Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahmanirrahim, assalamu'alikum wr. wb.

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga mampu menyelesaikan Laporan Pendidikan Sistem Ganda di PT.
TUNAS MOBILINDO PARAMA – Autorized Dealer BMW Indonesia dengan tema
“...................................................” optimal pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasaselalu
tercurahkan kepada Rasulollah Muhammad SAW.
Laporan PSG ini disusun untuk mengikuti ujian sidang pendidikan sistem ganda pada
program keahlian Teknik Otomotif di SMKN 9 Garut. Pelaksanaan Psg mengambil lokasi di PT.
Tunas Mobilindo Parama - Autorized Dealer BMW Indonesia Jl.Wastukencana NO.11A
Bandung,Jawa Barat.
Penyusun memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan selama melaksanakan PSG,
terutama penyusun bealajar mengenai pengetahuan manajemen bengkel yang menggunakan
workshop dealer system (WDS) dan pengetahuan mengenai kerusakan- kerusakan sistem
elektronik engine serta pebaikan dengan memakai on-board diagnosis/OBD computer.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun laporan Psg ini. Oleh
karena laporan PSG masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif
sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan laporan ini. Dalam penulisan laporan ini begitu
banyak bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapa Drs. Supriyanto, salaku kepal SMKN 9 Garut yang telah mengantarkan penyusun
ke dunia industri.
2. Bapak Agus Pramuji Raharjo, S.Pd, selaku Wakasek Bidang Hubungan Industri dan
Ketua Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, yang telah mebantu proses administrasi
selama pelkasanaan PSG.
3. Bapak Hikmat Nugraha S, S.Pd, selaku Ketua Program Keahlian Teknik Otomotif SMKN
9 Garut yang merekomendasikan penyusun dalam penyusunan laporan dan menguji
sidang PSG.
4. Bapk Budi Nurdiansah, S.Pd, selaku Guru Pemonitoring dan Guru Pmbimbing penyusun
laporan PSG yang telah membingbing dan meberikan masukan yang berharga demi
kemajuan isi laporan.
5. Bapak Rudi Anani, selaku Service & Part General Manager PT. Tunas Mobilindo Parama
– BMW Indonesia, yang telah mengijinkan dalm pelaksanaan PSG di indutri otomotif.
6. Bapak Moch. Irfan , selaku Technician Supervisor yang telah membingbing dalam
penyusunan laporan dan bekerja di bengkel.
7. Bapak Firman Andrian, sealku Senior Technician yang telah membingbing bekerja di
bengkel secara teknis.
8. Seluruh Technician & Staff di PT. Tunas Mobilindo Parama – BMW Indonesia, yang
telah memberikan pengalaman, semangat dan dorongan.
9. Seluruh Guru SMKN 9 Garut yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi
selam proses pembelajaran.
10. Rekan-rekan praktikan di PT. Tunas Mobilindo Parama – BMW Indonesia, yang telah
saling membantu dan memberi semangat.
11. Seluruh rekan siswa Program Keahlian Teknik Otomotif SMKN 9 Garut.
12. Ibunda, Ayahanda, Kakanda, dan Adina tercinta yang memberikan dorongan moril-
materil dan selalu mendoakan praktikan.
13. Semua pihak yang telah mebantu penyusun dalam pelaksanaan PSG dan penyusunan
laporan PSG ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada praktikan, baik materi maupun non
materi, menjadi pahal yang tercatat dan di gandakan di sisi Allah SWT. Akhirnya penyusun
berharap semoga Laporan Psg ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi praktikan
khususnya dan bagi pembaca umumnya . Semoga hidup kita senantiasa ada dalam bimbingan
Allah SWT.

Alhamdulillahi robbil 'alamin, wassalamu'alaikum wr.wb.

Garut, Oktober 2010

Penuyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendidikan Sistem Ganda


Sistem penyelanggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan mensyaratakn adanya kemitraan
antara sekolah dengan dunia industri, disebut Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Tiga alsan
mengimplementasikan PSG, antara lain :
1. Bentuk pelatihan paling efektif adalah pelatihan yang dilaksanakan di tempat kerja
sesungguhnya, dimana siswa dapat belajar langsung dari karyawan yang berpengalaman.
2. Pengusaha atau manager perusahaan adalah orang yang memahami kualitas tenaga kerjanya,
sehingga harus berpartisipasi dalam proses pendidikan dan pelatihan.
3. Dalam beberapa haln, lembaga pendidikan dan pelatihan (pemerintah atau swasta) tidak
mungkin mebiayai pengadaan fasilitas yang terus mengikuti perkembangan teknologi.
PSG sesuai Keputusan Mandikbud RI No. 323/4/1997 adalah bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian kejuruan (SMK) yang dipadukan dengan keahlian melalui bekerja langsung
pada pekerjaan sesungguhnya di instansi mitra/pasangan, secara sistematis dan sinkron untuk
mencapai tingkat keahlian profesional tertentu. PP No. 39/1192 menyatakan peran serta
masyarakat berupa pemberian kesempatan magang dan latihan kerja. Regulasi pemerintah itu
mebuka peluang kerja sama antar SMK dan dunia kerja industri untuk meningkatkan kesesuaian
pendidikan SMK dengan kebutuhan dunia industri dengan azas saling menguntungkan.
PSG sebagai tanggapan Depdiknas terhadap kebutuhan SDM yang terampil, luwes dan up
date teknologi dalam pembanunan ekonomi saat ini dan masa depan, khususnya pendidikan dan
pelatihan kejuruan menengah. Ketrkaitan dan kesepakatan (link and match) tidak di artikan
bahwa program pendidikan dan pelatihan di sekolah harus sepadan (match) dengan kebutuhan
dunia industri. Diberlakukan PSGNamun, lebih di artikan sebagai penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan antara sekolah dan dunia industri secara bersamaan. Ketrkaitan dan kesepadanan
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuran membutuhkan kemitraan aktif antara
sekolah dan dunia industri. Sekolah bertanggung jawab menyiapkan keterampilan kognitif, sikap
dan pelatihan dasar kejuruan. Dunia industri bertanggung jawab menyiaokan pelatihan kompetisi
terkait dengan bidang pekerjaan tertentu.
Sejak diberlakukan PSG, SMK harus berorientasi ganda yaitu sekolah dan dunia industri.
Konsekuensinya, semua program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan harus didasarkan
kepentingan kedua belah pihak. Di satu sisi, dimaksudkan untuk membentuk pribadi mandiri,
bertanggung jawab dan mampu berkembang kontinu melalui pengembangan kemampuan
kognitif dan adaftif. Di sisi lain, mengembangkan kemampuan produktif berupa kompetensi dan
keterampilan kerja terkait yang diperlukan dunia industri.

Oleh karenanya, kurikulum SMK yang dkembangkan dalam kerangka sistem PSG, imple-
mentasinya menuntut proses pendidikan dan pelatihan dilaksanakan di dua tempat secara
harmonis, yaitu di sekolah dan di dunia industri. Proses pendidikan SMK untuk membekali siswa
dalam mengembangkan kepribadian, potensi akademik dan dasar keahlian yang kuat melalui
pembelajarannormatif,adaftif dan produktif. Kemudian, proses pendidikan di dunia industri
sesunggunhnya untuk membiasakan siswa denganbudaya kerja di dunia industri.

1.2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda

1. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran sertadunia industri /
instansi pasangan, agartercipta keterkaitan dan keseadanan (link and match)
2. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan kerja yang
sesuai tuntunan dunia industri sebagai bekal pengembangan dirinya yang berkelanjutan.
3. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
prosesendidikan.
4. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan diSMK melalui
pemberdayaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia industri.

1.3. Manfaat Pendidikan Sistem Ganda

5. Bagi Perusahaan / Industri / Instansi


Bagi perusahaan / industri / instansi pasanganakan mengenal kualitas lulusan SMK secara
luas dan mendalam, sehingga mempermudah dalam mencari calon karyawan dan pemakai
lulusan SMK dapat membina calon karyawannya sedini mungkin.
6. Bagi Sekolah
Sekolah akn mendapatkan masukan dari pemakai lulusannya, sehingga bahn ajaran di
sekolah dapt di perluas dan diperagakan agr sesuai dengan tuntunan dunia industri.
7. Bagi Siswa
Keahlian profesi yang diperoleh melalui PSG dapat mengangkat harkat dan rasa percaya diri
tamatan, yang selanjutnya dapat mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian
profesinya pada tingkatan lebih tinggi.

1.4. Metode Dan Peserta Kegiatan Pendidikan Sistem Ganda

Metode penyelenggaraan kegiatan pendidikan system ganda (PSG) meliputi :


1. Hours Release : Siswa belajar pada jam-jam tertentu di dunia industri
2. Days Release : Siswa belajar pada hari-hari tertentu selama tiga hari di sekolah dan tiga
hari di dunia industri.
3. Block Release : Siswa belajar selama tiga bulan di sekolah dan belajar tiga bulan di dunia
industri.
Metode penyelenggaraan PSG yang dilaksanakan SMK Negri 9 garut menerapkan system
Block Release dengan durasi waktu selama minimal 3 bulan. Peserta kegiatan PSG dilaksanakan
oleh seluruh siswa kelas XII pada semester 5 (lima) SMK Negeri 9 Garut meliputi Teknik
Mekanik Otomotif, Multimedia, Teknik Pemanfaatan Tenaga LIstrik dan Tenaga Audio Vidio.

1.5. Waktu Dan Lokasi Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda

1. Waktu pelaksanaan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) berlangsung mulai tanggal 02
Juli 2010 s.d 30 Septenber 2010.
2. Lokasi pelaksanaan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) di dunia industri / instansi
pasangan yang ddi sesuaikan dengan program keahlian di SMK Negeri 9 Garut.

1.6. Sertifikasi (Surat Keterangan)

Kemampuan peserta didik mencapai kemampuan sesuai dengan standar profesi dilakukan
melalui ujian kompetensi oleh suatu tim uji kompetensi yang anggotanya terdiri dari majelis
sekolah (MS) dan industri pasangannya dan peran serta yang lulus akan mendapatkan
penghargaan berupa surat keterangan praktik industri sebagai tanda telah memiliki kemampuan
profesi. Surat keterangan ini pada intinya menjelaskan kemampuan atau kompetensi yang
dimiliki oleh siswa sesuai dengan tingkat kemampuan yang telah dilaksankan dengan
memperhatikan hasil atau nilai yang diperoleh oleh siswa selama mengikuti program praktik
industri. Blanko surat keterangan disiapkan oleh sekolah tetapi industri diperkenankan untuk
mencetaknya sendiri.

1.7. Penilaian

8. Aspek yang dinilai


Penilai pelaksanaan praktek industri secara umum meliputi pengorganisasian dan
pengimplementasian pekerjaan, komunikasi dan kerja sama, penerapan teknik belajar dan
metode kerja, serta kemandirian dan tanggung jawab.

9. Rentang Nilai

Predikat Angka
Sangat Baik 91 -100
Baik 76 -90
Cukup 60 -75
Kurang < 59

1.8. Karakteristik Sistem Ganda

10. Standar Profesi


Program pendidikan harus jelas mengacu kepada pencapaian kemampuan prifesional sesuai
dengan tuntutan jabatan pekerjaan atau profesi tertentu yang ada di lapangan kerja.

11. Standar Pendidikan dan Pelatihan


a. Komponen PendidikanUmum Normatif
b. Membentuk peserta didik menjadi warga Negara yanb baik
c. Komponen pendidikan dasar penunjang
d. Memberikan bekal penunjang penguasan keahlian professional
e. Komponen teori kejuruan
f. Mambekali terhadap teknis dasar keahlian professional
g. Komponen praktik dasar profesi
h. Latihan kerja untuk menguasai teknik bekerja sesuai dengan tuntutan dunia kerja
i. Komponen praktek keahlian profesi
j. Kegiatan bekerja langsung dalam situasi yang sebenarnya

12. Kerjasama denganDunia Usaha dan Industri


Pendidikan Sistem Ganda mungkin dapat di laksanakan apabila ada kesediaan industri untuk
menjadi pasangan SMK dalam melaksanakan Pendidikan Sstem Ganda.
13. Peraturan Pendukumg
Karena pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ini melibatkan semua pihak, antara lain
Dunia Usaha /Industri, Kadin, Asosiasi-asosiasi dan berbagai Departemen, maka perlu
kesadaran dan rasa tanggung jawab semua pihak untuk memajukan peserta didik demi
kemajuan Bangsa dan Negara.

PERATURAN TATA TERTIB SISWA


SELAMA PELAKSANAAN PRAKERIN

A. KEWAJIBAN BAGI SISWA

14. Melaksanakan Prakerin ( Praktek Kerja Industri ) selama waktu yang telah ditentukan.
15. Mengisi daftar hadir setiap datang dan pulang di tempat Prakerin.
16. Mengisi agenda harian sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan setiap hari dan
disahkan oleh Instuktur/ Pembimbing di tempat Praktik Kerja Industri (Prakerin).
17. Mematuhi Peraturan yang berlaku di perusahaan/tempat Prakerin.
18. Hadir 15 menit di tempat Praktek Kerja Industri sebelum praktek di mulai.
19. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang di laksanakan di perusahaan / tempat Prakerin dengan
seijin Instruktur/ Pembimbing.
20. Berlaku sopan, jujur, bertanggung jawab, berinisiatif, dan kreatif terhadap pimpinan, tugas-
tugas lain dan instruktur / pembimbing di tempat Praktik Kerja Industri.
21. Menggunakan seragam Praktik yang sopan, rapih sesuai dengan ketentuan sekolah /
perusahaan / tempat Praktek Kerja Industri.
22. Memberi salam pada waktu datang dan memohon diri pada waktu amu pergi.
23. Mamberi tahu kepada pimpinan perusahaan / pembimbing Praktik melalui surat apbila
berhalangan hadir karena sakit, atau bermaksud menunggalkan tempat praktik.
24. Melaporkan dengan segera kepada guru pembimbing atau petugas yang di tunjuk apabila
mendapat kesulitan.
25. Mentaati peraturan dalam menggunakan alat / bahan yang di pakai dalam Praktek Kerja
Industri ( Prakerin).
26. Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan atau
kesalahan mengambil alat atau bahan.
27. Membersihkan dan mengatur kembal alat-alat dengan rapi seperti semula apabila selesai
dipergunakan dan akan meninggalkan tempat praktek.

B. Larangan Bagi Siswa

1. Merokok di tempat Praktik Kerja Industri.


2. Menerima tamu waktu bekerja / praktik.
3. Menggunakan pesawat telepon tanpa seijin pimpinan atau yang tidak berhubungan dengan
pekerjaan .
4. Pindah tempat kegiatan atas perintah yang berwenang dalam mengatur Praktik Kerja
Industri.
5. Khusus untuk wanita :
a. Memakai rok mini,
b. Memakai sepatu yang tidak sesuai,
c. Memakai pakaian dan pehiasan yang mencolok,
d. Memakai tata rias muka yang tidak sesuai dengan kondisi tempat.
6. Membawa, mengedarkan dan mengkonsumsi miras dan obat-obat terlarang.

C. Sanksi-sanksi

Pelanggaran terhadap tata tertib akan dikenakan sanksi sebagai berikut :


28. Peringatan secara lisan.
29. Peringatan secara tertulis
30. Pengurangan nilai Praktek Kerja Industri
31. Dikeluarkan dari tempat Praktik Kerja Industri

Anda mungkin juga menyukai