Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu pada term al-tarbiyah, al-ta’dib,dan al-ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang popular digunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta’dib dan al-ta’lim jarang sekali digunakan. Padahal kedua istilah tersbut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam.1 Kendatipun demikian, dalam hal-hal tertentu, ketiga term tersebut memiliki kesamaan makna. Namun secara esensial, setiap term memiliki perbedaan, baik secara tekstual maupun konstektual. Untuk itu perlu dikemukakan uraian dan analisis argumentasi tesendiri dari beberapa pendapat para ahli pendidikan Islam. 1. Istilah al-Tarbiyah Penggunaan istilah al-Tarbiyah berasal dari kata rabb. walaupun kata ini memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan makna tumbuh, berkembang,memilihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian atau eksistensinya.2 Dalam penjelasan lain, kata al-tarbiyah berasaldari tiga kata yaitu : Pertama, rabba-yarbu yang berarti bertambah, tumbuh, dan berkembang (Q.S. Ar Ruum/30:39). Kedua, rabiya-yarbu berarti menjadi besar. Ketiga, rabba-yarubbu berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, dan memelihara.3 Kata rabb sebagaimana yang terdapat dalam Q.S Al-Fatihah/1:2 (alhamdu li Allahi rabb al-‘alamin) mempunyai kandungan makna yang berkonotasi dengan istilah al-tarbiyah. Sebab kata rabb (Tuhan) dan murabbi (pendidik) berasal dari akar kata yang sama. Berdasarkan hal ini, maka Allah adalah pendidik Yang Maha Agung bagi seluruh alam semesta. Uraian di atas, secara filosofis mengisyaratkan bahwa proses pendidikan Islam adalah bersumber 1 Ahmad Syalabi, Tarikh al-Tarbiyat al-Islamiyat, (Kairo:al-Kasyaf,1954),h.21-3 2 Ibn Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Anshary al-Qurthubiy, Tafsir al-Qurthuby, Juz I, (Kairo: Dar al-Sya’biy,tt), h. 120 3 Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam,i(Bandung:CV. Dipenogoro, 1992),h.41