Sosiologi Pertanian
“Perencanaan Desa Selagunung”
Disusun Oleh :
Fitra Al Ansyari 150110070056
Ranggy Eldikara 150110070061
Tedi Al Faruqi 150110070089
Haris Maulana 150110070127
A. Pengunaan lahan
Luas pemukiman : 52 ha/m2
Luas persawahan : 78 ha/m2
Luas perkebunan : 113 ha/m2
Luas pemakaman : 5 ha/m2
Luas pekarangan : 20 ha/m2
Luas perkantoran : 25 ha/m2
Luas prasarana umum lain : 15 ha/m2
B. Status tanah
Jenis tanah di daerah ini adalah inseptisol.
C. Jenis tanaman
Tanaman yang sering ditanam pada desa ini Padi, jagung, pepaya, mangga, dan
rambutan.
D. Kesuburan tanah
Kesuburan tanah rendah dengan pH rendah.
E. Masalah
1. Kurangnya kesadaran serta pengetahuan akan pentingnya aspek kesehatan
dalam kehidupan sehari-hari (cuci tangan, mandi, imunisasi, pengobatan
penyakit).
2. Kurangnya pemahaman masyarakat (terutama para petani) mengenai teknik
pengolahan lahan pertanian yang benar.
3. Kurangnya kesadaran akan pentingnya melanjutkan pendidikan ke tingkat
Universitas.
4. Tidak meratanya penyebaran pemasangan listrik, daerah yang lebih tinggi
(perbukitan) belum mendapatkan pemasangan listrik.
5. Cara berfikir masyarakat yang masih tertutup dengan perkembangan zaman
dan pengetahuan baru.
F. Potensi
1. Tingkat ekonomi
persawahan, perkebunan, hutan rakyat, dan industri rumah tangga
2. Sumber daya manusia
Jumlah masyarakat angkatan kerja 18-56 tahun :
Laki-laki : 892 orang
Perempuan : 783 orang
Jumlah masyarakat dibawah usia angkatan kerja 0-17 tahun :
Laki-laki : 346 orang
Perempuan : 406 orang
Alur Sejarah
Desa ini berdiri karena daerah desa ini merupakan jalur utama yang
menghubungkan daerah perbukitan dengan daerah pegunungan. Bisa dikatakan
daerah desa ini merupakan tempat persinggahan sebelum mencapai daerah gunung
atau bukit.
Suatu ketika ada seorang prajurit dari kerajaan banten yang hendak
menempuh perjalanan menuju sebuah kerajaan lain untuk memberikan sebuah
surat perjanjian. Ditengah perjalaanan, ia singgah sebentar disebuah waung kopi
yang letaknya berada diantara gunung dan bukit. Prajurit tersebut kemudian
memesan makan dan minum kepada pemilik warung.
Melihat banyaknya pengunjung warung, sang pemilik kemudian meminta
anak perempuannya untuk melayani prajurit tersebut. Gadis itupun kemudian
menuti apa yang diperintahnkan oleh ayahnya. Ketika sedang menyuguhkan
makanan dan minuman, prajurit itupun kemudian melihat gadis anak pemilik
warung dan langsung terpikat hatinya. Tanpa membuang waktu, prajurit itupun
langung kembali pada perjalanananya. Akan tetapi,setelah dia menyampaikan
surat yang diperintahkan raja dia kembali lagi ke tempat persinggahan dimana ia
istirahat dan makan untuk menemui gadis yang membuat hatinya berdebar-debar.
Sayang sungguh sayang, ketika dia sampai ke tempat itu yang dia lihat
bukanlah sebuah warung sederhana yang berisi meja makan dan pengunjung
melainkan warung yang telah rusak oleh para pencuri. Kemudian iapun membela
si pemilik warung dan mngalahkan para perampok tersebut. Akhirnya si pemilik
warung menjodohkan anaknya dengan prajurit tersebu. Tanpa pikir panjang,
prajurit itupun menerima tawaran sipemilik warung. Begitu pula dengan anak
gadisnya yang pada awal bertemu sudah jatuh hati pula pada prajurit itu. Mereka
pun akhirnya menikah dan membuat rumah di dekat warung tersebut. Semakin
lama, jumlah rumah yang ada di daerah tersebut semakin bertambah Dan prajurit
itupun diangkat menjadi ketua kelompok di daerah tersebut.
Melihat batasan tempat yang tidak jelas dan potensi tempat yang cocok
untuk tempat persinggahan, prajurit itupun kemudian memberi nama tempat itu
dengan nama selagunung yang didasari atas letak tempat yang berada diantara
gunung dan bukit.
Perencanaan Progam
A. Rumusan Masalah
1. Kurangnya kesadaran serta pengetahuan akan pentingnya aspek kesehatan
dalam kehidupan sehari-hari (cuci tangan, mandi, imunisasi, pengobatan
penyakit).
2. Kurangnya pemahaman masyarakat (terutama para petani) mengenai teknik
pengolahan lahan pertanian yang benar.
3. Kurangnya kesadaran akan pentingnya melanjutkan pendidikan ke tingkat
Universitas.
4. Tidak meratanya penyebaran pemasangan listrik, daerah yang lebih tinggi
(perbukitan) belum mendapatkan pemasangan listrik.
5. Cara berfikir masyarakat yang masih tertutup dengan perkembangan zaman
dan pengetahuan baru.
C. Tujuan program
1. Pembentukan dokter kecil bertujuan untuk membekali para generasi penerus
desa tersebut agar bisa lebih memahami akan pentingnya kesehatan sejak dini
sehingga desa ini ke depannya akan menjadi desa yang bersih dan sehat.
2. Pembentukkan kelompok tani bertujuan untuk mempermudah akses petani
dalam perkembnagan pertanian.
3. Pembuatan sumber energi lisrik, dapat membantu masyarakat dalam
pemerataan listrik. Selain itu, program ini juga akan memandirikan desa supaya
tidak tergantung pada program pemerintah tentang listrik.
4. Penyuluhan pertanian bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap
petani agar petani bisa memanage lahan pertaniannya. Baik dari segi
pengolahan lahan, manajemen perairan, budidaya, panen maupun pasca panen.
5. Program penyuluhan pendidikan dapat memberikan pengaruh positif terhadap
orang tua dan siswa bahwa pendidikan sangat peting.