MakaLAh Fungsi Hati 2
MakaLAh Fungsi Hati 2
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PRAKTIKUM
FUNGSI HATI II
OLEH
KELOMPOK V
MAKASSAR
2010
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk beberapa kasus pada tubuh manusia, tidak sedikit yang mengalami
gangguan fungsi hati seperti hepatitis virus, perlemakan hati, obat-obatan,
infeksi lain, alkohol dan lain-lain. Sering juga terdapat penyakit dalam yang
disebabkan oleh gangguan fungsi hati, dimana terkadang penyakit tersebut
bisa juga disebabkan oleh gangguan organ lain. Oleh karena itu,
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
enzim
ini
dilakukan
berdasarkan
dari
IFCC
30 mmol/l
Bromkresol green
260 mol/l
2) 3 ml standard albumin
Albumin
Natrium azida
0,095%
warna yang segera (VDB negative), tetapi warna timbul setelah penambahan
alcohol atau kafein (VDB indirect), biliverdin tidak bereaksi.
Prinsip pengukuran yaitu bilirubin bereaksi dengan diazotized
sulphaniic acid (DSA) membentuk warna zat merah azo. Serapan pada 546
nm sebanding dengan konsentrasi bilirubin dalam sampel. Glucoronida
bilirubin yang larut dalam air bereaksi langsung dengan DSA sedang albumin
terkonjugasi dalam bilirubin indirect hanya akan bereaksi dengan DSA
dibantu akselerator (zat pemercepat).
Prinsip reaksi :
Asam sulfanilic + natrium nitrit
DSA
Bilirubin + DSA
Direct azobilirubin
Total bilirubin
BAB III
METODE PERCOBAAN
2. Bilirubin direct
B. Pengukuran ALP
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diatur kondisi pemeriksaan dengan celah optic 1cm, suhu 30C atau
37C, panjang gelombang Hg 405 nm, 400-420 nm dan pengukuran
terhadap udara (kenaikan absorbansi)
3. Dihangatkan reagen dan kuvet sampai pada suhu yangb dikehendaki
dan suhu dijaga konstan (0,5C) selama tes
4. Dilakukan percobaan dengan metode start reagen dimana dipipet
kedalam kuvet sampel 20 l dan larutan buffer 1000 l.
5. Dicampur dan diinkubasi selama 1 menit pada suhu 30C atau 37C
6. Kemudian dipipet ke dalam kuvet substrat 250 l
7. Dicampur ke dalam sampel dan larutan buffer tadi yang diinkubasi
8. Dibaca absorbansi setelah 1 menit dan dijalankan stopwatch, baca lagi
absorban tepat setelah 1,2, dan 3 menit.
9. Dilakukan percobaan dengan metode starf sampel dimana dipipet ke
dalam kuvet sampel 20 l dan reagen kerja 1000 l.
10. Dicampur dan dibaca absorbansi setelah 1 menit dan dijalankan
stopwatch. Baca lagi absorbansi tepat setelah 1, 2, 3 menit.
C. Pengukuran albumin
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diatur kondisi pemeriksaan dengan suhu 20-25 C, setelah optic 1cm,
panjang gelombang Hg 546 nm.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BILIRUBIN TOTAL
0,1 mg/dl
0,8 mg/dl
Mikropipet
Spesimen
Humulyzer Jr.
Larutan blanko-standar
Flebotomis
Kuvet
Reagen
IV.3 Pembahasan
Pada percobaan kali ini yang hanya dilakukan adalah pengukuran
bilirubin direct dan bilirubin total. Untuk bilirubin total mulanya kondisi
pemeriksaan diatur pada suhu 20-25C. Dipipet ke dalam kuvet reagen
bilirubin total pada blanko sampel 1000 l dan sampel 1000 l. Kemudian
dipipet ke dalam kuvet reagen T-nitrit pada sampel 1 tetes (40l). dicampur
dengan baik dan diinkubasi selama 5 menit. Setelah itu dipipet ke dalam
kuvet sampel 100 l dan blanko sampel 100 l kemudian dicampur dengan
baik dan diinkubasi pada suhu kamar 10-30 menit serta terakhir diukur
absorbansi sampel terhadap blanko sampel. Dari hasil pengukuran diperoleh
kadar bilirubin total 0,8 mg/dl.
Selanjutnya untuk bilirubin direct mulanya kondisi pemeriksaan diatur pada
suhu 20-25C. Dipipet ke dalam kuvet reagen bilirubin total pada blanko
sampel 1000 l dan sampel 1000 l. Kemudian dipipet ke dalam kuvet
reagen D-nitrit pada sampel 1 tetes (40l). dicampur dengan baik kemudian
ditambahkan sampel dalam 2 menit. Setelah itu dipipet ke dalam kuvet
sampel 100 l dan blanko sampel 100 l kemudian dicampur dengan baik
dan diinkubasi pada suhu kamar 10-30 menit serta terakhir diukur absorbansi
sampel terhadap blanko sampel. Dari hasil pengukuran diperoleh kadar
bilirubin direct 0,1 mg/dl. Nilai normal untuk bilirubin direct adalah 0,25 mg/dl
(dewasa), bilirubin indirect 1-30 mg/dl, dan total bilirubin 1,1 mg/dl (dewasa).
ditimbulkan
oleh
perubahannya
yaitu
terjadi
ikterus
dimana
mekanismenya :
1. Produksi bilirubin unconjugated yang berlebihan karena haemoglobin.
2. Gangguan uptake bilirubin unconjugated oleh sel hati yang tidak
sempurna.
3. Konjugasi dan bilirubin unconjugated yang tidak sempurna oleh hati.
4. Ekskresi bilirubin conjugated oleh sel hati yang tidak sempurna.
5. Obstruksi aliran limpa empedu dalam hati sering karena peradangan yang
menyebabkan pembengkakan sel.
6. Obstruksi aliran empedu diluar hati karena adanya sumbatan atau tekanan
pada duktus empedu.
2. Hepatitis akut
dimana
proses
hepatitis
berlangsung
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari data pengamatan diperoleh :
1. Kadar bilirubin total adalah 0,8 mg/dl dimana nilai normal bilirubin total
dewasa adalah 1,1 mg/dl. Data ini termasuk kategori normal.
2. Kadar bilirubin direct adalah 0,1 mg/dl dimana nilai normal bilirubin
total dewasa adalah 0,25 mg/dl. Data ini termasuk kategori normal.
V.2 Saran
Alat-alat serta bahan-bahan dapat dilengkapi lagi serta agar waktu
praktikum tidak sampai malam.
DAFTAR PUSTAKA
Ronald
dan
Richard
AM.
2002.
Tinjauan
Klinis
Hasil