Anda di halaman 1dari 6

Hasil pemeriksaan lab

Hemoglobin : 8g/dl menurun (n :13-16)

Jumlah leukosit : 8000/µl normal

Hitung jenis

 Basofil : 1 normal
 Eosinofil : 2 normal
 Netrofil batang : 8 meningkat (n:2-6)
 Netrofil segmen : 60 normal
 Limfosit : 23 normal
 Monosit : 6 normal

LED : 20mm/jam meningkat (n:20mm/jam)

Hematokrit : 24% menurun (n:30-45)

Eritrosit : 4 juta/dl menurun (n:4,5-5juta/dl)

MCV : 60fl menurun (n:80-96fl)

MCH : 32pg (n:23-34)

MCHC : 32% (n:30-38%)

Trombosit : 250000 normal (n:250-450 ribu µl)

Hasil pemeriksaan khusus

Serum iron : 50µg/dl menurun (n:75-150)

TIBC : 500µg/dl meningkat (n:250-450)

Feritin darah : 25µg/ml menurun (n:30-300)


Sediaan Hapus Darah Tepi (SADT)

 Hipokrom
 Anisositosis
 Poikilositosis
 Sel pensil

Keterangan mengenai hasil laboratorium:

Dari hasil lab bapak bla2 kita dapat menjelaskan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

 Pasien menderita anemia berdasarkan


o Hemoglobin yang menurun
o LED yang meningkat
 Anemia mikrositik hipokrom
o MCV yang menurun menandakan mikrositik
o Hipokrom didapatkan dari gambaran SADT
 Anemia defisiensi besi
o Hasil MCV yang menurun
o Pada gambaran SADT terdapat
 Anisositosis
 Poikilositosis
 Sel pensil
o Pada pemeriksaan khusus
 Feritin darah yang menurun menandakan cadangan besi yang sudah
terpakai
 TIBC yang meningkat menandakan sel membutuhkan besi sehingga
transferin memaksimalkan kerja tranferrin untuk mengangkut besi
 Serum besi
Diagnosis laboratorium :

Anemia mikrositik hipokrom

o MCV yang menurun menandakan mikrositik


o Hipokrom didapatkan dari gambaran SADT

Diagnosis kerja :

Anemia defisiensi besi

o Hasil MCV yang menurun


o Pada gambaran SADT terdapat
 Anisositosis (ukuran sel yang berbeda-beda)
 Poikilositosis(bentuk sel yang berbeda-beda)
 Sel pensil
o Pada pemeriksaan khusus
 Feritin darah yang menurun menandakan cadangan besi yang sudah
terpakai
 TIBC yang meningkat menandakan sel membutuhkan besi sehingga
transferin memaksimalkan kerja tranferrin untuk mengangkut besi
 Serum besi

Kemungkinan penyebab

o Faktor nutrisi: rendahnya asupan besi total dalam makanan atau bioavailabilitas besi yang
dikonsumsi kurang baik (makanan banyak serat, rendah daging, dan rendah vitamin C).
o Gangguan absorpsi besi: gastrektomi
o Kehilangan besi akibat perdarahan kronis, misalnya: perdarahan tukak peptik, keganasan
lambung/kolon, hemoroid, infeksi cacing tambang, hematuria, atau hemaptoe.
Klasifikasi Derajat Defisiensi Besi dan Patogenesis

Berdasarkan beratnya kekurangan besi dalam tubuh, defisiensi besi dapat dibagi menjadi 3 tingkatan:

1. Deplesi besi (iron depleted state)


Terjadi penurunan cadangan besi tubuh, tetapi penyediaan untuk eritropoiesis belum
terganggu. Pada fase ini terjadi penurunan serum feritin, peningkatan absorpsi besi dari usus,
dan pengecatan besi pada apus sumsum tulang berkurang.
2. Iron deficient Erythropoiesis
Cadangan besi dalam tubuh kosong, tetapi belum menyebabkan anemia secara laboratorik
karena untuk mencukupi kebutuhan terhadap besi, sumsum tulang melakukan mekanisme
mengurangi sitoplasmanya sehingga normoblas yang terbentuk menjadi tercabik-cabik,
bahkan ditemukan normoblas yang tidak memiliki sitoplasma (naked nuclei). Selain itu
kelainan pertama yang dapat dijumpai adalah penigkatan kadar free protoporfirin dalam
eritrosit, saturasi transferin menurun, total iron binding capacity (TIBC) meningkat. Parameter
lain yang sangat spesifik adalah peningkatan reseptor transferin dalam serum.

3. Anemia defisiensi besi


Bila besi terus berkurang eritropoiesis akan semakin terganggu, sehingga kadar hemoglobin
menurun diikuti penurunan jumlah eritrosit. Akibatnya terjadi anemia hipokrom mikrositer.
Pada saat ini terjadi pula kekurangan besi di epitel, kuku, dan beberapa enzim sehingga
menimbulkan berbagai gejala.

Anemia mikrositik hipokrom(yg gw tangkep dri catetan)

Pada anemia ini sel eritrosit dikarenakan kekurangan fe dmana fe itu dipakai untuk pembentukan
heme pada hemoglobin berkurang,yang menyebabkan berkurangnya pembentukan
hemoglobin(pada dasarnya hemoglobin itu adalah suatu pigmen(bewarna)dikarenakan fe pada
hemoglobin,hemogloblin bewarna merah karena banyak akan O2)sehingga menampilkan
eritrosit yang memucat karena didalamnya eritrosit sedikt hemoglobin dan sedikit O2(hipokrom)

Mikrositik

Masih ga paham gw
Gw ga nemu besi itu menghambat ferrocatalase itu di hambat oleh besi…yg gw nemu itu
ferrochelatase itu ngebantu fe buat gabung sama protophorpirin jdi heme…klo d catetan tmen
kita anak Malaysia katanya fe ngehambat si ferrokataase(gw ga nemu tu fero katalase dri tadi
hahahaha)

Trus kenapa bisa mikrositik…ya karena sintesis heme itu ga bisa terbentuk klo ga ada heme
otomatis pembentukan hemoglobin terganggu kan??nah sedangkan tubuh itu selalu harus
mengganti eritrosit yang isinya sebagian besar hemoglobin nah sedangkan hemoglobinnya tu
kurang jdi buatnya mengecil gtu….aduh2 tolong d bantu
heheheheheeheheheeheheheheheehehehe

Akibat anemia

Terapi

1. Terapi kausal, untuk mencari penyebab kekurangan besi yang diderita. Bila tidak dapat
menyebabkan kekambuhan.
2. Pemberian preparat besi:
 Oral: merupakan pilihan pertama karena efektif, murah, dan aman, terutama sulfas
ferosus. Dosis anjuran 3x200mg/hari yang dapat meningkatkan eritropoiesis
hingga 2-3 kali dari normal. Pemberian dilakukan sebaiknya saat lambung kosong
(lebih sering menimbulkan efek samping) paling sedikit selama 3-12 bulan. Bila
terdapat efek samping gastrointestinal (mual, muntah, konstipasi) pemberian
dilakukan setelah makan atau dosis dikurangi menjadi 3x100mg. Untuk
meningkatkan penyerapan dapat diberikan bersama vitamin C 3x100 mg/hari.
 Parenteral,misal preparat ferric gluconate atau iron sucrose (IV pelan atau IM).
Pemberian secara IM menimbulkan nyeri dan warna hitam pada lokasi suntikan.
Indikasi pemberian parenteral:
a. Intoleransi terhadap preparat oral
b. Kepatuhan berobat rendah
c. Gangguan pencernaan, seperti kolitis ulseratif (dapat kambuh dengan
pemberian besi)
d. Penyerapan besi terganggu, seperti gastrektomi
e. Kehilangan darah banyak
f. Kebutuhan besi besar yang harus dipenuhi dalam jangka waktu yang
pendek, misalnya ibu hamil trimester 3 atau pre operasi.
Dosis yang diberikan dihitung menurut formula:
Kebutuhan besi (mg) = {(15 – Hbsekarang ) x BB x 2,4} + (500 atau 1000)

Diet, terutama yang tinggi protein hewani dan kaya vitamin C

Prognosis : ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai