Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NATALINDRA RANTETONDOK

NPM : 12820073
KELAS: B

DAMPAK DARI PENYEMBELIHAN TERNAK KERBAU SECARA ADAT DAN


TRADISIONAL ( MA TINGGORO TEDONG) DI KABUPATEN TORAJA UTARA

Di kabupaten Toraja utara provinsi sulawesi selatan, terdapat beberapa


budaya yang mengharuskan pemotongan ternak kerbau secara adat dam
masih bersifat sangat tradisional. Pemotongan kerbau secara adat ini
dalam bahasa setempat di sebut dengan ma tinggoro tedong . Ma
tinggoro tedong dilakukan dengan cara mengumpulkan semua kerbau
yang akan di kurbankan/di persembahkan di tengah-tengah tempat di
mana tradisi adat dilakukan, setelah itu satu-persatu kerbau tersebut di
sembeli tanpa melalui prosedur standar.

Penyembelian

yang

di

maksud

adalah

dengan

cara,

seorang

pawang/algojo yang telah di percaya dan pengalaman dalam hal ini


menuntun kerbau yang akan di sebeli masuk ke dalam tengah-tengah
tempat di adakannya tradisi adat di lakukan. Kemudian penyembelihan
dilakukan dengan cara kerbau di tebas dan hanya di lakukan dengan
sekali tebas.

NAMA : NATALINDRA RANTETONDOK


NPM : 12820073
KELAS: B

Penyembelihan di tempat terbuka dan dengan cara mengumpulkan


kerbau-kerbau yang akan di sembeli berikutnya, tentu saja akan
menimbulkan dampak bagi kerbau-kerbau yang berada di tempat
tersebut. Meningkatnya stres tentu saja akan mempengaruhi kualitas
daging yang akan di hasilkan.
Setelah semua kerbau di sembeli, maka akan di lakukan pengulitan secara
massal. Dalam proses ini di lakukan di tempat yang sama dengan tempat
penyembelihan. Dengan kata lain, maka pemisahan karkas dan bagian
yang lain di lakukan di empat yang sama (di ruang terbuka).

Karena proses di lakukan di tempat yang terbuka maka akan mengundang


lalat-lalat yang ada untuk mengerumuni kerbau-kerbau yang telah di

NAMA : NATALINDRA RANTETONDOK


NPM : 12820073
KELAS: B

sembeli. Menurut keteraangan dokter hewan setempat biasanya setela


proses adat selesai di lakukan sering di temui kasus surra yang
menjangkit ternak yang di ternakkan di lingkungan tempat proses adat
tesebut. Surra merupakan penyakit yang di sebabkan oleh tripanosoma
evansi. T. Evansi sendiri di sebarkan oleh lalat tabanus yang sangat sering
di jumpai pada tempat-tempat pemotongan kerbau seperti di atas.
Selain

menimbulkan

penyakit

pada

ternak

di

sekitar

tempat

di

laksannakannya proses adat, dampak lain yang di sebabkan oleh


pemotongan hewan secara tradisional dan di lakukan di tempat terbuka
ini tentu saja meninggalkan bau yang kurang sedap. Selain meninggalkan
bau yang kurang sedap tentu saja meninggalkan limba. Limba limba
yang di maksud adalah darah-darah sisa dari penyembelihan dan isi dari
lambung kerbau yang di tinggalkan di tempat penyembelihan.
Limba-limba yan di tinggalkan bersama bau yang tidak sedap tersebut
tentu saja akan menimbulkan berbagai penyakit juga untuk masyarakat
setempat atau ternak-ternak penduduk setempat. Hal ini di sebabkan
karena agen-agen penyakit tentu saja akan berdiam di tempat tersebut.

Assesment dan saran


Karena pemotongan/penyembelihan di lakukan di tempat terbuka dan
tidak ti pisahkan dengan kerbau-kerbau yang lainnya maka tentu saja
akan menimbulkan stres pada kerbau yang secara langsung berada di
tempat penyembelihan tersebut. Hal ini akan berdampak bagi kualitas
daging yang akan di hasilkan.
Selain itu, pemisahan karkas dari bagian-bagian yang lain yang di lakukan
di tempat yang sama dengan proses penyembelihan dan bersentuhan
langsung dengan tanah, darah dari sisa penyembelihan dan isi dari
lambung yang di keluarkan di tempat penyembelihan tentu saja akan
terkontaminasi dengan agen-agen penyakit. Terkontaminasinya karkas
dan bagian-bagian lainnya.

NAMA : NATALINDRA RANTETONDOK


NPM : 12820073
KELAS: B

Dampak-dampak yang disebutkan di atas seharusnya mendapatkan


tindakan-tindakan

dari

pemerintah

setempat

untuk

mencegah

menyebarnya penyakit baik di antara masyarakat maupun penyakit yang


menyerang ternak.
Pencegahan bisa di lakukan dengan di mulai dari proses penyembelihan
kerbau yang tidak memenuhi standar menjadi memenuhi standar. Salah
satunya memisahkan hewan yang belum di sembeli dengan hewan akan
akan di sembeli terlebih dahulu agar mengurangi tingkat stres. Kemudian
proses pengulitan dan pemisahan karkas dari tulang dan bagian yang lain
harus di lakukan secara bersih dan tidak bersentuhan langsung dengan
tanah dan sisa-sisa bungan dari ternak.
Setelah semua proses di lakukan, tidak lupa akan limba-limba yang akan
di tinggalkan. Membuang isi dari lambung ke tempat pembuangan
sampah dan juga menyemprotkan desinfektan ke tempat-tempat bekas
penyembelihan di lakukan dapat mengurangi resiko dampak yang akan di
timbulkan.

Selain itu kesigapan dokter hewan dan paramedis yang lain untuk
menanggulangi

penyakit-penyakit

jika

sewaktu-waktu

ada

juga

di

perlukan. Hal ini untuk mencega menyebarkan penyakit tersebut agar


tidak menyebar lebih luas. Tentu saja pencegahan-pencegahan tersebut
harus di optimalkan dengan cara sosialisasi agar masyarakat dapat
memahami dan penegahan tersebut dapat seoptimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai