Anda di halaman 1dari 1

Nasionalisme sebagai suatu peristiwa sejarah, selalu bersifat kontekstual (artinya

meruang dan mewaktu), sehingga nasionalisme di suatu daerah dengan daerahlain atau
antar zaman tidaklah sama. Misalnya saja bagi negara yang sudah lama merdeka dan
kuat, nasionalisme dapat mengarah pada imperialisme. Biasanya nasionalismenya
bersifat konservatif. Bagi negara semacam ini akan mempersulit perkembangan
nasionalisme di daerah-daerah jajahannya. Sedangkan bagi Negara yang masih
terbelenggu imperialisme biasanya nasionalisme bersifat revolusioner dan progresif.
Dengan demikian nasionalisme sarat dengan kepentingan suatu bangsa. Tumbuh dan
berkembangnya nasionalisme sangat dipengaruhi oleh nasionalisme yang dianut
kelompok dominan suatu bangsa.

Anda mungkin juga menyukai