PENDAHULUAN
merancang suatu sediaan tablet agar laju pelepasan obat dari tablet
Pada percobaan uji disolusi obat kali ini, sampel yang digunakan
alat disolusi yang berisi pelarut aquadest yang dipanaskan hingga suhu
37oC dengan kecepatan 100 rpm lalu pelarut diambil pada menit ke 5, 10
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
larutan dengan kecepatan yang seharusnya. Itu sebabnya uji disolusi dan
dalam saluran pencernaan sering ditetapkan dengan laju larut obat dari
tablet. Bila yang menjadi tujuan adalah untuk memperoleh kadar yang
tinggi dalam darah, maka cepatnya obat dan tablet melarut biasanya
2
langsung dengan efikasi (kemanjuran) dari tablet dan perbedaan
beaker yang berisi air atau dimasukkan ke dalam saluran cerna (saluran
padatnya. Kalau tablet terbentuk tidak dilapisi polimer, matriks padat juga
penting adalah laju disolusi dari obat padat tersebut. Seringkali disolusi
tahapan yang ada dalam penglepasan obat dari bentuk sediaannya dan
3
Faktor yang mempengaruhi kecepatan pelarutan suatu zat yaitu :
(3;26-27)
• Temperatur
• Viskositas
kecepatan pelarutan.
• pH Pelarut
• Pengadukan
• Ukuran Partikel
Bila partikel zat terlalu kecil maka luas permukaan efektif besar
• Polimorfisa
4
pula. Kelarutan bentuk kristal yang meta stabil lebih besar daripada
RM/BM : H2O/18,02
mempunyai rasa.
RM/BM : NaOH/40,00
5
pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara, akan
3. Fenolftalein (4;662)
RM/BM : C20H14O4/318,33
Trayek pH : 8,3-10
4. Amoksisilin (5;95)
6
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan metanol; tidak larut
dalam kloroform.
terkendali
7
BAB III
METODE KERJA
III.1.1 Alat
Alat disolusi, buret, labu Erlenmeyer, pipet tetes, pipet volume 10 ml,
III.1.2 Bahan
NaOH 0,1171 N
sebanyak ¾ bagiannya.
ke dalam aquadest.
menit.
8
7. Ke dalam wadah pelarut ditambahkan 10 ml aquadest.
9
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Volume Titrasi
Menit
Kelompok Ganjil Kelompok Genap
5’ 0,1 ml 0,6 ml
H COOH
O CH3
H + NaOH
N
CH3
C CONH S
H H
NH2
H COONa
O CH3
H + H2O
N
CH3
C CONH S
H H
NH2
10
IV.2 Perhitungan
1. Kadar rata-rata
N×V× Be
%K = Bs x 100%
Be amoxisilin = 52, 43
N.NaOH = 0, 1171 N
a. Menit 5
0,614 + 3,684
%K rata-rata = = 2,149 %
2
b. Menit 10
1,812 +1,812
%K rata-rata: = 1,812 %
2
c. Menit 15
2,456% +11,051
%K rata-rata= = 6,754 %
2
11
Wn = %K x 900 ml
a. Menit 5
2,149
Wn = × 900 ml = 1,934 mg
100
b. Menit 10
1,812
Wn = × 900 ml = 1,631 mg
100
c. Menit 15
6,754
Wn = × 900 ml = 6,019 mg
100
3. % Kelarutan
Wn
%KL = × 100%
Wa
Wa = 100 mg
a. Menit 5
1,934
%KL = x100% = 1,934%
100
b. Menit 10
1,631
%KL = x100% = 1.631%
100
c. Menit 15
12
6,079
%KL = x100% = 6,079%
100
BAB V
PEMBAHASAN
13
Disolusi obat adalah suatu proses hancurnya obat (tablet) dan
Pada percobaan kali ini dilakukan uji laju disolusi terhadap tablet
seberapa cepat kelarutan suatu tablet ketika kontak dengan cairan tubuh,
tersebut.
tablet yaitu tablet yang ditelan akan masuk ke dalam lambung dan di
granul yang kecil yang terdiri dari zat-zat aktif dan zat-zat tambahan yang
lain. Granul selanjutnya dipecah menjadi serbuk dan zat-zat aktifnya akan
larut dalam cairan lambung atau usus, tergantung di mana tablet tersebut
harus bekerja.
hingga mencapai suhu 40oC dan sebelum digunakan suhu air harus
dalam alat disolusi. Alat disolusi yang digunakan diisi dengan aquadest
14
sebanyak ¾ bagian saja. Hal ini dilakukan untuk menganalogkannya
dalam keranjang saringan yang kecil yang ada di dalam alat disolusi.
Sampel yang digunakan di sini yaitu tablet amoxisilin 500 mg. Setelah itu,
kecepatan diatur pada 100 rpm dan suhu 37oC. Suhu 37oC digunakan
keranjang tempat tablet. Hal ini dilakukan karena pada bagian tersebut
larutan pelarut dilakukan pada menit 5, 10 dan 15. setiap kali pengambilan
BAB VI
PENUTUP
15
VI.1 Kesimpulan
- Nilai konstanta pelarutan dari amoxisilin yaitu 1,5341 x 10-3% Kadar rata-
rata = 6,754 %
VI.2 Saran
melakukan percobaan.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19