Anda di halaman 1dari 8

www.buyayahya.

org
.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

DAKWAH TUGAS SEMUA

Dunia dakwah adalah dunia cahaya dan lautan cahaya yang menerangi jiwa raga dan semesta
dengan petunjuk risalah Rasulillah SAW. Gebyar dan gemerlapnya sebuah kota jika tidak
dibarengi dengan petunjuk Risalah Rasulullah tidak akan membangun moral dan kemanusiaan.
Maka risalah Rasulullah sebagi cahaya harus senantiasa di hadirkan seirama dengan setatus
kemulyaan umat Rasulullah SAW sebagai (khoiro ummatin ukhrijat linnasi) umat terbaik yang
dihadirkan oleh Allah ke muka bumi ini. Mulya karena mambawa cahaya, mengantar cahaya
kepada yang membutuhkanya.

Dakwah dalam makna mengajak diri dan orang lain kepada kebaikan dan menjauhkan diri dan
orang lain dari kemungkaran. Semua dari kita yang merasa umat Rasulullah SAW harus bisa
mengambil bagian dari tugas dakwah ini. Siapapun kita, yang kaya yang miskin yang pandai dan
yang bodoh selagi umat Rasulullah SAW ia harus ikut dalam program mengajak kepada kebaikan
dan menjauhi kemungkaran.

Prinsip dakwah :
1-Membangun keikhlasan kepada Allah degan menitik beratkan kepada:
A-Memahami dakwah sebagai jihad yang menuntut perjuangan dengan harta dan
jiwa(biamwalihim waanfusihim).
B-Berusaha untuk melibatkan diri sendiri dalam pengorbanan jiwa, raga dan harta sebelum
orang lain.
C-Berbanggalah jika ada orang lain yang telah berhasil dalam perjuaangan yang serupa dengan
yang Anda emban.
D-Bantulah orang yang seperjuangan dengan Anda agar berhasil baik dengan doa, materi jika
ada atau hanya sekedar ikut mempromosikan majlis, program dan perjuanganya .

1
www.buyayahya.org
.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

2-Jangan menunggu kaya dan pintar.


Suatu ketertiggalan jika mau ber-amar ma'ruf nahi mungkar menunggu kaya atau pintar. Akan
tetapi keinsyafan akan tugas inilah yang akan menghantar seseorang untuk bersemangat tinggi
dalam berdakwah dan ber-amar ma'ruf nahi mungkar.

Jika Anda orang berilmu lakukanlah tugas dakwah semampu Anda tanpa menunda waktu
sesaatpun .Jika kemampuan Anda hanya dakwah kepada tetangga karena anda tidak mepunyai
kendaraan, maka lakukanlah sesuai kemampuan Anda sejauh kaki mampu melangkah. Dan
disaat Anda di karuniai sepeda,pergilah ketempat yang lebih jauh dan begitu seterusnya.

Jika Anda orang kaya tetapi Anda tidak berilmu. Ambilah bagian dakwah Anda sesuai dengan
kemampuan Anda . Anda memang tidak boleh berceramah atau memberi fatwa karena Anda tidak
berilmu akan tetap Anda bisa berdakwah dengan mengumpulkan orang senbanyak-banyaknya
dengan harta Anda dan setelah itu ada mendatangkan orang yang berilmu untuk menyampaikan
pesan-pesan keagamaan kepada orang yang Anda kumpulkan.

Jika anda tergolong orang yang tidak berilmu dan tidak berharta, itu bukan berarti Anda tidak
bisa menjadi juru dakwah dan kelompok umat terbaik. Anda bisa dengan tenaga Anda datang
kesana kemari mengajak orang lain agar memasuki Majlis ilmu para ulama di sekitar Anda atau
anda menjadi tukang sapu atau penjaga sebuah lembaga dakwah dan majlis taklim. Sungguh jika
Anda tulus dengan kinerja Anda itu anda bisa duduk bersama para ulama di akhirat nanti
biarpun Anda adalah orang yang tidak berilmu.

Penyakit dalam media dakwah :


1-Tawaduk bukan pada tempatnya. Artinya Ada sesorang yang telah memiliki bekal ilmu akan
tetapi ia tidak segera bangkit ambil bagian dalam dakwah dengan alasan belum waktunya, masih
ada yang lainya, gak enak dengan yang sepuh dan sebagainya. Padahal urusan mencari
kemulyaan seseorang harus berlomba dan merasa kalau dirinya adalah yang paling butuh kepada
kebaikan tersebut.Di jelaskan oleh para Ulama (aliitsaru fittaqorrubi makruhun)mendahulukan
orang lain dalam urusan ibadah adalah makruh. Dalam kebaikan seseorang harus
fastabiqulkhoirot, berlomba dalam kebaikan dengan senantiasa memperhatikan tatakrama.

2
www.buyayahya.org
.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

2- Tidak senang dengan adanya orang yang hendak muncul di dalam dunia dakwah. Ini adalah
kendengkian yang amat berbahaya.Tidak ada dengki yang lebih mengerikan dan membahayakan
melebihi dari dengkinya orang yang terjun di dunia dakwah. Sehingga setiap kali ada orang yang
hendak muncul di medan dakwah ini orang –orang dengki itu berusaha menghalangi baik dengan
omongan atau tingkah laku .

Dua hal Inilah yang menjadikan para calon-calon pejuang baru merasa ragu atau bahkan takut
untuk tampil. Sehingga semakin hari media dakwah semakin jauh dari mereka. Dari sinilah
kenapa sering kita ketemukan orang menuntut ilmu agama bertahun-tahun ternyata setelah
pulang kegiatangya sangat jauh dari media dakwah.

Wallahu a'lam bishshowab.

3
www.buyayahya.org
.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

SEKILAS TENTANG BUYA YAHYA

Kedatangan Yahya Zainul Maarif (yang lebih akrab disapa Buya Yahya) ke Cirebon pada akhir
tahun 2005 dalam rangka mejalankan tugas dari gurunya Rektor Universitas Al Ahgaff
Almurobbi Profesor Doktor Al Habib Abdullah bin Muhammad Baharun (seorang guru yang
sangat berpengaruh didalam perjalanan ilmiah Yahya) untuk memimpin Pesantren Persiapan
bagi mahasiswa sebelum kuliah ke universitas Al Ahgaff di Yaman . Untuk menjalankan
aktivitasnya, Yahya dengan teman-temanya Habib Hasan Aljufri, ustadz budi abdullathif,ustadz
Abdul Aziz Muslim dan ustadz Fathurrahman mengontrak tempat di Ponpes Nuurussidiq,
Tuparev-Cirebon. Itu berlangsung hingga pertengahan 2006. Dan saat itu Yahya belum
mendapatkan izin dari gurunya untuk berdakwah ke masyarakat.

4
www.buyayahya.org
.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

Pada pertengahan 2006 Buya Yahya menghadap kepada gurunya di Yaman dan mulai saat itu ia
telah diizinkan untuk berdakwah di masyarakat. Buya Yahya memulai berdakwah dari hal yang
kecil, tidak memaksa dan apa adanya. Dengan penuh kesabaran Buya Yahya memasuki musholla-
musholla kecil hingga akhirnya di mudahkan oleh Allah untuk membuka majlis- majlis taklim di
Masjid terbesar di Cirebon masjid Attaqwa alun-alun setiap senin malam selasa yang semula
hanya dihadiri 20 orang hingga saat ini jamaah hampir memenuhi ruangan dalam masjid. Ia
meyakini kemudahan ini diberikan oleh Allah karena berkat ridha para gurunya lebih khusus lagi
adalah Habib Abdullah Baharun.

Bersamaan itu juga Buya Yahya membuka majlis taklim bulanan di berbagai tempat hingga 29
majlis yang beliau asuh di Cirebon Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten
Kuningan. Diantaranya adalah majlis yang diadakan masjid Al-Imam alun-alun kota Majalengka,
masjid al Istiqomah Cilimus Kuningan, masjid Pertamina Klayan, masjid Almustaqim Weru dan
beberapa swalayan dan toserba, seperti Yogya, Matahari Department Store Grage, Lembaga
Pemasyarakatan Kesambi dll. Majlis yang Yahya asuh diberi nama Majlis Al- Bahjah sekaligus
nama pesantren yang saat ini ia rintis.

Tahap perkenalan Buya Yahya dengan masyarakat disamping kesabaranya untuk bersilaturrahmi
ke musholla-musholla dan masjid-masjid. Kebetulan Yahya pada pertengahan 2006 selama satu
tahun sempat berjuang di stasiun radio Salma 101 FM yang saat itu Buya Yahya mendapatkan
kepercayaan sebagai direktur operasional radio tersebut. Dan selama itu pula Buya Yahya
mencoba menghadirkan dakwah lewat radio dengan membuat program pesantren udara dengan
memadatkan acara radio dengan pengajian pengajian .

Di media cetak Buya Yahya juga ikut berdakwah. Selama bulan romadhon yang lalu Buya Yahya
mengasuh rubrik tanya jawab di koran harian umum Radar Cirebon. Dan sampai saat ini juga
masih aktif mengisi artikel diharian tersebut disetiap hari Jumat dalam Oase Iman. Buya Yahya
mengasuh rubrik masail diniyah disebuah majalah Islami Al-Basyirah yang terbit di jawa timur.
Dan alhamdulillah saat inipun Buya Yahya dan tim dakwahnya (atas pertolongan Allah )bisa
menghadirkan Website media dakwah online dalam upaya membidik semua celah kehidupan
manusia untuk bisa diisi dengan dakwah dan pada tgl 10 januari 2010 menghadirkan radio
dakwah RADIO QU 107.9 FM

5
www.buyayahya.org
.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

Perjalanan Ilmiah Yahya


Sebelum ke Yaman Pendidikan dasar hingga SMP diselesaikan dikota kelahirannya. Disamping
itu juga mengambil pendidikan agama di Madrasah Diniyah yang dipimpin oleh seorang guru
yang soleh KH. Imron Mahbub di Blitar. Setelah itu melanjutkan pendidikannya di pesantren
Darullughah Wadda’wah di Bangil Pasuruan Jatim dibawah asuhan al Murobbi Al Habib Hasan
bin Ahmad Baharun, yaitu pada tahun 1988 hingga 1993. Pada tahun 1993 hingga 1996
mengajar dipesantren Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan. Pada tahun 1996 berangkat ke
univ al-Ahgaf atas perintah sang guru Habib Hasan Baharun hingga akhir 2005.
Yahya selama 9 tahun di Yaman belajar fiqih diantaranya kepada para Mufti Hadramaut Syekh
Fadhol Bafadhol, Syekh Muhammad Al Khotib, Syekh Muhammad Baudhon, dan Habib Ali
Masyur bin Hafid. Selama di Yaman, ia pun belajar Ilmu Hadits diantaranya kepada DR. Ismail
Kadhim Al-Aisawi dari Iraq , Habib Salim Asysyathri dan Sayyihd Ahmad Bin Husin Assegaf.
Dari Habib Salim Asysyatiri, Buya Yahya sempat mengambil beberapa disiplin ilmu diantaranya
fiqih,aqidah, ulummul quran dan mustholah alhadits. Biarpun Buya Yahya tidak tinggal
dipesantren (rubath) Habib Salim Asysyathri, Buya Yahya mendapatkan kesempatan yang sangat
banyak untuk belajar dari beliau. Sebab dipagi hari Habib Salim mengajar di kampus dan sore
hari hingga malam Buya Yahya mendapatkan waktu khusus selama hampir 2 tahun untuk belajar
dari beliau 4 kali dalam seminggu mulai ashar hingga isya di Rubath Tarim.
Hadits dan ilmu haditsnya di ambil dari beberapa guru diantaranya adalah Dr Ismail Kadhim al
Aisawi dan Secara khusus Ilmu ushul fiqihnya diambil dari beberapa pakarnya diantaranya; Syeh
Muhammad Al-Hafid Assyingqithi, Syeh Muhammad Amin Assyinqiti dan Syeh Abdullah Walad
Aslam Assyinqiti (semuanya adalah dari Syinqiti–Mortania yang mereka adalah para ulama
dalam madhab maliki) dan DR Mahmud Assulaimani dari mesir.

Ilmu bahasa Arabnya di ambil dari Syekh Muhammad Alhafid Assyinqiti, dengan kitab terakhir
yang di kaji adalah Thurah uquduljuman dalam ilmu balaghoh ,thurroh lamiyatul afal dalam ilmu
shorof dan thurroh Alfiyah Ibnu Malik dalam ilmu nahwu yaitu Alfiyah Ibnu Malik dengan
tambahannya menjadi 2800 nadhom. Ilmu fiqih perbandinganya diambil diantaranya dari Prof
DR. Ahmad Ali Toha Arroyyan dari Mesir seorang Alim dari madhab maliki.
Buya Yahya sempat mengajar di Yaman selama 3 tahun di Fakultas Tarbiyah dan Dirosah
Islamiah (khusus putri) Universitas Al-ahgaf. Sekarang Buya Yahya aktif berdakwah di
masyarakat dan mengasuh majlis Albahjah dan pesantren Albahjah yang berpusat di kota
Cirebon Jawa Barat.dan Alhamdulillah mulai tgl 10 Januari 2010 mendirikan Radio Dakwah
Radio QU 107.9 FM Cirebon dan mengisi di berbagai Media seperti Cirebon TV, Jaringan WADI
FM, Ras Fm Jakarta, dan berbagai majelis di Kota Jabotabek

6
www.buyayahya.org
.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.
Guru-guru Buya Yahya.
Ada dua guru murobbi Buya Yahya yang sangat mempengaruhi didalam perjalanan ilmiyah Buya
Yahya. Yang pertama adalah Almurobbi Almursyid Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun
pengasuh dan pendiri pon-pes Darullughoh Waddakwah Bangil-Pasuruan-Jawa Timur. Yang
kedua adalah Almurobbi Almursyid Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun rektor
universitas Al Ahgaff Republik Yaman. Yahya mempunyai sanad ilmu dari guru-guru yang sangat
jelas. Selain dari murobbi dan mursidnya tersebut guru Buya Yahya amat banyak , diantaranya
adalah :
A-Dari indonesia.
1-Habib Husin bin Soleh Almuhdhor, Bondowoso
2-Habib Qosim Bin Ahmad Baharun, Bangil
3-Habib Ahmad bin Husin Assegaf, Bangil.
4-Ust Qoimuddin Abdullah, Bangil
5-Habib Soleh bin ahmad Alidrus, Malang
6-Habib Abdullah Maulahailah, Malang.
7-Habim Muhammad Alhaddad, Malang
8-Ust Nasihin, Bangil.
9- KH Imron Mahbub, Blitar.dll

B-Dari Luar Negri.


1- Habib Idrus bin Umar Alkaf, Tarim,Yaman
2- Syekh Fadhol Bafadhol, Tarim,Yaman
3- Syekh Muhammad Al Khotib, Tarim,Yaman
4- Syekh Muhammad Baudhon, Tarim, Yaman
5- Habib Ali Masyur bin Hafid, Tarim,Yaman
6- DR. Ismail Kadhim Al-Aisawi, Iraq.
7- Habib Salim Asysyathri Tarim,Yaman
8- Syeh Muhammad Al-Hafid Assyingqithi, Mortania.
9- Syeh Muhammad Amin Assyinqiti, Mortania.
10-Syeh Abdullah Walad Aslam Assyinqiti, Mortania .
11-DR Mahmud Assulaimani, Mesir.
12- Prof DR. Ahmad Ali Toha Arroyyan Mesir.

7
www.buyayahya.org
.: Media Dakwah Online Buya Yahya -- Majelis Al-Bahjah Cirebon :.

Anda mungkin juga menyukai