PENDAHULUAN
Potensi batubara Indonesia masih memungkinkan untuk lebih di
tingkatkan lagi dengan memberikan prioritas yang lebih besar pada
pengembangan dan pemanfaatannya untuk meningkatkan peranan peranan
batubara menjelang tinggal landas pada awal pelita VI . salah satu
dukungan yang di sarankan adalah pemantapan terencanaan dan
pelaksanaan produksi secara terpadu , sehingga kapasitas produksi selalu
dapat memenuhi peningkatan permintaan batubara baik dari dalam negeri
maupun luar negeri ( kesimpulan lokakarnya enegim di Jakarta 10 agustus
1988 )
macam teori :
a. Teori Insitu
b. Teori Drift
a) Posisi goeteknik
b) Topofrafi
c) Iklim
d) Penurunan
e) Umur geologi
f) Tumbuh-tumbuhan
g) Dekomposisi
j) Metamorfosis organic
a. Posisi Goeteknik
b. Topografi (Morfologi)
Morfologi dari cekungan pada saat pembentukan
gambut sangat penting karena menentukan penyebaran
rawa-rawa dimana batu bara tersebut terbentuk . topografi
mungkin mempunyai efek yang ter batas terhadap iklim dan
keadaannya bergantung pada posisi geotektonik.
c. Iklim
d. Penurunan
e. Umur Geologi
f. Tumbuhan
g. Dekomposisi
j. Metamorfasa Organic
Keterangan :
Cellulose (zat organic) yang merupakan zat pembentuk batubara.
Unsure C dalam lignit lebih sedikit di banding bitumine. Semakin
banyak unsur C lignit semakin baik mutunya.unsur H dalam lignit lebih
banyak di bandingkan pada bitumine. Semakin banyak unsur H lignit
makin kurang baik mutunya. Senyawa CH4 ( gas metan ) dalam lignit
lebih sedikit di banding dalam bitumine.Semakin banyak CH4 lignit
semakin baik kualitasnya.
b) Bentuk pinch
e) Bentuk fault
f) Bentuk fold
b) Bentuk Pincih
Bentuk ini di cirikan oleh perlapisan yang menipis di
bagian tengah , pada umumnya dasar dari lapisan
batubara merupakan batuan yang plastis misalnya
batulempung sedang di atas lapisan batubara secara
setempat di tutupi oleh batupasir yang secara lateral
merupakan pengisian suatua alur .
e) Bentuk Fault
f) Bentuk Fold
Batu bara merupakan salah satu jenis bahan bakar untuk pembangkit
energy , di samping gas alam di minyak bumi . berdasarkan atas cara
penggunaanya sebagai penghasil energy di klasifikasikan :
adalah :
a. Combustible materials
− Fixed carbon
− Hydrocarbon compounds
− Sulfur
− Nitrogen
2. SIFAT BATUBARA
H C C
H
H C C
H
H H
H- C - H -H
H H
Hasil pembakaran
Sisa pembakaran
Perlu di ketahui , kususnya dalam industry semen apabila hal tersebut akan
mengganggu kualitas hasil semen,
a. Analisa proksimat
b. Analisa ultimat
c. Nilai kalor
d. Total sulfur
e. Anaalisa abu
4. Gambut ( peat )
Batu bara dengan volatile matter tinggi akan menghasilkan nyala yang
panjang di atas grate fire dan batubara dengan kadar volatile rendah akan
menghasilkan nyala yang pendek , oleh karenanya antarsit dapat disebut
dengan short flaming coal dan bitumine disebut sebagai long flaming coal.
Akan tetapi batubara menghasilkan produk yang berbeda bila di bakar dalam
bentuk batubara halus di dalam tanur putar ( pada industry semen ).
Long flaming coal bila di bakar dalam tanur putar sebagai batubara halus
akan teruai dengan segera dan volatile matter yang menguap akan terbakar
dengan cepat short flaming coal mengandungn sedikit volatile matter bila di
bakar di dalam tanur putar sebagai batubara halus akan terurai secara
lambat sehinggal akan terbakar dalam jamgka waktu yang lebih panjang .
Seperti di ketahui batubara terjadi oleh proses alam , sehingga hal ini
tersebut dalam praktek sukar di laksakan , oleh karenanya perlu di rekayasa
peralatan , yang akan di pergunakan.
Dari uraian tersebut apabila batubara di bakar dalam keaadan butir halus
dalam tanur dapat di simpulkan sebagai berikut. ( table 8, )
3. TERJADINYA IMPURITIES
4. Tingkat oksidasi
SG : specific gravity
Mikrolitotipe
Vitrit Vitrinit > 95%
1. Maceral Liptit Liptinit > 95%
inertit Inertinit > 95%
Klarit Vitrinit + liptinit > 95%
Durit Vitrinit + inertinit >
Vitrinetit 95%
2. maceral Liptinit + inertinit
>95%
2. DRAJAT BATUBARA
KATA PENGANTAR
Fosil tumbuhan atau lebih dikenal dengan nama batubara dan gambut
merupakan bahan galian organic padat yang terdapat cukup banyak di
Indonesia . sebelum perang dunia kedua meletus, batubara merupakan
bahan bakar utama, hal ini dapat di lihat bahwa kapal laut, kereta api dan
mesin –mesin industry di gerakan dengan bahan bakar batubara ,
DAFTAR ISI
HALAMA
JUDUL………………………………………………………………………………
…………………… i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………
……………………….ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………
…………………… iii---------------------------------------------------------------
BAB 1 . PENDAHULUAN
……………………………………………………………………………………
1
1. Peranan batubara di
Indonesia…………………………………………………………………
1
1. Tempat terbentuknya
batubara…………………………………………………………………2
2. Factor yang
berpengaruh………………………………………………………………
………… 3
4. Reaksi pembentukan
batubara………………………………………………………………… 7
1. Jenis
batubara……………………………………………………………………
………………… 12
2. Sifat
batubara……………………………………………………………………
……………………13
3. Terjadinya
impurities…………………………………………………………………
……………18
BAB 4 KOMPONEN PEMBENTUKAN
BATUBARA…………………………………………………19
1. Komposisi petrologi
batubara………………………………………………………………
20
2. Derajat
batubara……………………………………………………………………
……………… 24
BAB 5 LAMPIRAN
GAMBAR……………………………………………………………………………
… 25
Skema pembentukan
batubara………………………………………………………25
Cekungan
pengendapan………………………………………………………
…………26
Lignit…………………………………………………………………
……………………………27
LAPORAN
GANESA BATU BARA
Disusun oleh :
DEKY
NPM: 08.11.108.701602.000273