Anda di halaman 1dari 13
KEPUTUSAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Menimbang Mengingat NOMOR : Hi.3/HK.001 /iK? .02 TENTANG PENGGOLONGAN KELAS HOTEL. MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA, bahwa Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan dan peraturan pelaksanaannya telah menetapkan usaha akomodasi yang dibedakan atas hotel bintang dan melati yang didasarken menurut jenis dan tingkat fasilitas yung disediakan, memerlukan tindsk lanjut pengaturannya; . bahwa jenis dan tingkat fasilitas hotel menjadi Jandasan untuk, penggoiongan Kelas hotel yang memberikan gambaran tentang kualitas produk hotel baik secara fisik maupun pelayanan sebagai suatu upaya perlindungan kepada konsumen —_serta, menumbuhkembangkan sikap perilaku usaha perhotelan yang bertanggungjawab; . bahwa masyarakat, khususnya Konsumen bersama _usaha. perhotelan mempunyai peran yang menentukan dalam penilaian atas kualitas produk hotel, sedangkan pemerintah adalah sebagai fasilitator dan melaksanakan perlindungan kepentingan umuin; . bahwa sehubungan hal-hal tersebut di atas, dipandang periu untuk menetapkan Keputusan Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Tentang Penggolongan Kelas Hotel; . Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427); . Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsuinen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tembahan, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); | | | | Menetapkan * . Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); . Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia taliun 1996 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3658); ._Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ M tahun 2001 tentang Kabinet Gotong Royong; . Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2001 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara; . Keputusan Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM 38/ OT. 001/ MNKP/ 01 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata MEMUTUSKAN KEPUTUSAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA* TENTANG PENGGOLONGAN KELAS HOTEL. BABL KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah; 2. Instansi Teknis Pemerintah adalah instansi pemerintah di tingkat Provinsi atau ditingkat Kabupaten / Kota yang mempunyai kewenangan berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku untuk mengeluarkan sertifikat kelaikan atas suatu fungsi alat atau suatu prosedur dalam rangka perlindungan dan keselamatan umum; 3. Perhimpunan Hotel dan Restor2a Indonesia yang selanjutnya disebut PHRI, adalah ‘organises! profes! perhotelan tingkat nasional yang dalam pelaksanaan fungsinya dilakukan oleh Badan Pimpinan Pusat (BPP PHRi); cone ow Pemilily pimpinan hotel adalah seseorang yang ditunjuk mewakili badan hukum yang memiliki hotel atau pemimpin umum operasional hotel (Manager) yang diberi kuasa oleh pemilik, Persyaratan dasar adalah syarat mutlak yang herus dipenuhi oleh suatu hotel baik yang berupa izin maupun sertfikat- kelaikan yang dikeluarkan oleh instansi teknis pemerintah untuk dapat beroperasi. {zin adalah persetujuan yang diberikan oleh instansi teknis pemerintah yang berwenang agar dapat mulai beroperasi atau berfungsinya suatu hotel, Sertifikat-kelaikan adalah pemnyataan secara tertulis atau dalam bentuk tanda segel atau bentuk Jain oleh suatu instensi teknis pemerintah yang memiliki Kewenangan untuk itu, atas suatu fungsi alat/peralatan, prosedur, proses yang dinyatakan aman bagi kesclamatan umum. Persyaratan teknis operasional hotel adalah Komponen fisik, komponen pengelolaan dan komponen pelayanan hotel sebagai suatu kesatuan fungsi yang memberikan citra aken kualitas produk hotel, yang penilaiannya dilaksenakan oleh pemilipimpinan hotel atau oleh orgenisasi profesi perhotelan tingkat nasional seperti PHRI. BAB IL MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 ‘Maksud dan tujuan penggolongan kelas hotel : a Memberi gambaran bagi calon konsumen (tamu) tentang kualitas produk dan pelayanan hotel dalam rangka pemenuhan kKepuasan konsumen; ‘Terselenggaranya pengusahaan hotel yang bertanggungjawab; dan i Memberikan _perlindun, wan atas Kepentingan konsumen, masyarakat dan lingkungannya. a) @ @) (1) Q) @) o @ BAB UL PENGGOLONGAN KELAS HOTEL Bagian Kesatu Jenis Golongan Kelas Hotel Pasal 3 Golongan kelas hotel terdiri atas : a, golongan kelas hotel bintang; dan . golongan Kelas hotel melati, Golongan kelas hotel bintang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibagi atas S lima) penjenjangan Kelas hotel yaitu bintang 1 (satu) sampai dengan bintang 5 (lima). Golongan kelas hotel melati sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya terdiri atas satu Kelas sebagai hotel melati. Pasal 4 Penggolongan kelas hotel bintang ditetapkan setelah hotel memenuhi persyaratan dalam kiteria penggolongan kelas hotel. Hotel yang belum memenhi persyaratan minimal sebagai hotel bintang 1 (satu) digolongkan ke dalam kelas hotel melati. Golongan Kelas hotel melati dapat ditingkatkan menjadi hotel bintang, setelah menienuhi persyaratan sebagai hotel bintang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). . Pasal 5 Setiap hotel bintang dan hotel melati dapat diberikan penghargaan (award) tambahan berupa tanda berlian, Penghargaan tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi aspek- aspek : ramab lingkungan; sanitasi dan higiene; sumber'daya manusia; penggunaan produk dalam negeri; dan pemberdayaan masyarakat setempat, Sao ge ne emia eet, 5 (3) Ketentuan lebih lanjut tentang persyaratan memperoleh penghargaan tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) akan diatur dalam Keputusan tersendiri. Bagian Kedua Kriteria Golongan Kelus Hotel Pasal 6 (1) Kriteria penggolongan Kelas hotel didasarkan atas penilaian persyaratan dasar dan penilaian persyaratan teknis operasional. (2) Persyaratan teknis operasional meliputi komponen : a fisik;, b._pengelotaan ; ©. pelayanan ; @)Rincian Seis penggolongan ‘fel hotel betertapenjlasan cara penn, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini, (4) Formulir penilaian penggolongan Kelas hotel yang dipergunakan untuk melakukan penilaian ates penggolongan Kelas hotel sebagaimana tercantum dalam lampiran II Keputusan ini, Pasal 7 (1) Penilaian techadap unsur fisik yaitu tersedianya kelengkapan dan fungsi unsur fisik hotel yang mencakup aspek keamanan, keselamatan dan Kenyamanan. (2) Termasuk dalam unsur fisik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yaitu tersedianya fasilitas yang memadai bagi penyandang cacat. 3) Penilaian terhadap manajemen pengelolaan yaitu kemampuan dalam mengelola untuk menjamin berfungsinya sistem administrasi dan tchnik operasional hotel serta ‘menjamin berfungsinya kelengkapan fisik. (4) Penilaian terhadap unsur pelayanan yaitu kerampuan dalom memberikan pelayanan yang muclipuii prosedur atau tata urutan, kecepatan dan sikap periaku yang mencerminkan keramahtarnatvan (human touch). AE Bagian Ketiga Penilaian Golongan Kelas Hotel Pasal 8 (1) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu hotel untuk ditetapkan golongan Kelas hotelnya yaitu persyaratan yang ditetapkan’ olch ketentuan peraturan perundangan yang berkaitan dengan perlindungan keselamatan umum, meliputi : Iain Usaha Hotel (bagi hotel yang telah beroperasi); Iain Mendirikan Bangunan; Izin Undang-undang Gangguan (H.O); Izin AMDAL atau UPL/ UKL sesuai ketentuan yang berlaku; Sertifkat kelaikan lift (bila menggunakan lift); Sertifikat kelaikan boiler (bila menggunakan boiler); Sertfikat kelsikan listrik; Sertifikat kelaikan alat pemadam kebakaran; Sertfikat laik sehat hotel; Sertfikat pemeriksaan kualitas air; ome me ae ee (2) Iain dan sertifikat tethadap persyaratan dasar dikeluarkan oleh instansi_teknis) pemerintah yang berwenang. (3) Ketentuan persyaratan dasar khususnya yang berkaitan dengan sertifikat kelaikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berlaku juga terhadap penetapan golongan Kelas hotel melat. (4) Penilaian persyaratan teknis operasional dilakukan setelah seluruh persyaratan dasar dapat dipenuhi. Pasal 9 (1) Komponen fisik, komponen pengelolaan dan Komponen pelayanan masing-masing, diberikan bobot penilaian, dengan perbandingan : a, Komponen fisik dengan bobot 3; b. Komponen pengelolaan dengan bobot 2; dan ¢. Komponen pelayanan dengan bobot 5; (2) Masing-masing komponen fisik, pengelolaan dan pelayanan terdiri dari kelompok vunsur yang dikategorikan sebagai kelompok unsur yang menjadi persyaratsa mautlak dan kelompok unsur yang menjadi persyaratan tambehen, @) @ 6) © a Komponen fisik, pengelolean dan pelayanan terdiri dari kelompok unsur, kelompok unsur terdiri dari unsur dan unsur terdiri dari sub unsur. Tiap-tigp sub unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diberi nilai fungsi dengan angka dalam rentangan | (satu) sampai dengan 10 (sepuluh) berdasarkan rangkuman beberapa fungsi seperti : Kenyamanan; Kebersihan dan penjagaan kesehatan (sanitasi dan higiene); Keselamatan (safety); Jaminan keamanan (security); Keramahan lingkungan; Nilai investasi; Sikap layanan (attitude); Ketrampilan (skill); Teratur, tertib (orderly); Ketepatan (akurasi); Kecepatan (Waktu). rvree mp ae se Tiep-tiap sub unsur yang telah ditetapkan angkanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), dilakukan penilaian terhadap kondisi fungsinya yaitu baik, sedang, atau buruk yang masing-masing dinyatakan dengan angka 10 untuk kondisi baik, angka 6 untuk kondisi sedang, dan angka 2 untuk kondisi buruk. Hasil akhir untuk menetapkan golongan kelas hotel diperoleh dengan : a. mengalikan angka nilai fungsi setiap sub unsur dengan angka kondisi setiap sub unsur, b. _ menjumlahkan angka hasil perkalian untuk setiap sub unsur pada huruf a; c. - membagi jumlah angka hasil penjumlahan huruf b dengan banyaknya sub unsur pada huruf a, sehingga diperoleh angka rata-rata dari suatu unsur.; 4. angka rata-rata kelompok unsur adalah penjumlahan angka unsur dibagi dengen jumlah unsur; ©. angka rata-rata Komponen adalah penjumlahan angka kelompok unsur dibagi jumlah kelompok unsur, f, —angka hasil akhir golongan kelas hotel adalah penjumlahan setiap angka komponen setelah dikalikan bobot penilaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 9, ayat (1) lalu dibagi dengan 10 (sepuluh). Terhadap hote! yang dalam penilaian hasil akhir belum mencapai angka minimal dari suats goicngan kelas hoiel (binang) tertentu dapat diberikan toleransi angka maksimal sebesar 10% (sepuluh persen) dari angka minimal yang itentukan, untuk tetap digolongkan ke dalam kelas hotel bersangkutan, qa @ Q@) @ @) qa) Q) @) @ Pasal 10 Hotel yang belum mencapai nilai minimal yang ditentukan untuk golongan kelas hotelnya, diharuskan memperbaiki don atau memenuhi kekurangan yang ada paling lambat 6 (enam) bulan untuk persyaratan yang bersifat mutlak dan 1 (satu) takun untuk persyaratan yang bersifat tambahan terhitung dari saat penetapan golongan kelas hotel tersebut. Perbaikan dan atau pemenuhan kekurangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam surat pemyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh pemilik/pimpinan hotel dan menjadi lampiran dari penetapan golongan Kelas hotel tersebut. Bagian Keempat Tata Cara Penilaian Pasal 11 Persyaratan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 untuk semua hotel wajib diperiksa. Persyaratan dasar yang berupa izin-izin sebelum mulai beroperasinya hotel yang bersangkutan, harus dilakukan pencocokan kembali antara salinan izin « (photocopy) dengan izin asli yang dimiliki oleh pemilik hotel pada awal pemeriksaan, Persyaratan dasar yang berupa sertifikat kelaikan alat atau prosedur ates beroperasinya hotel, sesuai dengan jenis sertifikat wajib diperiksa secara berkala berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Pasal 12 Pemetiksaan teknis atas sertifikat kelaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilaksanakan oleh instansi teknis pemerintah di tingkat Propinsi atau Kabupaten/Kota di bawah koordinasi Gubernur. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan telah dipenuhinya persyaratan yang itentukan maka diterbitkan sertfikat kelaikan sesuai ketentuan yang berlaku. ‘Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi syarat, maka instansi teknis terkait melalui Gubemur wajib memberitahukan secara tertulis kepada pemilik/pimpinan hotel tentang kekurangan yang harus diperbaiki dalam batas waktu tertentu, Gubemur dapat menunjuk pejabat khusus untuk melaksanakan pengawasan berkela ates kondisi persyaratan dasar, Khususnya yang berhubungan dengan sertifikat keleikan, a @ Q) Q) @) @) a) Q) Pasal 13, Penilaian atas persyaratan teknis operasional yang berup2 Komponen fasilitas fisik, Komponen pengelolaan, komponen pelayanan pada dasariya menggunaken prinsip penilaian sendiri (self assesment) oleh masyarakat, yaitu : konsumen dan pengusaha atau melalui suatu lembaga independen. Sebelum terbentuknya lembaga independen yang berasal dari masyarakat senditi, maka penilaian dilakukan oleh pemilik/pimpinan hotel sendiri yang dibantu oleh asosiasi profesi perhotelan tingkat nasional yaitu PHRI sebagai organisasi profesi perhotelan yang ada pada saat Keputusan ini ditetapkan. Pasal 14 Dalam melaksanakan penilaian sendiri oleh pemilik/pimpinan hotel, harus mengedepankan objektivitas sebagai tanggung jawab moral, untuk memberikan gambaran kepada calon konsumen (tamu yang akan menginap) tentang kualitas produk hotel secara menyeluruh. Penilaian menggunakan formulir penilaian golongan Kelas hotel yang telah disediakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4). Untuk lebih meningkatkan objektivites dan meningkatkan peranserta konsumen , (tamu) dan sebagai umpan balik, pemilik/pimpinaa hotel, agar: a. melaksanakan sistem penilaian aktif oleh tamu (guest comment, pilihan karyawan terbaik, dan lain-tain); dan b. __melaksanakan penilaian oleh tamu tak dikenal (mistery guest) atau bentuk lain yang sejenis. Dalam hal pemilik/pimpinan hotel belum mampu melaksanakan penilaian sendiri, dapat meminta bantuan PHRI untuk melaksanakan penilaian, : Pasal 15 Dalam melaksanakan bantuan penilaian golongan kelas hotel tethadap pemilik/pimpinan hotel baik yang telah menjadi anggota PHRI maupun yang belum menjadi anggcta, PHRI harus melaksanakan fungsi pembinaan baik dalam rangka pembinaan anggota maupun dalam rangka pembinaan profesi dan peningkatan kualitas produk perhotelan, PHRI dapat membentuk Tim Penilai golongan kelas hotel untuk melaksanakan bantuan peniiaian golongan kelas hotel. @) @ 6) © a) @) q@) @) 10 Tim Penilai PHRI melaksanaxan penilaian golongan kelas hotel yang belum mampu dilaksanakan oleh pemilik/pimpinan hotel. Dalam rangka melaksanakan pembinaan, Tim Penilai PHRI dapat melaksanakan penilaian atas hotel yang telah dinilai olen pemilik/pimpinan hotel baik diminta maupun tanpa diminta, guna. menyampaikan penilaian pembanding (second opinion); Apabila terdapat perbedaan hasil penilaian antara pemilik/pimpinan hotel dengan Tim Penilai PHRI, maka yang digunakan untuk penetapan golongen kelas hotel adalah hasil dari pemilik/pimpinan hotel, dengan ketentuan bahwa pemilik/pimpinan hotel wajib memperhatikan catatan yang diberikan oleh Tim Penilai PHRI. Untuk meningkatkan pembinaan dan memudahkan pemberian bantuan kepada hotel, PHRI dapat membentuk Tim Penilai Daerah, yang susunan dan keanggotaannya diatur tersendiri oleh PHRI. Pasal 16 Penetapan akhir golongan keles hotel dilakukan dengan penggabungan hasil penilaian persyaratan dasar dengan hasil penilaian teknis operasional hotel. Gubernur atau pejabat yang ditunjuk melaksanakan koordinasi dengan pemilik hotel/pimpinan hotel dan Tim Penilai PHRI dalam penetapan akhir golongan kelas suatu hotel. BABIV PENETAPAN GOLONGAN KELAS HOTEL Pasal 17 Golongan Kelas hotel ditetapkan dengan Keputusan Ketua PHRI seteleh ‘memperhatikan saran dan pertimbangan Gubemur setempat. Tanda penetapan golongan Kelas hotel sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diberikan daiam bentuk : 2 Sertifikat golongan kelas hotel; dan b. Sticker. @ ) ) un Sertifikat golongan Kelas hotel ditandatangani oleh Ketua PHRI dan dikukuhkan/disahkan oleh Gubernur setempat. Bentuk sertifikat dan teks golongan kelas hotel bintang dan hotel melati seperti tercantum dalam Lampiran III dan IV Keputusan ini. Bentuk sticker ditetapkan oleh PHRI, dan ditujukan sebagai sarana promosi hotel. Pasal 18 Penggolongan kelas hotel berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. a) Q @) BAB V BIAYA Pasal 19 Biaya Tim Penilai instansi daerah yang melaksanakan penilaian atas sertifikat kelaikan yang diperlukan menjadi tanggung jawab Gubernur Biaya yang menjadi tanggung jawab pemilik/pimpinan hotel meliputi = a. _ biaya pengujian sertifikat kelaikan yang besar dan frekwensinya sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku; b. _biaya pengadaan sertifikat golongan kelas hotel; c. _ biaya pengadaan sticker golongan kelas hotel; biaya pelaksanaan "mistery guest" atau yang sejenis; ¢. _ biaya pelaksanaan guest comment, best employee dan sejenisnya yang ‘menjadi inisiatif pemilik/pimpinan hotel; dan f _ biaya Tim Penilai PHRI atas kesepakatan dengan pengurus PHRI; PHRI menanggung biaya awal vengndaan sertifikat golongan Kelas hotel dan sticker. ay @) @) @) 6) a) @ BAB VI SANKSI Pasal 20 ‘Tethadap hasil pemetiksaan atas persyaratan dasar sebagaimana dimaksud dalan Pasal 12 ayat (3), pemilik/pimpinan hotel wajib melaksanakan perbaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Apabila sampai dengan bates waitu yang telah ditentukan belum dilakukan perbaikan, maka kepada pemilik/pimpinan hotel diberikan peringatan tertulis pertama dalam tenggang waktu 1 (satu) bulan, Apabila dalam tenggang waktu peringatan pertama tidak dilakukan perbaikan, maka diberikan peringatan tertulis kedua, Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan setelah peringatan kedua pemilik/pimpinan hotel belum melakukan perbaikan, maka penetapan, golongan kelas hotel dapat ditunda sampai dapat dipenuhinya perbaikan dimaksud. Apabila perbaikan techadap persyaratan dasar yang membahayakan keselamatan dan kepentingan umum, Gubernur dapat menutup sementara beroperasinya hotel bersangkutan sampai perbaikan selesai dilaksanakan, Pasal 21 ‘Terhadap hasil pemeriksaan atas persyaratan teknis operasional, pemilik/pimpinan ‘hotel wajib melaksanakan perbaikan dan atau memenuhi kekurangan dalam batas ‘waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1). Apabila sampai dZagan batas waktu yang telah ditentukan belum dilakukan perbaikan, maka penetapan golongan kelas hotel dapat ditinjau kembali untuk diturunkan setingkat lebih rendah. : + 2 BAB VIL KETENTUAN PERALIHAN Pasal 22 (1) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung mulai berlakunya Keputusan ini, hotel yang ade baik dengan tanda bintang maupun dengan tanda melati, harus sudah menyesuaikan dengan kriteria penggolongan Kelas hotel yang ditetapkan dalam Keputusan ini. @ Bagi hotel bintang yang masa berlaku sertifikat penggolongan kelas hotelnya telah berakhir pada saat Keputusan ini ditetapkan, penggolorigan hotelnya tetap berlaku sampai dengan dilakukannya penilaian ulang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Keputusan ini, BABVIIL KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Dengan berlakunya Keputusan ini, ketentuan yang mengatur mengenai _penggolongan hotel sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor KM 94/HK.103/MPPT-87 tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel dan Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor KM. 65/PW.304/MPPT-85 tentang Peraiuran Usaha dan Penggolongen Losmen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor KM. 70/PW.304/MPPT-89, yang bertentangan dengan Keputusan ini, dinyatakan tidak berlaku. Pasal 23 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Pada tanggel : Jakarta 27 Februari 2002

Anda mungkin juga menyukai