Anda di halaman 1dari 3

Nama : Intan Azzahwa

NIM : 05061181924009
Overfishing
Overfishing аdаlаh suatu kegiatan penangkapan ikan уаng berlebihan sehingga
mengganggu keseimbangan ekologi laut. Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah overfishing seperti pembatasan jumlah hasil tangkap, pengaturan waktu
tangkap, pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang atau berat), pengawasan jenis alat
tangkap уаng digunakan, penerapan sistem zonasi dеngаn membagi kawasan penangkapan.
Dalam kegiatan overfishing biasanya disertai dengan adanya bycatch. Bycatch adalah
hasil tangkapan dari ѕеbuаh kapal penangkap ikan yang membuang kembali hasil
tangkapannya kе laut. Bycatch tіdаk terbatas pada spesies ikan уаng tіdаk diinginkan, bycatch
dараt berupa ikan tаnра nilai komersial, jenis ikan уаng mаѕіh  remaja, ѕеmuа jenis mahluk
hidup yang ada dilaut termasuk ikan paus, lumba-lumba, lumba, anjing laut, elang laut dan
penyu уаng dibunuh ѕеbаgаі bycatch.
Penangkapan yang dilakukan secara berlebihan dapat mengakibatkan
ketidakseimbangan ekosistem di suatu perairan. Hal ini dikarenakan stok ikan yang ada di
perairan semakin berkurang dengan sigifikan setiap waktu sehingga pada spesies tertentu
tidak dapat melakukan perkembangbiakan untuk memperbanyak jumlah speciesnya. Dengan
kta lain penangkapan yang berlebihan mengakibatkan species seperti ikan tidak dapat
mempertahankan populasi mereka sehingga keberadaannya semakin sedikit bahkan punah.
Terdapat berbagai bentuk overfishing. Diantaranya growth overfishing, recruitmen
overfishing, biological overfishing, economic overfishing, ecosystem overfishing dan
malthusian pverfishing.
Growth overfishing adalah penangkapan ikan sebelum mereka sempat tumbuh
mencapai ukuran dimana peningkatan lebih lanjut dari pertumbuhan akan mampu membuat
seimbang dengan penyusutan stok yang diakibatkan oleh mortalitas alami (misalnya
pemangsaan). Pencegahan growth overfishing meliputi pembatasan upaya penangkapan,
pengaturan ukuran mata jaring dan penutupan sementara atau batas waktu tertentu di daerah
penangkapan.
Recruitment overfishing merupakan pengurangan melalui penangkapan terhadap suatu
stok sedemikian rupa sehingga jumlah stok induk tidak cukup banyak untuk memproduksi
telur yang kemudian menghasilkan rekrut terhadap stok yang sama. Pencegahan terhadap
recruitment overfishing meliputi proteksi (misalnya Melalui reservasi) terhadap sejumlah
stok induk (parental stock, broodstock).
Biological overfishing adalah Kombinasi dari growth overvishing dan recruitment
overfishing akan terjadi saat tingkat upaya penangkapan dalam suatu perikanan tertentu
melampaui tingkat yang diperlukan untuk menghasilkan MSY. Pencegahan terhadap
biological overfishing meliputi pengaturan upaya penangkapan dan pola penangkapan
(fishing pattern).
Economic overfishing adalah penangkapan yang terjadi bila tingkat upaya penangkapan
dalam suatu perikanan melampaui tingkat yang diperlukan untuk menghandilkan MEY, yang
dirumuskan sebagai perbedaan maksimum antara nilai kotor dari hasil tangkapan dan seluruh
biaya dari penangkapan. Tingkat upaya penangkapan MEY harus lebih kecil daripada tingkat
upaya MSY.
Ecosystem overfishing adalah overfishing yang terjadi sebagai hasil dari suatu
perubahan komposisi jenis dari suatu stok sebagai akibat dari upaya penangkapan yang
berlebihan, dimana spesies target menghilang dan tidak digantikan secara penuh oleh species
jenis pengganti. Biasanya ecosystem overfishing mengakibatkan timbulnya suatu transisi dari
ikan bernilai ekonomi tinggi berukuran besar kepada ikan kurang bernilai ekonomi berukuran
kecil dan akhirnya kepada ikan rucah (trash fish) dan invertebrata non komersial seperti ubur-
ubur.
Malthusian overfishing merupakan suatu istilah untuk mengungkapkan masuknya
tenaga kerja yang tergusur dari berbagai aktifitas berbasis darat (land-based activities)
kedalam perikanan , pantai dalam jumlah yang berlebihan yang berkompetisi dengan nelayan
tradisional yang telah ada dan yang cenderung menggunakan cara-cara penangkapan yang
bersifat merusak, seperti dinamit untuk ikan ikan pelagis, sianida untuk ikan-ikan di terumbu
karang dan/atau insektisida dibeberapa perikanan laguna dan estuarine.
Dalam suatu kegiatan penangkapan berlebihan didorong oleh beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya overfishing ini diantaranya adalah kenaikan permintaan pasar
terhadap produk perikanan terhadap species tertentu sehingga harganya menjadi naik. Harga
ikan yang meningkat mendorong seseorang untuk melakukan penangkapan ikan dengan
banyak untuk mendapatkan harga komersial yang tinggi dan memiliki banyak keuntungan.
Akibatnya investasi perikanan menjadi menarik bagi pengusaha seperti pada industri-industri
perikanan besar dan pemerintah sedangkan dari overfishing tersebut stok ikan berkurang dan
merugikan masyarakata terutama nelayan.
Selain itu, ikan memiliki sumber utama omega 3, asam lemak dengan jenis nutrisi
seperti Ca, vitamin A dan D yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh dan menjaga
kesehatan manusia. hal tersebut juga yang memicu permintaan produk perikanan menjadi
tinggi.
Kemajuan teknologi penangkapan juga mempengaruhi terjadinya overfishing atau
penangkapan secara berlebihan. Dengan menggunakan teknologi yang canggih memudahkan
melakukan pengambilan stok ikan di laut dengan cepat dan mudah. Sebagai contoh saat ini
terdapat kapal penangkapan ikan yang telah dilengkapi dengan tempat pengolahan dan
pembekuan didalamnya sehingga proses untuk memproduksi ikan dalam jumlah banyak
menjadi lebih mudah.
Alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dalam kegiatan penangkapan yang
berlebihan juga dapat menyebabkan menurunnya keberadaan ikan atau species yang ada di
perairan. Seperti penggunaan bom yang dapat merusak terumbu karang sebagai tempat
tinggal bagi beberapa jenis species ikan. Selain itu, alat tangkap yang digunakan kurang
selektif sehingga ikan-ikan kecil yang tertangkap tidak dapat dimanfaatkan dan terbuang sia-
sia aau hanya dijadikan sebagai pakn hewan atau pupuk. Contoh dari alat tangkap yang tidak
selektif adalah purseine, trawl dan pukat.
Setelah itu ukuran jaring atau mesh sizenya juga perlu diperhatikan. Ukuran mata jaring
dalam alat tangkap berbahan jaring tidak memiliki ukuran yang terlalu kecil yang dapat
membuat ikan yang belum waktunya dikonsumsi menjadi tertangkap atau bycatch.
Dibeberapa wilayah seperti di samudra atlantik dan pasifik terdapat puluhan ribu lumba-
lumba yang tertangkap jaring nelayan setiap tahunnya oleh nelayan ikan tuna.
Menurut FAO terbukanya akses penangkapan ikan yang bebas memudahkan bagi setiap
orang untuk melakukan penagkapan ikan sebanyak-banyaknya tanpa memiliki rasa tanggung
jawab untk merawat dan menjada stok ikan yang ada. Sumber daya ikan yang bersifat milik
umum sehingga kurangnya peraturan tentang penngkapan ikan dan mendorong penagkapan
ilegal karena menghindari aturan ketat dibeberapa wilayah.
Untuk mengatasi overfishing terdpat berbagain solusi yang dapat digunakan seperti
pembatasan izin dari Dinas Perikanan terhadap jumlah armada dan jenis alat tangkap disertai
dengan pengawasan yang ketat dan penetapan zonasi yang didalamnya terdapat zona
kawasan lindung untuk kegiatan penangkapan yang melindungi kawasan inti seperti daerah
pemijahan, tempat mencari makan dan pembesaran bagi ikan dan biota laut lainnya. Terakhir
adalah kepatuhan terhadap peraturan yang ditegakkan di dalam zonasi yang sudah ditetapkan
dan dilaksanakan secara parsitipatif.

Anda mungkin juga menyukai