FREE
EDISI XI / 2008 1
www.thelightmagz.com
THEEDITORIAL THEEDITORIAL
1 TAHUN,
SAATNYA
PT Imajinasia Indonesia,
Jl. Pelitur No. 33A,
BELAJAR
www.thelightmagz.com,
Pemimpin Perusahaan/
Redaksi: Ignatius Untung,
BERJALAN
Technical Advisor: Gerard Adi,
Redaksi: redaksi@thelightmagz.
com, Public relation: Prana
Pramudya, Kontributor: Novijan
Tanpa mengurangi hormat dan meremehkan kontribusi berbagai pihak yang se- ing orang lain, bukan atas penggunaan digital imaging berlebihan yang tidak
cara atau tidak sengaja memilih untuk berbeda dengan kami, kami memilih untuk seharusnya dan seperlunya. Singkatnya, mereka yang layak tampil di sini adalah
menelanjangi fakta apa adanya, benar sebagai benar dan salah sebagai salah. mereka yang sudah berada di jalur yang benar dengan bakat dan fundamental
Kadang memang menyakitkan dan memalukan namun tidak ada setitikpun kadar skill yang baik namun belum berada di level professional dan tenar.
niat untuk melecehkan.
3. Prostyle
Untuk itu, pada tahun kedua kehadiran kami ini, kami berusaha menghadirkan Rubrik ini mencoba menggali sisi lain kehidupan seorang fotografer professional,
perbaikan-perbaikan, menambah hal-hal yang bisa membantu kita semua untuk mulai dari hobby yang ditekuni selain fotografi, makanan yang disukai, film dan
bisa menjadi berdarah fotografi. Mulai dari penerbitan edisi CD untuk membantu buku yang disukai, hingga cara berpakaian, cara hidup dan lain sebagainya.
mereka yang tidak ingin repot-repot mencari majalah ini dan mendownloadnya Rubrik ini berusaha menghadirkan inspirasi kepada siapa saja mengenai cara
lewat internet selain ingin mendapatkan kualitas gambar yang lebih baik hingga hidup seorang fotografer professional. Lagi-lagi ini dihadirkan karena kami yakin
pada dihadirkannya rubrik-rubrik baru yang akan memperkaya warna majalah ini. fotografer menjadi baik bukan karena berusaha menjadi baik tapi karena men-
Semuanya akan kami mulai pada edisi XII mendatang. jalani hidup sebagai seorang fotorgafer yang baik.
Berikut adalah beberapa rubrik baru yang akan menjadi rubrik tetap setiap bulan-
nya mulai edisi mendatang: 4. The Explorer
Rubrik ini berusaha menampilkan eksperimen-eksperiman atau teknis-teknis
1. Thomas Herbirch Rubric non populer dalam fotografi. Dipandu oleh Novijan Sanjaya, rubrik ini berusaha
Rubrik ini adalah rubric spesial yang bisa berisi tips berfotografi, lighting, teknis menginspirasikan semua yang membaca untuk lebih mengeksplorasi kamera dan
hingga digital imaging. Dipandu oleh Thomas Herbrich, seorang fotografer profe- fotografi untuk hasil-hasil yang lebih baik.
sional yang menetap di Jerman.
Semua rubrik baru ini dihadirkan untuk mengkondisikan semua yang dengan
2. Freshmen setia membaca majalah ini kepada totalitas pengetahuan dan kehidupan seorang
Rubrik ini tentunya sudah ditunggu-tunggu anda semua. Ya setelah kenyang fotografer. Karena dengan menjalani hidup sebagai seorang fotografer kita bisa
menghadirkan hanya fotografer professional dalam edisi-edisi sebelumnya, mengerti banyak hal mengenai fotografi. Semoga berkenan.
akhirnya kami memberi ruang kepada siapa saja yang merasa memiliki bakat dan
kemampuan yang baik dalam fotografi untuk tampil dalam majalah ini. Mer-
eka yang layak tepilih dan tampil dalam rubrik ini adalah siapa saja yang belum
tergolong professional dan terkenal yang mampu menghasilkan foto yang baik
secara konsisten dengan proses penciptaan yang benar, bukan atas setting light-
THE LIGHT
peserta untuk ikut serta, namun lebih namun setelah mencicipi semuanya
kepada konten yang memang ber- tidak ada satu “rasa” pun yang saking
PADA PESTA
bobot dan relevan dengan fotografi. enaknya seolah-olah terus menempel
The Light juga tidak secara sporadis di lidah bahkan setelah acara selesai.
membuat banyak acara namun dengan
TAHUNAN
isi yang kurang optimal baik karena The Light sengaja dan akan tetap
pemilihan pembicara yang kurang te- konsisten membuat acara yang tidak
pat atau materi yang “gede-gede ubi”. melulu mengejar popularitas namun
KOMUNITAS
Ibarat makanan, acara The Light bukan lebih mengedepankan konten yang
permen atau kue tart dengan banyak meinggalkan “rasa” pada mereka yang
FOTOGRAFI
cream dengan warna-warna yang me- mencicipinya. “Menu” yang The Light
narik dan terlihat dan terasa manis seh- sajikan bukan seperti makanan yang
ingga menarik banyak peminat namun manis dan porsinya melebihi kewaja-
INDONESIA,
tidak “bergizi” dan tidak “meninggalkan ran sehingga membuat eneg, mahteh,
kesan” bagi begitu banyak peserta. dan kekenyangan tapi kapok. “Menu”
FOCUS 2008
Acara The Light juga bukan seperti yang The Light sajikan dibawakan den-
begitu banyak makanan yang disajikan gan takaran yang pas namun “bergizi”.
di meja hingga membuat meja penuh Berikut ini liputannya:
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada bulan maret yang lalu digelar PAMERAN FOTO – THE ENLIGHTENMENT
FOCUS, pameran industri fotografi tahunan. Kali ini untuk pertama kalinya The Pameran industri fotografi FOCUS selalu diramaikan oleh pameran foto oleh
Light ikut berpartisipasi. The Light mengadakan 2 acara bincang-bincang di pang- berbagai pihak. FOCUS kali ini pun diramaikan oleh lebih dari 7 pameran foto.
gung utama, sebuah photography clinic, pameran foto dan juga sebuah lomba Masing-masing pameran foto memiliki ciri khas dan tujuan masing-masing. The
fotografi. Misi keseluruhan dari acara ini selain untuk memperkenalkan The Light Light yang prihatin akan pertumbuhan kualitas fotografi yang lambat yang salah
sebagai majalah fotografi yang serius memiliki passion for good photography tapi satunya disebabkan oleh minimnya akses antara amatir dan professional pun
juga untuk memberikan pencerahan dan informasi mengenai standar fotografi tergerak untuk menghadirkan pameran foto yang mampu memberi pencerahan
yang sebenar-benarnya kepada pengunjung. mengenai standar foto yang baik.
Semua acara The Light dibuat tanpa membesar-besarkan dan menaikkan kualitas Berbeda dengan pameran foto lain yang biasanya mengusung satu tema foto
jika dibandingkan dengan isi majalahnya. Apa yang dibuat The Light pada setiap yang sama dalam setiap foto yang ditampilkan, The Enlightenment menghadir-
acaranya diciptakan untuk mengkomunikasikan secara konsisten level berfo- kan tema besar yang menarik dari foto dengan aliran dan spesialisasi yang berbe-
tografi yang sama dengan yang bisa anda temui di tiap edisi The Light. Tiap acar- da. Jika biasanya pameran foto hanya berisi foto-foto dari spesialisasi atau konsep
anya tidak sekedar mengejar popularitas dan mati-matian mengejar banyaknya yang sama, kali ini The Light menghadirkan 30 orang fotografer professional yang
SUASANA PAMERAN
FOTOGRAFER: GONDO
MERAPI BY SUPRIATIN
untuk menguji kemampuan lighting- bahwa memotret batu bata jauh lebih Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 150
nya dengan memotret benda-benda sulit dibanding memotret model cantik orang yang membuat tempat duduk
yang sama sekali jauh dari cantik. karena objectnya sendiri sudah tidak yang disediakan panitia tidak cukup
Benda-benda yang sama sekali jauh menarik jika dibandingkan model sehingga memaksa mereka untuk ikut
dari bombastis. Ya, peserta justru cantik. Di akhir sesi, Novijan mem- duduk lesehan di panggung. Padahal
ditantang untuk memotret sebuah berikan petunjuk bagaiman memotret acara ini diadakan pada waktu yang
batu bata, sebuah kubus, sebuah benda-benda sederhana tersebut bisa sama sekali tidak strategis, yaitu pada
piramida dan sebuah bola terbuat dari menjadi menarik dan menyenangkan. hari Rabu, 12 Maret 2008 pk.12.00 –
sterofoam. Setelah mendengar sedikit Peserta pun mendapat satu lagi tamba- 15.00, waktu di mana banyak peminat
“ceramah” mengenai fine art, hubun- han ilmu. fotografi masih beraktifitas di kantor
gannya dengan fotografi, hingga mulai dan sekolah.
sedikit menyinggung area lighting
beberapa orang peserta diminta naik
ke panggung untuk memotret benda- BINCANG-BINCANG: PHOTOGRAPHY, DIGITAL IMAGING, CGI &
benda sederhana tersebut. Semua MODEL MAKING.
Sesi The Advanced of basic lighting
peralatan mulai dari camera digital Sehari setelah pelaksanaan photography clinic tersebut, The Light kembali men-
diadakan karena terinspirasi oleh
back Sinar dengan resolusi 33 mega- gadakan sebuah acara bincang-bincang mengenai fotografi, digital imaging, CGI
perkataan Novijan pada The Light edisi
pixel, 6 buah lampu Golden Eagle dan model making dengan menghadirkan Prana Pramudya, seorang producer
terdahulu bahwa kunci berfotografi
lengkap beserta asesorisnya, table top digital imaging dan photography yang juga menjadi team redaksi The Light, Sony,
yang baik adalah dengan menguasai
dan berbagai peralatan lainnya disedia- seorang digital imaging artist, dan Indra bayu, seorang 3D animator.
basicnya. Sayangnya basic lighting
kan di panggung untuk bisa digunakan
memang tidak berhenti pada sekedar
sebebas-bebasnya. Peserta dipersilah- Perbincangan diawali dengan membahas tuntutan dunia fotografi terutama
pengenalan alat, karakter asesoris dan
kan menentukan sendiri berapa lampu fotografi komersil untuk keperluan iklan terhadap digital imaging. Prana mengu-
cara pengoperasian lampu saja, namun
yang mau digunakan, asesoris mana tarakan dengan semakin “menggilanya” ide-ide kreatif pekerja kreatif perusahaan
lebih dalam lagi basic lighting adalah
yang mau dipilih. periklanan, penggunaan digital imaging seakan-akan seudah menjadi sesuatu
mengetahui what to light and why to
light. Basic lighting juga menyangkut yang tidak langka lagi karena ide-ide yang dihasilkan oleh pekerja kreatif per-
Setelah mencoba beberapa saat, iklanan banyak yang sudah melampaui kemampuan fotografi di samping factor-
eksplorasi karakter material, karakter
ternyata terbukti dengan benar bahwa faktor efisiensi budget pemotretan.
shape, tekstur dan problem solvingnya.
memotret benda-benda sederhana
tersebut tidaklah mudah. Komposisi, Prana juga menggaris bawahi kesalahpahaman mengenai penggunaan digital
Untuk itu di tengah banyaknya pihak
shape, tekstur, dan dimensi ternyata imaging akhir-akhir ini. Digital imaging bukanlah cara untuk memperbaiki foto
yang lebih tertarik untuk membahas
menjadi sesuatu yang tidak mudah yang salah. Digital imaging bukan merupakan obat atau pertolongan yang mun-
fotografi dengan obyek-obyek cantik
untuk “diakali”. Setidaknya terlihat
sesi ini justru menantang para peserta
perlu disupervisi oleh digital imaging yang tidak bersifat factual dan mengandung emosi seperti pada fotografi jur-
artist yang bersangkutan. Dalam sesi nalistik dan wedding. Pada sesi ini ditunjukkan betapa sebuah foto mobil yang
ini juga terungkap bahwa tidak semua dibuat dengan fotografi juga bisa dibuat dengan tingkat kemiripan 99,999999%
Digital imaging foto bisa di-digital imaging terutama dengan CGI. Bahkan refleksi ambiance di sekeliling mobil yang biasa terlihat
ketidakmampuan bersama-sama. yang adanya di luar negeri yang menyebabkan biaya jadi membengkak. Namun
jalur komersil
lensa kesayangan yang tidak seberapa sesuatu yang di luar kepala. Selan-
harganya pun harus digadaikannya jutnya kerjasama dengan team dan
untuk menyambung nasib karena tidak jika belum siap. pelayananlah yang justru harus diper-
adanya order pemotretan. Namun den-
Lebih baik me- hatikan dengan baik. Bagi fotografer
gan kegigihannya Henky pun berhasil
melewati masa sulit dan kini sudah nyiapkan diri muda yang tertarik untuk terjun ke
dunia komersil, Agustinus meneka-
tergolong mapan di jalur professional. terlebih darulu nkan perlunya portfolio yang baik dan
Ketiga fotografer yang hadir sepakat baru terjun ke mampu menggambarkan kemampuan
bahwa untuk menjadi fotografer com-
mercial tidaklah mudah karena akses
jalur ini. sang fotografer dan memenuhi standar
kualitas dan tuntutan pekerja kreatif
ke kalangan fotografer commercial advertising.
yang seharusnya bisa dijadikan kes-
mulai dari team yang lengkap dan bisa
empatan belajar tertutup sangat rapat Di akhir sesi, ketiga fotografer ditam-
diandalkan, service terhadap klien
karena pemotretan untuk keperluan bah Prana sepakat bahwa sebaiknya
yang harus prima dan juga alat yang fotografer muda tidak terburu-buru
iklan sendiri seringkali rahasia. Namun
digunakan. Namun ketiganya sepakat terjun ke jalur komersil jika belum siap.
mereka juga sepakat bahwa men-
bahwa walaupun alat yang digunakan Lebih baik menyiapkan diri terlebih
jadi fotografer iklan adalah sesuatu
untuk keperluan memotret iklan tidak darulu baru terjun ke jalur ini. Ini
yang menyenangkan. Selain bayaran
bisa sembarangan, namun fotografer dikarenakan eratnya hubungan antar
yang diterima relatif lebih tinggi dari
iklan tidak harus memiliki semuanya pekerja periklanan yang menjadi klien
fotografi apapun, tantangan yang da-
karena sudah tersedia kemungkinan fotografer komersil. Sehingga berita
tang pun silih berganti sehingga tidak
untuk sewa. Gerard juga menggaris buruk, kegagalan memotret dengan
membosankan.
bawahi bahwa fotografi komersil ada- fotografer tertentu dapat menyebar
lah fotografi yang tidak melulu teknik. dengan cepat. Sebaliknya berita bagus
Gerard Adi yang banyak melakukan
Bahkan banyak fotografer muda yang termasuk puasnya seorang pekerja
pemotretan untuk iklan kecantikan
mencoba terjun ke jalur komersil yang kreatif akan hasil foto yang dihasilkan
pun berpendapat bahwa untuk men-
justru gagal karena factor non fotografi oleh seorang fotografer juga akan
jadi fotografer iklan, terdapat beberapa
seperti service. menyebar cepat.
standar kualitas yang harus dipenuhi
JUARA HARAPAN
74 EDISI XI / 2008 EDISI XI / 2008 75
THEEVENT THEEVENT
MENGUPAS
TIDAK KONSISTEN MEMISAHKAN
KESENANGAN DAN KUALITAS
Banyak fotografer amatir dan pehobi
“DOSA-DOSA”
yang gemar ikut dalam sesi hunt-
ing bersama. Sepertinya tidak perlu
diulang sekali lagi bahwa sesi hunting
PEHOBI
bersama tidak banyak memberi kes-
empatan untuk belajar. Hal ini karena
sifatnya yang masal, bersama-sama
dan sangat membatasi eksplorasi ego
FOTOGRAFI
pribadi. Namun sah-sah saja ketika sesi
hunting bersama dilakukan untuk tu-
juan having fun dan bersosialisasi. Yang spesifik, tidak ada treatment fotografi
menjadi permasalahan adalah ketika yang spesifik maka idealnya itu tidak
hasil hunting bersama dimasukkan se- bisa dijadikan “bahan jualan” karena
Setahun sudah The Light terbit dan menggali seluk beluk fotografi Indonesia. 43 bagai portfolio pribadi dan digunakan merupakan karya beramai-ramai. Di
profesional fotografer sudah dihadirkan di sini dalam kolom profil dan puluhan untuk “jualan”. Jika proses pada acara sinilah idealnya kita perlu memisahkan
fotografer lain yang telah menyumbangkan pikiran dan pendapatnya mengenai hunting bersama tidak ada setting mana foto yang memang dihasilkan
fotografi, fotografer dan perkembangannya di Indonesia melalui rubrik liputan lighting yang spesifik dari si fotografer, untuk tujuan having fun, mana foto
utama ini. tidak ada direction kepada model yang yang layak dan boleh diakui sebagai
portfolio pribadi karena mendapat
Pengamatan dan penelusuran kami selama setahun belakangan ini rupanya treatment pribadi.
membawa banyak pengalaman dan masukan berharga bagi dunia fotografi
Indonesia. Berbagai macam “dosa” yang idealnya tidak dilakukan fotografer baik SALAH KAPRAH TERHADAP
mereka yang masih berada di tahap hobby maupun mereka yang sudah berada
DATA TEKNIS
di kasta professional pun terungkap. Kami pun mencoba merangkumnya untuk
Entah siapa yang memulai, namun di
anda. Bukan untuk menghakimi siapapun yang masih melakukannya, tapi lebih
beberapa media sering kali kita jumpai
kepada memberi masukan dan memotivasi anda untuk lepas dari “dosa-dosa”
foto-foto yang dipajang dengan data
fotografer ini. Pada akhirnya segala sesuatu yang kami dramatisir dengan sebutan
teknis berupa kamera yang dipakai,
“dosa-dosa” ini masuk dalam kategori “dosa” hanya karena memiliki perbedaan
lensa yang dipakai, bukaan diafragma,
dari apa yang kami sebut “ideal”. Namun tentu saja kami tidak pernah melarang
speed, ISO, dll. Sejatinya data teknis ini
anda untuk mengklarifikasikan dan hidup dalam kepercayaan “ideal” anda
digunakan untuk membantu menel-
masing-masing.
aah proses terjadinya foto tersebut.
Namun sayangnya data teknis tersebut kita bisa mengetahui di mana lighting
tidak berbicara banyak atau bahkan equipment diletakkan. Permasalahan-
mungkin tidak berbicara sama sekali nya proses pembelajarannya tidak
dan malah cenderung menyesatkan. berhenti di situ. Lighting diagram Idealnya, fo-
Sebagai contoh, ketika kita melihat memang untuk menunjukkan letak tografer ada-
sebuah foto pegunungan dengan data lampu dan asesoris yang digunakan.
lah orang yang
teknis tertentu, apakah bisa disim-
pulkan bahwa kalau kita memotret
Namun pembelajaran yang seharus-
nya dicerna adalah mengapa lighting menjadi pusat
pegunungan dengan data teknis equipmentnya diletakkan di situ, untuk ide dan pe-
yang persis sama seperti itu, kita akan apa? Dan apa yang mau dicapai den-
mikiran kon-
mendapatkan hasil yang sama. Padahal
bukaan diafragma, speed, ISO sangat
gan menggunakan lighting equipment
itu di situ. Ketika hal ini dimengerti, sep tentang
Kesalah paha- berhubungan dengan kondisi penca- maka anda pun tidak perlu menghapal fotografi ter-
man terhadap hayaan di lokasi. Kondisi pencahayaan lighting diagram, tidak perlu memotret masuk lighting
data ini menun- di lokasi di mana foto tersebut dibuat set up lighting yang digunakan ketika
dan komposisi.
jukkan betapa
dan ketika kita ingin “meniru” foto workshop.
tersebut pasti berbeda bahkan ketika
tidak mengerti- dilakukan di jam yang sama. Ini belum INVESTASI BERLEBIH YANG
nya kita ter- mempertimbangkan titik pengambilan KURANG TEPAT & EFEKTIF
hadap dasar- foto yang juga kemungkinan besar
berbeda. Kesalah pahaman terhadap
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa
workshop fotografi yang memiliki digital back sementara pembicaranya hanya fotografi agak janggal menyerahkan
memiliki DSLR. Agak ganjil bagi kami melihat kamera DSLR yang tampil semakin lighting set up kepada pihak lain yang
gagah dengan penggunaan baterry grip padahal proses pemotretan sering lebih mengerti namun masih tetap
dilakukan di dalam ruangan dengan waktu yang terbatas dan tidak mengharus- berani dengan bangga menggelari diri
kan penggunaan baterai lebih dari standar. Tidak ada yang salah memang, tapi dengan sebutan “fotografer”. Idealnya,
mungkin investasi yang dilakukan bisa dialihkan untuk sesuatu yang lebih tepat. fotografer adalah orang yang menjadi
pusat ide dan pemikiran konsep ten-
JADI TUKANG PENCET SHUTTER RELEASE tang fotografi termasuk lighting dan
Fotografer amatir mulai tertarik untuk masuk ke “kasta” professional dengan mulai komposisi. Mengenai pelaksanaannya
menerima order pemotretan. Ini dilakukan semata-mata karena besaran rupiah akan dilakukan oleh seorang asisten
yang dijanjikan. Bahkan dengan kemampuan penguasaan lighting equipment lighting atau runner itu bukan masalah.
yang minim pun mereka memberanikan diri untuk menjadi professional. Sayang- Intinya pemikiran dan idenya harus
nya jalan yang dilakukan adalah dengan mempekerjakan orang lain yang sudah berasal dari sang fotografer sebagai
lebih paham dan fasih mengenai lighting equipment untuk menata set up light- sang director.
ingnya dan hanya menyisakan tanggung jawab memencet shutter release kepada
dirinya yang pada saat itu bergelar “fotografer”. Secara bisnis tidak ada yang salah PENGGUNAAN OLAH DIGITAL
dengan trik bisnis seperti ini karena memang seperti itulah bisnis. Namun secara BERLEBIH
Olah digital memang diciptakan untuk batkannya adalah pihak-pihak yang
tujuan penyempurnaan karya fotografi memiliki kemampuan fotografi dan
secara integrated. Olah digital juga photoshop yang berbeda. Bagi mereka
Bisa kita lihat dibutuhkan untuk membuat sesuatu yang lebih hebat di photoshop, akan
betapa homoge- yang tidak bisa dilakukan oleh fo- lebih mudah melakukan segala sesuatu
kita lihat di ko- olah digital berlebihan pada foto yang melakukan segala sesuatunya dengan
munitas-komu- sesharusnya bisa dilakukan dengan fo- kamera akan lebih besar. Sayangnya
tografi dengan alasan lebih mudah di- tidak ada garis tegas pembatas antara
nitas tertentu. lakukan di photoshop. Pengertian lebih mana yang seharusnya dilakukan di
photoshop dan mana yang seharus-
mudah dilakukan di photoshop atau di
kamera memang selalu menjadi perde- nya dilakukan di kamera. Yang harus
batan terutama jika yang memperde- diingat, olah digital sekalipun men-
menerus dalam kurun waktu tertentu Permasalahannya justru perilaku memotret. Padahal ketika kita beru-
mungkin kita harus mulai mengevalu- seperti inilah yang membuat anda saha untuk menang, maka kemungki-
Sayangnya den-
asi lagi tujuan kita melakukannya. semakin tidak dihargai lagi. Karena nan terburuknya anda tidak menang
Murahnya akses ke komunitas online setiap jepretan anda dihargai. Untuk dan tidak mendapat foto yang bagus.
yang memanjakan pehobi fotografi gan mengguna- itu, akan lebih ideal jika kita mulai be- Sementara ketika anda berusaha untuk
untuk bisa saling melihat dan me-
kan kaos yang lajar memisahkan mana jepretan yang membuat foto bagus, kemungkinan-
mamerkan foto mereka menghadirkan
satu kesempatan yang sangat murah melabeli diri se- memang perlu mana yang bukan, dan
yang paling penting mempersempit
nya anda tidak menang tapi memiliki
foto yang bagus.
untuk terinspirasi dari foto orang lain. bagai fotografer selisih jumlah foto yang anda hasilkan
Sayangnya banyak yang lebih banyak
tidak secara dan yang “jadi”. MOTIVASI KURANG TEPAT
menjiplak daripada yang terinspirasi
otomatis mem- Pernah di bahas di edisi-edisi awal
dikenal, biar- anda menentukan akan jadi fotografer tis membuat anda menjadi fotografer.
kanlah foto macam anda kelak. Dengan menenteng kamera SLR yang
tampak makin gagah dengan vertical
anda yang MEMBERI GELAR HONORIS grip dengan lensa panjang yang mahal
melakukannya CAUSA PADA DIRI SENDIRI tidak menjadikan anda fotografer. Jika
untuk anda, bu- Tanpa bermaksud merendahkan banyak nara sumber kami yang terlalu
panjang jika kami sebutkan satu-per-
kan kaos anda. dan melecehkan, kami sering agak
tergelitik ketika menemui orang-orang satu pernah berkata “jangan pernah
sendiri dengan title fotografer. Kami
berjalan dengan kaos bertuliskan mengaku karya anda adalah karya seni,
biarkan orang lain yang menilai bukan berpendapat, justru atribut-atribut dan
nada-nada narcis membanggakan diri
kita.” Maka hal yang sama juga berlaku pengakuan dan penggelaran terhadap
sebagai seorang fotorgafer. Sticker-
di sini, akan lebih baik orang lain yang diri sendiri lah yang menunjukkan
sticker senada juga sering kita jumpai
memanggil anda sebagai seorang betapa anda terobsesi menjadi gelar
di bagian belakang mobil. Banyak fo-
fotografer daripada menggelari diri dan pengakuan yang anda berikan
tografer muda yang lupa bahwa setiap
kepada diri sendiri. Pernahkah anda
title meninggalkan kewajiban selain
melihat Bill Gates, Warren Buffet dan
juga memberikan hak. Ketika kita bera-
banyak orang terkaya di dunia meng-
ni menggelari diri sebagai seorang fo-
gunakan atribut yang bertuliskan “saya
tografer, seolah-olah gengsi dan harga
orang paling kaya di dunia?” pernah-
diri kita naik pesat. Namun di sisi lain
kah anda melihat fotografer terkenal
hal itu tidak didapatkan secara gratis.
yang sudah terbukti kemampuan dan
Ada kewajiban dan beban yang harus
hasil karyanya menggunakan kaos
dipenuhi sebagai bayaran gengsi yang
“saya adalah seorang fotografer yang
kita beli tadi. Yaitu kemampuan berfo-
sangat terkenal”. Atau pernahkah anda
tografi kita, hasil output fotografi kita
melihat seorang presiden mengguna-
yang juga harus sudah mencerminkan
kan kaos “saya seorang presiden”? Saya
title yang kita gelari sendiri. Menyebut
rasa tidak pernah. Yang membedakan
THOMAS
HERBRICH:
SURPRISE
YOUR SELF.
AND YOUR
AUDIENCE!
How did you got into photog-
Mulai edisi mendatang, The Light mendapat kehormatan menjadi majalah fo- kepada masyarakat fotografi Indonesia.
tografi pertama di Indonesia yang memiliki kontibutor tetap seorang professional Dan untuk menghindarkan ketidak
raphy industry? Tell us from the
yang cukup disegani di eropa. Ia adalah Thomas Herbrich, seorang fotografer akuratan penerjemahan sekaligus beginning.
yang juga memiliki kemampuan digital imaging yang mumpuni. Pengetahuannya untuk memudahkannya mengevalu- I became a photographer here in Dues-
mengenai proses penciptaan karya fotografi dari awal hingga akhir tidak perlu asi tulisannya untuk majalah ini, hasil seldorf/Germany. In Germany there are
dipertanyakan lagi, mengingat sering kali ia melakukan sendiri proses itu dari interview ini dan rubrik-rubrik yang two ways of learning photography:
awal hingga akhir. Kontribusi yang sangat berharga dan langka ini kami fasilitasi akan ia tangani secara tetap mulai edisi Studying in an university, or working
tidak hanya untuk The Light saja namun juga untuk dunia fotografi Indonesia. mendatang akan kami hadirkan apa in a studio and besides learning in a
Untuk itu, seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, maka pada kesem- adanya dalam bahasa Inggris. photo-school. I took the second way, in
patan kali ini kami melakukan interview dengannya sebagai sesi perkenalannya 1976. The studio was specialised in still-
If a movie
also retouched it. I mainly worked with ence. For example: by cutting a picture threw me off balance; I believe it has
20x25cm films, which is expensive. All out of another, you needed needle-
director can’t
influenced every picture I’ve done
my photos were studio shots. Studio fine knives and a special breathing- since that day.
tell jokes, he photography is something I like very technique! With digital technique you For a while my goal in life was to create
self a photographic theme. Please do development. I also didn’t like the envi-
To be a photogra-
not take photos like “famous photog-
rapher X”. No! Try to photograph a
ronment pollution by the chemistry.
The only good thing with film is, that pher for me is the
special “feeling”. Try to shoot: “Heat”. Or this is long lasting. best job on earth.
“Action”, or “Coziness” or whatever. Or Before you start,
take a photo of a cat. But try, to make So many people and our readers you should find out
it “very special”, or better: like you have keen to learn about photog- who you are
never seen it before.
raphy lighting techniques. If it really. Photography
Not easy, but a good start, even if it
must to be formulated in a one is always a kind of
takes long time to come to a good
result. general statement, when taking story-telling and
For me photography is my best media photo, what or where do they this story is always
to tell a story (I am also a writer). That have to put lighting? What to yours, your view
means: I have to be able to tell an inter- light? And why? It’s more on the and your
esting story. It is like a movie director: If lighting logic. Tell us about how experience.
a movie director can’t tell jokes, he isn’t
important the lighting in pho-
a movie director!
ics around. It is the best hobby in the tography, and some example if
world! As a professional photographer needed.
Do you pay attention on the
I see at once, if a pro or an amateur is
growth of photography indus- This is a complex theme, and I can tell
standing in front of me. I can see it,
a lot of it. This could be one of our first
how he holds his camera. Amateurs are try? The invention of digital
columns. Because, I have really good
often very much interested in the tech- technology that made photog- tips to work with light and spend a lot
nical parts of photography, and love to raphy much easier, do you think of money.
discuss this. That’s why mainly men are it’s a good thing? Or conse-
in photo clubs. Here is a little contest
quences the negative thing also, After seeing some Indonesian
for photo clubs: Buy the cheapest
for example: the instant genera- photographers photo, how you
camera you can find (30$ is enough).
Everyone gets the same camera, and tion who lack on photography define it? Is it good? Is it bad?
then go out for shooting! No technical basic theory. How’s it compared to German
tricks possible, but this is a good test: Digital photography is cheap and fast photographer?
can you take nice pictures even with a to do. It can become fast food style. I I have to see some more photos of
plastic camera...? prefer digital, I never liked film grain, Indonesian photographers.
If you are an amateur, try to find your- the fear of scratching the films, or bad
in few fields –
and you should And here is a point, in which many of
young photographers make a mis-
find out, which take: They want to take a picture like
is yours. “Helmut Newton” or another famous
nearly
disappointed, because this is very diffi-
everything! Find
cult for beginners. Mr. Newton had top
Your portfolio
is also a good
models, top locations and top make-
week you take only sport photos, Try always to work with the best
and the next you’ll shoot still-lifes. people.
Train yourself in a lot of photographic When I am asked, if I have a job, I say:
People, who themes! “What can I do for you? And what can
you do for me?”
want to work in A good photographer can do a good People, who want to work in a photo
a photo studio picture in every field. But she/he is a studio have to have two main talents:
have to have master only in few fields – and you First – they have to be “visual” people.
two main
should find out, which is yours. Second: They have to have a very wide
Be interested in nearly everything! Find knowledge, a general education which
talents: First – out your own mantra… grows every day.
BUKAN
BERUSAHA
MENJADI...
TAPI HIDUP
DENGAN...
Artikel liputan utama pada edisi ini yang membahas tentang “dosa-dosa fo-
tografer” mungkin sudah membuat panas dan gerah banyak pihak. Mulai dari
pehobi foto, komunitas-komunitas fotografi baik online maupun offline, hingga
para produsen foto. Untuk ketersinggungan yang disebabkan, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Namun betapapun besarnya maaf kami, pemikiran dan
keyakinan yang pahit untuk didengar tersebut tetap harus disampaikan dengan
maksud yang baik.
Mungkin banyak yang berkata “siapa sih The Light sampai segitu sombongnya
menghakimi fotografer-fotografer.” Atau mungkin ada pemikiran “urusan apa The
Light nyinggung-nyinggung gue mau pakai baju apa? Gue mau pake baju atau
atribut apa terserah gue lah.”
Untuk pemikiran-pemikiran itu, saya berani katakan benar bahwa The Light tidak
memiliki hak apa-apa mengenai hal ini jika dilihat dalam kerangka wajar.
Adalah pertanyaan dari ratusan orang Banyak orang ingin menjadi hebat di
yang saya temui dalam setahun tera- bidangnya. Saya beberapa tahun yang
khir ini yang membuat kami dengan lalu hanyalah seorang art director di
berat hati dan penuh pertimbangan perusahaan periklanan yang ingin
Banyak orang menerbitkan artikel itu. Sejak berdirin- membuat iklan yang bagus, menang
untuk kreatif. mengenai fotografi. “Mas, gimana sih diformulasikan menjadi sebuah rumus
kamera yang
seorang seniman yang baik pun yang fotografer yang sukses mengena-
berpakaian seperti seorang panglima kan atribut narsis. Mengapa mereka itu? Karena seorang fotografer yang
perang yang kaku lengkap dengan topi mereka guna- tidak mengenakan atribut semacam sukses dikenal bukan melalui kamera
baja dan sepatu boot tinggi. Tidak ada
kan, bukan dike- “Ketika saya
yang mereka gunakan, bukan dikenal
seorang seniman pun yang berpakaian
sehari-hari dengan setelan jas atau tux- nal melalui kaos menggunakan
melalui kaos yang mereka gunakan
edo lengkap dengan rompi dan dasi. yang mereka kaos itu, seo-
tapi melalui karya-karyanya. Beberapa
tahun yang lalu seorang kenalan saya
Mengapa demikian, karena seseorang gunakan tapi lah-olah saya
yang juga seorang fotografer senior di
menjadi seniman setelah menjalani
melalui karya- telah berteriak
Thailand pernah mendapatkan hadiah
karyanya.
gaya hidup seniman. Seniman cend- dari seorang fans nya. Kaos itu bertu-
erung anti kemapaman, luwes, terbuka
untuk itu tidak cocok mereka berpaka- kepada dunia liskan “I’m the best photographer in
ian tentara atau tuxedo yang cend- cara mereka mengambil kesimpulan, bahwa foto saya town”. Namun tidak pernah sekali pun
ia mengenakan kaos itu. Ia pun berkata
erung kaku. Lihatlah tidak ada seorang lagu-lagu yang mereka dengarkan, terlalu buruk “Ketika saya menggunakan kaos itu,
ekonom yang baik dalam pekerjaannya baju yang mereka kenakan, segala untuk membuat seolah-olah saya telah berteriak kepa-
yang kehidupan sehari-hari di luar
pekerjaannya bertentangan dengan
sesuatunya mencerminkan gaya hidup
orang percaya da dunia bahwa foto saya terlalu buruk
munikasikan hal
Apa hubungannya semua ini dengan gunakan kaos itu. Namun ketika anda
kreatif, bukan sekedar hidup sebagai “kesombongan” kami “menghakimi” ingin menjadi fotografer yang baik dan
pekerja kreatif. Cara mereka berpikir, orang-orang yang menggunakan itu.” anda menggunakan kaos semacam itu,
EXOTISME
ABSTRAK
DENGAN
KAMERA TOSS
BY THE LIGHT & NOVIJAN SANJAYA
Pada penampilan perdana rubrik ini kami mengajak anda semua untuk bermain-
main dengan kamera anda untuk menghasilkan sebuah karya foto yang unik.
Teknik ini disebut camera toss. Walaupun bukan teknik yang sama sekali baru,
namun teknik ini belum begitu popular di Indonesia. Prinsip dasar camera toss
adalah pemotretan dengan slow speed sambil menggerakkan atau bahkan
melempar kamera. Pada dasarnya teknik ini mirip dengan painting with light, per-
bedaannya teknik ini cameranya yang bergerak sementara pada teknik painting
with light sumber cahayanya yang digerakkan.
Teknik ini diciptakan dengan terinspirasi pada sebuah teknik melukis di mana bu-
kan kuasnya yang bergerak namun kanvasnya yang digerakkan. Beberapa tahun
yang lalu, teknik ini pernah sangat populer terutama di Negara-negara eropa.
Hanya saja karena waktu itu belum ditemukan media digital, proses pemotretan-
nya jadi jauh lebih susah karena tidak bisa dipreview secara langsung.
Prinsip dasar teknik ini bukan untuk mencari tahu atau memunculkan bentuk dan
wujud benda yang difoto secara sempurna, melainkan mencari bentukan baru
dari hasil yang didapatkan ketika memotret sambil menggerakkan kamera. Teknik
KOMENTAR
PROFESSIONAL
PHOTOGRAPHER
TENTANG
THE LIGHT
“The Light adalah shelter “melihat” tanpa
batas. Suatu infiniti yang menghubungkan
penglihatan sebagai visi.”
- Oscar Motuloh -
JAKARTA Perhimpunan Fotografi Taru- CybiLens Jl. KH Hasyim Ashari No. 18, Jakarta POIsongraphy Satyabodhi
Telefikom Fotografi manegara PT Cyberindo Aditama, Mang- SUSAN + PRO ConocoPhillips d/a Ratu Prabu 2 Kampus Universitas Pasundan
Universitas Prof. Dr. Moestopo (B), Kampus I UNTAR Blok M Lt. 7 Ruang gala Wanabakti IV, 6th floor. Jl. Kemang raya No. 15 Lt.3, Jakarta jl.TB.Simatupang kav 18 Jl. Setiabudi No 190, Bandung
Jalan Hang Lekir I, JakPus PFT. Jl. Letjen S. Parman I JakBar Gatot Subroto, jakarta 10270 12730 Jakarta 12560 TASIKMALAYA
Indonesia Photographer Pt. Komatsu Indonesia FSRD Trisakti e-Studio NV Akademie Eco Adventure Community
Organization (IPO) Jl. Raya Cakung Cilincing Km. 4 FSRD Trisakti, Kampus A. Jl. Kyai Wisma Starpage, Salemba Tengah Jl. Janur Elok VIII Blok QG4 No.15 Jl. Margasari No. 34 Rt. 002/ 008,
Studio 35, Rumah Samsara, Jl. Jakarta Utara 14140 Tapa, Grogol. Surat menyurat: jl. No. 5, JKT 10440 Kelapa Gading permai Rajapolah, Tasikmalaya 46155
Bunga Mawar, no. 27, Jakarta LFCN (Lembaga Fotografi Dr. Susilo 2B/ 30, Grogol, Jakbar VOGUE PHOTO STUDIO Jakarta 14240
Selatan 12410 Candra Naya) SKRAF (Seputar Kamera Ruko Sentra Bisnis Blok B16-17, SEMARANG
Unit Seni Fotografi IPEBI (USF- Komplek Green Ville -AW / 58-59, Fikom) Tanjung Duren raya 1-38 BEKASI PRISMA (UNDIP)
IPEBI) Jakarta Barat 11510 Universitas SAHID Jl. Prof. Dr. Shoot & Print Lubang Mata PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa)
Komplek Perkantoran Bank HSBC Photo Club Soepomo, SH No. 84, Jak-Sel jl. Boulevard Raya Blok FV-1 no. 4, Jl. Pondok Cipta Raya B2/ 28, Bekasi Joglo Jl. Imam Bardjo SH No. 1
Indonesia, Menara Sjafrud- Menara Mulia Lt. 22, Jl. Jendral 12870 Kelapa Gading Permai, jkt Barat, 17134 Semarang 50243
din Prawiranegara lantai 4, Jl. Gatoto Subroto Kav. 9-11, JakSel One Shoot Photography Q Foto MATA Semarang Photography
MH.Thamrin No.2, Jakarta 12930 FIKOM UPI YAI jl. Diponegoro no. Jl. Balai Pustaka Timur No. 17, BANDUNG Club
UKM mahasiswa IBII, Fotografi XL Photograph 74, JakPus Rawamangun, Jkt PAF Bandung FISIP UNDIP
Institut Bisnis Indonesia (FOBI) Jl. Mega Kuningan Kav. E4-7 No. 1 Lasalle College Digital Studio College Kompleks Banceuy Permai Kav A-17, Jl. Imam Bardjo SH. No.1, Semarang
Kampus STIE-IBII, Jl Yos Sudarso JakSel Sahid Office Boutique Unit D-E-F Jl. Cideng Barat No. 21 A, Jak-Pus Bandung 40111 DIGIMAGE STUDIO
Kav 87, Sunter, Jakarta Utara Kelompok Pelajar Peminat (komp. Hotel Sahid Jaya). Jl. Darwis Triadi School of Photog- Jepret Jl. Setyabui 86A, Semarang
Perhimpunan Penggemar Fotografi SMU 28 Jend Sudirman Kav. 86, Jakarta raphy Sekretariat Jepret Lt. Basement Jl. Pleburan VIII No.2, Semarang 50243
Fotografi Garuda Indonesia Jl. Raya Ragunan (Depan RS Pasar 1220 jl. Patimura No. 2, Kebayoran Baru Labtek IXB Arsitektur ITB, Jl Ganesha Ady Photo Studio
(PPFGA) Minggu) JakSel Jurusan Ilmu Komunikasi eK-gadgets centre 10, Bandung d/a Kanwil Bank BRI Semarang, Jln.
PPFGA, Jl. Medan Merdeka Selatan FreePhot (Freeport Jakarta Universitas Al-Azhar Indo- Roxy Square Lt. 1 Blok B2 28-29, Jkt Spektrum (Perkumpulan Unit Teuku Umar 24 Semarang
No.13, Gedung Garuda Indonesia Photography Community) nesia Style Photo Fotografi Unpad) Pandawa7 digital photo studio
Lt.18 PT Freeport Indonesia Plaza 89, 1st Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Gedung jl. Raya Jatinangor Km 21 Sumed- Jl. Wonodri sendang raya No. 1068C,
Komunitas Fotografi Psikologi Floor baru, Jak-Sel, 12110 AMDI-B, Sunter JakUt, 14330 ang, Jabar Semarang
Atma Jaya, JKT Jl. Rasuna Said Kav X-7 No. 6 LSPR Photography Club Neep’s Art Institute Padupadankan Photography Kloz-ap Photo Studio
Jl. Jendral Sudirman 51, Ja- PSFN Nothofagus (Perhimpu- London School of Public Relation Jl. Cideng Barat 12BB, Jakarta Jl. Lombok No. 9S Bandung Jl. Kalicari Timur No. 22 Semarang
karta.Sekretariat Bersama Fakultas nan Seni Fotografi PT Freeport Campus B (Sudirman Park Office V3 Technology Studio intermodel DINUSTECH
Psikologi Atma Jaya Ruang G. 100 Indonesia) Complex) Mall ambassador Lt.UG/47. Jl. Prof Jl. Cihampelas 57 A, Bandung 40116 Jl. Arjuna no. 36, Semarang
Studio 51 PT Freeport Indonesia Plaza 89, 1st Jl. KH Mas Mansyur Kav 35 Dr. Satrio, Kuningan, Jakarta Lab Teknologi Proses Material ITB 50131
Unversitas Atma Jaya, Jl. Jendral Floor Jakarta Pusat 10220 Cetakfoto.net Jl. Ganesha 10 Labtek VI Lt. dasar,
Sudirman 51, Jakarta Jl Rasuna Said Kav X-7 No. 6 FOCUS NUSANTARA Kemang raya 49D, Jakarta 12730 Bandung