Anda di halaman 1dari 15

JURNAL READING

STUDI KLINIS

PERBANDINGAN TERAPI LATANOPROST/TIMOLOL DENGAN


CARBONIC ANHYDRASE INHIBITOR DAN
DORZOLAMIDE/TIMOLOL DENGAN ANALOG
PROSTAGLANDIN DALAM TATA LAKSANA GLAUKOMA.
Maimunah Al Muqarramah
Muhammad Reza
Rina Syafrita

PEMBIMBING
Dr. Eva Imelda, Sp.M
Pendahuluan
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana kombinasi obat tetes mata untuk
pasien glaukoma dapat mempengaruhi
pengaturan tekanan intra okular (TIO) pasien dan
efek samping yang timbul.
 Tata laksana glaukoma dengan menggunakan
kombinasi analog prostaglandin, β-blocker, dan
inhibitor anhydrase karbon (CAI) yang paling
sering digunakan di negara jepang.
 Terapi tetes mata dosis tunggal tidak efektif untuk
terapi glaukoma sehingga beberapa dokter
memilih untuk beralih pasien format tiga obat
regimen untuk regimen dua-drop dengan beralih
PG analog dan β-blocker untuk prostaglandin /
timolol fixed-kombinasi tetes mata atau dari β-
blocker dan inhibitor anhydrase karbon (CAI)
untuk DTFC tetes mata.
 Belum ada laporan yang meneliti dampak
perubahan obat tersebut.
 Latanoprost (PG analog) / Timolol (Β-blocker)
Fixed Combination (LTFC)
 Dorzolamide (CAI) / Timolol Fixed Combination
(DTFC)
 Dalam penelitian ini secara retrospektif diteliti
perubahan tekanan intra okular (TIO), efek pada
bidang visual, dan efek samping pada pasien.
 Medikamentosa yang digunakan:
 0,005% latanoprost + 0,5% timolol maleat (LTFC)
fixed combination
 0,005% travoprost + 0,5% timolol fixed
combination tetes mata
 1% dorzolamide + 0,5% timolol fixed
combination
Subjek dan Metode
 Total 112 pasien dengan glaukoma sudut terbuka
primer atau hipertensi okular diperiksa.
 55 pasien mulai menggunakan latanoprost (PG
analog) / timolol (Β-blocker) tetap kombinasi
(LTFC) tetes dan CAI (kelompok 1)
 57 pasien mulai menggunakan dorzolamide (CAI)
/ timolol fixedcombination (DTFC) tetes dan
analog PG (kelompok 2).
 TIO diukur setiap 6 bulan selama 2 tahun setelah
pengobatan. Perubahan bidang visual berarti
deviasi (MD) dan penghentian obat juga diperiksa.
Hasil
 Terdapat perbedaan tidak signifikan dalam TIO
atau MD nilai sebelum dan sesudah perubahan
obat pada kedua kelompok. Proporsi obat
penghentian, TIO tidak terkendali, dan efek
samping adalah serupa pada kedua kelompok
pasien
Kesimpulan
 Perubahan pasien dengan kombinasi tunggal
maupun multiple kombinasi tidak berhubungan
dengan perubahan TIO, hasil uji visual, atau
perubahan frekuensi
Diskusi
 Tidak ada perubahan yang berarti pada
pemberian terapi glaukoma pada kelompok 1 dan
kelompok 2 ditinjau dari TIO, sudut deviasi dan
efek samping
 Efek samping penggunaan LTFC yang muncul
:hiperemia, perasaan stimulasi, gatal, fotofobia,
sensasi benda asing, keratitis, konjungtivitis,
gangguan epitel kornea, dan sakit kepala.
 Efek samping penggunaan DTFC yang muncul :
hiperemia, perasaan stimulasi, gatal, sensasi
benda asing, konjungtivitis, keratitis, sakit kepala,
rasa pahit, dan penglihatan kabur.
 Namun, Tidak ada efek samping yang serius dari
penggunaan LTFC dan DTFC
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai