Hitung jenis
Basofil : 1 normal
Eosinofil : 2 normal
Netrofil batang : 8 meningkat (n:2-6)
Netrofil segmen : 60 normal
Limfosit : 23 normal
Monosit : 6 normal
Hipokrom
Anisositosis
Poikilositosis
Sel pensil
Diagnosis kerja :
Kemungkinan penyebab
o Faktor nutrisi: rendahnya asupan besi total dalam makanan atau bioavailabilitas besi yang
dikonsumsi kurang baik (makanan banyak serat, rendah daging, dan rendah vitamin C).
o Gangguan absorpsi besi: gastrektomi
o Kehilangan besi akibat perdarahan kronis, misalnya: perdarahan tukak peptik, keganasan
lambung/kolon, hemoroid, infeksi cacing tambang, hematuria, atau hemaptoe.
Klasifikasi Derajat Defisiensi Besi dan Patogenesis
Berdasarkan beratnya kekurangan besi dalam tubuh, defisiensi besi dapat dibagi menjadi 3 tingkatan:
Pada anemia ini sel eritrosit dikarenakan kekurangan fe dmana fe itu dipakai untuk pembentukan
heme pada hemoglobin berkurang,yang menyebabkan berkurangnya pembentukan
hemoglobin(pada dasarnya hemoglobin itu adalah suatu pigmen(bewarna)dikarenakan fe pada
hemoglobin,hemogloblin bewarna merah karena banyak akan O2)sehingga menampilkan
eritrosit yang memucat karena didalamnya eritrosit sedikt hemoglobin dan sedikit O2(hipokrom)
Mikrositik
Masih ga paham gw
Gw ga nemu besi itu menghambat ferrocatalase itu di hambat oleh besi…yg gw nemu itu
ferrochelatase itu ngebantu fe buat gabung sama protophorpirin jdi heme…klo d catetan tmen
kita anak Malaysia katanya fe ngehambat si ferrokataase(gw ga nemu tu fero katalase dri tadi
hahahaha)
Trus kenapa bisa mikrositik…ya karena sintesis heme itu ga bisa terbentuk klo ga ada heme
otomatis pembentukan hemoglobin terganggu kan??nah sedangkan tubuh itu selalu harus
mengganti eritrosit yang isinya sebagian besar hemoglobin nah sedangkan hemoglobinnya tu
kurang jdi buatnya mengecil gtu….aduh2 tolong d bantu
heheheheheeheheheeheheheheheehehehe
Akibat anemia
Terapi
1. Terapi kausal, untuk mencari penyebab kekurangan besi yang diderita. Bila tidak dapat
menyebabkan kekambuhan.
2. Pemberian preparat besi:
Oral: merupakan pilihan pertama karena efektif, murah, dan aman, terutama sulfas
ferosus. Dosis anjuran 3x200mg/hari yang dapat meningkatkan eritropoiesis
hingga 2-3 kali dari normal. Pemberian dilakukan sebaiknya saat lambung kosong
(lebih sering menimbulkan efek samping) paling sedikit selama 3-12 bulan. Bila
terdapat efek samping gastrointestinal (mual, muntah, konstipasi) pemberian
dilakukan setelah makan atau dosis dikurangi menjadi 3x100mg. Untuk
meningkatkan penyerapan dapat diberikan bersama vitamin C 3x100 mg/hari.
Parenteral,misal preparat ferric gluconate atau iron sucrose (IV pelan atau IM).
Pemberian secara IM menimbulkan nyeri dan warna hitam pada lokasi suntikan.
Indikasi pemberian parenteral:
a. Intoleransi terhadap preparat oral
b. Kepatuhan berobat rendah
c. Gangguan pencernaan, seperti kolitis ulseratif (dapat kambuh dengan
pemberian besi)
d. Penyerapan besi terganggu, seperti gastrektomi
e. Kehilangan darah banyak
f. Kebutuhan besi besar yang harus dipenuhi dalam jangka waktu yang
pendek, misalnya ibu hamil trimester 3 atau pre operasi.
Dosis yang diberikan dihitung menurut formula:
Kebutuhan besi (mg) = {(15 – Hbsekarang ) x BB x 2,4} + (500 atau 1000)
Prognosis : ad Bonam