SYUKRU239492261 Panduan Validasi RSHS PDF
SYUKRU239492261 Panduan Validasi RSHS PDF
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
NOMOR HK.02.04/A03/1974/II/2014
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengacu pada UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
Permenkes No. 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit, Standar Akreditasi Rumah Sakit
mutu
dan
keselamatan
pasien
dilaksanakan
digunakan
sebagai
perubahan/perbaikan
variabel
dengan
untuk
mengukur
menggunakan
instrumen
suatu
yang
tepat.
Indikator mutu kunci terdiri dari 11 (sebelas) indikaor area
klinik, 9 (sembilan) indikator area manajerial, 6 (enam) indikator
keselamatan pasien dan indikator berdasarkan Joint Commission
Internationals (JCI) International Library of Measures.
Untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan merupakan
data yang baik dan bermanfaat, maka perlu dilakukan proses
validasi data internal, setidak-tidaknya terhadap data indikator
mutu klinik. Data yang sudah divalidasi selanjutnya dianalisis
yang
diinginkan),
kemudian
dilaporkan
dan
dipublikasikan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Validasi data merupakan alat penting untuk memahami
mutu dari data mutu dan untuk mencapai tingkat di mana
data
tersebut
cukup
meyakinkan
bagi
para
pembuat
keputusan.
Validasi data menjadi salah satu langkah penting dalam
pengukuran indikator mutu yang meliputi: pemilihan apa yang
harus diukur (indikator mutu), pemilihan dan pengujian
ukuran, pengumpulan data, validasi data dan penggunaan
data untuk perbaikan.
2. Tujuan
Dengan dilakukan validasi data secara internal, diharapkan
dapat diketahui:
a. Sampai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya.
b. Apakah pengukuran data dilakukan dengan benar sehingga
diperoleh data yang akurat (valid).
c. Data dan informasi mutu yang valid yang bisa dijadikan
dasar
manajemen
rumah
sakit
untuk
mengambil
C. Sasaran
1. Menjamin prosedur pelayanan yang aman
2. Untuk
menjamin
reproduksibilitas
(mempunyai
BAB II
DEFINISI VALIDASI DATA
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi
pada obyek yang diukur dengan data yang dapat dilaporkan oleh
pengumpul data. Dengan demikian, data yang valid adalah data yang
tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh pengumpul data
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diukur.
Menurut Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Bailey (98;1987) mengatakan:
The validity of measuring instrument may be defined as the extent to
which difference in scores on it reflects true differences among
individuals on the characteristic that we seek to measure, rather than
constant or random errors
Berdasarkan
pengertian
menurut
Bailey
di
atas,
validasi
dimaksud
validasi
data
dalam
panduan
ini
adalah
BAB III
RUANG LINGKUP
BAB IV
TATA LAKSANA
A.
mungkin
karakteristik
populasi.
Dalam
bahasa
diukur
(tekanan
darah
pada
pasien
dengan
akurasi
atau
ketepatan,
yaitu
tingkat
dengan karakteristik
sampel
50
orang.
Setelah
dilakukan
pengamatan
Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan
probability
sampling
dan
nonprobability
sampling.
data
pada
tiap
kelipatan
3.
Seperti
dari
random
sampling
meningkat
berdasarkan
informasi
dari
responden
sebelumnya.
b. Purposive sampling adalah cara pengambilan sampel yang
didasarkan
atas
pertimbangan
tertentu,
terutama
dari
2)
3)
4)
Rumus Cochran
Dinyatakan sebagai berikut:
0 =
2
2
0
( 1)
1+ 0
Keterangan:
n0 = sampel awal
n
= ukuran populasi
= 1p
= Bilangan Konstan
2) Rumus Slovin
Dinyatakan sebagai berikut:
1 + 2
Keterangan:
n
N
Orang Pertama
Data
(obyek/subyek)
koreksi
kembali
Orang kedua
Jika
tidak
valid
Validasi data
Jika
Valid
Analisis data
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.
Perlu
ada
penetapan
yang
menjadi
orang
pertama
dalam
minggu
ke-3
80*10%=8
dan
minggu
ke-4
orisinil, dengan menggunakan objek data yang sama dan cara ukur
yang sama.
5.
6.
x 100
Melakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasanalasannya (misalnya, definisi data yang tidak jelas) harus dicatat
dan tindakan korektif harus didokumentasikan
7.
8.
Menganalisis
data
setelah
divalidasi
dengan
perhitungan
b.
c.
d.
e.
BAB V
PENUTUP
Program peningkatan mutu dianggap bermanfaat jika data yang
dipakai merupakan data yang valid. Jika data yang dipakai tidak valid,
maka program peningkatan mutu tidak ada artinya (garbage in
garbage
out/GIGO).
Jadi
pengukuran
yang
terhadap
indikator
mutu
merupakan
inti
terpercaya
dari
semua
(reliable)
program
peningkatan mutu.
Dalam upaya menjamin bahwa data yang dikumpulkan adalah
baik dan bermanfaat untuk upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
menggunakan proses
(indikator
mutu),
pemilihan
dan
pengujian
ukuran,
panduan
validasi
data
ini
dapat
membantu
dan
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Joint
Commission
International.
2012,
Joint
Commission
4.
5.
ContohLaporanValidasi Data
JUDUL
INDIKATOR
NUMERATO
R
DENOMINAT
OR
SUMBER
DATA
CAPAIAN
INDIKATOR
JUMLAH
DATA
JUSTIFIKASI
PERLU
VALIDASI
METODE
VALIDASI
asesmenawalmedisharuslengkapdalamwaktu 24 jam
setelahpasienmasuk RI
HASIL
VALIDASI
Kelengkapanasesmenawalmedisharuslengkapdalamwaktu 24 jam
setelahpasienmasuk RI = 65 %
Jumlahasesmenawalmedislengkapdlmwaktu 24 jam di RI
Jumlahpasienmasuk di RI
RekamMedis (RM)
70 % padabulanOktober 2013
1000 pasien
Data barupertama kali dikumpulkan
HASIL
ANALISA
BentukLaporanValidasi Data
VALIDASI DATA INDIKATOR PMKP/QPS ..
JUDUL INDIKATOR
NUMERATOR
DENOMINATOR
KRITERIA EKSKLUSI
SUMBER DATA
CAPAIAN INDIKATOR
JUMLAH DATA
JUSTIFIKASI PERLU VALIDASI
METODE VALIDASI
HASIL VALIDASI
HASIL ANALISA
KESIMPULAN
RENCANA TINDAK LANJUT