Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Penderita Urologi
Anamnesa Dan Pemeriksaan Fisik Penderita Urologi
Penderita Urologi
dr. Bobby Hery Yudhanto, SpU
Email : bobbyurologi@gmail.com
URO + LOGOS
UROLOGI: TRAKTUS URINARIUS PRIA & WANITA DAN
TRAKTUS REPRODUKSI PRIA (UROLOGI & ANDROLOGI)
Bidang ilmu urologi meliputi :
General Urology
Pediatric Urology
Endourology
Oncologic Urology
Female Urology
Neuro Urology
Andrology
Male Infertility
Anatomi traktus
urinarius laki-laki
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Anamnesa
Keluhan Utama
obat-obatan
pembedahan
merokok
alergi
y.l.
dan alkohol
Riwayat
penyakit keluarga
Keganasan
Keluhan utama
Durasi,
Keluhan
Keluhan-keluhan lain
Febris
Penurunan
berat badan
Febris
Badan
terasa lemah
Nyeri
diseased organ:
ureteral colic ipsilateral testicle (T11-12)
Urologic organ (common nerve supply)
GI
Gynec.
Diagrammatic representation
of sensory nerves of
gastrointestinal and
genitourinary tracts
Nyeri
Nyeri Renal
Nyeri Ureter
2
\
III.Ureter 1/3 distal
Nyeri Vesika
Nyeri vesika biasanya disebabkan oleh overdistensi bulibuli sebagai akibat dari retensio urine atau inflamasi.
Nyeri Prostat
Nyeri Penis
Nyeri Testis
Hematuria
Hematuria total paling sering terjadi dan berasal dari buli-buli atau
traktus urinarius atas
Gejala Iritatif
Frekuensi
2.
3.
4.
Gejala Obstruksi
1.
2.
3.
4.
5.
Inkontinensia Urine
Definisi : Keluarnya urine tanpa disadari (involunter)
a. Continuous Incontinence
Penyebab : fistula traktus urinarius, ektopik ureter
b. Stress Incontinence
Stress incontinence merujuk pada keluarnya urine
secara tiba-tiba pada saat batuk, bersin olahraga atau
aktivitas lain yang meningkatkan tekanan intraabdominal.
c. Urgency Incontinence
Merupakan keluarnya urine yang disebab dorongan
kuat yang mendadak untuk berkemih.
Biasanya terjadi pada penderita sistitis, neurogenic
bladder atau obstruksi bladder outlet berat dengan
hilangnya daya regang buli.
Merupakan efek sekunder dari retensio urine dan volume residual urine
yang tinggi. (terjadi distensi buli secara kronis dan tidak dapat
mengosongkan kandung kemih secara tuntas)
e. Enuresis
Secara normal terjadi pada anak-anak hingga usia 3 tahun, tetapi tetap
ada pada 15% anak usia 5 tahun dan 1 % pada usia hingga 15 tahun
( Forsythe and Redmond, 1974 ).
Disfungsi Seksual
a. Hilangnya Libido
Merupakan tanda defisiensi androgen (kelainan di kelenjar hipofise
atau disfungsi testis)
b. Impotensi
c. Kegagalan ejakulasi
d. Absence of Orgasm.
Anorgasmia biasanya disebabkan faktor psikologis atau penggunaan
obat untuk terapi penyakit psikatri.
Dapat disebabkan oleh penurunan sensasi penis karena kerusakan n.
pudendus (biasanya pada neuropahty diabetikum)
e. Premature Ejaculation
Ejakulasi yang terjadi sebelum tercapainya kepuasn seksual
f. Hematospermia
Adanya darah pada cairan ejakulat.
Biasanya disebabkan proses inflamasi nonspesifik pada prostat atau
vesikula seminalis dan akan menghilang dengan sendirinya pada
beberapa minggu.
g.
Pneumaturia
Merupakan keluarnya gas pada urine
Hampir selalu disebabkan fistula antara usus dan buli
h. Urethral Discharge
Merupakan gejala utama dari infeksi kelamin
Keluarnya sekret (duh pus) di ujung penis meskipun pasien tidak
sedang berkemih
Pemeriksaan fisik
& isi
Rektal & pemeriksaan prostat (laki2)
Pemeriksaan pelvis dan genetalia eksterna
(perempuan)
Pemeriksaan Ginjal
Dewasa:
Palpasi
Bila
bimanual
Buli-Buli
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Muara urethra
Massa di cerviks, adnexa, uterus
Fluksus di vagina
Fistel
Penis
Pemeriksaan Penis
Palpasi
Evaluasi :
Pemeriksaan Laboratorium
Urinalisis
pd
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan kimiawi:
urine dipsticks: darah, protein, glukosa, keton,
urobilinogen & bilirubin, leukosit
hematuria & DD
proteinuria
glukosa & keton
bilirubin & urobilinogen
test nitirit
urinalisis
Pemeriksaan mikroskopik: sel, silinder (cast), kristal,
bakteria, ragi, parasit
Kultur urine dan test kepekaan antibiotika
Analisa Sperma
Pemeriksaan Darah:
Darah
Faal
Elektrolit
Tumor
(natrium , kalium)
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Lain
Uroflowmetri (Pemeriksaan pancaran kemih)
Urodynamic
Rigiscan
DIAGNOSIS
1.
Diagnosis
a.
Primer
b.
Sekunder
c.
Komplikasi
2.
3.
Diagnosis kerja
4.
Diagnosis klinik
5.
Diagnosis patologik
Rujukan:
Smiths General Urology, Tanagho EA &
Mc.Aninch JW (eds.), Lange Medical
Books / McGraw-Hill, 17th ed., 2008
(Campbells Urology, Walsh PC et al.
(eds.), WB Saunders Co.,9th ed., 2007)
Terima Kasih