Anda di halaman 1dari 21

1.

ISTILAH
FIH : International Hockey Federation
KONI Pusat : Komite Olahraga Nasional Indonesia
KONIPROV : Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi
PON : Pekan Olahraga Nasional
OC : Organizing Committee (Panitia Penyelenggara)
TD : TournamentDirector/ TechnicalDelegate
TO : Technical Officer
UM : Umpiree’s Manager

2. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON)
XVII – 2008, CABANG OLAHRAGA HOCKEY.

3. TEMPAT & WAKTU PELAKSANAAN


Waktu Pelaksanaan
Tanggal : 8 s/d 14 Juli 2008
Tempat : Lapangan Hockey Sempaja, Samarinda
Kalimantan Timur

4. NOMOR-NOMOR YANG DIPERTANDINGKAN


4.1. TIM PUTRA
4.2. TIM PUTRI

5. MEDALI YANG DIPEREBUTKAN


5.1. Medali Emas = 2 (dua) buah.
5.2. Medali Perak = 2 (dua) buah.
5.3. Medali Perunggu = 2 (dua) buah.
6. PESERTA
6.1. Peserta adalah provinsi-provinsi yang telah lolos kualifikasi
PON XVII – 2008 yang diselenggarakan dibawah koordinasi
KONI Pusat.
6.2. Apabila ada peserta yang mengundurkan diri, maka
penggantiannya ditetapkan oleh KONI Pusat berdasarkan
ranking berikutnya dari PRA-KUALIFIKASI
PON XVII – 2008.

7. PEMAIN DAN OFFICIAL


7.1. Pemain adalah atlet yang aktif dan terdaftar di Provinsi dengan
melampirkan persyaratan sebagai berikut :
• Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fotocopy.
• Terdaftar dalam daftar atlet yang ditandatangani dan
disahkan oleh Pengurus KONI Propinsi setempat.
• Melampirkan foto ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar.
7.2. Semua persyaratan asli dan fotocopy sudah diterima oleh panitia
1 (satu) minggu sebelum Pertemuan teknis (Technical Meeting)
untuk pengabsahan atlet.
7.3. Apabila salah satu persyaratan administrasi tersebut tidak
lengkap, atlet yang bersangkutan tidak dapat mengikuti PON
XVII – 2008, CABANG OLAHRAGA HOCKEY.
7.4. Setiap tim diperbolehkan untuk mendaftarkan
sebanyak-banyaknya 18 (delapan belas) pemain dan 4 Official di
PON XVII – 2008, CABANG OLAHRAGA HOCKEY.
7.5. Tim Manajer harus memberi tanda pada formulir daftar pemain
untuk 11 (sebelas) pemain inti (starting eleven) dan juga 5 (lima)
pemain cadangan pada setiap pertandingan.
8. PENDAFTARAN
8.1. Tahap Pertama
Pendaftaran cabang olahraga dan nomor pertandingan /
perlombaan yang akan diikuti serta rekapitulasi jumlah peserta,
yang dikirimkan oleh PB. PON XVII – 2008, harus sudah
diterima kembali oleh PB. PON XVII -2008 paling lambat tgl. 7
September 2007.
8.1. Tahap Kedua
Pendaftaran / entry form nama-nama atlet dan nomor-nomor
pertandingan / perlombaan yang akan diikuti serta official
peserta PON XVII – 2008, harus sudah diterima oleh PB. PON
XVII – 2008 paling lambat tgl. 6 April 2008.

9. MEDICAL CONTROL
Ketentuan pemeriksaan doping sesuai dengan peraturan dalam anti
Doping Code – Olympic Movement. Pemeriksaan doping akan
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan diatur dalam
“Pedoman Pengawasan Doping dan Vertifikasi Wanita”. Apabila
seorang atlet menolak pemeriksaan doping atau terbukti bersalah
melakukan doping, atlet tersebut harus dikeluarkan sebagai peserta
PON XVII – 2008 sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum
dalam peraturan PON pasal 9, sebagai berikut :
9.1. Bila yang bersangkutan anggota regu pada nomor beregu, maka
regunya dikalahkan dan yang bersangkutan dikeluarkan sebagai
peserta PON XVII – 2008. Sedangkan anggota regu lainnya
yang tidak terkena doping dapat mengikuti pertandingan /
perlombaan pada nomor perorangan;
9.2. Bila yang bersangkutan anggota cabang olahraga beregu, maka
yang bersangkutan dikeluarkan dari regunya disesuaikan dengan
ketentuan Induk Organisasi Cabang Olahraga tersebut ynag
mengacu pada ketentuan cabang olahraga internasionalnya.

10. PERATURAN PERTANDINGAN


10.1. Peraturan pertandingan yang digunakan berdasarkan pada
peraturan yang diterbitkan oleh Federation Internationale de
Hockey (FIH) yaitu Rules of Hockey 2007-2008 ( Peraturan
Hoki 2007-2008 ).
10.2. Peraturan pertandingan ini akan dikirim oleh Panitia Besar PON
XVII – 2008 kepada seluruh provinsi peserta yang lolos
kualifikasi PON XVII – 2008 sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan
sebelum PON XVII - 2008

11. SERAGAM PEMAIN


11.1. Setiap tim diwajibkan mendaftarkan 2 warna seragam berbeda
(warna utama dan warna alternatif). Warna seragam meliputi :
• Kaos
• Celana pendek / rok
• Kaos Kaki
• Kaos Penjaga Gawang
11.2. Penjaga gawang harus mengenakan kaos yang berwarna beda
dengan seluruh pemain dari kedua tim.
11.3. Apabila menurut pendapat TD / TO, warna seragam yang
dipakai kedua tim sama atau cenderung sama, maka tim yang
disebutkan namanya terlebih dahulu dalam jadwal pertandingan
harus mengganti seragam tersebut dengan warna lain.
11.4. Setiap pemain dalam satu tim harus mengenakan nomor yang
sama selama PON XVII – 2008, CABANG OLAHRAGA
HOCKEY.
• Untuk pemain lapangan (field player), nomor yang
dikenakan harus dapat terlihat dengan jelas. Nomor tersebut
harus tertera di punggung kaos (ukuran tinggi antara 16 –
20 cm) dan di sebelah kiri celana pendek / rok (ukuran
tinggi 7 – 9 cm).
• Untuk penjaga gawang, nomor yang dikenakan harus dapat
terlihat dengan jelas. Nomor tersebut tertera di punggung
kaos (ukuran tinggi antara 16 – 20 cm) dan di depan kaos
(ukuran tinggi 7 – 20 cm). Tidak wajib ada nomor do celana
penjaga gawang.
11.5. Setiap tim dapat menggunakan nomor kostum 1 -20.
11.6. Kapten tim harus mengenakan tanda kapten berupa ban kapten /
pita.
11.7. Selama pertandingan :
• Seluruh pemain kecuali penjaga gawang harus mengenakan
pelindung kaki (shin guard).
• Seluruh pemain harus berpakaian rapi dan sopan serta
memasukkan kaos ke dalam celana pendek / rok.
• Penjaga gawang atau pemain lapangan yang memiliki hak
istimewa sebagai penjaga gawang harus mengenakan
pelindung kepala selama pertandingan termasuk pada saat
mempertahankan penalty stroke. Pada saat melaksanakan /
mengambil penalty stroke, penjaga gawang atau pemain
lapangan yang memiliki hak istimewa sebagai penjaga
gawang dapat melepas pelindung kepala.
• Pada saat mempertahankan penalty corner, pemain lapangan
diperbolehkan mengenakan topeng muka.
12. KOMPOSISI TIM
• Setiap tim harus menyerahkan daftar pemain yang terdiri dari 11
pemain inti (starting eleven) dan 5 pemain cadangan, 20 menit
sebelum pertandingan dimulai.
• Nominasi pemain dapat dipilih dari nama-nama pemain yang
tercantum dalam daftar pemain.

13. SISTEM PERTANDINGAN


Pertandingan akan dilaksanakan dengan sistem ½ (setengah) kompetisi.
Panitia akan membagi menjadi 2 atau beberapa pool yang disesuaikan
dengan jumlah peserta.

14. SISTEM PERINGKAT


14.1. Untuk setiap hasil pertandingan diberikan nilai sebagai berikut :
Menang : nilai 3
Seri : nilai 1
Kalah : nilai 0
14.2. Urutan pemenang berdasarkan nilai tertinggi
14.3. Jika nilai sama, maka urutan pemenang berdasarkan hasil
pertandingan kedua tim tersebut (head to head)
14.4. Jika masih sama, maka urutan pemenang berdasarkan jumlah
kemenangan terbanyak.
14.5. Jika masih sama, maka urutan pemenang berdasarkan selisih gol
terbesar (memasukkan-kemasukkan).
14.6. Jika masih sama, maka urutan pemenang berdasarkan jumlah
gol memasukkan terbanyak.
14.7. Jika masih sama juga, akan dilaksanakan kompetisi penalty
stroke.

15. KOMPETISI PENALTY STROKE


15.1. Masing-masing Tim Manajer harus memilih 5 pemain yang
terdaftar dalam lembar pertandingan (match sheet) terkecuali
pemain yang terkena sanksi larangan bermain.
15.2. Apabila selama pelaksanaan kompetisi penalty stroke, pemain
(baik pengambil penalty stroke atau penjaga gawang) terkena
larangan bermain, pemain tersebut tidak dapat mengambil
bagian pada saat pelaksanaan penalty stroke dan tidak bisa
diganti, terkecuali penjaga gawang. Apabila penjaga gawang
yang terkena larangan bermain, pergantian diperbolehkan dari
salah satu pengambil penalty stroke yang terdaftar. Pemain yang
menggantikan penjaga gawang tetap dapat melanjutkan
mengambil penalty stroke dan pada saat mempertahankan
penalty stroke harus mengenakan pelindung muka. Pemain
tersebut diperbolehkan juga menggunakan peralatan penjaga
gawang yang sudah disetujui.
15.3. Wasit akan memilih gawang yang akan digunakan dan mereka
akan mengundi bersama kedua kapten tim untuk menentukan
tim mana yang akan malakukan penalty stroke pertama.
15.4. Tim yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan diputuskan
menjadi pemenang.
15.5. Jika dalam pelaksanaan kompetisi penalty stroke berakhir
dengan hasil sama, maka akan dilaksanakan kompetisi penalty
stroke berikutnya dengan pemain yang sama pada seri
sebelumnya. Pemain yang dilarang bermain dapat diganti
dengan pemain yang lain.
15.6. Kompetisi penalty stroke pada butir 15.5 dilaksanakan dengan
sisitem “Sudden Death” dimana tim pemenang adalah yang
mencetak gol lebih banyak dari lawannya dengan jumlah
pengambil penalty stroke yang sama.
15.7. Apabila hasil masih sama juga, dilakukan lagi kompetisi penalty
stroke dengan jumlah 5 pemain yang berbeda dari sebelumnya.
15.8. Apabila hasil masih sama juga, dilakukan pengundian oleh wasit
disaksikan oleh TD / TO.
15.9. Selama pelaksanaan kompetisi penalty stroke, pelatih, penjaga
gawang dan pengambil penalty stroke boleh memasuki lapangan
pertandingan dan berada diluar daerah 25 yard, kecuali pemain
yang diarahkan oleh wasit atau petugas pertandingan untuk
mengambil atau mempertahankan penalty stroke.

16. WAKTU PERTANDINGAN


16.1. Setiap pertandingan terdiri dari 2 babak yang masing-masing
berlangsung selama 35 menit untuk putra & putri, istirahat
selama 5 -10 menit.
16.2. Apabila pada putaran kedua dan seterusnya, pertandingan
berakhir dengan hasil yang sama maka akan diadakan
perpanjangan waktu selama 7,5 menit x 2 dengan sistem “golden
goal”. Tidak ada waktu istirahat pada saat perpindahan babak.
Jika hasil masih sama, maka akan diadakan kompetisi penalty
stroke.
16.3. Pada saat babak I atau babak II berakhir, pelaksanaan penalty
corner tetap dilanjutkan sampai dengan pelaksanaan penalty
corner dianggap selesai jika :
• Terciptanya gol
• Penyerang melakukan pelanggaran
• Petahan melakukan pelanggaran yang tidak menghasilkan
penalty corner berikutnya atau penalty stroke.
• Bola melintas lebih dari 5 meter dari circle
• Bola melintas keluar circle untuk yang kedua kalinya.
• Bola keluar dari circle melewati garis belakang (backline)
oleh penyerang atau oleh petahan dengan tidak sengaja.

17. PENGATURAN WAKTU


17.1 Pengaturan waktu dilakukan oleh petugas meja pertandingan
yang bertanggung jawab untuk memberikan tanda pada setiap
akhir babak pertandingan (babak I & II).
17.2. Wasit harus membunyikan peluit pada saat memulai atau
memulai kembali permainan. Mereka juga harus memberikan
tanda kepada petugas meja pertandingan setiap kali
pemberhentian waktu dan juga pada saat memulai kembali
permainan.
18. PENGHENTIAN / PENUNDAAN PERTANDINGAN
Apabila wasit memutuskan untuk menghentikan / menunda
pertandingan (karena cuaca atau keadaan lain yang tidak mengijinkan),
pertandingan tersebut akan dilanjutkan pada waktu dan tempat yang
akan ditetapkan oleh Tournament Director, dengan ketentuan :
• Pertandingan harus diselesaikan / dirampungkan hingga memenuhi
waktu yang telah ditentukan. Angka (score) pada waktu
pertandingan dilanjutkan adalah kedudukan angka yang sama pada
waktu penghentian / penundaan diberlakukan.
• Apabila keadaan cuaca tidak memungkinkan untuk melanjutkan
pertandingan, pelaksanaan waktu pertandingan akan dilakukan
kemudian yang ditentukan sisa waktu pertandingan dengan
susunan pemain yang sama sebelum penundaan.

19. KESALAHAN / KELALAIAN UNTUK BERTANDING


19.1. Tim yang menolak untuk bertanding atau menyelesaikan sesuai
jadwal yang telah ditentukan, akan dinyatakan didiskualifikasi
dari kejuaraan ini.
19.2. Apabila suatu tim didiskualifikasi dari kejuaraan ini, seluruh
pertandingan yang telah dilakukan, dinyatakan sebagai tidak
pernah dipertandingkan, begitu juga terhadap jadwal yang belum
dipertandingkan.

20. IJIN UNTUK MEMASUKI LAPANGAN PERTANDINGAN


20.1. Tidak seorangpun kecuali para pemain dan official dan kedua
wasit yang mempunyai hubungan dalam pertandingan yang
bersangkutan, dapat memasuki lapangan pertandingan selama
pertandingan berlangsung, kecuali yang bersangkutan diijinkan
untuk berbuat demikian oleh seorang wasit. Ketetapan ini
berlaku walaupun pemain / wasit dalam keadaan cedera.
20.2. Setiap tim yang mempunyai hubungan dalam pertandingan yang
bersangkutan, hanya diperbolehkan mendudukkan sebanyak-
banyaknya 9 (sembilan) orang pada bangku cadangan yang telah
disediakan untuk regu yang bersangkutan (5 pemain cadangan
dan 4 official). Tim Manajer harus duduk pada bangku tersebut,
dan ia bertanggung jawab atas tingkah laku dan tata tertib semua
orang yang duduk dibangku tersebut. Selama pertandingan
berlangsung seluruh pemain cadangan harus duduk di bangku
cadangan.

Hanya pelatih yang boleh memberikan aba-aba / pengarahan


kepada pemain yang bertanding

20.3. TO yang bertugas dapat memberikan kepada seluruh pemain dan


official yang berada di bangku cadangan dikarenakan melanggar
ketentuan yang berlaku.
• Apabila peringantan dikeluarkan untuk pemain cadangan
berupa kartu kuning atau merah, maka pemain cadangan
tersebut tunduk kepada ketentuan berlaku, sementara itu
Tim Manajer / pelatih harus mengeluarkan 1 pemain yang
sedang bermain di tengah lapangan untuk menjalani
hukuman yang berlaku sesuai dengan peringatan kartu yang
dikeluarkan oleh TO.
• Apabila peringatan dikeluarkan untuk official berupa kartu
kuning, official tersebut tetap diperkenankan di bangku
cadangan. Tim Manajer / pelatih harus mengeluarkan 1
pemain yang sedang bermain di tengah lapangan untuk
menjalani hukuman larangan bermain sementara.
• Apabila peringatan dikeluarkan untuk official berupa kartu
merah, maka official tersebut harus meninggalkan bangku
cadangan.
20.4. Apabila ada pemain yang cedera, salah satu wasit yang bertugas
akan memberikan aba-aba kepada tim medis sari tim yang
bersangkutan (apabila ada) untuk memasuki lapangan
pertandingan untuk membantu pemain yang cedera. Apabila tim
tersebut tidak memiliki tim medis maka tim medis yang
disediakan oleh panitia didampingi tim manajer yang
bersangkutan dapat memasuki lapangan pertandingan. Pelatih
tidak boleh memasuki lapangan pertandingan.
20.5. Pemain yang cedera harus segera dibawa keluar lapangan dan
apabila hendak masuk kembali ke dalam lapangan tidak boleh
melalui daerah antara garis belakang (backline) dan daerah 25
yard. Untuk penjaga gawang diperbolehkan memasuki lapangan
melalui daerah yang dekat dengan gawang dengan memenuhi
ketentuan yang berlaku.
20.6. Pada saat kejadian pemain tersebut cedera dan wasit akhirnya
memutuskan untuk memanggil tim medis untuk memasuki
lapangan, maka pemain tersebut harus segera dibawa keluar
lapangan untuk mendapatkan perawatan dan dapat kembali
bermain setelah waktu perawatan sekurang-kurang selama 2
menit terkecuali penjaga gawang. Tim tersebut dapat segera
mengganti pemain yang cedera dan langsung memasuki
lapangan.

21. PERGANTIAN PEMAIN


21.1. Setiap tim diperbolehkan untuk mengganti pemain selama
pertandingan berlangsung kecuali pada saat penalty corner.
Tidak ada pergantian pemain pada saat penalty corner kecuali
penjaga gawang yang cedera dan tidak bisa melanjutkan
pertandingan dapat segera di ganti oelh penjaga gawang
pengganti.
21.2. Pergantian permainan dapa dilakukan hanya sebatas dari daftar
pemain pada saat pertandingan tersebut saja.
21.3. Pemain yang sudah pernah diganti dapat kembali bermain sesuai
dengan peraturan pergantian pemain yang berlaku (rolling
substitution).
21.4. Pergantian pemain harus dibawah pengawasan petugas meja
pertandingan. Pemain pengganti harus menunggu pemain yang
digantikan meninggalkan lapangan terlebih dahulu.
21.5. Pemain pengganti harus menggunakan papan pergantian pemain
yang berisikan nomor punggung pemain yang akan digantikan,
dan kemudian berdiri sambil memegang papan pergantian
pemain di daerah terdekat dengan garis tengah lapangan (centre
line).
21.6. Setiap Tim dapat menggunakan pilihan bermain dengan
• 10 pemain lapangan dan 1 penjaga gawang yang
mengenakan perlengkapan pelindung yang lengkap dan
warna kaos yang berbeda dengan timnya, atau,
• 10 pemain lapangan dan 1 pemain yang mempunyai hak
istimewa sebagai penjaga gawang dengan hanya
menggunakan pelindung kepala dan mengenakan warna
kaos yang berbeda dengan timnya, atau
• 11 pemain lapangan saja.
21.7. Pemain yang menjalani hukuman larangan bermain sementara
tidak dapat digantikan, sampai dengan masa larangan
bermainnya selesai maka pemain tersebut baru bisa digantikan.
21.8. Waktu permainan tidak akan diberhentikan pada saat pergantian
pemain, kecuali :
21.9. Pemain yang terlibat dalam pergantian pemain harus memasuki
atau meninggalkan lapangan melalui daerah di luar garis
tengah (centre line) lapangan.
21.10. Pergantian pemain yang cedera dibawah pengaturan dan
pengawasan wasit yang bertugas.
21.11. Apabila kapten yang digantikan sementara, dia tetap bertugas
sebagai kapten meskipun berada di bangku cadangan dan tidak
perlu diganti oleh pemain yang berada di dalam lapangan.
21.12. Apabila pemain yang cedera mengeluarkan darah, maka pemain
tersebut harus segera diganti. Pemain tersebut dapat kembali
bermain apabila darahnya dibersihkan dan lukanya dibalut.
Apabila ada noda darah di kaosnya, maka kaos pemain tersebut
harus diganti.
21.13. Penjaga gawang yang terkena hukuman larangan bermain dapat
digantikan dengan penjaga gawang cadangan tetapi 1 pemain
lapangan harus keluar dari lapangan. Atau dapat digantikan dari
salah satu pemain yang berada di dalam lapangan.

22. TINDAKAN DISIPLIN


22.1. Peringatan dengan hukuman kartu bernilai sebagai berikut :
• Kartu hijau : nilai 2
• Kartu kuning : nilai 4
• Kartu merah : nilai 8
22.2. Berikut ini tindakan disiplin sehubungan dengan hukuman nilai :
• Nilai 8 : hukuman tidak bermain 1 pertandingan
pada Kejurnas
• Nilai 15 : hukuman tidak bermain 2 pertandingan
pada Kejurnas
• Nilai 16 : hukuman tidak bermain 3 pertandingan
pada Kejurnas
• Nilai 20 : hukuman tidak bermain pada Kejurnas.
22.3. Hukuman tidak bermain tersebut meliputi babak penyisihan,
semifinal dan final.
22.4. TD mempunyai wewenang untuk menambah hukuman tidak
bermain tambahan tergantung dari beratnya pelanggaran yang
dilakukan oleh yang bertugas mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan pemain cadangan atau official yang berada di
bangku cadangan apabila melanggar ketentuan yang berlaku.
Hal tersebut akan dilaporkan lebih lanjut ke TD untuk ditindak
lanjuti.
22.5. Pemain yang terkena hukuman tidak bermain tidak
diperbolehkan duduk di bangku cadangan.

23. KETENTUAN SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH


PERTANDINGAN
23.1. 30 menit sebelum pertandingan dimulai, tim yang akan
bertanding sudah harus ada di tempat pertandingan.
23.2. Daftar susunan pemain (entry form) sudah harus diserahkan
ke meja panitia 23 menit sebelum pertandingan dimulai.
23.3. Bila saat yang telah ditentukan untuk dimulainya suatu
pertandingan, salah satu tim belum siap (baik jumlah pemain
ataupun perlengkapan pemain), maka tim tersebut akan diberi
peringatan dan ditunggu selam 10 menit, dengan paling
sedikit pemain berjumlah 8 orang.
23.4. Bila dalam waktu 10 menit yang telah diberikan, tim yang
akan bertanding belum juga siap (butir 23.3), maka tim
tersebut dinyatakan kalah WO dengan skor 0-5.
23.5. Kalah WO 2 (dua) kali, dianggap mengundurkan diri dari
kejuaraan ini dan seluruh hasil pertandingan dinyatakan batal,
baik yang sudah dipertandingkan maupun yang belum.
23.6. Ketentuan minimal 8 pemain juga berlaku pada saat
berjalannya pertandingan. Dalam keadaan terkena hukuman
kartu kuning, kartu merah dan pemain yang cedera dan harus
meninggalkan lapangan pertandingan, suatu tim yang hanya
memiliki pemain dibawah 8 orang akan dinyatakan kalah.
Pencatatan skor akhir pertandingan tersebut adalah sebagai
berikut :
• Apabila tim A yang sementara sudah unggul dan
kemudian dinyatakan kalah dengan kondisi disebutkan
diatas, maka skor akhir pertandingan tersebut adalah skor
akhir tim A ditambahkan selisih 5 untuk tim B.
(contoh : skor sebelumnya untuk tim A unggul sementara
melawan tim B dengan skor 7-1 dan kemudian skor akhir
menjadi 7-15 untuk tim B)
• Apabila tim B yang sementara sudah unggul dan
kemudian tim A dinyatakan kalah dengan kondisi
disebutkan diatas, maka skor akhir pertandingan tersebut
adalah skor akhir tim B ditambahkan 5. (contoh : skor
sebelumnya untuk tim B unggul sementara melawan tim
A dengan skor 1-7 dan kemudian skor akhir menjadi 1-15
untuk tim B).
23.7. Apabila karena sesuatu hal, salah satu tim tidak mau memulai
atau meneruskan pertandingan, maka tim tersebut dianggap
mengundurkan diri dari kejuaraan ini dan seluruh hasil
pertandingan dinyatakan batal, baik yang sudah
dipertandingkan maupun yang belum.
23.8. Setiap tim diwajibkan menyediakan minimal 2 set kostum
dengan warna yang berbeda. Kostum terdiri dari kaos, celana /
rok, dan kaos kaki (tidak diperkenankan berwarna dominan
putih). Apabila tim yang bertanding menggunakan kostum
hampir sama, maka tim pertama yang disebut pada jadwal
pertandingan harus mengganti kostumnya.
23.9. Setiap tim akan mengenakan seragam yang telah disampaikan
oleh tim manajer pada waktu pendaftaran dengan nomor
punggung tiap pemain sama (tetap) dengan nomor pemain
yang tercantum dalam daftar nama asli (entry form).
23.10. Setiap pemain lapangan wajib menggunakan pelindung kaki
(shin guard) dan sepatu hockey (tidak diperkenankan
berwarna dominan putih atau hijau).
23.11. Penjaga gawang harus menggunakan peralatan lengkap dan
seragam harus berwarna lain dengan kedua regu yang
bertanding dan legguard serta kickers tidak boleh berwarna
putih.
23.12. Stik yang digunakan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam Rules of Hockey 2007-2008 (Peraturan Hoki
2007-2008). Kelengkapan stik maksimal 2,5 cm.
23.13. Seluruh wasit mempunyai wewenang untuk memberikan kartu
peringatan kepada para pemain yang berada di lapangan.
Sedangkan TO mempunyai wewenang memberikan
peringatan lisan dan kartu kepada pemain cadangan dan
official yang berada di bangku cadangan.

24. PERANGKAT PERTANDINGAN (TD, TO, JUDGE, UM &


WASIT).
24.1. TD. TO Judge, UM & Wasit ditetapkan oleh KONI Pusat dan
mempunyai wewenang untuk melaksanakan kejuaraan ini dan
bertanggung jawab penuh agar kejuaraan ini berjalan
sebagaimana mestinya.
24.2. TO dengan persetujuan TD, mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan pemain dari satu atau beberapa pertandingan
dalam kejuaraan ini, yang berkelakuan tidak pantas
(misbehaved) baik sebelum, selama atau setelah pertandingan
berlangsung dalam kejuaraan ini.
24.3. TD akan mengesahkan TO, Judge & Wasit untuk setiap
pertandingan.
24.4 Setiap tim hockey provinsi wajib membawa 1 wasit daerah
dengan ketentuan telah mengikuti penataran wasit nasional
tahun 2007 (fotocopy sertifikat terlampir).
24.5 Untuk wasit dari setiap tim hockey provinsi akan terdaftar
sebagai wasit PON XVII – 2008, CABANG OLAHRAGA
HOCKEY.
24.6 Setiap wasit yang akan memimpin pada PON XVII – 2008,
CABANG OLAHRAGA HOCKEY, wajib mengikuti
penyegaran wasit sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
(lihat butir 28.1).
24.7 Seluruh TO & Judge yang bertugas pada PON XVII – 2008,
CABANG OLAHRAGA HOCKEY, harus mengenakan
celana panjang / rok berbahan kain berwarna hitam.
24.8 Seluruh wasit yang bertugas pada PON XVII – 2008,
CABANG OLAHRAGA HOCKEY, harus mengenakan
celana panjang / rok berbahan kain berwarna hitam, sepatu
berwarna gelap serta membawa perlengkapan wasit (peluit,
kartu & jam tangan).

25. PROTES
25.1. Apabila sutau tim hendak mengajukan protes pada akhir suatu
pertandingan, Tim Manajer yang bersangkutan harus
menyatakan rencana protes tersebut, di bawah tandatangannya
pada form laporan pertandingan.
25.2. Tim Manajer yang bersangkutan harus melakukannya dengan
cara tertulis dengan menceritakan kronologis protesnya dan
menyerahkannya kepada Tournament Director dalam jangka
waktu 10 (sepuluh) menit setelah pertandingan berakhir,
dengan melampirkan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah).
Apabila butir 25.2 dalam hal protes tidak terpenuhi, protes dinyatakan
batal dengan sendirinya.
25.3. TD akan memberikan keputusan secara tertulis dalam waktu 1
(satu) jam setelah menerima surat protes.
25.4. Dalam keadaan apapun uang protes tidak dikembalikan.
25.5. Apapun hasil protes, tidak dapat merubah Skor Akhir
pertandingan.
26. SANKSI HUKUMAN
26.1. Pemain yang tidak memenuhi persyaratan peserta yang telah
ditentukan dalam kejuaraan ini, pemain tersebut
didiskualifikasi dari kejuaraan ini.
26.2. Penghinaan, perkelahian atau pemukul wasit dalam suatu
pertandingan atau diluar pertandingan, di lapangan atau diluar
lapangan, yang melibatkan satu atau dua pemain / official,
maka pemain / official tersebut akan dikeluarkan dari sia – sia
pertandingan kejuaraan ini.
26.3. Jika yang terlibat sekaligus lebih dari dua pemain / official,
maka timnya akan dikeluarkan sari sisa – sisa pertandingan
kejuaraan ini, dan seluruh hasil pertandingan dinyatakan batal.
26.4. Tim yang dikeluarkan dari kejuaraan ini, akan
direkomendasikan oleh TD kepada KONI Pusat untuk
diberikan sanksi

27. KETENTUAN TAMBAHAN


27.1. Panitia Penyelenggara PON XVII – 2008, CABANG
OLAHRAGA HOCKEY di bawah naungan dan tanggung
jawab KONI Pusat.
27.2.1 Pihak penyelenggara hanya menanggung transportasi lokal
dan akomodasi untuk setiap tim provinsi yang berjumlah 22
orang (pemain & official).

28. PERTEMUAN TEKNIS DAN PENYEGARAN TO, JUDGE &


WASIT.
28.1. Penyegaran Wasit :
Hari / tanggal : ………………….
Waktu : 09:00 WITA – selesai
Tempat : …………….Kalimantan Timur
Peserta : Wasit
28.2. Penyegaran Technical Officer dan Judge :
Hari / tanggal : ………………….
Waktu : 14:00 WITA – selesai
Tempat : ……………Kalimantan Timur
Peserta : Technical Officer dan Judge
28.3. Pertemuan Teknis (Technical Meeting) :
Hari / tanggal : ………………….
Waktu : 15:00 WITA – selesai
Tempat : …………Kalimantan Timur
Peserta : Manajer dan Pelatih
Apabila peserta berhalangan hadir, maka dianggap telah
menyetujui keputusan yang telah ditetapkan.

29. PENUTUP
Panitia hanya menyediakan P3K untuk cidera ringan atau pertolongan
pertama pada pertandingan.
Segala sesuatu yang belum tercakup dan tercantum dalam peraturan
pertandingan ini, akan diatur dan ditetapkan kemudian oleh Panitia dan
akan disampaikan secara tertulis kepada masing – masing tim manajer.

Panpel Hockey PON XVII – 2008


Kalimantan Timur

Anda mungkin juga menyukai