Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH METODE PENELITIAN KESUSASTRAAN

Pengaruh Novel Siti Nurbaya Terhadap Sektor Pariwisata Kota Padang; Pendekatan
Sosiologi Sastra

Oleh:

Peni Bernita Bangun (1910723001

Tika Amelya Yofa (1910723007)

Salma Nabilla Maharani (1910723005)

Tia Ivanka (1910721005)

Dosen Pengampu:

Dra. Armini, M.Hum

JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan pemakalah
kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah
Metode Penelitian Kesusastraan. Tanpa Ridho-Nya tentunya pemakalah tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Pemakalah tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, pemakalah
mengahrapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya nantinya akan
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, pemakalah mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen Metode Penelitian Kesusastraan yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Padang, 15 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................ 3
1.6 Landasan Teori ................................................................................................................ 4
1.6.1 Teori Mimesis ........................................................................................................... 4
1.6.2 Pariwisata.................................................................................................................. 4
1.6.3 Pariwisata Sastra (literary tourism) .......................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 7
2.1 Pembahasan ...................................................................................................................... 7
2.1.2 Terkait Pariwisata Siti Nurbaya ................................................................................. 7
2.1.3 Pengaruh Terhadap Masyarakat ................................................................................ 8
2.1.4 Peranan Pemerintah ................................................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................ 11
Kesimpulan........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Novel merupakan karya fiksi karena novel merupakan hasil khayalan atau sesuatu yang
sebenarnya tidak ada. Istilah novel juga dipaparkan dalam KKBI (dalam Siswantoro, 2013:
128) yang menyatakan bahwa novel diartikan sebagai karangan prosa yang panjang,
mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya
dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Masalah yang dibahas tidak sekompleks
roman. Biasanya menceritakan peristiwa pada masa tertentu.

Untuk melakukan penelitian ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan salah satunya
pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan sosiologi sastra merupakan pendekatan terhadap
sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan (Damono, 1978: 2). Wiyatmi
(2006: 97), juga mengatakan bahwa pendekatan sosiologi sastra merupakan perkembangan
dari pendekatan mimetik yang memahami karya sastra dalam hubungannya dengan realitas
dan aspek sosial masyarakat.

Sastra akan menjadi pariwisata ketika sastarwan atau karyanya menjadi sangat populer
sehingga orang-orang tertarik pada lokasi yang terkait dengan penulis tersebut (misalnya
tempat kelahiran, rumah, kuburan) atau yang ditampilkan dalam tulisan mereka. Banyak
karya sastra mendapat inspirasi dari fenomena pariwisata, demikian juga banyak daya tarik
wisata yang dipopulerkan oleh karya sastra atau sastrawan. Salah satunya jembatan Siti
Nurbaya yang terinspirasi dari novel Sitti Nurbaya.

Sitti Nurbaya merupakan novel karya Marah Rusli. Marah Roesli atau sering kali dieja
Marah Rusli atau Mh. Rusli adalah sastrawan Indonesia angkatan Balai Pustaka.
Keterkenalannya karena karyanya Siti Nurbaya yang diterbitkan pada tahun 1920. Novel ini
diterbitkan pertama kali pada tahun 1922 oleh Balai Pustaka. Pengaruh eksistensi novel Sitti
Nurbaya terhadap perkembangan pariwisata Kota Padang yaitu dengan adanya jembatan Siti
Nurbaya yang termasuk salah satu ikon wisata kota Padang yang banyak didatangi
wisatawan. Dibangun pada tahun 1995. Jembatan Siti Nurbaya adalah jembatan yang
membentang sepanjang 156 meter di atas sungai Batang Arau, Kota Padang, Sumatra Barat.
Jembatan ini menghubungkan pusat kota dengan Seberang Padang.

1
Mengambil nama dari novel klasik Sitti Nurbaya karya Marah Rusli, jembatan ini
merupakan akses menuju Gunung Padang, salah satu latar tempat dari novel Sitti Nurbaya.
Dari atas jembatan akan terlihat pemandangan alam berupa bukit, masyarakat kota Padang
mengenalnya dengan nama Bukit Gunung Padang. Konon, di bukit inilah jasad Siti Nurbaya
disemayamkan. Novel Sitti Nurbaya sangat populer di Kota Padang karena wisata dan
kegiatan pariwisata di Kota Padang mulai dari obyek wisata Gunung Padang dan obyek
Wisata Pantai Padang. Pengaruh novel Sitti Nurbaya terhadap perkembangan pariwisata Kota
Padang masa kini yaitu terbentuknya kegiatan pariwisata dan obyek-obyek wisata baru yaitu
Jembatan Siti Nurbaya, Taman Siti Nurbaya, dan Kuburan Siti Nurabaya yang terdapat di
Kota Padang.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana pengaruh eksistensi novel Sitti Nurbaya terhadap perkembangan
pariwisata kota padang?
2. Apa bukti bahwa novel Sitti Nurbaya tersebut memang sangat populer di kota
padang?
3. Apakah terdapat persamaan latar serta alur antara novel Sitti Nurbaya dengan keadaan
di lapangan atau lokasi wisatanya?
4. Apakah masayarakat mempercayai bahwa novel Sitti Nurbaya itu kisahnya benar
adanya?
5. Bagaimana cara pemerintah kota Padang tetap menjaga eksistensi wisata mengenai
Sitti Nurbaya sebagai ikon kota Padang?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengaruh eksistensi novel Siti Nurbaya terhadap perkembangan
pariwisata Kota Padang.
2. Untuk mengetahui apa saja bukti jika benar novel Siti Nurbaya tersebut sangat
popular di Kota Padang.
3. Untuk mengetahui apa saja persamaan yang terdapat antara latar di novel Siti Nurbaya
dengan keadaan sesungguhnya di lapangan (lokasi wisata).
4. Untuk mengetahui seberapa besar kepercayaan masyarakat mengenai kebenaran
dalam novel Siti Nurbaya.

2
5. Untuk mengetahui cara yang dilakukan pemerintah kota Padang agar tetap menjaga
eksistensi wisata Siti Nurbaya sebagai ikon kota Padang

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang didapat dalam penelitian pendekatan sosiologi sastra Pengaruh Novel
Siti Nurbaya terhadap Sektor Pariwisata Kota Padang ini ialah berupa manfaat praktis dan
manfaat teoritis. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi para pembaca dan
memperluas perkembangan dunia sastra terutama dalam sosiologi sastra. Selain itu, manfaat
penelitian ini adalah sebagai syarat untuk kelulusan pada mata kuliah Metode Penelitian
Kesusastraan.

1.5 Tinjauan Pustaka

Menggambil karya dari Marah Rusli yang berjudul Siti Nurbaya Kasih tak Sampai.
Menggabarkan kehidupan percintaan yang tidak berakhir bahagia. Kejadian tersebut
diabadikan menjadi cerita mitos yang dipercayai oleh masyarakat. Kepercayaan tersebut
berkembang pada masyarakat sampai kepada beberapa pola kehidupan antara individu,
kelompok, kolektif, jaringan, dan segala lapisan masyarakat. Dunia pariwisata menjadi salah
satu sektor yang mendapat sumbangan dari cerita Siti Nurbaya.

Pengaruh Novel Siti Nurbaya terhadap tempat pariwisata ternyata menghasilkan


beberapa keuntungan sesuai dengan data pada Dinas Kepariwisataan Kota Padang. Menjadi
penyumbang terbesar pula untuk pendapatan daerah.

Konsep dari kajian ini sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh peneliti terlebih
dahulu, namun penulis mengembangkan lebih rinci mengenai pengaruh dari novel Siti
Nurbaya karya Marah Rusli sesuai dengan data dari Dinas Kepariwisataan Kota Padang dan
pendapat para ahli.

Peneliti telah melakukan beberapa penelitian mengenai kajian pendekatan sosiologi.


Berikut beberapa penelitian yang penulis temukan :

1. Skripsi Reza Jefrika (2020) yang berjudul “Gambaran Pariwisata di Kota Padang
dalam Novel Sitti Nurbaya karya Marah Rusli dan Pengaruh Novel SittI Nurbaya
terhadap perkembangan Pariwisata Kota Padang Masa Kini: Sosiologi Sastra.”

3
2. Buku oleh Ferdinal, Donny Eros, Gindho Rizano pada tahun 2019 yang berjudul
“Buku Panduan Pengembangan Wisata Sastra Siti Nurbaya”
3. Jurnal oleh Nyoman Darma Putra yang berjudul “Sstra Pariwisata : Pendekatan
Interdisipliner Kajian Sastra dan Pariwisata”.

1.6 Landasan Teori


Teori sebagai hasil penelitian yang tersistem dan terstruktur terhadap gejala-gejala yang
berfungsi sebagai pengarah dalam penelitian (Chamamah Soeratno, 2002:15-16). Teori yang
dipakai berfungsi sebagai alat untuk memahami masalah, oleh karena itu dalam
mempergunakan teori sastra haruslah dipilih teori yang relevan dengan tujuan penelitian.

1.6.1 Teori Mimesis


Mimesis adalah kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap hubungan karya
sastra dengan kenyataan di luar karya sastra sebagai imitasi dan realitas. Pengarang
mengamati objek-objek yang menarik di kehidupan nyata kemudian dituangkan dalam
sebuah karya. Realitas dalam kehidupan nyata merupakan inspirasi untuk menciptakan tiruan
yang dikreasikan dalam bentuk karya sastra. Sedangkan karya sastra merupakan tiruan
terhadap fenomena kehidupan nyata tersebut. Dalam penelitian ini terdapat gambaran
pariwisata Kota Padang dalam novel Sitti Nurbaya karya Marah Rusli merefleksikan tempat-
tempat pariwisata Kota Padang, karena karya sastra sebagai hasil seni pemikiran perpaduan
antara dunia kenyataan dengan imajinasi pengarang.

1.6.2 Pariwisata
Pariwisata adalah perjalanan dari satu daerah ke daerah lain bersifat sementara dengan
waktu yang terbatas, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian, kepuasaan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam
dimensi sosial budaya, alam, dan ilmu pengetahuan (Kodhyat dalam Kurniansah, 2014).
Pariwisata adalah suatu kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan akhir mendapatkan
kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu yang menarik, menikmati waktu luang,
beristirahat, dan lain-lain. Suatu perjalanan akan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi tiga persyaratan antaranya bersifat sementara, bersifat sukarela (Voluntary) dalam
artian tidak terjadi karena paksaan, dan tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah
(Spillane dalam Siallagan, 2011:34). Jadi dapat disimpulkan wisata merupakan kegiatan
perjalanan dilakukan secara suka rela tanpa paksaan, bersifat sementra, perjalanan itu
seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

4
1.6.3 Pariwisata Sastra (literary tourism)
Sumbangan sastra dalam pengembangan kepariwisataan dapat dilihat dari pengaruh dari
karya sastra sebagai contoh sebuah daerah menjadi terkenal sebagai destinasi wisata, hal ini
secara tidak langsung karya sastra telah mempromosikan daerah yang menjadi latar cerita
serta penggalian ide untuk sebuah destinasi wisata. Penelitian ini menggunakan beberapa
teori di atas untuk menganalisis gambaran pariwisata Kota Padang dalam novel Sitti Nurbaya
karya Marah Rusli dan pengaruh novel Sitti Nurbaya berbagai dimensinya sebagai daya tarik
pariwisata Kota Padang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra karena akan membantu analisis
dengan mudah untuk memahami karya sastra. Sosiologi merupakan pendekatan terhadap
suatu karya sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Sosiologi adalah
cabang-cabang penelitian sastra yang bersifat (reflektif) mencerminkan (Atmazaki, 2001:7).
Sastra merupakan gambaran kehidupan manusia di dalam suatu kenyataan sosial. Wellek dan
Werren (dalam Damono, 2013: 3) mengklasifikasikan sosiologi sastra menjadi tiga bagian,
yaitu:

a. Sosiologi pengarang, kajiannya berfokus status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain
yang menyangkut pengarang sebagai penghasil karya sastra.
b. Sosiologi karya, difokuskan mengenai karya sastra, adapun pokok kajiannya adalah
sesuatu yang tersirat dalam karya sastra dan sesuatu yang menjadi tujuannya finalnya.
c. Sosiologi pembaca, kajiannya yang difokuskan terhadap pembaca dan pengaruh sosial
dari karya. Konsep sosiologi sastra yang diungkapkan oleh Wellek dan Werren di atas
mencakup sosiologi pengarang, sosiologi karya, dan sosiologi pembaca.
d. Sosiologi ekonomi, berfokus pada dampak karya sastra pada sektor ekonomi dan
pariwisata.

Dari ketiga bagian di atas, pendekatan dalam penelitian ini akan diarahkan pada
pendekatan sosiologi karya dan pembaca. Penelitian yang yang membahas isi dalam novel
Sitti Nurabaya yang berkaitan dengan gambaran pariwisata kota Padang dan pengaruh serta
dampak novel Sitti Nurbaya terhadap perkembangan pariwisata Kota Padang.

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Dikutip dari buku Metode


Penelitian Kualitatif oleh Lexy J. Moleong (2007:4), Bogdan dan Taylor menyatakan bahwa

5
metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati. Data yang telah
diperoleh selanjutnya akan dianalisis berdasarkan analisis data berikut. 1) Penjabaran
sosiologi pengarang, dengan memperlihatkan latar belakang pengarang dalam penciptaan
novel. 2) Penjabaran sosiologi karya, dengan melihat pengaruh karya terhadap pembaca. 3)
Penjabaran sosiologi pembaca, dengan melihat pengaruh dalam membaca karya sastra
terhadap sektor pariwisata Siti Nurbaya tersebut. 4) Penjabaran sosiologi ekonomi, dengan
melihat aspek Ekonomi. Maka keempat pembagian sosiologi tersebut akan ditemukan
beberapa aspek.

6
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
2.1.1 Terkait Novel Siti Nurbaya

Pada tahun 1992 seorang pengarang dari Sumatera Barat bernama Marah Rusli
menerbitkan sebuah novel luar biasa dengan judul Siti Nurbaya Kasih Tak Sampai dengan
ketebalan 271 halaman.

Sebenarnya, buku ini pertama kali diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1922.
Buku berjudul Siti Nurbaya ini berhasil memposisikan diri sebagai puncak romansa di antara
roman-roman lain yang dianggap sebagai puncak romansa dalam Sastra Indonesia Modern.

Dalam gelaran Siti Nurbaya, Marah Rusli ingin merombak adat yang berlaku saat itu
dan dianggap sebagai pelanggaran HAM. Pemeran utama dalam novel ini adalah Siti
Nurbaya, Samsulbahri, dan Datuk Maringgih. Membaca kisah percintaan Siti Nurbaya,
pembaca diajak untuk mengikuti kehidupan masyarakat Padang saat itu, terutama kisah cinta
yang tak pernah padam dari sepasang anak manusia, Siti Nurbaya dan Samsulbahri. Marah
Rusli lahir di Padang pada 7 Agustus 1889 dan meninggal di Bandung pada 17 Januari 1968.

2.1.2 Terkait Pariwisata Siti Nurbaya


Berjarak 15 kilometer di sebalah barat kota Padang, Sumatera Barat, taman Sitti
Nurbaya yang terlebih dahulu melalui jembatanya, terdapat tumpukan batu yang dipercaya
sebagai makam Siti Nurbaya yang pernah di ceritakan menjalin cinta dengan Samsulbahri
namun di paksa dan dijodohkan dengan Datuk Maringgih.

Kawasan ini merupakan kawasan legendaries bagi masyarakat Padang. Selain sebagai
tempat wisata, kawasan ini juga merupakan kawasan pemakaman Sitti Nurbaya. Makan Sitti
Nurbaya sendiri terletak di balik batu besar dan terdapat diantara celah kecil di batu tersebut.
Taman Siti Nurbaya merupakan perpaduan antara ketinggian, lebatnya hutan dengan
pemandangan laut. Di kala sore pemandangan dari ketinggian taman ini terlihat lebih indah.

Sebelum sampai di makam Siti Nurbaya, sekitar 500 meter terdapat jembatan yang
melintang di atas sungai Arau. Pada tahun 1995 jembatan Sitti Nurabaya dibangun oleh
pemerintah Kota Padang di atas Sungai Batang Arau, Kota Padang, Sumatera Barat.
Peresmian jembatan ini pada tahun 2002, peresmian dilakukan secara langsung di atas

7
jembatan dengan kehadiran pameran drama atau sinetron Sitti Nurbaya yang sangat popular
di televisi saat itu. Sebenarnya jembatan ini difungsikan untuk menghubungkan pusat kota
dengan Seberang Padang. Serta sebagai jalan alternatif menuju ke Gunung Padang.

Jembatan ini diberi nama jembatan Sitti Nurbaya sebagai bentuk penghargaan dan
penghormatan pemerintah kepada penulis novel Sitti Nurbaya yaitu Marah Rusli atas
karyanya yang mengangkat wilayah Sumatera Barat salah satunya kota Padang sebagai latar
tempat pada karyanya.

2.1.3 Pengaruh Terhadap Masyarakat


Jembatan Sitti Nurbaya membawa pengaruh dalam sektor pariwisata, ekonomi, dan
sosial budaya yang menjadi perhatian besar bagi Dinas Pariwisata kota Padang.

a. Aspek ekonomi
- Mengeluarkan penduduk sekitar dari belenggu keterbekangan ekonomi.
- Merubah orang yang berketerbelakangan ekonomi yang dianggap sebagai
beban masyarakat menjadi sumber daya manusia yang dapat memberikan
kontribusi pada pembagunan daerah .
- Meningkatkan produktivitas dan kreativitas masyarakat
- Memberdayakan penduduk dalam memanfaatkan sumber daya sumber daya
ekonomi serta mendukung kegiatan ekonomi produktif di daerah.
- Meningkatkan pendapatan penduduk, memperluas permintaan pasar dan
mengembangkan transaksi ekonomi diberbagai pelosok daerah;
- Menciptakan keadilan dalam bentuk adanya pemerataan kesempatan
memperoleh hasil pembangunan.
b. Aspek sosial dan politik
- Mengurangi kecemburuan sosial di tengah-tengah masyarakat yang bersifat
sangat majemuk.
- Menghilangkan kerawanan sosial karena adanya usaha provokasi untuk
tujuan tertentu yang dapat merugikan daerah dan negara secara luas.
- Menciptakan kondisi di mana pemerintah daerah akan menjadi lebih mudah
merumuskan kebijakan karena adanya partisipasi aktif masyarakat.
- Menghapuskan kebodohan dan meningkatkan kehidupan yang lebih
demokratis baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik.

8
2.1.4 Peranan Pemerintah
Pemerintah provinsi Sumatera Barat, Kota Padang melalu dinas kebudayaan,
melibatkan masyarakat sekitar untuk perkembangan sektor pariwisata ini. Agar lebih
majunya wisata Sitti Nurbaya, maka pemerintah seharusnya pemerintah berkoordinasi untuk
meningkatkan menyediakan layanan-layanan yang membuat pengunjung terkesan.

a. sarana dan prasarana


Untuk saat pariwisata ini mengandalkan kekayaan alam, seperti gunung, laut, dan
makam. Satu-satunya di buat ialah jembatan Siti Nurbaya tersebut.
b. Transportasi
Sangat kurang kendaraan untuk berwisata di Sitti Nurbaya, pengunjung hanya
mengandalkan kendaraan pribadi dan bus sewaan jika pengunjung berasal dari luar
daerah.
c. Promosi
Kurangnya promosi, membuat wisata ini masih belum banyak dikenal wisatawan luar.
Walaupun wisata Sitti Nurbaya menjadi wisata sebagai pendapatan daerah yang
terbesar.
d. Keamanan
Luput dari pengawasan lebih lanjut, banyaknya parkir liar dan pengamen jalanan
membuat tidak nyaman dalam keamanan pengunjung.
e. Pemandu
Tidak adanya pemandu tetap di kawasan pariwisata.

Destinasi wisata sastra Siti Nurbaya Padang akan semakin menarik apabila dilengkapi
dengan aspek-aspek bernuansa sastra dan budaya seperti elemen cerita seperti kutipan-
kutipan, pakaian orang Minangkabau, serba-serbi Marah Rusli seputar Kota Padang, serba
serbi Marah Rusli di luar Kota Padang, Isu perkawinan di Minangkabau dan kuliner Kota
Padang.

Apabila pemerintah kota Padang memerhatikan aspek-aspek di atas maka tak heran
banyak wisatawan yang akan berkunjung ke wilayah Sitti Nurbaya dan menambah
pemasukan daerah kota Padang. Pemerintah Kota Padang harus berperan aktif sebagai
panduan teknis untuk mengelola pariwisata Sitti Nurbaya yang berbasis masyarakat.
Pengembangannya dapat dilakukan dengan menggali semua potensi yang ada dan melibatkan
masyarakat dalam beberapa hal diantaranya perencanaan, pengelolaan, pemantauan,

9
identifikasi isu strategis dan penyusunan tujuan pemantauan dan penetapan indikator
keberhasilan. Pengembangannya akan sangat bergantung pada pihak yang melaksanakan
pemantauan dan memanfaatkan hasil pemantauan.

10
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian di Dinas Pariwisata kota Padang dapat disimpulkan bahwa
pengaruh novel Sitti Nurbaya terhadap tempat pariwisata ternyata menghasilkan beberapa
keuntungan sesuai dengan data pada Dinas Kepariwisataan Kota Padang. Jembatan Sitti
Nurbaya dan Gunung Padang menjadi penyumbang terbesar untuk pendapatan daerah kota
Padang. Sebenarnya jembatan Sitti Nurbaya ini difungsikan untuk menghubungkan pusat
kota dengan Seberang Padang. Serta sebagai jalan Alternatif menuju ke Gunung Padang.
Tetapi dengan adanya novel Sitti Nurbaya ini yang mengandung unsur Minangkabau dan
kota Padang salah satu latarnya maka pemerintah kota Padang mengambil alih jembatan ini
sebagai:

 Promosi destinasi wisata Siti Nurbaya


 Promosi atraksi wisata Sastra Siti Nurbaya
 Promosi pada berbagai media

Yang dimaksudkan untuk menambah pendapatan daerah. Pengelolaan dari jembatan Sitti
Nurbaya ini ialah penduduk setempat dan dinas pariwisata kota Padang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ferdinal, Donny Eros, Gindho Rizano. 2019. Buku Panduan Pengembangan Wisata Sastra
Siti Nurbaya. LPTIK: Universitas Andalas.

Jefrika, Reza. 2020. Skripsi. Gambaran Pariwisata di Kota Padang dalam Novel Sitti
Nurbaya karya Marah Rusli dan Pengaruh Novel SittI Nurbaya terhadap
perkembangan Pariwisata Kota Padang Masa Kini: Sosiologi Sastra.

https://rri.co.id/padang/57-gaya-hidup/996938/pengembangan-kawasan-wisata- siti-
nurbaya diakses pada 6 April 2022

Setia, Elly M, Kamal Abdul Hakam, dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Cetakan 2. Jakarta: Fajar Interpratama Offset

Martono, Nanang. 2011. Sosiologi, dan Perubahan Sosial. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

12

Anda mungkin juga menyukai