BAB I
PENDAHULUAN
BAB V. ANALISIS
Pada bab ini berisi pembahasan mengenai assembly chart, precedence diagram,
OPC, flow diagram, dan elemen kerja serta perbaikan.
BAB IV.PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6 aktivitas ganda Aktivitas gabungan, terjadi apabila antara Perakitan benda kerja.
aktivitas dan pemeriksaan dilakukan secara
bersamaan atau dilakukan pada suatu
tempat kerja.
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua
kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu:
1. Peta-peta kerja keseluruhan
2. Peta-peta kerja setempat
Peta-peta kerja keseluruhan :
a. Peta proses operasi
b. Peta aliran proses
c. Peta proses produk banyak
d. Diagram aliran
e. Assembly Chart
Peta-peta kerja setempat:
a. Peta pekerja dan mesin
b. Peta kelompok kerja
c. Peta tangan kiri dan tangan kanan
(http://thesonofdevil.wordpress.com/2009/10/09/peta-peta-kerja)
7
Merakit
Plot -
Merakit
12
Plot +
Merakit
17 Plot seri
22
Merakit
Speaker
Merakit
27 Antene
produk yang bermacam- macam jenisnya, maka tata letak fasilitas produksi
yang paling tepat diaplikasikan disni adalah tipe “process layout”. Untuk
memperoleh gambaran umum yang berkaitan dengan langkah – langkah
pengerjaan dari setiap produk yang ada dan sekaligus bisa mendapatkan
informasi tentang kesamaan proses dari produk satu dengan yang lainnya,
maka pembuatan “Peta Proses Produk Banyak” akan sangat tepat
diaplikasikan.
(Sritomo Wignjosoebroto,2003).
Perbedaan antara peta proses operasi dengan peta aliran proses, yaitu:
Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar,
termasuk transportasi, menunggu, dan menyimpan. Sedangkan pada peta
proses operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.
Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang akan diproses
secara lebih lengkap dibanding peta proses operasi, dan memungkinkan
untuk digunakan disetiap proses atau prosedur, baik di pabrik atau
kantor.
Dalam penerapannya, peta aliran proses memiliki kegunaan yang tentu saja
sangat membantu, yaitu:
Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas manusia
mulai dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas
terakhir.
Peta ini dapat memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu
proses atau prosedur.
Dapat digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan
atau dilakukan oleh manusia selama proses atau prosedur berlangsung.
Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode
kerja.
gerakan dari bahan serta perlengkapan atau orang selama proses tersebut
berlangsung.
Akan terlihat bahwa peta rakitan menunjukkan cara yang mudah untuk
memahami :
a. Komponen-komponen yang membentuk produk
b. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama
c. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian
d. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
e. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian
f. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan
g. Urutan waktu komponen bergabung bersama
h. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan
Standar Pengerjaan dari Assembly Chart adalah sebagai berikut :
a. Operasi terakhir yang menunjukkan rakitan suatu produk digambarkan
dengan lingkaran berdiameter 12 mm dan harus dituliskan operasi itu di
sebelah kanan lingkaran tersebut.
b. Gambarkan garis mendatar dari lingkaran kearah kiri, tempatkan
lingkaran berdiameter 6 mm pada bagian ujungnya, tunjukkan setiap
komponen (nama, nomor komponen, jumlah, dsb) yang dirakit pada
proses tersebut.
c. Jika yang dihadapi adalah rakitan-bagian, maka buat garis tadi sebagian
dan akhiri dengan lingkaran berdiameter 9 mm, garis yang menunjukkan
komponen mandiri harus ditarik ke sebelah kiri dan diakhiri dengan
diameter 6 mm.
d. Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponennya selesai dicatat,
gambarkan garis tegak pendek dari garis lingkaran 9 mm ke atas,
memasuki lingkaran 12 mm yang menunjukkan operasi rakitan sebelum
operasi rakitan yang telah digambarkan pada langkah 2 dan langlah 3.
e. Periksa kembali peta tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh
komponen telah tercantum, masukkan nomer-nomor operasi rakitan
bagian ke dalam lingkaran (jika perlu), komponen yang terdaftar di
sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke bawah bagian sub assembly
Peta kerja untuk kegiatan kerja setempat untuk menganalisa suatu stasiun
kerja, maka peta kerja yang digunakan peta pekerja dan mesin serta peta tangan
kiri dan tangan kanan sebagai alat untuk mempermudah perbaikan suatu tempat
kerja dan gerakan pekerja, sehingga dicapai keadaan ideal untuk saat itu.
a) Peta Pekerja dan Mesin
Dalam beberapa hal , hubungan antara operator dan mesin sering bekerja
secara silih berganti, yakni sementara mesin menganggur, operator bekerja
atau sebaliknya. Pada hakekatnya waktu menganggur ini dalai suatu
kerugian , maka dari itu waktu menganggur harus diminimumkan. Namun
tentunya harus memperhitungkan kemampuan manusia dan mesinnya.
Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan grafik yang
menggambarkan koordinasi antra waktu bekerja dan waktu mengganggur
dari kombinasi antara pekerja dan mesin. Dengan demikian peta ini
merupakan alat yang baik digunakan untuk mengurangi waktu menggaggur.
Kegunaan peta pekerja dan mesin
Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja dan mesin
adalah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu
operasi mesin yang ditangainya. Dengan informasi ini, maka kita
mempunyai data yang baik untuk melakukan penyelidikanj,
penganalisaan, dan perbaikan suatu pusat kerja sedemikian rupa
sehingga efektivitas penggunaan pekerja dan mesin bisa ditingkatkan dan
tentunya keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa diperbaiki.
Peningkatan efektivitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja
tersebut dapat dilakukan, misalnya dengan cara:
Merubah tata letak tempat kerja.
Tata letak tempat kerja merupakan salah satu faktor yang
menentukan lamanya waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Maka
penataan kembali suatu tata letak tempat kerja diperlukan sekali.
Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja.
Pada dasarnya , gerakan-gerakan kerja juga merupakan lamanya
waktu penyelesaian suatu pekerjaan, sehingga penataan kembali
gerakan-gerakan kerja yang dilakukan sangat diperlukan sekali.
Merancang kembali mesin dan peralatan.
Keadaan mesin dan peralatan sering kali perlu dirancang kembali,
misalnya untuk mengurangi waktu mengangkut dan menghemat
tenaga.
Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah
mesin bagi seorang pekerja.
waktu bakunya. Sementara operasi kerja yang berdiri sendiri menjadi elemen
kerja merupakan operasi kerja yang membutuhkan waktu cukup lama dalam
pengerjaannya. Jika operasi kerja tersebut digabungkan dengan operasi kerja
lainnya, maka akan memperbesar waktu proses elemen kerja tersebut.
Misalnya inspeksi, operasi menyekrup berdiri menjadi suatu elemen kerja.
Aktivitas elemen kerja lebih sedikit dari pada aktivitas pada operasi.
(www.mmt.its.ac.id/liberary/wpconten)
c. Stasiun Kerja
Stasiun kerja adalah pengaturan komponen-komponen yang terlibat dalam
kegiatan produksi yaitu menyangkut material, mesin / peralatan kerja,
perkakas-perkakas pembantu, fasilitas-fasilitas penunjang, lingkungan fisik
kerja dan operator.
(www.its.ac.id)
d. Waktu Stasiun
Waktu stasiun adalah jumlah waktu dari satu atau beberapa operasi kerja
yang dilakukan dalam suatu stasiun kerja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Studi Pustaka
Perumusan Masalah
Tujuan Praktikum
Membuat OPC
Selesai
1. Studi Pustaka mengenai pengukuran waktu kerja, peta kerja, presedence diagram
dan aspek- aspek ergonomi dalam perancangan stasiun kerja.
5. Menentukan operasi kerja sesuai urutan yang dilakukan pada proses perakitan mini
4WD
10. Membuat Flow Diagram untuk menunjukkan layout stasiun kerja dan aliran
material.
BAB IV
PENGOLAHANAN DATA
Sekrup(2)
S A2
Gardan (1)
GG A3
GB
Gear Besar (1) A4
D
Dinamo (1)
Plat belakang
PBB
Besar (1) SSSA SSA
52 52
Rumah Dinamo (1)
RD
Ey
Eyelet (1)
Eyelet (1)
Ey A7
Rd
Roda assy (1)
Ey
eyelet (1)
eyelet (1)
Ey A 12
Bt
Baut (1)
R
Ring (1)
Bt
Baut (1)
R
Ring (1)
Bt
Baut (1)
R
Ring (1)
Bt
Baut (1)
R
Ring (1)
Bt
Baut (1)
R
Ring (1)
Bt Baut (1)
R
Ring (1)
Batteray (2)
BTR A 23
TB
Penutup batteray (1) A 24
body (1)
B A 25
I Inspeksi
Mini 4
WD
4.4 OPC
PETA PROSES OPERASI
Nama Proyek : Proses Perakitan Tamiya
Dipetakan oleh : Kelompok 6
Tanggal Dipetakan : 11 November 2010
Roller
Roller besar Roller Roller
Bantalan Bantalan As roda As roda Gear Rumah Sekrup Bumper
besar Bantalan belakang Roller besar besar Bantalan Penutup Plat Roda Roda Gear kecil Eyelet Eyelet Roda Gardan Plat Plat Gear Dinamo
roller Pengunci Roda assy belakang besar dinamo Sekrup kiri kanan belakang Chasis
belakang roller Roller depan roller depan roller plat Tuas depan belakang belakang
Baut Ring kanan besar kecil Baut Ring Baut depan assy Eyelet Eyelet dinamo kiri kanan
Pengunci Penutup Ring kiri Baut Ring kecil kiri Baut Baut Ring kiri besar kanan besar depan on-off kanan kecil besar
besar Ring kanan kanan
body Body baterai Baterai 6,61
4 memasang
7,79 11 memasang 3,57
4,72 1 memasang
3,92 8,72 18 memasang
6,80 4,80
3,36 40 memasang 3,84
44 memasang 34 30 memasang 26 memasang 3,34 5 memasang
3,04 memasang 12 8,68
37 memasang memasang menyekrup
2,48 2
2,00 19 memasang 5,78 Obeng
2,16 31 memasang 6 memasang
2,08 3,12 9,43
45 memasang 41 memasang 4,72 2,08
38 35 memasang 27 memasang 3 menyekrup
memasang Obeng
3,36 3,28 2,96 7,74
46 42 memasang 32 memasang 7 memasang
memasang
3,44 3,62
28 memasang 8 memasang
3,42
9 memasang
7,76
10 memasang
16,48
13 memasang
5,60
14 memasang
7,28
15 memasang
5,44
16 memasang
2,16
17 memasang
6,96
20 memasang
2,96
21 memasang
2,96
22 memasang
4,40
23 memasang
4,96
24 memasang
7,92
25 memasang
11,76
29 membaut
Obeng
13,36
33 membaut
Obeng
10,16
36 membaut
Obeng
19,76
39 membaut
Obeng
12,56
43 membaut
Obeng
14,18
47 membaut
Obeng
5,02
48 memasang
2,82
49 memasang
3,14
50 memasang
2,97
51 memasang
Keterangan:
Aktivitas Jumlah Waktu
Operasi 51 301,57
Inspeksi 1 2,83
40 41 42 43
40 41 42 43
8,68'
3,57' 2
2
1
1 9,43'
3
3
3,36' 2,08'
3,36' 14,18'
44 45 46 47
44 45 46 47
4,40'
23
23
4,96'
24
24
2,16'
17
17
18 20 21 22 52
18 20 21 22 52
19 25 48 49 50 51
19 25 48 49 50 51
3,62'
8
8
6,61'
4
4
4,80' 7,76'
7,74'
5 7 10
5 7 10
5,44'
5,78'
16
16
6
6
3,42'
9
9
11 13 14 15
11 13 14 15
3,44'
12
12
26 27 28 29
26 27 28 29
30 31 32 33
30 31 32 33
34 35 36
34 35 36
37 38 39
37 38 39
40 41 42 43
8,68'
3,57' 2
1
9,43'
3,36' 2,08'
3,36' 14,18'
44 45 46 47
4,40'
23
4,96'
24
2,16'
17
18 20 21 22 52
19 25 48 49 50 51
3,62'
6,61'
4,80' 7,76'
7,74'
5 7 10
5,44'
5,78'
16
6
3,42'
11 13 14 15
3,44'
12
26 27 28 29
30 31 32 33
34 35 36
37 38 39
STASIUN 1 STASIUN 11
STASIUN 2
STASIUN 10
STASIUN 3
STASIUN 9
BAB V
ANALISIS
dalam assembly ini adalah chasis yang kemudian digabungkan dengan komponen-
komponen lainnya seperti dinamo, gear besar, gear kecil, roda, batteray dan lain-
lain. Tiap-tiap komponen yang telah di assembly diberi nama assy yang diberi
tanda lingkaran dengan diameter 9 mm berbeda dengan komponen yang diberi
tanda lingkaran berdiamter 6 mm. Sedangkan sub assembly tersebut kemudian
dirakit menjadi mini 4 WD yang diberi tanda lingkaran berdiameter 12 mm. Pada
gambar assembly chart di atas terdapat tanda kotak yang berarti inspeksi yang
dilakukan untuk memeriksa apakah proses assembly telah benar atau belum.
Dalam assembly chart yang kami buat terdapat 26 komponen dua di
antaranya terdapat dua buah benda yaitu batteray dan sekrup. Terdapat juga 5 sub
sub sub assembly, 10 sub sub assembly, 9 sub assembly, 26 assembly dan 1
inspeksi serta produk jadi berupa mini 4 WD.
bentuk stasiun yang memungkinkan adalah U, karena jika linear atau zigzag
membutuhkan ruang yang lebih luas.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Peta proses operasi merupakan peta kerja yang menggambarkan urutan kerja
dengan cara membagi pekerjaan tersebut menjadi operasi-operasi kerja secara
detail.
2. Operasi kerja merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu kegiatan
perakitan. Pada praktikum ini terdapat 52 operasi kerja. Hal ini akan
berpengaruh terhadap penentuan presedence diagram dan stasiun kerja.
3. Assembly Chart atau diagram perakitan merupakan sebuah grafik yang
digunakan untuk menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi sub
perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi. Dari assembly chart kita dapat
mengetahui komponen-komponen yang menyusun produk Mini 4WD mulai dari
yang terkecil hingga menjadi suatu produk hasil perakitan dan dapat mengetahui
keterkaitan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya.
4. Presedence Diagram digunakan untuk mencari kombinasi stasiun kerja yang
paling efektif dan efisien yang didasarkan atas pengelompokkan operasi-operasi
kerja.
5. Flow diagram digunakan untuk mengevaluasi langkah-langkah proses dalam
situasi yang lebih jelas, selain itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan di dalam desain layout fasilitas produksi yang ada. Pada
praktikum ini flow diagram berbentuk U.
6.2 Saran
1. Sebelum praktikum hendaknya praktikan mempelajari dan memahami terlebih
dahulu mengenai materi praktikum agar praktikan dapat mengetahui teknik
perakitan yang efisien.
2. Hendaknya saat praktikum, praktikan lebih berhati-hati dalam melakukan proses
perakitan Mini 4WD agar tidak terdapat kerusakan pada komponen.