Akhlak
Kelompok 2:
Leli...
Leti.A...
Mira...
Standar dan Rentang Nilai Akhlak
1. Standar Nilai Akhlak:
Hati Nurani
Konsensus Masyarakat
Petunjuk Tuhan
• Istilah hati nurani atau kata hati disebut juga suara hati
Pembagian akhlak:
Akhlak terpuji
Akhlak tercela
Akhlak Terpuji
• akhlak terpuji adalah sifat-sifat terpuji yang
memunculkan serangkaian perbuatan-
perbuatan yang terpuji secara konsisten.
Perbuatan terpuji itu adalah perbuatan moderat
(utama), yang berada di tengah antara kedua
ujung ekstrimnya.
• Kekuatan moderat memuat 3 hal, yaitu:
Kekuatan merancang daya beda
Kekuatan keberanian
Kekuatan mempertahankan diri
Contoh -contoh
Kasih sayang
Sabda nabi :
Sayangilah oleh kalian siapa saja yang ada di
bumi, niscaya kalian disayangi siapa saja yang
ada di langit. (HR. At Thbrani dan Hakim)
Adil
Adil berarti proporsional, memperlakukan sesuatu
dengan memihak kepada keseimbangan,
menetapkan hukum secara hak
Qs An Nisa :58
Sesungguhnya Allah menyuruh kalian
menyampaikan amanah kepada yang berhak
menerimanya,dan apabila kalian menetapkan
hukum diantara manusia supaya kalian
menetapkan dengan adil.
Hemat
Hemat berarti menggunakan sesuatu secara
proporsional dan tidak berlebihan.
Allah Swt. Berfirman dalam Qs al Furqan:67
Orang-orang yang apabila membelanjakan harta,
mereka tidak boros dan tidak pula kikir, tetapi
di tengah-tengah antara keduanya.
Istiqamah
Istiqamah berarti melakukan sesuatu secara
konsisten, setia, tidak mudah mengubah
kegiatan yang sudah dirancang sebelumnya.
Allah berfirman dalam QS al jin: 16
jika mereka istiqamah di atas jalan itu, benar-
benar Kami akan memberi minum kepada
mereka air yang segar.
Memaafkan
Rasulullah Saw. Bersabda, tiga hal yang
termasuk akhlak mulia: menyambung tali
persaudaraan dengan orang yang
memutuskannya, memberi kepada orang yang
tidak mau memberi kepadamu, dan
memaafkan orang yang menzalimimu (al
Hadis)
Membalas Budi
Sangat wajar suatu perbuatan yang baik itu
dibalas dengan kebaikan pula. Bahkan berbuat
baik itu tidak saja karena ia berbuat baik
kepada kita, tapi karena ia membutuhkan
sesuatu.
4:29
Akhlak Tercela
Akhlak tercela (Akhlakul mazmumah), yaitu
segala tingkah laku yang tercela atau akhlak
yang jahat, dan hal tersebut sangat di benci
oleh Allah SWT.
Akhlak tercela adalah semua sifat dan tingkah
laku yang berbeda atau berlawanan, bahkan
bertentangan dengan sifat-sifat yang telah
disebutkan pada bagian terdahulu (akhlak
mulia)
Allah swt dalam Qs. As-Shad: 45 – 46
)45(ار ص َ ْ
ب َ أْل اوَ ي د
ِ ْ
ي َ أْل ا يِ لوُوب أ
َ ُق َويَ ْعقَ َو ْاذ ُكرْ ِعبَا َدنَا إ ْب َرا ِهي َم َوإِ ْس َحا
ِ
ِ ص ٍة ِذ ْك َرى ال َّد
)46(ار َ ِإِنَّا أَ ْخلَصْ نَاهُ ْم بِ َخال
Artinya: “dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim,
Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-
perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (45)
Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan
(menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang
Tinggi Yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada
negeri akhirat”(46). (Qs. As-Shad: 46)
– ِ قَا َل َرسُو ُل هَّللَا:ال َ َ َع ْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ – رضي هللا عنه – ق- •
فَإِ َّن اَ ْل َح َس َد يَأْ ُك ُل, إِيَّا ُك ْم َو ْال َح َس َد- – صلى هللا عليه وسلم
ب – أَ ْخ َر َجهُ أَبُو َدا ُو َد َ َ َك َما تَأْ ُك ُل اَلنَّا ُر اَ ْل َحط,ت
ِ اَ ْل َح َسنَا
• 1479. Dari Abu Hurairah Radliyallaahu
‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda: “Jauhilah sifat hasad, karena
hasad itu memakan (pahala) kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar.”
Riwayat Abu Dawud.
Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati,
ujub, dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka
buruk), dan penyakit-penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat
mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri,
orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya
sebagai contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang
berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran pada bumi
ini, sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam Surat Ar-Ruum
ayat 41 yang berarti: "Telah timbul pelbagai kerusakan dan bencana
alam di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleb
tangan manusia. (Timbulnya yang demikian) karena Allah hendak
merusakan mereka sebagai dari balasan perbuatan-perbuatan buruk
yang mereka lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat)".
Sebab-sebab kemerosotan akhlak
Akhlak, memiliki sebab-sebab yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan sebaliknya juga
mempunyai sebab-sebab yang dapat menjadikannya merosot dan jatuh ke dalam keterpurukan.
Di antaranya yaitu :
•Lemah Iman
•Lemahnya iman merupakan petanda dari kerendahan dan rusaknya moral, ini disebabkan kerana
iman merupakan kekuatan (untuk membina akhlak) dalam kehidupan seseorang.
•Tabiat/ watak asli
•Ada sebagian orang yang memang memiliki tabi'at/watak asli yang buruk, rendah, suka iri dan
dengki terhadap orang lain. Tabi'at ini lebih mendominasi pada diri orang tersebut, sehingga
terkadang pendidikan yang diperolehnya sama sekali tidak mempengaruhi perilakunya.
•Lingkungan
•Lingkungan memberikan dampak yang sangat kuat bagi perilaku seseorang, karena seperti
dikatakan pepatah bahwa seseorang adalah anak lingkungannya. Kalau dia hidup dan terdidik
dalam lingkungan yang tidak mengenal makna adab dan akhlak serta tidak tahu tujuan hidup
yang mulia, maka akhlaknya akan rusak sebagai mana hasil didikan lingkungannya.
Bahaya Akhlak Tercela
1. Terhalangnya ilmu agama karena ilmu itu cahaya yang diberikan Allah di dalam hati, dan
maksiat mematikan itu.
2. Terhalangnya rezeki, seperti dalam hadits riwayat Imam Ahmad, "Seorang hamba bisa
terhalang rezekinya karena dosa yang menimpanya.“
3. Perasaan alienasi pada diri si pendosa yang tiada tandingannya dan tiada terasa kelezatan.
4. Kegelapan yang dialami oleh tukang maksiat di dalam hatinya seperti perasaan di
kegelapan malam.
5. Terhalangnya ketaatan.
6. Maksiat memperpendek umur dan menghapus keberkahannya.
7. Maksiat akan melahirkan maksiat lain lagi, demikian kata ulama salaf: Hukum kejahatan
adalah kejahatan lagi sebagaimana kebaikan akan melahirkan kebaikan lagi.
8. Orang yang melakukan dosa akan terus berjalan ke dalam dosanya sampai dia merasa
dirinya hina. Itu pertanda-tanda kehancuran.
9. Kemaksiatan menyebabkan kehinaan. Dan kebaikan melahirkan kebanggaan dan kejayaan.
10. Maksiat merusak akal, sedang kebaikan membangun akal.
Contoh
• Riddah
Dalam ajaran islam, berlebihan diistilahkan dengan israf atau berbuat mubazir.
Perbuatan mubazir sangat dilarang dalam ajaran agama dan termasuk dosa besar.
Larangan bersikap berlebihan tertuang dalam dalil yang berbunyi :".......makan
dan minumlah tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah SWT tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan." (Q.S Al A'raf 31).
Bersikap berlebihan dilarang baik itu dalam ucapan, sikap, berbusana, makan, dan
lainnya. Berlebihan dilarang karena mengandung beberapa akibat negatif yaitu :
1. Membiasakan menjadi rakus.
2. Cenderung tidak peduli terhadap orang lain.
3. Terbiasa boros.
4. Jiwa dan jasmani akan rusak dan terancam.
5. Menjadi malas beribadah.
• Gibah
Dalam ayat-ayat Alquran kita diingatkan untuk menjauhi perbuatan gibah, misalnya pada
ayat yang artinya :"Wahai orang-orang yang beriman ! Jauhilah banyak dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain dan janganlah ada diantara kamu menggunjing sebagian yang lain...."(Q.S Al
Hujarat 12).
Ada banyak dalil dalam Al-quran maupun hadis yang menjelaskan bahaya
bersikap fitnah. Fitnah adalah isu atau tuduhan yang belum terbukti
kebenarannya. Fitnah ini dilakukan agar seseorang menjadi tersudut di
hadapan orang lain sehingga akan mengancam harga diri orang tersebut.
Dalam surat Al Baqarah ayat 191 kita diingatkan bahwa perbuatan fitnah
lebih kejam daripada pembunuhan. Demikian halnya di dalam ayat-ayat
yang lain, misalnya ayat yang artinya :"Dan barang siapa berbuat
kesalahan atau dosa, kemudihan di tuduhkan kepada orang yang tidak
bersalah, maka sungguh dia telah memikul suatu kebohongan dan
dosanya." (Q.S An Nisa 112).
Perbutan tercela itu adalah perbuatan yang memihak pada
salah satu titik ekstrim. Contoh akhlak-akhlak tercela :
Firman Allah swt dalam Qs. As-Shad: 45 – 46 )45(ار ُ ْح َاق َويَ ْعقُ َ أ
َ ْبxx ْي ِدي َو أْل َاxxوبولِي أْل َا َ سx َوِإx ِهي َمxب َْراx َو ْاذ ُكرْ ِعبَا َدنَا إa
ِ ص
َ ِإِنَّا أَ ْخلَصْ نَاهُ ْم بِ َخال
ِ ص ٍة ِذ ْك َرى ال َّد
)46(ار
Artinya: “dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai
perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (45) Sesungguhnya Kami telah
mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang Tinggi Yaitu selalu
mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat”(46). (Qs. As-Shad: 46)