Anda di halaman 1dari 8

PASAR MODAL

INSTRUMEN EFEK DI PASAR MODAL

KELOMPOK 17
ORIENT ABRAM

1306495851

PANCA PUTRA NAENGGOLAN

1306495

PRIMA ANNISA WIDIASTUTI

1306495870

PUTRI ADE KUTAJENG JUMSA

1306495

MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
SALEMBA

INSTRUMEN EFEK DI PASAR MODAL


A. PENDAHULUAN
Pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya adalah suatu tempat untuk
mempertemukan penjual dan pembeli. Yang membedakannya dengan pasar
lainnya adalah objek yang diperjualbelikan yaitu modal atau dana dalam bentuk
efek (surat berharga). Pasar modal (capital market/stock exchange/stock market)
dalam pengertian klasik diartikan sebagai suatu bidang usaha perdagangan suratsurat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi atau efek-efek pada
umumnya. 1 Pengertian Pasar modal menurut Kamus Hukum Ekonomi diartikan
sebagai pasar atau tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
memperdagangkan surat-surat berharga jangka panjang, misalnya saham, dan
obligasi.2
Pengertian Pasar Modal menurut Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal :Pasar Modal yaitu suatu kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.3 Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian
suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai
sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari
pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan
modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat
untuk berinvestasi pada instrumen keuangan Dengan demikian, masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan
risiko masing-masing instrumen.4
Pasar modal Indonesia memperdagangkan efek dalam wujud instrumen
modal dan utang, instrumen derivatif seperti surat pengganti atau bukti sementara
dari efek, bukti keuntungan dan surat-surat jaminan, hak-hak memesan atau
membeli saham atau oblogasi, warrant, dan option. Meskipun efek terdiri dari
berbagai macam surat berharga, ada dua instrumen utama yang diperdagangkan di
pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga yang bersifat hutang dikenal
dengan obligasi (bonds) dan surat berharga yang bersifat kepemilikan dinamakan
saham (equity). Obligasi adalah bukti pengakuan utang dari perusahaan.
Sedangkan saham adalah bukti penyertaan modal dalam suatu perusahaan.
Adapun permasalahan Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis intrumen efek yang dikenal di Pasar Modal Indonesia ?
B. INSTRUMEN EFEK DI PASAR MODAL
1. PASAR UANG
1

Najib A. Gisymar. 1999. Insider trading dalam Transaksi Efek. Bandung: Citra Aditya
Bakti, hlm. 10.
2
A.F.Elly Erawaty dan J.S. Badudu. 1996. Kamus Hukum Ekonomi. Jakarta: Proyek
ELIPS, hlm. 4.
3
Republik Indonesia , Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1
angka 13
4
Fungsi pasar modal, http://www.idx.co.id diakses tanggal 29 September 2014

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Sertifikat Bank Indonesia


Surat Berharga Pasar Uang
Sertifikat Deposito
Commercial Paper
Call Money
Reprchase Agreement
Bankers Acceptance
Promissory Notes

2. PASAR MODAL
a. Obligasi
Adalah sekuritas berpendapatan tetap (fixed income securities)
yang diterbitkan berhubungan dengan perjanjian utang. Sebagai sekuritas
berpenghasilan tetap obligasi mempunyai karakteristik, yaitu:5
1) Surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum
2) Memiliki jangka waktu tertentu atau jatuh tempo
3) Memberikan pendapatan tetap secara periodik
4) Mempunyai nilai nominal (nilai pari).
Dari segi pengalihannya, terdapat 2 (dua) jenis obligasi yaitu
obligasi atas unjuk (bearer bonds) dan obligasi atas nama (registered
bonds). Ciri-ciri obligasi atas unjuk meliputi:
Nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi;
Setiap sertifikat obligasi disertai dengan kupon bunga yang
dilepaskan setiap waktu apabila bunga itu dibayarkan;
Sangat mudah dialihkan karena mirip dengan uang;
Kertas sertifikat obligasi dibuat dari bahan berkualitas tinggi
seperti halnya kertas untuk pembuat uang;
Bunga dan pokok obligasi hanya dibayarkan kepada orang yang
dapat menunjukan kupon bunga dan sertifikat obligasi;
Kupon bunga dan sertifikat obligasi dapat dimintakan penggantian;
Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang hilang tidak dapat
dimintakan penggantian.
Berbeda dengan obligasi atas unjuk, bagi obligasi atas nama untuk pokok
pinjaman, nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi beserta kupon
bunga. 6
3. Jenis-jenis obligasi:
1) Obligasi berdasarkan jaminan
Ditinjau dari segi jaminan yang diberikan, terdapat beberapa
obligasi, yaitu obligasi dengan jaminan (secured bond/ debentures)
dan obligasi tanpa jaminan. Obligasi dengan jaminan adalah
obligasi yang diberi agunan (collateral) untuk pelunasan pokok
pinjaman beserta bunganya yang berupa harta kekayaan
perusahaan, bisa berupa tanah, gedung, dan lain-lain. Sedangkan
5

Dyah Ratih Sulistyastuti. 2002. Saham dan Obligasi Ringkasan Teori dan Soal Jawab.
Yogyakarta: Universitas Atmajaya, hlm. 1-2.
6
Budi Untung. 2010. Hukum Bisnis Pasar Modal. Yogyakarta: Andi., hlm. 127.

obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang tidak didukung oleh


agunan. Disamping itu dikenal juga obligasi dengan penanggungan
utang (guaranteed bonds). Selain obligasi-obligasi itu, ada obligasi
yang diterbitkan dengan hak tanggungan dan agunan asset
(Mortgage and other asset backed bonds).7 Obligasi berdasarkan
cara penetapan serta pembayaran
2) Obligasi berdasarkan nilai pelunasan8
Obligasi juga dapat dibedakan dari sisi instrument dasar nilai
pelunasan, terutama dikaitkan dengan usaha yang dilakukan
emiten, di mana terdapat potensi kerugian yang mungkin diderita
oleh pemegang obligasi sebagai akibat merosotnya nilai uang.
Nilai pelunasan obligasi dikaitkan dengan indeks harga tertentu,
seperti klausula emas, klausula perak, valuta asing, indeks harga
konsumen, dan lain-lain
3) Obligasi berdasarkan konvertibilitas
Jenis obligasi ini memberikan hak bagi pemegangnya untuk
menukarkan obligasi yang dimilikinya dengan saham (common
stock) dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan syarat-syarat
pinjaman. Obligasi konversi tidak ubahnya dengan obligasi biasa
sebagai hybrid. Obligasi konversi mencantumkan persyaratan
untuk konversi seperti tanggal penukaran, jumlah yang
dipertukarkan, dan harga konversi. Kekurangan dari obligasi
konversi adalah kalau terjadi kesalahan dalam pengambilan
keputusan konversi yang tidak tepat, misalnya pada saat terjadi
kenaikan suku bungan bank atau emiten tidak berhasil
mendapatkan keuntungan, sehingga tidak membagikan deviden.
Obligasi yang telah dikonversikan menjadi saham akan menambah
modal sendiri dalam posisi neraca.9
4) Obligasi berdasarkan penerbit10
- Obligasi pemerintah pusat
- Obligasi pemerintah daerah
- Obligasi Badan pemerintah
- Obligasi perusahaan/badan swasta
5) Obligasi berdasarkan waktu jatuh tempo11
- Obligasi jangka pendek (sampai dengan satu tahun)
- Obligasi jangka menengah (dua sampai lima tahun)
- Obligasi jangka panjang (lebih dari lima tahun)
7

Stephen Valdez, dalam Irsan Nasarudin dan Indra Surya. 2004. Aspek Hukum Pasar
Modal Indonesia. Jakarta: Kencana, Cetakan ke-7, hlm. 184.
8
Budi Untung, Op.Cit., hlm. 132.
9
Irsan Nasarudin dan Indra Surya., Loc.Cit., hlm. 187
10
Tavinayati dan yulia Qamariyanti. 2009. Hukum Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika., hlm. 21.
11
Ibid., hlm. 21.22.

b. Saham
Saham adalah tanda bukti pemilikan suatu perseroan terbatas sebagai
suatu investasi modal yang akan memberikan hak atas deviden perusahaan
yang bersangkutan. Implikasi dari kepemilikan atas saham mencerminkan
kepemilikan atas suatu perusahaan. Berbeda dengan obligasi, saham tidak
memiliki waktu jatuh tempo dan tidak memberikan pendapatan tetap.
Nilai suatu saham dapat dipandang dalam 4 (empat) konsep yang
memberikan makna berbeda-beda:12
1) Nilai nominal (nilai pari, stated value), yaitu nilai perlembar
saham yang berkaitan dengan kepentingan akuntansi dan hukum.
Nilai nominal tidak mengukur nilai rill suatu saham, tetapi hanya
digunakan untuk menentukan besarnya modal disetor penuh dalam
neraca, yakni nilai nominal saham yang dikalikan jumlah saham
yang dikeluarkan perusahaan.
2) Nilai buku perlembar saham (book value pershare), yaitu total
ekuitas bagi jumlah saham beredar. Nilai buku ini menunjukan
nilai aktiva bersih perlembar saham yang dimiliki oleh
pemegangnya.
3) Nilai pasar (market value), nilai suatu saham yang ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham di bursa saham.
4) Nilai fundamental (intrinsik), tujuan perhitungan nilai saham
fundamental adalah untuk menentukan harga wajar suatu saham
agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya
(rill value), sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik
suatu saham adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di
masa mendatang baik yang berasal dari deviden maupun capital
gain/capital loss.
Jenis-jenis saham
Didalam praktik, terdapat beberapa jenis saham, yang dapat
dibedakan menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh para
pemegang saham
1) Ditinjau dari cara peralihannya13
Saham dapat dibedakan menjadi saham atas unjuk dan saham
atas nama
Saham atas unjuk (bearer stocks)
Adalah saham yang tidak ditulis nama penulisnya agar
mudah dipindahtangankan dari satu investor ke inverstor
lain. Dengan memiliki saham atas unjuk, seseorang pemilik
sangat mudah mengalihkan atau memindahkannya kepada
orang lain. Untuk itu, siapa saja yang memegang saham
atas unjuk, maka dialah yang secara hukum dianggap
sebagai pemilik dan berhak untuk ikut hadir dan
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Saham atas nama (registered stocks)
12
13

Ibid., hlm. 18-19


Budi Untung, Loc.cit., hlm. 139-140

Adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa nama


pemiliknya, yang cara pengalihannya harus memenuhi
suatu prosedur tertentu yaitu dengan dokumen peralihan
dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku
perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang
saham.
2) Dilihat dari manfaat
Pada dasarnya saham dapat digolongkan menjadi saham biasa,
saham preferen, dan saham istimewa
Saham biasa (common stock) adalah saham yang
menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam
hal pembagian deviden, dan hak atas kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut mengalami likuidasi. Saham
jenis ini paling banyak dikenal di masyarakat dimana nilai
nominalnya ditentukan oleh emiten.

Saham preferen (preferred stock) adalah saham yang


memberikan prioritas pilihan kepada pemegangnya seperti:
a. Berhak didahulukan dalam hal pembayaran deviden
b. Berhak menukar saham preferen yang dipegangnya
dengan saham biasa
c. Mendapat prioritas pembayaran kembali permodalan
dalam hal perusahaan likuidasi.14
Saham istimewa (golden share) adalah saham yang
memberikan hak lebih kepada pemiliknya dibandingkan
dengan pemegang saham lainnya. Hak lebih itu terutama
dalam proses penunjukan direksi perusahaan. Di Indonesia
saham jenis ini dikenal dengan nama saham dwiwarna.
Pemiliknya adalah pemerintah RI dan jumlahnya hanya
satu.15

c. Derivatif
1) Bukti Right
2) Warrant
3) Opsi
4) Future
d. Reksadana
e. Instrumen Efek Lainnya
1) Indonesian Depository Receipt
2) Efek Beragun Aset
3) Exchange Trust Fund
4) Real Estate Investment Trust

14
15

Irsan Nasarudin dan Indra Surya. Op.Cit., hlm. 182


Ibid., hlm. 193-194

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundangan:
Republik Indonesia , Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal
Buku Buku
A.F.Elly Erawaty dan J.S. Badudu. 1996. Kamus Hukum Ekonomi. Jakarta:
Proyek ELIPS
Dyah Ratih Sulistyastuti. 2002. Saham dan Obligasi Ringkasan Teori dan Soal
Jawab. Yogyakarta: Universitas Atmajaya
Najib A. Gisymar. 1999. Insider trading dalam Transaksi Efek. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Nasrudin Irsan dan Indra Saputra, 2004. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia.
Jakarta: Kencana.
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti. 2009. Hukum Pasar Modal di Indonesia.
Jakarta: Sinar Grafika
Untung Budi, 2010. Hukum Bisnis pasar Modal. Yogyakarta: Andi.

Internet:

Anda mungkin juga menyukai