(ringkasan)
Panduan muhasabah :
a. Urgensi muhasabah secara rutin
Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata menjelaskan salah satu kiat muhasabah,
“Hal yang paling bermanfaat bagi orang ialah ia duduk sesaat ketika hendak tidur.
Ia lakukan muhasabah terhadap dirinya pada saat tersebut atas kerugian dan
keuntungannya pada hari itu. Lalu, ia memperbaharui taubatnya dengan nasuhah
kepada Allah, lantas tidur dalam keadaan bertaubat dan bertekad tidak
mengerjakan dosa yang sama jika ia telah bangun. Itu ia kerjakan setiap malam.
Jika ia meninggal pada malam tersebut, ia meninggal dalam keadaan taubat. Jika
ia bangun, ia bangun dalam keadaan siap beramal, senang ajalnya ditunda, dan
siap mengerjakan perbuatan-perbuatan yang belum ia kerjakan.”
b. Skala prioritas yang penting
• Memuhasabahi kesehatan akidahnya, kebersihan tauhidnya dari syirik kecil
dan tersembunyi.
• Memuhasabahi pelaksanaan kewajiban-kewajiban, shalat lima waktu,
berbakti kepada orang tua, menyambung hubungan kekerabatan, amar ma’ruf
nahi munkar.
• Memuhasabahi sejauh mana dirinya menjauhi hal-hal yang haram dan
kemungkaran-kemungkaran.
• Memuhasabahi sejauh mana melakukan ibadah-ibadah sunnah dan ketaatan
lainnya
c. Jenis-jenis muhasabah
1. Muhasabah diri sebelum berbuat
2. Muhasabah diri setelah berbuat
• Muhasabah diri atas ketaatan kepada Allah yang telah ia lalaikan
7. Mujahadah (jihad/bersungguh-sungguh)
• Sabar adalah bekal mujahadah
• Sumber keinginan, mujahadah dan keinginan datang dari jiwa, ketekunan, dan
membayar harganya sesuai dengan semestinya
• Bertahap dalam melakukan mujahadah
• Jadilah anda orang yang tidak lalai
• Siapa yang mengambil manfaat dari mujahadah?, anda adalah pihak pertama dan
terakhir yang mengambil manfaat jika bermujahadah