Anda di halaman 1dari 3

Saya akan bernagi tulisan Mas M Tamim yg dimuat dlm blog

www.mtamim.wordpress.com dg judul #Kartini dan Islam : Dari Gelap Menuju


Cahaya

1/1.Surat #Kartini kpd Stella, 6 November 1899 : Bagaimana aku dapat


mencintai agamaku, kalau aku tdk mengerti, tdk boleh memahaminya?

1/2.Al-Quran terlalu suci, tdk boleh diterjemahkan kedlm bahasa apa pun.
#Kartini

1/3.Di sini tdk ada orang yg mengerti bahasa Arab. Di sini orang diajar
membaca Al-Quran tetapi tdk mengerti apa yg dibacanya. #Kartini

1/4.Tdk jadi orang sholeh pun tdk apa-apa, asalkan jadi orang yg baik hati,
bukankah begitu Stella?” #Kartini

2.Surat #Kartini kpd E.E. Abendanon, 15 Agustus 1902: Aku berdosa, kitab yg
mulia itu terlalu suci sehingga kami tdk boleh mengerti apa artinya.

3.Untuk ukuran seorang perempuan n ukuran zaman itu (bahkan zaman skrg
sekalipun) pendapat #Kartini ini benar2 sangat kritis berani.

4.Suatu ketika, takdir membawa #Kartini pada suatu pengajian di rumah Bupati
Demak Pangeran Ario Hadiningrat yg juga adalah pamannya

5.Pengajian dibawakan oleh seorang ulama bernama KH Mohammad Sholeh bin


Umar (Kyai Sholeh Darat) ttg tafsir Al-Fatihah #Kartini

6.#Kartini tertarik sekali dengan materi yg disampaikan, Setelah pengajian,


Kartini menemui Kyai Sholeh Darat n berdialog :#Kartini

7/1.“Kyai, perkenankanlah saya menanyakan, bagaimana hukumnya apabila


seorang yg berilmu, namun menyembunyikan ilmunya?” #Kartini

7/2.Tertegun Kyai Sholeh Darat mendengar pertanyaan #Kartini yg diajukan


secara diplomatis itu.

7/3.“Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?”. Kyai Sholeh Darat balik


bertanya #Kartini

7/4.“Kyai, selama hidupku baru kali inilah aku sempat mengerti makna n arti
surat pertama yg isinya begitu indah menggetarkan sanubariku. #Kartini

7/5.Maka bukan buatan rasa syukur hati aku kpd Allah, namun aku heran tak
habis-habisnya... #Kartini

7/6.... mengapa selama ini para ulama kita melarang keras penerjemahan dan
penafsiran Al-Quran dlm bahasa Jawa. #Kartini

7/7.Bukankah Al-Quran itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan sejahtera
bagi manusia?” #Kartini
8.Setelah pertemuan itu nampaknya Kyai Sholeh Darat tergugah hatinya. Beliau
kemudian mulai menuliskan terjemah Quran ke dlm bahasa Jawa #Katini

9.Pada pernikahan #Kartini, Kyai Sholeh Darat menghadiahkan kpdnya


terjemahan Al-Quran

10.Mulailah #Kartini mempelajari Islam dlm arti yg sesungguhnya.

11.#Kartini menemukan dlm surat Al-Baqarah 257 bhw ALLAH-lah yg telah


membimbing orang2 beriman dari gelap kpd cahaya (Minazh-Zhulumaati ilan
Nuur).

12.Rupanya, #Kartini terkesan dengan kata-kata Minazh-Zhulumaati ilan Nuur 


karena merasakan sendiri proses perubahan dirinya

13.Dlm surat-suratnya kemudian, #Kartini banyak sekali mengulang-ulang


kalimat “Dari Gelap Kpd Cahaya” ini. 

14/1.Sayang, istilah “Dari Gelap Kpd Cahaya” dlm Bahasa Belanda “Door
Duisternis Tot Licht” menjadi kehilangan makna ... #Kartini

14/2... setelah diterjemahkan oleh Armijn Pane dengan istilah “Habis Gelap
Terbitlah Terang” #Kartini

15/1.Nampaknya masa-masa ini terjadi transformasi spiritual bagi Kartini.


Pandangan #Kartini tentang Barat-pun mulai berubah,

15/2.Setelah sekian lama sebelumnya dia terkagum dengan budaya Eropa yg


menurutnya lebih maju ... #Kartini

15/3....dan serangkaian pertanyaan-pertanyaan besarnya terhadap tradisi dan


agamanya sendiri. #Kartini

16/1.Ini tercermin dlm Surat #Kartini kpd Ny. Abendanon, 27 Oktober 1902:

16/2“Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu
benar-benar satu-satunya yg paling baik, tiada taranya. #Kartini

16/3.Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu
sempurna? #Kartini

16/4.Dapatkah ibu menygkal bahwa dibalik hal yg indah dlm masy ibu tdpt
banyak hal2l yg sama sekali dk patut disebut sbg peradaban?” #Kartini

17.Surat #Kartini kpd Ny. Abandanon, 10 Juni 1902: “Kami sekali-kali tdk
hendak menjadikan murid2 kami menjadi orang2 1/2 Eropa ato orang2 Jawa
Kebarat2an”

17.#Kartini juga menentang semua praktek kristenisasi di Hindia Belanda :

18/1.Surat #Kartini kpd E.E. Abendanon, 31 Januari 1903: “Bagaimana


pendapatmu tentang Zending, ...
18/2.jika bermaksud berbuat baik kpd rakyat Jawa semata-mata atas dasar
cinta kasih, bukan dlm rangka kristenisasi? #Kartini

18/3.Bagi orang Islam, melepaskan keyakinan sendiri untuk memeluk agama


lain, merupakan dosa yg sebesar-besarnya. #Kartini

18/4.Pendek kata, boleh melakukan Zending, tetapi jangan mengkristenkan


orang. Mungkinkah itu dilakukan?” #Kartini

19.Bahkan #Kartini bertekad untuk berupaya untuk perbaiki citra Islam yg sll
dijadikan bulan2an n sasaran fitnah.

20.Surat #Kartini kpd Ny. Van Kol, 21 Juli 1902:“Moga2 kami mendapat rahmat,
dpt bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam patut disukai.”

21.Surat #Kartini kpd Ny. Abandanon, 5 Maret 1902: “Astaghfirullah, alangkah


jauhnya saya menyimpang”

22.Surat #Kartini kpd Ny. Abandanon, 1 Agustus 1903 “Ingin benar saya
menggunakan gelar tertinggi, yaitu: Hamba Allah (Abdulloh).”

23/1.Surat #Kartini kpd Nyonya Abandanon, 1 Agustus 1903 : “Kesusahan kami


hanya dapat kami keluhkan kpd Alloh, ...

23/2.tdk ada yg dapat membantu kami dan hanya Dia-lah yg dapat


menyembuhkan.” #Kartini

24/1.Surat #Kartini kpd Ny. Ovink, Oktober 1900: “Menyandarkan diri kpd
manusia, samalah halnya dengan mengikatkan diri kpd manusia.

24/2.Jalan kpd Allah hanyalah satu. Siapa sesungguhnya yg mengabdi kpd Allah,
tdk terikat kpd seorang manusia pun ia sebenar2nya bebas”

25.Monggo yg mau langsung ke TKP http://mtamim.wordpress.com/2007/09/17/kartini-


dan-islam/ #Kartini

Anda mungkin juga menyukai