KELOMPOK 17
ORIENT ABRAM
1306495851
1306495
1306495870
1306495
MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
SALEMBA
Najib A. Gisymar. 1999. Insider trading dalam Transaksi Efek. Bandung: Citra Aditya
Bakti, hlm. 10.
2
A.F.Elly Erawaty dan J.S. Badudu. 1996. Kamus Hukum Ekonomi. Jakarta: Proyek
ELIPS, hlm. 4.
3
Republik Indonesia , Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1
angka 13
4
Fungsi pasar modal, http://www.idx.co.id diakses tanggal 29 September 2014
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2. PASAR MODAL
a. Obligasi
Adalah sekuritas berpendapatan tetap (fixed income securities)
yang diterbitkan berhubungan dengan perjanjian utang. Sebagai sekuritas
berpenghasilan tetap obligasi mempunyai karakteristik, yaitu:5
1) Surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum
2) Memiliki jangka waktu tertentu atau jatuh tempo
3) Memberikan pendapatan tetap secara periodik
4) Mempunyai nilai nominal (nilai pari).
Dari segi pengalihannya, terdapat 2 (dua) jenis obligasi yaitu
obligasi atas unjuk (bearer bonds) dan obligasi atas nama (registered
bonds). Ciri-ciri obligasi atas unjuk meliputi:
Nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi;
Setiap sertifikat obligasi disertai dengan kupon bunga yang
dilepaskan setiap waktu apabila bunga itu dibayarkan;
Sangat mudah dialihkan karena mirip dengan uang;
Kertas sertifikat obligasi dibuat dari bahan berkualitas tinggi
seperti halnya kertas untuk pembuat uang;
Bunga dan pokok obligasi hanya dibayarkan kepada orang yang
dapat menunjukan kupon bunga dan sertifikat obligasi;
Kupon bunga dan sertifikat obligasi dapat dimintakan penggantian;
Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang hilang tidak dapat
dimintakan penggantian.
Berbeda dengan obligasi atas unjuk, bagi obligasi atas nama untuk pokok
pinjaman, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi beserta kupon
bunga. 6
3. Jenis-jenis obligasi:
1) Obligasi berdasarkan jaminan
Ditinjau dari segi jaminan yang diberikan, terdapat beberapa
obligasi, yaitu obligasi dengan jaminan (secured bond/ debentures)
dan obligasi tanpa jaminan. Obligasi dengan jaminan adalah
obligasi yang diberi agunan (collateral) untuk pelunasan pokok
pinjaman beserta bunganya yang berupa harta kekayaan
perusahaan, bisa berupa tanah, gedung, dan lain-lain. Sedangkan
5
Dyah Ratih Sulistyastuti. 2002. Saham dan Obligasi Ringkasan Teori dan Soal Jawab.
Yogyakarta: Universitas Atmajaya, hlm. 1-2.
6
Budi Untung. 2010. Hukum Bisnis Pasar Modal. Yogyakarta: Andi., hlm. 127.
Stephen Valdez, dalam Irsan Nasarudin dan Indra Surya. 2004. Aspek Hukum Pasar
Modal Indonesia. Jakarta: Kencana, Cetakan ke-7, hlm. 184.
8
Budi Untung, Op.Cit., hlm. 132.
9
Irsan Nasarudin dan Indra Surya., Loc.Cit., hlm. 187
10
Tavinayati dan yulia Qamariyanti. 2009. Hukum Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika., hlm. 21.
11
Ibid., hlm. 21.22.
b. Saham
Saham adalah tanda bukti pemilikan suatu perseroan terbatas sebagai
suatu investasi modal yang akan memberikan hak atas deviden perusahaan
yang bersangkutan. Implikasi dari kepemilikan atas saham mencerminkan
kepemilikan atas suatu perusahaan. Berbeda dengan obligasi, saham tidak
memiliki waktu jatuh tempo dan tidak memberikan pendapatan tetap.
Nilai suatu saham dapat dipandang dalam 4 (empat) konsep yang
memberikan makna berbeda-beda:12
1) Nilai nominal (nilai pari, stated value), yaitu nilai perlembar
saham yang berkaitan dengan kepentingan akuntansi dan hukum.
Nilai nominal tidak mengukur nilai rill suatu saham, tetapi hanya
digunakan untuk menentukan besarnya modal disetor penuh dalam
neraca, yakni nilai nominal saham yang dikalikan jumlah saham
yang dikeluarkan perusahaan.
2) Nilai buku perlembar saham (book value pershare), yaitu total
ekuitas bagi jumlah saham beredar. Nilai buku ini menunjukan
nilai aktiva bersih perlembar saham yang dimiliki oleh
pemegangnya.
3) Nilai pasar (market value), nilai suatu saham yang ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham di bursa saham.
4) Nilai fundamental (intrinsik), tujuan perhitungan nilai saham
fundamental adalah untuk menentukan harga wajar suatu saham
agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya
(rill value), sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik
suatu saham adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di
masa mendatang baik yang berasal dari deviden maupun capital
gain/capital loss.
Jenis-jenis saham
Didalam praktik, terdapat beberapa jenis saham, yang dapat
dibedakan menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh para
pemegang saham
1) Ditinjau dari cara peralihannya13
Saham dapat dibedakan menjadi saham atas unjuk dan saham
atas nama
Saham atas unjuk (bearer stocks)
Adalah saham yang tidak ditulis nama penulisnya agar
mudah dipindahtangankan dari satu investor ke inverstor
lain. Dengan memiliki saham atas unjuk, seseorang pemilik
sangat mudah mengalihkan atau memindahkannya kepada
orang lain. Untuk itu, siapa saja yang memegang saham
atas unjuk, maka dialah yang secara hukum dianggap
sebagai pemilik dan berhak untuk ikut hadir dan
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Saham atas nama (registered stocks)
12
13
c. Derivatif
1) Bukti Right
2) Warrant
3) Opsi
4) Future
d. Reksadana
e. Instrumen Efek Lainnya
1) Indonesian Depository Receipt
2) Efek Beragun Aset
3) Exchange Trust Fund
4) Real Estate Investment Trust
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundangan:
Republik Indonesia , Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal
Buku Buku
A.F.Elly Erawaty dan J.S. Badudu. 1996. Kamus Hukum Ekonomi. Jakarta:
Proyek ELIPS
Dyah Ratih Sulistyastuti. 2002. Saham dan Obligasi Ringkasan Teori dan Soal
Jawab. Yogyakarta: Universitas Atmajaya
Najib A. Gisymar. 1999. Insider trading dalam Transaksi Efek. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Nasrudin Irsan dan Indra Saputra, 2004. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia.
Jakarta: Kencana.
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti. 2009. Hukum Pasar Modal di Indonesia.
Jakarta: Sinar Grafika
Untung Budi, 2010. Hukum Bisnis pasar Modal. Yogyakarta: Andi.
Internet: