Oleh:
CHYNTARRA WULANDA
(3)14
I. PENDAHULUAN
Gerak mata dipengaruhi oleh kontraksi dan
relaksasi otot-otot
ekstraokular. Hal ini berakibat bergeraknya mata keatas atau kebawah, atau dari
sisi ke sisi dan juga konvergensi.(1)
Kesesuaian mata dengan mudah diketahui dengan mengawasi lokasi
cahaya yang dipantulkan oleh kornea. Lampu senter diarahkan tepat pada mata
pasien. Jika pasien memandang lurus jauh kedepan pantulan cahaya akan tampak
tepat di pusat masing-masing kornea. Jika cahaya jatuh pada pusat atau kornea
dan menympang dari pusat pada kornea lain, maka terdapat mata berdeviasi.(1)
Keadaan mata berdeviasi atau mata juling disebut strabismus atau tropia.
Strabismus adalah ketidaksesuaian mata sehingga objek yang diamati tidak
diproyeksikan secara bersamaan pada fovea masing-masing mata. Esotropia
adalah deviasi mata kearah nasal, eksotropia adalah deviasi mata kearah temporal,
heterotropia adalah deviasi ke atas. Tropia alternans adalah istilah yang dipakai
untuk memeriksa keadaan dimana masing-masing mata deviasi. Gambar V E
menunjukkan pasien dengan eksotropia kiri.(2)
Penilaian posisi dengan cover uncover test berguna untuk menetapkan
apakah mata lurus atau normal atau ada mata berdeviasi. Pasien diminta untuk
melihat pada sasaran jauh. Satu matanya ditutup dengan karton 7,5 kali 12,5 cm.
Pemeriksa harus mengamati mata yang tidak di tutupi. Jika mata yang tidak
ditutupi tidak bergerak sewaktu berfiksasi pada titik dikejauhan itu, maka mata itu
tidak lurus sebelum mata sebelahnya ditutupi. Jika mata itu tidak bergerak, maka
ia lurus. Uji ini kemudian dilanjutkan dengan mata sebelahnya.(3)
Uji tutup mata merupakan pemeriksaan yang sangat penting dan perlu
dilakukan karena dapat menilai berat ringan kelainan juling apakah juling manifes
atau laten.(4)
III. Penerapan klinis
Setelah melakukan penilaian posisi dengan cover uncover test mahasiswa
mampu:
1. Mampu melakukan atau mengerjakan secara benar penilaian posisi dengan
cover uncover test
2. Dapat mengeninterpretasikan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan secara
benar dan akurat
3. Dengan melakukan pemeriksaan penilaian posisi dengan cover uncover
test kita dapat mengetahui jenis-jenis penyakit apa sajakah yang
diindikasikan untuk dilakukan pemeriksaan ini
4. Dengan mempelajari pemeriksaan penilaian posisi dengan cover uncover
test dapat mengetahui apa saja tujuan dari dilakukannya pemeriksaan ini
IV. Sarana dan alat yang diperlukan
Kartu snellen
V. Prosedur Keterampilan
a.
b.
c. mata ditutup bergantian dengan okluder dari mata kanan ke kiri dan
sebaliknya
d. dilihat kedudukan mata dibawah okluder atau saat okluder dipindahkan
pada mata yang lain
e. Bila mata dibelakang okluder bergerak keluar, ke dalam, ke atas, atau
kebawah menunjukkan adanya heteroforia
2.
3.
4.
5.
Ilyas S. Dasar teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FK UI;
2003.