Toxocora Sp
Species Toxocara sp
Toxocara cati (kucing)
Toxocara canis (Anjing)
Toxocara vitulorum (sapi atau kerbau)
Pada manusia, cacing ini dapat hidup sebagai parasit dan disebut
parasit pengembara, menyebabkan penyakit yang disebut visceral
larva migrans (pengembaraan larva di jaringan tubuh).
Morfologi
Toxocara canis
jantan panjang yang bervariasi antara 3,6 - 8,5 cm, sedangkan betina
mempunyai ukuran antara 5,6 -10 cm. terdapat sayap servikal yang
berbentuk seperti lanset.
Toxocara cati
jantan berukuran antara 2,5 7,8 cm sedangkan betina berukuran
2,5 14 cm. Sayap yang lebih lebar, sehingga kepalanya menyerupai
kepala ular kobra
Bentuk hewan ini menyerupai Ascaris lumbricoides muda.
Pada bagian kepala terdapat struktur seperti sayap yang disebut
cephalic alae.
Bentuk ekor Toxocara canis dan Toxocara cati hampir sama, untuk
yang berjenis kelamin jantan ekornya berbentuk seperti tangan dan
dengan jari yang sedang menunjuk (digitiform), sedangkan untuk yang
berjenis kelamin betina bentuk ekornya bulat meruncing.
Siklus hidup
Siklus hidup pada anjing atau kucing serupa dengan siklus askariasis
pada manusia. Pada manusia, larva tidak akan menjadi dewasa dan
hanya mengembara di jaringan tubuh.
Telur cacing dapat ditemukan pada kotoran pada saat anak anjing dan
anak kucing sudah berusia 3 minggu. Infeksi pada anjing betina bisa
berakhir dengan sendirinya atau tetap (dormant) pada saat anjing
menjadi dewasa. Pada saat anjing bunting larva T. canis menjadi aktif
dan menginfeksi fetus melalui placenta dan menginfeksi anak mereka
yang baru lahir melalui susu mereka. Pada kucing, kucing jantan dan
kucing betina sama-sama rentan terhadap infeksi, tidak ada
perbedaan nyata; namun kucing dewasa lebih rentan daripada kucing
yang lebih muda.
Nama Penyakit Toksokariasis (Visceral Larva Migrans) adalah suatu
infeksi yang terjadi akibat penyerbuan larva cacing gelang ke organ
tubuh manusia. Toksokariosis bisa disebabkan oleh Toxocara canis
ataupun Toxocara cati. Telur parasit berkembang di dalam tanah
yang terkontaminasi oleh kotoran anjing dan kucing yang terinfeksi .
Telur bisa ditularkan secara langsung ke dalam mulut jika anak-anak
bermain di atas tanah tersebut. Setelah tertelan, telur menetas di
dalam usus. Larva menembus dinding usus dan menyebar melalui
pembuluh darah. Hampir setiap jaringan tubuh bisa terkena ,
terutama otak, mata, hati, paru-paru, dan jantung. Larva bertahan
hidup selama beebrapa bulan, menyebabkan kerusakan dengan cara
berpindah ke dalam jaringan dan menimbulkan peradangan di
sekitarnya.