Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alif Ilham Ilahi

NIM : 1909511034
Kelas : 19B

Peran Dokter Hewan Dalam Penanganan Hewan Kurban Pada Hari Raya Idul Adha
Hari raya idul adha merupakan hari raya umat muslim yang diadakan setiap tahun dan
perayaannya dilakukan dengan melakukan pemotongan terhadap hewan ternak seperti sapi,
kambing, kerbau, dan unta. Perayaan ini merupakan momen yang membahagiakan karena
biasanya diisi dengan silaturahmi dan reuni antar keluarga yang tinggalnya terpisah serta momen
membahagiakan bagi anak rantau yang tinggalnya jauh dari kampung halaman dan kangen dengan
masakan orang tua di rumah. Dalam proses pemotongan hewan kurban diperlukan petugas yang
akan menyembelih hewan serta dokter hewan yang mengawasi proses penyembelihan. Peran
dokter hewan diperlukan karena terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga proses
penyembelihan dapat berjalan dengan baik. Penyembelihan tidak boleh dilakukan secara sembrono
karena akan memiliki dampak terhadap hewan dan daging olahannya. Selain itu, kesehatan dan
kondisi hewan kurban juga harus memenuhi standar kelayakan konsumsi dan guna serta
diperlukan tempat penyembelihan yang layak. Oleh karena itu, diperlukan dokter hewan untuk
mengawasi penyembelihan.
Penyembelihan hewan kurban tidak boleh dilakukan secara sembrono dan harus mengikuti
tata cara penyembelihan yang tepat dan sesuai. Lalu bagaimana caranya? penyembelihan yang
tepat agar daging yang dihasilkan bersifat halal maka dilakukan penyembelihan secara manual
dengan hewan ternak dihadapkan kearah kiblat sehingga kepala ternak ada di sebelah selatan dan
ekor di sebelah utara. Pisau yang digunakan untuk menyembelih hewan haruslah tajam agar pisau
mudah memotong leher ternak, serta pada saat pemotongan, hewan harus dipastikan tidak dapat
bergerak untuk menghindari kemungkinan hewan ternak mengamuk, hal ini banyak terjadi pada
saat proses pemotongan yang menyebabkan hewan kurban menyeruduk dan bahkan menendang
petugas penyembelihan.
Kesehatan dan kondisi hewan kurban yang baik dapat dilihat dari kondisi fisik hewan
ternak yang tidak boleh cacat seperti, pincang, buta, atau telinga rusak. Selain itu, kondisi lubang
mulut, mata, hidung, telinga, dan anus hewan harus dalam kondisi bersih dan normal. Untuk
pemeriksaan kesehatan dan kondisi hewan kurban diperlukan tenaga dokter hewan agar hasil
pemeriksaan lebih terjamin dan akuntabel.
Tempat penyembelihan hewan kurban harus layak agar daging hewan kurban tidak
terkontaminasi oleh bakteri patogen. Pemotongan dapat dilakukan di RPH (Rumah Potong Hewan)
dan di tanah lapang, kondisi RPH harus dalam keadaan telah disanitasi (disterilkan) untuk
meminimalkan kontaminasi bakteri sedangkan pemotongan hewan kurban di tanah lapang
memerlukan beberapa fasilitas penunjang seperti terpal sebagai alas tempat pemotongan dilakukan.
Pemotongan hewan kurban memiliki banyak hal yang perlu diperhatikan agar daging yang
dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk dikonsumsi, untuk itu peran dokter hewan
sangat diperlukan agar proses pemotongan hewan dapat berjalan dengan baik dan memenuhi tata
cara dan kriteria pemotongan hewan kurban yang tepat. Pemotongan terhadap hewan kurban
diharapkan agar terus diawasi dan tidak secara sembarangan dilakukan agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan

Analisis struktur teks


Peran Dokter Hewan Dalam Penanganan Hewan Kurban Pada Hari Raya Idul
Adha
Hari raya idul adha merupakan hari raya umat muslim yang diadakan setiap tahun
Tesis + lanjaran dan perayaannya dilakukan dengan melakukan pemotongan terhadap hewan ternak seperti
sapi, kambing, kerbau, dan unta. Perayaan ini merupakan momen yang membahagiakan
karena biasanya diisi dengan silaturahmi dan reuni antar keluarga yang tinggalnya terpisah
serta momen membahagiakan bagi anak rantau yang tinggalnya jauh dari kampung
halaman dan kangen dengan masakan orang tua di rumah. Dalam proses pemotongan
hewan kurban diperlukan petugas yang akan menyembelih hewan serta dokter hewan yang
mengawasi proses penyembelihan. Peran dokter hewan diperlukan karena terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga proses penyembelihan dapat berjalan
dengan baik. Penyembelihan tidak boleh dilakukan secara sembrono karena akan memiliki
dampak terhadap hewan dan daging olahannya. Selain itu, kesehatan dan kondisi hewan
kurban juga harus memenuhi standar kelayakan konsumsi dan guna serta diperlukan tempat
penyembelihan yang layak. Oleh karena itu, diperlukan dokter hewan untuk mengawasi
penyembelihan.

Argumentasi 1 Penyembelihan hewan kurban tidak boleh dilakukan secara sembrono dan harus mengikuti
tata cara penyembelihan yang tepat dan sesuai. Lalu bagaimana caranya? penyembelihan
yang tepat agar daging yang dihasilkan bersifat halal maka dilakukan penyembelihan
secara manual dengan hewan ternak dihadapkan kearah kiblat sehingga kepala ternak ada
di sebelah selatan dan ekor di sebelah utara. Pisau yang digunakan untuk menyembelih
hewan haruslah tajam agar pisau mudah memotong leher ternak, serta pada saat
pemotongan, hewan harus dipastikan tidak dapat bergerak untuk menghindari
kemungkinan hewan ternak mengamuk, hal ini banyak terjadi pada saat proses pemotongan
yang menyebabkan hewan kurban menyeruduk dan bahkan menendang petugas
penyembelihan.

Argumentasi 2 Kesehatan dan kondisi hewan kurban yang baik dapat dilihat dari kondisi fisik hewan
ternak yang tidak boleh cacat seperti, pincang, buta, atau telinga rusak. Selain itu, kondisi
lubang mulut, mata, hidung, telinga, dan anus hewan harus dalam kondisi bersih dan
normal. Untuk pemeriksaan kesehatan dan kondisi hewan kurban diperlukan tenaga dokter
hewan agar hasil pemeriksaan lebih terjamin dan akuntabel.
Argumentasi 3 Tempat penyembelihan hewan kurban harus layak agar daging hewan kurban tidak
terkontaminasi oleh bakteri patogen. Pemotongan dapat dilakukan di RPH (Rumah Potong
Hewan) dan di tanah lapang, kondisi RPH harus dalam keadaan telah disanitasi
(disterilkan) untuk meminimalkan kontaminasi bakteri sedangkan pemotongan hewan
kurban di tanah lapang memerlukan beberapa fasilitas penunjang seperti terpal sebagai alas
tempat pemotongan dilakukan.
Pemotongan hewan kurban memiliki banyak hal yang perlu diperhatikan agar daging yang
Reiterasi
dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk dikonsumsi, untuk itu peran dokter
hewan sangat diperlukan agar proses pemotongan hewan dapat berjalan dengan baik dan
memenuhi tata cara dan kriteria pemotongan hewan kurban yang tepat. Pemotongan
terhadap hewan kurban diharapkan agar terus diawasi dan tidak secara sembarangan
dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Daftar Pustaka
Undang, S. 1995. Tatalaksana Pemeliharaan Ternak Sapi. Penebar Swadaya: Jakarta
Soeparno. 2005. Ilmu Teknologi Daging. 4thEd. Gadjah Mada Press: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai