Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

FILSAFAT HUKUM
HUKUM ALAM DAN RELEVANSINYA
DENGAN KONDISI INDONESIA SAAT INI

Oleh : Gusnadi
NPM : 7110296

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

HUKUM ALAM DAN RELEVANSINYA


DENGAN KONDISI INDONESIA SAAT INI

I. PENDAHULUAN
Dilihat secara

kronologis perkembangan ilmu hukum diawali oleh

Filsafat Hukum kemudian diteruskan dogmatik hukum ( ilmu hukum


positif). Beberapa ahli hukum berpendapat bahwa filsafat hukum
adalah refleksi teoritis (intelektual) tentang hukum yang paling tua,
dan dapat dikatakan merupakan induk dari semua refleksi teoritis
tentang hukum.
Pemikiran-pemikiran filsafat hukum tentu tidak dapat dilepaskan dari
para Filosof

Yunani.

Masalah-masalah utama yang sekarang

dibicarakan dalam teori-teori hukum, pada masa itu sebagian besar


telah menjadi bahan dan dirumuskan dengan baik.

Pemikiran-

pemikiran filsafat begitu kuat di Yunani tidak terlepas dari

kondisi

sosial politis pada masa itu, adanya konflik, pergantian kekuasan dan
perubahan sistem pemerintahan, kesewenang-wenangan, tirani dan
berbagai persoalan kemanusiaan menjadi bahan yang begitu terbuka
untuk

pemikiran-pemikiran

yang

bersifat

spekulatif.

Hasil-hasil

pemikiran tersebut dapat dilihat pada tulisan-tulisan filsafat dan hasil


kesusateraan dan seni pertunjukkan yang merupakan bagian dari
kehidupan sosial masyarakat Yunani.
Kondisi-kondisi sosial masyarakat kita saat ini kalau tidak dikatakan
serupa,

mungkin

banyak

kesamaan

yang

kita

lihat.

Konflik,

permasalahan sosial, tragedi kemanusiaan dan kekacauan-kekacauan


serta

perubahan

sistem

politik

dan

pergantian

kekuasaan

menyebabkan banyak persoalan-persoalan hukum yang menjadi


bahan pemikiran.
Jika dilihat pembicaraan dan keinginan hampir seluruh lapisan
masyarakat, maka yang dibicarakan adalah mengenai keadilan,
kesejahteraan dan persamaan hak yang tentu tidak terlepas dari nilainilai yang hidup dalam masyarakat kita. Ketika nilai-nilai tersebut

dilanggar dan tidak ada upaya untuk memberi sanksi yang wajar,
maka tentu akan terjadi keguncangan dan ketidak percayaan terhadap
sesama anggota masyarakat.
II. ALIRAN HUKUM ALAM
Dilihat dari sejarahnya, menurut Friedmann, aliran ini timbul karena
kegagalan umat manusia dalam emncari keadilan yang absolut.
Hukum alam disin dipandang sebagai hukum yang berlau universal
dan abadi.1 Mempelajari sejarah hukum alam, maka kita akan
mengkaji sejarah manusia yang berjuang untuk menemukan keadilan
yang mutlak di dunia ini serta kegagalan-kegagalannya. Pada suatu
saat hukum alam muncul dengan kuatnya, pada saat yang lain ia
diabaikan, tetapi yang pasti hukum alam tidak pernah mati.
Menurut sumbernya hukum alam dibagi menjadi dua macam: Aliran
Hukum Alam Irrasional dan Aliran Hukum Alam Rasional. Yang Irasional
berpendapat

bahwa

hukum

yang

berlaku

universal

bersumber dari Tuhan secara langsung. Sebaliknya,

dan

abadi

aliran yang

rasional berpendapat bahwa sumber dari hukum yang universal dan


abadi itu adalah rasio manusia. Pendapat menganggap bahwa hukum
alam muncul dari pikiran manusia sendiri tentang apa yang baik dan
dan buruk, yang penilaiannya diserahkan kepada kesusilaan (moral)
alam.
Hukum Alam sesungguhnya merupakan konsep yang mencakup
banyak teori didalamnya. Berbagai anggapan dan pendapat yang
dikelompokkan dalam Hukum Alam ini muncul dari masa kemasa.
Beberapa anggapan yang mucul adalah antara lain:
1. Merupakan ideal-ideal yang menuntun perkembangan hukum dan
pelaksanaannya

1 Darji Darmodihardjo dan Shidarata, Pokok-pokok Filsafat Hukum, Apa dan


Bagaimana Filsafat Hukum di Indonesia, Jakarta: Gramedia,2008. Cetakan
ketujuh Hal 103.

2. Suatu dasar dalam hukum yang bersifat moral, yang menjaga


jangan sampai terjadi sesuatu pemisahan secara total antara yang
ada sekarang dan yang seharusnya.
3. Suatu metoda untuk menemukan hukum yang sempurna
4. Isi dari hukum yang sempurna, yang dpat dideduksikan melalui akal
5. Suatu kondisi yang harus ada bagi kehadiran hukum
Seperti tercermin butir-butir diatas. Hukum Alam bisa dibedakan
kedalam hukum alam sebagai metode dan hukum alam sebagai
subtsatnsi.2
a. Hukum Alam Irasional
Pendukung aliran hukum alam irasional ini, antara lain Thomas
Aquinas, John Salisbury, Dante Alighieri, dan Piere Dubois. Berikut
ini adalah pandangan Thomas Aquinas, yang merupakan tokoh
penting dalam aliran hukum Alam.
Menurut Thomas, pengetahuan manusia yang berjalan bersamasama adalah 1) Pengetahuan alamiah (yang berpangkal pada akal)
2) pengetahuan iman (berpangkal pada wahyu Ilahi). Pembedaan
tersebut digunakan Thomas untuk menjelaskan perbedaan antara
filsafat dan teologia.
Oleh Thomas Aquinas hukum dibagi kedalam empat macam, yaitu:
1) Lex aeterna ( hukum rasio Tuhan yang tidak dapat ditangkap
oleh pancaindra manusia)
2) Lex divina (hukum rasio Tuhan yang dapat ditangkap oleh
pancaiIndra manusia)
3) Lex naturalis( hukum alam, yaitu penjelmaan lex aeterna
kedalam rasion manusia)
4) Lex positivis (penerapan lex naturalis dalam kehidupan manusia)
b. Hukum Alam Rasional
Pendukung aliran hukum alam rasional ini, antara lain Hugo de
Groot atau Grotius, Immanuel Kant dan Christian Thomasius.
Berikut ini adalah pandangan Hugo de Groot atau Grotius,

yang

merupakan tokoh penting dalam aliran hukum Alam rasional.


2Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2006. Cet keenam. Hal. 267.

Hugo de Groot atau Grotius dikenal sebagai Bapak Hukum


International karena dialah yang mempopulerkan konsep-konsep
hukum dalam hubungan antar negara. Menurut Grotius, sumber
hukum

adlah

rasio

manusia.

Karena

karakteristik

yang

membedakan manusia dengan mahluk lain adlah kemampuan


akalnya, seluruh kehidupan manusia harus berdasarkan pada
kemampuan akalnya.
Hukum alam menurutnya, adalah hukum yang muncul sesuai
kodrat manusia. Hukum alam ini tidak mungkin dapat diubah,
(secara

ekstrem)

Grotius

mengatakan,

bahkan

oleh

Tuhan

sekalipun!. Hukum alam itu diperoleh manusia dari akalnya, tetapi


Tuhanlah yang memberikan kekuatan mengikatnya.
III.RELEVANSI HUKUM ALAM DENGAN KONDISI INDONESIA
Konsep atau aliran hukum alam sangat mempengaruhi sistem hukum
Indonesia, baik dalam pemikiran-pemikiran maupun penerapanya.
Pemikiran tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini. Hal-hal
yang bersifat azazi seperti persamaan, hak-hak menyatakan pendapat
dan lain sebagainya telah menjadi dasar pemikiran pembentukan
peraturan perundang-undangan.
Dalam putusan hakim, secara nyata bahwa konsep aliran hukum alam
mempengaruhi pemikiran hukum di Indonesia. Pernyataan Demi
Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah suatu
pengakuan

adanya

kebenaran

yang

pemikiran lairan hukum alam irasional.

Ilahi.

Sebagaiman

konsep

Anda mungkin juga menyukai