KOTA DEPOK
TESIS
BINARGA GUCHANY
1106028683
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magster Teknik
BINARGA GUCHANY
1106028683
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat Nya Tesis ini dapat diselesaikan.
Penulisan Tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Teknik Departemen Teknik Kimia pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya
menyadari bahwa dari masa perkuliahan hingga penyusunan Tesis ini, telah banyak pihak yang
membantu sehingga semua proses dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Asep Handaya Saputra, MEng selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Tesis
ini.
2. Seluruh staf pengajar Pasca Sarjana Magister Manajemen Gas Universitas Indonesia
3. Ibu Dr. Ing. Evita H Legowo selaku Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang telah
memberi izin penulis untuk menambah ilmu kembali di Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.
4. Keluarga besar Ditjen Migas terutama Direktorat Pembinaan Usaha Hilir Migas atas bantuan
data dan dukungan moral yang telah diberikan.
5. Kedua orang tua penulis, (Alm) H. Abdul Gafar dan Ibu Hajjah Marnis yang telah
membimbing dan mendidik penulis dari buaian hingga sekarang. Semoga Allah SWT
membalas jasa-jasa beliau yang tak terhitung.
6. Istri penulis tercinta , Hartini Rahayu and dan Empat permata hatiku, Farras, Felda Voila,
Sadra atas doa dan support nya.
7. Pihak pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan dan wawasan dalam penyusunan Tesis ini
sehingga segala kritik dan saran yang bermanfaat diharapkan dapat memperbaiki penelitian ini di
masa yang akan datang.
Akhir kata, Saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu. Semoga Tesis in membawa manfaat.
Jakarta,
Januari 2014
Binarga Guchany
v
Sebaga i civ itas akad emi k Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Binarga Guchany
NPM
: 1106028683
Progr am Studi
: Manajem en Gas
Depart emen
: Teknik Kimia
Fak ultas
: Teknik
Jenis Karya
: T esis
D em i pe ngembanga n ilmu pengetahu an, meny etujui untuk mernberikan kepada Un iversitas
Indone sia Hak Bebas Ro yalt i No neks klusif ( No n-Exclu sive Roya lty Free R ight) atas karya
ilmiah saya berjudul
Beserta per angkat yang ada (jika d iperlu kan). Dengan Hak Bebas Ro yalti No n eksklusif ini
Universitas Ind on esia berhak menyimpan , menga lih med ia/ formatkan, mengelo la da,lam bent uk
pangka lan data (database) , meraw at dan mempubli kasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebaga i penulis/pe ncipta dan sebagai pemi lik hak c ipta.
Dibuat di
: Jakarta
Pada tanggal
Yang
me~
y ta.kan
.d
(Binarga Guchany)
VI
IIIIIl
ABSTRAK
Nama
: Binarga Guchany
Kurangnya infrastruktur distribusi gas bumi ke lokasi calon pelanggan merupakan kendala
pemanfaatan gas bumi. Kurang berkembangnya infrastruktur gas bumi tersebut dikarenakan
kendala keekonomian sehingga badan usaha belum tertarik mengembangkannya. Oleh karena itu
perlu keterlibatan Pemerintah untuk mempercepat penggunaan bahan bakar gas tersebut melalui
Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga (Jargas) yang salah satunya
di Kota Depok pada Tahun Anggaran 2010. Jargas ini selanjutnya pada tahun 2011 diserahkan
oleh Pemerintah kepada PT A sebagai operator yang ditunjuk Menteri ESDM untuk
mengelolanya. Untuk tetap eksis maka PT A diharuskan untuk mengembangkan jaringan yang
telah diserahkan
Gas sebesar 1 MMSCFD yang dipasok dari PT B baru dikonsumsi sebesar 0,07 MMSCFD untuk
4000 SR. Sisa 0,93 MMSCFD digunakan untuk pengembangan jargas di sektor rumah tangga
dan komersil. Studi ini menganalisis keekonomian terhadap pengembangan jaringan dengan 5
skenario pengembangan: 100% untuk rumah tangga, 75% untuk rumah tangga dan 25% untuk
komersil; 50% rumah tangga dan 50% komersil; 25% rumah tangga dan 75% komersil: dan
100% komersil.
Dari studi dihasilkan Investasi untuk masing-masing skenario sebagai berikut: Rp
75.288.221.200; Rp 59.472.837.830 ; Rp 51.157.934.290; Rp 33.300.236.800, Rp
25.548.567.780. NPV untuk masing-masing skenario: - Rp 56.005.906.943; - Rp
15.773.305.454; Rp 17.502.346.902; Rp 59.477.612.337; Rp 97.298.270.687. Internal Rate of
Return (IRR) untuk masing-masing skenario: - 5%, 4,4%; 13% ; 28% ;48%. Payback Period
untuk masing-masing skenario adalah: tidak bisa dihitung,13,8,4,2 tahun.
Dengan asumsi bahwa Minimum IRR 13% dan Payback Period maksimal 8 tahun maka skenario
3,4 dan 5 saja yang layak. Dengan berbagai pertimbangan maka skenario 4 yang layak untuk
direkomenadasikan ke PT A untuk pengembangan Jaringan Gas Bumi di Kota Depok.
vii
ABSTRACT
Name
: Binarga Guchany
Lack of gas infrastructure to consumer is barrier in utilizing natural gas. Undeveloped of gas
infrastructure is caused by economic threat in which companies are not interesting to develop.
That is why it is needed governments role to speed up utilization of natural gas fuel through
construction of gas pipeline network for household in which Depok is chosen as a city which is
built at 2010. The network then was given to Jabar Energi as company appointed as operator of
Depoks gas pipeline network to develop. To become exist, PT A is obliged to develop network
which was constructed.
1 MMSCFD of natural gas supplied by PT B is only consumed 0,07 MMSCFD for 4000 house
hold. 0.93 MMSCFD excess gas is used to household and commercial. This study is to analyze
economic feasibily for 5 scenarios i.e: 100% for household; 75% for household and 25%
commercial; 50% for household 50% commercial; 25% household and 75% commercial; and
100% commercial.
Study shows amount of Investment for each scenarios: Rp 75.288.221.200; Rp 59.472.837.830 ;
Rp 51.157.934.290; Rp 33.300.236.800, Rp 25.548.567.780. NPV for each scenarios: - Rp
56.005.906.943; - Rp 15.773.305.454; Rp 17.502.346.902; Rp 59.477.612.337; Rp
97.298.270.687. Internal Rate of Return (IRR) for each scenarios 5% ; 4,4%; 13% ; 28% ;48%.
Payback Period for each scenarios: cant be calculated,13,8,4,2 years.
By assumption Minimum IRR 13% study shows 4th and 5th will be feasible and Maximum
Payback Period 8 yeras, study show 3th, 4th and 5th will be feasible. By various consideration
4th is the most feasible to be recommended to PT A to develop the gas network within Depok.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
iv
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
1.2.
PERMASALAHAN
1.3.
1.4.
BATASAN PENELITIAN
1.5.
SISTIMATIKA PENULISAN
TINJAUAN PUSTAKA
GAS BUMI
BAB II
2.1.
2.2.
2.3
REGULASI DI INDONESIA
10
ix
2.4.
ANALISIS TEKNIS
16
16
17
18
2.4.2.
Ukuran Pipa
19
2.4.3.
22
2.4.4.
22
22
23
2.5.
KOTA DEPOK
26
2.6.
ANALISIS KEEKONOMIAN
28
BAB III
3.1.
METODOLOGI
35
35
3.1.1. Suplai
35
3.1.2. Demand
36
3.2.
37
38
38
39
39
3.3.
40
DISAIN TEKNIS
40
41
41
3.4.
PERHITUNGAN INVESTASI
41
41
42
42
42
43
43
45
48
4.2.
48
48
49
52
54
55
58
66
68
69
69
BAB V KESIMPULAN
71
DAFTAR PUSTAKA
73
xi
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
3
5
10
Gambar 2.2 Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi
12
18
35
40
66
68
69
69
xii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
14
15
15
20
20
21
21
23
24
Tabel 2.12. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk kota Depok(tahun 2011) 27
Tabel 4.1. Data Kependudukan Kecamatan Beji Kota Depok
45
45
51
51
Tabel 4.5. Hasil analisa Jenis Pipa untuk Laju Alir Gas 1 MMSCFD
52
57
59
61
62
64
65
Tabel 4.12. Perhitungan NPV, IRR, PBP dan BCR untuk tiap skenario investasi
66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
L1
L2
Regulator Sektor
Lampiran 3: Plot Plan
L3
L4
L5
L6
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Peningkatan jumlah penduduk di beberapa kota/kabupaten di Indonesia cukup pesat.
Hal tersebut mendorong peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai bidang.
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah peningkatan penggunaan gas bumi
sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan sektor komersial. Pemenuhan kebutuhan gas
bumi sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan sektor komersial harus ekonomis, aman
dan tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah sedang
menggalakkan penggunaan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk rumah
tangga dan sektor komersial.
Saat ini upaya peningkatan pemanfaatan bahan bakar gas bumi untuk rumah tangga
dan sektor komersial terhambat karena terbatasnya infrastruktur yang menghubungkan gas
bumi dari sumbernya ke konsumen. Kurang berkembangnya infrastruktur gas bumi tersebut
dikarenakan
kendala
keekonomian
sehingga
badan
usaha
belum
tertarik
(FEED) dan Detail Engineering Drawing and Construction (DEDC) serta kajian Upaya
Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) di masing-masing
kota/kabupaten.
Kriteria pemilihan kota/kabupaten yang akan dibangun Jargas yaitu adanya alokasi
gas bumi untuk Jargas, dekat dengan jaringan distribusi gas bertekanan rendah, lebar jalan
menuju rumah lebih dari 2 (dua) meter, tersedia anggaran dari Ditjen Migas serta ada
pertimbangan dari Pemerintah Daerah setempat.
Pemerintah c.q. Ditjen Migas membangun dan memberikan jaringan gas ini secara
cuma-cuma kepada masyarakat sampai ke kompor. Untuk kompor disediakan masingmasing rumah tangga. Program ini ditujukan lebih kepada masyarakat ekonomi menengah
ke bawah walau pada kenyataannya jaringan ini juga melewati rumah-rumah mewah karena
kendala teknis jaringan pipa.
Setelah Jargas dikonstruksi, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan
Sumber daya Mineral (ESDM) No. 19 tahun 2009 tentang Tatacara Penawaran
Pengoperasian Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga yang dibangun oleh
Pemerintah, dilakukan lelang operator oleh Ditjen Migas untuk menentukan operator yang
akan mengoperasikan dan mengembangkan Jargas yang telah dibangun.
Sektor komersial meliputi hotel, toko, gedung perkantoran, rumah sakit dan restoran.
Dalam 5 tahun terakhir permintaan sektor komersial tumbuh rata-rata 5,7% per tahun
dengan pangsa berkisar antara 4,0% - 4,6% (diluar biomassa). Permintaan energi sektor ini
diperkirakan akan terus tumbuh dengan berkembangnya sektor komersial di masa
mendatang. Trend permintaan energy sektor komersial akan tumbuh sekitar 5,1% per tahun.
Kota Depok adalah salah satu kota terpilih yang dibangun Jargas untuk Rumah
Tangga pada Tahun 2010 dan telah dioperasikan tahun 2011. Tahap pengembangan
diperkirakan pada tahun 2014 yang akan dilakukan oleh PT. A sebagai Badan Usaha yang
ditunjuk oleh Menteri ESDM atas usulan Ditjen Migas sebagai operator Jargas di kota
Depok. Dengan mendapat suplai gas dari PT. B sebesar 1 MMSCFD yang melakukan
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT. A selama 5 (lima) tahun. Pada tahun 2011 gas
telah mengalir ke Kelurahan Beji dan Beji Timur sebanyak 4000 Sambungan Rumah
(SR).Harga gas yang dibayar US$ 2.79/MMBTU dengan eskalasi 3% per tahun dimana
pada tahun 2013 menjadi $ 2.96/MMBTU.
Selain melakukan PJBG dengan PT. B, PT. A juga melakukan Kesepakatan
Pengaliran Gas melalui pipa milik PT. C yang dituangkan dalam Gas Transportation
2
Universitas Indonesia
Agreement (GTA). Gas bumi disediakan oleh PT. B di Citarik, Jawa Barat yang disalurkan
melalui pipa milik PT. C yang melewati wilayah kota Depok. Gas ini diambil melalui
Tapping Out - 07 (TO-07)yang terdapat di wilayah Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota
Depok untuk kemudian disalurkan ke Jargas Depok melalui MRS (Metering Regulation
Station).
Beji
Gambar 1.1. Diagram Pengiriman Gas dari PT. B ke MRS Jargas Depok (Beji)
Saat ini terdapat 13 Regulator Sektor (RS) yang tersebar di wilayah Beji dan Beji
Timur yang digunakan untuk melayani pengaliran gas ke 4000 Sambungan Rumah. Satu RS
didisain untuk menampung 400 SR sehingga jaringan gas bumi yang dibangun pemerintah
di kota Depok untuk saaat ini mampu menampung maksimal 400 x 13 RS = 5200 SR.
Anggaran sebesar
membangun 4000 Sambungan Rumah (SR) yang rata-rata pemakaian per bulannya hanya
sebesar 15 m3/ SR atau total pemakaian sebulan sebesar 60.000 m3 atau setara dengan
60.000 x 35,29 ft3 = 2.117.400 ft3 atau 2.117.400 /30 = 70580 ft3/day = 0,07 MMSCFD.
Artinya masih terdapat 0,93 MMSCFD untuk dapat dikembangkan.
Berapa banyak sambungan rumah tangga dan/atau sambungan untuk komersial yang
perlu ditambah agar PT. A dapat menikmati untung dan berapa komposisinya, studi ini akan
mencoba menjawab skenario terbaik mana yang dapat direkomendasikan kepada PT. A
untuk pengembangan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kota Depok. Dari lima
skenario ini akan dilihat skenario mana yang paling layak untuk direkomendasikan ke PT.
A untuk mengembangkan aset yang telah diserahkan pengelolaannya.
1.2
PERMASALAHAN
Analisis keekonomian sangat diperlukan mengingat PT. A dituntut untuk
menghasilkan keuntungan (profit) dari pengembangan yang dilakukan agar perusahaan ini
bisa eksis dan tujuan akhir dari pembangunan jargas di kota Depok tercapai yaitu menuju
Depok sebagai kota gas (Gas City).
Suplai 0,93 MMSCFD akan dicoba dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan dan
pemanfaatan gas sebagai bahan bakar untuk Sektor Komersial (Hotel, Restoran, Rumah
Sakit Swasta, Perkantoran Swasta, Pertokoan/Ruko/Rukan/Pasar/Mall/Swalayan dan
Kegiatan Komersial sejenisnya). Penelitian ini akan mengkaji dan membandingkan sisi
keekonomian 5 skenario.
1.3
2.
Menentukan lokasi dan jumlah sambungan rumah (SR) dan sambungan komersial (SK)
yang paling optimal dari pengembangan jaringan existing gas bumi untuk rumah
tangga kota Depok.
3.
4.
5.
1.4
BATASAN PENELITIAN
Jaringan gas bumi kota Depok adalah jaringan gas bumi yang dibangun tahun 2010 dan
diserahkan pengoperasiannya oleh Ditjen Migas kepada PT. A tahun 2011.
4
Universitas Indonesia
Jaringan yang dirancang sampai pipa Distribusi Tekanan Rendah (DTR) depan rumah
atau komersial.
Sumber gas memanfaatkan ekses 0,93 MMSCFD dari PT. B yang belum terserap.
1.5
SISTIMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan Tesis ini dibagi dalam beberapa bab dan sub bab dengan perincian
lengkap seperti pada daftar isi. Secara ringkas dapat disebutkan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang mengapa perlu
dilakukan analisis keekonomian terhadap pengembangan jargas di kota Depok,
permasalahan, maksud dan tujuan, batasan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan bab landasan teori dan peraturan perundangan mengenai jargas untuk
rumah tangga dan sektor komersil yang meliputi teori gas bumi, harga gas bumi,
regulasi di Indonesia, perhitungan pipa, kompresi gas bumi, kota Depok, analisis
teknis dan ekonomi
BAB III METODOLOGI
Merupakan bab yang berisi pembahasan mengenai metode yang akan digunakan
dalam membantu perhitungan dalam analisis teknis dan ekonomis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Merupakan bab pembahasan analisis teknis dan ekonomis pengembangan jargas
Depok dengan melakukan pengembangan jaringan distribusi gas bumi untuk Rumah
Tangga dan untuk Sektor Komersial.
BAB V KESIMPULAN
Merupakan bab kesimpulan dan saran dari hasil penulisan secara keseluruhan.
Dalam lembaran akhir dicantumkan lampiran-lampiran lain yang menunjang babbab sebelumnya.
5
Universitas Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GAS BUMI
2.1.1 Komposisi Kimia & Spesifikasi Gas Bumi
Gas bumi atau Natural Gas merupakan gas yang mudah terbakar yang mengandung
senyawa-senyawa hidrokarbon dalam jumlah besar. Seperti minyak bumi dan batubara, gas
bumi juga merupakan bahan bakar fosil. Gas bumi biasanya mengandung sebanyak 85%
metana (CH4) dan sekitar 10% etana (C2 H6), serta mengandung sejumlah kecil propana
(C3H8), butana (C4H10), pentana (C5H12) dan alkana lainnya. Secara umum kandungan
hidrokarbon di dalam gas bumi bervariasi tergantung terutama pada lokasi reservoir gas
bumi. Gas bumi mengandung sejumlah kecil senyawa-senyawa pengotor, termasuk
didalamnya karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S) dan nitrogen.
Spesifikasi gas bumi yang umum digunakan untuk komersial seperti tercantum pada
tabel 2.1. adalah sebagai berikut:[1]
No
Nilai Kalor
Kemurnian
9,050 BTU/ft3
Bebas dari debu, minyak bumi dan hidrokarbon yang
dapat dicairkan pada temperatur lebih dari 15oF pada
tekanan 800 psig
Kandungan Sulfur
Kandungan CO2
2%
Kandungan H2O
Temperatur
Gas bumi terbagi atas Gas Associated dan Non Associated, dimana gas associtaed
adalah gas yang terikut di dalam tambang minyak bumi sedangkan gas non associated
adalah gas yang dihasilkan oleh tambang gas bumi. Untuk gas associated didapatkan dari
pengolahan minyak bumi, dan untuk gas non associtaed didapatkan dari proses pemurnian
6
Universitas Indonesia
awal tanpa melalui proses pengolahan minyak dan gas bumi. Pada proses pengolahan gas
bumi, umumnya mengahasilkan produk Liquified Natural Gas (LNG) dan Liquified
Petroleum Gas (LPG).
Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker LNG
untuk pengangkutan jarak jauh.
Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan dengan
road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak dekat dan menengah
(antar pulau).
Di Indonesia, BPH Migas telah menyusun Master Plan "Sistem Jaringan Induk
Transmisi Gas Nasional Terpadu". Saat ini jaringan pipa gas di Indonesia dimiliki oleh PT.
PERTAMINA dan PT. PGN dan masih terlokalisir terpisah-pisah pada daerah-daerah
tertentu, misalnya di Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat,
Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
2.1.3 Pemanfaatan Gas Bumi
Secara garis besar pemanfaatan gas bumi dibagi atas 3 kelompok yaitu :
Gas bumi sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik
Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar
kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga,
hotel, restoran dan sebagainya.
Gas bumi sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia,
metanol,bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene, LLDPE = linear low
density polyethylene, HDPE = high density polyethylene, PE= poly ethylene, PVC=poly
vinyl chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet
makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.
Gas bumi sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG).
7
Universitas Indonesia
Nilai Kalor
Efisiensi pembakaran
Gas bumi
1.054.236MJ/MMSCF
55%
Solar
38,1 MJ/liter
Minyak Diesel
38,8 MJ/liter
Minyak Bakar
40,2 MJ/liter
Minyak Tanah
34,8 MJ/liter
40%
LPG
49,8 MJ/liter
60%
8
Universitas Indonesia
Badan Pengatur dalam hal ini BPH Migas melakukan pengaturan dan pengawasan
atas pelaksanaan dan penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan gas bumi
9
Universitas Indonesia
melalui pipa yang diselenggarakan Badan Usaha (BU) yang telah mendapat Izin Usaha dari
Menteri ESDM.
Dalam memenuhi ketentuan Pasal 27 ayat 1 UU Nomor 22 tahun 2001, Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan tentang Rencana Induk jaringan Transmisi
dan Distribusi Nasional yang dapat dipergunakan oleh Badan Pengatur bersama Pemerintah,
maupun pelaku usaha seperti Swasta, BUMN/BUMD dan Koperasi, sehingga penyaluran
gas bumi mempunyai cakupan nasional yang selaras antara jaringan transmisi dan distribusi.
Setiap Badan Usaha yang akan membangun jaringan pipa transmisi dan jaringan
pipa distribusi gas bumi harus mengacu pada Rencana Induk Jaringan Transmisi dan
Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN). Pada gambar 2.2. disajikan RITJGBN sesuai
dengan Kepmen ESDM No. 2950/K/21/MEM/2006.
Memberikan acuan kepada BPH Migas dalam mengatur dan mengawasi kegiatan usaha
hilir gas bumi agar terselenggara secara sehat, wajar, transparan dan akuntabel.
Memberikan acuan kepada BPH Migas dalam menetapkan dan melelangkan ruas
transmisi dan wilayah jaringan distribusi serta memberikan hak khusus kepada Badan
Usaha.
Sebagai acuan bagi Badan Usaha untuk mengembangkan dan membangun jaringan
transmisi dan distribusi di wilayah Indonesia.
Matriks Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional per Wilayah.
Peta Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional dilengkapi dengan Legenda
yang menggambarkan kategori jenis Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional
yang terdiri atas 5 (lima) jenis kategori yaitu meliputi:
10
Universitas Indonesia
Kategori 1 (Open Access) yaitu Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi
dengan mempertimbangkan sumber gas dalam kerangka Kegiatan Usaha Hilir yang
pengusulan, pendanaan dan pelaksanaannya oleh pemerintah untuk dapat dimanfaatkan
para pengguna jaringan pipa (shipper) yang pengaturan pemanfaatannya ditetapkan
Badan Pengatur.
Kategori 2 (Open Access) yaitu menggambarkan Jaringan Transmisi dan/ atau Distribusi
Gas Bumi dengan mempertimbangkan sumber gas dalam kerangka Kegiatan Usaha
Hilir yang pengusulannya oleh Pemerintah dengan pendanaan Badan Usaha melalui
mekanisme lelang dalam rangka pemberian Hak Khusus oleh Badan Pengatur untuk
dapat dimanfaatkan para pengguna jaringan pipa (shipper) secara komersial
Gambar 2.2. Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional
Indonesia (Kepmen ESDM No. 2950/K/21/MEM/2006)
11
Universitas Indonesia
Perhitungan dan usulan besaran tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa
Besarnya tarif ditetapkan berdasarkan Sistem Perangko (postage stamp) dan sistem
jarak (distance)
Penggunaan sistem perangko adalah penetapan tarif yang sama dari sumber gas sampai
kepada pelanggan di setiap titik penyerahan pada wilayah tertentu
Penggunaan sistem jarak adalah penetapan tarif yang berbeda tergantung jarak dari
sumber gas bumi sampai kepada setiap titik penyerahan.
Parameter yang digunakan dalam metode IRR adalah investasi, pendapatan, biaya
operasi, pemeliharaan, depresiasi, pajak dan lain-lain.
Badan Pengatur juga menarik iuran untuk setiap Badan Usaha yang melakukan
kegiatan usaha Niaga Gas Bumi dan Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2006 tentang Besaran dan Penggunaan Iuran
Badan Usaha Dalam Kegiatan Usaha Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak
dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.
melalui pipa
3%
2%
Pipa transmisi gas dan pipa induk yang digelar di daratan wajib ditanam dengan
kedalaman minimum 1 ,5 (satu setengah) meter dari permukaan tanah.
Disain konstruksi dan klasifikasi lokasi penggelaran pipa penyalur wajib memenuhi
Standard Pertambangan Migas.
Klasifikasi lokasi penggelaran Pipa Transmisi ditetapkan seperti tercantum dalam tabel
2.4.
Dalam penggelaran pipa, Pemerintah membagi kelas-kelas berdasarkan jumlah
bangunan yang terdapat pada setiap jarak wilayah 1,6 km dan lebar 0,4 km dan berdasarkan
kondisi lokasi dari daerah penggelaran pipa tersebut.
13
Universitas Indonesia
Tabel 2.4. Klasifikasi Lokasi Penggelaran Pipa Transmisi Minyak, Pipa Transmisi Gas dan
Pipa Induk. Lampiran I Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No. 300 K/38/M.PE/1997
Kelas
Jumlah
Bangunan
Dalam
Wilayah
Kondisi Lokasi
Hutan,
0 s.d. 10
>10 s.d. 46
>46
gunung
laut,
tanah
tapang/pertanian
Tanah pertanian, perkampungan
Terdapat pasar, perkampungan, kota
kecil
Hunian
padat,
Kota
besar,
lokasi
jaringan kabel
Dalam membangun pipa harus mempunyai jarak minimum antara pipa penyalur
dengan bangunan atau hunian tetap disekitarnya Pengusaha wajib menyediakan tanah untuk
tempat digelarnya pipa penyalur dan ruang untuk Hak Lintas Pipa (Right of Way/ROW)
serta memenuhi ketentuan jarak minimum, seperti tercantum dalam Tabel 2.5. ROW adalah
hak
menggelar,
Tabel 2.5. Jarak Minimum Pipa Penyalur [Lampiran II Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/ 1997]
Konstruksi
Diameter Pipa
Inch
Bar
Bar
Bar
26
10
3,5
12
3,5
14
4,5
16
4,5
14
Universitas Indonesia
Konstruksi
Diameter Pipa
Bar
Bar
Bar
18-22
4,5
24
4,5
28-30
36
42
48
7,5
Inch
Untuk material pipa yang biasa digunakan pada pipa distribusi adalah carbon steel,
polyethylene, dan ada juga yang menggunakan polyvinylchloride.Tetapi penggunaan
material terbesar pada penggunaan pipa dengan material jenis logam (besi, bijih besi, atau
tembaga) dan polyethylene.
Untuk pipa distribusi yang menggunakan bahan dari logam dapat menimbulkan
masalah korosi yang akan menimbulkan biaya untuk monitoring terhadap korosi, dan biaya
yang dikeluarkan dapat mencapai 10% dari biaya operasi dan perawatan pipa. Untuk pipa
baja karbon, biasanya digunakan bahan pelapis anti karat yang dapat melindungi
permukaaan pipa dari korosi.
...(2.3)
dimana:
= densitas gas
P = tekanan gas
M = berat molekul gas
R = konstanta Boltzmann = 0,08205 L atm/mol K
T = temperatur gas
Z = faktor kompressiblitas
Faktor
kompressiblitas (Z)
merupakan parameter
tidak berdimensi
yang
menunjukkan deviasi gas yang sesungguhnya terhadap gas ideal. Pada tekanan dan
temperatur rendah, Z bernilai 1,00 sedangkan pada tekanan dan temperatur yang lebih
tinggi, nilai Z bervariasi antara 0,75 0,90. Untuk mencari besarnya nilai Z, ada beberapa
cara yang biasa dilakukan. Z dapat dicari dengan menggunakan compressibility chart yang
telah dibuat khusus untuk gas alam[5]. Metode lainnya yang dapat digunakan untuk
menentukan faktor kompressiblitas adalah menggunakan persamaan CNGA[6] berikut ini:
Z=
(2.4)
.
.
Dimana:
Pavg =tekanan gas (psig)
T f = temperature gas (oR)
G = specific gravity gas
16
Universitas Indonesia
Persamaan CNGA di atas akan valid digunakan ketika tekanan gas rata-rata Pavg
lebih besar dari 100 psig. Untuk tekanan kurang dari 100 psig, faktor kompressiblitas dapat
dianggap 1,00.
A
A
hA
B
B
hB
Datum
Gambar 2.3. Aliran gas dalam pipa
Dengan prinsip kekekalan massa, massa yang mengalir di titik A dan B adalah tetap
jika tidak ada gas yang masuk atau keluar di antar titik A dan B.
17
Universitas Indonesia
tergantung pada luas penampang aliran pipa (cross sectional area), tekanan dan temperature
gas.
Jika kehilangan energi akibat friksi (head loss) dari titik A ke titik B adalah hf, maka
persamaan kekekalan energi (Bernoulli) dari sistem tersebut adalah:
+ ZA =
+ ZB + hf .(2.7)
t=
.
.( . . . )
.....(2.8)
dimana:
t
Nilai ketebalan yang diperoleh harus dibulatkan kedalam ketebalan standard yang
ada. Dari persamaan matematis (2.8) salah satu faktor yang berpengaruh adalah faktor
disain pipa (F) yang berhubungan erat dengan kelas lokasi pada jalur yang akan dilalui pipa,
adapun nilai F dapat dilihat dengan melihat ketentuan yang ada pada Tabel 2.6. dan 2.7.
Berdasarkan data pada Tabel 2.6.nilai dari faktor disian F dapat dikelompokkan menjadi
empat kelas lokasi dengan nilai faktor disain yang lebih seragam seperti tertera pada Tabel
2.7.
Faktor lain yang mempengaruhi ketebalan pipa adalah nilai faktor sambungan (joint factor),
E, ketentuan yang berlaku untuk sambungan pipa distribusi berdasarkan standar API 5L
dapat dilihat dibawah ini:
18
Universitas Indonesia
Tipe Disain
Faktor Disain
0,72
0,60
0,50
0,40
Div.1
Div. 2
0,80
0,72
0,60
0,50
0,40
0,80
0,72
0,60
0,50
0,40
0,60
0,60
0,60
0,50
0,40
0,60
0,60
0,60
0,50
0,40
0,80
0,72
0,60
0,50
0,40
0,72
0,72
0,60
0,50
0,40
0,72
0,72
0,60
0,50
0,40
0,80
0,72
0,60
0,50
0,40
Jalur pipa
Crossing dengan jalan dan rel kereta api tanpa casing
19
Universitas Indonesia
Kelas lokasi
Fasilitas Jalur Pipa
Div.1
Div. 2
0,80
0,72
0,60
0,50
0,40
0,60
0,60
0,60
0,50
0,40
Fabricated Assembly
0,60
0,60
0,60
0,50
0,40
0,60
0,60
0,60
0,50
0,40
0,50
0,50
0,50
0,50
0,40
0,50
0,50
0,50
0,50
0,40
Faktor derating temperatur (T) adalah besarnya pengaruh temperatur terhadap keadaan pipa.
Semakin besar temperatur dalam pipa, maka akan semakin mempengaruhi keadaan dari
pipa sendiri. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8. Pengaruh Temperatur terhadap Pipa [8]
Temperatur (oF)
-20 250
1,0
300
0,967
350
0,933
400
0,900
450
0,867
Beberapa nilai kekuatan minimum spesifik (S) dari pipa baja adalah sebagai berikut:
Tabel 2.9. Kekuatan Pipa Minimum
Spesifikasi
Grade
Tipe
API 5L
A25
BW, ERW, S
25.000
API 5L
ERW, FW, S
30.000
API 5L
ERW, FW, S
35.000
API 5 LX
X46
ERW, FW, S
46.000
API 5 LX
X52
ERW, FW, S
52.000
ASTM A53
ERW, S
30.000
ASTM A53
ERW, S
35.000
ASTM A 333
S, ERW
30.000
ASTM A333
S, ERW
75.000
20
Universitas Indonesia
P = 2S
x 0,32 .....(2.9)
Dimana:
P = design pressure (psig)
S = kekuatan piap (psi)
t = ketebalan dinding pipa (inch)
D = diameter luar pipa (inch)
.(2.10)
Dimana:
Re = bilangan Reynold
= densitas gas rata-rata, lb/ft3
= kecepatan gas rata-rata sepanjang pipa, ft/s
D = diameter pipa bagian dalam, ft
= viskositas gas, lb/ft.s
Aliran gas dalam perpipaan dianggap laminar apabila bilangan Reynold dari gas
tersebut dibawah 2100.Aliran gas dikatakan turbulen apabila bilangan Reynold gas tersebut
diatas 4000.Sedangkan aliran transisi memiliki bilangan Reynold antara 2100 4000.Pada
21
Universitas Indonesia
praktiknya, kebanyakan perpipaan gas dioperasikan pada laju alir yang menghasilkan
bilangan Reynold yang tinggi, sehingga alirannya turbulen.
0,00006
0,0018
Galvanized iron
0,006
Cast Iron
0,010
Polyethinlene
0,000197
Sistem perpipaan tidak terdiri atas pipa, namun juga terdapat berbagai instrumen
lainnya seperti fitting. Efek dari fitting ini seperti adanya valve, elbow, dan lain-lain pada
jalur pipa perlu diperhatikan karena kehadiran komponen-komponen tersebut akan
menyebabkan kehilangan energi akibat adanya friksi (fitting losses) bertambah besar.
Besarnya friksi (F) sepanjang fitting ini dapat dicari dengan korelasi berikut[10]:
F sepanjang fitting =(konstanta) x ( Fsepanjang pipa yang sama dengan 1 diameter pipa) ...(2.11)
Untuk menghitung friksi total dari suatu perpipaan yang mengandung fitting, maka
perlu dicari panjang ekivalen dari fitting kemudian panjang pipa yang digunakan dalam
22
Universitas Indonesia
perhitungan friksi total adalah panjang pipa awal ditambah dengan panjang ekivalen total
(Le) dari fitting. Panjang ekivalen dari fitting (Le/D) dapat dilihat pada tabel 2.11[8]
Le/D
Gate valve
13
Globe valve
340
Angle valve
145
135
30
Standard elbow 45
16
o
20
...(2.12)
F=-4f
Dimana:
dL = panjang pipa
D = diameter pipa bagian dalam
v = kecepatan gas di dalam pipa
g = konstanta gravitasi
F = kehilangan energi akibat friksi
f = factor friksi pipa
Hubungan antara penurunan tekanan fluida dengan faktor friksi, kecepatan fluida, panjang
pipa dan diameter pipa dinyatakan sebagai berikut [8]:
dP = - 4 f
(2.13)
Dimana:
dP = penurunan tekanan akibat friksi
23
Universitas Indonesia
dL = panjang pipa
D = diameter pipa bagian dalam
v = kecepatan gas di dalam pipa
= densitas gas rata-rata
f = faktor friksi pipa
Lebih jauh, dengan mempertimbangkan adanya fitting di dalam jalur pipa, maka persamaan
(2.13) dapat diturunkan menjadi [8] :
P = 3.242278 . (f.
.(2.14)
Dimana:
Q = lajua alir volumetric dari gas, ft3/s
= densitas gas rata-rata, lb/ft3
P = pressure loss, psi
D = diameter pipa bagian dalam, ft
f = factor friksi pipa
L = panjang pipa, ft
K =panjang ekivalen dari fitting
Dalam
sistem
perpipaan
gas
dikenal
istilah
kecepatan
erosi (erosional
velocity).Kecepatan erosi menunjukkan batas atas dari kecepatan gas di dalam pipa. Jika
kecepatan gas terus dinaikkan, maka akan terjadi getaran dan bunyi. Kecepatan yang lebih
tinggi akan menyebabkan erosi pada dinding pipa selama periode operasi yang lama.
Kecepatan erosi Vmax dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan berikut [8]:
Vmax= 100
..(2.15)
Dimana:
Z = factor kompressibilitas
R = konstanta gas = 10, 73 ft3. Psia/lbmol.0R
T = temperature gas rata-rata, 0R
G = specific gravity dari gas
P = tekanan gas rata-rata, psia
24
Universitas Indonesia
Pada praktiknya, kecepatan fluida dalam perpipaan gas biasanya dibuat agar berada
di bawah kecepatan maksimum Vmax.Kecepatan maksimum yang direkomendasikan adalah
sebesar 100 ft/s [8].
25
Universitas Indonesia
Depok memiliki potensi pengguna jaringan gas bumi dan pemanfaatangas bumi untuk
sektor komersial yang besar.
Tabel 2.12. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk kota Depok (tahun 2011)[10]
Kepadatan Penduduk
Sawangan
128.905
25,90
4.977
Bojongsari
104.040
19,79
5.257
Pancoran Mas
219.601
18,21
12.059
Cipayung
133.439
11,63
11.474
Sukmajaya
242.335
18,04
13.433
Cilodong
130.410
16,09
8.105
Cimanggis
252.424
21,22
11.896
Tapos
225.547
32,33
6.976
Beji
173.064
14,30
12.102
Limo
91.749
12,32
7.447
Cinere
112.099
10,47
10.707
1.813.612
200,29
9.055
Kecamatan
Kota Depok
(jiwa/km2)
Kota Depok bukan merupakan kota industri namun masih terdapat beberapa industri
berdasarkan Sensus Ekonomi 2006 sebanyak 129 perusahaan. Industri yang paling banyak
di kota Depok adalah industri makanan dan minuman ada 26 perusahaan, kemudian industri
pakaian jadi ada 20 perusahaan. Selain industri besar dan menengah, kota Depok juga
memiliki berbagai macam industri kecil (tenaga kerja 5-19 orang), diantaranya industri
makanan dan industri perkayuan. Industri makanan ini merupakan salah satu konsumen gas
yang potensial selain industri lainnya.
26
Universitas Indonesia
Laju pengembalian modal atau IRR adalah indikator yang menunjukkan kemampuan
pengembalian modal suatu proyek.
0=
[1 (1 +
atau
[
..(2.16)
+(
+ . +
- I0 = 0 ..(2.17)
Dimana :
CF1, CF2 dan seterusnya = adalah arus kas bersih pada tahun kesatu dan seterusnya sampai
tahun ke n
n = adalah umur proyek yang diharapkan
27
Universitas Indonesia
I0 = adalah biaya awal investasi dan IRR yang dicari untuk menjadikan present value dari
arus kas bersih sama dengan present value dari biaya awal proyek/investasi
Suatu proyek dapat dinyatakan berhasil bila memenuhi 2 (dua) syarat berikut:
1. Nilai NPV positif
2. IRR >Minimum Acceptable Rate of Return (MARR)
Nilai MARR pada dasarnya merupakan Weighted Average Cost of Capital (WACC),
dimana nilainya bergantung pada seberapa nilai yang diberikan terhadap modal sendiri dan
pinjaman.
WACC dapat dinyatakan dengan persamaan:
WACC =
x Re +
x Rd x (1-Tc) (2.18)
Dimana:
Re = nilai yang diberikan untuk model sendiri (%)
Rd = nilai yang diberikan untuk pinjaman (%)
E = nilai modal sendiri
D = nilai pinjaman
V = adalah jumlah E dan D
Tc = tingkat pajak
)]
...(2.19)
Dimana:
NPV (Net Present Value)
CI (Capital Investment)
A (Annual Revenues)
i (Interest Rate)
: tingkat diskonto
Universitas Indonesia
Metode perhitungan secara matematis yang hampir sama dapat dilihat pada persamaan
dibawah ini:
NPV = [ (
+(
+ . +
] I0(2.20)
Dimana CF1, CF2, dan seterusnya = arus kas bersih dari present value yang diharapkan
I0 = biaya awal investasi
i = discount rate yang dipergunakan dalam analisis
Nilai NPV positif atau lebih besar daripada nol menandakan bahwa proyek layak untuk
dilaksanakan.
..(2.21)
Dimana:
PV atau Present Value = Nilai Sekarang
Persamaan 2.21 dianggap sebagai rasio efisiensi pada suatu proyek, manfaatnya berupa
uang pada discounted cash flow dibagi biaya terdiskon. Pilihan untuk melakukan investasi
diambil jika harga B/C> 1. Jika harga B/C = 1, maka investor tidak memperolah perbedaan
dalam hal memilih untuk berinvestasi dan jika B/C < 1 maka lebih baik tidak berinvestasi.
29
Universitas Indonesia
) (
(
)
)
..(2.22)
Dimana:
CIP
Rp
Cp
= panjang pipa
= diameter pipa
30
Universitas Indonesia
Pendapatan
Pendapatan dari pengembangan jaringan gas bumi untuk rumah tanggadan sektor komersial
berasal dari iuran dari pengguna jaringan gas rumah tangga dan sektor komersial
berdasarkan pemakaiannya.
Bunga pinjaman
Bunga pinjaman merupakan tingkat pengembalian pinjaman yang harus dibayar. Besar
biaya bunga sangat ditentukan dari pokok pinjaman. Bunga pinjaman diasumsikan sebesar
8% (untuk US $) dan merupakan bunga pinjaman yang diberikan oleh Bank Komersial.
Biaya Depresiasi
Depresiasi adalah penurunan nilai aset seiring berjalannya waktu. Metode depresiasi terdiri
dari 2 (dua) yaituStraight Line Depreciation dan Double Declining Balance.
Straight Line Depreciation, pada metode ini, mengurangi nilai aset secara garis lurus,
artinya pengurangan nilai aset setiap periode besarnya tetap. Untuk mendapatkan nilai
bersih pendapatan setiap periode dapat dilakukan dengan mengurangkan nilai pendapatan
kotor dengan biaya depresiasi, biaya bunga dan pajak.
Double Declining Balance, pada metode ini, penurunan aset pada tahun awal lebih besar
dan akan berkurang dengan bertambahnya periode.
Depresiasi dengan metode Double Declining Balance dinyatakan dengan persaman sebagai
berikuta:
dk = B (1 )
r=
r ..(2.23)
..(2.24)
Dimana:
dk = besarnya depresiasi tahun ke k
B = besarnya investasi yang terdepresiasi
r = faktor depresiasi
n = umur proyek
31
Universitas Indonesia
Metode yang dipilih dalam perhitungan ini adalah metode Double Declining Balance,
dimana pemilihan ini mempertimbangkan strategi perhitungan nilai pajak, dengan
penurunan awal yang relatif besar pada tahun pertama, maka pengeluaran pajak menjadi
lebih rendah.
Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto merupakan perubahan nilai uang sebagai fungsi waktu. Pada analisis ini,
tingkat diskonto yang digunakan sebesar 5% berdasarkan tingkat suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) dalam US$.
Pajak Pendapatan
Pajak pendapatan mengurangi pendapatan yang berasal dari margin, selain biaya bunga dan
biaya depresiasi. Tingkat pajak pendapatan diasumsikan besarnya 20%.
..(2.25)
Dimana:
TFi
CIPi
OCpipe
CICi
Penentuan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa(toll fee)di Indonesia tergantung
atas skema pipa, apakah masuk dalam kategori pipa dedicated hulu atau kategori pipa open
access.
Untuk skema pipa dedicated hulu, besarnya tarif ditentukan oleh kesepakatan
32
Universitas Indonesia
antara pihak produsen gas dengan pihak konsumen secara business to business. Sedangkan
untuk skema pipa open access, besarnya tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa
ditetapkan oleh Badan Pengatur.
33
Universitas Indonesia
BAB III
METODOLOGI
Metodologi yang akan dilakukan dalam analisis terdapat pada gambar 3.1:
Disain Teknis
Perhitungan Investasi
Analisis Keekonomian
Tahapan tersebut dapat dijelaskan lebih rinci dengan langkah-langkah lebih lanjut:
3.1
3.1.1 Suplai
Excess rata-rata jargas Depok sebesar 0,93 MMSCFD akan digunakan sebagai basis
perhitungan untuk suplai pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga dan
34
Universitas Indonesia
sektor komersial dengan titik tapping sebagaimana yang telah disediakan pada
pembangunan jaringan gas bumi eksisting (lihat lampiran). Dari kelebihan sebesar 0,93
MMSCFD akan dibuat 5 (lima) skenario :
1.
100% dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga
2.
75% dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga
dan 25% untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk sektor komersial
3.
50% dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga
dan 50% untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk sektor komersial
4.
25% dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga
dan 75% untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk sektor komersial
5.
100% dimanfaatkan untuk untuk pengembangan jaringan distribusi gas untuk sektor
komersial
3.1.2 Demand
Melakukan analisis terhadap permintaan elpiji di sektor rumah tangga dan sektor
komersial sekitar Jargas Depok eksisting pada tahun sebelumnya kemudian dilakukan
switching kepada gas bumi. Proyeksi dapat diperoleh dari data historis GDP, dan beberapa
asumsi yang terkait dengan permintaan gas di waktu yang akan datang.
Proyeksi kebutuhan LPG di Kota Depok yang akan dilakukan dengan menggunakan
tiga skenario, yaitu berdasarkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), konsumsi
perkapita dan Kebijakan Pemerintah yang menegaskan bahwa pada tahun 2015 keberadaan
minyak tanah subsidi sudah tidak ada lagi di pasaran. Proyeksi dilakukan sampai dengan
tahun 2025 untuk skenario pertama dan kedua. Sedangkan untuk skenario ketiga hanya
sampai dengan tahun 2015 sesuai dengan kebijakan pemerintah. Berdasarkan hasil studi
yang dilakukan, volume kenaikan permintaan LPG terbesar terjadi pada Skenario ketiga,
yaitu mencapai 41,696,571 Kg/tahun, sehingga total permintaan LPG untuk Kota Depok
mencapai 121,243,098 Kg/tahun pada tahun 2015 .
35
Universitas Indonesia
Perhitungan konversi dari LPG ke gas bumi dilakukan berdasarkan nilai kalor dan
efisiensi pembakaran sebagaimana tercantum pada table 2.2.
Perhitungan kebutuhan gas untuk sektor perumahan dan sektor komersial
menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut:
1.
2.
Sektor komersial menggunakan bahan bakar 20 kali dari sektor Rumah Tangga atau
sekitar 300 m3/bulan.
3.2
Menyisip atau memasang instalasi pada pelanggan yang telah dilewati jalur pipa;
b.
Memasang instalasi jaringan pipa baru di sisi luar jaringan pipa gas yang telah ada.
Pada penelitian ini akan difokuskan pada pengembangan jaringan gas untuk
instalasi jaringan pipa baru di sisi luar jaringan pipa gas yang telah ada. Data penelitian
akan diperoleh dengan melakukan survei ke lokasi sasaran.
Survei akan dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Survei potensi demand rumah tangga dan komersil
Survei jalur jaringan gas kota
Data potensi kebutuhan (demand) gas bumi untuk pemasangan instalasi jaringan pipa
baru diperoleh dengan melakukan survei ke rumah-rumah dan ke tempat usaha komersil
yang terdapat di sekitar lokasi jaringan gas yang telah ada. Survei dilakukan dengan metoda
sampling kuisioner. Penentuan titik sampling dilakukan secara acak.
Survei demand dilaksanakan di wilayah Kelurahan Pondok Cina dan Kelurahan Kemiri
Muka. Survei ditujukan pada dua katagori yaitu:
a. Rumah tangga
b. Komersil (Usaha kecil, menengah, dan usaha besar)
36
Universitas Indonesia
Untuk menentukan jalur pipa dipilih rute yang paling optimal berdasarkan titik suplai
dan data permintaan. Jalur pipa distribusi yang dibuat harus memperhatikan aspek-aspek
dasar, yaitu geografis , suplai serta teknis. Langkah-langkah dalam penentuan routing pipa
distribusi adalah sebagai berikut:
data primer terkait kondisi topografi kota Depok terutama data koordinat dan
ketinggian, memperoleh gambaran nyata mengenai kondisi lingkungan di sekitar
titik survei dan mengamati lokasi persebaran konsumen di titik survei.
Jalur pipa dibuat sependek mungkin agar lebih ekonomis dan pressure drop
minimal.
Jalur pipa yang dipilih harus seminimal mungkin jumlah crossing dengan jalan,
sungai, jalur kereta api, transmisi tegangan tinggi dan utilitas umum yang
sejenisnya.
Jalur pipa harus dipilih pada daerah yang aman secara konstruksi sehingga
tidak menimbulkan banyak masalah pada masa instalasi. Jalur pipa harus
diseleksi dengan dengan mempertimbangkan hal-hal yang dapat menimbukan
kerusakan seperti adanya jaringan pipa dan kabel yang telah ada, aktivitas
seismik dan lain-lain.
3.2.4.
Data teknis ini kemudian digabungkan dengan data-data yang diperoleh dari 3.2.1
dan 3.2.2 disimulasikan untuk mendapatkan jalur pipa yang optimal. Alur survei
jalur dan pembuatan jalur pipa dapat dilihat pada gambar 3.2.
38
Universitas Indonesia
Analisis Data
Jalur Pipa
Optimasi
39
Universitas Indonesia
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok mencapai 6,36. Nilai tersebut lebih tinggi dari
laju LPE Propinsi Jawa Barat yang hanya 6,22 dan LPE nasional yang hanya 6,10. Kota
Depok memiliki potensi komersial yang cukup tinggi.
Kota Depok terdiri dari 11 kecamatan sebagai berikut:
1.
Kecamatan Beji meliputi wilayah kerja: Kelurahan Beji, Kelurahan Beji Timur,
Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Kukusan, dan
Kelurahan Tanah Baru.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
42
Universitas Indonesia
9.
10.
11.
kelurahan yaitu Kelurahan Beji dan Kelurahan Beji Timur pada Kecamatan Beji. Jaringan
pipa gas bumi yang telah terpasang dikelilingi oleh beberapa kelurahan yaitu:
Sebelah timur
Sebelah barat
Sebelah utara
: Kelurahan Kukusan
43
Universitas Indonesia
bumi eksisting (lihat lampiran). Dari kelebihan sebesar 0,93 MMSCFD akan dibuat 5 (lima)
scenario (gambar terdapat di lampiran) :
1. 100% untuk rumah tangga
2. 75% untuk rumah tangga dan 25% untuk komersial
3. 50% untuk rumah tangga dan 50% untuk komersial
4. 25% untuk rumah tangga dan 75% untuk komersial
5. 100% komersial
4.1.1.
Jumlah rumah (KK) sasaran penelitian di Kelurahan Kemiri Muka dan Kelurahan Pondok
Cina adalah 8.492 + 3.414 KK atau sama dengan 11.906 KK.
Tabel 4.1. Data Kependudukan Kecamatan Beji Kota Madya Depok 2012
Kemiri Muka
Beji
18.129
17.276
35.405
15.719
22.818
22.000
818
Tanah Baru
11.057
10.763
21.820
8.023
Kukusan
7.799
7.446
15.245
4.972
1.158
1.129
29
Pondok Cina
5.859
5.077
10.936
3.414
5.255
4.591
664
Beji Timur
4.006
4.111
8.117
2.025
6.693
6.541
152
62.080
58.846
120.926
42.645
54.991
52.579
2.412
NO KELURAHAN
JUMLAH
PEMILIK KTP
Wjb KTP Mlk KTP
Blm
19.067
18.318
749
Sektor Komersil
RSIA Hermina Depok
JNE Tugu Margonda
RDC Margonda Branch
House of Shamira
RS Mitra Keluarga Depok
No
42
43
44
45
46
Sektor Komersil
Margonda Jaya Keramik
Bank DKI Syariah
Belinda Bronice Morgonda
Pahala Express Margonda
BNI KCU Margonda
44
Universitas Indonesia
No
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Sektor Komersil
Bank Sinarmas Margonda
Indomaret Margonda
Apotik K 24
Bread Box Margonda
Depok Mall
Laboratorium Klinik Margo
BCA Syariah Margonda
Merpati Airline Margonada
CIMB Niaga Margonda
Optik Melawai Margonda
Apotik Kimia Farma
Bakmi Japos Cab Margonda
Margonda Residence
Depok Town Sqare
Margo City Margonda
ITC Margonda
Mie Aceh Margonda
Suzuki Mobil Margonda
Cemerlang Studio Foto
Bolo Bolo Margo Restaurant
Nurul Fikri Komputer
Indomaret Margonda 3
RS Bayangkara Brimob
Universitas Indonesia
Universitas Gunadarma
Pempek Pak Raden
Warung Makan SS
The Harvest
Warung Steak and Shake
RM Cibiuk
Istana Martabak
Hot Cwie Mie Malang
RM Sekar Malam
Majestyk
Warung Sate
Martabak Kupang
No
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
Sektor Komersil
Margonda Auto
Pizza Hut
LP3I Margonda
The Harvest Margonda
Hotel Bumi Wiyata Margonda
Batavia Air Margonda
Matahari Margonda
Klenger Burger Margonda
Pecel Lele Lela Margonda
Soto Ayam Ambengan Depok
Gudek Margonda
PT. Margonda Star
Future ETS Margonda
Alfamidi Margonda
Bebek Ireng Suroboyo
RSU Bunda Margonda
Burger & Grill Margonda
Klub Nutrisi Margonda
Ayam Bakar Wong Solo
Bank DKI
Waroeng Sate Ayam Ponorogo
Bimbel Primagama
Gramedia Margonda
Universitas Pancasila
Pusat Pasar Depok
RM Sederhana
Surabi Bandung
Ayam bakar mas mono
Roti Bakar Edy
Meat Lover
RM Bakmi Buncit
RM Ibu Yulianti
Laundry BB
Mie aceh pidie 2000
Soto gebrak
Jumlah tempat usaha yang telah terdata oleh surveior ada sekitar 81 tempat usaha,
tetapi menurut data kelurahan pada Kelurahan Kemiri Muka dan Pondok Cina terdapat
sekitar 360 tempat usaha komersil pada tahun 2012. Sampel pada survei sektor komersil
adalah 20 tempat usaha atau sekitar 6% dari jumlah tempat usaha yang terdata di sepanjang
jalan Margonda pada kedua kelurahan.
Pada lampiran 1 disuguhkan rekapitulasi hasil kuisioner untuk sektor rumah tangga dan
sektor komersil. Hasil rekapitulasinya adalah sebagai berikut:
: A = 0; B = 0; C = 78; D = 0
45
Universitas Indonesia
: A = 0; B = 0; C = 22; D = 0
: A = 1; B = 1; C = 1; D = 9; E = 11
: A = 4; B = 3; C = 15
: A = 5; B = 0; C = 17
Dari hasil survei dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan responden menggunakan
gas elpiji, baik untuk sektor rumah tangga dan sektor komersial. Pengeluaran rata-rata
sektor rumah tangga untuk konsumsi energi adalah antara Rp. 50.000 s/d Rp. 100.000.
Sementara untuk sektor komersil, pengeluaran rata-rata untuk konsumsi bahan bakar diatas
Rp. 1.000.000 (lebih kurang Rp 1.500.000).
Minat masyarakat terhadap gas bumi relatif tinggi. Ini terlihat dari hasil survei
untuk sektor rumah tangga, 75,6 % menyatakan berminat dan selebihnya pikir-pikir (raguragu). Hasilnya agak berbeda dengan sektor komersial, hanya 18,2% yang langsung
menyatakan berminat, sementara 68,2% masih ragu-ragu.
Kemampuan/kemauan bayar untuk sektor komersil rata-rata antara Rp. 1.000.000
s/d Rp. 2.000.000 tergantung dari kondisi lapangan.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil survei adalah sebagai berikut:
a.
Masyarakat di sekitar jaringan gas bumi kota Depok berminat terhadap pemakaian gas
bumi (natural gas);
b.
Perlu dilakukan sosialisasi atau edukasi terhadap masyarakat calon pemakai gas bumi;
c.
Potensi permintaan sektor komersil terhadap gas bumi rata-rata diatas Rp. 1.000.000
per tempat usaha.
d.
Potensi permintaan sektor rumah tangga terhadap gas bumi rata-rata antara Rp. 50.000
s/d Rp. 100.000 per rumah.
46
Universitas Indonesia
4.1.2.
sektor komersil adalah sekitar Rp. 1.500.000,- Jika terdapat lebih kurang 360 tempat usaha
komersil di Kelurahan Kemiri Muka dan Pondok Cina, maka minimal pengeluaran untuk
pembelian LPG adalah Rp. 540.000.000,- atau setara dengan (540.000.000 / 82.000) x 12
kg = 79.024,59 kg LPG per bulan atau 2.634,15 kg LPG per hari.
Untuk sektor rumah tangga, berdasarkan hasil survei, pengeluaran rata-rata
pembelian LPG perbulan adalah Rp. 50.000,- Jika terdapat lebih kurang 11.906 KK di
Kelurahan Kemiri Muka dan Pondok Cina, maka minimal pengeluaran rumah tangga untuk
pembelian LPG adalah Rp. 595.300.000,- atau setara dengan (892.950.000 / 82.000) x 12
kg = 87.117,07 kg LPG per bulan atau 2.903,90 kg LPG per hari.
Total potensi kebutuhan bahan bakar LPG per hari di kedua kelurahan tersebut adalah
2.634,15 kg + 2.903,9 kg = 5.538,05 kg LPG per hari.
Berdasarkan pengalaman pengoperasian jaringan gas bumi untuk rumah tangga di
Kota Depok selama tahun 2012, diketahui bahwa konsumsi gas alam untuk 4.000
konsumen adalah sekitar 0,08 MMSCFD. Untuk 11.906 konsumen (KK) diperkirakan
dibutuhkan sebanyak (11.903/4.000)*0,08= 0,23806 MMSCFD. Karena 1 MMSCFD =
28.316,85 m3/d. Maka 0,23806 MMSCFD = 5898,47 m3/day.
4.2.
4.2.1.
terpasang. Referensi berdasarkan gambar P&ID (As Build Drawing) Jaringan Pipa Gas Kel.
Beji & Kel. Beji Timur Kota Depok yang dikeluarkan oleh DJ Migas, PT. Kelsri dan PT.
Dellasonta tahun 2011. Berdasar gambar tersebut dapat dilihat bahwa sumber gas pada
jaringan gas bumi untuk rumah tangga Kota Depok berasal dari pipa 16 milik PT
Pertamina Gas dengan tekanan 17 barg. Kemudian gas alirkan melalui pipa CS 4 menuju
M/RS untuk diturunkan tekanannya menjadi 3,7 barg. Dari M/RS, gas dialirkan looping
melalui pipa MDPE 180 mm dengan tekanan 3,7 barg melewati Jl. M Ridwan Rais, Jl.
Datuk Kuningan, Jl. Kembangan Beji, Jl. H Asmawi, Jl. Nangka, dan Jl. Baitur Rohim.
47
Universitas Indonesia
Jaringan gas Kota Depok memiliki 13 Regulator Sektor (RS) yang berfungsi sebagai
penurun tekanan dari 3,7 bar menjadi 0,1 barg yang kemudian dialirkan ke rumah-rumah.
Pada jaringan gas Kota Depok terdapat 3 (tiga) titik pengembangan - future
connection (FC) yaitu yang terletak di:
1. Ujung Jl. Nangka (FC1);
2. Jl. Nusantara (FC2);
3. Ujung Jl. Kembangan Beji (FC3).
Dua titik pengembangan (FC) tersebut yaitu yang berada di ujung Jl. Nangka dan
di Jl. Nusantara berada pada sisi barat dari jaringan gas Kota Depok. Sementara satu titik
pengembangan (FC) di ujung Jl. Kembangan Beji berada pada sisi selatan jaringan gas Kota
Depok.
4.2.2.
jaringan pada kondisi beban yang berbeda-beda, baik dari segi distribusi penggunaan, dan
fluktuasi beban sehingga dapat diperoleh desain jaringan yang optimum dari segi diameter
pipa. Kebutuhan diameter pipa tersebut sangat berkaitan erat dengan tekanan gas, sehingga
keduanya perlu dilakukan analisis.
Secara umum terdapat beberapa hal yang menjadi dasar untuk pemilihan diameter
pipa, di antaranya adalah:
a.
Pertimbangan Biaya
Semakin besar diameter pipa yang digunakan maka akan semakin tinggi biaya
yang dikeluarkan. Selain itu, semakin tebal pipa yang digunakan (schedule pipa
besar) maka akan semakin tinggi biaya yang digunakan.
b.
Pressure Drop
Pemilihan diameter pipa berdasarkan pertimbangan pressure drop sekecil
mungkin sehingga gas tersebut dapat mengalir sampai ke rumah-rumah.
c.
Universitas Indonesia
cepat. Kecepatan aliran gas yang diperbolehkan maksimal yaitu antara 10-60 ft/s
untuk single gas phase (Sumber: API RP 14E-2007).
Analisis diameter pipa gas dan pengaturan tekanan gas dilakukan dengan melakukan
simulasi jaringan gas di Kota Depok sesuai dengan spesifikasi peralatan sebagai berikut:
: 0,035 barg
2. Meteran Rumah
Meteran rumah terdiri atas regulator dan meteran.
: 400 mbarg
: 20 mbarg
- Pressure drop
: 2 mbarg
: 0,005 1 bar
49
Universitas Indonesia
DTM
125
180
Temprature
24,35C
24,35C
24,35C
3,7 barg
3,7 barg
3,7 barg
1,791 barg
2,455 barg
2,958 barg
Molar Flow
0,93 mmscfd
0,93 mmscfd
0,93 mmscfd
Maximum Velocity -
37,33 ft/s
12,71 ft/s
4.126,78 m
4.126,78 m
4.126,78 m
Nominal Diameter
90 mm
125 mm
180 mm
Uncovered
Optimal
High Cost
Kesimpulan: Berdasarkan gambar hasil simulasi diatas dapat terlihat bahwa pipa yang
paling tepat digunakan sebagai pipa outlet MRS yaitu pipa 125 mm.
90
Temprature
24,35C
24,35C
Out RS1
0,3801 barg
0,2374 barg
Molar Flow
0,084 mmscfd
0,084 mmscfd
11,64 ft/s
2.154 m
2.154 m
Nominal Diameter
63 mm
90 mm
50
Universitas Indonesia
Tabel 4.4, diatas merupakan hasil simulasi analisis diameter pipa DTR dengan
alternatif keseluruhan menggunakan pipa PE63 mm atau PE90 mm. Pada PE63mm,
tekanan keluar RS 01 menjadi 0,3801 barg. Nilai tersebut mendekati batas maksimal keluar
RS yaitu 0,4 barg tetapi masih dapat digunakan. Pipa PE90 mm, tekanan gas keluar RS
yang dibutuhkan menjadi 0,2374 barg.
Kesimpulan: dapat digunakan pipa PE63 mm untuk pipa DTR sehingga tekanan
keluar RS masih berada dalam range 0,1 0,4 barg. Pada table 4.5, merupakan hasil analisa
pada pipa service diameter 32 mm dan 20 mm pada sambungan rumah (SR) dan pipa
galvanish inch pada sambungan kompor .
Tabel 4.5 Hasil Analisa Jenis Pipa Untuk Laju Alir Gas 1 MMSCFD
Fungsi Pipa
Jenis Pipa
Diameter
Nominal
Pipa
Kecepatan gas
(ft/s)
PE
32 mm
0,2723
PE
20 mm
0,2723
Pipa Servis
Sambungan
Rumah
4.2.3.
Galvanized
iron
inch
0,4621
Keterangan
Pipayang
mengalirkan
gas
dari Pipa DTR PE
63 mm ke pipa PE
20 mm
Pipa PE 20 mm
yang mengalirkan
gas dari Pipa PE 32
ke MGRT
Pipa Galvanis: pipa
yang mengalirkan
gas
setelah
MGRT/sebelum
selang
kompor
pelanggan
5). Pipa MDPE 125mm merupakan kerangka jalur utama. Perbedaan pada tiap scenario 1
sampai dengan 5 terletak dari sebaran konsumen sasaran yang akan mempengaruhi letak
titik Regulator Sektor (RS) dan jumlah pelanggan rumah tangga dan komersil.
51
Universitas Indonesia
Aliran gas pada jaringan pipa MDPE 125mm akan diperoleh dari titik
pengembangan (FC1) di ujung Jl. Nangka, titik pengembangan (FC3) di ujung Jl.
Kembangan Beji, dan future conection setelah M/RS untuk pengembangan pada daerah
Margonda, Pondok Cina dan Kemiri Muka. Sambungan akan dilakukan dengan pipa MDPE
125mm di ujung Jl. Nangka, kemudian looping sampai ujung Jl. Kembangan Beji. Lalu,
sambungan dari future conection (FC) setelah M/RS dialirkan menyusuri Jl. Juanda, Jl.
Margonda, kemudian looping pada FC3 di ujung Jl. Kembangan Beji. Total panjang pipa
MDPE 125mm lebih kurang 13.634,47 meter.
Pada Skenario 1, akan terdapat 110 Regulator Sektor (RS) yang berfungsi sebagai
pembagi arus gas ke masing masing sektor. Dari pipa MDPE 125mm, digunakan Fitting
MDPE T. Equal 125mm, lalu disambung dengan Reducer 125mm x 90mm. Kemudian
disambung dengan pipa MDPE 90mm menuju Regulator Sektor. Total panjang pipa
MDPE 90mm lebih kurang 806,12 meter.
Dari tiap Regulator Sektor akan diteruskan dengan menggunakan pipa MDPE
63mm menuju ke jalan lingkungan di depan rumah calon pelanggan. Total panjang pipa
MDPE 63mm lebih kurang 134.234,77 meter. Penentuan ukuran pipa yang digunakan
diperoleh dari perhitungan simulasi dengan hasil dirangkum dalam PFD Skenario 1 dan
P&ID Skenario 1 pada lampiran. Sementara Plot Plan detail Skenario 1 disajikan dalam
bentuk gambar pada lampiran.
Pada Skenario 2, akan terdapat 87 Regulator Sektor (RS) pada sisi barat dan timur
jaringa gas Depok yang digunakan untuk sambungan rumah tangga dan sebahagian lagi
untuk sambungan komersil. Digunakan pipa MDPE 90mm menuju Regulator Sektor
dengan total panjang lebih kurang 806,12 meter. Dari tiap Regulator Sektor akan diteruskan
dengan menggunakan pipa MDPE 63mm menuju ke jalan lingkungan di depan rumah
atau tempat usaha calon pelanggan. Total panjang pipa MDPE 63mm lebih kurang
102.354,01 meter.
Penentuan ukuran pipa yang digunakan diperoleh dari perhitungan simulasi dengan hasil
dirangkum dalam PFD dan P&ID Skenario 2 pada lampiran. Sementara Plot Plan detail
Skenario 2 disajikan dalam bentuk gambar pada lampiran.
Pada Skenario 3, terdapat 71 Regulator Sektor (RS) yang tersebar pada sisi barat
dan timur jaringan gas Depok, seperti terdapat pada gambar 4.4. Pengembangan jaringan
gas akan dilakukan dengan ketentuan 50% untuk rumah tangga dan 50% untuk komersil.
52
Universitas Indonesia
Dari tiap Regulator Sektor akan diteruskan dengan menggunakan pipa MDPE
63mm menuju ke jalan lingkungan di depan rumah atau tempat usaha calon pelanggan.
Total panjang pipa MDPE 63mm untuk scenario 3 lebih kurang 70.473,25 meter.
Penentuan ukuran pipa yang digunakan diperoleh dari perhitungan simulasi dengan hasil
dirangkum dalam PFD dan P&ID Skenario 3 pada lampiran. Sementara Plot Plan detail
Skenario 3 disajikan dalam bentuk gambar pada lampiran.
Pada Skenario 4, seperti terdapat pada gambar 4.5, pengembangan jaringan gas
akan dilakukan dengan ketentuan 25% untuk rumah tangga dan 75% untuk komersil.
Berbeda dari Skenario 1, 2, & 3, pada Skenario 4 ini, tujuan utama pengembangan adalah
sektor komersil (75%), adapun 25% pelanggan rumah tangga adalah para calon pelanggan
rumah tangga yang dilewati oleh jalur pipa. Setiap rumah yang dilewati oleh jalur pipa
sebaiknya diberi kesempatan untuk memasang jaringan gas kota agar tidak terjadi benturan
sosial pada saat pelaksanaan konstruksi dan pengoperarian gas kota.
Jumlah Regulator Sektor (RS) untuk scenario 4 sebanyak 42 RS yang tersebar
pada sisi barat dan timur jaringan gas Depok. Panjang jaringan pipa MDPE 63mm yang
menuju ke jalan lingkungan di depan rumah atau tempat usaha calon pelanggan tidak terlalu
panjang, atau hanya lebih kurang 38.592,5 meter. Penentuan ukuran pipa yang digunakan
diperoleh dari perhitungan simulasi dengan hasil dirangkum dalam PFD dan P&ID
Skenario 4 pada lampiran. Sementara Plot Plan detail Skenario 4 disajikan dalam bentuk
gambar pada lampiran.
Pada Skenario 5, seperti terdapat pada gambar 4.6, pengembangan jaringan gas
akan dilakukan dengan ketentuan 100% untuk komersil. Jumlah Regulator Sektor (RS)
yang digunakan sebanyak 36 RS, dengan total panjang jaringan pipa MDPE 63mm yang
digunakan sebanyak 6.711,79 meter. Pada Skenario 5, tidak terdapat sambungan rumah
tangga. Hanya ada sambungan untuk komersil berupa tempat usaha kecil, menengah dan
besar.
4.2.4.
agar memenuhi syarat untuk distribusi tekanan menengah (DTM). Jalur pipa DTM juga
kemudian dibagi menjadi jalur pipa untuk future connection, pipa DTM menggunakan pipa
PE125 mm menuju ke RS001 sampai dengan RS110 dan future connection ditujukan
untuk mengantisipasi pengembangan kapasitas pengaliran gas. Tekanan dari pipa DTM
53
Universitas Indonesia
selanjutnya diturunkan lagi menjadi jaringan Distribusi Tekanan Rendah (DTR) atau pipa
DTR. Analisis pengaturan tekanan untuk tiap skenario dapat dilihat pada tabel 4.6 sampai
dengan table 4.10.
Cell axial length dari M/RS adalah jarak significant pipa dari titik sambung pada
M/RS menuju titik sambung sector (RS). Jarak ini telah mengkonversikan keberadaan
fitting yang meliputi elbow, T equal, reducer, kopler dan sambungan buttfusion. Jumlah
pelanggan adalah perkiraan jumlah pelanggan rumah (rumah tangga) dan komersil yang
akan dilayani oleh masing-masing regulator sektor (RS). Jumlah pelanggan ini dihitung dari
perkiraan kepadatan rumah dan tempat usaha komersil yang terdapat pada ruas jalan yang
dilalui oleh pipa.
Tekanan (pressure) merupakan perkiraan tekanan yang diperoleh pada titik
sambung sebelum regulator sektor (RS). Sementara flow merupakan perkiraan jumlah aliran
gas (dalam mmscfd) yang akan dikonsumsi oleh masing-masing sektor. Dasar perhitungan
adalah tiap pelanggan rumah akan mengkonsumsi gas sebesar 0,0000175 mmscfd dan tiap
pelanggan komersil akan mengkonsumsi gas sekitar 0,00035 mmscfd.
Tekanan gas yang keluar dari M/RS ditetapkan sebesar 3,7 barg dengan flow
sebesar 1 mmscfd. Sebesar 0,07 mmscfd gas alam telah dikonsumsi oleh 4.000 sambungan
rumah yang telah terpasang pada jaringan gas Depok, oleh karena itu sisa flow gas yang
akan disalurkan pada pengembangan jaringan gas ini sebesar 0,93 mmscfd.
Pada lampiran L dapat dilihat bahwa tekanan sebelum titik sambung sektor (RS)
berkisar antara 1,889 barg sampai dengan 3,502 barg. Tekanan tertinggi diterima oleh RS
001 pada skenario 1 yaitu sebesar 3,502 barg, dan tekanan terendah diterima oleh RS 052
pada scenario 1 yaitu sebesar 1,889 barg.
4.2.5.
BQ dan RAB
Bill of Quantity (BQ) merupakan daftar kebutuhan material dan spesifikasinya
yang dibutuhkan untuk pembangunan pengembangan jaringan gas Kota Depok. Rencana
Anggaran Biaya (RAB) adalah rincian biaya pembangunan pengembangan jaringan gas
Kota Depok. BQ dan RAB dari tiap Skenario terdapat pada lampiran dan diringkas pada
tabel berikut ini.
Pada Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa biaya Pembangunan Pengembangan Jaringan
Gas Kota Depok bervariasi dari Skenario 1 sampai Skenario 5. Biaya terbesar terdapat pada
Skenario 1 yaitu sekitar Rp. 75.288.221.200,- dan biaya terkecil terdapat pada Skenario 5
54
Universitas Indonesia
yaitu sekitar Rp. 25.548.567.780,-. Hal ini terjadi karena variasi panjang pipa MDPE pada
tiap Skenario.
55
Universitas Indonesia
KETERANGAN
Sambungan Rumah
Sambungan Komersil
Pipa MDPE
SCENARIO 1
SCENARIO 2
SCENARIO 3
SCENARIO 4
SCENARIO 5
100%
75%
50%
25%
0%
0%
25%
50%
75%
100%
3.1
125
13,634.47
Meter
13,634.47
Meter
13,634.47
Meter
13,634.47
Meter
13,634.47
Meter
3.2
90
4,137.20
Meter
3,679.04
Meter
3,360.32
Meter
2,254.00
Meter
1,086.40
Meter
3.3
63
134,234.77
Meter
92,354.01
Meter
75,473.26
Meter
36,723.42
Meter
8,712.93
Meter
110
Sektor
87
Sektor
71
Sektor
42
Sektor
36
Sektor
962,443.80
1.3%
962,443.80
1.6%
962,443.80
1.9%
962,443.80
2.9%
962,443.80
3.8%
Persiapan
5.2
Material
51,366,606.97
68.2%
40,737,369.42
68.5%
34,407,425.37
67.3%
21,500,859.09
64.6%
17,408,364.81
68.1%
5.3
Konstruksi
21,306,246.39
28.3%
16,235,050.74
27.3%
14,296,787.81
27.9%
9,453,866.08
28.4%
5,873,909.85
23.0%
5.4
Pengujian
1,652,924.04
2.2%
1,537,973.87
2.6%
1,491,277.31
2.9%
1,383,067.84
4.2%
1,303,849.32
5.1%
75,288,221.20
100%
59,472,837.83
100%
51,157,934.29
100%
33,300,236.80
100%
25,548,567.78
100%
Total
56
Universitas Indonesia
SKENARIO 1
Pada skenario 1 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 53.142 Sambungan untuk rumah tangga (SR) tanpa
membangun sambungan untuk sambungan untuk sektor komersial (SK) adalah sebesar Rp
75.288.221.196,-. Dengan menggunakan Surat Ketetapan Kepala BPH Migas tentang harga
gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan komersil maka harga jual gas ke konsumen
adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan volume pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 15
57
Universitas Indonesia
m3/bulan maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.242.530.570,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 998.031.607 sebagaimana tabel 4.7 maka
didapatkan total pengeluaran perbulan sebesar Rp 1.036.558.250, . Perhitungan rinci dapat
dilihat di lampiran
Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam microsoft excel perhitungan
cash flow (perhitungan rinci dapat dilihat di lampiran) yang menghasilkan parameter
keekonomian sebagai berikut:
NPV = - Rp 56,005,906,943;
IRR = - 5 %;
PBP = tidak dapat dihitung; dan
BCR = 0,19.
TABEL 4.7. PERKIRAAN RINCIAN BIAYA OPERATION AND MAINTENANCE
No
Rincian Biaya
Jumlah
Satuan
Biaya
1
2
3
4
5
Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM
20
10
20
10
10
Orang
Unit
Unit
Unit
Unit
2
3
4
5
6
7
53,143 unit
10
1
1
5
1
10
Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang
1 Unit
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000
10,000
Rp
Rp
687,853,571
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,000,000
18,925,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
50,000,000
18,925,000
5,000,000
37,500,000
10,000,000
30,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
1 Kalibrasi meter
Sat
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Langsung
180,000,000
50,000,000
50,000,000
50,000,000
20,000,000
10,000,000
531,428,571
Jumlah
867,853,571
Management Fee
130,178,036
Total Keseluruhan
998,031,607
58
Universitas Indonesia
SKENARIO 2
Pada skenario 2 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 75% dari volume gas sisa (=0,93 MMSCFD) sebesar 39.857
sambungan untuk rumah tangga (SR) dan membangun 25% atau 664 sambungan untuk
sektor komersial (SK) adalah sebesar Rp 59.472.837.830 ,-. Dengan menggunakan Surat
Ketetapan Kepala BPH Migas tentang harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan
komersil maka harga jual gas ke konsumen adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan volume
pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 15 m3/bulan dan 300 m3/bulan untuk sektor
komersial maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.346.055.429,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 809.760.179,- sebagaimana tabel 4.8,
maka didapatkan total pengeluaran perbulan sebesar Rp 931.683.179,-. . Perhitungan rinci
dapat dilihat di lampiran
Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam microsoft excel perhitungan
cash flow yang menghasilkan parameter keekonomian sebagai berikut:
NPV = - Rp 15.733.305.454;
IRR = 4,4%;
PBP = 13 tahun; dan
BCR = 0,71
59
Universitas Indonesia
Rincian Biaya
Jumlah
Satuan
Biaya
1
2
3
4
5
Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM
16
9
16
9
9
Orang
Unit
Unit
Unit
Unit
152,000,000
2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000
552,139,286
Rp
10,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,000,000
17,425,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
45,000,000
17,425,000
5,000,000
37,500,000
10,000,000
27,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Tidak
langsung
1 Kalibrasi meter
2
3
4
5
6
7
40,521 Meter
9
1
1
5
1
9
Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang
1 Unit
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Langsung
40,000,000
45,000,000
40,000,000
18,000,000
9,000,000
405,214,286
Jumlah
704,139,286
Management Fee
105,620,893
Total Keseluruhan
809,760,179
SKENARIO 3
Pada skenario 3 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 50% dari volume gas sisa (=0,93 MMSCFD) sebesar
26.571sambungan untuk rumah tangga (SR) dan membangun 50% atau 1329 sambungan
untuk sektor komersial (SK) adalah sebesar Rp 51.157.934.290 ,-. Dengan menggunakan
Surat Ketetapan Kepala BPH Migas tentang harga gas bumi untuk rumah tangga dan
pelanggan komersil maka harga jual gas ke konsumen adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan
volume pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 15 m3/bulan dan 300 m3/bulan untuk sektor
komersial maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
60
Universitas Indonesia
1.417.798.286,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 627.181.250,- sebagaimana tabel 4.9,
maka didapatkan total pengeluaran perbulan sebesar Rp 794.104.250,-. Perhitungan rinci
dapat dilihat di lampiran
Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam microsoft excel perhitungan
cash flow yang menghasilkan parameter keekonomian sebagai berikut:
NPV = Rp 17.502.346.902;
IRR = 13%;
PBP = 8 tahun; dan
BCR = 1.37
TABEL 4.9. PERKIRAAN RINCIAN BIAYA OPERATION AND MAINTENANCE
No
Rincian Biaya
Jumlah
Satuan
Biaya
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
10,000
Rp
Rp
416,375,000
27,900 Unit
8
1
1
5
1
8
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,000,000
15,875,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
40,000,000
15,875,000
5,000,000
37,500,000
10,000,000
24,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Biaya Langsung
1
2
3
4
5
Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM
13
8
13
8
8
Orang
Unit
Unit
Unit
Unit
1 Kalibrasi meter
2
3
4
5
6
7
Total
Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang
1 Unit
129,000,000
32,500,000
40,000,000
32,500,000
16,000,000
8,000,000
279,000,000
545,375,000
Management Fee
81,806,250
Total Keseluruhan
627,181,250
61
Universitas Indonesia
SKENARIO 4
Pada skenario 4 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 25% dari volume gas sisa (=0,93 MMSCFD) sebesar 13.286
sambungan untuk rumah tangga (SR) dan membangun 75% atau 1993 sambungan untuk
sektor komersial (SK) adalah sebesar Rp 33.300.236.800 ,-. Dengan menggunakan Surat
Ketetapan Kepala BPH Migas tentang harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan
komersil maka harga jual gas ke konsumen adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan volume
pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 15 m3/bulan dan 300 m3/bulan untuk sektor
komersial maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.489.541.143,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 438.794,- sebagaimana tabel 4.10, maka
didapatkan total pengeluaran perbulan sebesar Rp 560.717.821,-. . Perhitungan rinci dapat
dilihat di lampiran
Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam microsoft excel perhitungan
cash flow yang menghasilkan parameter keekonomian sebagai berikut:
NPV = Rp 59.477.612.337;
IRR = 28%;
PBP = 4 tahun; dan
BCR = 2,94.
62
Universitas Indonesia
Rincian Biaya
Jumlah
Satuan
Biaya
1
2
3
4
5
Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM
9
7
9
7
7
Orang
Unit
Unit
Unit
Unit
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
101,000,000
2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000
280,560,714
Biaya Tidak
langsung
1 Kalibrasi meter
2
3
4
5
6
7
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Langsung
22,500,000
35,000,000
22,500,000
14,000,000
7,000,000
15,279 Unit
Rp
10,000
Rp
Rp
7
1
1
5
1
7
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,000,000
14,275,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
35,000,000
14,275,000
5,000,000
37,500,000
10,000,000
21,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang
1 Unit
152,785,714
381,560,714
Management Fee
57,234,107
Total Keseluruhan
438,794,821
SKENARIO 5
Pada skenario 5 berdasarkan hasil perhitungan investasi diketahui bahwa total
investasi untuk membangun 100% dari volume gas sisa (=0,93 MMSCFD) sebesar 2657
sambungan untuk sektor komersial (SK) tanpa untuk sektor rumah tangga (SR) adalah
sebesar Rp 25.548.567.780,-. Dengan menggunakan Surat Ketetapan Kepala BPH Migas
tentang harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan komersil maka harga jual gas
ke konsumen adalah sebesar Rp 2790,-. Dengan volume pemakaian rata-rata 300 m3/bulan
untuk sektor komersial maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas
sebesar 0,93 MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan
sebesar Rp 1.561.284.000,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar
$0.38/MSCF dan biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 208.374.250,63
Universitas Indonesia
Rincian Biaya
Jumlah
Satuan
Biaya
1
2
3
4
5
Tenaga Kerja
Kantor Operasi
Telekomunikasi
Listrik
PDAM
5
4
5
4
4
Orang
Unit
Unit
Unit
Unit
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2,500,000
5,000,000
2,500,000
2,000,000
1,000,000
10,000
Rp
Rp
120,625,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,000,000
12,625,000
5,000,000
7,500,000
10,000,000
3,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
20,000,000
12,625,000
5,000,000
30,000,000
10,000,000
15,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
1 Kalibrasi meter
2
3
4
5
6
7
2657 Unit
4
1
1
4
1
5
Paket
Paket
Buah
Unit
Orang
Orang
1 Unit
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Langsung
57,000,000
12,500,000
20,000,000
12,500,000
8,000,000
4,000,000
26,570,000
181,195,000
Management Fee
27,179,250
Total Keseluruhan
208,374,250
64
Universitas Indonesia
TABEL 4.12
PERHITUNGAN NPV, IRR, PBP DAN BCR UNTUK TIAP SKENARIO INVESTASI
Skenario
Investasi
NPV
IRR
PBP
BCR
75.288.221.196
- 56.005.906.943
-5%
0,19
59.472.837.826
- 15.773.305.454
4,4%
13
0,71
51.157.934.293
17.502.346.902
13 %
1,37
33.300.236.800
59.477.612.337
28%
2,94
25.548.567.781
97.298.270.687
48%
5,13
120,000,000,000
100,000,000,000
80,000,000,000
60,000,000,000
40,000,000,000
Investasi
20,000,000,000
NPV
(20,000,000,000)
(40,000,000,000)
(60,000,000,000)
65
Universitas Indonesia
Dari hasil perhitungan sebelumnya terlihat jelas bahwa proyek jargas ini memang
proyek yang tidak menarik secara ekonomis namun memiliki dampak sosial dan ekonomi
yang cukup tinggi dan sangat bermanfaat bagi rakyat (pro rakyat). Dengan investasi yang
relatif tinggi dan konsumsi yang rendah apalagi dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) terlihat investasi ini cukup berat untuk dilaksanakan sehingga
diperlukan strategi-strategi pendanaan. Dari skenario 1,2 terlihat NPV yang masih negatif,
mulai dari skenario 3 baru NPV menjadi positif. Hal ini menunjukkan bahwa jika
pengembangan dititik beratkan pada sektor rumah tangga maka terlihat parameter-parameter
ekonomi yang tidak menarik tapi bila dititik beratkan pada sektor komersil maka tujuan dari
proyek ini supaya rakyat merasakan energi yang bersih, murah dan aman sedikit terhalang.
Jika kita mengambil asumsi bahwa konsumsi rumah tangga menengah rata-rata
adalah 1 tabung LPG 12 Kg sebelum tanggal 1 Januari 2014 sebesar Rp 75.000 maka
konsumsi per rumah tangga adalah 22,5 m3/bulan. Maka untuk menghabiskan sisa 0,93
MMSCFD diperlukan
rumah tangga (SR) tanpa membangun sambungan untuk sambungan untuk sektor komersial
(SK) adalah sebesar Rp 52.000.000.000 ,-. Dengan menggunakan menggunakan asumsi
harga jual gas bumi untuk rumah tangga sama dengan harga jual gas bumi untuk komersial
sebesar Rp 3150,- per m3 dan dengan volume pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 22,5
m3/hari maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.561.284.000,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 787.503.571 maka didapatkan total
pengeluaran perbulan sebesar Rp 909.426.571. Hasil perhitungan menunjukan perubahan
cukup significan sebagai berikut:
NPV = Rp 14.0777.777.527;
IRR = 12 %;
PBP = 8 tahun; dan
BCR = 1.29.
Tapi bila kita meningkatkan asumsi bahwa konsumsi rumah tangga mewah rata-rata
adalah 2 tabung LPG 12 Kg sebelum tanggal 1 Januari 2014 sebesar Rp 150.000 maka
konsumsi per rumah tangga adalah 45 m3/bulan. Maka untuk menghabiskan sisa 0,93
MMSCFD diperlukan
rumah tangga (SR) tanpa membangun sambungan untuk sambungan untuk sektor komersial
(SK) adalah sebesar Rp 44.398.644.000 ,-. Dengan menggunakan menggunakan asumsi
66
Universitas Indonesia
harga jual gas bumi untuk rumah tangga sama dengan harga jual gas bumi untuk komersial
sebesar Rp 3150,- per m3 dan dengan volume pemakaian rata-rata tiap rumah tangga 22,5
m3/hari maka total pendapatan bruto dari jargas jika diasumsikan semua gas sebesar 0,93
MMSCFD habis dikonsumsi maka akan mendapatkan pendapatan perbulan sebesar Rp
1.561.284.000,- . Dengan asumsi pengeluaran untuk biaya toll fee sebesar $0.38/MSCF dan
biaya operation and maintence (O&M) sebesar Rp 583.789.286 maka didapatkan total
pengeluaran perbulan sebesar Rp 705.512.286.. Hasil perhitungan menunjukan perubahan
sangat significan sebagai berikut:
NPV = Rp 41.906.805.223;
IRR = 19,5 %;
PBP = 5 tahun; dan
BCR = 2,02
Dengan asumsi bahwa jargas ini dimanfaatkan untuk kalangan rumah tangga
menengah keatas pun terlihat bahwa proyek jargas ini masih kurang menarik sehingga
diperlukan studi mengenai kiat-kiat peningkatan konsumsi gas rumah tangga bukan saja
digunakan untuk kompor tapi digunakan untuk alat-alat kebutuhan rumah tangga lain
seperti water heater atau bahan bakar mobil.
4.3.2. ANALISIS IRR
Dengan memakai asumsi bahwa Minimum Acceptable Rate of Return adalah 13% maka
hanya skenario 3,4 dan 5 yang dapat dianggap layak untuk direalisasikan
IRR
50.00%
40.00%
30.00%
IRR
20.00%
10.00%
0.00%
-10.00%
67
Universitas Indonesia
Dengan memakai asumsi bahwa Payback Period maksimal sehingga proyek ini layak
dijalankan adalah 8 tahun maka skenario 3,4,5 layak direalisasikan
PBP (tahun)
12
10
8
6
PBP (tahun)
4
2
0
1
Dengan memakai asumsi bahwa minimum BCR sebesar 1,2 maka hanya skenario 3,4,5
yang layak untuk dijalankan.
BCR
6.00
5.00
4.00
3.00
BCR
2.00
1.00
0.00
1
68
Universitas Indonesia
Dari parameter-parameter keekonomian terlihat bahwa yang paling menarik dari ke-5
skenario adalah skenario ke-5, namun jika diambil skenario ke-5 maka tujuan pembangunan
jaringan gas bumi untuk rumah tangga tidak tercapai karena gas ini sebenarnya ditujukan
untuk konsumsi rumah tangga bukan komersial. Namun, melihat konsumsi rendah dan
investasi besar maka proyek pengembangan jargas yang mengharuskan PT. A untuk
mencari profit maka skenario ke-4 sudah cukup menarik sehingga skenario ke-4 ini lah
yang paling layak untuk direkomendasikan ke PT. A.
69
Universitas Indonesia
BAB V
KESIMPULAN
1.1.
KESIMPULAN
Jargas Depok potensial untuk dikembangkan. Dengan sisa gas yang belum terpakai dari
jargas eksisting senilai 0,93 MMSCFD yang dapat dimanfaatkan 100% untuk rumah
tangga sebesar 53.142 sambungan rumah tangga (SR) lagi (skenario1) atau 100%
komersil sebesar 2657 sambungan komersil (SK) baru (skenario 5) dan kombinasi dari
masing-masing skenario ekstrim tersebut.
2.
3.
Penambahan jaringan pipa dengan menambah pipa berdiameter 125 mm, 90 mm dan
63 mm serta menambah Regulator Sektor (RS) untuk masing-masing skenario: 110,
87, 71, 41, 36.
4.
5.
6.
Dari hasil analisi keekonomian maka terlihat skenario 4 lebih layak untuk diambil
mengingat jika diambil skenario 5 tidak mungkin karena peruntukkan gas tersebut
adalah untuk rumah tangga.
1.2. SARAN
1.
2.
Universitas Indonesia
3.
Diperlukan studi mengenai alternatif pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga
selain untuk kompor.
71
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
Unit Pelayanan Pada Masyarakat,Pra Studi kelayaka Pipa Transmisi Jatim-JatengJabar, UPPM TGP FTUI, Depok, 2003
[3]
[4] Campbell, Jhon.M, Gas Conditioning and Processing, Jhon M. Campbell and
Company, Oklahoma U.S.A, 1998
[5] Compressiblitiy Chart, www.ou.edu
[6] Gas pipeline Hydraulics, http://www.pdhengineer.com/
[7] ASME B31.8 2010 Edition, Gas Transmission and Distribution Piping Systems
[8] Nevers, Noel de, Fluid Mechanics For Chemical Engineers, 2th ed. McGraw-Hill,
Inc.,New York, 1991
[9] Subarna, et al., Bunga Rampai Kota Depok, Pandu Karya Depok, 2002
[10] Kota Depok dalam angka 2011, BAPPEDA Kota Depok dengan BPS Kota Depok
[11] M. Mohitpour, H. Golshan, A. Murray, "Pipeline Design and Construction, A Practical
Approach", New York, 2000
72
Universitas Indonesia
LAMPIRAN
No
1
Pertanyaan
Apakah Sumber bahan bakar
(energi) yang saat ini saudara
gunakan untuk kebutuhan seharihari?
Berapakah biaya bulanan yang
dikeluarkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
sumber
energi
sebagaimana
dimaksud
dalam
pertanyaan pertama
Pilihan Jawaban
A.
B.
C.
D.
A.
B.
C.
D.
E.
3
Apakah
saudara
berminat
memanfaatkan layanan jaringan gas
bumi melalui pipa untuk memenuhi
kebutuhan sumber energi rumah
tangga sehari-hari?
Berapa kesanggupan saudara untuk
membayar pemasangan instalasi
pipa gas jika anda mau menjadi
pelanggan jaringan gas bumi?
A.
B.
C.
Minyak Tanah
Kayu Bakar
Gas elpiji
Lainnya
Kurang
dari
Rp.20.000,Antara
Rp.20.000,sampai
dengan
Rp.50.000,Antara
Rp.50.000,sampai
dengan
Rp.100.000,Antara
Rp.100.000,sampai
dengan
Rp.500.000,Diatas Rp.1.000.000,(industri/usaha)
YA
Tidak
Masih pikir-pikir
A. Rp.1.000.000,- sampai
dengan Rp.2.000.000,B. Rp.2.000.000,- sampai
dengan Rp.3.500.000,C. Dilihat
kondisi
lapangan
(industri/usaha)
Maksud dan
tujuan
pertanyaan
Untuk menghitung
konversi
kalor
penggunaan bahan
bakar
Untuk mengetahui
potensi kebutuhan
(demand)
bahan
bakar
Untuk mengetahui
minat
dan
pemahaman
terhadap jaringan
gas bumi
Untuk mengetahui
kesanggupan dan
kemauan
bayar
(willing to pay)
Lampiran 2, Rekapitulasi hasil kuisioner potensi demad di Kelurahan Kemiri Muka dan
Kelurahan Pondok Cina
No
Kategori
Nama
Alamat
(Kelurahan)
Pertanyaan
II
III
IV
1
2
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Aldi
Adrian
Kemiri Muka
Kemiri Muka
C
C
C
C
A
A
A
A
Rumah Tangga
Elis
Kemiri Muka
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Wiwin
Nurwandi
Haryoto
Karyati
Karniah
Tihama
Anugrah Saputra
Kadariah
Kadarwati
Budhiono
Supatmi
Nineng
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
B
B
B
B
B
B
B
C
C
C
C
A
A
A
A
A
A
A
A
C
A
A
A
A
C
C
C
A
C
C
C
A
A
A
16
17
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Iing
Supinah
Kemiri Muka
Kemiri Muka
C
C
C
C
C
A
A
A
18
19
20
21
22
23
24
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Maryati
Tabrani
Rafika
Nurjanah
Refdila Haris
Rumyati
Siti Jamilah
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
C
C
C
C
C
C
C
C
C
B
B
A
c
B
C
A
A
A
A
A
A
A
A
A
C
C
C
C
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Nuryati
Hardoyo
Suwardi
Een Kurniasih
Bambang Sriwahyono
Nurlela
Ngudiono
Ernawati
Yoyoh
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
C
C
C
C
C
C
C
C
C
D
B
B
D
C
C
C
C
D
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
C
C
A
C
A
A
A
A
34
35
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Asmani
Nining Kusrini
Kemiri Muka
Kemiri Muka
C
C
C
C
C
A
A
A
Keterangan
No
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Kategori
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Nama
Maryati
Fatimah
Epa
Mayani
Zainuddin
Mayasari
Chairun
Saprudin Yusuf
M.H. Aruan
Alamat
(Kelurahan)
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
I
C
C
C
C
C
C
C
C
C
Pertanyaan
II
III
IV
C
A
A
C
A
A
C
A
C
C
A
C
C
A
C
C
A
C
C
A
C
B
A
C
C
A
C
45
46
47
48
49
50
51
52
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Suparlan
Dewi
Ramdonih
Fitri
Ewin Yohana Tavia
Yuliani
Indarti
Mukrodi
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
C
C
C
C
C
C
C
C
A
C
C
D
C
C
C
D
C
C
A
A
A
C
A
A
C
C
C
C
C
C
C
C
53
Rumah Tangga
Dena
Pondok Cina
54
55
56
57
58
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Sukyati
Sa'diyah
Muani
Sumini
Tuti Harniati
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
A
A
A
A
C
A
C
C
A
59
Rumah Tangga
Heri Unggul
Pondok Cina
60
61
62
63
64
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Hj. Zaenab
M.Dasuki
Niin Sutisna
Neneh
Nasrudin Chaidar
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
C
C
C
C
C
C
B
C
C
C
C
A
A
A
A
C
A
A
A
A
65
66
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Mardiawan
Nurdin
Pondok Cina
Pondok Cina
C
C
B
C
C
A
C
A
67
68
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Aisah
Ajat Sudrajat
Pondok Cina
Pondok Cina
C
C
C
C
C
A
C
A
69
70
71
72
73
74
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Ece Samati
Suhani
Jajang Uwes
Inah
Ibu Hery
Chandra Gunawan
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
C
C
C
C
C
C
B
C
C
C
B
C
C
A
A
A
C
A
C
A
A
A
C
A
75
Rumah Tangga
Wiwik
Pondok Cina
76
77
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Jumiati
Arfandi Hatam
Pondok Cina
Pondok Cina
C
C
C
C
C
A
C
A
Keterangan
Karena biaya
pemasangan mahal
Karena biaya
pemasangan mahal
No
Kategori
Nama
Pertanyaan
II
III
IV
Alamat
(Kelurahan)
Pondok Cina
Kemiri Muka
C
C
C
E
C
C
C
A
Kemiri Muka
Kemiri Muka
C
C
E
E
C
C
A
C
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
Kemiri Muka
C
C
C
C
C
C
D
D
D
D
D
E
C
A
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
78
79
Rumah Tangga
Komersil
80
81
Komersil
Komersil
82
83
84
85
86
87
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Rizky
Faisal (Pempek Pak Raden)
Rudi Harianto (Warung
Makan SS)
The Harvest
Warung Steak and Shake
(Yuli)
A Darman (RM Cibiuk)
Istana Martabak
Hot Cwie Mie Malang
RM Sekar Malam
Arty (Majestyk)
88
Komersil
Kemiri Muka
89
90
Komersil
Komersil
Pondok Cina
Pondok Cina
C
C
E
E
C
A
C
C
91
Komersil
Pondok Cina
92
Komersil
Pondok Cina
93
Komersil
Pondok Cina
94
Komersil
Pondok Cina
95
96
97
98
99
100
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Komersil
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
Pondok Cina
C
C
C
C
C
C
D
E
D
D
C
E
C
A
A
B
B
B
C
A
A
C
C
A
Keterangan
Ingin gratis biaya
pemasangan
Harus mengetahui
dengan jelas manfaat
dan keuntungan dari
instalasi pipa gas
Belum mengetahui
tentang gas
Lampiran Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 1 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)
RS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
RS
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
RS
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
0.929985
Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 2 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)
RS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pressure
(bar.g)
3.50233
3.497562
3.436581
3.314429
3.065333
2.843144
3.429033
2.931873
3.125019
Flow
(mmscfd)
0.01043
0.010343
0.010553
0.01001
0.010413
0.010465
0.010465
0.010465
0.009853
RS
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
47
48
49
50
51
46
53
54
Pressure
(bar.g)
3.202963
2.788799
2.614179
2.309859
2.390805
3.434059
3.076751
2.937047
2.909211
2.748368
3.34405
3.33759
3.158464
3.243192
3.23171
2.351131
2.565195
2.632701
2.5244
2.469919
2.504858
2.402755
2.365466
2.25899
2.545606
2.540936
2.491285
2.460472
2.375283
2.381408
2.830215
2.810674
2.646371
2.681518
2.395339
2.302776
2.255086
2.786833
2.934325
2.598335
2.573274
2.302776
2.646439
2.557837
Flow
(mmscfd)
0.011165
0.010588
0.010973
0.010465
0.010098
0.010465
0.010535
0.010763
0.010623
0.010465
0.01029
0.011043
0.010465
0.01064
0.010465
0.011375
0.010815
0.010815
0.010885
0.011113
0.010973
0.010413
0.01064
0.011393
0.010815
0.01099
0.010815
0.011533
0.010815
0.010815
0.010815
0.010815
0.010885
0.010973
0.011463
0.010815
0.011585
0.010815
0.010815
0.010815
0.010815
0.011393
0.01099
0.010815
RS
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
Pressure
(bar.g)
2.713139
2.729754
2.742402
2.431995
2.559622
2.877906
2.89845
3.061916
2.593283
2.618072
2.929283
2.994327
3.251828
3.246554
3.101698
3.18741
3.243542
3.120186
3.158134
3.140008
3.363814
3.171747
3.096198
3.359419
3.29887
3.228301
2.991564
2.780986
3.123237
3.134155
3.002605
2.988894
2.961602
664
Flow
(mmscfd)
0.011533
0.010815
0.010815
0.009765
0.010203
0.011515
0.010938
0.011323
0.010815
0.010448
0.010815
0.010885
0.011113
0.010973
0.010815
0.01064
0.011463
0.010815
0.01099
0.010815
0.011533
0.010815
0.01092
0.010815
0.010815
0.011533
0.011148
0.010815
0.010815
0.010815
0.010693
0.010815
0.010815
0.92988
Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 3 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)
RS
Flow
(mmscfd)
0.012863
0.012863
0.012863
RS
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Flow
(mmscfd)
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012863
0.012845
0.012845
0.012845
0.012845
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
RS
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
1328
Flow
(mmscfd)
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.013195
0.929792
Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 4 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)
RS
RS
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
1992
Pressure
Flow
(bar.g) (mmscfd)
3.23171
0.02247
3.065333
0.02247
2.648369
0.02247
2.652897
0.02247
2.855783
0.02247
3.102071
0.02247
2.989886
0.02247
3.101137
0.02247
2.8748
0.02247
2.830215
0.02247
2.810674
0.02247
2.646371
0.02247
2.729754
0.02247
2.877906
0.02247
2.89845
0.02247
3.061916
0.02247
2.593283
0.02282
2.618072
0.02282
2.929283
0.02282
2.994327
0.02282
3.251828
0.02282
3.246554
0.02282
3.101698
0.02282
3.18741
0.02282
3.243542
0.02282
3.158134
0.02282
3.140008
0.02282
2.988894
0.02282
3.363814
0.02282
3.171747
0.02282
3.096198
0.02282
3.359419
0.02282
3.29887
0.02282
3.228301
0.02282
3.123237
0.02282
3.134155
0.02282
3.002605
0.02317
2.961602
0.02317
0.929687
Hasil Perhitungan Tekanan dan Flow Pada Tiap Regulator Sektor (RS)
Skenario 5 (Pressure Out M/RS = 3,7 barg)
RS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
29
30
31
32
33
34
28
35
2657
Pressure
Flow
(bar.g) (mmscfd)
3.436581
0.02625
3.202963
0.02625
3.23171
0.02625
2.648369
0.0266
2.652897
0.0266
3.101137
0.0266
3.102071
0.0266
2.327064
0.0266
2.830215
0.0266
2.810674
0.0266
2.729754
0.0266
2.742402
0.0266
2.877906
0.0266
2.89845
0.0266
3.061916
0.0266
2.593283
0.0266
2.618072
0.0266
2.929283
0.0266
2.994327
0.0266
3.251828
0.0266
3.246554
0.0266
3.101698
0.0266
3.18741
0.0266
3.243542
0.0266
3.158134
0.0266
3.140008
0.0266
3.363814
0.0266
3.171747
0.0266
3.359419
0.0266
3.29887
0.0266
3.123237
0.0266
3.134155
0.0266
3.002605
0.0266
2.988894
0.0266
2.961602
0.0266
0.92995
Satuan Kerja
Pekerjaan
NO
A
DESKRIPSI
SIZE UNIT
PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik per 5 tahun)
NOMINAL
SIZE
120 m
1000 m
UNIT
Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar
VOL
1
1
8
8
10
1
1
650
2
TOTAL HARGA x Rp
1000
52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00
52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00
SUB TOTAL A
1
1.1
1.2
1.3
1.4
962,443.80
mm
mm
90
125
m
m
4,137.20
13,634.47
111.51
232.86
461,338.52
3,174,980.78
mm
mm
mm
125
125
125
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
45
15
11
3
100
4
13
13
3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,965.86
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30
152,652.09
44,457.73
53,765.92
5,897.59
111,030.85
8,762.73
161,086.75
13,627.90
mm
mm
mm
125
125
125
mm
mm
90
90
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
21
36
11
83
811
330
330
745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30
15,660.07
49,246.17
21,624.49
94,701.34
262,576.19
3,036,479.12
345,939.00
mm
mm
90
90
117,719.56
1.5
unit
36
3,312.00
1.6
unit
355
50.00
SUB TOTAL B 1
2
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air
inch
inch
inch
inch
6"
6"
10"
10"
m
m
m
m
60.00
25.00
256.00
125.00
427.92
427.92
1,033.75
1,033.75
25,675.19
10,697.99
264,641.19
129,219.33
SUB TOTAL B 2
3
430,233.71
RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet
unit
110
259,475
28,542,195.00
Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)
unit
unit
m
m
unit
unit
m
110
110
110.00
935.00
220
220
1,540.00
350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00
38,500.00
38,500.00
914,630.20
106,346.90
91,769.15
122,692.35
539,000.00
inch
inch
3
3
SUB TOTAL B 3
4
4.1
4.2
17,771.67
8,149,318.47
30,393,633.60
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm
m
m
11,517.27
2,206.42
79.41
61.75
914,586.19
136,246.61
795.21
183.22
145,698.07
Page 1
NO
4.3
DESKRIPSI
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
m
m
477.12
318.08
285.53
94.64
TOTAL HARGA x Rp
1000
136,233.50
30,103.41
m
m
m
243.13
145.88
97.25
183.22
285.53
94.64
44,546.65
41,652.89
9,204.00
UNIT
VOL
SUB TOTAL B 4
5
1,458,271.31
Titik
Titik
Titik
Titik
2,272
178
690
962
267.94
133.97
267.94
133.97
SUB TOTAL B 5
608,870.07
23,846.66
184,753.56
128,879.14
817,470.29
6.1
m
unit
m
m
m
m
m
2,432.58
26,506.94
13,253.47
8,747.29
795.21
477.12
318.08
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
559,420.45
118,167.96
53,384.99
259,444.67
108,927.64
73,567.90
19,571.67
Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
m
unit
m
m
m
m
m
620.54
8,104.40
4,052.20
1,560.10
243.13
145.88
97.25
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
142,704.79
36,129.42
16,322.26
46,272.48
33,304.22
22,493.11
5,983.96
6.2
SUB TOTAL B 6
7
1,495,695.51
m
m
m
0.00
316.00
150.00
2,575.27
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL B 7
593,802.61
SUB TOTAL B
C
43,338,425.50
1.2
mm
63
1.5
mm
mm
mm
mm
mm
63
63
63
63
63
134,234.77
63.88
8,574,659.45
unit
unit
unit
unit
unit
unit
397
325
82
1,024
110
110
520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30
206,514.93
218,543.68
27,223.05
173,370.08
877,205.08
115,313.00
1,761,160.18
1.7
unit
1,342
1,312.00
1.8
unit
2,685
50.00
SUB TOTAL C 1
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air
0.00
366,224.41
227,578.20
134,234.77
12,088,224.22
inch
inch
4"
4"
m
m
745.00
375.00
272.50
272.50
SUB TOTAL C 2
203,010.48
102,186.48
305,196.97
3
3.1
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm
70,504.24
61.75
4,353,636.69
3.3
m
m
m
3,194.75
1,597.38
11,181.64
183.22
285.53
94.64
585,342.92
456,099.12
1,058,230.47
SUB TOTAL C 3
4
6,453,309.21
0.04
Titik
804
133.97
107,711.88
107,711.88
Page 2
NO
5.1
DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
UNIT
VOL
m
m
m
m
m
m
m
18,839.93
266,229.54
133,114.77
51,249.19
3,194.75
1,597.38
11,181.64
TOTAL HARGA x Rp
1000
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
4,332,619.41
1,186,851.29
536,186.29
1,520,050.87
437,617.47
246,299.60
688,006.35
SUB TOTAL C 5
6
8,947,631.28
m
m
745.00
375.00
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL C 6
863,408.81
568,945.50
1,432,354.31
SUB TOTAL C
29,334,427.86
Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE
Ls
1.00
240,000.00
240,000.00
Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE
Ls
Ls
1.00
1.00
353,405.00
87,000.00
353,405.00
87,000.00
SUB TOTAL M
N
PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning
680,405.00
Ls
1.00
201,375.00
SUB TOTAL N
O
TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi
201,375.00
201,375.00
m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls
152,006.44
650
2.72
175.00
412,697.49
113,750.00
1
1
1
1
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
771,144.04
75,288,221.20
Page 3
Satuan Kerja
Pekerjaan
NO
A
DESKRIPSI
SIZE UNIT
PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik per 5 tahun)
NOMINAL
SIZE
120 m
1000 m
UNIT
Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar
VOL
1
1
8
8
10
1
1
650
2
TOTAL HARGA x Rp
1000
52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00
52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00
SUB TOTAL A
1
1.1
1.2
1.3
1.4
962,443.80
mm
mm
90
125
m
m
3,679.04
13,634.47
111.51
232.86
410,249.17
3,174,980.78
mm
mm
mm
125
125
125
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
45
15
11
3
100
4
13
13
3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,140.98
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30
152,652.09
44,457.73
53,765.92
3,422.94
111,030.85
8,762.73
161,086.75
13,627.90
mm
mm
mm
125
125
125
mm
mm
90
90
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
17
33
11
56
639
261
261
745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30
12,677.20
45,142.32
21,624.49
63,894.88
206,888.02
2,401,578.94
273,606.30
mm
mm
90
90
114,684.70
1.5
unit
35
3,312.00
1.6
unit
346
50.00
SUB TOTAL B 1
2
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air
inch
inch
inch
inch
6"
6"
10"
10"
m
m
m
m
45.00
25.00
367.00
203.00
427.92
427.92
1,033.75
1,033.75
19,256.39
10,697.99
379,387.96
209,852.20
SUB TOTAL B 2
3
619,194.54
RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet
unit
87
259,475
22,574,281.50
Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)
unit
unit
m
m
unit
unit
m
87
87
87.00
739.50
174
174
1,218.00
350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00
30,450.00
30,450.00
723,389.34
84,110.73
72,581.05
97,038.50
426,300.00
inch
inch
3
3
SUB TOTAL B 3
4
4.1
4.2
17,313.51
7,291,447.23
24,038,601.12
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm
m
m
11,353.03
1,965.12
79.41
61.75
901,543.81
121,346.30
783.87
183.22
143,620.35
Page 1
NO
4.3
DESKRIPSI
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
m
m
470.32
313.55
285.53
94.64
TOTAL HARGA x Rp
1000
134,290.75
29,674.12
m
m
m
216.54
129.93
86.62
183.22
285.53
94.64
39,674.90
37,097.61
8,197.43
UNIT
VOL
SUB TOTAL B 4
5
1,415,445.27
Titik
Titik
Titik
Titik
2,272
178
613
756
267.94
133.97
267.94
133.97
SUB TOTAL B 5
608,870.07
23,846.66
164,293.66
101,281.32
797,010.39
6.1
m
unit
m
m
m
m
m
2,397.89
26,128.94
13,064.47
8,622.55
783.87
470.32
313.55
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
551,442.88
116,482.83
52,623.69
255,744.88
107,374.28
72,518.79
19,292.57
Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
m
unit
m
m
m
m
m
552.67
7,218.08
3,609.04
1,389.48
216.54
129.93
86.62
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
127,098.19
32,178.20
14,537.21
41,211.99
29,661.98
20,033.20
5,329.54
6.2
SUB TOTAL B 6
7
1,445,530.25
m
m
m
0.00
412.00
228.00
2,575.27
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL B 7
823,401.32
SUB TOTAL B
C
36,430,630.13
1.2
mm
63
1.5
mm
mm
mm
mm
mm
63
63
63
63
63
92,354.01
63.88
5,899,396.89
unit
unit
unit
unit
unit
unit
374
286
76
910
87
87
520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30
194,550.59
192,318.44
25,231.12
154,069.11
693,789.47
91,202.10
1,211,684.61
1.7
unit
924
1,312.00
1.8
unit
1,847
50.00
SUB TOTAL C 1
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air
0.00
477,482.46
345,918.86
92,354.01
8,554,596.34
inch
inch
4"
4"
m
m
645.00
212.00
272.50
272.50
SUB TOTAL C 2
175,760.75
57,769.43
233,530.18
3
3.1
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm
48,461.39
61.75
2,992,490.92
3.3
m
m
m
2,195.93
1,097.96
7,685.75
183.22
285.53
94.64
402,337.97
313,501.70
727,379.27
SUB TOTAL C 3
4
4,435,709.85
0.04
Titik
736
133.97
98,601.92
98,601.92
Page 2
NO
5.1
DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
UNIT
VOL
m
m
m
m
m
m
m
12,949.71
182,994.02
91,497.01
35,226.35
2,195.93
1,097.96
7,685.75
TOTAL HARGA x Rp
1000
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
2,978,044.60
815,787.34
368,549.96
1,044,813.51
300,798.25
169,295.09
472,904.13
SUB TOTAL C 5
6
6,150,192.86
m
m
645.00
212.00
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL C 6
747,515.01
321,643.86
1,069,158.87
SUB TOTAL C
20,541,790.02
Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE
Ls
1.00
240,000.00
240,000.00
Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE
Ls
Ls
1.00
1.00
353,405.00
87,000.00
353,405.00
87,000.00
SUB TOTAL M
N
PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning
680,405.00
Ls
1.00
201,375.00
SUB TOTAL N
O
TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi
201,375.00
201,375.00
m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls
109,667.52
650
2.72
175.00
297,747.32
113,750.00
1
1
1
1
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
656,193.87
59,472,837.83
Page 3
Satuan Kerja
Pekerjaan
NO
A
DESKRIPSI
SIZE UNIT
PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik per 5 tahun)
NOMINAL
SIZE
120 m
1000 m
UNIT
Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar
VOL
1
1
8
8
10
1
1
650
2
TOTAL HARGA x Rp
1000
52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00
52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00
SUB TOTAL A
1
1.1
1.2
1.3
1.4
962,443.80
mm
mm
90
125
m
m
3,360.32
13,634.47
111.51
232.86
374,708.75
3,174,980.78
mm
mm
mm
125
125
125
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
45
15
48
3
137
4
13
13
3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,965.86
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30
152,652.09
44,457.73
234,614.94
5,897.59
152,112.27
8,762.73
161,086.75
13,627.90
mm
mm
mm
125
125
125
mm
mm
90
90
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
11
14
48
37
536
213
213
745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30
8,202.89
19,151.29
94,361.43
42,216.26
173,539.87
1,959,909.25
223,287.90
mm
mm
90
90
112,573.50
1.5
unit
34
3,312.00
1.6
unit
340
50.00
SUB TOTAL B 1
2
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air
inch
inch
inch
inch
6"
6"
10"
10"
m
m
m
m
48.00
25.00
485.00
102.00
427.92
427.92
1,033.75
1,033.75
20,540.15
10,697.99
501,371.01
105,442.98
SUB TOTAL B 2
3
638,052.13
RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet
unit
71
259,475
18,422,689.50
Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)
unit
unit
m
m
unit
unit
m
71
71
71
603.50
142
142
994.00
350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00
24,850.00
24,850.00
590,352.22
68,642.09
59,232.81
79,192.34
347,900.00
inch
inch
3
3
SUB TOTAL B 3
4
4.1
4.2
16,994.79
6,973,138.71
19,617,708.96
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm
m
m
11,338.25
1,789.95
79.41
61.75
900,370.68
110,529.15
782.85
183.22
143,433.47
Page 1
NO
4.3
DESKRIPSI
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
m
m
469.71
313.14
285.53
94.64
TOTAL HARGA x Rp
1000
134,116.01
29,635.51
m
m
m
197.24
118.34
78.90
183.22
285.53
94.64
36,138.17
33,790.63
7,466.69
UNIT
VOL
SUB TOTAL B 4
5
1,395,480.30
Titik
Titik
Titik
Titik
2,272
252
560
646
267.94
133.97
267.94
133.97
SUB TOTAL B 5
608,870.07
33,760.44
150,060.69
86,544.62
792,691.20
6.1
m
unit
m
m
m
m
m
2,394.77
26,094.94
13,047.47
8,611.33
782.85
469.71
313.14
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
550,725.32
116,331.26
52,555.22
255,412.09
107,234.56
72,424.43
19,267.46
Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
m
unit
m
m
m
m
m
503.41
6,574.64
3,287.32
1,265.62
197.24
118.34
78.90
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
115,768.30
29,309.75
13,241.32
37,538.24
27,017.83
18,247.39
4,854.45
6.2
SUB TOTAL B 6
7
1,419,927.62
m
m
m
223.50
309.50
127.00
2,575.27
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL B 7
1,126,945.91
SUB TOTAL B
C
31,963,944.84
1.2
mm
63
1.5
mm
mm
mm
mm
mm
63
63
63
63
63
75,473.26
63.88
4,821,086.98
unit
unit
unit
unit
unit
unit
294
256
65
757
71
71
520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30
152,935.49
172,145.18
21,579.24
128,165.18
566,196.01
74,429.30
990,209.17
1.7
unit
755
1,312.00
1.8
unit
1,509
50.00
SUB TOTAL C 1
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air
575,571.73
358,691.31
192,682.88
75,473.26
7,002,219.82
inch
inch
4"
4"
m
m
445.00
202.00
272.50
272.50
SUB TOTAL C 2
121,261.29
55,044.45
176,305.75
3
3.1
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm
39,631.73
61.75
2,447,259.24
3.3
m
m
m
1,795.83
897.92
6,285.41
183.22
285.53
94.64
329,032.02
256,381.70
594,850.81
SUB TOTAL C 3
4
3,627,523.77
0.04
Titik
615
133.97
82,391.55
82,391.55
Page 2
NO
5.1
DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
UNIT
VOL
m
m
m
m
m
m
m
10,590.27
149,652.52
74,826.26
28,808.11
1,795.83
897.92
6,285.41
TOTAL HARGA x Rp
1000
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
2,435,445.04
667,150.93
301,400.18
854,448.55
245,992.83
138,449.53
386,741.02
SUB TOTAL C 5
6
5,029,628.07
m
m
445.00
202.00
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL C 6
515,727.41
306,471.98
822,199.39
SUB TOTAL C
16,740,268.35
Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE
Ls
1.00
240,000.00
240,000.00
Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE
Ls
Ls
1.00
1.00
353,405.00
87,000.00
353,405.00
87,000.00
SUB TOTAL M
N
PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning
680,405.00
Ls
1.00
201,375.00
SUB TOTAL N
O
TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi
201,375.00
201,375.00
m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls
92,468.05
650
2.72
175.00
251,050.76
113,750.00
1
1
1
1
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
609,497.31
51,157,934.29
Page 3
Satuan Kerja
Pekerjaan
NO
A
DESKRIPSI
SIZE UNIT
PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik)
NOMINAL
SIZE
120 m
1000 m
UNIT
Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar
VOL
1
1
8
8
10
1
1
650
2
TOTAL HARGA x Rp
1000
52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00
52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00
SUB TOTAL A
1
1.1
1.2
1.3
1.4
962,443.80
mm
mm
90
125
m
m
2,254.00
13,634.47
111.51
232.86
251,343.18
3,174,980.78
mm
mm
mm
125
125
125
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
45
15
4
3
93
4
13
13
3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,965.86
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30
152,652.09
44,457.73
19,551.24
5,897.59
103,258.69
8,762.73
161,086.75
13,627.90
mm
mm
mm
125
125
125
mm
mm
90
90
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
10
4
4
36
266
126
126
745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30
7,457.18
5,471.80
7,863.45
41,075.28
86,122.40
1,159,382.94
132,085.80
mm
mm
90
90
105,245.24
1.5
unit
32
3,312.00
1.6
unit
318
50.00
SUB TOTAL B 1
2
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air
inch
inch
inch
inch
6"
6"
10"
10"
m
m
m
m
41.00
25.00
525.00
142.00
427.92
427.92
1,033.75
1,033.75
17,544.71
10,697.99
542,721.20
146,793.16
SUB TOTAL B 2
3
717,757.07
RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet
unit
42
259,475
10,897,929.00
Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)
unit
unit
m
m
unit
unit
m
42
42
42.00
357.00
84
84
588.00
350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00
14,700.00
14,700.00
349,222.44
40,605.18
35,039.13
46,846.17
205,800.00
inch
inch
3
3
SUB TOTAL B 3
4
4.1
4.2
15,888.47
5,496,211.24
11,604,841.92
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm
m
m
11,268.73
1,191.37
79.41
61.75
894,850.10
73,566.85
778.05
183.22
142,554.01
Page 1
NO
4.3
DESKRIPSI
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
m
m
466.83
311.22
285.53
94.64
TOTAL HARGA x Rp
1000
133,293.68
29,453.80
m
m
m
131.28
78.77
52.51
183.22
285.53
94.64
24,053.12
22,490.63
4,969.74
UNIT
VOL
SUB TOTAL B 4
5
1,325,231.93
Titik
Titik
Titik
Titik
2,272
164
376
320
267.94
133.97
267.94
133.97
SUB TOTAL B 5
608,870.07
21,971.08
100,656.13
42,870.40
731,497.28
6.1
m
unit
m
m
m
m
m
2,380.09
25,934.94
12,967.47
8,558.53
778.05
466.83
311.22
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
547,348.58
115,617.98
52,232.98
253,846.04
106,577.06
71,980.36
19,149.33
Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
m
unit
m
m
m
m
m
335.06
4,376.00
2,188.00
842.38
131.28
78.77
52.51
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
77,053.97
19,508.21
8,813.26
24,984.99
17,982.73
12,145.24
3,231.06
6.2
SUB TOTAL B 6
7
1,330,471.79
m
m
m
223.50
342.50
167.00
2,575.27
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL B 7
1,225,878.39
SUB TOTAL B
C
22,431,889.61
1.2
mm
63
1.5
mm
mm
mm
mm
mm
63
63
63
63
63
36,723.42
63.88
2,345,821.58
unit
unit
unit
unit
unit
unit
204
156
45
489
42
42
520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30
106,118.50
104,900.97
14,939.48
82,790.98
334,932.85
44,028.60
481,811.27
1.7
unit
367
1,312.00
1.8
unit
734
50.00
SUB TOTAL C 1
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air
575,571.73
396,936.27
253,370.40
36,723.42
3,552,067.65
inch
inch
4"
4"
m
m
365.00
112.00
272.50
272.50
SUB TOTAL C 2
99,461.51
30,519.70
129,981.21
3
3.1
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm
19,197.92
61.75
1,185,471.33
3.3
m
m
m
869.91
434.96
3,044.70
183.22
285.53
94.64
159,385.66
124,193.28
288,150.34
SUB TOTAL C 3
4
1,757,200.62
0.04
Titik
405
133.97
54,257.85
54,257.85
Page 2
NO
5.1
DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
UNIT
VOL
m
m
m
m
m
m
m
5,130.01
72,492.84
36,246.42
13,954.87
869.91
434.96
3,044.70
TOTAL HARGA x Rp
1000
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
1,179,748.44
323,173.08
146,000.58
413,901.49
119,160.83
67,066.03
187,340.35
SUB TOTAL C 5
6
2,436,390.80
m
m
365.00
112.00
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL C 6
423,012.37
169,925.06
592,937.43
SUB TOTAL C
8,522,835.55
Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE
Ls
1.00
240,000.00
240,000.00
Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE
Ls
Ls
1.00
1.00
353,405.00
87,000.00
353,405.00
87,000.00
SUB TOTAL M
N
PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning
680,405.00
Ls
1.00
201,375.00
SUB TOTAL N
O
TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi
201,375.00
201,375.00
m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls
52,611.89
650
2.72
175.00
142,841.29
113,750.00
1
1
1
1
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
501,287.84
33,300,236.80
Page 3
Satuan Kerja
Pekerjaan
NO
A
DESKRIPSI
SIZE UNIT
PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey, Marking dan Levelling
Papan Nama Proyek
Sewa Direksi Kit
Sewa Gudang
Baricade Pengaman (Daerah Cross Section)
Traffic Signage / Rambu-2 Jalan
SOP Pelaksanaan Konstruksi
Shop Drawing: Jaringan
Biaya Sewa Crossing Rell Kereta Api (2 titik)
NOMINAL
SIZE
120 m
1000 m
UNIT
Ls
Unit
Bulan
Bulan
Set
Set
Ls
Lembar
VOL
1
1
8
8
10
1
1
650
2
TOTAL HARGA x Rp
1000
52,370.50
1,704.30
12,000.00
4,000.00
2,211.90
55,000.00
29,500.00
175.00
280,000.00
52,370.50
1,704.30
96,000.00
32,000.00
22,119.00
55,000.00
29,500.00
113,750.00
560,000.00
SUB TOTAL A
1
1.1
1.2
1.3
1.4
962,443.80
mm
mm
90
125
m
m
1,086.40
13,634.47
111.51
232.86
121,144.29
3,174,980.78
mm
mm
mm
125
125
125
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
45
15
34
3
123
4
13
13
3,392.27
2,963.85
4,887.81
1,965.86
1,110.31
2,190.68
12,391.29
1,048.30
152,652.09
44,457.73
166,185.58
5,897.59
136,567.95
8,762.73
161,086.75
13,627.90
mm
mm
mm
125
125
125
mm
mm
90
90
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
8
0
34
30
288
108
108
745.72
1,367.95
1,965.86
1,140.98
323.77
9,201.45
1,048.30
5,965.74
0.00
66,839.35
34,229.40
93,245.30
993,756.80
113,216.40
mm
mm
90
90
97,511.06
1.5
unit
29
3,312.00
1.6
unit
294
50.00
SUB TOTAL B 1
2
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 6 " Cassing PE 90 Crosing Saluran Air
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 10 " Cassing PE 125 Crossing Sungai & Saluran Air
inch
inch
inch
inch
6"
6"
10"
10"
m
m
m
m
41.00
25.00
525.00
142.00
427.92
427.92
1,033.75
1,033.75
17,544.71
10,697.99
542,721.20
146,793.16
SUB TOTAL B 2
3
717,757.07
RS Sektor,
Terdiri dari:
Inlet Flange #150 3"
Consentric red 3" X 2"
Inlet Ball Valve (floating) #150 2"
Inlet Presure Indicator dial 4,5" Range 0 s/d 4000 mbar
Isolation Ball Valve #150 1/2"
Regulator (minimal kapasitas 800 rumah) + SSV (pilot operated) #150 1"
Relieve Valve (self operated) 1/2" x 1"
Pipa Venting
Out Let Presure Indicator dial 4" Range 0 s/d 400 mbar
Outlet Flange #150 3"
Housing Cabinet
unit
36
259,475
9,341,082.00
Marking RS
Name Plate
Pondasi RS
Paving Block (8,5 m)
Stub End PE 3"
Backing Ring 3" #150
Pagar BRC untuk RS (keliling 14 m)
unit
unit
m
m
unit
unit
m
36
36
36.00
306.00
72
72
504.00
350.00
350.00
8,314.82
113.74
417.13
557.69
350.00
12,600.00
12,600.00
299,333.52
34,804.44
30,033.54
40,153.86
176,400.00
inch
inch
3
3
SUB TOTAL B 3
4
4.1
4.2
14,720.87
5,404,848.31
9,947,007.36
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 125 mm
Pipa PE Dia 90 mm
m
m
11,268.73
555.61
79.41
61.75
894,850.10
34,308.78
778.05
183.22
142,554.01
Page 1
NO
4.3
DESKRIPSI
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
m
m
466.83
311.22
285.53
94.64
TOTAL HARGA x Rp
1000
133,293.68
29,453.80
m
m
m
61.22
36.73
24.49
183.22
285.53
94.64
11,217.46
10,488.77
2,317.70
UNIT
VOL
SUB TOTAL B 4
5
1,258,484.31
Titik
Titik
Titik
Titik
2,272
224
181
360
267.94
133.97
267.94
133.97
SUB TOTAL B 5
608,870.07
30,009.28
48,515.00
48,229.20
687,394.35
6.1
m
unit
m
m
m
m
m
2,380.09
25,934.94
12,967.47
8,558.53
778.05
466.83
311.22
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
547,348.58
115,617.98
52,232.98
253,846.04
106,577.06
71,980.36
19,149.33
Pipa PE Dia 90
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
m
unit
m
m
m
m
m
156.26
2,040.80
1,020.40
392.85
61.22
36.73
24.49
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
35,935.04
9,097.89
4,110.17
11,652.05
8,386.46
5,664.08
1,506.85
6.2
SUB TOTAL B 6
7
1,243,104.86
m
m
m
223.50
342.50
167.00
2,575.27
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL B 7
1,225,878.39
SUB TOTAL B
C
20,484,474.64
1.2
mm
63
1.5
mm
mm
mm
mm
mm
63
63
63
63
63
8,712.93
63.88
556,565.24
unit
unit
unit
unit
unit
unit
198
86
34
390
36
36
520.19
672.44
331.99
169.31
7,974.59
1,048.30
102,997.37
57,830.02
11,287.61
66,029.62
287,085.30
37,738.80
114,313.64
1.7
unit
87
1,312.00
1.8
unit
174
50.00
SUB TOTAL C 1
Material Cassing
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Jalan
Pipa Galvanis SNI Medium 4" Casing PE 63 Crosing Sungai & Saluran Air
575,571.73
396,936.27
253,370.40
8,712.93
1,242,560.53
inch
inch
4"
4"
m
m
241.00
112.00
272.50
272.50
SUB TOTAL C 2
65,671.85
30,519.70
96,191.54
3
3.1
Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan Galian dan Pembuangan
Pipa PE Dia 63 mm
4,427.84
61.75
273,418.93
3.3
m
m
m
200.64
100.32
702.23
183.22
285.53
94.64
36,760.95
28,644.13
66,459.44
SUB TOTAL C 3
4
405,283.45
0.04
Titik
318
133.97
42,602.46
42,602.46
Page 2
NO
5.1
DESKRIPSI
Pipa PE Dia 63
Pasir Landasan dan Penutup Pipa
Batako Pengaman Pipa
Marker Tape
Penimbunan Kembali Galian Dengan Tanah
Perbaikan Jalan Aspal
Perbaikan Jalan Beton
Perbaikan Jalan Pasir Batu
SIZE UNIT
NOMINAL
SIZE
UNIT
VOL
m
m
m
m
m
m
m
1,183.19
16,719.86
8,359.93
3,218.57
200.64
100.32
702.23
TOTAL HARGA x Rp
1000
229.97
4.46
4.03
29.66
136.98
154.19
61.53
272,098.99
74,537.14
33,673.80
95,462.88
27,483.44
15,468.21
43,208.47
SUB TOTAL C 5
6
561,932.92
m
m
241.00
112.00
1,158.94
1,517.19
SUB TOTAL C 6
279,304.06
169,925.06
449,229.11
SUB TOTAL C
2,797,800.02
Pemeriksaan Teknis
Pemeriksaan Teknis Pipa PE
Ls
1.00
240,000.00
240,000.00
Pengujian
Pneumatik Test Pipa PE
Pengujian Prosedur dan Pipe Fitter Pipa PE
Ls
Ls
1.00
1.00
353,405.00
87,000.00
353,405.00
87,000.00
SUB TOTAL M
N
PEKERJAAN COMMISSIONING
Commissioning
680,405.00
Ls
1.00
201,375.00
SUB TOTAL N
O
TOTAL
Note : Harga sudah termasuk PPN dan Asuransi
201,375.00
201,375.00
m
Lembar
Ls
Ls
Ls
Ls
23,433.80
650
2.72
175.00
63,622.77
113,750.00
1
1
1
1
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
40,000.00
100,906.75
86,491.50
17,298.30
422,069.32
25,548,567.78
Page 3
Skenario
Total
Pengeluaran
A Biaya Investasi
75,288,221,195.71
B Income
C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative
20%
PBP
0
IRR
-5%
NPV
(Rp56,005,906,943.96)
BCR
0.19
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.2
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX
1.00
381,787,232,181.43
0.00
361,123,196,455.05
63,994,988,016.35
425,118,184,471.40
(43,330,952,289.97)
(8,666,190,457.99)
(34,664,761,831.98)
75,288,221,196
0.00
15,291,750,857
15,291,750,857
15,291,750,857
0
0
0
0
0
0
0
-75,288,221,196
-75,288,221,196
0.0
0
13,439,455,286
3,199,749,401
16,639,204,687
-1,347,453,829
-269,490,766
-1,077,963,064
2,121,786,337
2,121,786,337
-73,166,434,858
0
0
13,842,638,944
3,199,749,401
17,042,388,345
-1,750,637,488
-350,127,498
-1,400,509,990
1,799,239,410
1,799,239,410
-71,367,195,448
0
0
14,257,918,113
3,199,749,401
17,457,667,513
-2,165,916,656
-433,183,331
-1,732,733,325
1,467,016,076
1,467,016,076
-69,900,179,372
0
0
BTU
feet
OPEX
UNIT
Toll Fee
1.00
1.00
1.00
10
11
12
15,291,750,857
15,291,750,857
17,585,513,486
17,585,513,486
17,585,513,486
17,585,513,486
17,585,513,486
20,223,340,509
20,223,340,509
14,685,655,656
3,199,749,401
17,885,405,057
-2,593,654,200
-518,730,840
-2,074,923,360
1,124,826,041
1,124,826,041
-68,775,353,331
0
0
15,126,225,326
3,199,749,401
18,325,974,726
-3,034,223,869
-606,844,774
-2,427,379,095
772,370,305
772,370,305
-68,002,983,026
0
0
15,580,012,085
3,199,749,401
18,779,761,486
-1,194,248,001
-238,849,600
-955,398,400
2,244,351,000
2,244,351,000
-65,758,632,025
0
0
16,047,412,448 16,528,834,821
3,199,749,401
3,199,749,401
19,247,161,849 19,728,584,222
-1,661,648,363 -2,143,070,737
-332,329,673
-428,614,147
-1,329,318,690 -1,714,456,589
1,870,430,710
1,485,292,812
1,870,430,710
1,485,292,812
-63,888,201,315 -62,402,908,503
0
0
0
0
17,024,699,866
3,199,749,401
20,224,449,267
-2,638,935,781
-527,787,156
-2,111,148,625
1,088,600,776
1,088,600,776
-61,314,307,728
0
0
17,535,440,862
3,199,749,401
20,735,190,263
-3,149,676,777
-629,935,355
-2,519,741,422
680,007,979
680,007,979
-60,634,299,749
0
0
18,061,504,088
3,199,749,401
21,261,253,489
-1,037,912,980
-207,582,596
-830,330,384
2,369,419,017
2,369,419,017
-58,264,880,732
0
0
18,603,349,211
3,199,749,401
21,803,098,611
-1,579,758,103
-315,951,621
-1,263,806,482
1,935,942,919
1,935,942,919
-56,328,937,813
0
0
13
14
15
16
17
18
19
20
20,223,340,509
20,223,340,509
20,223,340,509
23,256,841,585
23,256,841,585
23,256,841,585
23,256,841,585
23,256,841,585
19,161,449,687
3,199,749,401
22,361,199,088
-2,137,858,579
-427,571,716
-1,710,286,863
1,489,462,538
1,489,462,538
-54,839,475,276
0
0
19,736,293,177
3,199,749,401
22,936,042,578
-2,712,702,070
-542,540,414
-2,170,161,656
1,029,587,745
1,029,587,745
-53,809,887,531
0
0
20,328,381,973
3,199,749,401
23,528,131,374
-3,304,790,865
-660,958,173
-2,643,832,692
555,916,709
555,916,709
-53,253,970,822
0
0
20,938,233,432
3,199,749,401
24,137,982,833
-881,141,248
-176,228,250
-704,912,998
2,494,836,402
2,494,836,402
-50,759,134,420
0
0
21,566,380,435
3,199,749,401
24,766,129,836
-1,509,288,251
-301,857,650
-1,207,430,601
1,992,318,800
1,992,318,800
-48,766,815,619
0
0
22,213,371,848
3,199,749,401
25,413,121,249
-2,156,279,664
-431,255,933
-1,725,023,731
1,474,725,670
1,474,725,670
-47,292,089,950
0
0
22,879,773,003
3,199,749,401
26,079,522,404
-2,822,680,819
-564,536,164
-2,258,144,656
941,604,745
941,604,745
-46,350,485,205
0
0
23,566,166,194
3,199,749,401
26,765,915,594
-3,509,074,010
-701,814,802
-2,807,259,208
392,490,193
392,490,193
-45,957,995,011
0
0
Skenario
Total
Pengeluaran
A Biaya Investasi
B Income
C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative
20%
PBP
13
IRR
4.4%
NPV
(Rp15,773,818,217.89)
BCR
0.71
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.29
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX
1.00
59,472,837,825.70
59,472,837,826
403,281,571,538.57
0.00
300,416,110,959.58
50,551,912,151.85
350,968,023,111.42
52,313,548,427.15
10,462,709,685.43
0.00
16,152,665,143
16,152,665,143
16,152,665,143
0
0
0
0
0
0
0
-59,472,837,826
-59,472,837,826
0.0
0
11,180,198,143
2,527,595,608
13,707,793,750
2,444,871,392
488,974,278
1,955,897,114
4,483,492,722
4,483,492,722
-54,989,345,104
0
0
11,515,604,087
2,527,595,608
14,043,199,695
2,109,465,448
421,893,090
1,687,572,358
4,215,167,966
4,215,167,966
-50,774,177,138
0
0
11,861,072,210
2,527,595,608
14,388,667,817
1,763,997,326
352,799,465
1,411,197,860
3,938,793,468
3,938,793,468
-46,835,383,670
0
0
BTU
feet
OPEX
UNIT
Toll Fee
1.00
1.00
1.00
18,575,564,914
10
11
12
16,152,665,143
16,152,665,143
18,575,564,914
18,575,564,914
18,575,564,914
18,575,564,914
21,361,899,651
21,361,899,651
12,216,904,376
2,527,595,608
14,744,499,984
1,408,165,159
281,633,032
1,126,532,127
3,654,127,735
3,654,127,735
-43,181,255,935
0
0
12,583,411,507
2,527,595,608
15,111,007,115
1,041,658,028
208,331,606
833,326,422
3,360,922,030
3,360,922,030
-39,820,333,905
0
0
14,162,740,511
2,527,595,608
16,690,336,119
1,885,228,795
377,045,759
1,508,183,036
4,035,778,644
4,035,778,644
-21,735,353,004
0
0
14,587,622,727
2,527,595,608
17,115,218,334
1,460,346,580
292,069,316
1,168,277,264
3,695,872,872
3,695,872,872
-18,039,480,132
0
0
15,025,251,408
2,527,595,608
17,552,847,016
3,809,052,635
761,810,527
3,047,242,108
5,574,837,716
5,574,837,716
-12,464,642,417
0
0
15,476,008,951
2,527,595,608
18,003,604,558
3,358,295,093
671,659,019
2,686,636,074
5,214,231,682
5,214,231,682
-7,250,410,734
0
0
13
14
15
16
17
18
19
20
21,361,899,651
21,361,899,651
21,361,899,651
24,566,184,599
24,566,184,599
24,566,184,599
24,566,184,599
24,566,184,599
15,940,289,219
2,527,595,608
18,467,884,827
2,894,014,825
578,802,965
2,315,211,860
4,842,807,467
4,842,807,467
-2,407,603,267
0
0
16,418,497,896
2,527,595,608
18,946,093,503
2,415,806,148
483,161,230
1,932,644,918
4,460,240,526
4,460,240,526
2,052,637,259
1
13.49519478
16,911,052,833
2,527,595,608
19,438,648,440
1,923,251,211
384,650,242
1,538,600,969
4,066,196,576
4,066,196,576
6,118,833,835
2
0
17,418,384,418
2,527,595,608
19,945,980,025
4,620,204,574
924,040,915
3,696,163,659
6,223,759,267
6,223,759,267
12,342,593,102
3
0
17,940,935,950
2,527,595,608
20,468,531,558
4,097,653,041
819,530,608
3,278,122,433
5,805,718,041
5,805,718,041
18,148,311,143
4
0
18,479,164,029
2,527,595,608
21,006,759,636
3,559,424,963
711,884,993
2,847,539,970
5,375,135,578
5,375,135,578
23,523,446,720
5
0
19,033,538,950
2,527,595,608
21,561,134,557
3,005,050,042
601,010,008
2,404,040,034
4,931,635,641
4,931,635,641
28,455,082,362
6
0
19,604,545,118
2,527,595,608
22,132,140,726
2,434,043,873
486,808,775
1,947,235,099
4,474,830,706
4,474,830,706
32,929,913,068
7
0
Skenario
Total
Pengeluaran
A Biaya Investasi
51,157,934,293
51,157,934,293
B Income
424,775,910,895.71
0.00
241,544,540,745.44
43,484,244,149.01
285,028,784,894.45
139,747,126,001.26
27,949,425,200.25
111,797,700,801.01
155,281,944,950.02
104,124,010,657.07
449,754,888,216.76
0.00
17,013,579,429
17,013,579,429
17,013,579,429
0
0
0
0
0
0
0
-51,157,934,293
-51,157,934,293
0.0
0
8,989,251,000
2,174,212,207
11,163,463,207
5,850,116,221
1,170,023,244
4,680,092,977
6,854,305,184
6,854,305,184
-44,303,629,109
0
0
9,258,928,530
2,174,212,207
11,433,140,737
5,580,438,691
1,116,087,738
4,464,350,953
6,638,563,160
6,638,563,160
-37,665,065,948
0
0
9,536,696,386
2,174,212,207
11,710,908,593
5,302,670,835
1,060,534,167
4,242,136,668
6,416,348,876
6,416,348,876
-31,248,717,073
0
0
C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative
20%
PBP
8
IRR
13%
NPV
Rp17,502,057,436.92
BCR
1.37
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.29
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX
1.00
BTU
feet
OPEX
UNIT
Toll Fee
1.00
1.00
1.00
10
11
12
17,013,579,429
17,013,579,429
19,565,616,343
19,565,616,343
19,565,616,343
19,565,616,343
19,565,616,343
22,500,458,794
22,500,458,794
9,822,797,277
2,174,212,207
11,997,009,485
5,016,569,944
1,003,313,989
4,013,255,955
6,187,468,162
6,187,468,162
-25,061,248,910
0
0
10,117,481,196
2,174,212,207
12,291,693,403
4,721,886,025
944,377,205
3,777,508,820
5,951,721,028
5,951,721,028
-19,109,527,883
0
0
10,421,005,632
2,174,212,207
12,595,217,839
6,970,398,504
1,394,079,701
5,576,318,803
7,750,531,010
7,750,531,010
-11,358,996,872
0
0
10,733,635,801
2,174,212,207
12,907,848,008
6,657,768,335
1,331,553,667
5,326,214,668
7,500,426,875
7,500,426,875
-3,858,569,997
0
0
11,055,644,875
2,174,212,207
13,229,857,082
6,335,759,261
1,267,151,852
5,068,607,409
7,242,819,616
7,242,819,616
3,384,249,619
1
7.514975663
11,387,314,221
2,174,212,207
13,561,526,428
6,004,089,915
1,200,817,983
4,803,271,932
6,977,484,139
6,977,484,139
10,361,733,758
2
0
11,728,933,648
2,174,212,207
13,903,145,855
5,662,470,488
1,132,494,098
4,529,976,390
6,704,188,598
6,704,188,598
17,065,922,356
3
0
12,080,801,657
2,174,212,207
14,255,013,864
8,245,444,930
1,649,088,986
6,596,355,944
8,770,568,151
8,770,568,151
25,836,490,507
4
0
12,443,225,707
2,174,212,207
14,617,437,914
7,883,020,880
1,576,604,176
6,306,416,704
8,480,628,912
8,480,628,912
34,317,119,419
5
0
13
14
15
16
17
18
19
20
22,500,458,794
22,500,458,794
22,500,458,794
25,875,527,613
25,875,527,613
25,875,527,613
25,875,527,613
25,875,527,613
12,816,522,478
2,174,212,207
14,990,734,685
7,509,724,109
1,501,944,822
6,007,779,287
8,181,991,495
8,181,991,495
42,499,110,914
6
0
13,201,018,152
2,174,212,207
15,375,230,360
7,125,228,435
1,425,045,687
5,700,182,748
7,874,394,955
7,874,394,955
50,373,505,869
7
0
13,597,048,697
2,174,212,207
15,771,260,904
6,729,197,890
1,345,839,578
5,383,358,312
7,557,570,520
7,557,570,520
57,931,076,388
8
0
14,004,960,158
2,174,212,207
16,179,172,365
9,696,355,248
1,939,271,050
7,757,084,199
9,931,296,406
9,931,296,406
67,862,372,794
9
0
14,425,108,962
2,174,212,207
16,599,321,170
9,276,206,444
1,855,241,289
7,420,965,155
9,595,177,362
9,595,177,362
77,457,550,157
10
0
14,857,862,231
2,174,212,207
17,032,074,439
8,843,453,175
1,768,690,635
7,074,762,540
9,248,974,747
9,248,974,747
86,706,524,904
11
0
15,303,598,098
2,174,212,207
17,477,810,306
8,397,717,308
1,679,543,462
6,718,173,846
8,892,386,054
8,892,386,054
95,598,910,958
12
0
15,762,706,041
2,174,212,207
17,936,918,249
7,938,609,365
1,587,721,873
6,350,887,492
8,525,099,699
8,525,099,699
104,124,010,657
13
0
Skenario
Total
Pengeluaran
A Biaya Investasi
B Income
C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative
20%
PBP
4
IRR
28%
NPV
Rp59,477,612,337.60
BCR
2.94
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.29
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX
1.00
33,300,236,800
33,300,236,800
446,270,250,252.86
0.00
180,800,374,133.17
28,305,201,279.75
209,105,575,412.92
237,164,674,839.94
47,432,934,967.99
189,731,739,871.95
218,036,941,151.70
184,736,704,351.99
1,421,271,690,576.05
0.00
17,874,493,714
17,874,493,714
17,874,493,714
0
0
0
0
0
0
0
-33,300,236,800
-33,300,236,800
0.0
0
6,728,613,857
1,415,260,064
8,143,873,921
9,730,619,793
1,946,123,959
7,784,495,835
9,199,755,899
9,199,755,899
-24,100,480,901
0
0
6,930,472,273
1,415,260,064
8,345,732,337
9,528,761,377
1,905,752,275
7,623,009,102
9,038,269,166
9,038,269,166
-15,062,211,735
0
0
7,138,386,441
1,415,260,064
8,553,646,505
9,320,847,209
1,864,169,442
7,456,677,767
8,871,937,831
8,871,937,831
-6,190,273,904
0
0
BTU
feet
OPEX
UNIT
Toll Fee
1.00
1.00
1.00
10
11
17,874,493,714
17,874,493,714
20,555,667,771
20,555,667,771
20,555,667,771
20,555,667,771
20,555,667,771
23,639,017,937
7,352,538,034
1,415,260,064
8,767,798,098
9,106,695,616
1,821,339,123
7,285,356,493
8,700,616,557
8,700,616,557
2,510,342,653
1
3.705502485
7,573,114,175
1,415,260,064
8,988,374,239
8,886,119,475
1,777,223,895
7,108,895,580
8,524,155,644
8,524,155,644
11,034,498,297
2
0
7,800,307,601
1,415,260,064
9,215,567,665
11,340,100,107
2,268,020,021
9,072,080,086
10,487,340,149
10,487,340,149
21,521,838,446
3
0
8,034,316,829
1,415,260,064
9,449,576,893
11,106,090,879
2,221,218,176
8,884,872,703
10,300,132,767
10,300,132,767
31,821,971,213
4
0
8,275,346,333
1,415,260,064
9,690,606,397
10,865,061,374
2,173,012,275
8,692,049,099
10,107,309,163
10,107,309,163
41,929,280,377
5
0
8,523,606,723
1,415,260,064
9,938,866,787
10,616,800,984
2,123,360,197
8,493,440,787
9,908,700,851
9,908,700,851
51,837,981,228
6
0
8,779,314,925
1,415,260,064
10,194,574,989
10,361,092,782
2,072,218,556
8,288,874,226
9,704,134,290
9,704,134,290
61,542,115,518
7
0
9,042,694,373
1,415,260,064
10,457,954,437
13,181,063,500
2,636,212,700
10,544,850,800
11,960,110,864
11,960,110,864
73,502,226,382
8
0
12
13
14
15
16
17
18
19
23,639,017,937
23,639,017,937
23,639,017,937
23,639,017,937
27,184,870,628
27,184,870,628
27,184,870,628
27,184,870,628
9,313,975,204
1,415,260,064
10,729,235,268
12,909,782,669
2,581,956,534
10,327,826,135
11,743,086,199
11,743,086,199
85,245,312,581
9
0
9,593,394,460
1,415,260,064
11,008,654,524
12,630,363,413
2,526,072,683
10,104,290,730
11,519,550,794
11,519,550,794
96,764,863,375
10
0
9,881,196,294
1,415,260,064
11,296,456,358
12,342,561,579
2,468,512,316
9,874,049,263
11,289,309,327
11,289,309,327
108,054,172,703
11
0
10,177,632,183
1,415,260,064
11,592,892,247
12,046,125,690
2,409,225,138
9,636,900,552
11,052,160,616
11,052,160,616
119,106,333,319
12
0
10,482,961,148
1,415,260,064
11,898,221,212
15,286,649,415
3,057,329,883
12,229,319,532
13,644,579,596
13,644,579,596
132,750,912,915
13
0
10,797,449,983
1,415,260,064
12,212,710,047
14,972,160,581
2,994,432,116
11,977,728,465
13,392,988,529
13,392,988,529
146,143,901,444
14
0
11,121,373,482
1,415,260,064
12,536,633,546
14,648,237,081
2,929,647,416
11,718,589,665
13,133,849,729
13,133,849,729
159,277,751,173
15
0
11,455,014,687
1,415,260,064
12,870,274,751
14,314,595,877
2,862,919,175
11,451,676,702
12,866,936,766
12,866,936,766
172,144,687,939
16
0
20
27,184,870,628
11,798,665,127
1,415,260,064
13,213,925,191
13,970,945,436
2,794,189,087
11,176,756,349
12,592,016,413
12,592,016,413
184,736,704,352
17
0
Skenario
Total
Pengeluaran
A Biaya Investasi
B Income
C Biaya Operasi
D Depresiasi
Total Biaya
E Net Operational Income
F Pajak
Net Income After Tax (NIAT)
NIAT + Depresiasi
Cash Flow
Cummulative
20%
PBP
2
IRR
48%
NPV
Rp97,298,270,686.92
BCR
5.13
Toll fee
7555.82
Discount Factor
8%
Equity
30%
Debt
70.00%
Cost of Equity
0%
Cost of Debt
15%
Eskalasi
3%
1 feet =
960
1 meter3 =
35.29
Kenaikan harga jual gas per 5 tahun
15%
SENSITIVITY FACTOR
CAPEX
1.00
25,548,567,781
25,548,567,781
467,764,589,610.00
0.00
106,503,059,332.41
21,716,282,613.91
128,219,341,946.32
339,545,247,663.69
67,909,049,532.74
271,636,198,130.95
293,352,480,744.86
267,803,912,963.79
2,301,852,959,373.05
0.00
18,735,408,000
18,735,408,000
18,735,408,000
0
0
0
0
0
0
0
-25,548,567,781
-25,548,567,781
0.0
0
3,963,586,714
1,085,814,131
5,049,400,845
13,686,007,155
2,737,201,431
10,948,805,724
12,034,619,855
12,034,619,855
-13,513,947,926
0
0
4,082,494,316
1,085,814,131
5,168,308,446
13,567,099,554
2,713,419,911
10,853,679,643
11,939,493,774
11,939,493,774
-1,574,454,153
0
0
4,204,969,145
1,085,814,131
5,290,783,276
13,444,624,724
2,688,924,945
10,755,699,779
11,841,513,910
11,841,513,910
10,267,059,757
1
2.125507688
BTU
feet
OPEX
UNIT
Toll Fee
1.00
1.00
1.00
10
11
12
18,735,408,000
18,735,408,000
21,545,719,200
21,545,719,200
21,545,719,200
21,545,719,200
21,545,719,200
24,777,577,080
24,777,577,080
4,331,118,220
1,085,814,131
5,416,932,350
13,318,475,650
2,663,695,130
10,654,780,520
11,740,594,651
11,740,594,651
22,007,654,408
2
0
4,461,051,766
1,085,814,131
5,546,865,897
13,188,542,103
2,637,708,421
10,550,833,683
11,636,647,813
11,636,647,813
33,644,302,221
3
0
4,594,883,319
1,085,814,131
5,680,697,450
15,865,021,750
3,173,004,350
12,692,017,400
13,777,831,531
13,777,831,531
47,422,133,752
4
0
4,732,729,819
1,085,814,131
5,818,543,949
15,727,175,251
3,145,435,050
12,581,740,200
13,667,554,331
13,667,554,331
61,089,688,083
5
0
4,874,711,713
1,085,814,131
5,960,525,844
15,585,193,356
3,117,038,671
12,468,154,685
13,553,968,816
13,553,968,816
74,643,656,899
6
0
5,020,953,065
1,085,814,131
6,106,767,195
15,438,952,005
3,087,790,401
12,351,161,604
13,436,975,734
13,436,975,734
88,080,632,633
7
0
5,171,581,657
1,085,814,131
6,257,395,787
15,288,323,413
3,057,664,683
12,230,658,730
13,316,472,861
13,316,472,861
101,397,105,494
8
0
5,326,729,106
1,085,814,131
6,412,543,237
18,365,033,843
3,673,006,769
14,692,027,074
15,777,841,205
15,777,841,205
117,174,946,699
9
0
5,486,530,979
1,085,814,131
6,572,345,110
18,205,231,970
3,641,046,394
14,564,185,576
15,649,999,707
15,649,999,707
132,824,946,406
10
0
13
14
15
16
17
18
19
20
24,777,577,080
24,777,577,080
24,777,577,080
28,494,213,642
28,494,213,642
28,494,213,642
28,494,213,642
28,494,213,642
5,651,126,909
1,085,814,131
6,736,941,040
18,040,636,040
3,608,127,208
14,432,508,832
15,518,322,963
15,518,322,963
148,343,269,369
11
0
5,820,660,716
1,085,814,131
6,906,474,847
17,871,102,233
3,574,220,447
14,296,881,787
15,382,695,917
15,382,695,917
163,725,965,286
12
0
5,995,280,538
1,085,814,131
7,081,094,668
17,696,482,412
3,539,296,482
14,157,185,929
15,243,000,060
15,243,000,060
178,968,965,346
13
0
6,175,138,954
1,085,814,131
7,260,953,084
21,233,260,558
4,246,652,112
16,986,608,446
18,072,422,577
18,072,422,577
197,041,387,923
14
0
6,360,393,122
1,085,814,131
7,446,207,253
21,048,006,389
4,209,601,278
16,838,405,111
17,924,219,242
17,924,219,242
214,965,607,164
15
0
6,551,204,916
1,085,814,131
7,637,019,047
20,857,194,595
4,171,438,919
16,685,755,676
17,771,569,807
17,771,569,807
232,737,176,971
16
0
6,747,741,063
1,085,814,131
7,833,555,194
20,660,658,448
4,132,131,690
16,528,526,758
17,614,340,889
17,614,340,889
250,351,517,860
17
0
6,950,173,295
1,085,814,131
8,035,987,426
20,458,226,216
4,091,645,243
16,366,580,973
17,452,395,103
17,452,395,103
267,803,912,964
18
0