Tokoh teori hukum alam rasionalistis adalah Hugo de Groot atau Grotius (1583 – 1645),
Immanuel Kant (1724-1804).
Hugeianus De Groot atau dalam bahasa latin dikenal sebagai Hugo Grotius, dilahirkan di Delft
salah satu provinsi di Belanda pada tanggal 10 April 1583 .
Menempuh pendidikan di Universitas Leiden, tidak hanya mempelajari ilmu hukum saja
(Interdisipliner)
Tradisi pendidikan di Universitas Leiden mengantarkan Grotius menjadi sosok yang memiliki
pengetahuan dan kompetensi dalam bidang sastra latin dan juga sejarah.
Kompleksitas keilmuan dan pengetahuan yang dimilikinya ini mengantarkan Grotius menjadi
sosok yang humanis.
Pemikiran Grotius berada pada masa peralihan Abad Pertengahan dan
kecenderungan pergeseran atau perubahan pemikiran dan pengetahuan pada masa
itu.
Hugo Grotius dikenali sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh pada
perkembangan hukum dunia, terutama dalam konteks hukum internasional.
Grotius menyatakan bahwa sumber utama dalam hukum adalah akal budi, bukan
Tuhan.
Hukum alam muncul dari rasio manusia tentang apa yang baik dan buruk, yang
penilaiannya diserahkan kepada rasio manusia yang terlepas dari tuhan.
Tuhan hanya merupakan causa remota (sebab yang jauh) dari hukum alam, sebab
Tuhan adalah pencipta manusia dan rasio manusia. Hanya itu saja hubungannya.
Selanjutnya manusialah yang menjabarkan prinsip-prinsip hukum alam dari akal
(rasio) manusia sendiri.
Profesinya sebagai pengacara mengharuskannya untuk menyelesaikan masalah-
masalah hukum dengan pendekatan hukum alam.
Hukum alam utama yang diturunkan oleh Grotius berasal dari kodrat manusia
akan lebih masuk akal jika diposisikan sebagai formulasi hak, bukan hukum.
Menurut Grotius, pertanyaan utama bukan lagi apakah hukum positif itu sesuai
dengan hukum alam atau tidak, tapi apakah masyarakat sudah sesuai dengan
hukum alam dan kodrat manusia.
Bagi Grotius, setiap orang memiliki kecenderungan hidup Bersama, karena
memiliki rasio, manusia juga manusia itu ingin hidup secara damai.
Menurut Grotius:
1. Hukum alam adalah hukum yang muncul sesuai kodrat manusia;
2. Hukum alam tidak dapat diubah, oleh Tuhan sekalipun;
3. Hukum alam itu diperoleh manusia dari akalnya, tapi Tuhanlah yang
memberikan kekuatan mengikatnya.
Tujuan hidup manusia Kehidupan Damai sebagai akar dari semua keadilan dan
hukum.
Menurut Grotius, manusia mempunyai kecenderungan hidup bersama, karena
manusia memiliki rasio, manusia juga ingin hidup secara damai, sehingga hukum
berasal dari “kesadaran sosial” untuk hidup damai.
Prinsip-prinsip: Milik orang lain harus dihormati; Kesetiaan pada janji; Harus ada
ganti rugi; Harus ada hukuman untuk setiap pelanggaran.
Tesis Hukum Alam:
a. Kesatuan Hukum dan Moral
b. Keterpisahan Hukum dan Fakta
Sumbangan Hukum Alam:
a. Mengingatkan adanya aspek moral dari hukum;
b. Melahirkan doktrin-doktrin penting, antara lain; pacta sunt servanda,
hak asasi manusia.
Terima Kasih