Anda di halaman 1dari 2

Gerakan Literasi Keuangan untuk Anak-anak Raja Ampat

The number one problem in todays generation and economy is the lack of financial literacy.
Alan Greenspan, US Federal Reserve Chairman (1987 2006)

konsep keuangan di mata pelajaran ekonomi di tingkat sekolah


What? menengah atas. Ilmu keuangan diperdalam hanya untuk beberapa
siswa yang akan memilih untuk mengambil jurusan keuangan di
Edukasi kepada anak-anak Raja Ampat dalam mengelola keuangan
perguruan tinggi. Tidak semua anak memiliki akses terhadap literasi
dimulai dengan menumbuhkan kebiasaan baik menggunakan uang,
keuangan yang sebenarnya.
menabung, berinvestasi, berasuransi, dsb agar mereka dapat mengelola
keuangan sejak dini demi kesejahteraan di masa depan.
How?
Why? 1. Workshop Finansial (target jangka pendek)

Mengapa literasi keuangan? Kegiatan diikuti oleh anak dan orangtuanya. Materi yang diajarkan
Hanya 29,66% masyarakat Indonesia yang well-literate terhadap mengenai uang saku, membuat prioritas kebutuhan, pentingnya
finansial (OJK, 2016). menabung dan menahan keinginan, serta bahagianya bisa membantu
orang lain dengan cara berbagi.
Mengapa Raja Ampat?
Survei OJK juga menunjukkan, indeks literasi keuangan masyarakat 2. Klub Finansial (target jangka menengah)
provinsi Papua Barat tahun 2016 hanya 19,27%, terendah di antara 34
provinsi di Indonesia, diikuti oleh provinsi Nusa Tenggara Barat Di sekolah ada ekstrakurikuler basket, taekwondo, paduan suara, atau
(21,45%) dan Papua (22,18%). rohani. Mengapa tidak ada kegiatan yang berkaitan dengan finansial?
Olahraga melatih ketekunan dan kerja tim. Bela diri memupuk kontrol
Mengapa anak-anak? diri dan disiplin. Musik mendorong kreativitas dan ekspresi diri. Klub
Memahami dasar keuangan merupakan suatu kebutuhan di masa finansial juga memiliki peran penting untuk menumbuhkan kebiasaan
sekarang ini. Namun, anak jarang mendapatkan kesempatan untuk finansial yang baik, mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap
benar-benar belajar keuangan di sekolah. Sekolah hanya mengenalkan uang, dan membantu membuat keputusan keuangan yang cerdas.
3. Komik Finansial (target jangka panjang) Ada yang berpendapat bahwa urusan uang dan materi adalah urusan
duniawi. Tapi bagi saya, merencanakan keuangan memiliki tujuan tidak
Semua anak menyukai komik. Mengapa tidak membuat komik yang hanya untuk persiapan hari tua demi membangun kemandirian
mengajarkan anak dasar-dasar finansial? Dengan komik finansial, pribadi. Lebih jauh dari itu, mempersiapkan bekal di akhirat juga.
belajar menjadi lebih menyenangkan. Semakin baik kita merencanakan keuangan, semakin kuat kita untuk
mengurusi diri sendiri sekaligus juga membantu orang lain. Jika
Who? keuangan kita kuat, kita juga turut serta dalam menggerakkan ekonomi
negara.
Dengan latar belakang pendidikan keuangan, berprofesi di bidang
keuangan selama hampir 5 tahun, dan memiliki pengalaman mengajar When?
anak-anak sekolah dasar, saya mendukung gerakan literasi keuangan
untuk anak-anak. Saya percaya bahwa anak-anak perlu diajarkan Jadi, mari wujudkan Gerakan Literasi Keuangan untuk Anak-anak Raja
keuangan sedini mungkin, belajar pentingnya menabung dan investasi. Ampat sebagai bagian dari program Nusantara Mengabdi #1. Catat
Cita-cita saya untuk Indonesia, mewujudkan masyarakat yang melek tanggalnya, 10-14 Oktober 2017 di Kabupaten Raja Ampat, Papua
finansial. Barat.

We were not taught financial literacy in school, it takes a lot of work and time to change your thinking and to become financially literate.
Robert Kiyosaki, Founder of the Rich Dad Company

Luna Mantyasih Makarti, ST., MSM.


Finance & Human Resource Department
PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

https://about.me/lunamantyasih

Anda mungkin juga menyukai