KAJIAN TEORI
melainkan tanda petik () dan angka 2, (5) penghilangan tanda baca ang meliputi: a) tanda titik
yang banyak dihilangkan ketika di akhir kalimat, b) tanda koma yang banyak terdapat pada
penulisan tempat dan tanggal penulisan surat, c) tanda tanya banyak terdapat pada kalimat yang
seharusnya diakhiri dengan tanda tanya malah tidak dibubuhi tanda tanya, d) tanda hubung yang
tidak dipakai pada kata yang berbentuk ulang.
Berdasarkan uraian penelitian relevansi di atas, dapat dikatakan bahwa relevansinya
terdapat pada aspek menulis surat pribadi. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Murniyati lebih
mengacu pada keseluruhan aspek ejaan yang disempurnakan. Sedangkan, penelitian surat pribadi
yang dilakukan peneliti sekarang adalah penulisan sistematika surat dan hanya meneliti sebagian
aspek ejaan yaitu penggunaan huruf kapital dan tanda baca (titik dan koma).
Selain pada aspek sistematika surat dan ejaan, perbedaan penelitian yang sebelumnya
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu pada lokasi penelitian. Penelitian
yang dilakukan oleh Murniyati mengambil lokasi penelitian pada kelas VII SMP Negeri 6
Gorontalo, sedangkan lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu pada siswa
kelas IV SDN 4 Kabila.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang dengan
penelitian yang dilakukan oleh Murniyati Gobel ada persamaan dan ada perbedaan.
Jadi, menulis merupakan sebuah proses aktif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa
tulis untuk tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, dan menghibur. Hasil dari proses kreatif
ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan. Selain itu, menulis juga dapat diartikan
sebagai komunikasi jarak jauh yang disampaikan melalui tulisan, sehingga orang lain dapat
mengerti dan memahami apa yang kita rasakan dan kita inginkan.
Langan (dalam Pateda, 2004: 76) mengatakan di dalam tulisan, setiap ide yang
dikemukakan harus didukung oleh alasan yang cukup. Dengan kata lain, menulis adalah
pengalihan bahasa lisan ke dalam bentuk tertulis.
Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti
mengarang (menyusun atau merangkai bukan menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun
kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok
persoalan.
Menurut Tarigan (2008: 22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa
dan gambaran grafik itu.
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung.Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir.
Juga dapat menolong kita berpikir kritis (Tarigan 2008 : 22).
Akhadiah dkk (1998: 13) berpendapat bahwa menulis adalah suatu aktifitas bahasa yang
menggunakan tulisan sebagai mediumnya.Tulisan itu terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna
dengan segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan pungtuasi.Sebagai salah satu
bentuk komunikasi verbal (bahasa), menulis juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan
penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya.Pesan adalah isi atau
muatan yang terkandung dalam suatu tulisan.Adapun tulisan merupakan sebuah sistem
komunikasi antarmanusia yang menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan
disepakati pemakainya.Di dalam komunikasi tertulis terdapat empat unsur yang terlibat.Keempat
unsur itu adalah (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) pesan atau tulisan, (3) saluran atau
medium tulisan, dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.
2.2.2 Pengertian Surat
Surat adalah alat komunikasi tertulis atau sarana untuk menyampaikan pernyataan
maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak yang lain (Marjo, 2011:15).
Surat merupakan bentuk percakapan yang disajikan secara tertulis. Perbedaannya dengan
percakapan biasa ialah karena dalam surat surat jawaban orang yang diajak berbicara tidak dapat
diterima secara langsung. Oleh karena itu, bentuk bahasa dalam surat dapat dikatakan mengarah
pada bahasa percakapan biasa.
Menurut Suprapto (2006: 1) surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa
tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seorang penulis surat tidak lain adalah untuk
mengkomunikasikan atau menginformasikan suatu gagasan dan pikirannya kepada pihak lain,
baik atas nama pribadi atau yang lainnya.
Kosasih dan Sutari (2003: 11) mengatakan bahwa, surat adalah media komunikasi tertulis
antara seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya. Berbagai maksud dan
kepentingan dapat kita sampaikan lewat surat.
Menurut Nurjamal dan Sumirat (2010: 114) surat adalah sarana komunikasi tertulis
antara satu pihak dengan pihak yang lain yang saling berkepentingan. Rumusan lain tentang surat
dapat dikemukakan bahwa surat adalah sehelai kertas yang memuat suatu bahan komunikasi
berlangsung, misalnya surat wasiat. (5) petunjuk kegiatan. Sebagai petunjuk kegiatan, surat
berfungsi menjadi pedoman, petunjuk, bagaimana seseorang melaksanakan sesuatu, atau apa
yang dikerjakan. Berdasarkan pedoman atau petunjuk tersebut, maka instruksi atau tugas, atau
apa saja yang diminta, akan segera dilaksanakan. Surat seperti ini terlihat pada jenis surat edaran,
surat instruksi, surat petunjuk pelaksanaan, atau surat petunjuk teknis. (6) pembangkit semangat.
Sebagai pembangkit semangat, surat berfungsi membangkitkan semangat penerima surat
sehingga terdorong semangatnya untuk melaksanakan sesuatu. Surat semacam ini terlihat pada
surat yang berisi dorongan, imbauan, atau perintah. (7) duta pengiriman surat. Sebagai duta,
maka surat berfungsi menggambarkan karakter, visi dan misi pengirim surat. (8) penyalur
keinginan, perasaan, dan pikiran. Sebagai penyalur, surat berfungsi menyampaikan keinginan,
perasaan, dan pikiran pribadi atau pihak tertentu. Surat seperti ini terlihat pada halaman surat
kabar, misalnya di harian KOMPAS ada ruangan Redaksi Yth yang berisi kritik dan saran
pembaca. Sebagai penyalur keinginan, surat berfungsi menyalurkan keinginan seseorang atau
pihak tertentu, misalnya surat permohonan untuk mendapatkan pekerjaan.
2.2.4 Jenis-jenis Surat
Surat merupakan media komunikasi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif dan efisien, surat juga dapat berfungsi
sebagai alat untuk menjalin kekerabatan, hubungan bisnis antara seseorang yang berjauhan
tempat tinggalnya. Ada beberapa jenis surat yang biasa digunakan oleh masyarakat di Indonesia
dan salah satu di antaranya adalah surat pribadi.
Menurut Pateda (2011 : 199) ada empat jenis surat yakni : (1) surat pribadi adalah surat
yang berasal dari pribadi tertentu yang ditujukan kepada pihak lain, (2) surat bisnis atau surat
dagang adalah surat yang berasal dari dunia bisnis atau dagang yang ditujukan kepada pihak lain,
(3) surat dinas adalah surat yang berasal dari dinas atau jawatan tertentu yang biasanya dikelola
oleh pemerintah, dan (4) surat organisasi adalah suatu yang keluar dari organisasi tertentu kepada
pihak lain.
Suprapto (2006 : 3) membagi surat pribadi menjadi dua jenis yakni : (1) surat pribadi
kekeluargaan, yakni surat pribadi yang dikirimkan kepada anggota keluarga, sanak famili,
sahabat, kenalan, dan sebagainya, (2) surat pribadi kedinasan, yakni surat pribadi yang
dikirimkan kepada pengurus organisasi, pimpinan instansi, jawatan, perusahaan, dan sebagainya
karena ada hubungannya dengan tugas atau pekerjaannya.
Ali (2009 : 10) mengemukakan surat pribadi terdiri dari dua sifat yaitu :
1. Surat pribadi yang bersifat kekeluargaan, seperti persahabatan dan perkenalan
2. Surat pribadi yang bersifat resmi, seperti surat lamaran pekerjaan dan surat permohonan.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Suprapto dan Ali tadi, jenis surat yang akan
diteliti pada penelitian ini adalah jenis surat pribadi yang bersifat kekeluargaan.
Menurut Pateda (2011 : 199) surat pribadi adalah surat yang berasal dari pribadi tertentu
yang ditujukan kepada pihak lain. Pihak lain tersebut tidak hanya ditujukan kepada orang
tertentu, tetapi juga kepada dinas organisasi atau perusahaan tertentu.
Pendapat lain mengatakan yakni pendapatnya Suprapto (2006 : 3) bahwa surat pribadi
adalah surat yang ditulis untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan lembaga.
Memperhatikan pendapat para pakar di atas, maka peneliti dapat memberikan pendapat
bahwa surat pribadi merupakan surat yang ditujukan kepada orang lain, baik ditujukan kepada
lembaga organisasi maupun kepada teman sebaya. Jika surat pribadi itu bersifat resmi, maka tata
cara penulisannya tentulah menggunakan bahasa yang resmi atau bahasa baku. Sebaliknya, jika
surat tersebut ditujukan kepada keluarga atau teman sebaya, maka penulisan surat pribadi tidak
perlu menggunakan bahasa yang resmi.
2.2.6 Sistimatika Surat Pribadi
Sistimatika surat pribadi menurut Pateda (2011 : 199) terdiri atas : (a) tanggal surat, (b)
alamat yang dituju, (c) salam pembuka, (d) Isi surat, (e) salam penutup, (f) tanda tangan, (g)
nama pengirim surat. Sistematika surat pribadi akan dijelaskan berikut ini.
a. Tanggal surat yang dimaksud adalah tanggal pembuatan surat.
Misalnya :Gorontalo, 06 Agustus 1987
b. Alamat yang dituju adalah tempat tujuan surat yang akan dikirim.
Misalnya :
c. Salam pembuka adalah kalimat awal ketika menyapa seseorang yang dituju pada surat
tersebut. Misalnya : Ninik yang manis,
d. Isi surat adalah inti dari surat tersebut atau kalimat yang akan disampaikan kepada
penerima surat. Misalnya :
Eh, Nik, bulan depan aku mau ke rumah tanteku yang ada di semarang. Jadi aku bisa
sekalian mampir ke rumah kamu. Boleh kan kalau aku main ke rumah kamu? Harus
boleh lho, soalnya aku sudah kangen benget dengan kamu. Awas, kalau tidak boleh!
Jangan marah lho Nik, aku kanCuma bercanda. Nik, kamu masih punya anjing
tidak?Berapa sekarang jumlahnya?Pasti udah tambah banyak.Mereka lucu-lucu dan
pinter-pinter deh.
e. Salam penutup adalah kalimat terakhir untuk menutup percakapan dalam surat. Misalnya
:sekian dulu, ya. Assalamu alaikum.
f. Tanda tangan yang dimaksud adalah tanda tangan si pengirim surat.
g. Nama pengirim surat dimaksud adalah nama orang yang mengirim surat kepada teman
atau keluarga.
2.2.7 Ciri-ciri Surat Pribadi
Selain sistimatika penulisan berbeda, ciri-ciri surat pribadi berbeda dengan ciri-ciri surat
dinas atau resmi. Hal yang paling menonjol dalam perbedaan penulisan surat dinas dan surat
pribadi adalah penggunaan bahasa, jika surat dinas menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar, maka penulisan surat pribadi bahasanya bebas. Hal itu dapat dilihat pada ciri-ciri surat
pribadi berikut.
(1) Tidak menggunakan kop surat/kepala surat
(2) Tidak menggunakan nomor surat
(3) Salam pembuka dan penutup surat bervariasi
(4) Penggunaan bahasa bebas, sesuai dengan keinginan si penulis surat
(5) Format surat bebas
Dari ruang lingkup yang dikemukakan di atas, penulis memfokuskan pada aspek yakni : (a)
penggunaan huruf kapital, (b) penggunaan tanda titik, dan (c) pengunaan tanda koma.
2. Penggunaan Tanda Titik
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
misalnya :
-
b.
misalnya :
c.
M. Dodo Mahmud.
Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada
singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
misalnya :
- a.n. : atas nama
- u.b : untuk beliau
- dkk : dan kawan-kawan
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu.
Misalnya :
-
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, dan melainkan.
Misalnya :
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimat
misalnya :
-
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang
terdapat pada awal kalimat termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun
demikian, akan tetapi, meskipun begitu, dan namun,
Misalnya :
-
e. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan yang terdapat
pada awal kalimat, dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
Misalnya :
O, itukah hobimu?
Ya, daripada membaca komik lebih baik membaca Al-quran
Ah, bapak seperti tidak tahu kesenangan anak muda saja.