Pendahuluan
Bioakumulasi adalah penumpukkan dari zat-zat kimia seperti pestisida,
metilmerkuri, dan kimia organik lainnya di dalam atau sebagian tubuh
organisme. Dasar pengertian bioakumulasi dikembangkan oleh ilmuwan
tahun 1870an yang menemukan fenomena prinsip perilaku bahan-bahan
kimia dalam lingkungan dan makhluk hidup. Bioakumulasi suatu bahan kimia
oleh suatu makhluk hidup dapat dilihat dalam banyak situasi sebagai suatu
proses partisi.
Bioakumulasi
adalah
jumlah
dari
dua
proses:
biokonstentrasi
dan
Penyebab Bioakumulasi
Bioakumulasi dalam tubuh makhluk hidup, akan berbahaya tergantung
beberapa faktor, antara lain:
1. Cara penerimaan xenobiotik
Bioakumulasi xenobiotik dalam makhluk hidup masuk ke dalam tubuh
melalui 3 cara, yaitu: sentuhan kulit, inhalasi, dan oral. Xenobiotik masuk
ke dalam sel dan mempengaruhi kinerja sel tersebut.
2. Distribusi xenobiotik
Xenobiotik yang masuk ke dalam tubuh, terdistribusi dan bertumpuk pada
jaringan yang rentan diserangnya. Sifat reaktif zat xenobiotik dan dan
jumlah xenobiotik yang terkumpul mempengaruhi lamanya zat tersebut
akan berpengaruh pada makhluk hidup.
Dampak Bioakumulasi
Dampak dari Bioakumulasi diantaranya rusaknya sistem kesehatan makhluk hidup,
baik pada manusia atau hewan, dan rusaknya keseimbangan ekosistem karena
dampak panjang yang diberikan pada rantai makanan.
1. Dampak Kesehatan
Dampak pada kesehatan yang diterima dalam proses bioakumulasi lebih pada
sifat kronis jangka panjang. Biasanya zat-zat xenobiotik ini bersifat karsinogenik.
Penimbunan xenobiotik merugikan pada tubuh akan menyebabkan penyakitpenyakit kronis seperti kanker, dan gangguan organ syaraf, gangguan hormon.
Selain dampak karsinogenik, bioakmulasi juga berdampak adanya proses
mutagenik dan teratogenik. Misalnya, dampak yang diberikan oleh senjata kimia
mengakibatkan gangguan kehamilan dan cacat janin.
2. Dampak Ekosistem
Keseimbangan ekosistem akan terganggu dengan adanya bioakumulasi di tubuh
mahkluk hidup. Timbunan zat di lingkungan secara cepat dan lambat akan
mempengaruhi daya dukung lingkungannya. Gangguan dalam kesehatan
makhluk hidup dapat berpengaruh pada mutasi gen dan teratogenik makhluk
hidup yang akan berujung pada kepunahan suatu spesies. Dengan hilangnya
suatu spesies tertentu, maka rantai makanan akan kacau dan lingkungan
menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan lingkungan akan berdampak pada
kepunahan spesies lain.
DAFTAR PUSTAKA