Anda di halaman 1dari 24

8.

Metode Resisitivitas
Pengenalan resisitivitas :
1. Teori Geolistrik
2. Sifat Kelistrikan Batuan
. bahasan geolistrik, mahasiswa akan dapat
mengetahui dasar dari metoda resistivitas dan sifat
kelistrikan dari suatu batuan
. Pustaka :
. Buku 2/Bab-VIII
. Buku 3/Bab-XVIII
Metode Resisitivitas

1. Teori Geolistrik
A. Dasar geolistrik
B. Metode resisitivitas

Metode Resisitivitas

A. Dasar Geolistrik :

Resisitivitas Listrik

Resistivitas listrik
adalah salah satu metode geofisika yang menyelidiki
struktur bawah permukaan dengan menggunakan sifat sifat kelistrikan batuan.
Resistivitas juga berfungsi untuk mengukur sifat batuan
dan fluida pori (baca: minyak, gas dan air) disepanjang
lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya.
Besaran resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm
Meter, dan biasanya dibuat dalam skala logarithmic
dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter.
Metode Resisitivitas

Metode resistivity dilakukan karena pada hakikatnya batuan, fluida dan


hidrokarbon di dalam bumi memiliki nilai resistivitas tertentu
Pengukuran resisitivitas telah banyak dilakukan untuk berbagai keperluan
dalam menduga keterdapatan air tanah, mineral and applikasi resistivitas
dalam teknik sipil.
Setiap bahan/material akan mempunyai tahanan/resistance jika dialirkan
arus listrik.
Nilai resistivitas ini tergantung pada kekompakan bahan, porositas, dan
permeabilitas bahan serta kandungan air
Contoh untuk resisitivitas suatu medium yaitu Air garam yang memiliki
konsentrasi yang tinggi akan dapat mengalirkan listrik dengan mudah
dibandingkan dengan air tawar.
Dalam suatu lapisan batuan, pori batuan tersebut akan terisi oleh
hidrokarbon dan air formasi.
Zona air dominan pada suatu lapisan batuan tersebut akan memiliki
konduktivitas lebih tinggi (resistivitas rendah) dibanding pada zona
hidrokarbon dominan
Metode Resisitivitas

Nilai Konduktivitas dan Resistivitas Dari


Ragam Bahan Konduktor
dan Semikonduktor
Konduktivitas suatu bahan adalah kemampuan
suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik.
Sedangkan Resistivitas adalah kebalikan dari
konduktivitas, yakni kemampuan suatu bahan untuk
menahan arus listrik.

Metode Resisitivitas

Tabel 1.

Nilai Resistivitas dan Konduktivitas berbagai bahan

Dari tabel di bawah dapat dilihat bahwa bahan


Semikonduktor dapat menghantarkan listrik lebih
baik dari pada Isolator tetapi lebih rendah jika
dibandingkan dengan Konduktor.
Jenis
Konduktor

Bahan

Resistivitas

Tembaga

10 cm

10 ()cm

50 x 10
cm

0,02 x 10
()cm

Germanium

50 cm

0,02 ()cm

Mika

10 cm

10 ()cm

Semikonduktor Silikon

Isolator

Konduktivitas

Metode Resisitivitas

Berikut adalah gambar grafik resistivitas Silicon (Si) pada suhu 300 K dengan ragam
konsentrasi impurity yang berbeda-beda.
Dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi imouritynya maka akan semakin
kecil nilai resistivitas dari Silicon (Si).

resistivitas

konsentrasi imourity
Grafik Resistivitas Silicon (Si) pada suhu 300 K
Metode Resisitivitas

TEORI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS

Hukum yang mendasari metode ini adalah Hukum Ohm.

Dalam penerapannya secara sederhana terhadap benda silinder


berhambatan-jenis , arus listrik Iakan berbanding lurus dengan
luas penampang A dan beda potensial antara ujung-ujungnya V,
serta berbanding terbalik dengan panjangnya L.

Metode Resisitivitas

Penerapan hukum Ohm untuk arus listrik tunggal


(homogen) yang di kedalaman (simetris bola), dimana
arus listrik I yang menembus permukaan bola berongga
dengan luas A, tebal dr, dan beda potensial dVantara
bagian luar dan dalam.

Metode Resisitivitas

Sedangkan penerapan Hukum Ohm untuk arus listrik


tunggal di permukaan (medium tak berhingga setengah
bola),
akan menghasilkan besar arus I :

atau besar beda potensial V :

Metode Resisitivitas

10

Untuk dua titik arus di permukaan medium setengah


tak berhingga, maka beda potensial di antara dua
titik adalah :

dimana arus listrik dilewatkan pada elektroda arus A dan B, dan


beda potensial akan diperoleh/terukur pada elektroda potensial M
dan N.

Metode Resisitivitas

11

Persamaan turunan dari Hukum Ohm di atas


menggunakan asumsi bahwa arus listrik melalui medium
homogen, sehingga nilai resistivitas yang terukur
(dengan konfigurasi elektroda apapun) akan memberikan
nilai yang sama sebagai resistivitas medium sebenarnya
(trueresistivity).
Pada kenyataannya, bumi sebagai medium hantar listrik
tidaklah homogen, sehingga resistivitas yang terukur
merupakan resistivitas semu (apparentresistivity).
Resistivitas semu yang terukur dapat berbeda sesuai
dengan konfigurasi elektroda yang digunakan dalam
pengukuran.
Metode Resisitivitas

12

Nilai resistivitas semu a merupakan fungsi jarak antar elektroda


arus, yang sekaligus menentukan resolusi kedalaman bawah
permukaan yang dapat diukur.
Untuk jarak antar elektroda yang besar, ayang diperoleh akan
mewakili nilai rbatuan yang lebih dalam, begitu pula sebaliknya.

Resistivitas semu : a) medium homogen semi tak berhingga, b)


medium 2 lapis (2>1), c) medium lapis (2<1), dan d) medium 3
lapis (2>1, 3<2)
Metode Resisitivitas

13

Metode Resisitivitas

14

2. Sifat Kelistrikan Batuan

Sifat kelistrikan batuan adalah karakteristik dari batuan bila dialirkan


arus listrik ke dalamnya.

Arus listrik dapat berasal dari alam itu sendiri disebabkan oleh
adanya atom-atom penyusun kerak bumi yang berinteraksi satu
sama lainnya akibat adanya ketidakseimbangan muatan, atau arus
listrik yang sengaja dimasukkan ke dalamnya.

Beberapa sifat kelistrikan batuan yang berguna dalam eksplorasi


secara geolistrik khususnya dalam metode resistivitas adalah
potensial listrik alami, konduktivitas listrik, dan konstanta dielektrik.
(Handayani, 2004).

Metode Resisitivitas

15

Potensial listrik alami terjadi karena adanya aktivitas elektrokimia atau


kegiatan mekanik alam. Potensial listrik ini dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Potensial elektrokinetik, terjadi bila larutan elektrolit bergerak
melalui media berbentuk pipa kapiler atau media yang berporipori.
2. Potensial difusi, terjadi bila ada perbedaar mobilitas dari ion-ion
dalam larutan yang mempunyai konsentrasi berbeda.
3. Potensial nerust, terjadi bila suatu elektroda logam dimasukkan
ke dalam larutan homogen.
4. Potensial mineralisasi, terjadi bila dua elektroda logam
dimasukkan ke dalam elektroda homogen.

Metode Resisitivitas

16

Konduktivitas listrik adalah kemampuan dari batuan dalam


menghantarkan arus listrik.
Arus listrik dapat mengalir dalam batuan dengan tiga cara yaitu:
1. Konduksi secara elektronik, hal ini terjadi jika batuan mengandung
banyak elektron bebas, seperti bada batuan yang banyak mengandung
logam. Sehingga arus listrik mudah mengalir pada batuan tersebut.
2. Konduksi secara elektrolitik, ini banyak terjadi pada batuan yang bersifat
porus dan pada pori-pori tersebut terisi oleh larutan elektrolit. Sehingga
arus listrik mengalir di bawah oleh ion-ion larutan elektrolit.
3.

Konduksi secara dielektrik, konduksi ini terjadi pada batuan yang


bersifat dielektrik, artinya batuan tersebut mempunyai elektron bebas
sedikit dan bahkan tidak ada. Tetapi karena adanya pengaruh medan
listrik dari luar maka elektron- elektron dalam atom batuan dipaksa
berpindah dan berpisah dengan intinya sehingga terjadi polarisasi.
Konduksi ini sangat bergantung pada konstanta dielektrik batuan.

Metode Resisitivitas

17

Berdasarkan harga resistivitasnya, batuan dapat


digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
(Anonymous, 2007).
a. Konduktor baik : 10-6< < 1m
b. Konduktor pertengahan : 1 < < 107 m
c. Isolator : > 107 m

Metode Resisitivitas

18

aliran arus listrik di dalam batuan dan mineral dapat di golongkan

menjadi tiga macam, yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara


elektrolitik, dan konduksi secara dielektrik.
Konduksi secara elektronik. Konduksi ini terjadi jika batuan atau
mineral mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik di
alirkan dalam batuan atau mineral oleh elektron-elektron bebas
tersebut.
Aliran listrik ini juga di pengaruhi oleh sifat atau karakteristik masingmasing batuan yang di lewatinya.
Salah satu sifat atau karakteristik batuan tersebut adalah resistivitas
(tahanan jenis) yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut untuk
menghantarkan arus listrik.
Semakin besar nilai resistivitas suatu bahan maka semakin sulit bahan
tersebut menghantarkan arus listrik, begitu pula sebaliknya.

Metode Resisitivitas

19

Resistivitas memiliki pengertian yang berbeda


dengan resistansi (hambatan), dimana resistansi
tidak hanya bergantung pada bahan tetapi juga
bergantung pada faktor geometri atau bentuk
bahan tersebut, sedangkan resistivitas tidak
bergantung pada faktor geometri.
Jika di tinjau suatu silinder dengan panjang L, luas
penampang A, dan resistansi R, maka dapat di
rumuskan:

Metode Resisitivitas

20

Di mana secara fisis rumus tersebut dapat di artikan jika panjang


silinder konduktor (L) dinaikkan, maka resistansi akan
meningkat, dan apabila diameter silinder konduktor diturunkan
yang berarti luas penampang (A) berkurang maka resistansi juga
meningkat. Di mana adalah resistivitas (tahanan jenis) dalam
m.

Sedangkan menurut hukum Ohm, resistivitas R dirumuskan :

Metode Resisitivitas

21

Konduksi secara elektrolitik.


Sebagian besar batuan merupakan konduktor yang buruk dan memiliki
resistivitas yang sangat tinggi.
Namun pada kenyataannya batuan biasanya bersifat porus dan memiliki poripori yang terisi oleh fluida, terutama air.
Akibatnya batuan-batuan tersebut menjadi konduktor elektrolitik, di mana
konduksi arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitik dalam air.
Konduktivitas dan resistivitas batuan porus bergantung pada volume dan
susunan pori-porinya.
Konduktivitas akan semakin besar jika kandungan air dalam batuan bertambah
banyak, dan sebaliknya resistivitas akan semakin besar jika kandungan air
dalam batuan berkurang.

Menurut rumus Archie:


di mana e adalah resistivitas batuan, adalah porositas, S adalah
fraksi pori-pori yang berisi air, dan w adalah resistivitas air.
Sedangkan a, m, dan n adalah konstanta. m disebut juga faktor
sementasi. Untuk nilai n yang
sama,
schlumberger menyarankan n =
Metode
Resisitivitas
22
2.

Tugas :
Buat Artikel/Terjemahan Mengenai

Sifat Kelistrikan Batuan

Metode Resisitivitas

23

Konduksi secara dielektrik.


Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral bersifat
dielektrik terhadap aliran arus listrik, artinya batuan atau
mineral tersebut mempunyai elektron bebas sedikit,
bahkan tidak sama sekali.
Elektron dalam batuan berpindah dan berkumpul terpisah
dalam inti karena adanya pengaruh medan listrik di luar,
sehingga terjadi poliarisasi.
Peristiwa ini tergantung pada konduksi dielektrik batuan
yang bersangkutan contoh : mika.

Metode Resisitivitas

24

Anda mungkin juga menyukai