Anda di halaman 1dari 9

Nama : Tibel janduriga

NIM : 2082211020

MATKHUL : DINAMIKA POPULASI

 Jelaskan keterkaiitan ilmu dinamika populasi dan pendugaan stok dengan


pengelolaan sumberdaya perairan ?
Dinamika populasi dan pendugaan stok adalah dua konsep yang saling terkait dalam
pengelolaan sumber daya perairan. Baik dinamika populasi maupun pendugaan stok digunakan
untuk memahami dan mengelola populasi organisme di lingkungan perairan, seperti ikan atau
spesies lainnya.Dinamika populasi berkaitan dengan studi tentang bagaimana populasi organisme
berubah seiring waktu. Hal ini melibatkan faktor-faktor seperti laju kelahiran, laju kematian,
migrasi, dan interaksi antara populasi yang berbeda. Dalam konteks sumber daya perairan,
dinamika populasi perikanan akan mempertimbangkan pertumbuhan populasi ikan, tingkat
reproduksi, tingkat kematian alami, dan tingkat penangkapan oleh manusia.

Pendugaan stok, di sisi lain, berfokus pada upaya untuk mengestimasi jumlah populasi
organisme tertentu di suatu wilayah perairan. Pendugaan stok seringkali dilakukan dengan
menggunakan data tangkapan dari nelayan, survei ilmiah, atau metode lainnya. Hal ini penting
dalam pengelolaan sumber daya perairan karena memungkinkan para pengambil keputusan untuk
menentukan batasan penangkapan yang berkelanjutan dan memastikan bahwa populasi organisme
tidak dieksploitasi secara berlebihan.Keterkaitan antara dinamika populasi dan pendugaan stok
terletak pada fakta bahwa pendugaan stok bergantung pada pemahaman yang baik tentang
dinamika populasi. Misalnya, pendugaan stok ikan akan memperhitungkan parameter-parameter
dinamika populasi seperti tingkat pertumbuhan, mortalitas, dan laju reproduksi untuk
memperkirakan jumlah ikan yang dapat ditangkap dengan aman tanpa mengancam keberlanjutan
populasi.

Selain itu, hasil dari pendugaan stok juga dapat digunakan untuk memperbarui model dinamika
populasi. Jika pendugaan stok menunjukkan bahwa populasi organisme berada pada tingkat yang
rendah atau terancam, langkah-langkah pengelolaan seperti pembatasan penangkapan atau
perlindungan habitat dapat diterapkan untuk memulihkan populasi.

Dalam prakteknya, pengelolaan sumber daya perairan yang berkelanjutan akan menggabungkan
kedua konsep ini. Pendugaan stok memberikan informasi penting tentang status populasi
organisme target, sementara pemahaman tentang dinamika populasi memberikan dasar untuk
menginterpretasikan hasil pendugaan stok dan mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif.

 Jelaskan pengertian dari dinamika populasi ikan


Dinamika populasi ikan mengacu pada studi tentang bagaimana populasi ikan berubah
seiring waktu dalam suatu lingkungan perairan. Hal ini melibatkan pemahaman tentang berbagai
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi, mortalitas, migrasi, dan interaksi antara
individu-individu dalam populasi tersebut.Dalam dinamika populasi ikan, terdapat beberapa
konsep penting yang sering diperhatikan:Pertumbuhan: Pertumbuhan ikan mencakup peningkatan
ukuran tubuh dan berat badan seiring waktu. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti jumlah pakan yang tersedia, ketersediaan habitat yang sesuai, dan interaksi dengan faktor
lingkungan lainnya.

1. Reproduksi: Reproduksi ikan melibatkan proses perkembangbiakan dan produksi


keturunan. Faktor-faktor seperti usia reproduksi, ukuran tubuh, dan kesehatan individu
mempengaruhi tingkat reproduksi ikan. Tingkat reproduksi yang tinggi dapat
menyebabkan peningkatan jumlah keturunan yang dapat bertahan, sementara reproduksi
yang rendah dapat mengancam keberlanjutan populasi.
2. Mortalitas: Mortalitas ikan mencakup kematian alami dan kematian yang disebabkan oleh
interaksi dengan faktor-faktor eksternal, seperti predasi atau penangkapan oleh manusia.
Tingkat mortalitas yang tinggi dapat mengurangi jumlah individu dalam populasi,
sedangkan mortalitas yang rendah memungkinkan pertumbuhan populasi yang lebih besar.
3. Migrasi: Migrasi ikan terjadi ketika individu-individu bergerak dari satu wilayah perairan
ke wilayah perairan lainnya. Migrasi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
ketersediaan pakan, siklus reproduksi, dan perubahan suhu atau kualitas air. Migrasi ikan
dapat memiliki dampak signifikan terhadap dinamika populasi di berbagai wilayah
perairan.

Studi dinamika populasi ikan sangat penting dalam pengelolaan sumber daya perikanan.
Dengan memahami bagaimana populasi ikan berubah seiring waktu, para ilmuwan dan pengambil
keputusan dapat mengevaluasi kesehatan populasi, menentukan tingkat penangkapan yang
berkelanjutan, dan mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif untuk menjaga
keberlanjutan sumber daya perikanan dan menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

 proses peningkatan (increasing) dan (decreasing) dalam populasi ikan


Dalam konteks dinamika populasi ikan, "peningkatan" (increasing) merujuk pada situasi
di mana jumlah individu dalam populasi ikan meningkat seiring waktu. Ini dapat terjadi ketika
faktor-faktor seperti tingkat kelahiran yang tinggi, rendahnya tingkat kematian alami, atau migrasi
individu dari populasi lain mempengaruhi pertumbuhan populasi secara positif. Peningkatan
populasi ikan dapat mengindikasikan kesehatan populasi yang baik dan lingkungan perairan yang
mendukung. Di sisi lain, "penurunan" (decreasing) dalam populasi ikan terjadi ketika jumlah
individu dalam populasi menurun seiring waktu. Penurunan populasi ikan dapat disebabkan oleh
faktor-faktor seperti tingkat kematian yang tinggi, rendahnya tingkat reproduksi, atau interaksi
dengan faktor lingkungan yang merugikan. Penurunan populasi yang signifikan dapat menjadi
tanda adanya masalah dalam populasi ikan, seperti overfishing (penangkapan berlebihan),
kerusakan habitat, atau perubahan kondisi lingkungan yang berdampak negatif.

Baik peningkatan maupun penurunan populasi ikan memiliki konsekuensi penting dalam
pengelolaan perikanan. Peningkatan populasi ikan dapat memberikan peluang untuk peningkatan
penangkapan yang berkelanjutan dan pengembangan kegiatan perikanan yang lebih besar. Namun,
perlu diperhatikan agar peningkatan populasi tidak berlebihan sehingga menyebabkan overfishing
atau tekanan berlebihan pada ekosistem perairan.Sementara itu, penurunan populasi ikan yang
signifikan dapat mengancam keberlanjutan sumber daya perikanan dan keberagaman ekosistem
perairan. Dalam situasi penurunan populasi, tindakan pengelolaan yang tepat harus diambil, seperti
mengurangi tingkat penangkapan, melindungi habitat penting, atau memperbaiki faktor
lingkungan yang merugikan, untuk memulihkan populasi ikan ke tingkat yang sehat.
Pemantauan dan pemahaman yang baik tentang perubahan dalam populasi ikan, baik peningkatan
maupun penurunan, sangat penting dalam pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan
dan menjaga keberlanjutan ekosistem perairan.

 (recruitment) sumber daya ikan


Recruitment dalam konteks sumber daya ikan merujuk pada proses masuknya ikan muda
atau juvenil ke dalam populasi ikan dewasa. Dalam hal ini, recruitment mengacu pada jumlah ikan
muda yang berhasil bertahan hidup dan bergabung dengan populasi ikan dewasa. Proses
recruitment sangat penting karena merupakan tahap awal dalam siklus hidup ikan dan
mempengaruhi pertumbuhan dan keberlanjutan populasi ikan.Ada beberapa faktor yang dapat
memengaruhi tingkat recruitment dalam sumber daya ikan:

1. Reproduksi: Tingkat reproduksi ikan memiliki dampak langsung pada tingkat recruitment.
Jika tingkat reproduksi rendah, jumlah ikan muda yang masuk ke populasi akan terbatas.
Faktor-faktor seperti usia reproduksi, ukuran tubuh, dan kondisi kesehatan ikan dewasa
dapat mempengaruhi tingkat reproduksi dan, akibatnya, tingkat recruitment.Kelangsungan
hidup dan kondisi larva: Selama tahap larva, ikan sangat rentan terhadap kondisi
lingkungan dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Faktor-faktor seperti
ketersediaan makanan, suhu air, kualitas air, dan keberadaan predator dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup larva ikan. Jika kondisi lingkungan tidak mendukung, tingkat
recruitment dapat menurun.
2. Variabilitas alami: Sumber daya ikan biasanya mengalami variasi alami dalam tingkat
recruitment dari tahun ke tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh fluktuasi kondisi lingkungan
seperti suhu air, pola arus, dan ketersediaan makanan. Variabilitas alami ini dapat
berdampak pada ketersediaan ikan muda untuk bergabung dengan populasi dewasa.
3. Interaksi manusia: Aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan muda atau kerusakan
habitat, dapat mempengaruhi recruitment ikan. Jika ikan muda ditangkap dalam jumlah
yang berlebihan sebelum mereka memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkontribusi
pada populasi dewasa, recruitment dapat terganggu. Selain itu, kerusakan habitat seperti
kerusakan terumbu karang atau degradasi habitat pesisir juga dapat berdampak negatif pada
recruitment ikan.
 (mortality) sumber daya ikan

Mortality (kematian) dalam konteks sumber daya ikan mengacu pada tingkat kematian
individu ikan dalam populasi. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kematian ikan
dalam sumber daya perikanan Pemahaman tentang tingkat mortalitas dalam sumber daya ikan
penting dalam pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Mengidentifikasi dan memahami faktor-
faktor yang menyebabkan kematian ikan membantu para ilmuwan dan pengambil keputusan dalam
mengelola tingkat penangkapan yang berkelanjutan, melindungi habitat penting, dan memperbaiki
praktik penangkapan ikan yang bertanggung jawab. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga
tingkat mortalitas yang seimbang sehingga populasi ikan dapat tetap sehat dan sumber daya
perikanan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan

 fishing mortality, dan natural mortality.


Fishing mortality (mortalitas penangkapan) dan natural mortality (mortalitas alami) adalah
dua komponen utama dari total mortalitas dalam konteks perikanan dan pengelolaan sumber daya
ikan. Keduanya adalah faktor penting yang harus dipahami dalam pengelolaan perikanan yang
berkelanjutan.Fishing mortality (F): Fishing mortality merujuk pada tingkat kematian ikan yang
disebabkan oleh aktivitas penangkapan oleh manusia. Ini mencakup ikan yang ditangkap secara
sengaja sebagai target perikanan komersial, pariwisata, atau rekreasi. Tingkat fishing mortality
dipengaruhi oleh intensitas penangkapan, seperti jumlah ikan yang ditangkap per unit waktu atau
jumlah alat tangkap yang digunakan. Jika tingkat penangkapan melebihi tingkat reproduksi dan
pertumbuhan populasi ikan, dapat menyebabkan penurunan populasi dan potensi kelebihan
tangkapan (overfishing).Natural mortality (M): Natural mortality mengacu pada tingkat kematian
alami dalam populasi ikan yang disebabkan oleh faktor-faktor alami. Ini termasuk kematian yang
terjadi karena penuaan, penyakit, predasi, kelaparan, dan kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan. Tingkat natural mortality dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran dan usia
ikan, spesies ikan, dan lingkungan hidup. Tingkat natural mortality dapat bervariasi antara spesies
ikan dan dalam populasi yang berbeda.Perbedaan utama antara fishing mortality dan natural
mortality adalah penyebab kematian yang mendasarinya. Fishing mortality disebabkan oleh
aktivitas penangkapan manusia, sedangkan natural mortality terjadi sebagai bagian dari siklus
alami kehidupan ikan. Penting untuk memperhatikan dan memahami kedua faktor ini dalam
pengelolaan perikanan.Pengelolaan perikanan yang berkelanjutan bertujuan untuk menjaga tingkat
fishing mortality pada tingkat yang dapat dipertahankan untuk memastikan keberlanjutan populasi
ikan. Ini melibatkan pengaturan kuota penangkapan, batasan ukuran ikan yang diperbolehkan
untuk ditangkap, pengaturan alat tangkap yang bertanggung jawab, serta pengembangan dan
penerapan praktik penangkapan yang berkelanjutan.

Pemahaman tentang fishing mortality dan natural mortality membantu para ilmuwan dan
pengambil keputusan dalam mengidentifikasi dan mengelola tingkat penangkapan yang
berkelanjutan, menjaga keseimbangan populasi ikan, dan memastikan keberlanjutan sumber daya
perikanan.

 migratory populations
Migratory populations mengacu pada kelompok individu dari suatu spesies yang
melakukan perpindahan atau migrasi secara periodik antara dua atau lebih habitat yang berbeda.
Migrasi adalah pergerakan terarah dan teratur dari individu atau kelompok hewan dari satu tempat
ke tempat lain dalam jarak yang signifikan.Migrasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan
melibatkan berbagai jenis hewan, termasuk burung, ikan, mamalia, serangga, dan reptil. Populasi
migrasi biasanya mengikuti pola pergerakan yang teratur dan dapat berkaitan dengan siklus hidup,
perubahan musiman, atau pencarian sumber makanan yang lebih baik.

 Growth
Dalam konteks perikanan, pertumbuhan (growth) mengacu pada perubahan ukuran dan
massa individu ikan seiring berjalannya waktu. Pertumbuhan ikan merupakan hasil dari
pertambahan sel, pembesaran organ dan jaringan, peningkatan massa tubuh, dan penambahan
panjang tubuh.Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk spesies ikan, faktor
lingkungan seperti suhu air, ketersediaan makanan, kualitas habitat, dan genetik individu ikan.
Pertumbuhan ikan juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti usia, ukuran, dan kondisi
kesehatan.

 Jelakan secara singkat Konsep dasar dinamika populasi.


Konsep dasar dinamika populasi adalah kerangka pemahaman tentang bagaimana populasi
organisme mengalami perubahan dalam ukuran dan struktur populasi seiring berjalannya waktu.
Dinamika populasi mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi laju kelahiran, kematian,
imigrasi (penambahan individu dari populasi lain), dan emigrasi (pindahnya individu dari populasi
tersebut) dalam suatu populasi.Beberapa konsep dasar dalam dinamika populasi meliputi:Laju
kelahiran (birth rate): Merupakan jumlah individu yang lahir dalam suatu populasi dalam satu
periode waktu tertentu. Laju kelahiran dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat reproduksi
individu, tingkat kelahiran per individu, dan struktur usia populasi.Laju kematian (death rate):
Merupakan jumlah individu yang meninggal dalam suatu populasi dalam satu periode waktu
tertentu. Laju kematian dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia dan kesehatan individu, tingkat
mortalitas alami, dan faktor-faktor lingkungan seperti ketersediaan makanan, penyakit, dan
predasi.

Laju imigrasi (immigration rate): Merupakan penambahan individu baru dari populasi lain
ke dalam suatu populasi. Laju imigrasi dapat mempengaruhi ukuran dan keanekaragaman populasi
dengan membawa variasi genetik baru.Laju emigrasi (emigration rate): Merupakan perpindahan
individu dari suatu populasi ke populasi lain. Laju emigrasi juga dapat mempengaruhi ukuran dan
struktur populasi dengan mengurangi jumlah individu dalam populasi tersebut.Dalam dinamika
populasi, konsep-konsep ini digunakan untuk memodelkan pertumbuhan populasi, mengevaluasi
keberlanjutan populasi, dan merencanakan strategi pengelolaan populasi. Misalnya, dengan
memperhatikan laju kelahiran, laju kematian, laju imigrasi, dan laju emigrasi, para ahli dapat
memprediksi bagaimana populasi akan berkembang di masa depan dan mengambil tindakan
pengelolaan yang tepat, seperti pengaturan ukuran tangkapan, pembatasan penangkapan, atau
pemulihan habitat, untuk menjaga kelangsungan populasi organisme tersebut.Pemahaman tentang
konsep dasar dinamika populasi juga penting dalam pemahaman ekologi, evolusi, dan konservasi
sumber daya alam.
 Jelaskan secara umum ada tiga permasalahan yang menonjol dalam
pengelolaan perikanan.
Dalam pengelolaan perikanan, terdapat tiga permasalahan yang menonjol yang sering
dihadapi dan menjadi fokus utama upaya pengelolaan. Permasalahan-permasalahan tersebut
adalah sebagai berikut: Overfishing (penangkapan berlebihan): Overfishing terjadi ketika tingkat
penangkapan ikan melebihi tingkat reproduksi alami populasi ikan tersebut. Akibatnya, populasi
ikan mengalami penurunan yang signifikan dan dapat mengarah pada kepunahan lokal atau
penurunan produktivitas jangka panjang. Overfishing dapat disebabkan oleh penangkapan ikan
yang berlebihan, penangkapan ikan yang tidak selektif, atau penangkapan ikan yang tidak
memperhatikan ukuran minimum tangkapan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan
pengaturan penangkapan ikan yang lebih bijaksana, seperti kuota tangkapan, batasan ukuran
tangkapan, dan pengaturan musim penangkapan.Degradasi habitat: Degradasi habitat merupakan
permasalahan yang terkait dengan kerusakan atau penurunan kualitas habitat perairan tempat ikan
hidup. Faktor-faktor yang menyebabkan degradasi habitat antara lain perubahan penggunaan
lahan, polusi, kerusakan terumbu karang, dan perubahan suhu air. Degradasi habitat dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup ikan, reproduksi, dan pertumbuhan. Untuk mengatasi
permasalahan ini, penting untuk menjaga dan memulihkan habitat perikanan yang penting, serta
mengimplementasikan praktik pengelolaan yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif
terhadap habitat perairan.

Ketidakberlanjutan dalam praktik penangkapan: Permasalahan ketidakberlanjutan dalam


praktik penangkapan meliputi penggunaan metode penangkapan yang merusak atau tidak selektif,
seperti penangkapan dengan alat tangkap yang merusak dasar laut atau menangkap ikan secara
tidak selektif, termasuk ikan yang belum dewasa atau spesies yang dilindungi. Praktik
penangkapan yang tidak berkelanjutan juga mencakup penangkapan ikan target yang dilakukan di
luar batas yang ditetapkan atau melampaui batas yang telah ditetapkan oleh otoritas pengelola.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan pengaturan penangkapan yang lebih ketat,
penggunaan teknologi penangkapan yang lebih selektif, dan penegakan hukum yang efektif.

Selain tiga permasalahan di atas, perubahan iklim juga menjadi perhatian penting dalam
pengelolaan perikanan saat ini. Perubahan iklim dapat mempengaruhi suhu air, ketersediaan
makanan, dan habitat perikanan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi distribusi, migrasi,
dan kelangsungan hidup ikan. Oleh karena itu, strategi pengelolaan perikanan juga harus
mempertimbangkan perubahan iklim untuk menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan.

Anda mungkin juga menyukai