Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS NOVEL SEJARAH

JALAN-JALAN ALA MUSLIMAH

NAMA : INTAN AZZAHWA

KELAS : XII IPA 5

NOMOR URUT : 16

SMA NEGERI 1 INDRALAYA

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah saya
dapat menyelesaikan Makalah tentang Analisis Novel Sejarah ini.
Terima kasih kepada Ibu guru dan Teman-teman saya yang telah membantu saya
dengan memberikan bantuan berupa pemikirannya sehingga dalam pembuatan makalah ini
dapat berjalan lancar.
Saya berharap, makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca serta dapat memberikan dorongan dan keinginan pembaca untuk membaca buku ini
maupun membaca buku novel sejaraha yang lainnya.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, saya menyadari bahwa masih banyak
kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya menerima saran
dan kritik yang membangun dari pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini.

Indralaya, 8 Desember 2018

Intan Azzahwa
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jalan-jalan ala Muslimah ini adalah novel karya Dwinda Nafisah, buku ini diterbitkan
pertama kali dalam bahasa Indonesia oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Novel ini
menceritakan tentang perjalanan yang dilakukan oleh tokoh utama yaitu Dwinda Nafisah
yang merupakan penulis dari buku ini sendiri. Perjalanan yang dilakukan Dwinda diceritakan
dengan sangat menarik karena didalamnya dilengkapi dengan berbagai tips jika ingin
melakukan perjalanan maupun foto berbagai tempat yang pernah Ia kunjungi.

1.1 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menimbulkan minat pelajar untuk membaca
karena pada saat ini budaya membaca sudah semakin berkurang diakibatkan pengaruh
kemajuan teknologi.

1.2 Manfaat
Mengetahui isi buku Jalan-jalan ala Muslimah
Menambah pengetahuan tentang berbagai daerah-daerah yang dikunjungi tokoh.
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengalanalisis buku.
Dapat menambah minat baca siswa

1.3 Rumusan Masalah


Apa identitas buku Jalan-jalan ala Muslimah?
Apa sinopsis dari buku Jalan-jalan ala Muslimah?
Apa hasil analisis buku Jalan-jalan ala Muslimah?
BAB II
ISI

2.1 Identitas Buku


Judul : Jalan-jalan ala Muslimah

Penulis : Dwinda Nafisah

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tempat terbit : Jakarta

Jumlah halaman : 188 halaman

2.2 Sinopsis Buku

Novel sejarah yang berjudul Jalan-jalan ala Muslimah ini adalah novel sejarah yang
ditulis oleh Dwinda Nafisah. Novel ini menceritakan tentang perjalanan yang dilakukan oleh
Dwinda ke berbagai daerah wisata yang memiliki keunikan tersendiri. Daerah wisata yang
dikunjungi penulis itu meliputi daerah-daerah di Indonesia maupun wilayah-wilayah lain di
berbagai Dunia. Daerah di Indonesia yang pernah dikunjungi oleh dwinda diantaranya adalah
palembang, Madura, maupun pasar sukawati dan pasar ubud yang terdapat di Bali. Dwinda
juga melakukan perjalanan di berbagai negara di Dunia seperti turki, jepang hingga inggris.
Dalam cerita perjalanannya, dwinda juga menuliskan berbagai pengalamannya saat
bekunjung di daerah wisata yang ia kunjungi, seperti di Madura. Kuliner yang terkenal di
Madura salah satunya adalah sate madura. Namun, ternyata cerita pengalaman yang
disampaikan dwinda memberikan kejutan tersendiri bagi pembaca. Semua yang kita duga
sebelumnya akan diungkap kebenarannya di dalam buku ini.
Selain itu, Novel jalan-jalan ala muslimah ini juga terdapat berbagai tips untuk
pembaca yang ingin melakukan perjalanan. Tips-tips yang disampaikan oleh dwinda ini
seperti apa yang harus kita siapkan untuk bekal perjalanan ke suatu tempat tertentu, berbagai
tips agar perjalanan lebih hemat serta tempat berbelanja yang lebih murah. Hal inilah yang
menjadi novel ini menjadi menarik untuk di baca.
2.3 Hasil Analisis

Unsur Intrinsik
Tema : perjalanan
Tokoh : Tokoh utamanya adalah penulis buku itu sendiri. Tokoh ini senang melakukan
perjalanan dan mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi tentang wilayah-wilayah di dunia.

Alur : campuran

Latar
 Waktu : tahun 2011, bulan november tahu 2011, festival 2010, ...pukul 08.00-10.00. ,
catattan mudik 2010, februari 2011, awal maret, setibanya di Sana’a pada malam
hari.
 Tempat : Bagi saya, Belitung itu sangat indah. Sesampainya di rumah almarhum
nenek saya. Namun, euforia event tersebut masih terasa di Palembang hingga kini.
Salah satu recommended adalah Mi Belitung ATEP di jl. Sriwijaya di pusat kota
Tanjung Pandan. Pulau Tidung yang berada di Kepulauan Seribu Jakarta mungkin
bisa menjadi pemanasan liburan anda sebelum menjelajah pulau Dewata. Berhubung
kegiatan saya berada di sekitar Ubud dan Denpasar, jadilah daerah yang akan saya
kenalkan adalah pasar-pasar sekitaran sana saja. Setibanya di Bandara king abdul
aziz,... . masjid ini berada dekat dengan danau buatan di Jeddah. Ternyata letak Troy
itu di Turki.
 Suasana : saat summer sale terdapat banyak sekali orang-orang yang membawa tas
belanjaan. Dunia maya heboh gara-gara ada fesyen’s night out dari vogue yang
diadakan di kota-kota fesyen Dunia seperti Londodn, New York sampai Milan. Well,
sebenarnya oxford street nggak pernah sepi sih. Cuma orang-orang ini cuma ramai di
jalan seperti biasa saja.
 Sosial-Budaya : Ada kepecayaan cina, yang mungkin dpercayai oleh pedagang sana
juga, bahwa pembeli pertama itu adalah penentu mereka bakal laku seharian atau
enggak.
Sudut pandang : Orang pertama sebagai pelaku utama.
Gaya bahasa : menggunakan kata-kata sehari-hari.
Amanat : banyak daerah- daerah yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang
menjadikan daerah tersebut unik dan berbeda dari daerah lainya, begitupun dengan Negara-
negara lain di Dunia.
Unsur Ekstrinsik
Biografi dan Latar Belakang penulis
 Dwinda Nafisah dari sejak telah memiliki harapan untuk bisa berkeliling dunia dan
memperkaya pengalaman karena ia sedari kecil telah di motivasi orangtuanya untuk
melihat dunia. Hal inilah yang mendorong dwinda untuk melakukan perjalanan
sampai ke berbagai Negara di Dunia.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam buku.
 Nilai pendidikan : terdapat berbagai informasi tentang berbagai daerah wisata yang
indah, unik dan terkenal sampai ke berbagai Dunia.
 Nilai Agama : Dwinda Nafisah melakukan Umrah ynag menjadi Ibadah yaitu haji
kecil bagi umat muslim. Disana ia melakukan berbagai rukun Umrah yaitu niat, tawaf,
sai dan tahallul.
 Nilai Estetik : banyak sekali keindahan-keindahan berbagai tempat di dunia yang
digambarkanya di dalam buku Jalan-jalan ala Muslimah ini. seperti salah satunya “
Masjid Nabawi merupakan salah satu masjid tercanggih yang pernah saya lihat! Di
dalam masjid kita akan disuguhi arsitektur cantik dan suasana sejuk dengan pendingin
di setiap pilarnya. Selain itu dwinda juga menggambarkan keindahan kota kecil di
inggris yaitu Jane Austen, “ Dengan keindahan arsitekturnya yang masih sangat
Roman,wajar saja kalau kota bath sampai ditetapkan sebagai World Heritage Site
pada atahun 1987.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Buku yang berjudul Jalan-jalan ala Muslimah karya seorang penulis bernama Dwinda
Nafisah ini memiliki kelebihan yaitu buku ini sangat menarik untuk di baca, karena buku ini
selain menceritakan perjalanan penulis ke berbagai daerah wisata yang berlokasi di dalam
maupun luar Negeri, buku ini juga menggambarkan keindahan-keindahan berbagai tempat
yang ia kunjungi, sejarah tempat tersebut, hingga berbagai tips-tips menarik bagi pembaca
jika ingin melakukan perjalanan ke berbagai tempat termasuk tempet-tempat wisata yang
Dwinda kunjungi. Selain itu, buku ini juga memberikan foto-foto berbagai tempat yang Ia
kunjungi seperti Blue Mosque di Turki, Penjual Kacang berjilbab di London serta berbagai
tempat lain yang pernah dikunjunginya. Selanjutnya, penyusunan bagian-bagian cerita yang
berbeda-beda tersebut di beri pembatas yang menarik sehingga pembaca tidak menjadi bosan,
misalnya setiap daerah atau tempat yang Ia kunjungi di beri judul dengan tulisan lebih besar
dari penjabaran yang akan di ceritakan. Namun, buku ini juga memiliki kekurangan yaitu
dalam penulisannya, buku ini kurang lebih rinci menggambarkan tempat-tempat yang
dikunjungi sehingga pembaca kurang dapat merasakan apa yang dialami dan dirasakan oleh
penulis. Selain itu, foto-foto yang dicantumkan penulis didalam ceritanya hanya berwarna
abu-abu, sehingga buku ini terlihat kurang berwarna dan terkesan kurang menarik.

3.2 Saran
Sebaiknya, foto-foto yang dcantumkan di dalam cerita adalah foto yang berwarna agar buku
ini menjadi lebih menarik serta penulisan dalam penceritaannya diberi sedikit majas atau
gaya bahasa sehingga pembaca dapat lebih merasakan hal yang dirasakan penulis.

Anda mungkin juga menyukai