Disusun oleh : Anggia Ayu Sebrina Anugrah Chika Yunindra Lidya Febrian
LOGO
Sistematika Penulisan :
Bab I Latar belakang Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan Evaluasi Manfaat Evaluasi Bab II Hakikat Evaluasi Program Tujuan evaluasi program Manfaat Evaluasi Program Kriteria Evaluasi Program Model Evaluasi Program Hakikat Capacity Building Tujuan Capacity Building Materi Capacity Bulding Bab III Tujuan Evaluasi Tempat dan waktu Model Evaluasi Responden Teknik Pengumpulan Data Instrumen Evaluasi Teknik Analisis Data Bab IV Deskripsi data Data hasil kuisioner Data Hasil Observasi Bab V Kesimpulan saran
Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan program Capacity Building di Pusdiklat Bea dan Cukai ? 2. Apakah program Capacity Building telah berjalan dengan baik? 3.Apakah tujuan dari pelaksanaan program Capacity Building? 4. Apakah program Capacity Building terbukti dapat meningkatkan kinerja pegawai di Pusdiklat Bea dan Cukai? 5. Bagaimana efektivitas program Capacity Building dalam peningkatan kinerja pegawai di Pusdiklat Bea dan Cukai? Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka kami membatasi masalah berdasarkan: Jenis Masalah Masalah dibatasi mengenai bagaimana efektivitas program Capacity Building dalam peningkatan kinerja pegawai di Pusdiklat Bea dan Cukai? Lingkup Lokasi Masalah Lingkup lokasi yang akan dievaluasi yaitu pada lingkup Instansi Pusdiklat Bea dan Cukai.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : Bagaimana efektivitas program Capacity Building dalam peningkatan kinerja pegawai di Pusdiklat Bea dan Cukai?
Tujuan Evaluasi Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas program program Capacity Building dalam peningkatan kinerja pegawai di Pusdiklat Bea dan Cukai.
Manfaat Evaluasi
Manfaat penelitian ini dapat ditinjau secara : Manfaat praktis Lembaga : valuasi ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan bagi Divisi Evaluasi dan Pelaporan Kinerja untuk meningkatkan mutu program Capacity Building selanjutnya. Penulis : Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama di perkuliahan khususnya dalam hal evaluasi program.
Manfaat Teoritis Laporan evaluasi ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam memperkaya hasil-hasil laporan evaluasi yang sejenis. Penelitian ini bermanfaat sebagi salah satu acuan untuk evaluasi selanjutnya.
o o o o
Company Logo
Tempat dan waktu Evaluasi program ini akan dilaksanakan di Pusdiklat Bea dan Cukai yang beralamat di Jl. Bojana Tirta III, Rawamangun, Jakarta Timur 13230. Waktu pelaksanaan evaluasi program ini dilakukan di bulan April Mei 2011 Model Evaluasi Model yang kami pilih dan kami anggap sesuai dengan objek evaluasi ini adalah adalah model evaluasi evaluasi program CIPP yang dikembangkan oleh Daniel L. Stufflebeam. Model CIPP ini dianggap sesuai karena model ini memandang sebuah program yang dievaluasi sebagai sebuah sistem, dan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pelaksanaan program tersebut, tim evaluator harus menganalisis secara mendalam program tersebut berdasarkan komponen-komponen evaluasi CIPP mulai dari Input sampai produk, selain itu model CIPP memiliki pendekatan yang holistik dalam evaluasi, bertujuan memberikan gambaran yang sangat detail dan luas terhadap suatu proyek, mulai dari konteksnya hingga saat proses implementasi.
Responden Responden dalam evaluasi ini adalah seluruh pejabat dan pelaksana di Pusdiklat Bea dan Cukai yaitu mencapai sekitar 50 orang pegawai. Teknik Pengumpulan Data Penyebaran Kuisioner : Penyebaran kuesioner yang berisi butir-butir pertanyaan yang ditujukan untuk para pejabat dan pelaksana sebagai peserta capacity building di Pusdiklat Bea dan cukai. Bentuk kuesioner yang digunakan yaitu secara langsung dan berstruktur, yaitu dengan menyusun pertanyaan-pertanyaan tertutup, jawabannya menggunakan skala jawaban dengan pilihan bobot nilai 1 4 Observasi : Observasi dalam evaluasi ini bertujuan untuk mengamati secara langsung kegiatan capacity building yang diselenggarakan oleh Pusdiklat bea dan Cukai.
Instrumen Evaluasi Untuk itu mengembangkan instrumen sebagai alat mendapatkan informasi dengan keterlaksanaan program Capacity Building. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun atas dasar definisi konseptual dan definisi operasional. Definisi Konseptual Definisi konseptual evaluasi ini adalah upaya yang dilakukan secara cermat untuk mengetahui untuk mengetahui sejauh mana efektifitas program program Capacity Building dalam peningkatan kinerja pegawai di Pusdiklat Bea dan Cukai. Definisi Oprasional Definisi operasional pada evaluasi ini didasarkan pada pada skor jawaban responden dari instrumen angket yang diberikan kepada peserta diklat, meliputi penilaian pada setiap komponen pada model CIPP yang diteliti. Komponen-kompenen tersebut mencakup penilaian context, penilaian input, penilaian process, penilaian product. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan instrumen kuisioner, dan pedoman observasi.
Company Logo
P = F/N x 100 %
P = Prosentase F = Frekuensi jawaban N = Jumlah responden Dari perhitungan sederhana tersebut, akan diperoleh hasil dalam bentuk prosentase. Untuk menafsirkan data dari tiap-tiap item kuisioner atau angket digunakan kriteria evaluasi sebagai berikut : Tabel Interpretasi Hasil Analisis Data
Kategori awaban 65 80 50 64 35 49 20 34 Company Logo Bobot Nilai Sangat baik Baik Buruk Sangat buruk
Keterangan :
No
Pertanyaan 1
Pilihan 2
14
Total Efektivitas 4
0 59 Rendah
3
10
2. 3.
Program ini sesuai dengan kebutuhan saya Program diklat ini dapat mengatasi permasalahan yang saya hadapi di lingkungan kerja
2 0
8 10
13 14
2 1
65 66
Tinggi Tinggi
16
78
Tinggi
Company Logo
Narasumber kompeten dalam menyajikan materi Saya antusias mengikuti program ini Saya dapat memahami setiap materi disampaikan dengan baik
0 3 0
4 10 5
10 11 11
11 1 9
82 60 79
8.
Materi
yang
disampaikan
sesuai
dengan
11
68
Tinggi
Narasumber
menciptakan
suasana
yang
16
80
Tinggi
15
77
Tinggi
disampaikan
11. Fasilitas yang disediakan memadai (ruang kelas,
13
10
83
Sangat tinggi
14
10
59
Rendah
19
75
Tinggi
disampaikan
14. Metode penyampaian yang diterapkan oleh
17
77
Tinggi
21
96
Sangat tinggi
kegiatan berlangsung
1 . Kegiatan berlangsung sesuai dengan waktu yang
15
73
Tinggi
telah direncanakan
17. Kegiatan di mulai tepat waktu
10
10
80
Tinggi
Product evaluasi program pelaksanaan Capacity Building 18. Pengetahuan saya bertambah setelah mengikuti
11
12
85
Sangat tinggi
program ini.
19. Materi-materi
yang
saya
peroleh
selama
12
78
Tinggi
16
68
Tinggi
74,4
Tinggi
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas pelaksanaan program capacity building termasuk dalam kategori tinggi. Namun ada beberapa hal yang rendah, seperti yang bisa dilihat pada analisis soal berikut ini : Indikator context evaluasi program pelaksanaan capacity building Pada soal nomor 1 dengan efektivitas yang rendah mengenai pengetahuan tujuan dari Program Capacity Building, sebanyak 4% peserta sangat tidak mengetahui tujuan dari Program Capacity Building, 56% peserta tidak mengetahui dari Program Capacity Building, dan hanya 40% peserta yang mengetahui dari Program Capacity Building. Pada soal nomor 12 dengan efektivitas rendah mengenai penggunaan media interaktif yang cukup beragam dalam pelaksanaan program capacity building, sebanyak 4% peserta menyatakan bahwa program capacity building ini sangat tidak menggunakan media interaktif yang cukup beragam, 56% peserta menyatakan bahwa program capacity building ini tidak menggunakan media interaktif yang cukup beragam, dan 40% peserta menyatakan bahwa program capacity building ini menggunakan media interaktif yang cukup beragam.
Saran ...
Perlu adanya pembahasan mengenai Capacity Bulding itu sendiri, mulai dari dasar pelaksanaannya hingga tujuan dari program tersebut. Hal ini berguna untuk membuka pengetahuan awal bagi para pegawai mengenai Capacity Building. Sehingga nantinya para pegawai memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti kegiatan Capacity Building ini secara rutin. Diharapkan penyaji mengawali pembukaan dengan menyampaikan tujuan dan manfaat dari materi yang akan disajikan. Penyaji menutup kegiatan Capacity Building dengan memberikan kesimpulan, serta motivasi kerja kepada peserta. Narasumber/penyaji yang terpilih untuk menyampaikan materi diharapkan untuk memanfaatkan media yang interaktif, agar dapat menarik perhatian dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi peserta. Metode dan strategi yang digunakan penyaji lebih variatif lagi dan melibatkan partisipasi peserta, namun tetap disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Penyaji juga perlu untuk selalu bisa menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan selama kegiatan Capacity Building, demi menjaga ketertarikan peserta.