Anda di halaman 1dari 2

Corporate Charter Amendments (Perubahan anggaran dasar perusahaan)

 Corporate charter Piagam/anggaran dasar perusahaan berupa hukum/peraturan-


peraturan pemerintah mengenai perusahaan (legal existence=kekuatan hukum perusahaan)
 Corporate Charter Amendmentsperubahan khusus pada peraturan perusahaan yang
menjadi aktif hanya bila upaya takeover diumumkan kepada pemegang saham dengan
tujuan membuat upaya takeover menjadi kurang menarik/menguntungkan perusahaan
pengakuisisi.
 Shark repellentsejumlah kebijakan yang diambil oleh perusahaan untuk mencegah upaya
pengambilalihan yang tidak diinginkan

Kebanyakan perusahaan ingin menentukan nasib mereka sendiri di pasar, sehingga ketika
”hiu” menyerang, shark repellent dapat mengusir predator tersebut sehingga hiu akan
mencari target lain yang kurang agresif.

Meskipun tujuannya baik, banyak tindakan shark repellent tidak memihak kepentingan
terbaik pemegang saham karena kemungkinan dapat merusak posisi keuangan perusahaan
dan mengganggu kemampuan manajemen untuk fokus pada tujuan penting perusahaan.

Classified boards (staggered board of directors)

 Tujuan: meningkatkan posisi dewan direksi dengan tetap menjaga kekuasaannya


 Anggotanya tidak semua dipilih dalam satu waktu
 Misalnya, sembilan anggota dewan hanya akan memiliki tiga anggota dewan dipilih untuk
masa jabatan 3 tahun, setiap tahun. Pada tahun pertama, kelas pertama dari tiga anggota
dewan akan dipilih, tahun kedua kelas berikutnya tiga anggota, tahun ketiga kelas terakhir
dari tiga anggota, dan pada tahun keempat proses akan dimulai lagi dengan kursi dewan dari
kelas satu sampai pemilihan
 Ketentuan ini menjamin bahwa para pemegang saham mayoritas baru harus menunggu dua
siklus (atau 2 tahun) sebelum mendapatkan/memenangkan kontrol dewan (suara pemegang
saham yang lebih besar diperlukan untuk memilih seorang direktur tunggal). di RUPS
pertama baru dpt 1/3, di RUPS kedua baru bisa dapat kontrol (2/3)
 Mencegah penggantian keseluruhan direksi di saat yang bersamaan sehingga menunda
transfer kontrol dalam takeover karena banyak perusahaan pengakuisisi tidak ingin
menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kontrol perusahaan

Super Majority Provisions

 Memerlukan persetujuan pemegang saham dengan setidaknya dua pertiga suara dan
kadang-kadang sebanyak 80 bahkan 90 % suara dari saham yang beredar untuk akuisisi
apapun yang melibatkan perubahan pengendalian. 
 Dewan direksi memiliki kewenangan dalam memaksakan aturan
supermajoritypenerapannya fleksibel (menerapkannya dalam kasus unfriendly takeover
dan tidak menerapkannya dalam kasus friendly takeover). 
 Aturan supermajority mungkin tidak berlaku dalam kasus merger yang disetujui oleh
pengurus (dewan). 
 Mempersulit pengakuisisi untuk melakukan pengambilalihan dengan membeli saham yang
cukup untuk kepentingan pengendalian perusahaan.

Fair Price Amendments


 Mensyaratkan bahwa pengakuisisi membayar harga yang wajar untuk semua saham
perusahaan yang beredar. 
 Harga wajar dapat ditentukan dari laba perusahaan di masa lalu (historical) atau laba yang
telah ditentukan sebelumnya atau nilai buku perusahaan target. 
 Memaksa pengakuisisi untuk membayar seluruh pemegang saham perusahaan target dalam
jumlah yang sama dalam kasus penawaran tender dua tingkatMemelihara tingkat
kesetaraan bagi pemegang saham perusahaan target yang melakukan tender saham di
tingkat kedua dengan yang melakukan tender saham di tingkat pertama. 
 Pengakuisisi tidak dapat menawarkan harga lebih mahal ke kelompok pertama, dengan kata
lain menempatkan tekanan yang berlebihan pada pemegang saham target yang tidak ingin
cepat-cepat melakukan tender saham. jadi shareholder ga kepancing, ga takut harga
penawarannya nanti turun sehingga menghindari terjadinya takeover

Dual Capitalization

 Taktik defensif dimana perusahaan dapat mengeluarkan saham dengan perbedaan jumlah
suara per saham. 
 Salah satu kelas saham memiliki suara lebih banyak per saham dibandingkan saham kelas
lainperusahaan menerbitkan saham dengan hak suara yang lebih sedikit atau bahkan
tanpa hak suara kepada publik 
 Dengan cara itu investor dapat membeli saham, tetapi mereka tidak dapat membeli kendali
perusahaan Manajemen mempertahankan kekuatan suaranya

Anda mungkin juga menyukai