Anda di halaman 1dari 13

DEFINISI TRAFIK

Secara umum pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke
tempat lain . Dalam lingkungan telekomunikasi “benda “berupa informasi-informasi yang
dikirim melalui media transmisi sehingga trafik dapat didefinisikan sebagai perpindahan
informasi-informasi (pulsa,frekuensi,percakapan)dari suatu tempat ke tempat lain melalui media
telekomunikasi. Trafik dapat pula diartikan sebagai pemindahan yang diukur dengan waktu
(lama dan waktu pemakaian ). Tentunya masih dapat dikaitkan dengan tipe perangkat yang
dipakai dari mana kemana dan lain-lain. Misalkan ada 2 buah sentral A dan B dihubungkan
dengan sebuah saluran (sirkit) seperti gambar :

Sirkit A-B hanya dapat dipakai oleh satu panggilan percakapan dalam satu satuan waktu .
Sirkit Adan B dikaitkan jika sirkit ab sedang menggenggam sebuah pangggilan atau percakapan
atau dengan kata lain sirkit tersebut sedang diduduki oleh suatu panggilan. Dinyatakan bbas
(idle) apabila tidak ada panggilan yang dating atau ada panggilan datang tetapi tidak berhasil
menduduki sirkit karena suatu kesalahan .

BESARAN DAN SATUAN TRAFIK


Trafik pada telepon dibagkitkan oleh sejumlah pelanggan dalam suatu proses
pemanggilan mulai dari saat pemanggil mengangkat hand set pesawat telepon,
menekan/memutar nomor yang dituju , penyambungan di level sentral (selector ,crss bar ,marker,
register ,prosessor , dan lain-lain ) sehinggga tiap peralatan dapat diidentifikasi lama waktu
pemakaiannya (besar trafik). Ukuran/besaran trafik dapat ditentukan sebagai berikut :

Misalkan link antar sentral P dan Q terdiri dari N=3 saluran/sirkit pengamatan terhadap sirkit
-sirkit dilakukan selama T=25 menit. Selama waktu tersebut terdapat n=10 panggilan dinyatakan
dengan t yang barunya digambarkan sebagai berikut :
Volume trafik : jumlah waktu dari masing-masing penduduka pada seluruh saluran/sirkit .
Total waktu pendudukan = tt2 +…..+ t10 = 41 mnt atau

v = panggilan ke 1,2,3,….n
tv =lamanya waktu pendudukan panggilan ke v
V = volume trafik(detik/menit/jam)
Dengan cara lain ,volume trafik dapat ditentukan dengan mengalkan jumlah panggilan dengan
rata-rata waktu pendudukan sebagai berikut:
Rata-waktu pendudukan = total waktu pendudukan /jumlah pangilan
= 41 mnt /10 = 4,1 mnt
Volume trafik = jumlah panggilan waktu rata-rata pendudukan
= 10 4,1menit =41 menit
waktu rata-rata pendudukan disebut dengan”mean holding time” atau dengan notasi h bila
jumlah panggilan yang datang adalah n maka rumus volume trafik menjadi:
Intensitas trafik adalah jumlah waktu pendudukan per satuan waktu atau volume trafik (v) dibagi
dengan periode waktu pengamatan (t) =4,1 mnt /2,5mnt = 1,64

A = intensitas trafik
Rumus lain dari intensitas trafik dapat diperoleh dngan mengalikan jumlah panggilan per waktu
pengamatan dengan waktu rata-rata pendudukan atau :

Dimana A = intensias trafik


Y = jumlah panggilan per satuan waktu pengamatan
H = mean holding time

Besaran trafik dapat juga dihitung dengan metode scaning yaitu dengan mengamati
keadaan sirkit apakah sedang diduduki atau idle dengan demikian akan dapat dihitung berapa
lama hanya satu srkit diduduki berapa lama hanya 2 sirkit diduduki dan seterusnya. Frekuensi
scanning disesuaikan dengan lamanya periode waktu pengamatan misalkan pada contoh kasus
diatas frekuensi scanning adalah 10 kali atau setiap 2,5 menit .Besar trafik dapat dihitung dengan
metode berikut :

Jumlah waktu sibuk (diduduki) untuk :


p=0 adalah 1menit
p=1 adalah 7 menit
p=2 adalah 8 menit
p=3 adalah 6 menit
Volume trafik = 0 1 172836 = 41 mnt
Intensitastrafik = 41/25 = 1,64

Secara umum dapat diruskan sebagai berikut :


Dimana :
p = jumlah sirkit yang diduduki (p= 0,1,2,….N)
tp =lamanya sejumlah p sirkit diduduki

Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa intensitas trafik tidak memiliki satuan,
sebagai penghargaan kepada A.K Erlang yang pertama menyelidiki trafik telekomunikasi, maka
ditetapkanlah satuan intensitas trafik dalam Erlang .Dimana pengertian 1 Erlang adalah apabila
sebuah sirkit diduduki secara terus-menerus selam satu jam. Istilah intensitas trafik untuk
selanjutnya hanya disebutkan dengan besar trafik atau trafik saja. Sebagai gambaran ,apabila
besar trafik (intensitas trafik) adalah 25 Erlang ,artinya : Sebuah sirkit diduduki secara terus-
menerus selama 25 jam , atau 25 buah sirkit diduduki secara terus-menerus selama 1jam atau 10
buah sirkit diduduki secara terus-menerus selama 2,5 jam dsb.

Satuan trafik lain yaitu : Trafik Unit (TU),Vrkehrseintheit (VE),Cent Call Second
(CCS),Unit Calls (UC),Apples Reduitstal Heure Chargee (ARCH)dan Equested Busy Hour
Call(EBHC).Hubungan satuan-satuan di atas digambarkan sebagai berikut :
Erlang = 1 TU = 1VE
1 CCS = 1 HCS = 1 UC
1 ARCH = 1 EBHC
MACAM TRAFIK

Dalam telekomunikasi, dikenal 3 (tiga) jenis trafik, yaitu:


 Trafik yang ditawarkan ke sytem jaringan (offered traffic) = Ao
 Trafik yang dimuat dalam system (carried traffic) dan = Ac
 Trafik yang ditolak oleh system (rejectd traffic) = Ar

Besar trafik Ac diukur dengan metode scanning, sedangkan besar trafik Ao diestimasi
dengan menambahkan trafik yang dimuat dan kemungkinan (probabilitas) trafik yang ditolak.

Dalam mendisain jaringan antar sentral , jumlah sirkit yang harus diinstalasi tidaklah
mungkin menyediakan sebanyak jumlah pelanggan dengan demikian, akan ada kemungkinan
sejumlah panggilan ditolak (tidak terlayani) saat sirkit diduduki. CCITT sendiri telat
merekomendasikan bahwa jumlah panggilan yang diperbolehkan ditolak tidak boleh lebih dari
1% . Artinya bila ada 100 panggilan yang dating bersamaan, hanya satu panggilan yang
diperkenankan ditolak (dibuang dari system). Besar probabilitas yang dapat ditolak dinyatakan
dengan symbol “B”atau sering juga disebut sebagai Probabilitas blocking dilihat dari segi
pelayanan istilah probabilitas blocking dinyatakan dengan “Grade of service” (GOS). Besarnya
probabilitas blocking untuk sejumlah panggilan identik dengan probabilitas trafik yang ditolak.
Sehingga besar Ar dapat dinyatakan dengan :

Ar = Ao B
Karena Ao = Ac + Ar, maka trafik Ao dapat dihitung dengan persamaan :

KARAKTERISTIK TRAFIK

Variasi Trafik
Sumber trafik adalah pelanggan. Kapan dan berapa lama pelanggan mengadakan
pembicaraan telepon tidak dapat ditentukan lebih dulu. Jadi trafik ini besarnya merupakan besar
statistic dan kuantitasnya hanya dapat diselesaikan dengan statistik dan teori probabilitas. Jumlah
panggilan merupakan fungsi waktu, sedang variasi dari jumlah panggilan tersebut sama dengan
variasi trafik. Bila trafik dalam suatu system peralatan telekomunikasi diamati akan terlihat
bahwa harganya akan berubah-ubah (bervariasi). Variasi trafik terjadi dalam interval waktu:
Menit ke menit
Jam ke jam
Hari ke hari
Musim ke musim (hari besar, musim liburan, dan lain-lain).

Variasi dalam waktu yang pendek (dalam satu jam) terlihat bahwa perubahannya tidak
teratur, dapat naik atau dapat turun ataupun tetap. Besar perubahan berkisar diharga rata-ratanya.
Teori trafik diterapkan pada kondisi selama jam sibuk, dimana variasi pada umunya terjadi
sekitar harga rata-ratanya. Kurva trafik dalam satuan waktu dapat dilihat pada figur-figur
dibawah ini:
Pada kurva figur diatas terlihat bahwa pada kira-kira jam 11.00 nilai trafik merupakan yang
tertinggi hal ini karena ternyata sumbangan trafik terbesar berasal dari pelanggan-pelanggan
bisnis. Bila pengamatan trafik tersebut dilakukan pada hari-hari lain, bentuk kurvanya tidak tepat
sama, mungkin nilai tertingginya terjadi pada sekitar jam 10.30 lagi pula, nilai trafik tertingginya
pun tidak sama, tetapi pola kurvanya hampir sama (terdapat nilai tertinggi dan ada pula puncak
lainnya yang lebih rendah). Dari kurva tersebut dibuat pengertian-pengertian sebagai berikut:

Jam sibuk (Time Consistent Busy Hour)


Yaitu periode satu jam (60 menit ) dalam satu hari dimana trafiknya mempunyai nilai tertinggi
dalam jangka lama. Jadi jam sibuk ini didapat dari kurva rata-rata dari banyak kurva (banyak
hari). Penentuan TCBH didasarkan kepada :
 Average Busy Season Busy Hour adalah rata-rata trafik tertinggi dalam tiga bulan
berturut-turut selama satu tahun.
 10 High Day Busy Hour adalah rata-rata trafik didalam 10 hari tersibuk selama satu
tahun.
PERILAKU SISTEM PELAYANAN
JARINGAN TELEPON

Untuk mengekstimasikan tingkat konsentrasi trafik di jaringan telekomunikasi,digunakan


analisa formulasi dari model jaringan secara tepat. Analisa formulasi demikinan dikatakan
formula kongesti trafik. Di dalam bab ini akan dijelaskan beberapa formulasi kongesti tarfik
yang berkaitan dengan perilaku system pelayanan yaitu , system hilang (Loss), System
tunda(Delay), System kombinasi Loss dan Delay dan System luap(Over Low).

SYSTEM HILANG (LOSS)


System Loss merupakan salah satu model jaringan telekomunikasi yang menggambarkan
suatu system dengan N defice full Availability yang melayani Call berasal dari M buah sumber
(M > N). Dengan asumsi pelayan , 1 Call dilayani oleh 1 Device , maka dalam system Kongesti
untuk sejumlah N buah Call dari N sumber. Bila dalam kondisi tersebut datang Call baru, maka ,
Call baru tersebut ditolak dan dibiarkan Loss. Modul jaringan telekomunikasi dengan mekanisme
kongesti seperti tersebut di atas disebut System Loss. Kondisi tersebut digambarkan dalam
keadaan kesetimbanag statistic sebagai berikut.

Untuk menjelaskan perilaku system dalam suatu formula yang sederhana maka system
sering digambarkan dengan perubahan kondisi sebagai berikut ,
Dimana :
a = rate rata-rata kedatangan call/panggilan persatuan waktu
s = waktu rata-rata untuk melayani 1 Call
1/s = rata-rat Call yang dapat dilayani persatuan waktu

Distribusi Erlang-B
Distribuasi Erlang-B ini didapat dari keadaan :
· Sumber panggilan tak terhingga
· Pola lamanya waktu pendudukan berdistribusi exponensial negative
· Jumlah saluran yang menampung terbatas
· Keadaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Rumus Erlang-B diturunkan dengan diagram kondisi dan persamaan kesetimbangan.

Istilah dalam perilaku pelayanan


Call Congestion
Menunjukan perbandingan jumlah panggilan yang ditolak dengan jumalh semua panggilan
yang datang selam satu jam sibuk.

Time Congestion
Menunjukan bagian dari waktu diman semua saluran sibuk .
tetapi bila kedatanganya acak , berarti rate datangnya panggilan sama dengan a, tetapi sama
terus apakah ada kongesti atau tidak , maka time Congestion sama dengan call congestion
(berbeda sedikit).

Ada dua sifat penting dari rumus Erlang tersebut :


1. Untuk b tertentu dengan bertambah besarnya k akan diperlukan N saluran yang lebih
besar pula.ini berarti makin besar saluran makin baik efisiensinya. Ini merupakan
keuntungan bila bekerja dengan N besar.
2. Kepekaan terhadap perubahan trafik .Pada berkas saluran yang besar akan lebih besar
pula bila dibandingkan dengan pada berkas saluran yang lebih kecil.ini merupakan
kerugian bila bekerja dengan N besar

Selanjutnya hasil perhitungan rumus Erlang telah di sajikan dalam table dan beberapa
software. Ukuran kongesti trafik dari formula Erlang-B adalh satu jam sibuk tertentu. Pada
dasarnya karena trafik berfariasi rata-rata trafik kongesti terukur lebih keci daripada harga
estimasi formula Erlang 2.

Kondisi Poisson
Situasi Poisson diasumsikan sebagai berikut :
1. Sumber panggilan tak terhingga
2. Pola lamanya waktu pendudukan berdistribusi exponensial negative.
3. jumlah saluran yang menampung tak terbatas
Dengan asumsi ini system tidak akan pernah kongesti . seperti pada Erlang-B , Offred traffic
dinyatakan sebagai berikut :
A = a.s , di mana a = calling rate dan s = lamanya waktu pendudukan

Kondisi Engset
Asumsi yang di gunakan dala situasi engset adalah ,
1. N < M
2. M terbatas
3. Call yang datang berdasarka Kuasi atau random, yaitu setiap sumber dapat dapat
menimbulkan call secara random dengan rata-rat kedatangan ‘a’ bila dalam kondisi idle.
Dengan demikinan harga rata-rata kedatangan call ke dalam system adalah (M-k) .a
dimana k adalah jumlah sumber yang sedang sibuk . Sehingga besar Offred traffic dari setiap
sumber yang bebas adalah

Q = a.s

SYSTEM TUNDA ATAU DELAY


Berbeda dengan system loss maka pada system delay model jaringan telekomunikasi
digambarkan sebagi system dengan N Device beserta ng tidak dibatasi untuk melayani M buah
sumber M > N Pada saat system kongesti ( N device sedang sibuk ) kemudian datang panggilan
baru maka panggilan tersebut tidak ditolak namun di buffer tunggu untuk proses lebih lanjut.
Kondisi ini digambarkan dalam kesetimbangan statistic background :
DASAR PENGUKURAN TRAFIK

1. Menentukan dimensi peralatan/sirkit guna mengatasi stagnasi/untuk kebutuhan peralatan


dan perencanaan baik jangka pendek ataupun panjang.
2. Melacak letak kegagalan.
3. Mendeteksi kondisi peralatan maupun sirkit.
4. Mengetahui kerja jaringan (Network Performance).
5. Mengetahui mutu pelayanan jaringan telekomunikasi (Quality of Service).

KEGUNAAN PERHITUNGAN TRAFIK


Kegunaan perhitungan trafik adalah kita dapat mengetahui :
1. Jumlah rata-rata call yang serempak yang terjadi selama satu periode.dan biasanya diukur
dengan satuan erlang.
2. Banyaknya permintaan percakapan yang terjadi selama satu periode sama dengan rata-
rata
3. waktu genggam (average holding time) dari percakapan-percakapan yang terjadi dalam
periode tertentu.
4. Kapan saat-saat dimana para pengguna telepon banyak menginginkan sambungan
telepon.
5. Berapa lama durasi para pengguna telepon

FUNGSI PENGUKURAN.
Operasi Trafik.
Operasi Trafik adalah suatu pengawasan sehari-hari dari status dan performance (unjuk kerja)
trafik dari sentral dan jaringan.Pengawasan sehari-hari dari status dan performance yaitu :
Membandingkan status dan unjuk kerja hasil ukur dengan tolak ukurnya.
Mengusulkan perbaikan/pembenahan lamhal:
1. Perubahan route.
2. Pencegahan kemacetan.
3. Perbaikan pelayana.
4. Kerjasama dengan unsur lain yang terkait.
5. Penetapan rekayasa trafik dan perencanaan fasilitas baru.

Administrasi Trafik.
Administrasi Trafik adalah menjamin agar trafik yang disalurkan ke sentral dan jaringan
terbagi dengan rata dan seimbang. Hal ini diperoleh dengan perhitungan yang cermat mengenai
jumlah peralatan dan sirkit pada jaringan berdasarkan pengukuran trafik dan analisa serta
evaluasinya.
Menurut Jangka Waktunya Fungsi Pengukuran Dibagi dua :
1. Fungsi Pengukuran Trafik Jangka Pendek yaitu menghindarkan timbulnya stagnasi dan
mengoptimalkan trafik pada route,peralatan dan sirkit yang ada :
 Apakah seluruh perangkat berfungsi dengan baik.
 Apakah seluruh peralatan dan sirkit yang ada sudah berfungsi maksimal.
 Apakah peralatan dan sirkit yang ada telah dipenuhi oleh sejumlah percakapan yang
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan
2. Fungsi Pengukuran Trafik Jangka Panjang,yaitu untuk perencanaan pembangunan yang
paling sedikit meliputi jangka waktu 1 – 2 tahun mendatang.

Anda mungkin juga menyukai