Anda di halaman 1dari 2

Pada epidermis kulit normal, terdapat sel langerhans dan pada lapisan dermis terdapat sel T juga

makrofag. Sedangkan pada pembuluh darah terdapat antibody IgE juga sel T.

Sedangkan pada penderita DA, pasien sudah memiliki riwayat alergi secara genetik. Pada saat pertama
kali bersentuhan dengan allergen, allergen tersebut akan ditangkap oleh sel langerhan pada epidermis
kemudian sel langerhan yang sudah berikatan dengan allergen tadi mengaktifkan sel T naïf (ThO)
menjadi sel T Helper 2 (Th2). Aktivasi Sel T helper tadi dibantu oleh sitokin interleukin-10 (IL-10) yang
dikeluarkan oleh sel langerhan, interleukin-4 (IL-4) yang dikeluarkanoleh makrofag, dan thylmic stromal
lymphopoietin (TSLP) yang dikeluarkan oleh keratinosit epidermis. Kemudian Sel T helper 2 (Th2)
mengeluarkan sitokin interleukin-13 (IL-13), interleukin-4 (IL-4), interleukin-5 (IL-5).

Munculnya IL-13 dan IL-4 menyebabkan IgE menjadi banyak, kemudian IgE itu berikatan dengan sel mast
yang mengandung histamine. Ikatan IgE dan sel mast itu menyebabkan keluarnya histamine yang mana
histamine tersebut menyebabkan rasa gatal.

Sedanbgkan IL-5 yang dikeluarkan Th2 bekerja untuk memanggil eusinophil yang bekerja untuk
membunuh bakteri. Dan semua reaksi diatas ialah reaksi yang terjadi pada fase akut.

Sedangkan fase kronik terjadi saat adanya infeksi sekunder. Infeksi sekunder ini bisa masuk dari kulit
yang tidak intak akibat garukan yang dilakukan saat pruritus muncul di fase akut. Saat kulit sudah tidak
intak, bakteri seperti flora normal s. aureus dapat masuk ke dalam kuit yang kemudian akan mengubah
sel T naïf menjadi sel T helper 1 (Th1). Berbeda dengan fase akut, ThO berubah menjadi Th1 tidak
berubah menjadi Th2 hal ini dikarenakan pada fase kronik yang terjadi adalah reaksi infeksi. Sedangkan
pada fase akut yang terjadi adalah reaksi alergi. Perubahan ThO menjadi Th1 ini dibantu oleh IL-12 yang
dihasilkan oleh sel langerhan dan eusinophil. Kemudian Th1 mengeluarkan interferon gamma (IFN-ɣ)
yang mana kerja dari interferon gamma adalah untuk membunuh bakteri yang masuk bersama dengan
eusinophil. Pada fase kronikpun masih dapat terjadi pruritus karena sudah ada reaksi alergi sebelumnya
(lihat gambar sel langerhans yang menempel dengan ThO)

Anda mungkin juga menyukai