mengevaluasi pengendalian
TIO dan fluktuasi TIO pada
pasien dengan Timolol
0.5%
hipertensiokular/ glaukoma (n=392)
yang diobati dengan
kombinasi brimonidine-
timolol dosis tetap
dibandingkan dengan
monoterapi brimonidine
atau timolol.
FLUKTUASI??
METODOLOGI
• Desain penelitian dengan analisis post-hoc dari dua data
identik, yang diambil secara acak, dalam durasi 12 bulan,
tersamar ganda, dan multicenter trial
• Pasien diobati bilateral →
– kombinasi brimonidine-timolol dosis tetap 2X1(n = 385),
– brimonidine tartrate 0,2% 3X1(n=382), atau
– timolol 0,5% 2X1(n=392).
• Pengukuran TIO diurnal diukur pada pukul 08.00, 10.00,
15.00,17.00 pada minggu ke 2 dan 6, bulan 3, 6, dan 12.
Pada bulan ke 9, TIO hanya diukur pada pukul 08.00 dan
10.00.
METODOLOGI (2)
• Pasangan terapi yang dipakai adalah Kombinasi
brimonidine – timolol dengan brimonidine tartrate dan
Kombinasi brimonidine – timolol dengan timolol.
• Fluktuasi TIO jangka pendek didefinisikan sebagai
standar deviasi rerata TIO diurnal yang dihitung.
• Fluktuasi TIO jangka panjang didefinisikan sebagai
standar deviasi dari rerata TIO pada jam yang sama
pada setiap kunjungan.
• Keluaran primer yang dihitung adalah TIO < 18mmHg
dengan fluktuasi ≤ 2 mmHg.
HASIL
Garis dasar TIO dan fluktuasi
• Garis dasar tidak diobati, rata-rata TIO diurnal dengan fluktuasi
terburuk :
– 23,0 mmHg (brimonidine-timolol tetap)
– 23,3 mmHg (brimonidine)
– 23,3 mmHg (timolol)
Tidak signifikan (P ≥0,128)