PERUMAHAN PERMUKIMAN
BENDA PP PROSES
OBJEK / BENDA
TEMPAT BERHUNI/TINGGAL TEMPAT PEMBANGUNAN KELUARGA TEMPAT YANG MENYEDIAKAN AKSES TERHADAP BERBAGAI FASILITAS DAN PRASARANA MENINGKATKAN HARKAT DAN FUNGSI DARI KUALITAS LINGKUNGAN DAN AKTIVITAS KOMUNITAS MEMPERKUAT, MEREFLEKSIKAN STATUS SOSEK-BUD SIMBOLISASI JATI DIRI
PROSES
PERENCANAAN PERANCANGAN HOUSING ( SUATU PROSES MEMBUAT/MENGEMBANGKAN PERUMAHAN YG DI DALAMNYA TERDAPAT ASPEK-ASPEK : 1. PEMBIAYAAN 2. PENGHUNIAN ( PEMBELIAN, SEWA MENYEWA ) 3. OPERASIONAL DAN MAINTENANCE
ASPEK ASPEK TERSEBUT SALING BERHUBUNGAN ENTAH ANTAR ASPEK PERUMAHAN PERMUKIMAN SEBAGAI BENDA ATAU SEBAGAI PROSES ATAU ANTARA PROSES DAN BENDA ( DIMANA PROSES LEBIH DULU MEMPENGARUHI PP SEBAGAI BENDA )
RUANG DAN
WAKTU
RUANG WAKTU
: PP TERGANTUNG KEPADA SITUASI, RUANG, GEOGRAFI : PP TERGANTUNG KEPADA APA YANG DILAKUKAN DAHULU & APA YANG DIHARAPKAN DI MASA DEPAN
PROSES - PROSESNYA
JARINGAN EKONOMI JARINGAN SOSIAL PERAN PERMUKIMAN MAKNA DARI PP CITRA PERUMAHAN
MENURUT WAKTU
1.SEKARANG ( DIAGNOSIS ) : STRUKTUR KONSTRUKSI 2.YANG LALU ( HISTORI, DIAGNOSIS ) : MORFOLOGI 3.DI/KE DEPAN ( PROGNOSIS ) : HOUSING DEMAND
MENURUT TUJUAN
LAY MAN / ANEKDOTAL : CERITA UMUM MENGENAI PERMUKIMAN YANG DILAKUKAN TANPA MELAKUKAN PENELITIAN
ANEKDOTAL
ILMIAH
KESIMPULAN
PP
SOS-EK-BUDPOL
METODE PENELITIAN
MEMBENTUK POLA / BENTUKAN TERTENTU Y ANG MENIMBULKAN DAMPAK PADA LINGKUNGANNYA DAN BAGAIMANA TERBENTUK BERLAKU JUGA HUBUNGAN SEBALIKNYA.
TIPO MORFOLOGI
TIPOLOGI : SUATU KONSEP ATAU
ISTILAH YANG MENYATAKAN JENIS ATAU TIPE TERHADAP SUATU BENTUKAN KERANGKA UNTUK MELIHAT BAGAIMANA BENTUK HUNIAN ( HAMLET ) ATAU BENTUKAN KOTA. DENGAN MELIHAT SUATU HAMLET / BENTUK KOTA SEBAGAI PRODUK ARSITEKTUR
MORFOLOGI : BAGAIMANA
TATANAN ( SKALA HUNIAN : BAGAIMANA HUBUNGAN HUNIAN TERHADAP LINGKUNGANNYA. ATAU DALAM SKALA LUAS BAGAIMANA PERMUKIMAN TERSUSUN DAN BERHUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN LUARNYA
SUPPORT : MENDUKUNG KEBERADAAN SUATU BENTUKAN / STRUKTUR UTAMA, ZONA, JALAN INFILL : PENGISI DARI BENTUKKAN
3. NOTION OF SCALE : PENGERTIAN / GAGASAN DARI SKALA 4. UNSUR UTAMA 5. UNSUR PERMANEN : ASPEK DIAKRONIK KARENA TERKAIT DIMENSI 6. HABITASI : SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI
WAKTU
METODE PENELITIAN
PROSES PENGUMPULAN DATA DILAKUKAN DENGAN
MAPPING
MENGGAMBAR : SIRKULASI, ANTAR MASSA, MENGGAMBAR BAGAIMANA MASSA / BANGUNAN DUDUK DI ATASNYA, MENGETAHUI MANA YANG PERMANEN / UTAMA ( MEMERLUKAN DATA DARI MASA KE MASA SEHINGGA TERGAMBAR PERUBBAHANNYA )
OBSERVASI
MORFOLOGI, FUNCTIONNING, PERKEMBANGAN
Tipo morfologi
PRODUK proses
identifikasi
METODOLOGI
PELAKU PRODUKSI
Keluarga Penjumlahan dari proses pengadaan secara individual Sektor Komunitas (budaya & sosial) Pembangunan bersifat kolektif dan menganut unsur budaya Sosial tanpa pakem Sektor Swasta Bersifat benefit, melakukan share saham, tanah, konstruksi dll Sektor negara Otoritas publik Tanah Infrastruktur Bangunan Pasar Pasar yang disesuaikan Alokasi Administrasi Penguasaan lahan Tanah adat/warisan Usaha sendiri
CARA PENGADAAN
IDENTIFIKASI
FOKUS Gambaran kolektif gambaran umum yang berlaku atau menggeneralisasikan gambaran terhadap kondisi tertentu
SIFAT UMUM LINGKUNGAN PERUMAHAN PERMUKIMAN PELAKU PRODUKSI Pola /kondisi fisik dan tipe morfologinya Pengaturan/penggunaan terkait dengan domain penggunaan
Bagaimana hubungan dalam proses yang terjadi antar pelaku. Kontribusi masing-masing pelaku
METODE MOBILISASI
KONSEP/DEFINISI LAMA
Dilihat dari unsur internal Kualitas perumahan permukiman dinilai berdasarkan standarisasi, kenyamanan thermal
KUALITAS
KONSEP/DEFINISI YANG LEBIH TERINTEGRASI Dilihat dari unsur eksternal (langsung atau tidak langsung) dari suatu lingkungan
EVALUASI Kenyamanan, Fungsional, Status sosial/life style, Estetika, Kesehatan, Kualitas Lingkungan, Kekokohan, Standar, Lokasi
KEBIJAKAN
Analisis kualitas perumahan permukiman menjadi satu masukan penting bagi satu keputusan kebijakan
Kebutuhan
kekokohan
Standarisasi
Kenyamanan Fisik
Fungsional
Estetika/penampilan
Psikologi
KEPUASAN, ADAPTABILITAS, KINERJA FUNGSIONAL/KINERJA
PUAS/TIDAK
Sosiologi
SOSIAL
Riaz Hasan : Mempelajari hubungan antara kinerja sosial dari ruang antara ketetanggaan dengan kenakalan remaja
Penelitian kinerja sosial di rusun Singapura : muncul kebijakan ruang dan asosiasi dalam rusun
PENDEKATAN STUDI BERBASIS DISIPLIN ILMU YANG ADA (MEMPELAJARI HUBUNGAN MANUSIA DENGAN OBJEK
MANUSIA
OBJEK
FAKTORFAKTOR LAIN
KARAKTERISTIK ANALISIS Terkait dengan faktor-faktor lainnya/ tidak berdidir sendiri Contoh kasus : orang Baduy tidak puas tinggal di rumah susun secara psikologi, sosiologi, antropologi
KONTEKS SEMPIT Tidak melihat konteks yang lebih luas dan fundamental
Psikologi
KEPUASAN, ADAPTABILITAS, KINERJA FUNGSIONAL/KINERJA
PUAS/TIDAK
Sosiologi
SOSIAL
Riaz Hasan : Mempelajari hubungan antara kinerja sosial dari ruang antara ketetanggaan dengan kenakalan remaja
Penelitian kinerja sosial di rusun Singapura : muncul kebijakan ruang dan asosiasi dalam rusun
PENDEKATAN STUDI BERBASIS DISIPLIN ILMU YANG ADA (MEMPELAJARI HUBUNGAN MANUSIA DENGAN OBJEK
STANDAR HUNIAN
Terpenuhinya standar ukuran (luas/penghuni Melihat secara agregat:jumlah kebutuhan rumah dan ketersediaan (housing needs), Besaran lain yang terkait dengan unit hunian berdasarkan parameter tertentu (data arsitek) Terpenuhinya Fasilitas/Unsur Hunian (Ketentuan yang harus ada pada suatu rumah) Standar yang Berhubungan Dengan Desain (Jarak tangga kebakaran, letak septiktank, dll) Sama dengan ukuran utk hunian hanya saja diperuntukkan utk sarana fasilitas ( ukuran selokan, luasan RTH, standar fasilitas umum yang harus ada)
MENGGUNAKAN STATISTIK
- Standar Deviasi - Standar deviasi dari selisih antara aktual dan standar
METODE PENELITIAN
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
CARA LANGSUNG
Mengukur terpenuhinya standar 1. Secara formal 2. Secara akademik : menggunakan konsep tertentu seperti kinerja, efektivitas, efisiensi. Studi parsial kinerja perumahan 1. Kondisi thermal 2. Kondisi Penerangan 3. Kondisi Noise 4. Pengukuran ambient (ukuran ambang) zat yang menimbulkan penyakit Morbidity Mortality Natality Fecundity Vs Standar
Cara menganalisis dengan mempelajari dampak /akibat dari PP terhadap user
METODE PENELITIAN
Struktur dan konstruksi sesuai dengan ketentuan KUALITAS FISIK Bahan material yang memiliki banyak variabel (warna,tekstur, dll Pertimbangan : 1. Hal objektif : Kekuatan, kenyamanan 2. Hal subjektif : Preferensi FUNGSI
Menentukan metodologi dengan meminjam cabang ilmu lain ( psikologi, sosiologi, dll )
Dapat dilihat dari berbagai kemungkinan : Kinerja rona dilihat dari parameter Usability ( efisiensi, efektifitas), Habitability (konsep abstrak), Kesesuaian (aktivitas, value, tujuan)
PENDEKATAN FUNGSIONALIS/KONVENSIONAL MELIHAT GARIS TENGAH (MEANS), TREN UTAMA. Contoh : dalam melihat usability terhadap suatu ruang Didapat 80% digunakan tidak sesuai dengan fungsinya SETTING Delta besar/tidak KECOCOKAN KESESUAIAN DENGAN NEEDS & PREFERENSI MODEL IDEAL DARI USER
respon Salah satu cara dengan housing satisfaction bisa mensetup banyak variabel sehingga lebih jelas
PENDEKATAN/METODOLOGI
HOUSING SATISFACTION
DEFINISI
Rumah mengandung dua arti. Sebagai kata benda, rumah merupakan produk atau komoditas, sedangkan sebagai kata kerja rumah berarti proses atau aktivitas. [turner, 1972:151] Tingkat kepuasan terhadap ruang diartikan sebagai keadaan tingkat kepuasan seseorang dari sangat tidak puas sampai sangat puas terhadap kondisi aktual suatu ruang [morris, 1978]
Pengertian tentang tingkat kepuasan melibatkan campuran yg unik antara rasa objektif dan subjektif, fisik dan psikologis. Galster [1987] menggambarkan bahwa kepuasan terhadap ruang adalah sebuah ukuran psikologikal terhadap jurang perbedaan yang terjadi antara kebutuhan dan aspirasi penghuni dengan kondisi realitas ruang saat ini. Apabila suatu ruang dinilai oleh penghuninya menggunakan ruang ideal maka akan timbul ketidakpuasan terhadap ruang tersebut [struyk, R.J., et. All:1989]
OBJEKTIF :
1.UNTUK MENGEKSPLOR TIPE PERUMAHAHAN YANG DISEDIAKAN OLEH SZB 2.UNTUK MENELITI DAN MEMBANDINGKAN TINGKAT KEPUASAN YANG DIRASAKAN PENGUNI 3.UNTUK MENEMUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN 4.UNTUK MEMBUAT KEBIJAKAN YANG MAMPU MENINGKATKAN TINGKAT KENYAMANAN PENGHUNI
OLEH
Savadiswara [1987:28] mengatakan bahwa Kepuasan didalam lingkungan perumahan susun/sosial dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Satisfaction 2. Satisfaction 3. Satisfaction 4. Satisfaction 5. Satisfaction with with with with with neigbours public facilities dwelling unit environmental condition locational aspect
Metode yang paling sering digunakan pada tema housing satisfaction ini adalah: metode kuantitatif, mix Survei/ observasi, Kuisioner dan wawancara Cenderung menggunakan alat bantu program statistik untuk melihat hubungan data yang relatif banyak
OBJEK PP
PENGALAMAN
RESPON KEPUASAN
TETAP
MENINGGALKAN
ADJUSTMENT
*HOUSING SATISFACTION FRAME WORK
ADAPTASI
KORELASI
BISA TERJADI HUBUNGAN ANTAR PENGHUNI DENGAN KEPUASAN
ANALISIS HEDONIC
Analisa yang dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap kualitas suatu barang sebelum dilakukan penentuan harga Pendekatan dalam analisis kualitas yang mencoba memasukkan semua atribut/variabel yang memungkinkan
DEMAND
Demand dengan kualitas spesifik tertentu
HARGA HEDONIC
Melibatkan konsumen
Analisa hedonic dikeluarkan oleh ekonom yang mulai memasukkan konsumen dalam pertimbangan menentukan harga
Masyarakat yang menganut hedonic adalah masyarkat yang menganut kenikmatan/manfaat terhadap suatu produk
HARGA PASAR
HARGA HEDONIC
IDENTITAS KONSUMEN
Apa saja yang berperan dalam menaikkan dan menurunkan kualitas dari atribut produk
1. Merumuskan Variabel (variabel internal:akses,kualitas, variabel eksternal:lingk sekitar,polusi, cara peneliti melakukan penelitian) 2. Menentukan value 3. Metoda yang dipakai untuk menggali informasi
Penambahan variabel affordability akan mempengaruhi income effect. Lawrance menyebutkan suatu perumahan dengan kualitas baik tdk akan meningkatkan kualitas penghuninya apabila menimbulkan kecemasan thd biaya pemenuhan perumahan. Semakin rendah penghasilan seseorang semakin tidak terjangkau hunian dan semakin tidak berkualitas hunian tersebut.
FUNGSI
1. Memprediksi harga pasar 2. Menilai kualitas 3. Menentukan strategi untuk meningkatkan harga produk setelah diketahui atribut yang mempengaruhi harga/kualitas 4. Melihat demand pada suatu pasar
Atribut A
X Y Suka - Dibeli
Obyek PP
Atribut B
X Y
konsumen
- menambah harga
Atribut C
X Y
- mengurangi harga
quality
demand
Fungsi - Melihat pengaruh atribut kualitas yang ada pada suatu obyek terhadap harga obyek tersebut - Melihat pengaruh atribut kualitas yang ada pada suatu obyek terhadap permintaan pasar (demand) Dasar Hipotesis Hedonic (Rosen, 1974) bahwa Suatu barang dinilai menurut atribut yang bersangkutan dengan kegunaannya atau karakteristiknya Sehingga disimpulkan bahwa karakteristik dan kualitas attribut suatu barang akan dapat meningkatkan maupun mengurangi harga barang.
Penggunaan dalam riset perumahan permukiman - Untuk melihat housing demand karakteristik atribut seperti apa yang disukai pasar - Untuk memperkirakan harga obyek perumahan permukiman (rumah, tanah, dll) berdasarkan karakteristik atribut yang dimilikinya Jenis data dan teknik pengumpulan data: - Menggunakan data sekunder, misalnya data pajak, sensus, dan data penjualan. - Menggunakan data primer, misalnya wawancara langsung pada konsumen atau penjual tentang alasan dan atribut yang mempengaruhi keputusan membeli atau menjual. - Dalam pengumpulan data, preferensi terhadap tingkat kualitas tidak dilibatkan.
Song, yan and Gerrit Knaap, (2003), New urbanism and Housing Values a Dissagregat Assessment, Journal of Urban Economics 54 (2003) 218238 Tujuan: menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual rumah yang menggunakan perencanaan new urbanism Metode sampling dan pengumpulan data: - Data penjualan rumah (single family housing) di portlnd pada tahun 19941996. Dalam data tersebut terdapat informasi mengenai tahun penjualan, lokasi penjualan, karakteristik rumah yang dijual, dan harga. - Studi literatur dan penelitian sejenis terdahulu untuk menentukan variabel penelitian
- Variabel independen,: berupa atribut dan karakteristik yang ditentukan pada hunian dan lingkungannya, meliputi enam variabel yaitu 1. atribut fisik hunian (kualitas bangunan, luas kavling dan bangunan, kebaruan) 2. Tingkat pelayanan publik (kualitas sekolah, kesesuaian tingkat pajak, kedekatan dengan fasilitas pemerintahan) 3. Lokasi (kemudahan akses ke tempat kerja, CBD) 4. Keberadaan fasilitas publik 5. Karakter new urbanist (pola jalan dan sirkulasi, kepadatan, tata guna lahan campuran, akses, pilihan moda transportasi, pedestrian walkabillity. - Variabel dependen : tingkat harga - Melakukan pengkodean data berdasarkan variabel yang ditentukan
regresi
in(sale_price):
0 + ixi + e,
0 : konstanta i : koefisien regresi Xi : variabel; e : nilai variabel gangguan
- Nilai signifikansi menentukan ada tidaknya pengaruh - Koefisien regresi menentukan besarnya pengaruh - (+)/(-) - menentukan arah hubungan (menambah/mengurangi harga
Latar Belakang
Adanya keterkaitan antara pembentukan ruang (permukiman, ruang dlm hunian, dll) dengan society. Society mendefinisikan tatanan dan bentuk dari space berdasarkan karakteristiknya (membentuk local structure) Tatanan ruang yang terbentuk pada space yang dihuni oleh society (komunitas) satu dan lainnya bisa berbeda-beda tergantung nilai yang dianut oleh komunitas yang membentuknya (Hillier and Hanson, 1984)
Space syntax
Metode untuk merepresentasikan, kuantifikasi dan interpretasi konfigurasi spasial pada bangunan dan permukiman. (Hillier, 1984) Space syntax menggambarkan susunan ruang secara diagramatik dan mempelajari karakter fisik permukiman yang dapat menjelaskan konfigurasi pola spasialnya. Mengetahui karakteristik tersembunyi dari konfigurasi spasial yang sulit dipersepsikan oleh manusia, karena terbentuk oleh tatanan lokal. Dengan metode ini, dapat diketahui bagaimana integrasi antar ruang yang ditunjukkan dengan angka maupun gambar.
Metode ini merupakan analisis kuantitatif yang menjelaskan hubungan antar ruang untuk menguraikan model ruang dan menggambarkannya dalam bentuk numerikal dan grafikal. Peta kondisi aktual digambarkan dalam bentuk axial map dan interface map, kemudian untuk mengetahui kedalaman atau hirarki ruang menurut persepsi masyarakat, digambarkan justified permeability map. Dari analisis kedalaman ruang akan diketahui konfigurasi spasial dan hubungan antar ruang dalam suatu lingkungan yang diteliti
Teknik analisis
Peta kondisi aktual, berdasarkan peta digambarkan bentuk axial map yang merupakan menggambarkan jalur pergerakan manusia. Selanjutnya axial map disuperimpose menjadi interface map, untuk melihat hubungan pergerakan manusia dengan lingkungannya.
Axial Map
Interface Map
- Selanjutnya untuk mengetahui pola tatanan spasial, dilakukan penyederhanaaan interface map kedalam justified permeability map yang menggambarkan detail karakteristik aktivitas yang berbeda. - Sebelum membuat justified permeability map, dilakukan pendefinisian makna ruang berdasar persepsi masyarakat, sbb: Pendefinisian ruang, dapat didasarkan zonasi (urutan public-privat) maupun bentuk fisik dari ruang, (mendefinisikan mana ruang inti, mana batas yang melingkupinya, dll) X : Fisik hunian/bangunan x : batas fisik hunian (X), bisa berupa taman maupun pagar y : Elemen struktur yang menghubungkan antar hunian (bisa berupa ruang terbuka, maupan jalan) Y : Segala sesuatu yang diluar lingkungan permukiman Sehingga setiap permukiman dapat dilihat dari sequence (X-x-y-Y) dimana X adalah titik-titik paling local (privat yang merupakan domain dari inhabitant/ penghuni) dan Y adalah yang paling global (public yang merupakan domain dari stranger/orang luar)
Justified permeability map dibuat untuk tiap karakteristik unit aktifitas yang berbeda.
Selanjutnya hasil justified permeability map disuperimpose kembali kedalam axial map, sehingga menghasilkan konfigurasi spasial untuk melihat hubungan antar unit aktifitas yang berbeda dalam lingkungan.
Untuk mengetahui kedalaman ruang, dan hubungan antara setiap unit aktivitas dengan karakteristik yang berbeda dibuat justified permeability map.
Axial line 5 : Depth from axial line 1 = 2 Depth from axial line 2 = 1 Depth from axial line 3 = 2 Depth from axial line 4 = 2 Depth from axial line 5 = 0 Relative Depth from axial line 6 = 1 2) Depth from axial line 7 = 1 Depth from axial line 8 = 1 Depth from axial line 9 = 2 Depth from axial line 10 = 2 Mean depth (d) = 1,55 k = 10
Dengan cara yang sama akan didapat kan hasil sebagai berikut : Axial line 1 = 0,4150 Axial line 2 = 0,2775 Axial line 3 = 0,4150 Axial line 4 = 0,4150 Axial line 5 = 0,1375 Axial line 6 = 0,3600 Axial line 7 = 0,3600 Axial line 8 = 0,2500 Axial line 9 = 0,4700 Axial line 10= 0,4700
ANALISIS PASAR
PASAR MERUPAKAN SEBUAH PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERKENAAN DENGAN BERBAGAI FAKTOR SPATIAL SEPERTI : LOKASI, BENTUK DAN UKURAN KAVLING, SERTA KUALITAS SERVIS (INFRASTRUKTUR PENUNJANG ), DALAM BATAS BATAS KONTEKS SOSIAL DAN EKONOMI (HARGA) DIMANA PASAR TERSEBUT BEROPERASI SERTA MELIBATKAN BERBAGAI AKTOR (SUPPLY DAN DEMAND)
POLA PERKEMBANGAN PERUMAHAN PERMUKIMAN DIGAMBARKAN DALAM ANALISIS PASAR DENGAN: POLA PERKEMBANGAN PERUMAHAN PERMUKIMAN ARAH PEMBANGUNAN
PROSES
DECISSION MAKING
PRODUK
PELAKU LOKASI KARAKTERISTIK LOKASI LAND USE TIMING/PEMILIHAN WAKTU SKALA PENGEMBANGAN SEGMENTASI
SUPPLY/DEMAND
PELAKU
Swasta, pemerintah, spekulan
SEGMENTASI
Targeting
DECISSION MAKING
LOKASI
Harga Aksesbilitas Legalitas Karakteristik
PRODUK
LAND USE
ANALISIS PASAR
JENIS DATA : 1. DATA PRIMER : OBSERVASI LAPANGAN, INFORMAN 2. DATA SEKUNDER : DATA STATISTIK YANG DIDAPAT MENGENAI AKTIVITAS PASAR YANG TERJADI TERKAIT DENGAN RUANG DAN WAKTU TEKNIK PENGUMPULAN DATA: 1. OBSERVASI 2. WAWANCARA 3. KUESIONER 4. CATATAN, STUDI LITERATUR KARAKTERISTIK ANALISI PASAR : 1. HANYA DAPAT DILAKUKAN PADA NEGARA YANG MENGANUT SISTEM PASAR, DIMANA TERJADI TRANSAKSI JUAL BELI PROPERTI 2. TERKAIT DENGAN RUANG DAN WAKTU TERTENTU
PASAR TANAH DAN POLA TATA RUANG PERUMAHAN DI DAERAH PERI URBAN STUDI KASUS : KECAMATAN CIMAHI UTARA DAN PARONGPONG DIANA KUSUMASTUTI 25203054
PENGUMPULAN DATA : DATA SEKUNDER : KANTOR BPN DAN PBB DATA PRIMER : WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR DAN OBSERVASI LAPANGAN
KARAKTERISTIK YANG
DIMILIKINYA
KARAKTERISTIK ANTAR
SETIAP KELOMPOK PASAR DAN RUANG
CLUSTER ANALYSIS:KELOMPOK
PASAR DAN RUANG
DISTRIBUTION ANALYSIS :
KARAKTERISTIK DARI PASAR DAN RUANG CORRELATIONAL : MENGETAHUI PERAN PASAR TERHADAP RUANG MENEMUKENALI PERAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN
TIPE/KARAKTERISTIK RUANG
INFORMAL
AMORF
PENGEMBANG
FORMAL
RUANG TERATUR
CAMPURAN
CAMPURAN
NETRAL
ANALISA POLA