar jaringan pipa gas yang telah ada.
Pada penelitian ini akan difokuskan pada pengembangan jaringan gas untuk

instalasi jaringan pipa baru di sisi luar jaringan pipa gas yang telah ada. Data penelitian
akan diperoleh dengan melakukan survei ke lokasi sasaran.
Survei akan dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Survei potensi demand rumah tangga dan komersil
Survei jalur jaringan gas kota

Data potensi kebutuhan (demand) gas bumi untuk pemasangan instalasi jaringan pipa
baru diperoleh dengan melakukan survei ke rumah-rumah dan ke tempat usaha komersil
yang terdapat di sekitar lokasi jaringan gas yang telah ada. Survei dilakukan dengan metoda
sampling kuisioner. Penentuan titik sampling dilakukan secara acak.
Survei demand dilaksanakan di wilayah Kelurahan Pondok Cina dan Kelurahan Kemiri
Muka. Survei ditujukan pada dua katagori yaitu:
a. Rumah tangga
b. Komersil (Usaha kecil, menengah, dan usaha besar)

36
Universitas Indonesia

Untuk menentukan jalur pipa dipilih rute yang paling optimal berdasarkan titik suplai
dan data permintaan. Jalur pipa distribusi yang dibuat harus memperhatikan aspek-aspek
dasar, yaitu geografis , suplai serta teknis. Langkah-langkah dalam penentuan routing pipa
distribusi adalah sebagai berikut:

3.2.1. Analisis Data


Melakukan analisis data berupa:
a. Data peta umum kota Depok skala 1:250.000, peta digital kota Depok, dan citra
satelit untuk kota Depok.
b. Data fasilitas kota meliputi jalan, jalur pipa distribusi air bersih dan jalur pipa
distribusi gas.
Data ini digunakan dalam pertimbangan pembuatan jalur pipa distribusi gas. Data
fasilitas jalan dan jaringan air bersih diperoleh dari BAPPEDA kota Depok
sedangkan data peta jalur pipa distribusi gas yang melintasi kota Depok diperoleh
dari PT. PGN (Persero) Tbk.
c. Data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Depok
Data ini digunakan dalam memperkirakan perkembangan kota Depok di masa
datang. Data RTRW yang diperoleh adalah data RTRW hingga tahun 2015. RTRW
kota Depok diperbaharui setiap 5 tahun. Data RTRW ini diperoleh dari BAPPEDA
kota Depok.

3.2.2. Mengumpulkan Data Geografis


Jalur awal dibuat sebagai dasar untuk menentukan titik survei berdasarkan data peta
georgrafis dan peta topografi. Pertimbangan pemilihan jalur awal adalah jarak
terpendek dan tidak melewati daerah-daerah tinggi dan rawan bencana. Pekerjaan
ini kemudian dilanjutkan dengan survei untuk memeriksa kelayakan jalur yang
dibuat dan melihat kondisi yang sesungguhnya di lapangan. Pada perancangan
sistem perpipaan distribusi ini digunakan dua alternatif jalur. Selain mengumpulkan
data peta, juga dilakukan survei dengan menggunakan GPS (Global Positioning
System), peta Kota Depok dan metode visual. Survei dilakukan untuk mendapatkan
37
Universitas Indonesia

data primer terkait kondisi topografi kota Depok terutama data koordinat dan
ketinggian, memperoleh gambaran nyata mengenai kondisi lingkungan di sekitar
titik survei dan mengamati lokasi persebaran konsumen di titik survei.

3.2.3. Menentukan Aspek Teknis


Aspek teknis yang diperhitungkan adalah:

Jalur pipa dibuat sependek mungkin agar lebih ekonomis dan pressure drop
minimal.

Jalur pipa yang dipilih harus seminimal mungkin jumlah crossing dengan jalan,
sungai, jalur kereta api, transmisi tegangan tinggi dan utilitas umum yang
sejenisnya.

Jalur pipa harus dipilih pada daerah yang aman secara konstruksi sehingga
tidak menimbulkan banyak masalah pada masa instalasi. Jalur pipa harus
diseleksi dengan dengan mempertimbangkan hal-hal yang dapat menimbukan
kerusakan seperti adanya jaringan pipa dan kabel yang telah ada, aktivitas
seismik dan lain-lain.

3.2.4.

Menentukan Jalur Optimal


Data teknis yang dikumpulkan sebagai bahan perancangan:
a. Data standar perancangan sistem perpipaan transmisi dan distribusi gas ASME
B.31-8 2010. Standar ini akan digunakan dalam perancangan sistem perpipaan
distribusi gas.
b. Dengan data-data diatas ditambah data standar komposisi gas, nilai kalor bahan
bakar diamasukkan ke dalam perhitungan untuk mendapatkan flow dan tekanan
gas untuk disimulasi untuk mendapatkan jalur pipa yang optimal.

Data teknis ini kemudian digabungkan dengan data-data yang diperoleh dari 3.2.1
dan 3.2.2 disimulasikan untuk mendapatkan jalur pipa yang optimal. Alur survei
jalur dan pembuatan jalur pipa dapat dilihat pada gambar 3.2.

38
Universitas Indonesia

Analisis Data

Suplai dan Demand

Kondisi Geografis dan Teknis

Jalur Pipa

Optimasi

Jalur yang diambil


Gambar 3.2. Diagram Alir Metode Pengambilan Jalur Pipa

3.3. DISAIN TEKNIS


3.3.1. Process Flow Diagram (PFD)
Pekerjaan pembangunan jaringan gas bumi di Depok dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian besar kegiatan yaitu: Engineering, Procurement, dan Constructions atau
biasa disebut sebagai EPC. Kegiatan engineering terdiri dari Survei Topografi, Plot
Plan, Process Flow Diagram (PFD), Piping & Instrument Diagram (P&ID), Data
Sheet dan Gambar-gambar teknis.
Process Flow Diagram (PFD) disusun berdasarkan Basic Design hasil kajian
engineering yang telah sesuai dengan kaidah teknis dan standar yang berlaku. Pada
PFD dapat dilihat gambaran proses aliran gas secara umum pada jaringan gas bumi
Depok. Pada PFD tergambar jenis pipa yang digunakan, letak titik Regulator Sektor
(RS), Tekanan (pressure) input tiap regulator dan flow gas yang mengalir pada tiap
sektor.

39
Universitas Indonesia

3.3.2. Material Take Off (MTO)


Dari hasil engineering ini dapat diperoleh jumlah kebutuhan material untuk
konstruksi jaringan gas bumi atau yang biasa disebut sebagai Material Take off
(MTO). MTO disusun berupa tabel yang terdiri dari jenis material, satuan material
dan volume material. Volume dan satuan material yang terdapat pada table MTO
harus sesuai dengan spesifikasi pada Plot Plan, PFD dan P&ID.
3.3.3. Bill of Quantity (BQ)
Bill of Quantity merupakan tabel kebutuhan dan spesifikasi teknis semua material
yang dibutuhkan sampai konstruksi jaringan gas bumi. Pada MTO hanya
ditampilkan kebutuhan material utama seperti pipa, fitting, meter regulator (M/RS)
dan Regulator Sektor (RS). Sementara pada BQ akan ditampilkan sampai kebutuhan
material sipil untuk konstruksi yang termasuk kebutuhan marker tape, batako, pasir
dan urukan tanah.
Pada BQ ditampilkan secara lengkap spesifikasi teknis dari masing-masing material.
Spesifikasi teknis ini disusun berdasarkan Basic Design hasil dari kajian
engineering.

3.4. PERHITUNGAN INVESTASI


3.4.1. Pengumpulan Harga Satuan Material
Setelah diketahui jenis material, satuan material, dan spesifikasi teknis sesuai
dengan Bill of Quantity (BQ), maka langkah selanjutnya adalah melakukan survei
harga material sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Survei harga material
dimulai dengan menyusun list merek dan vendor material. Dari hasil list tersebut,
peneliti mencari harga masing-masing material. Persyaratan merek dan vendor
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Ditjen Migas.
Dari hasil beberapa pencarian harga material akan dilakukan analisis dengan
menambahkan komponen transportasi, pajak dan inflasi. Kemudian disusun suatu
tabel harga satuan material untuk tiap jenis material yang dibutuhkan. Salah satu
persyaratan tabel harga satuan material tersebut adalah bahwa spesifikasi teknis dan
harga material benar-benar merupakan harga real material sampai di lokasi
pekerjaan.
40
Universitas Indonesia

3.4.2. Analisis Harga Satuan


Analisa harga satuan dilakukan untuk memperkirakan biaya pekerjaan untuk tiap
satuan pekerjaan. Komponen harga satuan terdiri dari: Biaya Bahan, Biaya Tenaga
Kerja dan Biaya Peralatan. Analisa dilakukan dengan metoda tabel yang terdiri dari:
Jenis Pekerjaan, Satuan Volume Pekerjaan, Koefisien Komponen Biaya, dan Harga
Satuan Bahan/Tenaga Kerja/Peralatan.
Pada analisa harga satuan dapat ditambahkan persentasi keuntungan pelaksana
pekerjaan dan pajak yang berlaku. Pada analisa harga satuan ini, yang paling
penting diperhatikan adalah penentuan koefisien komponen biaya harus sesuai
dengan karakter unik tiap pekerjaan, sehingga harga yang dihasilkan benar-benar
real menggambarkan biaya yang sesungguhnya.

3.4.3. Rencana Biaya


Dari hasil MTO, BQ, Daftar Harga Satuan Material, dan Analisa Harga Satuan
dapat disusun suatu Rencana Anggaran Biaya atau RAB. RAB melingkupi semua
biaya yang dibutuhkan mulai dari persiapan, survei, engineering, pengadaan,
konstruksi, pengujian, sampai komisioning. Biasanya pada konstruksi jaringan gas
bumi, biaya pengadaan material berkisar antara 60% sampai dengan 70%, dan biaya
konstruksi berkisar antara 30% sampai dengan 35%. Selebihnya adalah biaya
engineering, pengujian dan komisioning.

3.5. ANALISIS EKONOMI


Analisis ekonomi dihitung menggunakan prinsip-prinsip estimasi biaya yang umum
berlaku. Penentuan kelayakan ekonomi untuk investasi berdasarkan pada Internal Rate of
Return (IRR), Net Present Value (NPV) , Pay Back Period (PBP) dan Benefit and Cost
Ratio (BCR).
Dari hasil analisis data suplai dan demand, geografis dan teknis maka akan dibuat
beberapa skenario pengembangan Jargas Depok. Masing-masing skenario akan dianalis
kekonomiannya dilihat dari IRR, NPV,PBP dan BCR. Dari hasil analisis maka kita akan
merangking skenario terbaik pengembangan Jargas Depok.
41
Universitas Indonesia

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

ANALISIS SUPLAI DAN DEMAND


Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Depok, pada tahun 2010 Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok mencapai 6,36. Nilai tersebut lebih tinggi dari
laju LPE Propinsi Jawa Barat yang hanya 6,22 dan LPE nasional yang hanya 6,10. Kota
Depok memiliki potensi komersial yang cukup tinggi.
Kota Depok terdiri dari 11 kecamatan sebagai berikut:
1.

Kecamatan Beji meliputi wilayah kerja: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur,
Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kukusan, dan
Kelurahan Tanah Baru.

2.

Kecamatan Pancoran Mas meliputi wilayah kerja: Kelurahan Pancoran Mas,


Kelurahan Depok, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kelurahan
Rangkap Jaya Baru, dan Kelurahan Mampang.

3.

Kecamatan Cipayung meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cipayung, Kelurahan


Cipayung Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Bojong Pondok Terong, dan
Kelurahan Pondok Jaya.

4.

Kecamatan Sukmajaya meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan


Mekarjaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Tirtajaya, dan
Kelurahan Cisalak.

5.

Kecamatan Cilodong meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sukamaju, Kelurahan


Cilodong, Kelurahan Kalibaru, Kelurahan Kalimulya, dan Kelurahan Jatimulya.

6.

Kecamatan Limo meliputi wilayah kerja: Kelurahan Limo, Kelurahan Meruyung,


Kelurahan Grogol, dan Kelurahan Krukut.

7.

Kecamatan Cinere meliputi wilayah kerja: Kerurahan Cinere, Kelurahan Gandul,


Kelurahan Pangkal Jati Lama, dan Kelurahan Pangkal Jati Baru.

8.

Kecamatan Cimanggis meliputi wilayah kerja: Kelurahan Cisalak Pasar, Kelurahan


Mekarsari, Kelurahan Tugu, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kelurahan
Harjamukti, dan Kelurahan Curug.

42
Universitas Indonesia

9.

Kecamatan Tapos meliputi wilayah kerja: Kelurahan Tapos, Kelurahan


Leuwinanggung, Kelurahan Sukatani, Kelurahan Sukamaju Baru, Kelurahan
Jatijajar, Kelurahan Cilangkap, dan Kelurahan Cimpaeun.

10.

Kecamatan Sawangan meliputi wilayah kerja: Kelurahan Sawangan, Kelurahan


Kedaung, Kelurahan Cinangka, Kelurahan Sawangan Baru, Kelurahan Bedahan,
Kelurahan Pengasinan, dan Kelurahan Pasir Putih.

11.

Kecamatan Bojongsari meliputi wilayah kerja: Kelurahan Bojongsari, Kelurahan


Bojongsari Baru, Kelurahan Serua, Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug,
Kelurahan Duren Mekar, dan Kelurahan Duren Seribu.
Jaringan gas bumi untuk rumah tangga Kota Depok terletak pada dua wilayah

kelurahan yaitu Kelurahan Beji dan Kelurahan Beji Timur pada Kecamatan Beji. Jaringan
pipa gas bumi yang telah terpasang dikelilingi oleh beberapa kelurahan yaitu:
Sebelah timur

: Kelurahan Kemiri Muka & Kelurahan Pondok Cina

Sebelah barat

: Kelurahan Tanah Baru

Sebelah utara

: Kelurahan Kukusan

Sebelah selatan : Kelurahan Depok Jaya


Karena konsep pengembangan jaringan gas kota Depok adalah mengembangkan
jaringan gas dari fasilitas yang telah ada, maka wilayah / kelurahan yang paling
memungkinkan untuk dipasang jaringan gas pengembangan adalah kelurahan yang
bersebelahan dengan fasilitas yang telah ada yaitu Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan
Pondok Cina, Kelurahan Tanah Baru, Kelurahan Kukusan dan Kelurahan Depok Jaya.
Perkembangan sektor komersil dan pusat pertumbuhan ekonomi di Kota Depok
banyak terdapat di Kecamatan Beji, khususnya sepanjang jalan Margonda pada Kelurahan
Kemiri Muka dan Pondok Cina. Sektor komersil tersebut terdiri dari Pusat Perbelanjaan,
Perkantoran, Pertokoan, Restauran, Universitas dan Rumah Sakit.
Kelurahan dengan potensi komersil paling besar adalah Kelurahan Kemiri Muka
dan Kelurahan Pondok Cina. Sehingga survei pengembangan gas kota Depok difokuskan
di kedua kelurahan tersebut.
Rata-rata kelebihan pasokan jargas Depok sebesar 0,93 MMSCFD akan digunakan
untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga dan sektor komersial
dengan titik tapping sebagaimana yang telah disediakan pada pembangunan jaringan gas

43
Universitas Indonesia

bumi eksisting (lihat lampiran). Dari kelebihan sebesar 0,93 MMSCFD akan dibuat 5 (lima)
scenario (gambar terdapat di lampiran) :
1. 100% untuk rumah tangga
2. 75% untuk rumah tangga dan 25% untuk komersial
3. 50% untuk rumah tangga dan 50% untuk komersial
4. 25% untuk rumah tangga dan 75% untuk komersial
5. 100% komersial

4.1.1.

Hasil Survei Potensi Demand


Pada Tabel 4.1, disuguhkan data kependudukan Kecamatan Beji tahun 2012.

Jumlah rumah (KK) sasaran penelitian di Kelurahan Kemiri Muka dan Kelurahan Pondok
Cina adalah 8.492 + 3.414 KK atau sama dengan 11.906 KK.
Tabel 4.1. Data Kependudukan Kecamatan Beji Kota Madya Depok 2012

Kemiri Muka

JML PENDUDUK BULAN INI


LK
PR
JML
KK
15.230
14.173
29.403
8.492

Beji

18.129

17.276

35.405

15.719

22.818

22.000

818

Tanah Baru

11.057

10.763

21.820

8.023

Kukusan

7.799

7.446

15.245

4.972

1.158

1.129

29

Pondok Cina

5.859

5.077

10.936

3.414

5.255

4.591

664

Beji Timur

4.006

4.111

8.117

2.025

6.693

6.541

152

62.080

58.846

120.926

42.645

54.991

52.579

2.412

NO KELURAHAN

JUMLAH

PEMILIK KTP
Wjb KTP Mlk KTP
Blm
19.067
18.318
749

Sumber : Biro Pusat Statistik Kota Depok Tahun 2012


Jumlah sampel rumah tangga pada survei ini adalah 80 KK atau sama dengan 1%
dari semua populasi kepala keluarga di kedua kelurahan. Pada tabel 4.2, disuguhkan daftar
sektor komersil dan pusat pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalan Margonda pada
Kelurahan Kemiri Muka dan Pondok Cina.

Tabel 4.2, Daftar Sektor Komersil di Sepanjang Jalan Margonda


No
1
2
3
4
5

Sektor Komersil
RSIA Hermina Depok
JNE Tugu Margonda
RDC Margonda Branch
House of Shamira
RS Mitra Keluarga Depok

No
42
43
44
45
46

Sektor Komersil
Margonda Jaya Keramik
Bank DKI Syariah
Belinda Bronice Morgonda
Pahala Express Margonda
BNI KCU Margonda

44
Universitas Indonesia

No
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Sektor Komersil
Bank Sinarmas Margonda
Indomaret Margonda
Apotik K 24
Bread Box Margonda
Depok Mall
Laboratorium Klinik Margo
BCA Syariah Margonda
Merpati Airline Margonada
CIMB Niaga Margonda
Optik Melawai Margonda
Apotik Kimia Farma
Bakmi Japos Cab Margonda
Margonda Residence
Depok Town Sqare
Margo City Margonda
ITC Margonda
Mie Aceh Margonda
Suzuki Mobil Margonda
Cemerlang Studio Foto
Bolo Bolo Margo Restaurant
Nurul Fikri Komputer
Indomaret Margonda 3
RS Bayangkara Brimob
Universitas Indonesia
Universitas Gunadarma
Pempek Pak Raden
Warung Makan SS
The Harvest
Warung Steak and Shake
RM Cibiuk
Istana Martabak
Hot Cwie Mie Malang
RM Sekar Malam
Majestyk
Warung Sate
Martabak Kupang

No
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81

Sektor Komersil
Margonda Auto
Pizza Hut
LP3I Margonda
The Harvest Margonda
Hotel Bumi Wiyata Margonda
Batavia Air Margonda
Matahari Margonda
Klenger Burger Margonda
Pecel Lele Lela Margonda
Soto Ayam Ambengan Depok
Gudek Margonda
PT. Margonda Star
Future ETS Margonda
Alfamidi Margonda
Bebek Ireng Suroboyo
RSU Bunda Margonda
Burger & Grill Margonda
Klub Nutrisi Margonda
Ayam Bakar Wong Solo
Bank DKI
Waroeng Sate Ayam Ponorogo
Bimbel Primagama
Gramedia Margonda
Universitas Pancasila
Pusat Pasar Depok
RM Sederhana
Surabi Bandung
Ayam bakar mas mono
Roti Bakar Edy
Meat Lover
RM Bakmi Buncit
RM Ibu Yulianti
Laundry BB
Mie aceh pidie 2000
Soto gebrak

Jumlah tempat usaha yang telah terdata oleh surveior ada sekitar 81 tempat usaha,
tetapi menurut data kelurahan pada Kelurahan Kemiri Muka dan Pondok Cina terdapat
sekitar 360 tempat usaha komersil pada tahun 2012. Sampel pada survei sektor komersil
adalah 20 tempat usaha atau sekitar 6% dari jumlah tempat usaha yang terdata di sepanjang
jalan Margonda pada kedua kelurahan.
Pada lampiran 1 disuguhkan rekapitulasi hasil kuisioner untuk sektor rumah tangga dan
sektor komersil. Hasil rekapitulasinya adalah sebagai berikut:

Sektor Rumah Tangga


Pertanyaan I

: A = 0; B = 0; C = 78; D = 0
45

Universitas Indonesia

Pertanyaan II : A = 1; B = 19; C = 52; D = 5


Pertanyaan III : A = 59; B = 0; C = 19
Pertanyaan IV : A = 37; B = 0; C = 41
Sektor Komersil
Pertanyaan I
Pertanyaan II
Pertanyaan III
Pertanyaan IV

: A = 0; B = 0; C = 22; D = 0
: A = 1; B = 1; C = 1; D = 9; E = 11
: A = 4; B = 3; C = 15
: A = 5; B = 0; C = 17

Dari hasil survei dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan responden menggunakan
gas elpiji, baik untuk sektor rumah tangga dan sektor komersial. Pengeluaran rata-rata
sektor rumah tangga untuk konsumsi energi adalah antara Rp. 50.000 s/d Rp. 100.000.
Sementara untuk sektor komersil, pengeluaran rata-rata untuk konsumsi bahan bakar diatas
Rp. 1.000.000 (lebih kurang Rp 1.500.000).
Minat masyarakat terhadap gas bumi relatif tinggi. Ini terlihat dari hasil survei
untuk sektor rumah tangga, 75,6 % menyatakan berminat dan selebihnya pikir-pikir (raguragu). Hasilnya agak berbeda dengan sektor komersial, hanya 18,2% yang langsung
menyatakan berminat, sementara 68,2% masih ragu-ragu.
Kemampuan/kemauan bayar untuk sektor komersil rata-rata antara Rp. 1.000.000
s/d Rp. 2.000.000 tergantung dari kondisi lapangan.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil survei adalah sebagai berikut:
a.

Masyarakat di sekitar jaringan gas bumi kota Depok berminat terhadap pemakaian gas
bumi (natural gas);

b.

Perlu dilakukan sosialisasi atau edukasi terhadap masyarakat calon pemakai gas bumi;

c.

Potensi permintaan sektor komersil terhadap gas bumi rata-rata diatas Rp. 1.000.000
per tempat usaha.

d.

Potensi permintaan sektor rumah tangga terhadap gas bumi rata-rata antara Rp. 50.000
s/d Rp. 100.000 per rumah.

46
Universitas Indonesia

4.1.2.

Perhitungan Demand Jaringan Gas Depok


Berdasarkan hasil survei, pengeluaran rata-rata pembelian LPG perbulan untuk

sektor komersil adalah sekitar Rp. 1.500.000,- Jika terdapat lebih kurang 360 tempat usaha
komersil di Kelurahan Kemiri Muka dan Pondok Cina, maka minimal pengeluaran untuk
pembelian LPG adalah Rp. 540.000.000,- atau setara dengan (540.000.000 / 82.000) x 12
kg = 79.024,59 kg LPG per bulan atau 2.634,15 kg LPG per hari.
Untuk sektor rumah tangga, berdasarkan hasil survei, pengeluaran rata-rata
pembelian LPG perbulan adalah Rp. 50.000,- Jika terdapat lebih kurang 11.906 KK di
Kelurahan Kemiri Muka dan Pondok Cina, maka minimal pengeluaran rumah tangga untuk
pembelian LPG adalah Rp. 595.300.000,- atau setara dengan (892.950.000 / 82.000) x 12
kg = 87.117,07 kg LPG per bulan atau 2.903,90 kg LPG per hari.
Total potensi kebutuhan bahan bakar LPG per hari di kedua kelurahan tersebut adalah
2.634,15 kg + 2.903,9 kg = 5.538,05 kg LPG per hari.
Berdasarkan pengalaman pengoperasian jaringan gas bumi untuk rumah tangga di
Kota Depok selama tahun 2012, diketahui bahwa konsumsi gas alam untuk 4.000
konsumen adalah sekitar 0,08 MMSCFD. Untuk 11.906 konsumen (KK) diperkirakan
dibutuhkan sebanyak (11.903/4.000)*0,08= 0,23806 MMSCFD. Karena 1 MMSCFD =
28.316,85 m3/d. Maka 0,23806 MMSCFD = 5898,47 m3/day.

4.2.

PERENCANAAN AWAL PENGEMBANGAN JARINGAN GAS KOTA


DEPOK

4.2.1.

Sumber Gas Dan Titik Tapping


Sumber gas berasal dari jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang telah

terpasang. Referensi berdasarkan gambar P&ID (As Build Drawing) Jaringan Pipa Gas Kel.
Beji & Kel. Beji Timur Kota Depok yang dikeluarkan oleh DJ Migas, PT. Kelsri dan PT.
Dellasonta tahun 2011. Berdasar gambar tersebut dapat dilihat bahwa sumber gas pada
jaringan gas bumi untuk rumah tangga Kota Depok berasal dari pipa 16 milik PT
Pertamina Gas dengan tekanan 17 barg. Kemudian gas alirkan melalui pipa CS 4 menuju
M/RS untuk diturunkan tekanannya menjadi 3,7 barg. Dari M/RS, gas dialirkan looping
melalui pipa MDPE 180 mm dengan tekanan 3,7 barg melewati Jl. M Ridwan Rais, Jl.
Datuk Kuningan, Jl. Kembangan Beji, Jl. H Asmawi, Jl. Nangka, dan Jl. Baitur Rohim.
47
Universitas Indonesia

Jaringan gas Kota Depok memiliki 13 Regulator Sektor (RS) yang berfungsi sebagai
penurun tekanan dari 3,7 bar menjadi 0,1 barg yang kemudian dialirkan ke rumah-rumah.
Pada jaringan gas Kota Depok terdapat 3 (tiga) titik pengembangan - future
connection (FC) yaitu yang terletak di:
1. Ujung Jl. Nangka (FC1);
2. Jl. Nusantara (FC2);
3. Ujung Jl. Kembangan Beji (FC3).
Dua titik pengembangan (FC) tersebut yaitu yang berada di ujung Jl. Nangka dan
di Jl. Nusantara berada pada sisi barat dari jaringan gas Kota Depok. Sementara satu titik
pengembangan (FC) di ujung Jl. Kembangan Beji berada pada sisi selatan jaringan gas Kota
Depok.
4.2.2.

Pemilihan Diameter Pipa


Analisis jaringan gas harus dilakukan untuk menguji kehandalan dan kelayakan

jaringan pada kondisi beban yang berbeda-beda, baik dari segi distribusi penggunaan, dan
fluktuasi beban sehingga dapat diperoleh desain jaringan yang optimum dari segi diameter
pipa. Kebutuhan diameter pipa tersebut sangat berkaitan erat dengan tekanan gas, sehingga
keduanya perlu dilakukan analisis.
Secara umum terdapat beberapa hal yang menjadi dasar untuk pemilihan diameter
pipa, di antaranya adalah:
a.

Pertimbangan Biaya
Semakin besar diameter pipa yang digunakan maka akan semakin tinggi biaya
yang dikeluarkan. Selain itu, semakin tebal pipa yang digunakan (schedule pipa
besar) maka akan semakin tinggi biaya yang digunakan.

b.

Pressure Drop
Pemilihan diameter pipa berdasarkan pertimbangan pressure drop sekecil
mungkin sehingga gas tersebut dapat mengalir sampai ke rumah-rumah.

c.

Jarak Distribusi (panjang pipa yang digunakan)


Jarak distribusi gas yang panjang kemungkinan menyebabkan gas tidak akan
mengalir sampai ke pelanggan. Hal ini terjadi apabila pemilihan diameter pipa
yang digunakan tidak tepat sehingga terjadi banyak kehilangan pressure drop
yang tinggi akibat jarak distribusi yang panjang. Apabila diameter kecil,
ekspansi gas dengan pressure drop yang besar, menghasilkan aliran yang sangat
48

Universitas Indonesia

cepat. Kecepatan aliran gas yang diperbolehkan maksimal yaitu antara 10-60 ft/s
untuk single gas phase (Sumber: API RP 14E-2007).

Analisis diameter pipa gas dan pengaturan tekanan gas dilakukan dengan melakukan
simulasi jaringan gas di Kota Depok sesuai dengan spesifikasi peralatan sebagai berikut:

Spesifikasi RS dan Meteran Rumah


1. Regulator Sektor (RS)
- Tekanan inlet maksimal

: 10,3 barg (150 psig)

- Pressure drop minimal

: 0,035 barg

- Range tekanan outlet

: 0,01 s.d. 0,5 barg

2. Meteran Rumah
Meteran rumah terdiri atas regulator dan meteran.

- Tekanan inlet maksimal

: 400 mbarg

- Tekanan operasi outlet

: 20 mbarg

- Pressure drop

: 2 mbarg

Range tekanan operasi

: 0,005 1 bar

Standard and Code


1. API RP 14E-2007 mengenai kecepatan aliran gas yang diijinkan
2. ISO 4437-2007 mengenai spesifikasi dan dimensi pipa polyethylene (PE) yang
tertimbun untuk distribusi gas.

Hasil Analisis Diameter Pipa


a. Pipa induk DTM untuk pipa outlet FC
Dari gambar Plot Plan terukur panjang jalur pipa DTM dari FC1 di ujung Jl.
Nangka sampai ke FC3 di ujung Jl. Kembangan Beji sejauh 4.126,78 meter. Hasil analisis
diameter pipa DTM untuk 90, 125 dan 180, terdapat pada tabel 4.3.

49
Universitas Indonesia

Tabel 4.3. Analisis Diameter Pipa DTM Scenario 1


90
FC1

DTM

125

180

Temprature

24,35C

24,35C

24,35C

Pressure Out FC1

3,7 barg

3,7 barg

3,7 barg

Pressure Out DTM

1,791 barg

2,455 barg

2,958 barg

Molar Flow

0,93 mmscfd

0,93 mmscfd

0,93 mmscfd

Maximum Velocity -

37,33 ft/s

12,71 ft/s

Cell Axial Length

4.126,78 m

4.126,78 m

4.126,78 m

Nominal Diameter

90 mm

125 mm

180 mm

Uncovered

Optimal

High Cost

Kesimpulan: Berdasarkan gambar hasil simulasi diatas dapat terlihat bahwa pipa yang
paling tepat digunakan sebagai pipa outlet MRS yaitu pipa 125 mm.

b. Pipa induk DTR


Untuk penggunaan pipa induk DTR karena tipikal antara RS 01 dengan RS lainnya
maka dilakukan analisis hanya pada satu RS saja yaitu pada RS 01.
Pada RS 01 jangkauan terjauh untuk pipa induk DTR yaitu 2.154 m. Oleh karena
itu, rencana awal akan dibagi menjadi dua penggunaan diameter pipa untuk pipa induk
DTR yaitu pipa PE 63 mm dan pipa PE 90 mm. Namun demikian dilakukan juga analisis
untuk menggunakan pipa PE 63 mm saja. Pada Tabel 4.4 terdapat hasil analisis diameter
pipa induk DTR untuk wilayah pelayanan RS 01.
Tabel 4.4. Analisis Diameter Pipa DTR Scenario 1
63

90

Temprature

24,35C

24,35C

Out RS1

0,3801 barg

0,2374 barg

Molar Flow

0,084 mmscfd

0,084 mmscfd

Maximum Velocity 25,15 ft/s

11,64 ft/s

Cell Axial Length

2.154 m

2.154 m

Nominal Diameter

63 mm

90 mm

50
Universitas Indonesia

Tabel 4.4, diatas merupakan hasil simulasi analisis diameter pipa DTR dengan
alternatif keseluruhan menggunakan pipa PE63 mm atau PE90 mm. Pada PE63mm,
tekanan keluar RS 01 menjadi 0,3801 barg. Nilai tersebut mendekati batas maksimal keluar
RS yaitu 0,4 barg tetapi masih dapat digunakan. Pipa PE90 mm, tekanan gas keluar RS
yang dibutuhkan menjadi 0,2374 barg.
Kesimpulan: dapat digunakan pipa PE63 mm untuk pipa DTR sehingga tekanan
keluar RS masih berada dalam range 0,1 0,4 barg. Pada table 4.5, merupakan hasil analisa
pada pipa service diameter 32 mm dan 20 mm pada sambungan rumah (SR) dan pipa
galvanish inch pada sambungan kompor .
Tabel 4.5 Hasil Analisa Jenis Pipa Untuk Laju Alir Gas 1 MMSCFD

Fungsi Pipa

Jenis Pipa

Diameter
Nominal
Pipa

Kecepatan gas
(ft/s)

PE

32 mm

0,2723

PE

20 mm

0,2723

Pipa Servis

Sambungan
Rumah

4.2.3.

Galvanized
iron

inch

0,4621

Keterangan
Pipayang
mengalirkan
gas
dari Pipa DTR PE
63 mm ke pipa PE
20 mm
Pipa PE 20 mm
yang mengalirkan
gas dari Pipa PE 32
ke MGRT
Pipa Galvanis: pipa
yang mengalirkan
gas
setelah
MGRT/sebelum
selang
kompor
pelanggan

Plot Plan, PFD dan P&ID


Jalur pipa utama MDPE 125mm dirancang sama untuk tiap skenario (1 sampai

5). Pipa MDPE 125mm merupakan kerangka jalur utama. Perbedaan pada tiap scenario 1
sampai dengan 5 terletak dari sebaran konsumen sasaran yang akan mempengaruhi letak
titik Regulator Sektor (RS) dan jumlah pelanggan rumah tangga dan komersil.

51
Universitas Indonesia

Aliran gas pada jaringan pipa MDPE 125mm akan diperoleh dari titik
pengembangan (FC1) di ujung Jl. Nangka, titik pengembangan (FC3) di ujung Jl.
Kembangan Beji, dan future conection setelah M/RS untuk pengembangan pada daerah
Margonda, Pondok Cina dan Kemiri Muka. Sambungan akan dilakukan dengan pipa MDPE
125mm di ujung Jl. Nangka, kemudian looping sampai ujung Jl. Kembangan Beji. Lalu,
sambungan dari future conection (FC) setelah M/RS dialirkan menyusuri Jl. Juanda, Jl.
Margonda, kemudian looping pada FC3 di ujung Jl. Kembangan Beji. Total panjang pipa
MDPE 125mm lebih kurang 13.634,47 meter.
Pada Skenario 1, akan terdapat 110 Regulator Sektor (RS) yang berfungsi sebagai
pembagi arus gas ke masing masing sektor. Dari pipa MDPE 125mm, digunakan Fitting
MDPE T. Equal 125mm, lalu disambung dengan Reducer 125mm x 90mm. Kemudian
disambung dengan pipa MDPE 90mm menuju Regulator Sektor. Total panjang pipa
MDPE 90mm lebih kurang 806,12 meter.
Dari tiap Regulator Sektor akan diteruskan dengan menggunakan pipa MDPE
63mm menuju ke jalan lingkungan di depan rumah calon pelanggan. Total panjang pipa
MDPE 63mm lebih kurang 134.234,77 meter. Penentuan ukuran pipa yang digunakan
diperoleh dari perhitungan simulasi dengan hasil dirangkum dalam PFD Skenario 1 dan
P&ID Skenario 1 pada lampiran. Sementara Plot Plan detail Skenario 1 disajikan dalam
bentuk gambar pada lampiran.
Pada Skenario 2, akan terdapat 87 Regulator Sektor (RS) pada sisi barat dan timur
jaringa gas Depok yang digunakan untuk sambungan rumah tangga dan sebahagian lagi
untuk sambungan komersil. Digunakan pipa MDPE 90mm menuju Regulator Sektor
dengan total panjang lebih kurang 806,12 meter. Dari tiap Regulator Sektor akan diteruskan
dengan menggunakan pipa MDPE 63mm menuju ke jalan lingkungan di depan rumah
atau tempat usaha calon pelanggan. Total panjang pipa MDPE 63mm lebih kurang
102.354,01 meter.
Penentuan ukuran pipa yang digunakan diperoleh dari perhitungan simulasi dengan hasil
dirangkum dalam PFD dan P&ID Skenario 2 pada lampiran. Sementara Plot Plan detail
Skenario 2 disajikan dalam bentuk gambar pada lampiran.
Pada Skenario 3, terdapat 71 Regulator Sektor (RS) yang tersebar pada sisi barat
dan timur jaringan gas Depok, seperti terdapat pada gambar 4.4. Pengembangan jaringan
gas akan dilakukan dengan ketentuan 50% untuk rumah tangga dan 50% untuk komersil.
52
Universitas Indonesia

Dari tiap Regulator Sektor akan diteruskan dengan menggunakan pipa MDPE
63mm menuju ke jalan lingkungan di depan rumah atau tempat usaha calon pelanggan.
Total panjang pipa MDPE 63mm untuk scenario 3 lebih kurang 70.473,25 meter.
Penentuan ukuran pipa yang digunakan diperoleh dari perhitungan simulasi dengan hasil
dirangkum dalam PFD dan P&ID Skenario 3 pada lampiran. Sementara Plot Plan detail
Skenario 3 disajikan dalam bentuk gambar pada lampiran.
Pada Skenario 4, seperti terdapat pada gambar 4.5, pengembangan jaringan gas
akan dilakukan dengan ketentuan 25% untuk rumah tangga dan 75% untuk komersil.
Berbeda dari Skenario 1, 2, & 3, pada Skenario 4 ini, tujuan utama pengembangan adalah
sektor komersil (75%), adapun 25% pelanggan rumah tangga adalah para calon pelanggan
rumah tangga yang dilewati oleh jalur pipa. Setiap rumah yang dilewati oleh jalur pipa
sebaiknya diberi kesempatan untuk memasang jaringan gas kota agar tidak terjadi benturan
sosial pada saat pelaksanaan konstruksi dan pengoperarian gas kota.
Jumlah Regulator Sektor (RS) untuk scenario 4 sebanyak 42 RS yang tersebar
pada sisi barat dan timur jaringan gas Depok. Panjang jaringan pipa MDPE 63mm yang
menuju ke jalan lingkungan di depan rumah atau tempat usaha calon pelanggan tidak terlalu
panjang, atau hanya lebih kurang 38.592,5 meter. Penentuan ukuran pipa yang digunakan
diperoleh dari perhitungan simulasi dengan hasil dirangkum dalam PFD dan P&ID
Skenario 4 pada lampiran. Sementara Plot Plan detail Skenario 4 disajikan dalam bentuk
gambar pada lampiran.
Pada Skenario 5, seperti terdapat pada gambar 4.6, pengembangan jaringan gas
akan dilakukan dengan ketentuan 100% untuk komersil. Jumlah Regulator Sektor (RS)
yang digunakan sebanyak 36 RS, dengan total panjang jaringan pipa MDPE 63mm yang
digunakan sebanyak 6.711,79 meter. Pada Skenario 5, tidak terdapat sambungan rumah
tangga. Hanya ada sambungan untuk komersil berupa tempat usaha kecil, menengah dan
besar.
4.2.4.

Analisis Pengaturan Tekanan


Gas alam dialirkan dari titik serah (tapping point) kemudian tekanan diturunkan

agar memenuhi syarat untuk distribusi tekanan menengah (DTM). Jalur pipa DTM juga
kemudian dibagi menjadi jalur pipa untuk future connection, pipa DTM menggunakan pipa
PE125 mm menuju ke RS001 sampai dengan RS110 dan future connection ditujukan
untuk mengantisipasi pengembangan kapasitas pengaliran gas. Tekanan dari pipa DTM
53
Universitas Indonesia

selanjutnya diturunkan lagi menjadi jaringan Distribusi Tekanan Rendah (DTR) atau pipa
DTR. Analisis pengaturan tekanan untuk tiap skenario dapat dilihat pada tabel 4.6 sampai
dengan table 4.10.
Cell axial length dari M/RS adalah jarak significant pipa dari titik sambung pada
M/RS menuju titik sambung sector (RS). Jarak ini telah mengkonversikan keberadaan
fitting yang meliputi elbow, T equal, reducer, kopler dan sambungan buttfusion. Jumlah
pelanggan adalah perkiraan jumlah pelanggan rumah (rumah tangga) dan komersil yang
akan dilayani oleh masing-masing regulator sektor (RS). Jumlah pelanggan ini dihitung dari
perkiraan kepadatan rumah dan tempat usaha komersil yang terdapat pada ruas jalan yang
dilalui oleh pipa.
Tekanan (pressure) merupakan perkiraan tekanan yang diperoleh pada titik
sambung sebelum regulator sektor (RS). Sementara flow merupakan perkiraan jumlah aliran
gas (dalam mmscfd) yang akan dikonsumsi oleh masing-masing sektor. Dasar perhitungan
adalah tiap pelanggan rumah akan mengkonsumsi gas sebesar 0,0000175 mmscfd dan tiap
pelanggan komersil akan mengkonsumsi gas sekitar 0,00035 mmscfd.
Tekanan gas yang keluar dari M/RS ditetapkan sebesar 3,7 barg dengan flow
sebesar 1 mmscfd. Sebesar 0,07 mmscfd gas alam telah dikonsumsi oleh 4.000 sambungan
rumah yang telah terpasang pada jaringan gas Depok, oleh karena itu sisa flow gas yang
akan disalurkan pada pengembangan jaringan gas ini sebesar 0,93 mmscfd.
Pada lampiran L dapat dilihat bahwa tekanan sebelum titik sambung sektor (RS)
berkisar antara 1,889 barg sampai dengan 3,502 barg. Tekanan tertinggi diterima oleh RS
001 pada skenario 1 yaitu sebesar 3,502 barg, dan tekanan terendah diterima oleh RS 052
pada scenario 1 yaitu sebesar 1,889 barg.
4.2.5.

BQ dan RAB
Bill of Quantity (BQ) merupakan daftar kebutuhan material dan spesifikasinya

yang dibutuhkan untuk pembangunan pengembangan jaringan gas Kota Depok. Rencana
Anggaran Biaya (RAB) adalah rincian biaya pembangunan pengembangan jaringan gas
Kota Depok. BQ dan RAB dari tiap Skenario terdapat pada lampiran dan diringkas pada
tabel berikut ini.
Pada Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa biaya Pembangunan Pengembangan Jaringan
Gas Kota Depok bervariasi dari Skenario 1 sampai Skenario 5. Biaya terbesar terdapat pada
Skenario 1 yaitu sekitar Rp. 75.288.221.200,- dan biaya terkecil terdapat pada Skenario 5
54
Universitas Indonesia

yaitu sekitar Rp. 25.548.567.780,-. Hal ini terjadi karena variasi panjang pipa MDPE pada
tiap Skenario.

55
Universitas Indonesia

Tabel 4.6. Skenario Pengembangan Jaringan Gas Depok


NO

KETERANGAN

Sambungan Rumah

Sambungan Komersil

Pipa MDPE

SCENARIO 1

SCENARIO 2

SCENARIO 3

SCENARIO 4

SCENARIO 5

100%

75%

50%

25%

0%

0%

25%

50%

75%

100%

3.1

125

13,634.47

Meter

13,634.47

Meter

13,634.47

Meter

13,634.47

Meter

13,634.47

Meter

3.2

90

4,137.20

Meter

3,679.04

Meter

3,360.32

Meter

2,254.00

Meter

1,086.40

Meter

3.3

63

134,234.77

Meter

92,354.01

Meter

75,473.26

Meter

36,723.42

Meter

8,712.93

Meter

110

Sektor

87

Sektor

71

Sektor

42

Sektor

36

Sektor

962,443.80

1.3%

962,443.80

1.6%

962,443.80

1.9%

962,443.80

2.9%

962,443.80

3.8%

Regulator Sektor (RS)

RAB Pelaksanaan (dalam


000)
5.1

Persiapan

5.2

Material

51,366,606.97

68.2%

40,737,369.42

68.5%

34,407,425.37

67.3%

21,500,859.09

64.6%

17,408,364.81

68.1%

5.3

Konstruksi

21,306,246.39

28.3%

16,235,050.74

27.3%

14,296,787.81

27.9%

9,453,866.08

28.4%

5,873,909.85

23.0%

5.4

Pengujian

1,652,924.04

2.2%

1,537,973.87

2.6%

1,491,277.31

2.9%

1,383,067.84

4.2%

1,303,849.32

5.1%

75,288,221.20

100%

59,472,837.83

100%

51,157,934.29

100%

33,300,236.80

100%

25,548,567.78

100%

Total

56
Universitas Indonesia

4.3. ANALISIS KEEKONOMIAN

Setelah diketahui total investasi untuk masing-masing skenario maka dibuatlah


proyeksi cash flow untuk masing-masing skenario. Dengan menggunakan asumsi:
Konsumsi untuk rumah tangga sebesar 15 m3/bulan atau tagihan Rp 50.000 per
rumah tangga per bulan.
Konsumsi untuk sektor komersil 20 (dua puluh) kali lebih besar dari konsumsi
Rumah Tangga.
Umur teknis jargas adalah 20 (dua puluh) tahun.
Depresiasi dengan metode straight line
Harga gas bumi dari PT. B ke PT. A naik 3% per tahun sesuai eskalasi harga dari
BPH Migas.
Harga jual gas bumi ke masyarakat naik 3% per 5 ( lima) tahun
Manajemen fee 15% dari total O&M
Faktor diskonto 8%
Pajak sebesar 20% dari Net operational income

toll fee sebesar Rp 7555,82,

tingkat diskonto sebesar 8%,

perbandingan Debt to equity 70:30 ;

cost debt dan equity yaitu 0 dan 15%

1 ft sama dengan 960 BTU

1 US $ sama dengan Rp 11.500,-

SKENARIO 1
Pada skenario 1 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 53.142 Sambungan untuk rumah tangga (SR) tanpa
membangun sambungan untuk sambungan untuk sektor komersial (SK) adalah sebesar Rp
75.288.221.196,-. Dengan menggunakan Surat Ketetapan Kepala BPH Migas tentang harga
gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan komersil maka harga jual gas ke konsumen
adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan volume pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 15
57
Universitas Indonesia

m3/bulan maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.242.530.570,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 998.031.607 sebagaimana tabel 4.7 maka
didapatkan total pengeluaran perbulan sebesar Rp 1.036.558.250, . Perhitungan rinci dapat
dilihat di lampiran
Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam microsoft excel perhitungan
cash flow (perhitungan rinci dapat dilihat di lampiran) yang menghasilkan parameter
keekonomian sebagai berikut:
NPV = - Rp 56,005,906,943;
IRR = - 5 %;
PBP = tidak dapat dihitung; dan
BCR = 0,19.
TABEL 4.7. PERKIRAAN RINCIAN BIAYA OPERATION AND MAINTENANCE
No

Rincian Biaya

Jumlah

Satuan

Biaya

1
2
3
4
5

Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM

20
10
20
10
10

Orang
Unit
Unit
Unit
Unit

2
3
4
5
6
7

Peralatan kerja (sewa)


Asuransi
Pemeliharaan MR/S
Transportasi
Manager
Teknisi
Pemeliharaan &
8
perbaikan

53,143 unit
10
1
1
5
1
10

Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang

1 Unit

Total

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000

10,000

Rp
Rp

687,853,571

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5,000,000
18,925,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

50,000,000
18,925,000
5,000,000
37,500,000
10,000,000
30,000,000

Rp

5,000,000

Rp

5,000,000

Biaya Tidak langsung

1 Kalibrasi meter

Sat

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Biaya Langsung

180,000,000

50,000,000
50,000,000
50,000,000
20,000,000
10,000,000

531,428,571

Jumlah

867,853,571

Management Fee

130,178,036

Total Keseluruhan

998,031,607

58
Universitas Indonesia

SKENARIO 2
Pada skenario 2 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 75% dari volume gas sisa (=0,93 MMSCFD) sebesar 39.857
sambungan untuk rumah tangga (SR) dan membangun 25% atau 664 sambungan untuk
sektor komersial (SK) adalah sebesar Rp 59.472.837.830 ,-. Dengan menggunakan Surat
Ketetapan Kepala BPH Migas tentang harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan
komersil maka harga jual gas ke konsumen adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan volume
pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 15 m3/bulan dan 300 m3/bulan untuk sektor
komersial maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.346.055.429,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 809.760.179,- sebagaimana tabel 4.8,
maka didapatkan total pengeluaran perbulan sebesar Rp 931.683.179,-. . Perhitungan rinci
dapat dilihat di lampiran
Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam microsoft excel perhitungan
cash flow yang menghasilkan parameter keekonomian sebagai berikut:
NPV = - Rp 15.733.305.454;
IRR = 4,4%;
PBP = 13 tahun; dan
BCR = 0,71

59
Universitas Indonesia

TABEL 4.8. PERKIRAAN RINCIAN BIAYA OPERATION AND MAINTENANCE


No

Rincian Biaya

Jumlah

Satuan

Biaya

1
2
3
4
5

Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM

16
9
16
9
9

Orang
Unit
Unit
Unit
Unit

152,000,000

2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000

552,139,286

Rp

10,000

Rp
Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5,000,000
17,425,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

45,000,000
17,425,000
5,000,000
37,500,000
10,000,000
27,000,000

Rp

5,000,000

Rp

5,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Biaya Tidak
langsung

1 Kalibrasi meter
2
3
4
5
6
7

Peralatan kerja (sewa)


Asuransi
Pemeliharaan MR/S
Transportasi
Manager
Teknisi
Pemeliharaan &
8
perbaikan

40,521 Meter
9
1
1
5
1
9

Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang

1 Unit

Total

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Biaya Langsung

40,000,000
45,000,000
40,000,000
18,000,000
9,000,000

405,214,286

Jumlah

704,139,286

Management Fee

105,620,893

Total Keseluruhan

809,760,179

SKENARIO 3
Pada skenario 3 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 50% dari volume gas sisa (=0,93 MMSCFD) sebesar
26.571sambungan untuk rumah tangga (SR) dan membangun 50% atau 1329 sambungan
untuk sektor komersial (SK) adalah sebesar Rp 51.157.934.290 ,-. Dengan menggunakan
Surat Ketetapan Kepala BPH Migas tentang harga gas bumi untuk rumah tangga dan
pelanggan komersil maka harga jual gas ke konsumen adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan
volume pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 15 m3/bulan dan 300 m3/bulan untuk sektor
komersial maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
60
Universitas Indonesia

1.417.798.286,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 627.181.250,- sebagaimana tabel 4.9,
maka didapatkan total pengeluaran perbulan sebesar Rp 794.104.250,-. Perhitungan rinci
dapat dilihat di lampiran
Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam microsoft excel perhitungan
cash flow yang menghasilkan parameter keekonomian sebagai berikut:
NPV = Rp 17.502.346.902;
IRR = 13%;
PBP = 8 tahun; dan
BCR = 1.37
TABEL 4.9. PERKIRAAN RINCIAN BIAYA OPERATION AND MAINTENANCE
No

Rincian Biaya

Jumlah

Satuan

Biaya

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Rp

10,000

Rp
Rp

416,375,000

27,900 Unit
8
1
1
5
1
8

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5,000,000
15,875,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

40,000,000
15,875,000
5,000,000
37,500,000
10,000,000
24,000,000

Rp

5,000,000

Rp

5,000,000

Biaya Langsung

1
2
3
4
5

Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM

13
8
13
8
8

Orang
Unit
Unit
Unit
Unit

Biaya Tidak langsung

1 Kalibrasi meter
2
3
4
5
6
7

Peralatan kerja (sewa)


Asuransi
Pemeliharaan MR/S
Transportasi
Manager
Teknisi
Pemeliharaan &
8
perbaikan
Jumlah

Total

Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang

1 Unit

129,000,000

32,500,000
40,000,000
32,500,000
16,000,000
8,000,000

279,000,000

545,375,000

Management Fee

81,806,250

Total Keseluruhan

627,181,250

61
Universitas Indonesia

SKENARIO 4
Pada skenario 4 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 25% dari volume gas sisa (=0,93 MMSCFD) sebesar 13.286
sambungan untuk rumah tangga (SR) dan membangun 75% atau 1993 sambungan untuk
sektor komersial (SK) adalah sebesar Rp 33.300.236.800 ,-. Dengan menggunakan Surat
Ketetapan Kepala BPH Migas tentang harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan
komersil maka harga jual gas ke konsumen adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan volume
pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 15 m3/bulan dan 300 m3/bulan untuk sektor
komersial maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.489.541.143,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 438.794,- sebagaimana tabel 4.10, maka
didapatkan total pengeluaran perbulan sebesar Rp 560.717.821,-. . Perhitungan rinci dapat
dilihat di lampiran
Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam microsoft excel perhitungan
cash flow yang menghasilkan parameter keekonomian sebagai berikut:
NPV = Rp 59.477.612.337;
IRR = 28%;
PBP = 4 tahun; dan
BCR = 2,94.

62
Universitas Indonesia

TABEL 4.10. PERKIRAAN RINCIAN BIAYA OPERATION AND MAINTENANCE


No

Rincian Biaya

Jumlah

Satuan

Biaya

1
2
3
4
5

Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM

9
7
9
7
7

Orang
Unit
Unit
Unit
Unit

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

101,000,000

2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000

280,560,714

Biaya Tidak
langsung

1 Kalibrasi meter
2
3
4
5
6
7

Peralatan kerja (sewa)


Asuransi
Pemeliharaan MR/S
Transportasi
Manager
Teknisi
Pemeliharaan &
8
perbaikan
Jumlah

Total

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Biaya Langsung

22,500,000
35,000,000
22,500,000
14,000,000
7,000,000

15,279 Unit

Rp

10,000

Rp
Rp

7
1
1
5
1
7

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5,000,000
14,275,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

35,000,000
14,275,000
5,000,000
37,500,000
10,000,000
21,000,000

Rp

5,000,000

Rp

5,000,000

Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang

1 Unit

152,785,714

381,560,714

Management Fee

57,234,107

Total Keseluruhan

438,794,821

SKENARIO 5
Pada skenario 5 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 100% dari volume gas sisa (=0,93 MMSCFD) sebesar 2657
sambungan untuk sektor komersial (SK) tanpa untuk sektor rumah tangga (SR) adalah
sebesar Rp 25.548.567.780,-. Dengan menggunakan Surat Ketetapan Kepala BPH Migas
tentang harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan komersil maka harga jual gas
ke konsumen adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan volume pemakaian rata-rata 300 m3/bulan
untuk sektor komersial maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas
sebesar 0,93 MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan
sebesar Rp 1.561.284.000,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar
$0.38/MSCF dan biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 208.374.250,63
Universitas Indonesia

sebagaimana tabel 4.11, maka didapatkan total pengeluaran perbulan sebesar Rp


330.298.893,-. Perhitungan rinci dapat dilihat di lampiran.
Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam microsoft excel perhitungan
cash flow yang menghasilkan parameter keekonomian sebagai berikut:
NPV = Rp 97.298.270.687
IRR = 48%;
PBP = 2 tahun; dan
BCR = 5,13.
NPV = Rp 97.298.270.687;
IRR = 48%
TABEL 4.11. PERKIRAAN RINCIAN BIAYA OPERATION AND MAINTENANCE
No

Rincian Biaya

Jumlah

Satuan

Biaya

1
2
3
4
5

Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM

5
4
5
4
4

Orang
Unit
Unit
Unit
Unit

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000

10,000

Rp
Rp

120,625,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

5,000,000
12,625,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

20,000,000
12,625,000
5,000,000
30,000,000
10,000,000
15,000,000

Rp

5,000,000

Rp

5,000,000

Biaya Tidak langsung

1 Kalibrasi meter
2
3
4
5
6
7

Peralatan kerja (sewa)


Asuransi
Pemeliharaan MR/S
Transportasi
Manager
Teknisi
Pemeliharaan &
8
perbaikan
Jumlah

2657 Unit
4
1
1
4
1
5

Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang

1 Unit

Total

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Biaya Langsung

57,000,000

12,500,000
20,000,000
12,500,000
8,000,000
4,000,000

26,570,000

181,195,000

Management Fee

27,179,250

Total Keseluruhan

208,374,250

64
Universitas Indonesia

Dari perhitungan cash flow dapat dibuatkan rekapitulasi sebagai berikut:

TABEL 4.12
PERHITUNGAN NPV, IRR, PBP DAN BCR UNTUK TIAP SKENARIO INVESTASI
Skenario

Investasi

NPV

IRR

PBP

BCR

75.288.221.196

- 56.005.906.943

-5%

0,19

59.472.837.826

- 15.773.305.454

4,4%

13

0,71

51.157.934.293

17.502.346.902

13 %

1,37

33.300.236.800

59.477.612.337

28%

2,94

25.548.567.781

97.298.270.687

48%

5,13

4.3.1 ANALISIS INVESTASI TERKAIT NPV


Grafik dibawah ini menunjukkan grafik Investasi terkait investasi untuk masing-masing
skenario.

120,000,000,000
100,000,000,000
80,000,000,000
60,000,000,000
40,000,000,000

Investasi

20,000,000,000

NPV

(20,000,000,000)

(40,000,000,000)
(60,000,000,000)

Gambar 4.1. Gambar Grafik Investasi Vs NPV Untuk Tiap Skenario

65
Universitas Indonesia

Dari hasil perhitungan sebelumnya terlihat jelas bahwa proyek jargas ini memang
proyek yang tidak menarik secara ekonomis namun memiliki dampak sosial dan ekonomi
yang cukup tinggi dan sangat bermanfaat bagi rakyat (pro rakyat). Dengan investasi yang
relatif tinggi dan konsumsi yang rendah apalagi dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) terlihat investasi ini cukup berat untuk dilaksanakan sehingga
diperlukan strategi-strategi pendanaan. Dari skenario 1,2 terlihat NPV yang masih negatif,
mulai dari skenario 3 baru NPV menjadi positif. Hal ini menunjukkan bahwa jika
pengembangan dititik beratkan pada sektor rumah tangga maka terlihat parameter-parameter
ekonomi yang tidak menarik tapi bila dititik beratkan pada sektor komersil maka tujuan dari
proyek ini supaya rakyat merasakan energi yang bersih, murah dan aman sedikit terhalang.
Jika kita mengambil asumsi bahwa konsumsi rumah tangga menengah rata-rata
adalah 1 tabung LPG 12 Kg sebelum tanggal 1 Januari 2014 sebesar Rp 75.000 maka
konsumsi per rumah tangga adalah 22,5 m3/bulan. Maka untuk menghabiskan sisa 0,93
MMSCFD diperlukan

invesatasi untuk menambah jaringan 35.429 Sambungan untuk

rumah tangga (SR) tanpa membangun sambungan untuk sambungan untuk sektor komersial
(SK) adalah sebesar Rp 52.000.000.000 ,-. Dengan menggunakan menggunakan asumsi
harga jual gas bumi untuk rumah tangga sama dengan harga jual gas bumi untuk komersial
sebesar Rp 3150,- per m3 dan dengan volume pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 22,5
m3/hari maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.561.284.000,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 787.503.571 maka didapatkan total
pengeluaran perbulan sebesar Rp 909.426.571. Hasil perhitungan menunjukan perubahan
cukup significan sebagai berikut:
NPV = Rp 14.0777.777.527;
IRR = 12 %;
PBP = 8 tahun; dan
BCR = 1.29.
Tapi bila kita meningkatkan asumsi bahwa konsumsi rumah tangga mewah rata-rata
adalah 2 tabung LPG 12 Kg sebelum tanggal 1 Januari 2014 sebesar Rp 150.000 maka
konsumsi per rumah tangga adalah 45 m3/bulan. Maka untuk menghabiskan sisa 0,93
MMSCFD diperlukan

invesatasi untuk menambah jaringan 17.714 Sambungan untuk

rumah tangga (SR) tanpa membangun sambungan untuk sambungan untuk sektor komersial
(SK) adalah sebesar Rp 44.398.644.000 ,-. Dengan menggunakan menggunakan asumsi
66
Universitas Indonesia

harga jual gas bumi untuk rumah tangga sama dengan harga jual gas bumi untuk komersial
sebesar Rp 3150,- per m3 dan dengan volume pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 22,5
m3/hari maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.561.284.000,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 583.789.286 maka didapatkan total
pengeluaran perbulan sebesar Rp 705.512.286.. Hasil perhitungan menunjukan perubahan
sangat significan sebagai berikut:
NPV = Rp 41.906.805.223;
IRR = 19,5 %;
PBP = 5 tahun; dan
BCR = 2,02
Dengan asumsi bahwa jargas ini dimanfaatkan untuk kalangan rumah tangga
menengah keatas pun terlihat bahwa proyek jargas ini masih kurang menarik sehingga
diperlukan studi mengenai kiat-kiat peningkatan konsumsi gas rumah tangga bukan saja
digunakan untuk kompor tapi digunakan untuk alat-alat kebutuhan rumah tangga lain
seperti water heater atau bahan bakar mobil.
4.3.2. ANALISIS IRR

Dengan memakai asumsi bahwa Minimum Acceptable Rate of Return adalah 13% maka
hanya skenario 3,4 dan 5 yang dapat dianggap layak untuk direalisasikan

IRR
50.00%
40.00%
30.00%
IRR

20.00%
10.00%
0.00%
-10.00%

Gambar 4.2. Grafik IRR Untuk Tiap Skenario

67
Universitas Indonesia

4.3.3. ANALISIS PAY BACK PERIOD (PBP)

Dengan memakai asumsi bahwa Payback Period maksimal sehingga proyek ini layak
dijalankan adalah 8 tahun maka skenario 3,4,5 layak direalisasikan

PBP (tahun)
12
10
8
6

PBP (tahun)

4
2
0
1

Gambar 4.3. Grafik PBP Untuk Tiap Skenario

4.3.4. ANALISIS BENEFIT COST RATIO (BCR)

Dengan memakai asumsi bahwa minimum BCR sebesar 1,2 maka hanya skenario 3,4,5
yang layak untuk dijalankan.

BCR
6.00
5.00
4.00
3.00

BCR

2.00
1.00
0.00
1

Gambar 4.4. Grafik BCR Untuk Tiap Skenario

68
Universitas Indonesia

Dari parameter-parameter keekonomian terlihat bahwa yang paling menarik dari ke-5
skenario adalah skenario ke-5, namun jika diambil skenario ke-5 maka tujuan pembangunan
jaringan gas bumi untuk rumah tangga tidak tercapai karena gas ini sebenarnya ditujukan
untuk konsumsi rumah tangga bukan komersial. Namun, melihat konsumsi rendah dan
investasi besar maka proyek pengembangan jargas yang mengharuskan PT. A untuk
mencari profit maka skenario ke-4 sudah cukup menarik sehingga skenario ke-4 ini lah
yang paling layak untuk direkomendasikan ke PT. A.

69
Universitas Indonesia

BAB V
KESIMPULAN
1.1.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :


1.

Jargas Depok potensial untuk dikembangkan. Dengan sisa gas yang belum terpakai dari
jargas eksisting senilai 0,93 MMSCFD yang dapat dimanfaatkan 100% untuk rumah
tangga sebesar 53.142 sambungan rumah tangga (SR) lagi (skenario1) atau 100%
komersil sebesar 2657 sambungan komersil (SK) baru (skenario 5) dan kombinasi dari
masing-masing skenario ekstrim tersebut.

2.

Pengembangan dilakukan dengan menambah jaringan di sekitar Kelurahan Kemiri


Muka, Pondok Cina, Tanah Baru, Kukusan dan Depok Jaya.

3.

Penambahan jaringan pipa dengan menambah pipa berdiameter 125 mm, 90 mm dan
63 mm serta menambah Regulator Sektor (RS) untuk masing-masing skenario: 110,
87, 71, 41, 36.

4.

Hasil perhitungan Investasi untuk masing-masing skenario adalah: Rp 75.288.221.196,


Rp 59.472.837.826, Rp 51.157.934.293, Rp 33.300.236.800, Rp 25.548.567.781.

5.

Pengembangan jargas yang layak dilakukan dengan mengkombinasikan dari kedua


skenario ekstrim diatas adalah skenario 3,4 dan 5 dengan masing-masing IRR
13%,28% dan 48%; masing-masing PBP: 8,4 dan 2 tahun; BCR untuk masing-masing
skenario: 1,37, 2,94 dan 5,13.

6.

Dari hasil analisi keekonomian maka terlihat skenario 4 lebih layak untuk diambil
mengingat jika diambil skenario 5 tidak mungkin karena peruntukkan gas tersebut
adalah untuk rumah tangga.

1.2. SARAN
1.

Diperlukan penelitian mengenai dampak pengembangan jargas depok terhadap sosial


ekonomi masyarakat depok.

2.

Diperlukan penelitian mengenai analisis keekonomian penambahan suplai gas dari


PT. B ke PT. A sehingga seluruh masyarakat Depok dapat merasakan gas kota.
70

Universitas Indonesia

3.

Diperlukan studi mengenai alternatif pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga
selain untuk kompor.

71
Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

[1]

Mc Allister, E.W., Pipeline Rules of Thumb Handbook 2nd.,Gulf Publishing


Companay, Texas, 1992

[2]

Unit Pelayanan Pada Masyarakat,Pra Studi kelayaka Pipa Transmisi Jatim-JatengJabar, UPPM TGP FTUI, Depok, 2003

[3]

IEA, Natural Gas Security Study and Distribution Study, 1998

[4] Campbell, Jhon.M, Gas Conditioning and Processing, Jhon M. Campbell and
Company, Oklahoma U.S.A, 1998
[5] Compressiblitiy Chart, www.ou.edu
[6] Gas pipeline Hydraulics, http://www.pdhengineer.com/
[7] ASME B31.8 2010 Edition, Gas Transmission and Distribution Piping Systems
[8] Nevers, Noel de, Fluid Mechanics For Chemical Engineers, 2th ed. McGraw-Hill,
Inc.,New York, 1991
[9] Subarna, et al., Bunga Rampai Kota Depok, Pandu Karya Depok, 2002
[10] Kota Depok dalam angka 2011, BAPPEDA Kota Depok dengan BPS Kota Depok
[11] M. Mohitpour, H. Golshan, A. Murray, "Pipeline Design and Construction, A Practical
Approach", New York, 2000

72
Universitas Indonesia

LAMPIRAN

Lampiran 1, Daftar pertanyaan kuisioner survei potensi demand

No
1

Pertanyaan
Apakah Sumber bahan bakar
(energi) yang saat ini saudara
gunakan untuk kebutuhan seharihari?
Berapakah biaya bulanan yang
dikeluarkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
sumber
energi
sebagaimana
dimaksud
dalam
pertanyaan pertama

Pilihan Jawaban
A.
B.
C.
D.
A.
B.

C.

D.

E.
3

Apakah
saudara
berminat
memanfaatkan layanan jaringan gas
bumi melalui pipa untuk memenuhi
kebutuhan sumber energi rumah
tangga sehari-hari?
Berapa kesanggupan saudara untuk
membayar pemasangan instalasi
pipa gas jika anda mau menjadi
pelanggan jaringan gas bumi?

A.
B.
C.

Minyak Tanah
Kayu Bakar
Gas elpiji
Lainnya
Kurang
dari
Rp.20.000,Antara
Rp.20.000,sampai
dengan
Rp.50.000,Antara
Rp.50.000,sampai
dengan
Rp.100.000,Antara
Rp.100.000,sampai
dengan
Rp.500.000,Diatas Rp.1.000.000,(industri/usaha)
YA
Tidak
Masih pikir-pikir

A. Rp.1.000.000,- sampai
dengan Rp.2.000.000,B. Rp.2.000.000,- sampai
dengan Rp.3.500.000,C. Dilihat
kondisi
lapangan
(industri/usaha)

Maksud dan
tujuan
pertanyaan
Untuk menghitung
konversi
kalor
penggunaan bahan
bakar
Untuk mengetahui
potensi kebutuhan
(demand)
bahan
bakar

Untuk mengetahui
minat
dan
pemahaman
terhadap jaringan
gas bumi
Untuk mengetahui
kesanggupan dan
kemauan
bayar
(willing to pay)

Lampiran 2, Rekapitulasi hasil kuisioner potensi demad di Kelurahan Kemiri Muka dan
Kelurahan Pondok Cina
No

Kategori

Nama

Alamat
(Kelurahan)

Pertanyaan
II
III
IV

1
2

Rumah Tangga
Rumah Tangga

Aldi
Adrian

Kemiri Muka
Kemiri Muka

C
C

C
C

A
A

A
A

Rumah Tangga

Elis

Kemiri Muka

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga

Wiwin
Nurwandi
Haryoto
Karyati
Karniah
Tihama
Anugrah Saputra
Kadariah
Kadarwati
Budhiono
Supatmi
Nineng

Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka

C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C

C
C
B
B
B
B
B
B
B
C
C
C

C
A
A
A
A
A
A
A
A
C
A
A

A
A
C
C
C
A
C
C
C
A
A
A

16
17

Rumah Tangga
Rumah Tangga

Iing
Supinah

Kemiri Muka
Kemiri Muka

C
C

C
C

C
A

A
A

18
19
20
21
22
23
24

Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga

Maryati
Tabrani
Rafika
Nurjanah
Refdila Haris
Rumyati
Siti Jamilah

Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka

C
C
C
C
C
C
C

C
C
B
B
A
c
B

C
A
A
A
A
A
A

A
A
A
C
C
C
C

25
26
27
28
29
30
31
32
33

Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga

Nuryati
Hardoyo
Suwardi
Een Kurniasih
Bambang Sriwahyono
Nurlela
Ngudiono
Ernawati
Yoyoh

Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka

C
C
C
C
C
C
C
C
C

D
B
B
D
C
C
C
C
D

A
A
A
A
A
A
A
A
A

A
C
C
A
C
A
A
A
A

34
35

Rumah Tangga
Rumah Tangga

Asmani
Nining Kusrini

Kemiri Muka
Kemiri Muka

C
C

C
C

C
A

A
A

Keterangan

Mau pasang kalau


harganya murah
Mau pasang kalau
harganya murah

Mau pasang kalau


harganya murah
Mau pasang kalau
harganya murah

Pemilik industri kecil


rumahtangga

Mau pasang kalau


gratis biaya
pemasangan

No
36
37
38
39
40
41
42
43
44

Kategori
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga

Nama
Maryati
Fatimah
Epa
Mayani
Zainuddin
Mayasari
Chairun
Saprudin Yusuf
M.H. Aruan

Alamat
(Kelurahan)
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina

I
C
C
C
C
C
C
C
C
C

Pertanyaan
II
III
IV
C
A
A
C
A
A
C
A
C
C
A
C
C
A
C
C
A
C
C
A
C
B
A
C
C
A
C

45
46
47
48
49
50
51
52

Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga

Suparlan
Dewi
Ramdonih
Fitri
Ewin Yohana Tavia
Yuliani
Indarti
Mukrodi

Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina

C
C
C
C
C
C
C
C

A
C
C
D
C
C
C
D

C
C
A
A
A
C
A
A

C
C
C
C
C
C
C
C

53

Rumah Tangga

Dena

Pondok Cina

54
55
56
57
58

Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga

Sukyati
Sa'diyah
Muani
Sumini
Tuti Harniati

Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina

C
C
C
C
C

C
C
C
C
C

C
A
A
A
A

C
A
C
C
A

59

Rumah Tangga

Heri Unggul

Pondok Cina

60
61
62
63
64

Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga

Hj. Zaenab
M.Dasuki
Niin Sutisna
Neneh
Nasrudin Chaidar

Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina

C
C
C
C
C

C
B
C
C
C

C
A
A
A
A

C
A
A
A
A

65
66

Rumah Tangga
Rumah Tangga

Mardiawan
Nurdin

Pondok Cina
Pondok Cina

C
C

B
C

C
A

C
A

67
68

Rumah Tangga
Rumah Tangga

Aisah
Ajat Sudrajat

Pondok Cina
Pondok Cina

C
C

C
C

C
A

C
A

69
70
71
72
73
74

Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga

Ece Samati
Suhani
Jajang Uwes
Inah
Ibu Hery
Chandra Gunawan

Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina

C
C
C
C
C
C

B
C
C
C
B
C

C
A
A
A
C
A

C
A
A
A
C
A

75

Rumah Tangga

Wiwik

Pondok Cina

76
77

Rumah Tangga
Rumah Tangga

Jumiati
Arfandi Hatam

Pondok Cina
Pondok Cina

C
C

C
C

C
A

C
A

Keterangan

Menunggu yang lain


pasang untuk
meringankan uang
muka
Takut bocor

Karena biaya
pemasangan mahal
Karena biaya
pemasangan mahal

Ingin gratis biaya


pemasangan
Ingin gratis biaya
pemasangan

Ingin gratis biaya


pemasangan
Ingin gratis biaya
pemasangan
Ingin gratis biaya
pemasangan

Ingin gratis biaya


pemasangan
Ingin gratis biaya
pemasangan

No

Kategori

Nama

Pertanyaan
II
III
IV

Alamat
(Kelurahan)

Pondok Cina
Kemiri Muka

C
C

C
E

C
C

C
A

Kemiri Muka
Kemiri Muka

C
C

E
E

C
C

A
C

Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka

C
C
C
C
C
C

D
D
D
D
D
E

C
A
C
C
C
C

C
C
C
C
C
C

78
79

Rumah Tangga
Komersil

80
81

Komersil
Komersil

82
83
84
85
86
87

Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil

Rizky
Faisal (Pempek Pak Raden)
Rudi Harianto (Warung
Makan SS)
The Harvest
Warung Steak and Shake
(Yuli)
A Darman (RM Cibiuk)
Istana Martabak
Hot Cwie Mie Malang
RM Sekar Malam
Arty (Majestyk)

88

Komersil

Nani (warung Sate)

Kemiri Muka

89
90

Komersil
Komersil

Hendri (Martabak Kupang)


Yanto (RM Sederhana)

Pondok Cina
Pondok Cina

C
C

E
E

C
A

C
C

91

Komersil

Agus (Surabi Bandung)

Pondok Cina

92

Komersil

Pondok Cina

93

Komersil

Sumitro (Margo City)


Ahmad (Ayam bakar mas
mono)

Pondok Cina

94

Komersil

Roti Bakar Edy (Evan)

Pondok Cina

95
96
97
98
99
100

Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil

Ulfani Triadhani (Meat Lover)


Yeni (RM Bakmi Buncit)
RM Ibu Yulianti
Sekar Melati (Laundry BB)
Odi (Mie aceh pidie 2000)
Retno Subagio (soto gebrak)

Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina

C
C
C
C
C
C

D
E
D
D
C
E

C
A
A
B
B
B

C
A
A
C
C
A

Keterangan
Ingin gratis biaya
pemasangan

Belum paham benar


tentang gas
Belum mengetahui
tentang gas
Belum mengetahui
tentang gas
konversi dengan
peralatan yang sudah
ada

Harus mengetahui
dengan jelas manfaat
dan keuntungan dari
instalasi pipa gas
Belum mengetahui
tentang gas

Lampiran Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 1 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)

RS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
Pressure
Flow
180
125
90
Rumah Komersil (bar.g) (mmscfd)
951.20
0.00
15.30
456
0
3.502
0.00798
973.32
0.00
15.93
451
0
3.498 0.00789
1291.64
0.00
12.76
463
0
3.437 0.00810
1320.81
0.00 199.40
432
0
3.314 0.00756
1320.81
0.00 598.87
455
0
3.065 0.00796
1320.81
0.00 955.19
500
0
2.843 0.00875
1328.13
0.00
13.29
520
0
3.429 0.00910
2099.53 915.84
34.23
398
0
2.932 0.00697
2099.53 384.96
32.68
423
0
3.125 0.00740
2099.53 155.45
40.92
498
0
3.203 0.00872
2099.53 1310.04
34.83
465
0
2.789 0.00814
2099.53 915.84 543.71
487
0
2.614 0.00852
2099.53 915.84 1031.74
412
0
2.310 0.00721
2099.53 915.84 901.93
437
0
2.391 0.00765
1288.31
0.00
17.86
521
0
3.434 0.00912
1320.81
0.00 580.56
462
0
3.077 0.00809
1320.81
0.00 804.60
475
0
2.937 0.00831
1320.81
0.00 849.24
467
0
2.909 0.00817
2099.53 850.32 366.55
435
0
2.748 0.00761
1747.22
0.00
16.65
448
0
3.344 0.00784
1777.93
0.00
17.27
491
0
3.338 0.00859
1777.93
0.00 304.53
398
0
3.158 0.00697
2286.71
0.00
7.28
468
0
3.243 0.00819
2319.95
0.00
15.15
502
0
3.232 0.00879
2099.53 850.32 1003.59
490
0
2.351 0.00858
2099.53 850.32 660.30
512
0
2.565 0.00896
2099.53 1310.04 285.16
521
0
2.633 0.00912
2099.53 1310.04 458.84
462
0
2.524 0.00809
2099.53 1310.04 546.21
475
0
2.470 0.00831
2099.53 1310.04 490.18
467
0
2.505 0.00817
2099.53 1310.04 653.92
435
0
2.403 0.00761
2099.53 1310.04 713.72
448
0
2.365 0.00784
2099.53 2005.70 480.62
491
0
2.259 0.00859
2099.53 2005.70
20.98
398
0
2.546 0.00697
2099.53 2029.35
14.74
468
0
2.541 0.00819
2099.53 2130.73
35.51
502
0
2.491 0.00879
2099.53 2230.80
26.83
499
0
2.460 0.00873
2099.53 2130.73 221.54
553
0
2.375 0.00968
2099.53 2444.61
29.50
564
0
2.381 0.00987
2099.53 2569.98
43.87
523
0
2.327 0.00915
2099.53 2638.75
43.36
453
0
2.302 0.00793
2099.53 1636.49
70.52
498
0
2.648 0.00872

RS
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
Pressure
Flow
180
125
90
Rumah Komersil (bar.g) (mmscfd)
2099.53 1684.41
35.44
476
0
2.653 0.00833
2771.64
0.00 474.75
567
0
2.856 0.00992
2955.30
0.00
21.53
543
0
3.102 0.00950
2955.30
0.00 201.44
551
0
2.990 0.00964
2783.12
0.00
77.64
578
0
3.101 0.01012
2955.30
0.00 386.00
524
0
2.875 0.00917
3624.14 315.76
62.05
513
0
2.830 0.00898
3624.14 357.39
69.22
521
0
2.811 0.00912
3624.14 357.39 332.71
462
0
2.646 0.00809
2099.53 2323.77 890.00
475
0
1.889 0.00831
3624.14 738.79
54.93
467
0
2.682 0.00817
3624.14 738.79 395.07
435
0
2.469 0.00761
3624.14 738.79 699.78
448
0
2.279 0.00784
3624.14 738.79 513.87
495
0
2.395 0.00866
3624.14 738.79 662.31
396
0
2.303 0.00693
3624.14 738.79 461.24
466
0
2.428 0.00816
3624.14 738.79 738.79
502
0
2.255 0.00879
3624.14
33.16 295.68
455
0
2.787 0.00796
3624.14
33.16
59.15
501
0
2.934 0.00877
3624.14
33.16 597.97
543
0
2.598 0.00950
3624.14
33.16 638.16
521
0
2.573 0.00912
3624.14
33.16 780.83
452
0
2.484 0.00791
3624.14 610.90
91.98
497
0
2.705 0.00870
2099.53 850.32 353.89
475
0
2.756 0.00831
2099.53 2323.77 573.22
568
0
2.086 0.00994
0.00 858.10
32.79
544
0
3.369 0.00952
2832.14
0.00
71.46
551
0
3.095 0.00964
3624.14 738.79
54.93
578
0
2.682 0.01012
3624.14 738.79 395.07
524
0
2.469 0.00917
3624.14 738.79 699.78
513
0
2.279 0.00898
3624.14 738.79 513.87
448
0
2.395 0.00784
3624.14 738.79 662.31
491
0
2.303 0.00859
3624.14 738.79 461.24
398
0
2.428 0.00697
0.00 2857.23
30.86
468
0
2.646 0.00819
0.00 2857.23 172.95
502
0
2.558 0.00879
3624.14 601.52
83.91
499
0
2.713 0.00873
0.00 2629.37
29.53
523
0
2.730 0.00915
0.00 2606.23
22.68
520
0
2.742 0.00910
0.00 2629.37 507.04
398
0
2.432 0.00697
0.00 2606.23 315.80
423
0
2.560 0.00740
0.00 2258.92
7.00
498
0
2.878 0.00872
0.00 2183.60
17.78
465
0
2.898 0.00814
0.00 1754.05
5.00
487
0
3.062 0.00852
0.00 3002.33
31.87
412
0
2.593 0.00721

RS
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
Pressure
Flow
180
125
90
Rumah Komersil (bar.g) (mmscfd)
0.00 2970.25
10.74
437
0
2.618 0.00765
0.00 2063.06
38.31
521
0
2.929 0.00912
0.00 1685.34 153.28
462
0
2.994 0.00809
0.00 1217.96
11.66
475
0
3.252 0.00831
0.00 1183.97
39.85
467
0
3.247 0.00817
0.00 1629.03
13.78
436
0
3.102 0.00763
0.00 1361.01
31.92
448
0
3.187 0.00784
0.00 1207.12
31.24
495
0
3.244 0.00866
0.00 1275.34 189.46
398
0
3.120 0.00697
0.00 1477.73
11.11
468
0
3.158 0.00819
0.00 1497.33
28.80
502
0
3.140 0.00879
0.00 858.10
40.98
499
0
3.364 0.00873
0.00 1428.67
17.76
512
0
3.172 0.00896
0.00 1633.89
19.78
464
0
3.096 0.00812
0.00 911.53
17.01
423
0
3.359 0.00740
0.00 1063.22
26.05
387
0
3.299 0.00677
0.00 1063.22 139.22
499
0
3.228 0.00873
0.00 1063.22 518.87
477
0
2.992 0.00835
0.00 1063.22 856.57
567
0
2.781 0.00992
0.00 911.53 395.77
543
0
3.123 0.00950
0.00 1518.58
25.85
551
0
3.134 0.00964
0.00 1884.20
24.56
578
0
3.003 0.01012
0.00 1922.47
24.33
524
0
2.989 0.00917
0.00 1998.07
24.21
513
0
2.962 0.00898
53142

0.929985

Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 2 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)

RS
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
180
125
90
Rumah Komersil
951.2
0
15.3
456
7
973.32
0
15.93
451
7
1291.64
0
12.76
463
7
1320.81
0
199.4
432
7
1320.81
0 598.87
455
7
1320.81
0 955.19
458
7
1328.13
0
13.29
458
7
2099.53 915.84
34.23
458
7
2099.53 384.96
32.68
423
7

Pressure
(bar.g)
3.50233
3.497562
3.436581
3.314429
3.065333
2.843144
3.429033
2.931873
3.125019

Flow
(mmscfd)
0.01043
0.010343
0.010553
0.01001
0.010413
0.010465
0.010465
0.010465
0.009853

RS
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
47
48
49
50
51
46
53
54

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
180
125
90
Rumah Komersil
2099.53 155.45
40.92
498
7
2099.53 1310.04
34.83
465
7
2099.53 915.84 543.71
487
7
2099.53 915.84 1031.74
458
7
2099.53 915.84 901.93
437
7
1288.31
0
17.86
458
7
1320.81
0 580.56
462
7
1320.81
0
804.6
475
7
1320.81
0 849.24
467
7
2099.53 850.32 366.55
458
7
1747.22
0
16.65
448
7
1777.93
0
17.27
491
7
1777.93
0 304.53
458
7
2286.71
0
7.28
468
7
2319.95
0
15.15
458
7
2099.53 850.32 1003.59
490
8
2099.53 850.32
660.3
458
8
2099.53 1310.04 285.16
458
8
2099.53 1310.04 458.84
462
8
2099.53 1310.04 546.21
475
8
2099.53 1310.04 490.18
467
8
2099.53 1310.04 653.92
435
8
2099.53 1310.04 713.72
448
8
2099.53 2005.7 480.62
491
8
2099.53 2005.7
20.98
458
8
2099.53 2029.35
14.74
468
8
2099.53 2130.73
35.51
458
8
2099.53 2230.8
26.83
499
8
2099.53 2130.73 221.54
458
8
2099.53 2444.61
29.5
458
8
3624.14 315.76
62.05
458
8
3624.14 357.39
69.22
458
8
3624.14 357.39 332.71
462
8
3624.14 738.79
54.93
467
8
3624.14 738.79 513.87
495
8
3624.14 738.79 662.31
458
8
3624.14 738.79 738.79
502
8
3624.14
33.16 295.68
458
8
3624.14
33.16
59.15
458
8
3624.14
33.16 597.97
458
8
3624.14
33.16 638.16
458
8
3624.14 738.79 662.31
491
8
0 2857.23
30.86
468
8
0 2857.23 172.95
458
8

Pressure
(bar.g)
3.202963
2.788799
2.614179
2.309859
2.390805
3.434059
3.076751
2.937047
2.909211
2.748368
3.34405
3.33759
3.158464
3.243192
3.23171
2.351131
2.565195
2.632701
2.5244
2.469919
2.504858
2.402755
2.365466
2.25899
2.545606
2.540936
2.491285
2.460472
2.375283
2.381408
2.830215
2.810674
2.646371
2.681518
2.395339
2.302776
2.255086
2.786833
2.934325
2.598335
2.573274
2.302776
2.646439
2.557837

Flow
(mmscfd)
0.011165
0.010588
0.010973
0.010465
0.010098
0.010465
0.010535
0.010763
0.010623
0.010465
0.01029
0.011043
0.010465
0.01064
0.010465
0.011375
0.010815
0.010815
0.010885
0.011113
0.010973
0.010413
0.01064
0.011393
0.010815
0.01099
0.010815
0.011533
0.010815
0.010815
0.010815
0.010815
0.010885
0.010973
0.011463
0.010815
0.011585
0.010815
0.010815
0.010815
0.010815
0.011393
0.01099
0.010815

RS
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
180
125
90
Rumah Komersil
3624.14 601.52
83.91
499
8
0 2629.37
29.53
458
8
0 2606.23
22.68
458
8
0 2629.37 507.04
398
8
0 2606.23
315.8
423
8
0 2258.92
7
498
8
0 2183.6
17.78
465
8
0 1754.05
5
487
8
0 3002.33
31.87
458
8
0 2970.25
10.74
437
8
0 2063.06
38.31
458
8
0 1685.34 153.28
462
8
0 1217.96
11.66
475
8
0 1183.97
39.85
467
8
0 1629.03
13.78
458
8
0 1361.01
31.92
448
8
0 1207.12
31.24
495
8
0 1275.34 189.46
458
8
0 1477.73
11.11
468
8
0 1497.33
28.8
458
8
0
858.1
40.98
499
8
0 1428.67
17.76
458
8
0 1633.89
19.78
464
8
0 911.53
17.01
458
8
0 1063.22
26.05
458
8
0 1063.22 139.22
499
8
0 1063.22 518.87
477
8
0 1063.22 856.57
458
8
0 911.53 395.77
458
8
0 1518.58
25.85
458
8
0 1884.2
24.56
451
8
0 1922.47
24.33
458
8
0 1998.07
24.21
458
8
39856

Pressure
(bar.g)
2.713139
2.729754
2.742402
2.431995
2.559622
2.877906
2.89845
3.061916
2.593283
2.618072
2.929283
2.994327
3.251828
3.246554
3.101698
3.18741
3.243542
3.120186
3.158134
3.140008
3.363814
3.171747
3.096198
3.359419
3.29887
3.228301
2.991564
2.780986
3.123237
3.134155
3.002605
2.988894
2.961602

664

Flow
(mmscfd)
0.011533
0.010815
0.010815
0.009765
0.010203
0.011515
0.010938
0.011323
0.010815
0.010448
0.010815
0.010885
0.011113
0.010973
0.010815
0.01064
0.011463
0.010815
0.01099
0.010815
0.011533
0.010815
0.01092
0.010815
0.010815
0.011533
0.011148
0.010815
0.010815
0.010815
0.010693
0.010815
0.010815
0.92988

Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 3 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
Pressure
180
125
90
Rumah Komersil (bar.g)
1
951.2
0
15.3
375
18
3.5023
2 973.32
0
15.93
375
18
3.4976
3 1291.64
0
12.76
375
18
3.4366

RS

Flow
(mmscfd)
0.012863
0.012863
0.012863

RS
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
Pressure
180
125
90
Rumah Komersil (bar.g)
1320.81
0
199.4
375
18
3.3144
1320.81
0 598.87
375
18
3.0653
1320.81
0 955.19
375
18
2.8431
1328.13
0
13.29
375
18
3.4290
2099.53 915.84
34.23
375
18
2.9319
2099.53 384.96
32.68
375
18
3.1250
2099.53 155.45
40.92
375
18
3.2030
2099.53 1310.04
34.83
375
18
2.7888
2099.53 915.84 543.71
375
18
2.6142
2099.53 915.84 1031.74
375
18
2.3099
2099.53 915.84 901.93
375
18
2.3908
1288.31
0
17.86
375
18
3.4341
1320.81
0 580.56
375
18
3.0768
2099.53 1636.49
70.52
375
18
2.6484
1320.81
0 849.24
374
18
2.9092
2099.53 850.32 366.55
374
18
2.7484
1747.22
0
16.65
374
18
3.3441
1777.93
0
17.27
374
18
3.3376
1777.93
0 304.53
374
19
3.1585
2286.71
0
7.28
374
19
3.2432
2319.95
0
15.15
374
19
3.2317
2771.64
0 474.75
374
19
2.8558
2955.3
0
21.53
374
19
3.1021
2099.53 1310.04 285.16
374
19
2.6327
2099.53 1310.04 458.84
374
19
2.5244
2955.3
0 201.44
374
19
2.9899
2099.53 1310.04 490.18
374
19
2.5049
2099.53 1310.04 653.92
374
19
2.4028
2783.12
0
77.64
374
19
3.1011
2955.3
0
386
374
19
2.8748
2099.53 2005.7
20.98
374
19
2.5456
2099.53 2029.35
14.74
374
19
2.5409
2099.53 2130.73
35.51
374
19
2.4913
3624.14 315.76
62.05
374
19
2.8302
2099.53 2130.73 221.54
374
19
2.3753
3624.14 357.39
69.22
374
19
2.8107
2099.53 2569.98
43.87
374
19
2.3271
3624.14 357.39 332.71
374
19
2.6464
0 2629.37
29.53
374
19
2.7298

Flow
(mmscfd)
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012845
0.012845
0.012845
0.012845
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195

RS
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
Pressure
180
125
90
Rumah Komersil (bar.g)
0 2606.23
22.68
374
19
2.7424
0 2606.23
315.8
374
19
2.5596
0 2258.92
7
374
19
2.8779
0 2183.6
17.78
374
19
2.8984
0 1754.05
5
374
19
3.0619
0 3002.33
31.87
374
19
2.5933
0 2970.25
10.74
374
19
2.6181
0 2063.06
38.31
374
19
2.9293
0 1685.34 153.28
374
19
2.9943
0 1217.96
11.66
374
19
3.2518
0 1183.97
39.85
374
19
3.2466
0 1629.03
13.78
374
19
3.1017
0 1361.01
31.92
374
19
3.1874
0 1207.12
31.24
374
19
3.2435
0 1275.34 189.46
374
19
3.1202
0 1477.73
11.11
374
19
3.1581
0 1497.33
28.8
374
19
3.1400
0
858.1
40.98
374
19
3.3638
0 1428.67
17.76
374
19
3.1717
0 1633.89
19.78
374
19
3.0962
0 911.53
17.01
374
19
3.3594
0 1063.22
26.05
374
19
3.2989
0 1063.22 139.22
374
19
3.2283
0 1063.22 518.87
374
19
2.9916
0 1063.22 856.57
374
19
2.7810
0 911.53 395.77
374
19
3.1232
0 1518.58
25.85
374
19
3.1342
0 1922.47
24.33
374
19
2.9889
0 1998.07
24.21
374
19
2.9616
26571

1328

Flow
(mmscfd)
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.929792

Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 4 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
Pressure
Flow
(bar.g) (mmscfd)
180
125
90
Rumah Komersil
1 1291.64
0 12.76
325
48 3.436581 0.022488
2 2099.53 155.45
40.92
324
48 3.202963
0.02247
3 2286.71
0
7.28
324
48 3.243192
0.02247

RS

RS
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
180
125
90
Rumah Komersil
2319.95
0 15.15
324
48
1320.81
0 598.87
324
48
2099.53 1636.49
70.52
324
48
2099.53 1684.41
35.44
324
48
2771.64
0 474.75
324
48
2955.3
0 21.53
324
48
2955.3
0 201.44
324
48
2783.12
0 77.64
324
48
2955.3
0
386
324
48
3624.14 315.76
62.05
324
48
3624.14 357.39
69.22
324
48
3624.14 357.39 332.71
324
48
0 2629.37
29.53
324
48
0 2258.92
7
324
48
0 2183.6
17.78
324
48
0 1754.05
5
324
48
0 3002.33
31.87
324
49
0 2970.25
10.74
324
49
0 2063.06
38.31
324
49
0 1685.34 153.28
324
49
0 1217.96
11.66
324
49
0 1183.97
39.85
324
49
0 1629.03
13.78
324
49
0 1361.01
31.92
324
49
0 1207.12
31.24
324
49
0 1477.73
11.11
324
49
0 1497.33
28.8
324
49
0 1922.47
24.33
324
49
0
858.1 40.98
324
49
0 1428.67
17.76
324
49
0 1633.89
19.78
324
49
0 911.53
17.01
324
49
0 1063.22
26.05
324
49
0 1063.22 139.22
324
49
0 911.53 395.77
324
49
0 1518.58
25.85
324
49
0 1884.2
24.56
324
50
0 1998.07
24.21
324
50
13285

1992

Pressure
Flow
(bar.g) (mmscfd)
3.23171
0.02247
3.065333
0.02247
2.648369
0.02247
2.652897
0.02247
2.855783
0.02247
3.102071
0.02247
2.989886
0.02247
3.101137
0.02247
2.8748
0.02247
2.830215
0.02247
2.810674
0.02247
2.646371
0.02247
2.729754
0.02247
2.877906
0.02247
2.89845
0.02247
3.061916
0.02247
2.593283
0.02282
2.618072
0.02282
2.929283
0.02282
2.994327
0.02282
3.251828
0.02282
3.246554
0.02282
3.101698
0.02282
3.18741
0.02282
3.243542
0.02282
3.158134
0.02282
3.140008
0.02282
2.988894
0.02282
3.363814
0.02282
3.171747
0.02282
3.096198
0.02282
3.359419
0.02282
3.29887
0.02282
3.228301
0.02282
3.123237
0.02282
3.134155
0.02282
3.002605
0.02317
2.961602
0.02317
0.929687

Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 5 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)

RS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
29
30
31
32
33
34
28
35

Cell Axial Length dari M/RS


Pelanggan
180
125
90
Rumah Komersil
1291.64
0 12.76
0
75
2099.53 155.45
40.92
0
75
2319.95
0 15.15
0
75
2099.53 1636.49
70.52
0
76
2099.53 1684.41
35.44
0
76
2783.12
0 77.64
0
76
2955.3
0 21.53
0
76
2099.53 2569.98
43.87
0
76
3624.14 315.76
62.05
0
76
3624.14 357.39
69.22
0
76
0 2629.37
29.53
0
76
0 2606.23
22.68
0
76
0 2258.92
7
0
76
0 2183.6
17.78
0
76
0 1754.05
5
0
76
0 3002.33
31.87
0
76
0 2970.25
10.74
0
76
0 2063.06
38.31
0
76
0 1685.34 153.28
0
76
0 1217.96
11.66
0
76
0 1183.97
39.85
0
76
0 1629.03
13.78
0
76
0 1361.01
31.92
0
76
0 1207.12
31.24
0
76
0 1477.73
11.11
0
76
0 1497.33
28.8
0
76
0
858.1 40.98
0
76
0 1428.67
17.76
0
76
0 911.53
17.01
0
76
0 1063.22
26.05
0
76
0 911.53 395.77
0
76
0 1518.58
25.85
0
76
0 1884.2
24.56
0
76
0 1922.47
24.33
0
76
0 1998.07
24.21
0
76
0

2657

Pressure
Flow
(bar.g) (mmscfd)
3.436581
0.02625
3.202963
0.02625
3.23171
0.02625
2.648369
0.0266
2.652897
0.0266
3.101137
0.0266
3.102071
0.0266
2.327064
0.0266
2.830215
0.0266
2.810674
0.0266
2.729754
0.0266
2.742402
0.0266
2.877906
0.0266
2.89845
0.0266
3.061916
0.0266
2.593283
0.0266
2.618072
0.0266
2.929283
0.0266
2.994327
0.0266
3.251828
0.0266
3.246554
0.0266
3.101698
0.0266
3.18741
0.0266
3.243542
0.0266
3.158134
0.0266
3.140008
0.0266
3.363814
0.0266
3.171747
0.0266
3.359419
0.0266
3.29887
0.0266
3.123237
0.0266
3.134155
0.0266
3.002605
0.0266
2.988894
0.0266
2.961602
0.0266
0.92995

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


SCENARIO 1: 100% RUMAH TANGGA
: DITJEN MIGAS
: PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH & KOMERSIL
KOTA DEPOK

Satuan Kerja
Pekerjaan

NO
A

DESKRIPSI

SIZE UNIT

PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik per 5 tahun)

NOMINAL
SIZE

120 m
1000 m

UNIT

Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar

VOL

1
1
8
8
10
1
1
650
2

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00

52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00

SUB TOTAL A
1
1.1
1.2

Material Pipa Distribusi Tekanan Menengah (Termasuk Asesoris)


Pipa MDPE 80 SDR11, OD 90 mm
Pipa MDPE 80 SDR11, OD 125 mm

1.3

Fitting pipa PE 125 mm terdiri :


Elbow 45
Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Coupler
End Cap
Ball Valves PE 125 mm
Box Valve PE

1.4

Fitting pipa PE 90 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Reducer 125x90 mm
Coupler
Ball Valves PE 90
Box Valve PE

962,443.80

mm
mm

90
125

m
m

4,137.20
13,634.47

111.51
232.86

461,338.52
3,174,980.78

mm
mm
mm

125
125
125

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

45
15
11
3
100
4
13
13

3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,965.86
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30

152,652.09
44,457.73
53,765.92
5,897.59
111,030.85
8,762.73
161,086.75
13,627.90

mm
mm
mm

125
125
125

mm
mm

90
90

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

21
36
11
83
811
330
330

745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30

15,660.07
49,246.17
21,624.49
94,701.34
262,576.19
3,036,479.12
345,939.00

mm
mm

90
90

117,719.56

1.5

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

36

3,312.00

1.6

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 90, & 125 mm

unit

355

50.00

SUB TOTAL B 1
2

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air

inch
inch
inch
inch

6"
6"
10"
10"

m
m
m
m

60.00
25.00
256.00
125.00

427.92
427.92
1,033.75
1,033.75

25,675.19
10,697.99
264,641.19
129,219.33

SUB TOTAL B 2
3

430,233.71

RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet

unit

110

259,475

28,542,195.00

Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)

unit
unit
m
m
unit
unit
m

110
110
110.00
935.00
220
220
1,540.00

350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00

38,500.00
38,500.00
914,630.20
106,346.90
91,769.15
122,692.35
539,000.00

inch
inch

3
3

SUB TOTAL B 3
4
4.1

4.2

17,771.67
8,149,318.47

30,393,633.60

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm

m
m

11,517.27
2,206.42

79.41
61.75

914,586.19
136,246.61

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 125 mm


Pembongkaran Jalan Aspal

795.21

183.22

145,698.07

Page 1

NO

4.3

DESKRIPSI

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

Pembongkaran Jalan Beton


Pembongkaran Jalan Pasir Batu
Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 90 mm
Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m

477.12
318.08

285.53
94.64

TOTAL HARGA x Rp
1000
136,233.50
30,103.41

m
m
m

243.13
145.88
97.25

183.22
285.53
94.64

44,546.65
41,652.89
9,204.00

UNIT

VOL

HARGA SATUAN x Rp 1000

SUB TOTAL B 4
5

1,458,271.31

Pekerjaan Penyambungan Pipa


Penyambungan Buttfusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Buttfusion Pipa PE 90 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 90 mm

Titik
Titik
Titik
Titik

2,272
178
690
962

267.94
133.97
267.94
133.97

SUB TOTAL B 5

608,870.07
23,846.66
184,753.56
128,879.14
817,470.29

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

6.1

Pipa PE Dia 125 mm


Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

2,432.58
26,506.94
13,253.47
8,747.29
795.21
477.12
318.08

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

559,420.45
118,167.96
53,384.99
259,444.67
108,927.64
73,567.90
19,571.67

Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

620.54
8,104.40
4,052.20
1,560.10
243.13
145.88
97.25

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

142,704.79
36,129.42
16,322.26
46,272.48
33,304.22
22,493.11
5,983.96

6.2

SUB TOTAL B 6
7

1,495,695.51

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Nasional
Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

m
m
m

0.00
316.00
150.00

2,575.27
1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL B 7

593,802.61

SUB TOTAL B
C

PENGADAAN MATERIAL & PEKERJAAN PIPA SEKTOR

Material Pipa Distribusi Tekanan Rendah (Termasuk Aksesoris)

43,338,425.50

1.2

Pipa MDPE 80 SDR11, OD 63 mm,

mm

63

1.5

Fitting pipa PE 63 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal 63
End Cap 63
Coupler dia 63
Ball Valves PE 63
Box Valve PE

mm
mm
mm
mm
mm

63
63
63
63
63

134,234.77

63.88

8,574,659.45

unit
unit
unit
unit
unit
unit

397
325
82
1,024
110
110

520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30

206,514.93
218,543.68
27,223.05
173,370.08
877,205.08
115,313.00
1,761,160.18

1.7

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

1,342

1,312.00

1.8

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 63 mm

unit

2,685

50.00

SUB TOTAL C 1

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air

0.00
366,224.41
227,578.20

134,234.77
12,088,224.22

inch
inch

4"
4"

m
m

745.00
375.00

272.50
272.50

SUB TOTAL C 2

203,010.48
102,186.48
305,196.97

3
3.1

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm

70,504.24

61.75

4,353,636.69

3.3

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 63 mm


Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m
m

3,194.75
1,597.38
11,181.64

183.22
285.53
94.64

585,342.92
456,099.12
1,058,230.47

SUB TOTAL C 3
4

Pekerjaan Pemasangan & Penyambungan Pipa


Penyambungan Electrofusion Pipa PE 63 mm
SUB TOTAL C 4

6,453,309.21

0.04

Titik

804

133.97

107,711.88
107,711.88

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

Page 2

NO
5.1

DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

UNIT

VOL

m
m
m
m
m
m
m

18,839.93
266,229.54
133,114.77
51,249.19
3,194.75
1,597.38
11,181.64

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

4,332,619.41
1,186,851.29
536,186.29
1,520,050.87
437,617.47
246,299.60
688,006.35

SUB TOTAL C 5
6

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

8,947,631.28

m
m

745.00
375.00

1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL C 6

863,408.81
568,945.50
1,432,354.31

SUB TOTAL C

29,334,427.86

PEKERJAAN PEMERIKSAAN TEKNIS & PENGUJIAN

Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE

Ls

1.00

240,000.00

240,000.00

Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE

Ls
Ls

1.00
1.00

353,405.00
87,000.00

353,405.00
87,000.00

SUB TOTAL M
N

PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning

680,405.00

Ls

1.00

201,375.00

SUB TOTAL N
O

PEKERJAAN PASCA KONSTRUKSI


Pembersihan Jalur Pipa / Cleaning
As Build Drawing : Jaringan
Dokumen dan Peralatan Untuk Pengelola Jaringan Gas
- Manual Operational & Maintenance
- Mesin Buttfusion, kapasitas 63 s/d 125 mm
- Mesin Electrofusion, for MDPE & HDPE
- Pressure Tool Kit
SUB TOTAL O

TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi

201,375.00
201,375.00

m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls

152,006.44
650

2.72
175.00

412,697.49
113,750.00

1
1
1
1

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
771,144.04
75,288,221.20

Page 3

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


SCENARIO 2: 75% RUMAH TANGGA & 25% KOMERSIL
: DITJEN MIGAS
: PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH & KOMERSIL
KOTA DEPOK

Satuan Kerja
Pekerjaan

NO
A

DESKRIPSI

SIZE UNIT

PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik per 5 tahun)

NOMINAL
SIZE

120 m
1000 m

UNIT

Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar

VOL

1
1
8
8
10
1
1
650
2

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00

52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00

SUB TOTAL A
1
1.1
1.2

Material Pipa Distribusi Tekanan Menengah (Termasuk Asesoris)


Pipa MDPE 80 SDR11, OD 90 mm
Pipa MDPE 80 SDR11, OD 125 mm

1.3

Fitting pipa PE 125 mm terdiri :


Elbow 45
Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Coupler
End Cap
Ball Valves PE 125 mm
Box Valve PE

1.4

Fitting pipa PE 90 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Reducer 125x90 mm
Coupler
Ball Valves PE 90
Box Valve PE

962,443.80

mm
mm

90
125

m
m

3,679.04
13,634.47

111.51
232.86

410,249.17
3,174,980.78

mm
mm
mm

125
125
125

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

45
15
11
3
100
4
13
13

3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,140.98
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30

152,652.09
44,457.73
53,765.92
3,422.94
111,030.85
8,762.73
161,086.75
13,627.90

mm
mm
mm

125
125
125

mm
mm

90
90

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

17
33
11
56
639
261
261

745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30

12,677.20
45,142.32
21,624.49
63,894.88
206,888.02
2,401,578.94
273,606.30

mm
mm

90
90

114,684.70

1.5

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

35

3,312.00

1.6

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 90, & 125 mm

unit

346

50.00

SUB TOTAL B 1
2

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air

inch
inch
inch
inch

6"
6"
10"
10"

m
m
m
m

45.00
25.00
367.00
203.00

427.92
427.92
1,033.75
1,033.75

19,256.39
10,697.99
379,387.96
209,852.20

SUB TOTAL B 2
3

619,194.54

RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet

unit

87

259,475

22,574,281.50

Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)

unit
unit
m
m
unit
unit
m

87
87
87.00
739.50
174
174
1,218.00

350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00

30,450.00
30,450.00
723,389.34
84,110.73
72,581.05
97,038.50
426,300.00

inch
inch

3
3

SUB TOTAL B 3
4
4.1

4.2

17,313.51
7,291,447.23

24,038,601.12

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm

m
m

11,353.03
1,965.12

79.41
61.75

901,543.81
121,346.30

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 125 mm


Pembongkaran Jalan Aspal

783.87

183.22

143,620.35

Page 1

NO

4.3

DESKRIPSI

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

Pembongkaran Jalan Beton


Pembongkaran Jalan Pasir Batu
Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 90 mm
Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m

470.32
313.55

285.53
94.64

TOTAL HARGA x Rp
1000
134,290.75
29,674.12

m
m
m

216.54
129.93
86.62

183.22
285.53
94.64

39,674.90
37,097.61
8,197.43

UNIT

VOL

HARGA SATUAN x Rp 1000

SUB TOTAL B 4
5

1,415,445.27

Pekerjaan Penyambungan Pipa


Penyambungan Buttfusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Buttfusion Pipa PE 90 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 90 mm

Titik
Titik
Titik
Titik

2,272
178
613
756

267.94
133.97
267.94
133.97

SUB TOTAL B 5

608,870.07
23,846.66
164,293.66
101,281.32
797,010.39

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

6.1

Pipa PE Dia 125 mm


Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

2,397.89
26,128.94
13,064.47
8,622.55
783.87
470.32
313.55

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

551,442.88
116,482.83
52,623.69
255,744.88
107,374.28
72,518.79
19,292.57

Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

552.67
7,218.08
3,609.04
1,389.48
216.54
129.93
86.62

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

127,098.19
32,178.20
14,537.21
41,211.99
29,661.98
20,033.20
5,329.54

6.2

SUB TOTAL B 6
7

1,445,530.25

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Nasional
Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

m
m
m

0.00
412.00
228.00

2,575.27
1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL B 7

823,401.32

SUB TOTAL B
C

PENGADAAN MATERIAL & PEKERJAAN PIPA SEKTOR

Material Pipa Distribusi Tekanan Rendah (Termasuk Aksesoris)

36,430,630.13

1.2

Pipa MDPE 80 SDR11, OD 63 mm,

mm

63

1.5

Fitting pipa PE 63 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal 63
End Cap 63
Coupler dia 63
Ball Valves PE 63
Box Valve PE

mm
mm
mm
mm
mm

63
63
63
63
63

92,354.01

63.88

5,899,396.89

unit
unit
unit
unit
unit
unit

374
286
76
910
87
87

520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30

194,550.59
192,318.44
25,231.12
154,069.11
693,789.47
91,202.10
1,211,684.61

1.7

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

924

1,312.00

1.8

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 63 mm

unit

1,847

50.00

SUB TOTAL C 1

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air

0.00
477,482.46
345,918.86

92,354.01
8,554,596.34

inch
inch

4"
4"

m
m

645.00
212.00

272.50
272.50

SUB TOTAL C 2

175,760.75
57,769.43
233,530.18

3
3.1

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm

48,461.39

61.75

2,992,490.92

3.3

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 63 mm


Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m
m

2,195.93
1,097.96
7,685.75

183.22
285.53
94.64

402,337.97
313,501.70
727,379.27

SUB TOTAL C 3
4

Pekerjaan Pemasangan & Penyambungan Pipa


Penyambungan Electrofusion Pipa PE 63 mm
SUB TOTAL C 4

4,435,709.85

0.04

Titik

736

133.97

98,601.92
98,601.92

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

Page 2

NO
5.1

DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

UNIT

VOL

m
m
m
m
m
m
m

12,949.71
182,994.02
91,497.01
35,226.35
2,195.93
1,097.96
7,685.75

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

2,978,044.60
815,787.34
368,549.96
1,044,813.51
300,798.25
169,295.09
472,904.13

SUB TOTAL C 5
6

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

6,150,192.86

m
m

645.00
212.00

1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL C 6

747,515.01
321,643.86
1,069,158.87

SUB TOTAL C

20,541,790.02

PEKERJAAN PEMERIKSAAN TEKNIS & PENGUJIAN

Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE

Ls

1.00

240,000.00

240,000.00

Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE

Ls
Ls

1.00
1.00

353,405.00
87,000.00

353,405.00
87,000.00

SUB TOTAL M
N

PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning

680,405.00

Ls

1.00

201,375.00

SUB TOTAL N
O

PEKERJAAN PASCA KONSTRUKSI


Pembersihan Jalur Pipa / Cleaning
As Build Drawing : Jaringan
Dokumen dan Peralatan Untuk Pengelola Jaringan Gas
- Manual Operational & Maintenance
- Mesin Buttfusion, kapasitas 63 s/d 180 mm
- Mesin Electrofusion, for MDPE & HDPE
- Pressure Tool Kit
SUB TOTAL O

TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi

201,375.00
201,375.00

m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls

109,667.52
650

2.72
175.00

297,747.32
113,750.00

1
1
1
1

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
656,193.87
59,472,837.83

Page 3

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


SCENARIO 3: 50% RUMAH TANGGA & 50% KOMERSIL
: DITJEN MIGAS
: PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH & KOMERSIL
KOTA DEPOK

Satuan Kerja
Pekerjaan

NO
A

DESKRIPSI

SIZE UNIT

PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik per 5 tahun)

NOMINAL
SIZE

120 m
1000 m

UNIT

Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar

VOL

1
1
8
8
10
1
1
650
2

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00

52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00

SUB TOTAL A
1
1.1
1.2

Material Pipa Distribusi Tekanan Menengah (Termasuk Asesoris)


Pipa MDPE 80 SDR11, OD 90 mm
Pipa MDPE 80 SDR11, OD 125 mm

1.3

Fitting pipa PE 125 mm terdiri :


Elbow 45
Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Coupler
End Cap
Ball Valves PE 125 mm
Box Valve PE

1.4

Fitting pipa PE 90 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Reducer 125x90 mm
Coupler
Ball Valves PE 90
Box Valve PE

962,443.80

mm
mm

90
125

m
m

3,360.32
13,634.47

111.51
232.86

374,708.75
3,174,980.78

mm
mm
mm

125
125
125

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

45
15
48
3
137
4
13
13

3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,965.86
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30

152,652.09
44,457.73
234,614.94
5,897.59
152,112.27
8,762.73
161,086.75
13,627.90

mm
mm
mm

125
125
125

mm
mm

90
90

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

11
14
48
37
536
213
213

745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30

8,202.89
19,151.29
94,361.43
42,216.26
173,539.87
1,959,909.25
223,287.90

mm
mm

90
90

112,573.50

1.5

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

34

3,312.00

1.6

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 90, & 125 mm

unit

340

50.00

SUB TOTAL B 1
2

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air

inch
inch
inch
inch

6"
6"
10"
10"

m
m
m
m

48.00
25.00
485.00
102.00

427.92
427.92
1,033.75
1,033.75

20,540.15
10,697.99
501,371.01
105,442.98

SUB TOTAL B 2
3

638,052.13

RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet

unit

71

259,475

18,422,689.50

Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)

unit
unit
m
m
unit
unit
m

71
71
71
603.50
142
142
994.00

350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00

24,850.00
24,850.00
590,352.22
68,642.09
59,232.81
79,192.34
347,900.00

inch
inch

3
3

SUB TOTAL B 3
4
4.1

4.2

16,994.79
6,973,138.71

19,617,708.96

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm

m
m

11,338.25
1,789.95

79.41
61.75

900,370.68
110,529.15

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 125 mm


Pembongkaran Jalan Aspal

782.85

183.22

143,433.47

Page 1

NO

4.3

DESKRIPSI

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

Pembongkaran Jalan Beton


Pembongkaran Jalan Pasir Batu
Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 90 mm
Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m

469.71
313.14

285.53
94.64

TOTAL HARGA x Rp
1000
134,116.01
29,635.51

m
m
m

197.24
118.34
78.90

183.22
285.53
94.64

36,138.17
33,790.63
7,466.69

UNIT

VOL

HARGA SATUAN x Rp 1000

SUB TOTAL B 4
5

1,395,480.30

Pekerjaan Penyambungan Pipa


Penyambungan Buttfusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Buttfusion Pipa PE 90 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 90 mm

Titik
Titik
Titik
Titik

2,272
252
560
646

267.94
133.97
267.94
133.97

SUB TOTAL B 5

608,870.07
33,760.44
150,060.69
86,544.62
792,691.20

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

6.1

Pipa PE Dia 125 mm


Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

2,394.77
26,094.94
13,047.47
8,611.33
782.85
469.71
313.14

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

550,725.32
116,331.26
52,555.22
255,412.09
107,234.56
72,424.43
19,267.46

Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

503.41
6,574.64
3,287.32
1,265.62
197.24
118.34
78.90

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

115,768.30
29,309.75
13,241.32
37,538.24
27,017.83
18,247.39
4,854.45

6.2

SUB TOTAL B 6
7

1,419,927.62

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Nasional
Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

m
m
m

223.50
309.50
127.00

2,575.27
1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL B 7

1,126,945.91

SUB TOTAL B
C

PENGADAAN MATERIAL & PEKERJAAN PIPA SEKTOR

Material Pipa Distribusi Tekanan Rendah (Termasuk Aksesoris)

31,963,944.84

1.2

Pipa MDPE 80 SDR11, OD 63 mm,

mm

63

1.5

Fitting pipa PE 63 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal 63
End Cap 63
Coupler dia 63
Ball Valves PE 63
Box Valve PE

mm
mm
mm
mm
mm

63
63
63
63
63

75,473.26

63.88

4,821,086.98

unit
unit
unit
unit
unit
unit

294
256
65
757
71
71

520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30

152,935.49
172,145.18
21,579.24
128,165.18
566,196.01
74,429.30
990,209.17

1.7

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

755

1,312.00

1.8

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 63 mm

unit

1,509

50.00

SUB TOTAL C 1

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air

575,571.73
358,691.31
192,682.88

75,473.26
7,002,219.82

inch
inch

4"
4"

m
m

445.00
202.00

272.50
272.50

SUB TOTAL C 2

121,261.29
55,044.45
176,305.75

3
3.1

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm

39,631.73

61.75

2,447,259.24

3.3

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 63 mm


Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m
m

1,795.83
897.92
6,285.41

183.22
285.53
94.64

329,032.02
256,381.70
594,850.81

SUB TOTAL C 3
4

Pekerjaan Pemasangan & Penyambungan Pipa


Penyambungan Electrofusion Pipa PE 63 mm
SUB TOTAL C 4

3,627,523.77

0.04

Titik

615

133.97

82,391.55
82,391.55

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

Page 2

NO
5.1

DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

UNIT

VOL

m
m
m
m
m
m
m

10,590.27
149,652.52
74,826.26
28,808.11
1,795.83
897.92
6,285.41

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

2,435,445.04
667,150.93
301,400.18
854,448.55
245,992.83
138,449.53
386,741.02

SUB TOTAL C 5
6

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

5,029,628.07

m
m

445.00
202.00

1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL C 6

515,727.41
306,471.98
822,199.39

SUB TOTAL C

16,740,268.35

PEKERJAAN PEMERIKSAAN TEKNIS & PENGUJIAN

Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE

Ls

1.00

240,000.00

240,000.00

Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE

Ls
Ls

1.00
1.00

353,405.00
87,000.00

353,405.00
87,000.00

SUB TOTAL M
N

PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning

680,405.00

Ls

1.00

201,375.00

SUB TOTAL N
O

PEKERJAAN PASCA KONSTRUKSI


Pembersihan Jalur Pipa / Cleaning
As Build Drawing : Jaringan
Dokumen dan Peralatan Untuk Pengelola Jaringan Gas
- Manual Operational & Maintenance
- Mesin Buttfusion, kapasitas 63 s/d 180 mm
- Mesin Electrofusion, for MDPE & HDPE
- Pressure Tool Kit
SUB TOTAL O

TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi

201,375.00
201,375.00

m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls

92,468.05
650

2.72
175.00

251,050.76
113,750.00

1
1
1
1

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
609,497.31
51,157,934.29

Page 3

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


SCENARIO 4: 25% RUMAH TANGGA & 75% KOMERSIL
: DITJEN MIGAS
: PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH & KOMERSIL
KOTA DEPOK

Satuan Kerja
Pekerjaan

NO
A

DESKRIPSI

SIZE UNIT

PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik)

NOMINAL
SIZE

120 m
1000 m

UNIT

Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar

VOL

1
1
8
8
10
1
1
650
2

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00

52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00

SUB TOTAL A
1
1.1
1.2

Material Pipa Distribusi Tekanan Menengah (Termasuk Asesoris)


Pipa MDPE 80 SDR11, OD 90 mm
Pipa MDPE 80 SDR11, OD 125 mm

1.3

Fitting pipa PE 125 mm terdiri :


Elbow 45
Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Coupler
End Cap
Ball Valves PE 125 mm
Box Valve PE

1.4

Fitting pipa PE 90 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Reducer 125 x 90 mm
Coupler
Ball Valves PE 90
Box Valve PE

962,443.80

mm
mm

90
125

m
m

2,254.00
13,634.47

111.51
232.86

251,343.18
3,174,980.78

mm
mm
mm

125
125
125

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

45
15
4
3
93
4
13
13

3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,965.86
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30

152,652.09
44,457.73
19,551.24
5,897.59
103,258.69
8,762.73
161,086.75
13,627.90

mm
mm
mm

125
125
125

mm
mm

90
90

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

10
4
4
36
266
126
126

745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30

7,457.18
5,471.80
7,863.45
41,075.28
86,122.40
1,159,382.94
132,085.80

mm
mm

90
90

105,245.24

1.5

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

32

3,312.00

1.6

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 90, & 125 mm

unit

318

50.00

SUB TOTAL B 1
2

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air

inch
inch
inch
inch

6"
6"
10"
10"

m
m
m
m

41.00
25.00
525.00
142.00

427.92
427.92
1,033.75
1,033.75

17,544.71
10,697.99
542,721.20
146,793.16

SUB TOTAL B 2
3

717,757.07

RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet

unit

42

259,475

10,897,929.00

Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)

unit
unit
m
m
unit
unit
m

42
42
42.00
357.00
84
84
588.00

350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00

14,700.00
14,700.00
349,222.44
40,605.18
35,039.13
46,846.17
205,800.00

inch
inch

3
3

SUB TOTAL B 3
4
4.1

4.2

15,888.47
5,496,211.24

11,604,841.92

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm

m
m

11,268.73
1,191.37

79.41
61.75

894,850.10
73,566.85

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 125 mm


Pembongkaran Jalan Aspal

778.05

183.22

142,554.01

Page 1

NO

4.3

DESKRIPSI

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

Pembongkaran Jalan Beton


Pembongkaran Jalan Pasir Batu
Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 90 mm
Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m

466.83
311.22

285.53
94.64

TOTAL HARGA x Rp
1000
133,293.68
29,453.80

m
m
m

131.28
78.77
52.51

183.22
285.53
94.64

24,053.12
22,490.63
4,969.74

UNIT

VOL

HARGA SATUAN x Rp 1000

SUB TOTAL B 4
5

1,325,231.93

Pekerjaan Penyambungan Pipa


Penyambungan Buttfusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Buttfusion Pipa PE 90 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 90 mm

Titik
Titik
Titik
Titik

2,272
164
376
320

267.94
133.97
267.94
133.97

SUB TOTAL B 5

608,870.07
21,971.08
100,656.13
42,870.40
731,497.28

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

6.1

Pipa PE Dia 125 mm


Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

2,380.09
25,934.94
12,967.47
8,558.53
778.05
466.83
311.22

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

547,348.58
115,617.98
52,232.98
253,846.04
106,577.06
71,980.36
19,149.33

Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

335.06
4,376.00
2,188.00
842.38
131.28
78.77
52.51

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

77,053.97
19,508.21
8,813.26
24,984.99
17,982.73
12,145.24
3,231.06

6.2

SUB TOTAL B 6
7

1,330,471.79

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Nasional
Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

m
m
m

223.50
342.50
167.00

2,575.27
1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL B 7

1,225,878.39

SUB TOTAL B
C

PENGADAAN MATERIAL & PEKERJAAN PIPA SEKTOR

Material Pipa Distribusi Tekanan Rendah (Termasuk Aksesoris)

22,431,889.61

1.2

Pipa MDPE 80 SDR11, OD 63 mm,

mm

63

1.5

Fitting pipa PE 63 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal 63
End Cap 63
Coupler dia 63
Ball Valves PE 63
Box Valve PE

mm
mm
mm
mm
mm

63
63
63
63
63

36,723.42

63.88

2,345,821.58

unit
unit
unit
unit
unit
unit

204
156
45
489
42
42

520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30

106,118.50
104,900.97
14,939.48
82,790.98
334,932.85
44,028.60
481,811.27

1.7

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

367

1,312.00

1.8

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 63 mm

unit

734

50.00

SUB TOTAL C 1

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air

575,571.73
396,936.27
253,370.40

36,723.42
3,552,067.65

inch
inch

4"
4"

m
m

365.00
112.00

272.50
272.50

SUB TOTAL C 2

99,461.51
30,519.70
129,981.21

3
3.1

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm

19,197.92

61.75

1,185,471.33

3.3

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 63 mm


Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m
m

869.91
434.96
3,044.70

183.22
285.53
94.64

159,385.66
124,193.28
288,150.34

SUB TOTAL C 3
4

Pekerjaan Pemasangan & Penyambungan Pipa


Penyambungan Electrofusion Pipa PE 63 mm
SUB TOTAL C 4

1,757,200.62

0.04

Titik

405

133.97

54,257.85
54,257.85

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

Page 2

NO
5.1

DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

UNIT

VOL

m
m
m
m
m
m
m

5,130.01
72,492.84
36,246.42
13,954.87
869.91
434.96
3,044.70

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

1,179,748.44
323,173.08
146,000.58
413,901.49
119,160.83
67,066.03
187,340.35

SUB TOTAL C 5
6

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

2,436,390.80

m
m

365.00
112.00

1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL C 6

423,012.37
169,925.06
592,937.43

SUB TOTAL C

8,522,835.55

PEKERJAAN PEMERIKSAAN TEKNIS & PENGUJIAN

Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE

Ls

1.00

240,000.00

240,000.00

Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE

Ls
Ls

1.00
1.00

353,405.00
87,000.00

353,405.00
87,000.00

SUB TOTAL M
N

PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning

680,405.00

Ls

1.00

201,375.00

SUB TOTAL N
O

PEKERJAAN PASCA KONSTRUKSI


Pembersihan Jalur Pipa / Cleaning
As Build Drawing : Jaringan
Dokumen dan Peralatan Untuk Pengelola Jaringan Gas
- Manual Operational & Maintenance
- Mesin Buttfusion, kapasitas 63 s/d 125 mm
- Mesin Electrofusion, for MDPE & HDPE
- Pressure Tool Kit
SUB TOTAL O

TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi

201,375.00
201,375.00

m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls

52,611.89
650

2.72
175.00

142,841.29
113,750.00

1
1
1
1

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
501,287.84
33,300,236.80

Page 3

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


SCENARIO 5: 100% KOMERSIL
: DITJEN MIGAS
: PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH & KOMERSIL
KOTA DEPOK

Satuan Kerja
Pekerjaan

NO
A

DESKRIPSI

SIZE UNIT

PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik)

NOMINAL
SIZE

120 m
1000 m

UNIT

Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar

VOL

1
1
8
8
10
1
1
650
2

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00

52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00

SUB TOTAL A
1
1.1
1.2

Material Pipa Distribusi Tekanan Menengah (Termasuk Asesoris)


Pipa MDPE 80 SDR11, OD 90 mm
Pipa MDPE 80 SDR11, OD 125 mm

1.3

Fitting pipa PE 125 mm terdiri :


Elbow 45
Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Coupler
End Cap
Ball Valves PE 125 mm
Box Valve PE

1.4

Fitting pipa PE 90 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal
Reducer 180x125 mm
Reducer 125x90 mm
Coupler
Ball Valves PE 90
Box Valve PE

962,443.80

mm
mm

90
125

m
m

1,086.40
13,634.47

111.51
232.86

121,144.29
3,174,980.78

mm
mm
mm

125
125
125

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

45
15
34
3
123
4
13
13

3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,965.86
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30

152,652.09
44,457.73
166,185.58
5,897.59
136,567.95
8,762.73
161,086.75
13,627.90

mm
mm
mm

125
125
125

mm
mm

90
90

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit

8
0
34
30
288
108
108

745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30

5,965.74
0.00
66,839.35
34,229.40
93,245.30
993,756.80
113,216.40

mm
mm

90
90

97,511.06

1.5

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

29

3,312.00

1.6

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 90, & 125 mm

unit

294

50.00

SUB TOTAL B 1
2

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air

inch
inch
inch
inch

6"
6"
10"
10"

m
m
m
m

41.00
25.00
525.00
142.00

427.92
427.92
1,033.75
1,033.75

17,544.71
10,697.99
542,721.20
146,793.16

SUB TOTAL B 2
3

717,757.07

RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet

unit

36

259,475

9,341,082.00

Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)

unit
unit
m
m
unit
unit
m

36
36
36.00
306.00
72
72
504.00

350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00

12,600.00
12,600.00
299,333.52
34,804.44
30,033.54
40,153.86
176,400.00

inch
inch

3
3

SUB TOTAL B 3
4
4.1

4.2

14,720.87
5,404,848.31

9,947,007.36

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm

m
m

11,268.73
555.61

79.41
61.75

894,850.10
34,308.78

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 125 mm


Pembongkaran Jalan Aspal

778.05

183.22

142,554.01

Page 1

NO

4.3

DESKRIPSI

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

Pembongkaran Jalan Beton


Pembongkaran Jalan Pasir Batu
Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 90 mm
Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m

466.83
311.22

285.53
94.64

TOTAL HARGA x Rp
1000
133,293.68
29,453.80

m
m
m

61.22
36.73
24.49

183.22
285.53
94.64

11,217.46
10,488.77
2,317.70

UNIT

VOL

HARGA SATUAN x Rp 1000

SUB TOTAL B 4
5

1,258,484.31

Pekerjaan Penyambungan Pipa


Penyambungan Buttfusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 125 mm
Penyambungan Buttfusion Pipa PE 90 mm
Penyambungan Electrofusion Pipa PE 90 mm

Titik
Titik
Titik
Titik

2,272
224
181
360

267.94
133.97
267.94
133.97

SUB TOTAL B 5

608,870.07
30,009.28
48,515.00
48,229.20
687,394.35

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

6.1

Pipa PE Dia 125 mm


Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

2,380.09
25,934.94
12,967.47
8,558.53
778.05
466.83
311.22

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

547,348.58
115,617.98
52,232.98
253,846.04
106,577.06
71,980.36
19,149.33

Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

m
unit
m
m
m
m
m

156.26
2,040.80
1,020.40
392.85
61.22
36.73
24.49

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

35,935.04
9,097.89
4,110.17
11,652.05
8,386.46
5,664.08
1,506.85

6.2

SUB TOTAL B 6
7

1,243,104.86

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Nasional
Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

m
m
m

223.50
342.50
167.00

2,575.27
1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL B 7

1,225,878.39

SUB TOTAL B
C

PENGADAAN MATERIAL & PEKERJAAN PIPA SEKTOR

Material Pipa Distribusi Tekanan Rendah (Termasuk Aksesoris)

20,484,474.64

1.2

Pipa MDPE 80 SDR11, OD 63 mm,

mm

63

1.5

Fitting pipa PE 63 mm terdiri :


Elbow 90
Tee Equal 63
End Cap 63
Coupler dia 63
Ball Valves PE 63
Box Valve PE

mm
mm
mm
mm
mm

63
63
63
63
63

8,712.93

63.88

556,565.24

unit
unit
unit
unit
unit
unit

198
86
34
390
36
36

520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30

102,997.37
57,830.02
11,287.61
66,029.62
287,085.30
37,738.80
114,313.64

1.7

Papan Nama Jalur Gas (Marker Post)

unit

87

1,312.00

1.8

Tanda Tanam Jalur Gas (patok B)


Pipa Dia 63 mm

unit

174

50.00

SUB TOTAL C 1

Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air

575,571.73
396,936.27
253,370.40

8,712.93
1,242,560.53

inch
inch

4"
4"

m
m

241.00
112.00

272.50
272.50

SUB TOTAL C 2

65,671.85
30,519.70
96,191.54

3
3.1

Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm

4,427.84

61.75

273,418.93

3.3

Pekerjaan Pembongkaran pipa PE 63 mm


Pembongkaran Jalan Aspal
Pembongkaran Jalan Beton
Pembongkaran Jalan Pasir Batu

m
m
m

200.64
100.32
702.23

183.22
285.53
94.64

36,760.95
28,644.13
66,459.44

SUB TOTAL C 3
4

Pekerjaan Pemasangan & Penyambungan Pipa


Penyambungan Electrofusion Pipa PE 63 mm
SUB TOTAL C 4

405,283.45

0.04

Titik

318

133.97

42,602.46
42,602.46

Pekerjaan Penurunan & Pengurugan Pipa

Page 2

NO
5.1

DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu

SIZE UNIT

NOMINAL
SIZE

UNIT

VOL

m
m
m
m
m
m
m

1,183.19
16,719.86
8,359.93
3,218.57
200.64
100.32
702.23

HARGA SATUAN x Rp 1000

TOTAL HARGA x Rp
1000

229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53

272,098.99
74,537.14
33,673.80
95,462.88
27,483.44
15,468.21
43,208.47

SUB TOTAL C 5
6

Pekerjaan Galian Pada Perlintasan Jalan & Saluran


Pipa Perlintasan Jalan Lingkungan
Pipa Perlintasan Saluran

561,932.92

m
m

241.00
112.00

1,158.94
1,517.19

SUB TOTAL C 6

279,304.06
169,925.06
449,229.11

SUB TOTAL C

2,797,800.02

PEKERJAAN PEMERIKSAAN TEKNIS & PENGUJIAN

Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE

Ls

1.00

240,000.00

240,000.00

Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE

Ls
Ls

1.00
1.00

353,405.00
87,000.00

353,405.00
87,000.00

SUB TOTAL M
N

PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning

680,405.00

Ls

1.00

201,375.00

SUB TOTAL N
O

PEKERJAAN PASCA KONSTRUKSI


Pembersihan Jalur Pipa / Cleaning
As Build Drawing : Jaringan
Dokumen dan Peralatan Untuk Pengelola Jaringan Gas
- Manual Operational & Maintenance
- Mesin Buttfusion, kapasitas 63 s/d 125 mm
- Mesin Electrofusion, for MDPE & HDPE
- Pressure Tool Kit
SUB TOTAL O

TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi

201,375.00
201,375.00

m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls

23,433.80
650

2.72
175.00

63,622.77
113,750.00

1
1
1
1

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30

40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
422,069.32
25,548,567.78

Page 3

PROYEKSI CASH FLOW


No Uraian

Skenario

Total

Pengeluaran
A Biaya Investasi

75,288,221,195.71

B Income
C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative

20%

PBP
0
IRR
-5%
NPV
(Rp56,005,906,943.96)
BCR
0.19
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.2
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX

1.00

381,787,232,181.43
0.00
361,123,196,455.05
63,994,988,016.35
425,118,184,471.40
(43,330,952,289.97)
(8,666,190,457.99)
(34,664,761,831.98)

75,288,221,196
0.00

15,291,750,857

15,291,750,857

15,291,750,857

0
0
0
0
0
0
0
-75,288,221,196
-75,288,221,196
0.0
0

13,439,455,286
3,199,749,401
16,639,204,687
-1,347,453,829
-269,490,766
-1,077,963,064
2,121,786,337
2,121,786,337
-73,166,434,858
0
0

13,842,638,944
3,199,749,401
17,042,388,345
-1,750,637,488
-350,127,498
-1,400,509,990
1,799,239,410
1,799,239,410
-71,367,195,448
0
0

14,257,918,113
3,199,749,401
17,457,667,513
-2,165,916,656
-433,183,331
-1,732,733,325
1,467,016,076
1,467,016,076
-69,900,179,372
0
0

BTU
feet

OPEX
UNIT
Toll Fee

1.00
1.00
1.00

10

11

12

15,291,750,857

15,291,750,857

17,585,513,486

17,585,513,486

17,585,513,486

17,585,513,486

17,585,513,486

20,223,340,509

20,223,340,509

14,685,655,656
3,199,749,401
17,885,405,057
-2,593,654,200
-518,730,840
-2,074,923,360
1,124,826,041
1,124,826,041
-68,775,353,331
0
0

15,126,225,326
3,199,749,401
18,325,974,726
-3,034,223,869
-606,844,774
-2,427,379,095
772,370,305
772,370,305
-68,002,983,026
0
0

15,580,012,085
3,199,749,401
18,779,761,486
-1,194,248,001
-238,849,600
-955,398,400
2,244,351,000
2,244,351,000
-65,758,632,025
0
0

16,047,412,448 16,528,834,821
3,199,749,401
3,199,749,401
19,247,161,849 19,728,584,222
-1,661,648,363 -2,143,070,737
-332,329,673
-428,614,147
-1,329,318,690 -1,714,456,589
1,870,430,710
1,485,292,812
1,870,430,710
1,485,292,812
-63,888,201,315 -62,402,908,503
0
0
0
0

17,024,699,866
3,199,749,401
20,224,449,267
-2,638,935,781
-527,787,156
-2,111,148,625
1,088,600,776
1,088,600,776
-61,314,307,728
0
0

17,535,440,862
3,199,749,401
20,735,190,263
-3,149,676,777
-629,935,355
-2,519,741,422
680,007,979
680,007,979
-60,634,299,749
0
0

18,061,504,088
3,199,749,401
21,261,253,489
-1,037,912,980
-207,582,596
-830,330,384
2,369,419,017
2,369,419,017
-58,264,880,732
0
0

18,603,349,211
3,199,749,401
21,803,098,611
-1,579,758,103
-315,951,621
-1,263,806,482
1,935,942,919
1,935,942,919
-56,328,937,813
0
0

13

14

15

16

17

18

19

20

20,223,340,509

20,223,340,509

20,223,340,509

23,256,841,585

23,256,841,585

23,256,841,585

23,256,841,585

23,256,841,585

19,161,449,687
3,199,749,401
22,361,199,088
-2,137,858,579
-427,571,716
-1,710,286,863
1,489,462,538
1,489,462,538
-54,839,475,276
0
0

19,736,293,177
3,199,749,401
22,936,042,578
-2,712,702,070
-542,540,414
-2,170,161,656
1,029,587,745
1,029,587,745
-53,809,887,531
0
0

20,328,381,973
3,199,749,401
23,528,131,374
-3,304,790,865
-660,958,173
-2,643,832,692
555,916,709
555,916,709
-53,253,970,822
0
0

20,938,233,432
3,199,749,401
24,137,982,833
-881,141,248
-176,228,250
-704,912,998
2,494,836,402
2,494,836,402
-50,759,134,420
0
0

21,566,380,435
3,199,749,401
24,766,129,836
-1,509,288,251
-301,857,650
-1,207,430,601
1,992,318,800
1,992,318,800
-48,766,815,619
0
0

22,213,371,848
3,199,749,401
25,413,121,249
-2,156,279,664
-431,255,933
-1,725,023,731
1,474,725,670
1,474,725,670
-47,292,089,950
0
0

22,879,773,003
3,199,749,401
26,079,522,404
-2,822,680,819
-564,536,164
-2,258,144,656
941,604,745
941,604,745
-46,350,485,205
0
0

23,566,166,194
3,199,749,401
26,765,915,594
-3,509,074,010
-701,814,802
-2,807,259,208
392,490,193
392,490,193
-45,957,995,011
0
0

PROYEKSI CASH FLOW


No Uraian

Skenario

Total

Pengeluaran
A Biaya Investasi
B Income
C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative

20%

PBP
13
IRR
4.4%
NPV
(Rp15,773,818,217.89)
BCR
0.71
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.29
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX

1.00

59,472,837,825.70

59,472,837,826

403,281,571,538.57
0.00
300,416,110,959.58
50,551,912,151.85
350,968,023,111.42
52,313,548,427.15
10,462,709,685.43

0.00

16,152,665,143

16,152,665,143

16,152,665,143

0
0
0
0
0
0
0
-59,472,837,826
-59,472,837,826
0.0
0

11,180,198,143
2,527,595,608
13,707,793,750
2,444,871,392
488,974,278
1,955,897,114
4,483,492,722
4,483,492,722
-54,989,345,104
0
0

11,515,604,087
2,527,595,608
14,043,199,695
2,109,465,448
421,893,090
1,687,572,358
4,215,167,966
4,215,167,966
-50,774,177,138
0
0

11,861,072,210
2,527,595,608
14,388,667,817
1,763,997,326
352,799,465
1,411,197,860
3,938,793,468
3,938,793,468
-46,835,383,670
0
0

BTU
feet

OPEX
UNIT
Toll Fee

1.00
1.00
1.00

18,575,564,914

10

11

12

16,152,665,143

16,152,665,143

18,575,564,914

18,575,564,914

18,575,564,914

18,575,564,914

21,361,899,651

21,361,899,651

12,216,904,376
2,527,595,608
14,744,499,984
1,408,165,159
281,633,032
1,126,532,127
3,654,127,735
3,654,127,735
-43,181,255,935
0
0

12,583,411,507
2,527,595,608
15,111,007,115
1,041,658,028
208,331,606
833,326,422
3,360,922,030
3,360,922,030
-39,820,333,905
0
0

12,960,913,853 13,349,741,268 13,750,233,506


2,527,595,608
2,527,595,608
2,527,595,608
15,488,509,460 15,877,336,876 16,277,829,114
3,087,055,454
2,698,228,039
2,297,735,801
617,411,091
539,645,608
459,547,160
2,469,644,363
2,158,582,431
1,838,188,640
4,997,239,971
4,686,178,038
4,365,784,248
4,997,239,971
4,686,178,038
4,365,784,248
-34,823,093,934 -30,136,915,896 -25,771,131,648
0
0
0
0
0
0

14,162,740,511
2,527,595,608
16,690,336,119
1,885,228,795
377,045,759
1,508,183,036
4,035,778,644
4,035,778,644
-21,735,353,004
0
0

14,587,622,727
2,527,595,608
17,115,218,334
1,460,346,580
292,069,316
1,168,277,264
3,695,872,872
3,695,872,872
-18,039,480,132
0
0

15,025,251,408
2,527,595,608
17,552,847,016
3,809,052,635
761,810,527
3,047,242,108
5,574,837,716
5,574,837,716
-12,464,642,417
0
0

15,476,008,951
2,527,595,608
18,003,604,558
3,358,295,093
671,659,019
2,686,636,074
5,214,231,682
5,214,231,682
-7,250,410,734
0
0

13

14

15

16

17

18

19

20

21,361,899,651

21,361,899,651

21,361,899,651

24,566,184,599

24,566,184,599

24,566,184,599

24,566,184,599

24,566,184,599

15,940,289,219
2,527,595,608
18,467,884,827
2,894,014,825
578,802,965
2,315,211,860
4,842,807,467
4,842,807,467
-2,407,603,267
0
0

16,418,497,896
2,527,595,608
18,946,093,503
2,415,806,148
483,161,230
1,932,644,918
4,460,240,526
4,460,240,526
2,052,637,259
1
13.49519478

16,911,052,833
2,527,595,608
19,438,648,440
1,923,251,211
384,650,242
1,538,600,969
4,066,196,576
4,066,196,576
6,118,833,835
2
0

17,418,384,418
2,527,595,608
19,945,980,025
4,620,204,574
924,040,915
3,696,163,659
6,223,759,267
6,223,759,267
12,342,593,102
3
0

17,940,935,950
2,527,595,608
20,468,531,558
4,097,653,041
819,530,608
3,278,122,433
5,805,718,041
5,805,718,041
18,148,311,143
4
0

18,479,164,029
2,527,595,608
21,006,759,636
3,559,424,963
711,884,993
2,847,539,970
5,375,135,578
5,375,135,578
23,523,446,720
5
0

19,033,538,950
2,527,595,608
21,561,134,557
3,005,050,042
601,010,008
2,404,040,034
4,931,635,641
4,931,635,641
28,455,082,362
6
0

19,604,545,118
2,527,595,608
22,132,140,726
2,434,043,873
486,808,775
1,947,235,099
4,474,830,706
4,474,830,706
32,929,913,068
7
0

PROYEKSI CASH FLOW


No Uraian

Skenario

Total

Pengeluaran
A Biaya Investasi

51,157,934,293

51,157,934,293

B Income

424,775,910,895.71
0.00
241,544,540,745.44
43,484,244,149.01
285,028,784,894.45
139,747,126,001.26
27,949,425,200.25
111,797,700,801.01
155,281,944,950.02
104,124,010,657.07
449,754,888,216.76

0.00

17,013,579,429

17,013,579,429

17,013,579,429

0
0
0
0
0
0
0
-51,157,934,293
-51,157,934,293
0.0
0

8,989,251,000
2,174,212,207
11,163,463,207
5,850,116,221
1,170,023,244
4,680,092,977
6,854,305,184
6,854,305,184
-44,303,629,109
0
0

9,258,928,530
2,174,212,207
11,433,140,737
5,580,438,691
1,116,087,738
4,464,350,953
6,638,563,160
6,638,563,160
-37,665,065,948
0
0

9,536,696,386
2,174,212,207
11,710,908,593
5,302,670,835
1,060,534,167
4,242,136,668
6,416,348,876
6,416,348,876
-31,248,717,073
0
0

C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative

20%

PBP
8
IRR
13%
NPV
Rp17,502,057,436.92
BCR
1.37
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.29
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX

1.00

BTU
feet

OPEX
UNIT
Toll Fee

1.00
1.00
1.00

10

11

12

17,013,579,429

17,013,579,429

19,565,616,343

19,565,616,343

19,565,616,343

19,565,616,343

19,565,616,343

22,500,458,794

22,500,458,794

9,822,797,277
2,174,212,207
11,997,009,485
5,016,569,944
1,003,313,989
4,013,255,955
6,187,468,162
6,187,468,162
-25,061,248,910
0
0

10,117,481,196
2,174,212,207
12,291,693,403
4,721,886,025
944,377,205
3,777,508,820
5,951,721,028
5,951,721,028
-19,109,527,883
0
0

10,421,005,632
2,174,212,207
12,595,217,839
6,970,398,504
1,394,079,701
5,576,318,803
7,750,531,010
7,750,531,010
-11,358,996,872
0
0

10,733,635,801
2,174,212,207
12,907,848,008
6,657,768,335
1,331,553,667
5,326,214,668
7,500,426,875
7,500,426,875
-3,858,569,997
0
0

11,055,644,875
2,174,212,207
13,229,857,082
6,335,759,261
1,267,151,852
5,068,607,409
7,242,819,616
7,242,819,616
3,384,249,619
1
7.514975663

11,387,314,221
2,174,212,207
13,561,526,428
6,004,089,915
1,200,817,983
4,803,271,932
6,977,484,139
6,977,484,139
10,361,733,758
2
0

11,728,933,648
2,174,212,207
13,903,145,855
5,662,470,488
1,132,494,098
4,529,976,390
6,704,188,598
6,704,188,598
17,065,922,356
3
0

12,080,801,657
2,174,212,207
14,255,013,864
8,245,444,930
1,649,088,986
6,596,355,944
8,770,568,151
8,770,568,151
25,836,490,507
4
0

12,443,225,707
2,174,212,207
14,617,437,914
7,883,020,880
1,576,604,176
6,306,416,704
8,480,628,912
8,480,628,912
34,317,119,419
5
0

13

14

15

16

17

18

19

20

22,500,458,794

22,500,458,794

22,500,458,794

25,875,527,613

25,875,527,613

25,875,527,613

25,875,527,613

25,875,527,613

12,816,522,478
2,174,212,207
14,990,734,685
7,509,724,109
1,501,944,822
6,007,779,287
8,181,991,495
8,181,991,495
42,499,110,914
6
0

13,201,018,152
2,174,212,207
15,375,230,360
7,125,228,435
1,425,045,687
5,700,182,748
7,874,394,955
7,874,394,955
50,373,505,869
7
0

13,597,048,697
2,174,212,207
15,771,260,904
6,729,197,890
1,345,839,578
5,383,358,312
7,557,570,520
7,557,570,520
57,931,076,388
8
0

14,004,960,158
2,174,212,207
16,179,172,365
9,696,355,248
1,939,271,050
7,757,084,199
9,931,296,406
9,931,296,406
67,862,372,794
9
0

14,425,108,962
2,174,212,207
16,599,321,170
9,276,206,444
1,855,241,289
7,420,965,155
9,595,177,362
9,595,177,362
77,457,550,157
10
0

14,857,862,231
2,174,212,207
17,032,074,439
8,843,453,175
1,768,690,635
7,074,762,540
9,248,974,747
9,248,974,747
86,706,524,904
11
0

15,303,598,098
2,174,212,207
17,477,810,306
8,397,717,308
1,679,543,462
6,718,173,846
8,892,386,054
8,892,386,054
95,598,910,958
12
0

15,762,706,041
2,174,212,207
17,936,918,249
7,938,609,365
1,587,721,873
6,350,887,492
8,525,099,699
8,525,099,699
104,124,010,657
13
0

PROYEKSI CASH FLOW


No Uraian

Skenario

Total

Pengeluaran
A Biaya Investasi
B Income
C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative

20%

PBP
4
IRR
28%
NPV
Rp59,477,612,337.60
BCR
2.94
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.29
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX

1.00

33,300,236,800

33,300,236,800

446,270,250,252.86
0.00
180,800,374,133.17
28,305,201,279.75
209,105,575,412.92
237,164,674,839.94
47,432,934,967.99
189,731,739,871.95
218,036,941,151.70
184,736,704,351.99
1,421,271,690,576.05

0.00

17,874,493,714

17,874,493,714

17,874,493,714

0
0
0
0
0
0
0
-33,300,236,800
-33,300,236,800
0.0
0

6,728,613,857
1,415,260,064
8,143,873,921
9,730,619,793
1,946,123,959
7,784,495,835
9,199,755,899
9,199,755,899
-24,100,480,901
0
0

6,930,472,273
1,415,260,064
8,345,732,337
9,528,761,377
1,905,752,275
7,623,009,102
9,038,269,166
9,038,269,166
-15,062,211,735
0
0

7,138,386,441
1,415,260,064
8,553,646,505
9,320,847,209
1,864,169,442
7,456,677,767
8,871,937,831
8,871,937,831
-6,190,273,904
0
0

BTU
feet

OPEX
UNIT
Toll Fee

1.00
1.00
1.00

10

11

17,874,493,714

17,874,493,714

20,555,667,771

20,555,667,771

20,555,667,771

20,555,667,771

20,555,667,771

23,639,017,937

7,352,538,034
1,415,260,064
8,767,798,098
9,106,695,616
1,821,339,123
7,285,356,493
8,700,616,557
8,700,616,557
2,510,342,653
1
3.705502485

7,573,114,175
1,415,260,064
8,988,374,239
8,886,119,475
1,777,223,895
7,108,895,580
8,524,155,644
8,524,155,644
11,034,498,297
2
0

7,800,307,601
1,415,260,064
9,215,567,665
11,340,100,107
2,268,020,021
9,072,080,086
10,487,340,149
10,487,340,149
21,521,838,446
3
0

8,034,316,829
1,415,260,064
9,449,576,893
11,106,090,879
2,221,218,176
8,884,872,703
10,300,132,767
10,300,132,767
31,821,971,213
4
0

8,275,346,333
1,415,260,064
9,690,606,397
10,865,061,374
2,173,012,275
8,692,049,099
10,107,309,163
10,107,309,163
41,929,280,377
5
0

8,523,606,723
1,415,260,064
9,938,866,787
10,616,800,984
2,123,360,197
8,493,440,787
9,908,700,851
9,908,700,851
51,837,981,228
6
0

8,779,314,925
1,415,260,064
10,194,574,989
10,361,092,782
2,072,218,556
8,288,874,226
9,704,134,290
9,704,134,290
61,542,115,518
7
0

9,042,694,373
1,415,260,064
10,457,954,437
13,181,063,500
2,636,212,700
10,544,850,800
11,960,110,864
11,960,110,864
73,502,226,382
8
0

12

13

14

15

16

17

18

19

23,639,017,937

23,639,017,937

23,639,017,937

23,639,017,937

27,184,870,628

27,184,870,628

27,184,870,628

27,184,870,628

9,313,975,204
1,415,260,064
10,729,235,268
12,909,782,669
2,581,956,534
10,327,826,135
11,743,086,199
11,743,086,199
85,245,312,581
9
0

9,593,394,460
1,415,260,064
11,008,654,524
12,630,363,413
2,526,072,683
10,104,290,730
11,519,550,794
11,519,550,794
96,764,863,375
10
0

9,881,196,294
1,415,260,064
11,296,456,358
12,342,561,579
2,468,512,316
9,874,049,263
11,289,309,327
11,289,309,327
108,054,172,703
11
0

10,177,632,183
1,415,260,064
11,592,892,247
12,046,125,690
2,409,225,138
9,636,900,552
11,052,160,616
11,052,160,616
119,106,333,319
12
0

10,482,961,148
1,415,260,064
11,898,221,212
15,286,649,415
3,057,329,883
12,229,319,532
13,644,579,596
13,644,579,596
132,750,912,915
13
0

10,797,449,983
1,415,260,064
12,212,710,047
14,972,160,581
2,994,432,116
11,977,728,465
13,392,988,529
13,392,988,529
146,143,901,444
14
0

11,121,373,482
1,415,260,064
12,536,633,546
14,648,237,081
2,929,647,416
11,718,589,665
13,133,849,729
13,133,849,729
159,277,751,173
15
0

11,455,014,687
1,415,260,064
12,870,274,751
14,314,595,877
2,862,919,175
11,451,676,702
12,866,936,766
12,866,936,766
172,144,687,939
16
0

20

27,184,870,628
11,798,665,127
1,415,260,064
13,213,925,191
13,970,945,436
2,794,189,087
11,176,756,349
12,592,016,413
12,592,016,413
184,736,704,352
17
0

PROYEKSI CASH FLOW


No Uraian

Skenario

Total

Pengeluaran
A Biaya Investasi
B Income
C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative

20%

PBP
2
IRR
48%
NPV
Rp97,298,270,686.92
BCR
5.13
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.29
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX

1.00

25,548,567,781

25,548,567,781

467,764,589,610.00
0.00
106,503,059,332.41
21,716,282,613.91
128,219,341,946.32
339,545,247,663.69
67,909,049,532.74
271,636,198,130.95
293,352,480,744.86
267,803,912,963.79
2,301,852,959,373.05

0.00

18,735,408,000

18,735,408,000

18,735,408,000

0
0
0
0
0
0
0
-25,548,567,781
-25,548,567,781
0.0
0

3,963,586,714
1,085,814,131
5,049,400,845
13,686,007,155
2,737,201,431
10,948,805,724
12,034,619,855
12,034,619,855
-13,513,947,926
0
0

4,082,494,316
1,085,814,131
5,168,308,446
13,567,099,554
2,713,419,911
10,853,679,643
11,939,493,774
11,939,493,774
-1,574,454,153
0
0

4,204,969,145
1,085,814,131
5,290,783,276
13,444,624,724
2,688,924,945
10,755,699,779
11,841,513,910
11,841,513,910
10,267,059,757
1
2.125507688

BTU
feet

OPEX
UNIT
Toll Fee

1.00
1.00
1.00

10

11

12

18,735,408,000

18,735,408,000

21,545,719,200

21,545,719,200

21,545,719,200

21,545,719,200

21,545,719,200

24,777,577,080

24,777,577,080

4,331,118,220
1,085,814,131
5,416,932,350
13,318,475,650
2,663,695,130
10,654,780,520
11,740,594,651
11,740,594,651
22,007,654,408
2
0

4,461,051,766
1,085,814,131
5,546,865,897
13,188,542,103
2,637,708,421
10,550,833,683
11,636,647,813
11,636,647,813
33,644,302,221
3
0

4,594,883,319
1,085,814,131
5,680,697,450
15,865,021,750
3,173,004,350
12,692,017,400
13,777,831,531
13,777,831,531
47,422,133,752
4
0

4,732,729,819
1,085,814,131
5,818,543,949
15,727,175,251
3,145,435,050
12,581,740,200
13,667,554,331
13,667,554,331
61,089,688,083
5
0

4,874,711,713
1,085,814,131
5,960,525,844
15,585,193,356
3,117,038,671
12,468,154,685
13,553,968,816
13,553,968,816
74,643,656,899
6
0

5,020,953,065
1,085,814,131
6,106,767,195
15,438,952,005
3,087,790,401
12,351,161,604
13,436,975,734
13,436,975,734
88,080,632,633
7
0

5,171,581,657
1,085,814,131
6,257,395,787
15,288,323,413
3,057,664,683
12,230,658,730
13,316,472,861
13,316,472,861
101,397,105,494
8
0

5,326,729,106
1,085,814,131
6,412,543,237
18,365,033,843
3,673,006,769
14,692,027,074
15,777,841,205
15,777,841,205
117,174,946,699
9
0

5,486,530,979
1,085,814,131
6,572,345,110
18,205,231,970
3,641,046,394
14,564,185,576
15,649,999,707
15,649,999,707
132,824,946,406
10
0

13

14

15

16

17

18

19

20

24,777,577,080

24,777,577,080

24,777,577,080

28,494,213,642

28,494,213,642

28,494,213,642

28,494,213,642

28,494,213,642

5,651,126,909
1,085,814,131
6,736,941,040
18,040,636,040
3,608,127,208
14,432,508,832
15,518,322,963
15,518,322,963
148,343,269,369
11
0

5,820,660,716
1,085,814,131
6,906,474,847
17,871,102,233
3,574,220,447
14,296,881,787
15,382,695,917
15,382,695,917
163,725,965,286
12
0

5,995,280,538
1,085,814,131
7,081,094,668
17,696,482,412
3,539,296,482
14,157,185,929
15,243,000,060
15,243,000,060
178,968,965,346
13
0

6,175,138,954
1,085,814,131
7,260,953,084
21,233,260,558
4,246,652,112
16,986,608,446
18,072,422,577
18,072,422,577
197,041,387,923
14
0

6,360,393,122
1,085,814,131
7,446,207,253
21,048,006,389
4,209,601,278
16,838,405,111
17,924,219,242
17,924,219,242
214,965,607,164
15
0

6,551,204,916
1,085,814,131
7,637,019,047
20,857,194,595
4,171,438,919
16,685,755,676
17,771,569,807
17,771,569,807
232,737,176,971
16
0

6,747,741,063
1,085,814,131
7,833,555,194
20,660,658,448
4,132,131,690
16,528,526,758
17,614,340,889
17,614,340,889
250,351,517,860
17
0

6,950,173,295
1,085,814,131
8,035,987,426
20,458,226,216
4,091,645,243
16,366,580,973
17,452,395,103
17,452,395,103
267,803,912,964
18
0

Anda mungkin juga menyukai