: Wulan Dari
Nim
: 11101-067
Judul
(telapak tangan ke atas) dan gerakan-gerakan ini dilakukan secara bergantiganti mula- mula perlahan makin lama makin cepat. Interpretasinya: positif
apabila tidak dapat melakukan gerakan dengan benar, dan negative dapat
melakukan gerakan yang benar.
goyangan
mendukung (tanpa menyentuh pasien). Tes Romberg ini dianggap positif jika
ada ketidakseimbangan yang
A.
1.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium3,4,5
Darah rutin
Pemeriksaan panel hematologi (hemogram) terdiri dari leukosit, eritrosit,
hemoglobin, hematokrit, dan trombosit.
Hematokrit (Hct)
Hematokrit menunjukan persentase sel darah merah tehadap volume
darah total.
Nilai normal: Pria : 40% - 50 %
Wanita : 35% - 45%
Hemoglobin (Hb)
Trombosit (platelet)
Trombosit adalah elemen terkecil dalam pembuluh darah. Trombosit
diaktivasi setelah kontak dengan permukaan dinding endotelia. Trombosit
terbentuk dalam sumsum tulang. Masa hidup trombosit sekitar 7,5 hari.
Sebesar 2/3 dari seluruh trombosit terdapat disirkulasi dan 1/3 nya
terdapat di limfa.
(Nilai normal : 170 380. 103/mm3)
2. Kimia klinik darah
3. Lipid profile
Kolesterol total
Implikasi klinik :
katabolisme trigliserida
(Nilai normal : Dewasa: 30 - 70 mg/dL)
Implikasi klinik:
Penurunan HDL terjadi dapat terjadi pada kasus fi brosis sistik, sirosis
hati, DM, sindrom nefrotik, malaria dan beberapa infeksi akut.
Penurunan HDL juga dapat terjadi pada pasien yang menggunakan
probucol, hidroklortiazid, progestin dan infus nutrisi parenteral.
Trigliserida
Trigliserida ditemukan dalam plasma lipid dalam bentuk kilomikron
dan VLDL (very low density lipoproteins) Nilai normal : Dewasa yang
diharapkan
4. Faal ginjal
Ureum
(Batas normal dari ureum: 20 40 mg /dl)
Kreatinin
Tes ini untuk mengukur jumlah kreatinin dalam darah. Kreatinin
Asam urat
Asam urat terbentuk dari penguraian asam nukleat. Konsentrasi urat
dalam serum meningkat bila terdapat kelebihan produksi atau destruksi sel
(contoh psoriasis, leukemia) atau ketidakmampuan mengekskresi urat melalui
ginjal
Nilai normal:
Pria ; 15tahun:3,6-8,5mg/dL
Wanita;> 18 tahun: 2,3 6,6 mg/dL
5. Elektrolit
Natrium
Natrium adalah slah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan
elektrolit ekstraseluler, mempunyai efek menahan air dan berfungsi untuk
mempertahankan cairan dalam tubuh, mengaktifkan enzim, sebagai konduksi
impuls saraf.
(Nilai normal 135 -145 mEq/L)
Kalium
Kalium merupakan elektrollit tubuh yang terdapat pada cairan vaskuler
Clorida
Merupakan elektrolit bermuatan negative, banyak terdapat pada cairan
Pemeriksaan radiologi2
1.
Rotgen
a)
Foto tengkorak
Dapat dilakukan dalam beberapa proyeksi: lateral kanan dan kiri, AP,
basis cranii dan beberapa foto khusus misalnya: sinus paranasal. Hal- hal yang
perlu diperhatikan dalam menilai foto tengkorak adalah:
Tulang atap tengkorak, dilihat bagaimana tabula eksterna /interna,
diploe. Pada tumor terentu misalnya, meningioma terlihat adanya
endostosis (penonjolan kedalam tabula interna).
Sutura sagitalis, koronaria. Pada anak-anak sutira sagitalis belum
menutup.
Sella tursika. Penting diperhatikan jika ada proses tekanan tinggi
intrkranial misalnya pada tumor, perdarahan kronis, hidrosefalus lama,
maka mula-mula yang hancur adalah sella tursika dimulai dengan
penipisan dorsum sella. Pada tumor hipofise akan didapat adanya
gambaran yang disebut ballooning sella.
Os temporale. Biasanya pada trauma kapitis yang berat sering
mengalami fraktur, hal ini merupakan keadaan yang berbahaya karena
dapat menimbulkan perdarahan subarachnoid.
Vascular marking. Gambaran pembuluh darah yang bertambah pada
tulang tengkorak.
Sinus paranasalis. Pada keadaan infeksi misalnya abses akan terlihat
adanya perselubungan. Juga perlu dilihat bagaiman keadaan tulang
mastoid.
Beberapa kelainan yang dijumpai dalam penilaian foto tengkorak:
b)
kiri. Tulang belakang terdiri dari ruas servikal (7), thorakal (12), lumbal (5),
dan sacral (5). Yang perlu diperhatikan:
CT Scan
Penggunaan computer tomography (CT) dimulai sejak tahun 1972 oleh sarjana
MRI
MRI
(magnetic
resonance
imaging) adalah
pemeriksaan
yang
akan
DAFTAR PUSTAKA
1. Judana, A et al. Pedoman praktis pemeriksaan neurologi. FKUI. Jakarta
2. Nurimaba et al. Diktat neurologi dasar ilmu penyakit saraf FK Unpad.
Bandung: 1993
3. Stein SM. BOHS Pharmacy practice manual: a guide to the clinical experience. 3rd
ed. 2010. Lippincott Williams & Wilkins.
4. Hughes J. Use of laboratory test data: process guide and reference for pharmacists.
2004. Pharmaceutical Society of Australia.
5. Kailis SG, Jellet LB, Chisnal W, Hancox DA. A rational approach to the
interpretation of blood and urine pathology tests. Aust J Pharm 1980 (April): 221-30