Membuat Instalasi Biogas
Membuat Instalasi Biogas
Barusan beberapa minggu lalu istri saya dapat kesempatan dolan-dolan ke desa pelosok
sampai dengan Kebumen. Ada sebuah desa namanya Bonjoklor, Kecamatan Bonorowo,
Kabupaten Kebumen dan kemudian bertemu dengan Kelompok Tani Teladan (KTT) Ngudi
Luhur.
Sebuah oleh-oleh berupa dua lembar kertas fotocopyan disertinja uraian penjelasan dari dia
sangat memancing rasa ingin tau saya. Ini bukan sekedar gambaran kesahajaan desa atau
kapitalisasi teknologi. Ini adalah inovasi teknologi masyarakat desa untuk berkarya dengan
segenap kemampuan yang ada.
Konon, mereka telah berhasil membuat instalasi daur ulang tinja dengan menggunakan biaya
sangat murah. Per instalasi yang dikerjakan di satu KK ini total biayanya (non tenaga kerja)
adalah 319.000 rupiah dengan potensi penghematan kebutuhan minyak tanah sebesar
1.260.000 rupiah per tahun.
Latar Belakang
Salah seorang teman saya menyebutkan bahwa paling ideal, instalasi pengolah tinja ini
menggunakan drum untuk tampungan tinja. Tetapi, jangankan untuk drum, untuk membuat
bak tembok saja butuh biaya sekitar 3 juta. Maka berikut alternatif instalasi tinja yang
mungkin dikembangkan.
Dalam fotocopyan itu, disebutkan bahwa KTT Ngudi Luhur menampung buangan tinja 2 ekor
sapi dalam kantong plastik ukuran 7 meter lebar 1 meter. Plastik ini sering disebut sebagai
plastik polietilen. Karakter plastik ini adalah tebal, biasa digunakan untuk kemasan makanan
ataupun kacang di industri besar.
Plastik tersebut dibuat sedemikian rupa menyerupai tabung yang rapat sehingga gasnya
tidakngabar ataupun bocor. Gas inilah yang bisa dipakai untuk menggantikan bahan bakar
minyak tanah untuk memasak. Dibutuhkan piranti penekan seberat 2 kg untuk menjaga agar
gas bisa tersalur ke kompor dengan hitungan setara dengan bahan bakar minyak tanah 1 liter
per hari. Pasokan ini bisa untu
mencukupi kebutuhan memasak keluarga kecil sejumlah 3 – 5 orang anggota keluarga.
Produksi biogas bisa dihitung:
Kebutuhan minyak tanah rata-rata per KK setara dengan produksi biogas di atas. Sehinggai
keuntungan dari kebutuhan ataupun pengeluaran akan minyak tanah akan tertutupi dengan
pemanfaatan biogas ini. Sehingga penghematan per tahun = 1.260.000 (diluar biaya
pembuatan instalasi)
Berikut skema pembuatannya: bisa dilihat di bawah. Instalasi ini lumayan bertahan lama
selama tidak terbakar, tidak dibocori oleh binatang, anak-anak ataupun akar tanaman.
KESIMPULAN
Teknologi ini sangat menolong masyarakat pedesaan yang selama ini bergantung kepada
kebutuhan minyak tanah. Teknologi ini bisa digunakan untuk sumber gas lainnya seperti tinja
manusia, tinja unggas ataupun sejenisnya dengan volume yang setara.