Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

STRATEGI, METODE, PENDEKATAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN


MENURUT RADEN AJENG KARTINI
Dosen pengampu:
Dr. Muhammad Hifdil Islam, M.pd

Disusun oleh:
Siti Halimatus Sa'diyah 221201017343
Siti Nur Fauziyah. 221201017347

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Model dan Strategi Pembelajaran Pai yang
berjudul Model dan Strategi Pendidikan Perspektif Raden Ajeng Kartini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu
Pendidikan semester II dengan dosen pengampu Dr. Hifdzil Islam, M.Pd. Tidak
lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Pendidikan yang sudah memberi arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini.
Dalam makalah ini jauh dari kata sempurna, mungkin juga ada kesalahan
dalam makalah ini yang kami belum ketahui. Oleh karena itu, kami butuh saran
dan kritik dari Dosen maupun dari teman-teman. agar kami mengetahui
kesalahannya dan bisa memperbaiki makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................2
1.3 TUJUAN..............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
2.1 BIOGRAFI RADEN AJENG KARTINI........................................................3
2.2 RISET PUBLIKASI RADEN AJENG KARTINI.........................................4
2.3 STRATEGI, METODE, PENDEKATAN DAN TEKNIK
PEMBELAJARAN......................................................................................................5
BAB III.............................................................................................................................6
4.1 KESIMPULAN.................................................................................................6
4.2 SARAN..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Karena R.A. Kartini memandang bahwa Pendidikan adalah suatu hal yang
sangat penting, dengan pendidikan mampu mengangkat derajat dan mampu
mengangkat martabat bangsa Indonesia baik itu pendidikan untuk laki-laki
maupun untuk perempuan dan cita-cita yang diinginkan R.A. Kartini adalah
membangun sekolah wanita. (Hudaidah, 2020: 35).
Dalam perspektif pendidikan Islam peran wanita sama halnya dengan Pria
ia punya misi di dalam hidupnya dan dengan demikian ia harus efektif, aktif
dan berjiwa sosial sesuai dengan sikap dan perilaku Islam. Dimanapun terdapat
wanita Islam, ia menjadi cahaya penuntun, sumber koreksi, pendidikan positif,
melalui kata dan perbuatan. Karena itu pendidikan untuk perempuan juga
sangat penting artinya. Pemikiran Kartini juga relevan dengan penerapan pada
sistem pendidikan pada saat ini dimana pendidikan budi pekerti menjadi
prioritas utama. Dari perempuan yang terdidik dan berakhlak mulia akan lahir
generasi bangsa yang cerdas dan berbudi pekerti yang akan memberi arti
penting pada kemajuan dan martabat sebuah Bangsa. Hal inilah yang menjadi
dasar penelitian. (Aminah, 2015: 2).
Kartini mengatakan bahwa pendidikan itu janganlah hanya akal saja yang
dipertajam, tetapi budi pekerti pun harus dipertinggi. Sekolah diperlukan dalam
memajukan pendidikan. Pendidikan di sekolah juga harus dibarengi dengan
pendidikan di keluarga. Untuk para guru di sekolah, Kartini berharap guru
tidak hanya mengajar semata, tetapi juga harus menjadi pendidik. Bagi Kartini
mendidik perempuan merupakan kunci peradaban, karena perempuan yang
akan mendidik anak-anak (generasi muda). Beliau juga memiliki pemikiran
tentang kebijakan pendidikan, dimana pemerintah berkewajiban meningkatkan
kesadaran budi perempuan, mendidik perempuan, memberi pelajaran
perempuan, dan menjadikan perempuan sebagai ibu dan pendidik yang cakap
dan cerdas. Namun Kartini juga tidak lantas membatasi pendidikan yang
normatif, beliau memberi kebebasan kepada siswa untuk berpikir dan

1
mengutarakan pendapat. Bahan bacaan menjadi gagasan Kartini juga, karena
bahan bacaan atau yang sekarang ini kita artikan sebagai sumber belajar
merupakan alat pendidikan yang diharapkan banyak mendatangkan kebajikan.
Anak-anak hendaknya diberi bahan bacaan yang mengasyikkan, bukan
karangan kering yang semata-mata ilmiah. (Yakob Godlif Malatuny, 2016: 73).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi R.A Kartini ?
2. Apa saja Riset Publikasi R.A Kartini ?
3. Bagaimana Model dan Strategi Pendidikan perspektif R.A Kartini ?
1.3 TUJUAN
1. Agar mengetahui biografi R.A Kartini
2. Untuk mengetahui apa saja riset publikasi dari R.A Kartini
3. Agar mengetahui Model dan Strategi Pendidikan perspektif R.A Kartini

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BIOGRAFI RADEN AJENG KARTINI

Pada tanggal 21 April 1879 lahirlah seorang tokoh pahlawan dari suku
Jawa yang bernama Raden Ajeng Kartini, beliau lahir di kota Jepara. ELS
(Europese Lagere School) adalah tempat Kartini bersekolah hingga usia 12
tahun dan juga mempelajari bahasa belanda. (Yakob Godlif Malatuny, 2016:
72)

Ayah R.A Kartini bernama Sosronongrat beliau adalah bupati yang


berpendidikan dan pandai menulis dan berbahasa Belanda. Beliau mempunyai
kemampuan intelektual yang memadai. Ibunya bernama M.A Nasirah, beliau
memiliki darah pesantren yang merupakan putri dari nyai Hj. Siti Aminah dan
KH. Madirono seorang guru agama di Telukawur Jepara.
Pangeran Ario Tjondronegoro IV merupakan kakek dari R.A Kartini
beliau merupakan bupati Demak yang terkenal pertama mendidik anaknya laki-
laki maupun perempuan dengan pelajaran barat. Walaupun demikian beliau
sudah dapat meramalkan apa yang diperlukan diwaktu yang akan datang
supaya pelajaran barat didapat oleh anak-anaknya.
R.A Kartini adalah anak ke 5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari
semua saudara kandung beliau merupakan anak perempuan tertua. Setelah
usianya 12 tahun beliau harus tinggal dirumah karena sudah bisa dipingit
(dilarang keluar) karena orang tua R.A Kartini memegang adat memingit
dengan teguh meskipun dalam hal-hal lain sudah maju, empat tahun lamanya
R.A Kartini tidak diizinkan keluar. Sahabat Kartini dari Eropa tidak berhenti
berikhtiar agar Kartini diberi kemerdekaannya kembali. Oleh sebab itu ketika
berumur 16 tahun R.A Kartini diperbolehkan melihat dunia luar lagi. 6 bulan
kemudian diizinkan keluar sekali lagi kemudian dipingit lagi. Tetapi pada

3
tahun 1898 diberi kemerdekaan dengan resmi bahkan diizinkan turut bepergian
untuk keluar dari tempat tinggalnya. (Hartutik, 2015: 88).
2.2 RISET PUBLIKASI RADEN AJENG KARTINI

1. Habis Gelap Terbitlah Terang

Buku tersebut merupakan kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini yang
dikirimkan kepada teman-temannya di Eropa. Kumpulan surat tersebut semula
dibukukan oleh J.H. Abendanon, menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan
Hindia Belanda dengan judul Door Duisternis Tot Licht yang makna literalnya
adalah “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Armijn Pane (1968) salah seorang
sastrawan pelopor Pujangga Baru, menerjemahkan buku tersebut dengan judul,
Habis Gelap Terbitlah Terang.(Nur Said, 2014: 350)
2. Panggil Aku Kartini Saja
Buku tersebut menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan dalam
masyarakat Jawa yang harus menghadapi kerasnya kehidupan serta perlawanan
penjajahan yang harus dilewati tanpa sosok seorang Ayah. Tokoh Kartini
dalam buku ini menjadikan contoh bagi kaum perempuan sebagai seseorang
yang mempunyai semangat atau aspirasi-aspirasi tinggi. Sehingga sosok seperti
Kartini ini seharusnya dimiliki oleh perempuan di masyarakat. Tokoh Kartini
juga memiliki prinsip yang sangat besar dalam memperjuangkan sejarah
modern Indonesia. Oleh karena itu Kartini memperjuangkan kemajuan
leluhurnya kecuali satu hal yang tidak diteruskannya, yaitu suatu ciri fisik. ( Ai
Fatimah, 2022: 87)
3. Surat2 Kartini Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
4. Letters From Kartini
5. Surat-surat Kepada Ny Rm Abendanon Mandiri dan Suaminya
6. Feminisme dan Nasionalisme
Berisikan terjemahan surat-surat yang Kartini kirimkan kepada teman
Belandanya yaitu Stella Zeehandelaar. Sebagian besar suratnya tentang ide
Kartini akan feminisme dan nasionalisme namun dalam buku tersebut tidak

4
seluruhnya surat Kartini diterbitkan. Dalam buku ini sebagian kecil saja
menyinggung tentang Kartini dan agama yang dianutnya.
2.3 STRATEGI, METODE, PENDEKATAN DAN TEKNIK
PEMBELAJARAN

Kartini dan Rukmini membuka sekolah pertama pada tahun 1903. Pada
awal dibuka sekolah tersebut muridnya hanya 9 orang tapi dengan seiring
berjalannya waktu sedikit demi sedikit muridnya bertambah. Materi yang
diajarkan berupa membaca, menulis, menjahit, merenda, dan sebagainya.
Konsep pendidikan yang digagas Kartini tanpa melibatkan kurikulum
pemerintah, karena tujuan Kartini bukan hanya memberikan pendidikan umum
saja melainkan juga pendidikan budi pekerti. Sekolah-sekolah Kartini
mencapai perkembangan yang cukup signifikan untuk memberikan
pemahaman pentingnya pendidikan bagi perempuan. (Muthoifin, 2017:41)

Dalam memajukan pendidikan di Indonesia R.A Kartini berperan sebagai


salah satu contoh partisipasi bagi wanita dalam sejarah. Kartini merubah
kondisi yang memprihatinkan tersebut dengan membangun sekolah khusus
wanita. Selain itu beliau juga mendirikan perpustakaan bagi anak-anak. Kartini
dalam memajukan pendidikan Indonesia tertuang dalam karya nya “Door
Duisternis Tot Licht”, yang diartikan sebagai ‘habis gelap terbitlah terang’.
Kartini telah membawa banyak perubahan dan kemajuan dalam pendidikan
Indonesia. Kartini mengajarkan bahwa seorang wanita harus mempunyai
pemikiran jauh ke depan. Di mata Kartini pendidikan adalah hal penting.
Pendidikan akan mampu mengangkat derajat dan martabat bangsa. Kartini
konsisten mengemukakan pentingnya pendidikan yang mengasah budi pekerti,
atau yang kita kenal sebagai pendidikan karakter pada masa sekarang. Kartini
mengatakan bahwa pendidikan itu janganlah hanya akal saja yang dipertajam,
tetapi budi pekerti pun harus dipertinggi. (Yakob Godlif Malatuny, 2016:72).
Sehingga setelah wafatnya Kartini banyak didirikan sekolah-sekolah
perempuan berupa sekolah Kartini di berbagai wilayah seperti Ambon,
Makassar, Aceh, Medan, dan lain-lain. Bahkan di Padang telah didirikan

5
sekolah Islam modern yang memberikan pendidikan kepada laki-laki maupun
perempuan.

BAB III
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Raden Ajeng Kartini Pada tanggal 21 April 1879 lahirlah seorang tokoh
pahlawan dari suku Jawa yang bernama Raden Ajeng Kartini, beliau lahir di
kota Jepara. Ayah R.A Kartini bernama Sosroningrat beliau adalah bupati yang
berpendidikan dan pandai menulis dan berbahasa Belanda. Setelah usianya 12
tahun beliau harus tinggal dirumah karena sudah bisa dipingit (dilarang keluar)
karena orang tua R.A Kartini memegang adat memingit dengan teguh
meskipun dalam hal-hal lain sudah maju, empat tahun lamanya R.A Kartini
tidak diizinkan keluar.

Riset publikasi Raden Ajeng Kartini diantaranya: Habis Gelap Terbitlah


Terang, Panggil Aku Kartini Saja, Surat2 Kartini Renungan Tentang dan Untuk
Bangsanya, Letters From Kartini, Surat-surat Kepada Ny Rm Abendanon
Mandiri dan Suaminya, Mau.... Feminisme dan Nasionalisme.
Konsep pendidikan yang digagas Kartini tanpa melibatkan kurikulum
pemerintah, karena tujuan Kartini bukan hanya memberikan pendidikan umum
saja melainkan juga pendidikan budi pekerti. Kartini dalam memajukan
pendidikan Indonesia tertuang dalam karya nya “Door Duisternis Tot Licht”,
yang diartikan sebagai ‘habis gelap terbitlah terang’. Kartini konsisten
mengemukakan pentingnya pendidikan yang mengasah budi pekerti, atau yang
kita kenal sebagai pendidikan karakter pada masa sekarang. Sehingga setelah

6
wafatnya Kartini banyak didirikan sekolah-sekolah perempuan berupa sekolah
Kartini di berbagai wilayah seperti Ambon, Makassar, Aceh, Medan, dan lain-
lain.
4.2 SARAN
Memahami strategi, metode, pendekatan pembelajaran baik untuk siswa
maupun guru sangatlah penting.. Pemahaman arti secara mendalam dari belajar
dan pembelajaran ini dapat memberikan manfaat yang besar baik bagi guru
maupun siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Hudaidah, Pemikiran Pendidikan dan Perjuangan Raden Ajeng Kartini Untuk
Perempuan Indonesia, Humanitas, Vol. 7, No.1, 2020, 35
Aminah, Pemikiran Kartini Terhadap Pendidikan Perempuan Dalam Perspektif
Pendidikan Islam, Pendidikan Islam, Vol.4, No. 1, 2015, 2
Yakob Godlif Malatuny, Pemikiran Tokoh-Tokoh Pendidikan Indonesia
Kontribusi Serta Implikasi Dalam Pendidikan, Pedagogika dan Dinamika
Pendidkan, Vol. 4, No. 1, 2016, 72
Hartutik, Emansipator Indonesia Awal Abad Ke 20, Seuneubok Lada, Vol. 2, No.
1, 2015, 88
Nur Said, Politik Etis Kepahlawanan R.A. Kartini, Palastren, Vol. 7, No. 2, 2014,
350
Ai Fatimah, Feminisme dan Nilai Moral Novel Panggil Aku Kartini Saja Karya
Pramoedya Ananta Toer, Bahasa, Sastra, Pembelajarannya, Vol. 5, No. 2, 2022,
90
Muthoifin, Pemikiran Raden Ajeng Kartini Tentang Pendidikan Perempuan dan
Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam, Studi Islam, Vol. 18, No. 1, 2017, 41

7
8

Anda mungkin juga menyukai