Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Evolusi yang dibina
oleh Ibu Umi Lestari
Oleh Ida Kurniawati 207341412042 BB
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Mei, 2010 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang terjadi pada bakteria, serta kombinasi gen mealui reproduksi seksual. Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil dari evolusi molekul anorganik. Sesuai percobaan, asal-usul kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi monomer organik pada kondisi abiotik. Agregat molekul yang dihasilkan secara abiotik adalah protobion. Sel-sel hidup dapat berasal dari protobion. Protobion tak dapat melakukan reproduksi namun dapat mempertahankan lingkungan kimia di dalamnya dan menunjukkan ciri-ciri hidup lainnya yaitu metabolisme. Idea tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru. Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan). Untuk itu dalam makalaha ini akan dipaparkan tentang teori evolusi biologi yang dipandang dari sudut agama. 2. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan teori evolusi biologi? 2. Bagaimana kaitan antara teori evolusi biologi dan agama? 3. Tujuan 1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan teori evolusi biologi 2. Memaparkan kaitan antara teori evolusi biologi dan agama BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Teori Evolusi Biologi
Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang terjadi pada bakteria, serta kombinasi gen mealui reproduksi seksual. Teori Evolusi biologi sendiri sebuah upaya untuk menyelidiki penyebab (dan proses) terbentuknya keragaman spesies yang kita lihat saat ini. Proses perubahan ini terjadi melalui mekanisme berupa adaptasi dan seleksi alam. Evolusi berasumsi bahwa pada awalnya hanya terdapat satu atau sedikit spesies di muka bumi milyaran tahun lalu. Dari spesies perintis itu, terjadi upaya adaptasi berdasarkan keadaan alam yang berbeda-beda. Hasil adaptasi ini kemudian diturunkan pada anak-cucu dari makhluk perintis tersebut; mengesankan terjadinya perubahan perlahan-lahan menuju bentuk yang lebih sempurna. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas masyarakat sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi. Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama yaitu: 1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau. 2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Dari 2 teori utama yang dikemukakan oleh Darwin ini maka teori yang pertama mendapat banyak kritikan, masih menuai pro kontra. Namun demikian, kontroversi ini pada umumnya berkisar dalam implikasi dari teori evolusi di bidang filsafat, sosial, dan agama. Di dalam komunitas ilmuwan, teori evolusi telah diterima secara luas dan tidak mendapat tantangan. Seperti yang sudah diprediksi oleh Darwin, implikasi yang paling kontroversial adalah evolusi manusia. Banyak yang tidak menerima bahwa segala jenis makhluk hidup, termasuk manusia, berasal dari proses alam. 2. Kaitan Antara Teori Evolusi Biologi dan Agama Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu atau dalam jangka waktu yang lama. Evolusi terjadi pada makhluk hidup, tidak terkecuali pada manusia. Kembali ke teori evolusi yang menyatakan bahwa mahluk hidup itu berasal dari mahluk hidup sebelumnya yang kemudian berkembang menjadi beberapa pendapat dan yang paling krusial adalah berkesimpulan akhir bahwa manusia itu berasal dari monyet (meskipun tidak ada pernyataan yang jelas tentang itu), namun dalam kenyataannya memang banyak fakta yang mengarah pada teori evolusi, dalam al-Quran pun dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari saripati tanah. Dalam Widodo (2003)disebutkan, Dalam biologi juga diterangkan bahwa tiap-tiap bagian dari tubuh makhluk hidup berasal dari tanah, melawati makanan dan minuman dan bahwa tiap-tiap unsur dari jasmani manusia terdapat unsurnya dalam tanah juga. Dari saripati tanah ini Allah beri air mani lalu Allah menyempurnakan bentuk manusia. Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya : "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14). Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas). Walaupun teori asal usul makhluk hidup melalui proses evolusi adalah yang paling dapat ditelaah secara ilmiah, namun tetap tidak lepas dari berbagai kritik. Kritik ini berdasarkan pada antropoegosentris, pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia di bumi, karena mempunyai kemampuan berpikir, berakhlak, dan berspirit. Dalam ajaran agama (surat Al Baqarah ayat 31-33) kita dapat mengetahui bahwa manusia pertama yang diciptakan oleh Allah yaitu Adam adalah makhluk yang sudah dapat berpikir dalam tahap konsepsi, mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak serta memiliki bahasa (Widodo dkk, 2003). Banyak para ahli mempercayai bahwa, kehidupan manusia berawal dari terpisahnya sebuah spesies hominid dari garis evolusi primata yang akan menurunkan simpanse dan gorila. Kemudian, hominid ini berkembang dan menurunkan manusia modern, Homo sapiens. pernyataan ini dipengaruhi oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin. Dalam ajaran agama juga dijelaskan bahwa dengan Adam dan keturunannya dimaksud juga manusia yang sadar akan dirinya, dapat dibebani tanggungan moral dan spiritual, hal ini bila dihubungkan dengan teori evolusi biologis akan tercapai kalau makhluk hidup dalam perkembangan evolusinya mencapai tingkatan Homo Sapiens atau manusia berakal. Dalam biologi dikenal penggolongan makhluk hidup atau jenis. Pengertian jenis adalah ciptaan pikiran manusia yaitu menunjukkan sejumlah individu yang mempunyai ciri-ciri morfologis yang sama dan mereka dapat kawin sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang normal. Dalam ajaran agama, karena tempat kita tinggal (dunia) ini telah Allah rancang untuk manusia, maka Allah juga menciptakan berbagai mahluk yang dapat tinggal bersama kita di dunia untuk mengelola dan manfaatkan sekaligus saran bagi manusia untuk berpikir tentang tanda-tanda kebesaran penciptaanNya. Dan bukanlah hal yang sulit bagi Allah untuk menciptakan berbagai jenis mahluk, dari mulai yang paling primitif hingga yang paling kompleks (mahluk disini adalah makhluk-makhluk yang fana) dan proses penciptaannya maupun perkembangannya nyaris sama, namun kembali pada asumsi bahwa makhluk-makhluk itu tercipta dari rancangan yang berbeda, dan tiap rancangan itu memiliki sistem logika yang dapat berinteraksi dengan linkungan dan berkembang secara otonom (dari skala partikel elementer hingga mahluk hidup yang bernyawa). Menurut teori evolusi biologi makhluk-makhluk hidup (manusia) pada suatu ketika akan tercapai makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri seperti Adam. Dan makhluk hidup ini diberi nama Homo sapiens. Hal ini dapat diartikan bahwa Adam adalah Homo sapiens yang pertama, dan manusia modern saat ini disebut keturunan Adam / termasuk jenis Homo sapiens. BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Teori Evolusi biologi sendiri sebuah upaya untuk menyelidiki penyebab (dan proses) terbentuknya keragaman spesies yang kita lihat saat ini. Proses perubahan ini terjadi melalui mekanisme berupa adaptasi dan seleksi alam 2. Kaitan antara teori evolusi biologi dan agama adalah sangat erat. Apa yang dinyatakan dalam teori evolusi biologi sebetulnya tidak bertentangan dengan agama karena dalam ajaran agama sudah ada penjelasan mengenai apa yang telah terjadi termasuk dalam hal asal kejadian manusia. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. (Online)http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia. Diakses pada tanggal 2 Mei 2010. Anonim. 2009. (Online)http://ahyarijonk.blogspot.com/2010/02/manusia-dan- kera-asal-mula-manusia.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2010. Anonim. 2009. (Online)http://creative-soda.blogspot.com/2009/02/tugas-sejarah- teori-evolusi-charles.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2010. Widodo, dkk. 2003. EVOLUSI. Malang: Dirjen Dikti.