Anda di halaman 1dari 5

TENTANG TEGANGAN PEMULIHAN PADA KONTAK SUATU PEMUTUS DAYA TEGANGAN

TINGGI UNTUK BEBERAPA JENIS KARAKTERISTIK RANGKAIAN

Skripsi
Riswandi Hasibuan
Sekolah Tinggi Graha Kirana
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Graha Kirana

ABSTRAK
Pada umumnya kita telah mengetahui seringnya gangguan terhadap jaringan transmisi adalah gangguan alam,
seperti gangguan kilat terhadap jaringan transmisi disebabkan jaringan transmisi yang melalu udara, panjang, tinggi
dan tersebar diberbagai daerah terbuka serta beroperasi dalam segala macam kondisi.
Diantara pertimbang-pertimbangan yang diambil dalam perancangan pemerisaian saluran transmisi adalah
letak kawat tanah terhadap kawat fasa. Karena kawat tanah saja, sehingga persentase kecil saja pada kawat fasa.
Dan sampai sekarang belum ada sarjana-sarjana yang menunjukan kegunaan kilat bagi kehidupan, belum
mendapat jalan untuk mencegah atau memanfaatkan energi yang ditimbulkan oleh petir tersebut. Walaupun demikian
ilmu pengetahuan menusia tetap berkembang dengan kemajuan teknologi. Dengan salah satu alat pengaman, kawat
udara (Overhead Ground Wire) untuk melindungi kawat- kawat fasa dari jaringan transmisi.

1. PENDAHULUAN 2. PEMBUMIAN
Pada akhir abad ke-19 sistem tenaga listrik
dibumikan. Hal ini dapat dimengerti karenapada waktu 2.1 Dasar Pembumian
itu sitem-sistem tenaga listrik masih kecil, jadi bila ada Tujuan pembumian pada dasarnya adalah :
gangguan kawat bumi arus gangguan masih kecil (± 5 - Ditujukan pada titik netral dan pembumian
A). Pada umumnya bila arus gangguan itu sebesar 5A umum, dimaksudkan untuk mengurangi besar
atau lebih kecil busur listrik yang timbul pada kontak- tegangan lebih surja dan mengontrol besarnya
kontak antara kawat yang terganggu dan bumi masih arus hubungan singkat.
dapat padam sendiri (Self Extinguishng). Tetapi - Pada sistem yang besar tidak dibumikan arus
sistem-sistem tenaga itu makin lama makin besat\r gangguan itu relative besar ( > 5 A ) sehingga
baik panjangnya maupuan tenaganya. Dengan busur listrik yang timbul tidak dapat padam
demikian arus yang timbul bila terjadi lagi gejala- sendiri, hal ini akan menyebabkan gejalan
gejala “Arching Grounds” semakin menonjol. Gejalan “Arching Ground”, pada sistem yang
ini sangat berbahaya karena akan menimbulkan dibumikan gejala tersebut hamper tidak ada.
tegangan lebih transient yang dapat merusak alat-alat. - Untuk membatasi tegang-tagangan pada fasa-
Oleh karena itu mulai abad-20, pada saat sistem- fasa yang tidak terganggu (sehat).
sistem tenaga mulai besar sistim-sistem itu tidak lagi
dibiarkan terisolasi (Isolated) yang dinamakan system Pada sistem-sistem dibawah ini 115 KV banyak
delta tetapi titik netral system itu dibumikan mulalui dipakai pembumian melalui Peterson Coil. Terutama
tahanan atau reaktansi. Pembumian itu umunya di Eropa pembumian dengan Peterson Coil itu telah
dilakukan dengan menghubungkan netral dimulai sejak tahun 1990, sedangkan Amerika SErikat
transformator ke bumi. baru dimulai sejak 1930-an.
Pada umumnya di Indonesia, memakain jaringan Pada sistem yang tegangannya lebih besar (115
transmisi tegangan tinggi. Indonesia yang terletak pada KV keatas) ada kecenderungan dengan pembumian
daerah khatulistiwa, jumlah hari guruh sangat tinggi. tanpa impedansi (Solid Grounding) atau (Effektive
Di pulau Jawa jumlah hari buruh berkisar antara 90 – Grounding).
200an. Sumber ganguan yang paling besar disalurakan Yang dimaksud dengan Effektive Grounding
transmisi adalah gangguan sambaran kilat dan adalah pembumian dimana perbandingan antara
kemudian menyusul kaarena gangguan alam lainnya. reaktansi urutan positif lebih kecil atau sama dengan
tiga, dan perbandingan tahanan urutan nol dan
reaktansi urutan positif lebih kecil atau sama dengan
satu (X0/X1≤3;X1≤1)
a. Sistem 30 KV dan 70 KV dengan Peterson yakni “Arrester tipe dibumikan dari Arrester tipe yang
Coil. dibumikan”
b. Sistem 150 KV dengan pembumian langsung. Arrester tipe dibumikan dapat dipergunakan bila
Sistem 30 KV dan 70 KV sampai sekaranf arus gangguan 1 fasa ke bumi tidak kurang 60% dari
merupakan bagian terbesar dari seluruh system. arus gangguan 3 fasa. Kondisi diatas akan dipenuhi
bila system dibumikan secara efektif (Effective
2.2 Pemilihan Sistem Pembumian Grounding) atau X0/X1≤3.Sedang Arrester tipe tidak
Pemilihan system pembumian didasarkan atas dibumikan digunkan bilamana arus gangguan 1 fasa
factor. kurang dari 60% dari arus gangguan 3 fasa Lighting
- Selektivitas dan Sensitivitas Ground Fault Arrester adalah alat yang sensitife terhadap tegangan
Relaying dan hubungan antara kawat fasa dan bumi, maka
- Pembatasan arus gangguan tanah tegangan dinamis pada Arrester tersebut tidak boleh
- Tingkat yang di perlukan dari proteksi melampaui nilai tegangan untuk segala keadaan
tegangan surja Arrester. operasi sistem.
- Pembatasan tegangan lebih Transien. Tegangan dinamis kawat fasa ke bumi dari suatu
- sistem 3 fasa akan menjadi tidak seimbang dalam
2.2.1 Sistem Yang Tidak Dibumikan keadaan gangguan tanah, dan besarnya tegangan ini
Sistem yang tidak dibumikan adalah sistem tergantung dari kondisi sistem pada saat terjadinya
dimana tidak terdapatnya hubungan yang tidak gangguan dan besarnya impedansi pembumian.
disengaja antara konduktor sistem tersebut dengan
tanah. Sistem ini telah banyak di tinggalkan orang
karena tidak sesuai dengan kondisi-kondisi yang 3. TEORI GELOMBANG BERJALAN PADA
diinginkan. HANTARAN UDARA TEGANGAN TINGGI
Teori gelombang berjalan pada kawat transmisi
2.2.2 Rele Gangguan Tanah (Ground Fault telah disusun secara intensif sejak tahun 1910,
Relaying) terlebih-lebih dalam 1930-an.
Rele gangguan tanah akan berhasil dengan baik, Persoalan gelombang berjalan ini sangat sukar,
tergantung dari besarnya arus gangguan ketanah. sehingga harus diadakan banyak penyederhanaan
Sistem yang netralnya di bumikan dengan reaktansi. supaya dapat dipergunakan untuk keperluan teknik
Pada umumnya arus gangguan tanah besarnya berada pada saat ini gelombang berjalan telah diselidiki pada :
pada batas-batas (25%-100%) dari arus gangguan 3 a. Kawat Tunggal
fasa sistem yang dibumikan sistem yang dibumikan b. Kawat Majemuk
dengan tahanan, arus gangguan tanah besarnya 10%- c. Kecepatan mejemuk dari gelombang berjalan
25% dari gangguan 3 fasa. Begian terbesar dari suatu mengenai gangguan
Pada umunya kesuksesan dari rele gangguan pada system ialah teori gelombang berjalan, yaitu
tanah diperoleh bila arus gangguan tanah lebih besar mengenai sumber gelombang, karakteristik serta
dari 10% arus gangguan tanah. keadaan pada titik peralihan dari transmisi.
Untuk sistem yang dibumikan melalui tahanan
yang besa atau melalui Peterson Coil akan mempunyai 3.1 Sumber-Sumber Gelombang Berjalan
arus gangguan kebumi yang sangat kecil. Sampai saat ini sebab-sebab dari gelombang
Khusus untuk Peterson Coil biasanya dilengkapi berjalan yang di ketahui ialah :
dengan alat untuk menghubung langsung titik netral ke a. Sambaran kilat secara langsung pada kawat
bumi pada waktu terjadinya gangguan yang fasa
permanent, dengan tujuan untuk memperbsar arus b. Sambaran kilat tidak langsung pada kawat fasa
gangguan ke bumi dengan demikian rele anah yang (Induksi)
konvesional dapat bekerja. c. Operasi hubung (Switching Operation)
d. Gangguan-gangguan pada sistem oleh
2.2.3 Pengaruh Metode Pembumian Pada Besarnya berbagai kesalahan
Tegangan Dinamis Yang Mengenai Alat-Alat e. Tegangan stady state
Proteksi Surja. Semua macam sebab-sebab ini menimbulkan
Menurut Amaerika Istitute OF Electrical seya (surge) pada kawat fasa disebebkan oleh
Engineers (AIEE) Commite Report atau laporan kelebihan energi secara tiba-tiba pada kawat. Energi
komite, Lighting Arrester dibagi atas dua kelompok, ini merambat pada kawat fasa, sama halnya seperti kita
melemparkan baru pada air yang tenang pada sebuah kawat hantaran udara, kecepatan merambat ini kira-
kolam. Energi yang merambat ini terdiri dari arus dan kira 1000ft/µ sec, jadi sama dengan kesepatan cahaya.
tegangan. Kecepatan merambat gelombang berjalan Pada kebel tanah kira-kira 500 ft/ µ sec.
tergantung dari konstanta-konstanta kawat fasa. Pada

Dengan sendirinya segala macem diskontinuitas


pada transmisi tidak mempunyai efek pada gelombang,
sebelum gelombang mencapainya. Tetapi bila
gelombang mencapai titik peralihan, terjadi perubahan
gelombang sehingga terdapat sedikit perbedaan dengan
gelombang semula.
Gambar 3.1 Kawat Transmisi dengan batere
Kecepatan Merambat Bila gelombang tegangan E sampai pada titik a,
Apabila suatu gelombang energi listrik maka arus yang bersamaan dari tegangan itu akan
merambat sepanjang kawat fasa dengan konstanta L mengisi kapasitor C pada tegangan E.
dan C, maka gelombang tegangan dengan arus Muatan yang dibutuhkan untuk menaikan
merambat dengan kecepatan yang sama. Kedua tegangan pada satu satuan panjang dama dengan CE.
besaran ini dihubungkan oleh suatu factor proposional
yaitu karakteristik fasa itu.
Bila kecepatan merambat gelombang itu v I = C E v …….(3.1)
cm/detik, maka jumlah muatan yang dibutuhkan untuk Bila gelombang itu merambat sejauh x cm, maka
mengisi kawat sepanjang v cm tiap detik sama dengan energi elektrostatik pada bagian ini (x cm) ialah:
C E v. Wc = ½ C x E2 …..(3.2)
Muatan ini diberikan oleh arus uniform yang
mengalir pada kawat, dan memberikan muatan C E v
dalam satu detik dibutuhkan arus sebesar :
Bila L sama dengan induktansi kawat per cm, Dimana :
maka dalam waktu yang sama, energi elektromagnetik Wc= Energi elektrostatik
pada kawat sepanjang x itu : WL= Energielektromagnetik
WL = ½ L x I2 ….(3.3) C = Kapasitor
L = Induktansi
E = Tegangan batere
I = Arus yang mengantar pada kawat fasa Dari, I = C E v
Satu-satunya sumber energi disini batere. Bila
dibutuhkan waktu t entuk merambat sepanjang x cm, E I
v = x / t …..(3.4) =
Energi yang diberikan oleh batere I CV
We = E I t
We = Wc + WL Substitusikan, diperoleh
Jadi : E I t = ½ C x E2 + ½ L x I2
E I = ½ C v E2 + ½ L v I2 2
2 v=
v =…. (3.5) I/v+LCv
CE/I+LI/E

I
v= atau Kedua harga + v dan – v berlaku, yaitu
LC v positif = gelombang maju
1 v negative = gelombang mundur
v = ±√……..(3.6)
LC
Untuk kawat hantaran udara jari-jari r dan tinggi didalam kawat (Internal Flux(, dengan pemisahaan
h diatas tanah, mempunyai harga induktansi dan distribusi arus merata. Tetapi pada gelombang
kapasitas masing-masing: berjalan, “Transient Skin Effect” sangat besar,
sehingga arus berkumpul pada permukaan kawat.
1 2h Dengan demikian internal fluks lingkup sangat kecil
L= + dan dapat diabaikan, menjadi :

10 -9 Henry / cm……(3.7) L = 2In 10 -9 Henry / cm (3.8)


2 r 2 2h
10-11
Faktor ½ yang ditimbulkan pada induktansi
persamaan (3.7), disebabkan oleh adanya fluks

Dan kapasintasinya : C = Farad / Untuk kabel-kabel yang tersedia umumnya ε –


cm...........(3.9) 2.5 – 4 jadi kecepatan merambat dalam kabel kira-kira
2h ½ sampai 2/3 kecepatan cahaya.
18In
r 4. PELINDUNG SALURAN TRANSMISI

jadi dengan mensubtitusi persamaan (3.8) dan (3.9) Seperti kita ketahui bahwa kilat merupakan
kepersamaan (3.6) akan diperoleh kecepatan suatu aspek gangguan yang berbahaya terhadap
gelombang berjalan sebesar : saluran transmisi yang dapat menggagalkan keandalan
v = 3.10 10 cm / detik …..(3.10) dan keamanan system tenaga dan tak mungkin
Dari persamaan (3.10) terlihat bahwa kecepatan dihindari, sedangkan alat-alat pengaman seperti,
gelombang berjalan pada kawat hantaran udara adalah arrester, fusegap dan rodgap terbatas kemampuanya,
sama dengan kecepatan cahaya dalam hampa udara. maka untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan
Sedangkan untuk kabel konduktor padat dengan digunakan kawat sehingga koordinasi isolasi akan
jari-jari (r) dan isolasi pembungkus berjari-jari (R) ekonomis .
serta permitivitas (ε) R 1 r2 r4 r6 L Penggunaan kawat tanah di tujukan untuk
-9
= 2 (In + - + + ) 10 pengaman saluran transmisi terhadap sambaran kilat.
r 2 3R2 12R4 60R6 Khususnya sambaran langsung mengenai kawat fasa.
Disini kawat tanah berfungsi sebagai perisai. Energi
Tetapi fluks lingkup dalam dapat diabaikan, sambaran kilat akan dialirkan ke dalam tanah melalui
karena r jauh lebih kecil dari R maka menara atau tiang yang ditanahkan oleh tanah tersebut.
Diantara pertimbangan-pertimbangan yang
faktor dan seterusnya dapat diabaikan, maka akan diambil dalam perancangan pemeriaian saluran
didapat : transmisi adalah letak kawat tanah terhadap kawat
3R2 fasa. Karena kawat tanah harus diletakkan sedemikian
R rupa, maka sembaran-sambaran kilat terpusat pada
L = 2.10-9 In (Henry/cm)…..(3.11) r ε. kawat tanah saja sehingga persentase kecil saja pada
10 -11 kawat fasa.
C= (Farad/cm)…..(3.12)
R 4.1 Kawat Tanah Udara (Overhead Ground Wire)
18 In r Kawat tanah udara adalah kawat konduktor, st
atau AsCR ditempatka diatas kawat-kawat fasa.
Jadi kecepatan merambat pada kabel adalah : Mulanya kawat ini dimaksudkan sebagai proteksi
terhadap induced stroke (induksi yang disebabkan oleh
3.10 sambaran kilat disekitar kawat transmisi, jadi
v= cm /detik ……(3.13) sambaran tidak langsung). Akan tetapi kemudian
√ε ternyata dari praktek maupun teori sebagi utama yang
menimbulkan gangguan adalah sambaran langsung
atau direct stroke.
4.1.1 Sambaran Tak Langsung (Induced Stroke) c. Nilai dari sudut pelindung antara kawat
Ketika arus listrik melalui awan jatuh kebumi, tanah dengan kawat fasa T adalah θ3 =
arus listrik tersebut menginduksi ditanah terhadap 1,630
pengkutuban yang berlawanan dengn awan itu Jadi untu sudut pelindung θ < 180 pelindung kawat
(Gambar.4.1). transmisi itu baik
Bentuk kawasan awan tersebut terhadap
menyebar dan menutup sebagian permukaan tanah, 5. Kawat tanah udara berfungsi sebagai pengaman
permukaan tanah yang tertutup itu lebih besar dari guna mengurangi akibat dari sambaran petir secara
pada permukaan awan itu sendiri. Dasar bagian bawah tidaklangsung.
dari pada awan itu biasanya bersifat negatif, jadi Menara jaringan transmisi dapat menjadi
induksi arus listrik di bumi biasanya bersifat positif. pembumian dengan mengalirkan arus lebih pada kawat
Jika kawat transmisi merupakan suatu garis pemisah tanah melalui menara transmisi.
antara permukaan awan dan tanah, arus listrik akan
kelihatan di permukaan garis konduktor dan kawat 6. DAFTAR PUSTAKA
tanah.
Abdul M. Mousa, 1976, Shielding of High Voltage
5. KESIMPULAN And Extra High Voltage Substation, IEEE
Transaction on Power Apparatus and System;
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka Vol. PAS-95.
penulis mengambil beberapa kesimpulan antara lain :
1. Seringnya gangguan terhadap jaringan transmisi A. Aris Munandar DR., 1978, Teknik Tegangan
adalah gangguan alam, seperti seringnya gangguan Tinggi, PT. Pradaya Paramita, Jakarta.
petir terhadap jaringan transmisi yang disebabkan
A. Aris Munandar DR., S. Kuwahara DR., 1975,
bangunan jaringan transmisi panjang dan terbesar
Teknik Tenaga Listrik, Jilid II Saluran
diberbagai daerah serta dalam segala macam
Transmisi, PT. Pradaya Paramita, Jakarta.
kondisi udara.
2. Pada pembangunan jaringan transmisi yang sangat
Hutauruk T. S., 1976. Pengetanahan Netral Sistem-
perlu diperhatikan adalah perancangan proteksi
sistem Tegangan Tinggi, Departemen Elektro
saluran transmisi terhadap letak kawat fasa
Teknik Fakultas Teknologi Industri, ITB.
3. Konfigurasi kawat transmisi ini harus mendapat
perhatian yang lebih besar dan serius. Hutauruk T. S., 1987. Pengetanahan Netral Sistem
4. Sudut pelindung kawat tanah sesuai dengan contoh Tenaga dan Pengetanahan Peralatan, Institut
perhitungan diperoleh untuk : Teknologi Bandung dan Univeristas Tri Sakti.
a. Nilai dari sudut pelindung antara kawat
tanah dengan kawat fasa R adalah θ1 = Hutauruk T. S., 1985. Transmisi Daya Elektrik,
4,380 Institut Teknologi Bandung dan Univeristas Tri
b. Nilai dari sudut pelindung antara kawat Sakti.
tanah dengan kawat fasa S adalah θ2 =
2,390 Hutauruk T. S., 1976. Gelombang Berjalan Pada
Sistem Transmisi dan Proteksi dan Perlatan
Pada Surja, Institut Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai