Anda di halaman 1dari 6

c  c

AIR HIDRAT

I. TUJUAN
Mengamati perubahan kimia yang karakteristik dari senyawa berhidrat dan penentuan rumus
hidrat
II. TEORI
Molekul air terikat secara kimia dalam senyawa sehingga molekul air bagian dari kisi Kristal.
Senyawa yang demikian disebut dengan hidrat. Molekul air merupakan bagian dari senyawa
misalnya tembaga (II) sulfat pentahidrat yang ditulis sebagai CuSO4.5H2O.
Air hidrat sering terlepas ikatannya karena pemanasan. Jika CuSO4.5H2O dipanaskan semua
airnya hilang, Kristal CuSO4 disebut dengan tembaga (II) sulfat anhidrat. Jika Kristal anhidrat
tersebut dibiarkan diudara terbuka, ia akan menyerap air dari udara secara terus menerus sampai
pentahidrat terbentuk.
Kehilangan air dari hidrat terjadi beberapa tahap membentuk suatu rangkaian hidrat dengan
struktur Kristal teratur yang mengandung air lebih sedikit.
Bila suatu zat terlarut yang berupa fasa padat dilarutkan kemudian larutan tersebut diuapkan
maka pada hasil penguapannya yaitu berupa fasa padat kembali. Zat padat yang terbentuk
tersebut mengandung air. Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut senyawa
anhidrat, misalnya CaO yang merupakan anhidrat dari Ca(OH)2.
Senyawa hidrat dapat mengikat 1 sampai 20 molekul air, akan dapat membentuk suatu Kristal
dekahedran yang berbentuk bujur sangkar dan senyawa tersebut disebut dengan klatrat.
Istilah-istilah penting dalam mempelajari air hidrat ini adalah sebagai berikut:
1. garam anhidrat adalah garam yang telah mengalami kehilangan molekul air, garam ini
terbentuk dari penguraian garam hidrat yang dipanaskan.
2. garam hidrat adalah garam yang mempunyai sejumlah tetap molekul air dalam setiap
molekulnya
3. persen komposisi adalah perbandingan massa air Kristal terhadap massa garam hidrat atau
perbandingan massa air yang dibebaskan senyawa dalam persen
4. air Kristal adalah jumlah molekul air yang terdapat dalam garam hidrat
Klatrat merupakan molekul-molekul asing yang terperangkap dalam suatu struktur induk yang
besar tanpa ada reaksi kimia. Struktur induk ini bias berupa atau berasal dari molekul H2O atau
molekul lainnya seperti agregat aquinon (fenol). Hidrat dari gas mulia dalam molekul air dapat
menjadi klatrat, tetapi tidak sama klatrat bias menjadi hidrat.
Molekul air Kristal dapat dilepaskan dari senyawa hidrat jika dilakukan pemanasan terhadap
molekul tersebut, kemudian pemanaan dilakukan sampai air menguap sempurna.
Untuk mengetahui bahwa semua air sudah hilang adalah sebagai berikut:
1. memberikan pemanasan pada senyawa hidrat hingga terjadi perubahan wujud yaitu menjadi
bubuk
2. terjadi perubahan warna
3. gelas tempat pemanasan akan kering dari molekul airnya
Molekul air yang terperangkap tersebut dapat bereaksi dengan senyawa induk, seperti dalam
molekul heksametilen tetra amin dan terjadi ikatan hydrogen dengan H2O.
Beberapa senyawa yang dikristalkan dari larutan airnya, Kristal ionnya akan membentuk hidrat.
Hidrat merupakan senyawa yang rumus molekulnya mengandung air. Pada beberapa kasus
molekul air merupakan ligan yang terikat langsung pada ion logam.
Air penghidratan dapat dihilangkan dengan cara pemanasan, penghilangan air tersebut biasanya
disertai dengan perubahan struktur bablur. Sebagian bahan seperti protein dan silica yang
biasanya disebut zeolit akan kehilangan air apabila dipanaskan tanpa perubahan yang besar dari
strukturnya.
Hidrat biasanya terjadi pada zat padat ionic separti NaCl, CuSO4. Hal ini disebabkan karena
pada strukturnya tidak stabil dan untuk menstabilkannya diperlukan air (H2O). Melalui proses
pemanasan, senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat dan uap air. Artinya molekul air
terlepas dari ikatannya melalui beberapa tahap dan membentuk suatu rangkaian yang juga
berstruktur Kristal yang teratur dan mengandung sedikit air. Dengan pemanasan terus-menerus
semua molekul air hidrat akan terlepas.
Namun jika ini dibiarkan diudara terbuka maka menyerap molekul air dari udara secara terus
menerus sampai molekul air dari udara terikat kembali secara sempurna dan membentuk
senyawa hidrat. Reaksi yang berlangsung adalah reversible yaitu mengalami keseimbangan.
CuSO4.5H2O @ CuSO4 + 5H2O
Molekul air terikat secara kimia dalam senyawa, sehingga molekul air menjadi bagian dari
Kristal. Senyawa yang demikian disebut dengan hidrat, molekul air merupakan bagian dari
senyawa misalnya tembaga (II) sulfat pentahidrat yang ditulis sebagai CuSO4.5H2O.
Air hidrat sering terlepas ikatannya karena pemanasan. Jika CuSO4.5H2O dipanaskan semua
airnya hilang, CuSO4 disebut tembaga (II) sulfat anhidrat, namun jika Kristal ini dibiarkan
terbuka diudara, secara terus menerus menyerap air dari udara sampai pentahidrat terbentuk.
Kehilangan air adalah dari hidrat terjadi dalam beberapa tahap membentuk suatu rangkaian
hidrat dengan suatu rangkaian hidrat dengan struktur Kristal teratur yang mengandung air labih
sedikit.

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
Alat : - Tabung reaksi
- Pemanas
- Kaca arloji 2 buah
- Cawan penguap
Bahan : - NaCl - Na tetraborat
- KCl - Na asetat
- MgCl2 - Tembaga (II) sulfat
- Cr2Cl3 - MgSO4
- CoCl2 - Sukrosa
- Na2SO4 - BaCl2(H2O)x

3.2 Skema Kerja


Masukkan 0,2 g senyawa ketabung reaksi

Panaskan tiap-tiap sampel diatas burner, amati hasilnya

Masukkan 3-4 g BaCl2(H2O)x kedalam cawan yang telah ditimbang terlebih dahulu, tutup dan
timbang kembali
setakkan cawan pada segitiga penyangga, pegang tutupnya dengan penjepit sehingga hanya
sebagian yang tertutup

Panaskan sampel 5 menit untuk mencegah percikan, kemudian panaskan dengan kuat selama 15
menit lagi

Tutup cawan dengan sempurna dan biarkan dingin selama 10 menit, timbang

Panaskan lagi dengan kuat dalam keadaan tertutup sebagian kemudian tutup sempurna,
dinginkan, timbang

sanjutkan pemanasan dan pendinginan serta penimbangan sampai berat 0,003 gram, catat berat
akhir

Hitung jumlah ml air permol BaCl2

IV. HASIs DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Perhitungan
Awal Akhir
(COOH)2.2H2O Kristal putih Gumpalan putih
NH4Fe(SO4)2.6H2O Bubuk kuning Gumpalan kuning
MnCl2.4H2O Kristal pink Bubuk putih
MgSO4.7H2O Kristal putih Kristal putih
CoCl2.6H2O Kristal merah Kristal biru tua
Na2S2O3.5H2O Kristal putih Bubuk hijau muda

Berat BaCl2.(H2O)x = 3,22 g


Berat cawan = 35,942 g
Berat cawan + kaca arloji + BaCl2.(H2O)x = 63,86 g
Berat cawan + kaca arloji + BaCl2.(H2O)x (setelah dingin) = 63,50 g
Massa hidrat = 63,86 g ± 63,50 g = 0,36 g

Mol air = massa air


Mr
= 0,36 g
18 g/mol
= 0,02 mol

Gram BaCl2 = (berat BaCl2 ± massa hidrat)


Mr BaCl2.(H2O)x
= 2,86 g
208,34 g/mol
= 0,01 mol

x = 0,02
0,01
=2

% air hidrat = 0,36 g x 100 %


3,22 g
= 11,18 %

4.2 Pembahasan
Hidrat adalah senyawa Kristal padat yang mengandung air Kristal (H2O). Rumus kimia senyawa
Kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya penentuan rumus hidrat adalah penentuan
jumlah molekul air Kristal (H2O) atau nilai x.
Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai rumus kimia senyawa Kristal padat : x . H2O
Pada praktikum objek air hidrat ini, kami menentukan rumus kimia hidrat (air Kristal) pada
senyawa BaCl2.(H2O)x.BaCl2 hidrat dipanaskan selama 10 menit dan kemudian didinginkan
hingga dingin. Guna pemanasan dan pendinginan barium klorida yaitu untuk mengetahui berapa
gram hidrat yang hilang, dengan cara menimbang barium klorida hidrat sebelum dipanaskan dan
sesudah dipanaskan, kemudian dihitung berapa selisihnya.
Setelah praktikum yang telah dilakukan, kami memperoleh nilai x yaitu 2. Dengan berat barium
klorida hidrat sebelum dipanaskan 63,86 g dan berat yang setelah dipanaskan 63,50 g. Sehingga
massa hidrat yang hilang 0,36 g. Persen(%) air hidrat yang kami peroleh yaitu 11,18 %. Nilai x
yang kami dapatkan sesuai teori sehingga rumusnya menjadi BaCl2.2H2O.
V. KESIMPUsAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:
a. Massa hidrat yang hilang = 0,36 g
b. Nilai x pada BaCl2.(H2O)x = 2
c. Persen (%) air hidrat = 11,18 %

5.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diharapkan kepada praktikan agar:
a. Memahami prosedur percobaan secara keseluruhan
b. Hati-hati dalam bekerja
c. Melakukan pemanasan yang sempurna untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

JAWABAN PERTANYAAN

1. Jika hidrat sempurna mengalami dehidrasi saat penimbangan terakhir, maka pengaruhnya
terhadap perhitungan molar air dan BaCl2 adalah bila berat molekul relative (Mr) senyawa kecil
maka molnya besar sehingga massanya akan besar pula dan kita dapat menentukan berapa mol
air hidrat dengan tepat, seperti hubungan n = m/Mr.
2. Air yang dibutuhkan untuk hidrasi kembali 15 gram BaCl2 anhidrat sehingga terbentuk
barium klorida terhidrat:
BaCl2 + 2H2O ĺ BaCl2.2H2O
Mol BaCl2 = 15 g
208,34 g/mol
= 0,07 mol
Mol H2O = 2 x 0,07 mol
= 0,14 mol
Massa H2O = 0,14 mol x 18 g/mol
= 2,52 gram
3. Struktur molekul dari barium klorida terhidrat:
HH
O Cl B Cl O
HH

DAFTAR PUSTAKA
Cotton, Wilkinson. 1989. DASAR KIMIA ANORGANIK. Jakarta: UI. Press. Hal 325 ± 328.
Takhir, Agus. 1983. KONSEP-KONSEP KIMIA. Bandung: Pustaka Iadja.
Wollosn, J.D. 1994. INORGANIC EXPERIMENTS. New York: VCH Publisher Inc.
Ê

Anda mungkin juga menyukai